• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas 1 Keterkaitan Pendidikan dengan Gaji Pokok Karyawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tugas 1 Keterkaitan Pendidikan dengan Gaji Pokok Karyawan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KETERKAITAN ANTARA

PENDIDIKAN SEBAGAI “HUMANCAPITAL”

TERHADAP GAJI POKOK KARYAWAN

Studi Kasus pada :

PT. ENERGI MEGA PERSADA

Tugas Mata Kuliah:

ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

DOSEN

: PROF. Dr. Ir. Aida Vitayala Hubies

KELOMPOK

: II

1. FAJAR FIRMAN (P056132732.49)

2. PASEK

(P056132792.49)

3. DEDIN N

(P056132692.49)

4. RUDI

(P056132902.49)

5. LINDA O

(P056132822.49)

6. MAULIA EKA R (P056132852.49)

7. SARIFAH

(P056132932.49)

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di negara-negara maju, pendidikan selain sebagai aspek konsumtif

juga diyakini sebagai investasi modal manusia (human capital investment)

dan menjadi “leading sektor” atau salah satu sektor utama. Seperti yang

dikemukakan oleh Todaro dan Smith (2003) bahwa pendidikan dan

kesehatan merupakan tujuan pembangunan yang mendasar yang keduanya

merupakan bentuk dari modal manusia (human capital) yang menjadi

fundamental untuk membentuk kapabilitas manusia yang lebih luas yang

berada pada inti makna pembangunan. Kesehatan merupakan inti dari

kesejahteraan dan pendidikan adalah hal yang pokok untuk menggapai

kehidupan yang memuaskan dan berharga.

Teori pembangunan konvensional masih meyakini bahwa sumber

pertumbuhan ekonomi itu terletak pada konsentrasi modal fisik (physical

capital) yang diinvestasikan dalam suatu proses produksi seperti pabrik dan

alat-alat produksi. Modal fisik termasuk pula pembangunan infrastruktur

seperti transportasi, komunikasi, dan irigasi untuk mempermudah proses

transaksi ekonomi. Namun, belakangan terjadi pergeseran teori

pembangunan, bahwa yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi justru

faktor modal manusia (human capital) yang bertumpu pada pendidikan.

Pergeseran teori ini terjadi bersamaan dengan pergeseran paradigma

pembangunan, yang semula bertumpu pada kekuatan sumber daya alam

(natural resource based), kemudian berubah menjadi bertumpu pada

kekuatan sumber daya manusia (human resource based) atau lazim pula

disebut knowledge based economy.

PT. Energy Mega Persada Tbk, adalah salah satu oil and gas company

yang ada di Indonesia, perusahaan tentu saja mempersyaratkan pendidikan

tertentu untuk posisi tertentu yang akan berpengaruh pada gaji pokok yang

akan diterima tenaga kerja. Namun tipikal perusahaan oil dan gas yang

memiliki resiko tinggi sehingga perusahaan mempunyai perhitungan sendiri

(3)

Berdasarkan penjabaran secara umum diatas, maka dapat

dikerucutkan bahwa faktor produksi tenaga kerja tidak hanya dalam

pengertian fisik saja. Namun terdapat aspek selain fisik dari tenaga kerja yaitu

modal manusia atau human capital, yaitu modal non fisik yang melekat pada

seseorang tenaga kerja. Modal manusia tersebut mempengaruhi kualitas

tenaga kerja, dapat berupa : Karakter individu, tingkat kesehatan dan tingkat

keterampilan termasuk didalamnya pendidikan dan pengalaman. Semua

faktor tersebut pada akhirnya akan menentukan tingkat gaji pokok seorang

tenaga kerja pada suatu perusahaan.

1.2 Perumusan masalah

Makalah ini akan fokus membahas mengenai keterkaitan antara tingkat

pendidikan yang merupakan salah satu human capital atau modal manusia

akan mempengaruhi gaji pokok seorang tenaga kerja pada suatu perusahaan

1.3 Tujuan penulisan

a. Memahami konsep pendidikan sebagai bagian dari human capital

merupakan investasi

b. Memahami bahwa tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh

(4)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendidikan sebagai keputusan investasi

Cohn (1979) mengartikan investasi sebagai, ”upaya untuk

meningkatkan nilai tambah barang ataupun jasa di kemudian hari dengan

mengorbankan nilai konsumsi sekarang. Investasi tidak hanya menyangkut

dengan uang sebagai modal utama untuk menghasilkan keuntungan di masa

depan, tetapi juga mencakup kualitas manusia yang berupa pengetahuan,

keterampilan dan kecakapan yang dimiliki seseorang. Makna investasi ini

memiliki arti yang relevan dengan pendidikan, karena dengan adanya

pendidikan, pengetahuan, keterampilan dan kecakapan serta sikap

seseorang akan semakin positif dan bertambah. Siapa saja yang berinvestasi

melalui pendidikan akan merasakan atau memetik manfaatnya dikemudian

hari atau di masa depan dan seseorang itu harus rela berkorban serta

menunda kesenangannya atau keinginannya untuk beberapa saat sesuai

dengan kondisi yang ditempuhnya.

Berbagai upaya untuk meningkatkan human capital ini dianggap

sebagai sebuah keputusan investasi. Investasi manusia dalam membangun

human capitalnya dapat dibagi menjadi tiga tahapan yaitu usia anak – anak,

remaja dan dewasa, dan pada saat memasuki pasar kerja. Pada masa anak –

anak, bentuk investasi human capital berupa bimbingan dari orang tua dan

pengaruh lingkungan sekitar periode pertumbuhan anak, misalnya di sekolah.

Sementara itu pada usia remaja dan dewasa, investasi dalam human capital

biasanya diperoleh dari pendidikan formal disekolah. Sedangkan pada

periode memasuki pasar kerja, pekerja berinvestasi dalam bentuk

pengalaman, on the job training, pelatihan, keterampilan, maupun program

training lainnya (Santoso, 2012)

Human capital dapat dianggap sebagai sebuah keputusan investasi

misalnya dalam memutuskan apakah melanjutkan kuliah atau bekerja setelah

(5)

seseoang berharap dapat memperoleh pendapatan lebih tinggi. Disamping itu

seseorang juga berharap memperoleh kepuasan kerja lebih tinggi maupun

peningkatan penerimaan dan status sosial yang lebih tinggi. (Santoso, 2012)

Melalui pendidikan, pengetahuan dan pemahaman seseorang dalam

bidang tertentu menjadi semakin baik, sehingga kemampuan untuk

memecahkan suatu permasalahan juga akan semakin baik maupun

kemampuan untuk menghasilkan barang atau jasa akan semakin tinggi.

Sejalan dengan hal tersebut, gaji pokok yang diterima juga semakin tinggi.

Pekerja yang merupakan lulusan perguruan tinggi biasanya memiliki gaji

pokok yang lebih tinggi daripada pekerja lulusan sekolah menengah.

(Santoso, 2012)

Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada.

Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan

sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan

harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas

dalam arti menguasai Iptek dan mampu bersaing, berbudi pekerti luhur serta

memiliki akhlak mulia

2.2 Gaji Pokok

Merujuk ke Pasal 94 Undang-Undang (UU) no.13 tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan, komponen upah terdiri dari gaji pokok dan tunjangan tetap,

maka besarnya gaji pokok sedikit-dikitnya 75 % dari jumlah gaji pokok dan

tunjangan tetap. Definisi tunjangan tetap disini adalah tunjangan yang

pembayarannya dilakukan secara teratur dan tidak dikaitkan dengan

kehadiran atau pencapaian prestasi kerja contohnya : tunjangan jabatan,

tunjangan komunikasi, tunjangan keluarga, tunjangan keahlian/profesi. Beda

halnya dengan tunjangan makan dan transportasi, tunjangan itu bersifat tidak

tetap karena penghitungannya berdasarkan kehadiran atau performa kerja.

Gitosudarmo (1995) memberikan definisi atau pengertian gaji pokok

sebagai imbalan yang diberikan oleh pemberi kerja kepada karyawan, yang

penerimaannya bersifat rutin dan tetap setiap bulan walaupun tidak masuk

(6)

Hasibuan (1999) memberikan definisi atau pengertian gaji pokok sebagai

balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan yang tetap serta

mempunyai jaminan yang pasti.

Handoko (1993) memberikan definisi atau pengertian gaji pokok

sebagai pemberian pembayaran finansial kepada karyawan sebagai balas

jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivasi pelaksanaan

kegiatan di waktu yang akan datang. Gaji pokok dikatakan sebagai imbalan

balas jasa karena merupakan upaya organisasi dalam mempertahankan dan

meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi standard gaji yang diberikan oleh suatu

perusahaan tergantung pada sejumlah faktor. :

1. Ketetapan pemerintah tentang Upah Minimum Regional (UMR) atau

Upah Minimum Sektoral Regional (UMSR) sebagai pegangan untuk

menetapkan tingkat upah patokan bagi perusahaannya.. \

2. Perusahaan akan mengacu pada besarnya upah/ gaji yang dibayar

oleh perusahaan-perusahaan lain terutama yang beroperasi pada

sektor yang sama. Perusahaan bisa memutuskan untuk menyamai

harga pasar atau melebihinya sedikit, tergantung pada strategi dan

kemampuan. Tingkat upah yang berlaku di pasaran diperoleh melalui

kegiatan benchmarking atau survei imbalan.

3. Kemampuan keuangan perusahaan. Istilah “buku” untuk kemampuan

perusahaan ini adalah company’s ability to pay yang menjadi acuan

utama adalah kemampuan finansial perusahaan untuk membayar.

Perusahaan mungkin ingin membayar upah/gaji seperti dibayar oleh

per¬usahaan lain tetapi pada saat itu kondisi perusahaan belum

memungkinkan.

4. Kemauan perusahaan. Dalam hal ini perusahaan tidak memedulikan

harga pasar ataupun faktor-faktor lain, tetapi hanya berpegang pada

apa yang menurut mereka wajar.

5. Kualifikasi SDM yang dicari. Kualifikasi SDM yang digunakan sebuah

perusahaan sangat di-tentukan terutama oleh tingkat pendidikan

disesuaikan dengan tingkat teknologi yang digunakan olehnya dan

(7)

6. Tuntutan pekerja. Tuntutan pekerja akan menentukan pula tingkatan

imbalan yang dibayar perusahaan. Tuntutan pekerja dan kemauan

perusahaan biasanya akan dipertemukan dalam meja perundingan

(8)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Profil Perusahaan PT. Energi Mega Perkasa

PT Energi Mega Persada Tbk adalah sebuah perusahaan hulu migas

independen yang berdiri tahun 2001 dan berkantor pusat di Jakarta,

Indonesia. Energi telah operasi mencakup kepulauan Indonesia dari

Sumatera bagian utara, Kalimantan Timur, Jawa Timur dan Indonesia. Energi

berkomitmen untuk menjalankan usahanya secara etis, sosial dan

bertanggung jawab terhadap lingkungan. Saham energi yang tercatat di

Bursa Efek Indonesia di bawah simbol ENRG symbol.

Dalam perjalanan operasionalnya perusahaan melakukan akuisisi

terhadap beberapa perusahaan diantaranya RHI Corporation (RHI), pemilik

Kondur Petroleum S.A. (Kondur), operator KKS Malacca Strait dan

menguasai 34,46% working interest atas Malacca Strait. Mengakuisisi PT

Imbang Tata Alam (ITA) yang menguasai 26,03% working interest di KKS

Malacca Strait. Kondur dan ITA bersama-sama memiliki 60,49% working

interest di KKS Malacca Strait. Mengakuisisi Kalila Energy Ltd. (KEL) dan Pan

Asia Enterprise Ltd. (PAN), menjadi pemilik langsung 100% Lapindo Brantas

Inc. (“Lapindo”). Lapindo memiliki 50% working interest dan merupakan operator KKS Brantas. Mengakuisisi Energi Mega Pratama Inc, sehingga

memiliki 100% working interest KKS Kangean melalui EMP Exploration

(Kangean) Limited dan EMP Kangean Ltd. EMP Kangean Ltd adalah operator

KKS Kangean. Mengakuisisi KKS Tonga senilai USD11,8 juta. KKS Tonga

diperkirakan memiliki hingga 90 juta barel ekuivalen minyak (prospective

resources). Blok yang berlokasi di Sumatera Utara telah menghasilkan 850

barel minyak per hari dari sumur Tonga – 1. Pada bulan Mei 2009, Perseroan

memperoleh 2 KKS Coal Bed Methane (CBM) di Kalimantan (Sangatta II dan

Tabulako) dengan perkiraan sumber daya gabungan sebesar 1,5 triliun kaki

(9)

Visi Perusahaan :

Menjadi Perusahaan Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas independen

terkemuka di Asia. Menerapkan keunggulan dalam kesehatan, keselamatan

kerja dan lingkungan, menjunjung tinggi tata kelola perusahaan yang baik,

dan berkontribusi dalam pengembangan komunitas.

Elemen Strategi

1. Membentuk sumber daya manusia yang handal dan memiliki kinerja

tinggi.

2. Mendorong pertumbuhan perusahaan secara organik melalui kegiatan

eksplorasi dan pengembangan dari portofolio yang sudah ada.

3. Mempercepat pertumbuhan perusahaan dengan mengakuisisi

aset-aset yang mempunyai harga kompetitif yang berada di lokasi yang

strategis serta memiliki prospek cadangan dan sumber daya yang baik.

4. Meningkatkan keunggulan operasi untuk semua kegiatan usaha

perusahaan (sumber daya manusia, operasi yang efisien, pemahaman

teknis, dan lain-lain).

5. Memproduksi sejumlah besar cadangan minyak dan gas.

6. Meningkatkan produksi minyak dan gas yang telah dimilliki.

Produksi minyak harian

Sumber Daya Manusia

Secara garis besar, strategi dan fokus tersebut dilaksanakan melalui

kebijakan umum maupun spesifik dalam koridor Manajemen Human Capital

(10)

• Pengelolaan Kesejahteraan Pekerja (Employee Compensation & Benefits)

• Pembinaan Hubungan Industrial dan Antar Pekerja • Pengelolaan Lingkungan Kerja Sehat

• Pengembangan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Organizational Planning & Development adalah unit di dalam Perusahaan yang akuntabel untuk menjamin SDM Perseroan mencukupi dari

sisi jumlah dan kualitas, serta memiliki kesesuaian attitude dan tersedia saat

dibutuhkan.

Peningkatan kompetensi SDM pada dasarnya ditujukan untuk

Pengembangan Karier Profesional maupun Kepemimpinan SDM. Hal tersebut

tentu tidak terlepas dari analisa komprehensif terkait dengan kompetensi dan

kontribusi pekerja. Karenanya, setiap tahun diselenggarakam Penilaian

Kinerja yang merupakan bagian dari Sistem Manajemen Kinerja.

Hasil dari evaluasi kinerja tersebut, selain dimanfaatkan sebagai dasar

pemberian promosi jabatan, penghargaan atas pencapaian istimewa individu

atau kelompok, juga dapat pula memberikan gambaran konkrit kesenjangan

kompetensi pekerja dari tingkat yang seharusnya ada sesuai jabatan

masing-masing. Informasi ini kemudian dimanfaatkan sebagai acuan peningkatan

kompetensi SDM terkait.

Upaya tersebut di atas, selain merupakan bukti nyata bahwa

perusahaan menghargai kerja keras serta dedikasi dari setiap pekerja

maupun tim kerja yang berada di dalam Perseroan; sekaligus juga

merupakan fondasi kokoh dalam upaya peningkatan kompetensi SDM yang

efektif dan efisien.

Tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan dan dicatat, bahwa secara berkala

perusahaan juga melakukan penugasan domestik maupun internasional

kepada para pekerja yang memenuhi persyaratan. Pada tahun 2012 yang

baru lalu, sedikitnya 10 pekerja mendapat kesempatan untuk ditugaskan ke

mancanegara (Internasional) guna menimba pengalaman yang tentu

membantu pekerja yang bersangkutan semakin lengkap dan berkualitas; dan

yang pasti, akan bermuara kembali pada kontribusi yang lebih bernilai dari

(11)

Perusahaan juga memanfaatkan teknologi untuk memberikan layanan

yang lebih baik kepada pada pekerja dengan mengembangkan HRIS (Human

Resources Information System) berbasis Oracle, dikelola oleh tim internal

yang ditugaskan khusus untuk mengembangkan kemampuan HRIS sesuai

dengan kebutuhan.

Berikut adalah pertumbuhan komposisi pekerja di tahun 2012 :

3.2 Pendidikan berpengaruh terhadap gaji pokok pada perusahaan migas

Hingga saat ini besarnya penghasilan dan fasilitas kesejahteraan yang

diberikan perusahaan Minyak dan Gas menjadi daya tarik utama bagi banyak

orang untuk berkarir di bidang energi ini. Sebagai gambaran contoh

perbandingan karir perminyakan, dengan hanya berbekal ijazah baru lulusan

S1 di perusahaan Minyak Dan Gas bisa mendapatkan penghasilan sekitar

Rp. 6 juta/perbulandan di tahun ke 5, gaji mereka bisa mencapai Rp. 20

juta/bulan. Kenyataan ini sangat jauh kalau dibandingkan dengan standar gaji

manufacture/ pabrik .Perbandingan gaji yang cukup jauh inilah yang

menjadikan karir perminyakan banyak diminati.

(12)

Norwegia, Shakalin Rusia, Houston dll dengan penghasilan di atas $8.000.

Selain itu mereka yang hanya lulusan SLTA/STM pun bisa bekerja di

perusahaan Migas dengan penghasilan cukup memuaskan. Saat ini banyak

diantara mereka mereka yang bermodalkan ijasah SLTA mendapatkan gaji

sekitar 20 juta/bulan.Tidak jarang pula diantara mereka ada yang

mendapatkan pekerjaan di Nigeria dengan gaji $12.000/bulan

Sementara itu kini lebih dari 1500 orang tenaga ahli perminyakan

Indonesia kini tengah bekerja diladang-ladang minyak negara Timur Tengah

seperti Kuwait dan Arab Saudi dan keahlian mereka diakui negara tersebut.

Mereka mendapat bayaran tinggi beberapa kali lipat dibanding bila mereka

bekerja di dalam negeri. Kenyataan ini mengubah persepsi banyak orang di

Timur Tengah bahwa Negara Indonesia tidak hanya bisa mengirimkan tenaga

kerja kasar non keahlian saja, tapi juga mampu memproduksi tenaga-tenaga

profesional yang butuh keterampilan khusus dalam bidang energi. Singkatnya,

bahwa tenaga kerja Indonesia tidak hanya sebatas TKI saja, tapi juga

tenaga-tenaga ahli diberbagai bidang dengan keahlian yang khusus dan mampu

bersaing dengan tenaga kerja asing.

Pada PT Energi Mega Persada Tbk adapun latar belakang pendidikan

terbagi pada grade yang berbeda, yaitu :

- Non Staff : Grade 10 – 13 tingkat pendidikan D3 - Staff : Grade 14 – 17 tingkat pendidikan S1 - Sr. Staff : Grade 18 – 20 disebut lead, manager

- Executif

Jenjang profesional dipimpin oleh head yang mengepalai para specialist.

Sedangkan untuk pendidikan D3 kebawah akan menempati posisi kerja

dilapangan dengan grade di bawah grade 10. Sedangakan untuk jenis

pendidikan yang dibutuhkan akan disesuaikan dengan pihak yang

membutuhkan disetiap bagian, tidak melulu harus seorang tekhnik yang bisa

bekerja di industri migas. Terkait dengan gaji pokok yang diterima untuk

masing – masing berbeda sesuai dengan grade – nya.

Tadi disebutkan bahwa komponen pendapatan tidak hanya bertumpu

pada gaji pokok saja, ada tunjangan lainnya. Sebagai perusahaan migas

yang beresiko tinggi akan mendapatkan berbagai kompensasi dari pekerjaan

(13)

Untuk menjaga market competitiveness dari sisi remunerasi pekerja,

setiap tahun Perusahaan selalu turut aktif berperan dalam aktifitas survei

eksklusif Compensation & Benefits yang diselenggarakan oleh Indonesian

Industry (Oil & Gas) Compensation and Benefits Survey (IICS). Tahun 2012

IICS diikuti lebih kurang 39 perusahaan minyak dan gas yang sebagian besar

telah berproduksi di Indonesia. Hasil survey IICS dijadikan sebagai dokumen

pendukung menentukan strategi maupun langkah-langkah yang perlu diambil

agar tetap mampu menjaga kesetaraan remunerasi untuk beban kerja yang

setara bagi pekerjanya, sekaligus memiliki daya tarik bagi para pencari kerja.

ini.

Yang dilakukan PT. Energi Mega Persada dengan membedakan grade

berdasarkan tingkat pendidikan, sehingga tenaga kerja yang sudah

berinvestasi pendidikan mendapatkan gaji pokok yang berbeda sesuai

dengan investasi pendidikannya. Adanya penilaian kerja yang memungkinkan

tenaga kerja untuk menapaki jenang karir yang lebih tinggi dan lebih baik lagi.

Hal tersebut sejalan dengan tujuan manajemen sumber daya manusai secara

(14)

BAB IV

KESIMPULAN

1. Keuputusan untuk melanjutkan pendidikan merupakan keputusan investasi, setiap investasi pasti ada biaya yang dikeluarkan

diantaranya adalah biaya untuk melanjutkan sekolah, biaya yang

dibebankan kepda orang lain sebelum sampai pada akhirnya bekerja

pada sebuah perusahaan dengan harapan mendapatkan gaji yang

sesuai dengan pendidikan yang dimilikinya

2. Tingkat pendidikan seorang tenaga kerja, berpengaruh terhadap gaji pokok yang diterima. Seseorang Sarjana S1 gaji pokok yang diberikan

pastinya akan lebih besar dibandingkan dengan D3 dan atau tingkatan

pendidikan dibawahnya. Namun karakteristik industri migas,

perusahaan akan memberikan tunjangan yang jumlahnya yang

berbeda berdasarkan resiko bahaya yang ada

3. Yang dilakukan PT. Energi Mega Persada dengan membedakan grade

berdasarkan tingkat pendidikan, sehingga tenaga kerja yang sudah

berinvestasi pendidikan mendapatkan gaji pokok yang berbeda sesuai

dengan investasi pendidikannya. Adanya penilaian kerja yang

memungkinkan tenaga kerja untuk menapaki jenang karir yang lebih

tinggi dan lebih baik lagi. Hal tersebut sejalan dengan tujuan

manajemen sumber daya manusai secara organisasional fungsional,

(15)

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Annual Report 2012 PT. ENERGI MEGA PERSADA Tbk.

Cohn, Elchanan. (1979). The Economic of Education Revised Edition. Cambridge: Ballinger Publishing Company

Dessler, Gary. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Index

Gitosudarmo, I dan I Nyoman Sudita. 1995. Perilaku Keorganisasian.

Yogyakarta: BPFE

Hani Handoko. 1993. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Edisi 2.Yogyakarta: BPFE.

Malayu S.P. Hasibuan, 1999. Organisasi dan Motivasi, Bumi Aksara, Jakarta

Santoso, R 2012. Ekonomi Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan, UPP STIM YKPN, YOGYAKARTA

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang pelaksanaan kegiatan dakwah Majelis Dzikir Al-Mustajab terhadap jamaahnya, diantaranya untuk mengetahui

Lain halnya dengan pertahanan di dalam negeri diserahkan kepada pemuda-pemuda kita, dengan demikian, putera-putera tanah air menjaga tanah airnya sendiri sedangkan

Berdasarkan rumusan masalah, cara untuk membuat sistem pemberian pakan pada kandang kucing adalah dengan berbagai peralatan seperti ATMega16, relay , motor dc ,

Hasil penelitian ini menggambarkan pelaksanaan bimbingan perkawinan di Kantor Urusan Agama kecamatan Banjarmasin Barat Kota Banjarmasin cukup baik karena waktu pelaksanaan

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah : “Bagaimana Upaya yang Dilakukan Disbudpar Kabupaten Karo dan Masyarakat Lokal dalam Konservasi Rumah Adat Karo di

Winter dan Mun-Giddings’s (dalam Iskandar dan Narsim, 2015, hlm. 3) mendefinisikan kembali penelitian tindakan yaitu: “Action research, as a ‘study of social situation carried

Judul : Respon Sifat-Sifat Produksi dan Reproduksi Burung Puyuh Sebagai Akibat Salinitas Air Minum Yang Berbeda Mengingat pentingnya penelitian ini bagi usaha perbaikan

Abstrak—Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Semolowaru, Surabaya adalah sebuah Yayasan yang menangani pendidikan dan fasilitas terapi untuk para penyandang disabilitas,