• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Oleh : Sugi Rahayu*

Abstrak

Artikel ini ditulis berdasarkan hasil penelitian dengan judul yang sama. Penelitian survai yang bersifat eksploratori ini bertujuan untuk mengetahui harapan mahasiswa terhadap pelayanan akademik yang diberikan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE) UNY dan upaya yang dilakukan FISE dalam meningkatkan kualitas pelayanan akademiknya. Sampel mahasiswa sebanyak 152 yang diambil secara proporsional random sampling berdasarkan keterwakilan tiap angkatan dan jurusan/program studi. Teknik pengumpulan data adalah (1) kuesioner, (3) wawancara, dan (4) dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif dan hasilnya menunjukkan bahwa: (1) Pelayanan akademik di FISE UNY belum sepenuhnya sesuai dengan harapan mahasiswa, (2) Sarana dan prasana pendidikan yang disediakan oleh FISE UNY seperti kecukupan ruang kuliah, ketersediaan referensi kuliah di perpustakaan, ketersediaan dan kelengkapan laboratorium, perlengkapan ruang kuliah, tempat ibadah yang memadai belum memenuhi harapan mahasiswa, (3) Sumberdaya manusia pemberi pelayanan yaitu staf administrasi, dosen (termasuk di dalamnya Penasehat Akademik, pembimbing Tugas Akhir), dan pengurus Jurusan/Program Studi belum memberikan pelayanan yang memuaskan kepada mahasiswa, (4) Upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan akademik di FISE UNY yang telah dilakukan antara lain: (a) Terkait dengan sumberdaya manusia, yaitu melalui rapat koordinasi, rapat kerja fakultas (RKF), seminar, dan pelatihan tentang pelayanan prima bagi staf administrasi, (2) Sarana dan prasarana pendidikan, baik menyangkut fasilitas penunjang maupun yang mendukung seperti ruang kuliah, OHP, LCD, komputer, lab., peralatan lab., kamar mandi/WC, tempat parkir dsbnya secara terus menerus dan bertahap diupayakan untuk menjadi lebih baik.

Pendahuluan

Perkembangan zaman yang begitu cepat menyebabkan dunia pendidikan menghadapi tantangan yang amat berat, terutama dalam upaya menyiapkan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas, yang mampu bersaing di era global. Tantangan tersebut semakin kompleks karena semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, percepatan liberalisasi ekonomi, dan membanjirnya informasi. Derasnya arus informasi menjadikan masyarakat lebih kritis dalam berfikir, bertindak, dan dalam memandang sesuatu persoalan.

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) adalah salah satu lembaga pendidikan tinggi yang meskipun telah mendapatkan wider mandate namun tetap memiliki komitmen terhadap fungsinya sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Dalam fungsinya sebagai LPTK, UNY dengan seluruh jajarannya mempunyai tanggung jawab dalam menyiapkan sebagian besar lulusannya untuk menjadi guru yang berkualitas, yaitu profesional dan kompeten. Untuk menyiapkan guru yang profesional dan kompeten,

(2)

UNY telah melakukan berbagai upaya baik berkaitan dengan kualitas masukan, perbaikan kurikulum, pemutakhiran silabi, pengembangan sumberdaya manusia, maupun berbagai kegiatan pengembangan lainnya.

Untuk dapat memberikan bekal yang memadai agar lulusannya berkualitas dan kompeten dibutuhkan adanya pelayanan akademik yang juga berkualitas. Pelayanan akademik secara sistemik diberikan oleh UNY melalui Fakultas dan Jurusan/Program Studi. Pelayanan akademik merupakan salah satu jenis pelayanan yang diberikan oleh lembaga sebagai pihak yang melayani kepada mahasiswa sebagai pihak yang dilayani. Sekurang-kurangnya ada tiga jenis pelayanan diberikan kepada mahasiswa, yaitu pelayanan akademik atau kurikuler, administrasi dan ekstra kurikuler.

Menurut Tampubolon (2001) pelayanan akademik, yang kadang disebut dengan pelayanan kurikuler, meliputi: peraturan akademik, perkuliahan, kurikulum, bimbingan /konsultasi akademik, praktikum, tugas akhir, evaluasi, termasuk alat bantu perkuliahan seperti perpustakaan, OHP, laboratorium, dan lain-lain. Mengingat banyaknya jenis pelayanan akademik yang harus dipenuhi, maka dalam menyelenggarakan pelayanan akademik tersebut tentu melibatkan banyak unsur yang diharapkan memiliki komitmen dan berkualitas tinggi. Unsur-unsur tersebut meliputi unsur tenaga akademik yaitu dosen, unsur tenaga penunjang akademik yaitu laboran dan tenaga administrasi akademik. Tentunya selain sumberdaya manusia, ketersediaan sumberdaya lain yang menunjang pelayanan kegiatan akademik yang berupa sarana dan prasarana akan sangat menentukan kualitas pelayanan akademik yang diberikan.

(3)

Bagi FISE UNY hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan akademik kepada mahasiswa.Sekaligus dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan dalam pemberdayaan sumberdaya yang dimiliki dalam kerangka meningkatkan kualitas lulusannya.

Kajian Pustaka Pelayanan Akademik

Kata pelayanan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pelayanan publik, pelayanan administratif, pelayanan yang memuaskan dan sebagainya. Hal ini dapat dimengerti karena masyarakat semakin kritis untuk mendapatkan haknya. Pelayanan tidak dapat dilepaskan dengan hak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelayanan diartikan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memeroleh imbalan (uang), atau jasa. Pelayanan juga diartikan sebagai kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa (2001: 571).

Berbicara masalah pelayanan akademik maka tentu tidak akan terlepas dari berbicara tentang pelayanan publik, karena pelayanan akademik juga menyangkut pelayanan public dalam bidang yang sifatnya khusus. Menurut Moenir pelayanan public adalah kegiatan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dengan landasan factor material melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya (1995: 26). Miftah Toha memberikan definisi pelayanan publik adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang atau institusi tertentu untuk memberikan bantuan dan kemudahan masyarakat dalam rangka mencapai tuijuan tertentu.

Dari ketiga definisi tersebut maka dapat ditarik benang merah pengertian pelayanan publik yaitu suatu usaha yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang atau institusi tertentu untuk memberikan kemudahan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Pelayanan akademik adalah pelayanan yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan di perguruan tinggi.

(4)

menerus dengan meningkatkan mutu kinerjanya (2003: 79). Ia menambahkan bahwa bentuk pelayanan pendidikan yang bermutu antara lain terjadinya kontak intensif antara pelayan dengan pengguna jasa, pelayanan dilakukan secara tepat waktu dan tepat sasaran, perbuatan melayani dilakukan secara hati-hati dan komprehensif, dan transparan menghadapi masalah-masalah yang tidak dapat diraba.

Tampubolon (2001) menyebutkan adanya lima jenis pelayanan mahasiswa, yaitu: (1) Jasa kurikuler, meliputi peraturan akademik, perkuliahan, kurikulum, bimbingan/konsultasi akademik, praktikum, tugas akhir, evaluasi, termasuk alat Bantu perkuliahan seperti perpustakaan, OHP, laboratorium, dan lain-lain, (2) Jasa penelitian, meliputi buku pedoman penelitian, lembaga penelitian, pelaksanaan penelitian, publikasi hasil penelitian, seminar penelitian, termasuk juga alat Bantu seperti di atas, (3) Jasa pengabdian masyarakat, termasuk jenis ini adalah buku pedoman, pelaksanaan program, administrasi program dan publikasi hasil program, (4) Jasa administrasi, meliputi kebijakan strategis, administrasi kegiatan akademik(seperti kehadiran perkuliahan, penilaian, praktikum), registrasi, transkrip, ijazah dan system informasi, (5) Jasa ekstra kurikuler, meliputi buku informasi atau panduan kegiatan ekstra kurikuler, pengelolaan program dan kegiatan kemahasiswaan, pengembangan minat, kesejahteraan, olah raga, kesehatan, serta alat dan sarana pendukungnya.

Pelayanan pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan kepuasan pelanggan. Guna memuaskan pelanggan dalam dunia bisnis terdapat lima unsur pelayanan yang dapat ditengarai, yaitu: (1) cepat, yang dimaksud dengan kecepatan di sini adalah waktu yang digunakan dalam melayani pelayanan minimal sama dengan batas waktu dalam standar pelayanan yang ditentukan oleh perusahaan, (2) Tepat, tepat dalam bidangnya, tepat dalam waktu, menguasai pengetahuan dan keterampilan yang mendukung, tepat dalam menangani keluhan, (3) Aman, para petugas pelayanan harus mampu memberikan perasaan aman kepada pelanggan. Rasa aman ini adalah rasa aman fisik dan psikhis, (4) Ramah tamah, membuat pelanggan merasa dihargai dan dihormati, bersikap professional dan ramah pada saat pelanggan mengeluhkan pelayanan mereka, (5) Nyaman, memberikan rasa nyaman pada pelanggan (mereka merasa tenang dan tenteram) (Sugiarto, 1999: 42).

(5)

harus memenuhi syarat agar supaya dapat memberikan kepuasan kepada penerima layanan. Untuk pelayanan harus berkualitas. Kualitas pelayanan adalah kesesuaian antara pelayanan yang diharapkan pelanggan dengan pelayanan yang diharapkan organisasi.

Menurut Fandy Tjiptono (2001: 70) ada lima dimensi pokok yang lazim digunakan untuk menilai kualitas pelayanan yaitu: (1) Bukti langsung, meliputi fasilitas fisik, perlengkapan dan karyawan, (2) Keandalan, yakni kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan, (3) Daya tanggap, yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap, (4) Jaminan, mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat yang dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staf, (5) Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan dan hubungan pribadi.

Menurut Moenir pelayanan publik akan dapat terlaksana dengan baik dan memuaskan apabila didukung oleh beberapa faktor pendukung, yaitu: (1) kesadaran, (2) aturan, (3) organisasi, (4) pendapatan, (5) kemampuan-keterampilan, (6) sarana pelayanan (1995: 124-127).

Berbagai penyesuaian konsep tersebut tentunya dapat diterapkan dalam memberikan pelayanan akademik kepada mahasiswa. Dalam kaitan dengan dunia pendidikan, pelayanan dibagi menjadi tiga, yaitu pelayanan akademik atau kurikuler, administrasi dan ekstra kurikuler. Penelitian ini lebih menitik beratkan kepada pelayanan akademik dengan tidak mengesampingkan pelayanan non akademik

Pelayanan akademik dimaksudkan sebagai pelayanan yang terkait dengan peraturan akademik, perkuliahan, kurikulum, bimbingan/konsultasi akademik, praktikum, tugas akhir, evaluasi, termasuk alat bantu perkuliahan seperti perpustakaan, OHP, laboratorium, dan lain-lain.

(6)

actor atau petugas yang melaksanakannya. (2004: 109). Dosen memiliki fungsi dominant dalam pelayanan akademik karena tugas dosen di sini adalah mengajar, membimbing, dan menguji.

Kedua, pelayanan akademik terkait dengan kurikulum, Nasution seperti dikutip Suryo Subroto (1984), berpendapat bahwa organisasi kurikulum adalah pola atau bentuk bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada muris-murid. Organisasi kurikulum sangat erat hubungannya dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai karena pola-pola yang berbeda akan mengakibatkan cara penyampaian pelajaran yang berbeda pula.

Ketiga, sarana dan prasarana pendukung. Sarana pendukung meliputi peralatan, perlengkapan laboratorium, perpustakaan dan alat bantu pembelajaran. Prasarana atau disebut fasilitas meliputi gedung dengan segala perlengkapannya, fasilitas komunikasi dan kemudahan lainnya.

Metode Penelitian

Penelitian survai ini dipakai untuk tujuan eksploratori. Penelitian ini dimaksudkan untuk menggali informasi tentang harapan mahasiswa terhadap pelayanan akademik yang diberikan oleh FISE UNY. Dengan demikian penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dan sampel penelitian ini adalah mahasiswa FISE UNY yang terdaftar pada semester Genap 2004/2005 adalah 3008 orang yang terdiri atas Program Strata Satu (S1) Reguler sebanyak 1610 orang dan Program S1 dan Diploma III Non Reguler sebanyak 1398. Pengambilan sample dilakukan secara proporsional random sampling berdasarkan keterwakilan tiap angkatan dan jurusan/program studi. Besar sample sebanyak 152 ditentukan dengan menggunakan rumus Krejcie dan Morgan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah (1) kuesioner, (2) kuesioner, (3) wawancara, dan (4) dokumentasi. Kepada mahasiswa diminta mengisi kuesioner. Wawancara digunakan untuk melakukan pengecekan (crosscheck) terhadap berbagai sumber yang relevan, yaitu dosen, laboran, tenaga administrative penunjang kegiatan akademik. Dokumentasi digunakan untuk memeroleh data yang diperlukan dalam penelitian yang bersumber dari dokumen. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tabel dan persentase.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

(7)

penunjang, dan (5) penyusunan tugas akhir (TAS), Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan Kuliah Kerja Nyata KKN.

A. Kegiatan Perkuliahan

(8)
[image:8.595.82.526.93.702.2]

Tabel 1. Pelaksanaan Perkuliahan No. Pelaksanaan

Perkuliahan

Frekuensi Mhs. Yang Pilih Jawaban Jumlah sampel

Total Menjawab (%) A

(%) B(%) C(%) TidakMengisi (%) 1. Dosen memberikan

silabus pada setiap awal perkuliahan 32 (21,05) 73 (48,03) 18 (11,84) 29 (19,08) 152 123 (80,92)

2. Penggunaan jam kuliah secara optimal

61 (40,13) 79 (51,97) 12 (7,89)

- 152 152

(100) 3. Kejelasan

penyampaian materi kuliah 34 (22,37) 112 (73,68) 4 (2,63)

- 152 152

(100)

4. Pemberian

kesempatan tanya jawab 109 (71,71) 33 (21,71) 6 (3,95) 4 (2,63) 152 148 (97,37)

5. Kesesuaian materi perkuliahan dengan silabus 84 (55,26) 58 (38,16) 10 (6,58)

- 152 152

(100)

6. Kesesuaian metode mengajar dengan materi 37 (24,34) 73 48,03) 35 (23,03) 7 (4,61) 152 143 (94,08)

7. Kesesuaian media belajar dengan materi

48 (31,58) 53 (34,87) 42 (27,63) 9 (5,92) 152 143 (94,08) 8. Pemberian kesempatan

konsultasi di luar jam kuliah 135 (88,82) 11 (7,24) 6 (3,95) 152 144 (94,74)

9. Pemberian tugas

terstuktur oleh dosen 66(43,42) 69(45,39) 13(8,54) 4(2,63) 152 148(97,37) 10. Pemberian umpan

balik terhadap tugas 32(21,05) 85(55,92) 33(31,71) 2(1,32) 152 150(98,68) 11. Manfaat umpan balik 135

(88,81) 17 (11,19)

152 152

(100) 12. Evaluasi oleh dosen

mencerminkan/sesuai kemampuan 52 (34,21) 96 (63,15) 4 (2,63) 152 148 (97,37) 13. Kesesuaian Kurikulum

Jurs/Prodi sesuai tuntutan zaman 93 (61,18) 59 (38,82) 152 152 (100) 14. Intensitas

pembimbingan oleh dosen PA 56 (36,84) 94 (61,84) 2 (11,10) 152 150 (98,68)

(9)

pada awal perkuliahan, 73 orang (48,03%) yang menyatakan antara 75% - < 100% dosen yang memberikan silabus di awal perkuliahan dan ada 18 orang (11,84%) yang menyatakan bahwa dosen yang memberikan baru antara 50% - < 75%. Sedangkan sisanya sebanyak 29 orang (19,08%) tidak memberikan jawaban. Kondisi ini cukup menyenangkan karena sebagian besar (69,05%) mahasiswa menyatakan bahwa lebih dari 75% dosen telah memberikan silabus di awal perkuliahan sebagai semacam kontrak kerja antara dosen dengan mahasiswa. Ini berarti sebagian besar responden telah merasa sesuai dengan harapannya.

Terhadap pertanyaan tentang apakah dosen menggunakan jam kuliah secara optimal, 61orang (40,13%) menyatakan lebih dari 75% dosen menggunakan waktu mengajar secara optimal, 79 (51,97%) menyatakan antara 50% - 75% , dan 12 orang (7,89%) menyatakan kurang dari 50% dosen yang menggunakan waktu mengajar secara optimal. Ini dapat diartikan bahwa sebagian besar mahasiswa menganggap dosen belum menggunakan waktu mengajar secara optimal sesuai dengan harapan mereka.

Dilihat dari pendapat mereka tentang kejelasan dosen dalam menyampaikan materi ternyata ada 34 orang (22,37) menyatakan lebih dari 75% dosen menyampaikan materi kuliah dengan jelas, sedangkan 116 (73,32%) menyatakan kurang dari 75% dosen menyampaikan materi dengan jelas. Data ini mengungkapkan bahwa sebagian besar mahasiswa berharap agar dosen mampu menyampaikan materi dengan jelas. Untuk itu tentunya terkait dengan penggunaan metode dan media pembelajaran. Dalam penggunaan metode pembelajaran ternyata hanya 24,34% yang menyatakan lebih 75% dosen yang menggunakan metode mengajar bervariasi dan sesuai dengan materi dan 23,03% menyatakan kurang dari 50% dosen yang menggunakan metode pembelajaran secara variatif, sedang dalam hal penggunaan media pembelajaran 34,87% yang menyatakan lebih 75% menggunakan media pembelajaran dan 27,63% menyatakan kurang dari 50% dosen menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi perkuliahan. Data ini menyiratkan bahwa mahasiswa mempunyai harapan yang besar agar dosen dalam mengajar menggunakan metode dan media pembelajaran secara bervariasi sehingga memperjelas penyampaian materi. Selain di dalam perkuliahan, mahasiswa (88,82%) mengharapkan dosen memberikan kesempatan berkonsultasi di luar jam kuliah. Terlebih apabila mereka kurang jelas dalam perkuliahan yang diikuti.

(10)

75% dosen memberikan tugas terstruktur, 69 orang (45,92%) menyatakan sekitar 50%-75% dosen memberikan tugas terstruktur, dan 13 orang (8,54%) menyatakan kurang dari 50% dosen yang memberikan tugas terstruktur. Sisanya sebanyak empat orang tidak memberikan jawaban. Terhadap tugas yang diberikan terdapat 32 orang responden (21,05%) yang menyatakan lebih 75% dosen memberikan umpan balik, 85 orang responden (55,92) menyatakan antara 50%-75% dosen yang memberikan umpan balik, dan 33 orang (31,71%) menyebutkan bahwa dosen yang memberikan umpan balik terhadap tugas yang diberikan kurang dari 50%. Data ini menyiratkan bahwa mahasiswa sangat mengharap semua dosen memberikan umpan balik terhadap tugas yang diberikan dosen karena mereka merasa mendapatkan manfaat dari pemberian umpan balik tersebut (88,81%).

Terkait dengan penilaian (evaluasi) hasil belajar ternyata 96 orang responden (63,16%) menyatakan bahwa hasil penilaian dosen tidak mencerminkan kemampuan. Mereka menyebut bahwa dosen sering bersikap subyektif dalam menilai prestasi belajar mahasiswa. Sedangkan terhadap pertanyaan tentang apakah kurikulum Jurusan/Program Studi mereka sesuai dengan tuntutan zaman sebagian besar mereka (61,18%) menjawab sesuai. Mengenai peran dosen penasehat akademik (PA) dalam pembimbingan, mereka (61,84%) menyatakan belum intensif. Ini berarti mereka berharap dosen PA agar lebih intensif dalam memberikan bimbingan akademik. Berdasar data dan pembahasan di atas secara umum dapat disimpulkan bahwa kegiatan perkuliahan di FIS UNY belum sepenuhnya sesuai dengan harapan mereka.

B.Kegiatan Praktik/Praktikum

(11)
[image:11.595.81.524.106.736.2]

Tabel 2. Kegiatan Praktik/Praktikum

No. Kegiatan

Praktik/Praktikum

Frekuensi Mhs. Yang Pilih Jawaban Jumlah sampel Total Menjawab (%) A (%) B (%) C (%) Tidak Mengisi (%) 1. Kejelasan tujuan

Kegiatan

Praktik/Praktikum

92

(60,53) 48(31,58) 6(3,95) 6(3,95) 152 146(96,05)

2. Kesesuaian Kegiatan Praktik/Praktikum dengan silabus

93

(61,18) 47(31,33) 8(5,33) 5(3,28) 152 147(96,71)

3. Penjelasan materi Kegiatan Praktik/Praktikum 71 (47,71) 67 (44,08) 5 (3,28) 9 (5,92) 152 143 (94,08) 4. Ketersediaan peralatan 14 (9,21) 62 (40,79) 73 (48,02) 3 (1,97) 152 149 (98,03) 5. Intensitas pembimbingan 67 (44,08) 68 (44,74) 12 (7,89) 5 (3,28) 152 147 (96,71)

6. Penggunaan waktu prakktik/praktikum 60 (39,47) 69 (45,39) 19 (12,50) 4 (2,63) 152 148 (97,37) 7. Pemberian kesempatan berdiskusi 108 (71,05) 36 (23,68) 8 (5,26) 152 152 (100)

8. Pemberian umpan balik 101 (66,45) 48 (31,58) 3 (3,28) 152 149 (98,03) 9. Pemberian kesempatan

konsultasi di luar jam praktik 97 (63,82) 55 (36,18) 152 152 (100)

10. Cara evaluasi kegiatan praktik/praktikum 83 (54,60) 68 (44,73) 1 (0,66) 152 151 (99,34) 11. Pengawasan terhadap

pelaksanaan tat tertib praktik/praktikum 104 (68,42) 48 (31,58) 152 152 (100)

12. Rasa aman dalam kegiatan praktik/praktikum 119 (78,29) 33 (31,71) 152 152 (100)

13. Kebersihan tempat praktik/praktikum 83 (54,60) 69 (45,39) 152 152 (100) 14. Kelayakan ruang

praktik/praktikum 46 (30,26) 84 (55,26) 22 (14,47) 152 152 (100) 15. Pengaturan jadwal

(12)

Dari tabel 2 diketahui bahwa dari segi kejelasan tujuan praktik, 92 reponden (60,53%) menyatakan rumusan tujuan jelas. Sisanya, 31,58% menyatakan kurang jelas dan 3,95% menyatakan tidak jelas. Data tentang kesesuaian kegiatan praktik dengan silabus, sebanyak 93 responden (61,18%) menyatakan sesuai, 31,93% menyatakan kurang sesuai, dan 5,33% tidak sesuai. Sebanyak 71 responden (47,71%) menyatakan penjelasan materi yang disampaikan dosen jelas, 44,08% menyatakan kurang jelas, dan 8,55% menyatakan tidak jelas. Temuan yang cukup memprihatinkan adalah pendapat responden tentang ketersediaan peralatan praktikum. Hanya 14 responden (9,21%) yang menyatakan peralatan praktikum lengkap. Temuan yang lain adalah kesempatan dosen berdiskusi dalam kegiatan praktikum, pemberian umpan balik atas hasil praktikum, kesempatan berkonsultasi di luar jam praktikum, cara evaluasi kegiatan praktikum, pengawasan terhadap pelaksanaan praktik, rasa aman dalam melaksanakan praktik, dan kebersihan tempat praktik (khususnya di Lab.) direspon positif oleh lebih dari 50% responden.

C. Pelayanan Administratif

(13)
[image:13.595.82.518.101.599.2]

Tabel 3. Pelayanan Administratif

No. Pelayanan Administratif

Frekuensi Mhs. Yang Pilih Jawaban Jumlah sampel Total Menjawab (%) A (%) B (%) C (%) Tidak Mengisi (%) 1. Pelayanan

administratif Jurusan/Program Studi

58

(38,16) 81(53,29) 13(8,55) 152 152(100)

2. Pengurusan KRS 63 (41,45) 72 (47,37) 17 (11,18) 152 152 (100) 3. Pelayanan dalam

masa menambah mengurangi 74 (48,68) 63 (41,44) 15 (9,87) 152 152 (100) 4. Pelayanan administrasi akademik oleh petugas administrasi 43 (28,29) 70 (46,05) 36 (23,68) 3 (1,97) 152 149 (98,03)

5. Pelayanan dalam pengurusan semester khusus 49 (32,24) 73 (48,03) 28 (18,42) 152 150 (98,68)

6. Kualitas sistem

informasi di FIS 51(33,55) 83(54,60) 18(11,84) 152 152(100) 7. Akses informasi di

FIS 73 (48,03) 79 (51,97) 152 152 (100) 8. Komputer layanan

administrasi akademik 35 (23,03) 117 (76,97) 152 152 (100)

9. Pengurusan nilai di FIS 55 (36,18) 97 (63,82) 152 152 (100) 10. Kesesuaian

pemberian beasiswa dengan sasaran 66 (43,42) 86 (56,58) 152 152 100) 11. Persyaratan memperoleh beasiswa 79 (51,97) 73 (48,03) 152 152 (100)

(14)

pemberian bea siswa, 56,58% responden menyatakan tidak sesuai sasaran, sedangkan mengenai persyaratan untuk mendapatkan beasiswa 51,97% menyatakan tidak sulit. D. Fasilitas Penunjang

[image:14.595.84.528.184.653.2]

Data tentang fasilitas penunjang dipaparkan pada table 4. berikut. Tabel 4. Fasilitas Penunjang

No. Fasilitas Penunjang Frekuensi Mhs. Yang Pilih

Jawaban Jumlahsampel TotalMenjawab (%) A (%) B (%) C (%) Tidak Mengisi (%) 1. Ketersediaan referensi

kuliah di Perpustakaan FIS

16

(10,53) 121(79,61) 15(9,86) 152 152(100)

2. Pelayanan di Perpustakaan FIS 87 (57,24) 65 (42,76) 152 152 (100) 3. Pelayanan petugas

perputakaan 94 (61,84) 48 (31,58) 152 152 (100) 4. Ketersediaan referensi

lain di Perpustakaan FIS 72(47,37) 80(52,63) 152 152(100) 5. Ruang kuliah di FIS 23

(15,13) 129(84,87) 152 152(100) 6. Kebersihan/kenyamanan

ruang kuliah di FIS

87 (57,24) 62 (40,79) 3 (1,97) 152 149 (98,03) 7. Kelengkapan ruang

kuliah di FIS

43 (28,29) 109 (71,71) 152 152 (100) 8. Ketersediaan tempat dan

alat ibadah (Muslim)

62 (40,79) 88 (57,89) 2 (1,32) 152 150 (98,68) 9. Kecukupan jumlah

kamar mandi/WC di FIS 91 (59,87) 61 (40,13) 152 152 (100) 10. Kebersihan kamar

mandi/WC di FIS

93 (61,18) 59 (38,82) 152 152 (100) 11. Kecukupan tempat

sampah di FIS 89(58,55) 63(41,45) 152 152(100) 12. Keamanan parkir 107

(70,39) 45(29,61) 152 152(100) 13. Pelayanan oleh petugas

parkir 118 (77,63) 34 (22,37) 152 152 (100)

(15)

75% referensi kuliah tersedia di perpustakaan FISE, 79,61% menyatakan tersedia referensi antara 25% - 75%, dan sisanya 9,86% menyatakan tidak tersedia. Sedangkan untuk referensi lain47,37% mahasiswa menyatakan tidak tersedia. Kenyataan ini hendaknya menjadi perhatian FISE agar ke depan perpustakaan lebih mendapatkan prioritas untuk dikembangkan. Namun demikian dalam keterbatab koleksi yang ada, 57,24% mahasiswa menyatakan bahwa pelayanan perpustakaan di FISE memuaskan.

Terkait dengan ruang kuliah di FISE, 84,87% mahasiswa menyatakan tidak tersedia secara memadai dari segi jumlah, akibatnya kuliah diselenggarakan sampai sore. Namun demikian 57,24% mahasiswa menyatakan bahwa ruang kuliah di FISE bersih dan nyaman.Kelengkapan ruang kuliah seperti OHP, LCD, dan peraltan tulis tersedia secara memadai. Mengenai ketersediaan tempat ibadah (mushala) dan perlengkapannya, 57,89% mahasiswa menyatakan tidak memadai. Mereka berharap agar sekat antara jamaah pria dan wanita diberi yang baru, demikian pula alat shalat (rukuh dan mukena).

Kamar mandi dan WC merupakan sarana penunjang yang tidak kalah pentingnya. 59,87% responden menyebutkan bahwa jumlah kamar mandi dan WC di FISE cukup dan 61,18% menyatakan kebersihannya terjaga karena ada petugas cleaning service.

Keamanan tempat parkir mempengaruhi ketenangan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan. 70,39% responden menyatakan tempat parkir di FISE terjaga keamanannya dan 77,63% menyatakan petugas parkir di FISE memberikan pelayanan yang memuaskan, yaitu ramah dan membantu.

E. Penyusunan TA, PPL, dan atau KKN

(16)
[image:16.595.79.521.104.448.2]

Tabel 5. Penyusunan TA, PPL, dan atau KKN

No. Penyusunan TA, PPL, dan atau KKN

Frekuensi Mhs. Yang Pilih Jawaban Jumlah sampel

Total Menjawab (%) A

(%)

B (%)

C (%)

Tidak Mengisi (%) 1. Proses penyusunan

TA di Jurusan/ Program Studi

29 (50,88)

23 (40,35)

5 (8,77) 57 52 (91,22)

2. Peran pembimbing TA

29 (50,88)

17 (29,82)

1 (1,75)

57 46

(80,70) 3. Harapan terhadap

ujian TA*

25 12 22 11 57 *

4. Intensitas

pembimbingan PPL (Microteaching & sekolah)

26

(45,61) 17(29,82) 4(7,01) 10(17,54) 57 47 (78,94)

5. Pembekalan ketrampilan

mengajar dalam PPL di sekolah

34 (59,64)

11 (19,29)

12 (21,05)

57 45

(78,94)

6. Manfaat KKN 42

(73,68) 11(19,29) 4(7,01) 57 53 (92,98) 7. Intensitas

pembimbingan KKN

32

(56,14) 19(33,33) 6(10,52) 57 51 (89,47)

*responden boleh memilih lebih dari satu alternatif jawaban.

Tabel 5. menunjukkan 50,88% responden menyatakan proses penyusunan Tugas Akhir (TAS/TABS) yang menyangkut pengajuan judul, penentuan pembimbing, seminar proposal dan instrumen di Jurusan/program Studi telah sesuai dengan harapan mereka. Sedangkan sisanya, hampir separoh yang lain menyatakan tidak seperti yang mereka harapkan. Mereka menyatakan alasannya natara lain kesulitan dalam mencari permasalahan yang akan diteliti, mendapat pembimbing yang sulit ditemui, seminar proposal dan instrumen yang harus menunggu, dsb. Terhadap pertanyaan apakah dosen pembimbing TA membantu dalam proses penyusunan TA, 50,87% menyatakan sangat membantu.

(17)

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan akademik kepada mahasiswa, FISE telah melakukan berbagai upaya, antara lain: (1) terkait dengan sumberdaya manusia (SDM), FISE secara periodik dan terjadwal melakukan rapat koordinasi, rapat kerja fakultas, seminar, dan untuk staf administrasi dilakukan pelatihan tentan pelayanan prima. (2) Untuk sarana dan prasarana pendidikan, baik menyangkut fasilitas penunjang yang mendukung seperti ruang kuliah, OHP, LCD, komputer, lab., peralatan Lab., kamar mandi/WC, tempat parkir dsb.nya secara terus menerus dan bertahap diupakan untuk menjadi lebih baik.

Kesimpulan

Secara umum pelayanan akademik di FISE UNY belum sepenuhnya sesuai dengan harapan mahasiswa. Hal ini didukung oleh data bahwa belum semua dosen memberikan silabus pada awal perkuliahan sebagai semacam kontrak kerja antara dosen dan mahasiswa, dalam menggunakan waktu kuliah pun ternyata masih ada sementara dosen yang belum menggunakannya secara optimal. Untuk menambah kejelasan penyampaian materi perkuliahan mahasiswa berharap dosen menggunakan metode dan media mengajar secara variatif, serta dilengkapi pemberian tugas terstruktur. Dalam hal penyusunan tugas akhir (TA) mahasiswa berharap mendapatkan pelayanan yang menyenangkan baik secara administratif maupun akademik. Pembimbingan PPL dan KKN dirasakan memuaskan oleh mahasiswa.

Sarana dan prasana pendidikan yang disediakan oleh FISE UNY seperti kecukupan ruang kuliah, ketersediaan referensi kuliah di perpustakaan, ketersediaan dan kelengkapan laboratorium, perlengkapan ruang kuliah, tempat ibadah yang memadai belum sepenuhnya sesuai dengan harapan mahasiswa. Namun demikian sebagian besar mereka menyatakan bahwa ruang kuliah di FIS cukup nyaman dan bersih. Tempat parkir yang cukup dan petugas yang menyenangkan menyebabkan mereka merasa tenang mengikuti kuliah. Pelayanan akademik maupun administratif oleh sumberdaya manusia pemberi pelayanan yaitu staf administrasi, dosen (termasuk di dalamnya Penasehat Akademik, pembimbing Tugas Akhir), dan pengurus Jurusan/Program Studi belum sepenuhnya sesuai dengan harapan mahasiswa.

(18)

seperti ruang kuliah, OHP, LCD, komputer, laboratorium, peralatan lab., kamar mandi/WC, tempat parkir dsb.nya secara terus menerus dan bertahap diupayakan untuk menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Badudu, J.S. dan Sutan Muhammad Zain. (2001). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Intergrafika.

Fandy Tjiptono. (2003). Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi Offset.

Hopson, Barrie. (1997). 12 Langkah Menuju Pelayanan Bermutu (terjemahan Purborini Sulistya). Jakarta: Arcan.

Mastuhu. 2004. Menata Ulang Pemikiran Sistem Pendidikan Nasional dalam Abad 21. Yogyakarta: Safiria Insania Press.

Miftah Thoha. (1991). Beberapa Aspek Kebijakan Birokrasi. Yogyakarta: Media Widya Mandala.

Moenir, A.S. (1995). Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Rivai Hutapea. 2003. “bongkar Total Pendidikan Kita” . Sabili, 31 Juli 2003.

Sudarwan Danim. 2003. Agenda pembaruan Sistem Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiarto. (1999). Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa. Jakarta: PT Gramedia. Tampubolon. (2001). Manajemen Pendidikan. Jakarta:

Biodata Penulis

Gambar

Tabel 1. Pelaksanaan Perkuliahan
Tabel 2. Kegiatan Praktik/Praktikum
Tabel 3. Pelayanan Administratif
Tabel 4. Fasilitas Penunjang
+2

Referensi

Dokumen terkait

6 Sebesar apa dampak transportasi terhadap waiting akan meningkatkan total waktu

Penyedia jasa yang merupakan badan usaha dapat diwakilkan dengan ketentuan WAJIB membawa surat kuasa atau surat tugas dari pimpinan perusahaan (isi surat tugas memuat nama kegiatan

Improving the VIII A Year Students Reading Comprehension Achievement by Using Indonesian Folktale at SMP Negeri 2 Candipuro Lumajang; Dwi Cahyandari; 2007;45 pages;

oh iya kalau divideo video tersebut adalah adik adik dari tingkat penggalang, tapi saya yakin bisa dimainkan baik untuk permainan Outbound , Permainan pramuka siaga , dan juga

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kadar Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT) pada Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Jantan yang Dipapar

Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan keterampilan membaca dan memahami wacana tulis bahasa Prancis yang berkaitan dengan entretenir des

Marga, Pengairan dan Tata Ruang Kabupaten Paser, untuk paket pekerjaan sebagai berikut:.. Pembangunan Ruas Jalan Simpang Pait-Long

2.1 To communicate School Mathematics using right, good and standard English 2.2 To communicate School Mathematics using right, good and standard English 2.3 To communicate