NASKAH APA KABAR JOGJA
Judul : Diskusi buku menalar tuhan
Lokasi : Perpustakaan Pasca Sarjana Lantai III (UPT 1) UGM
Reporter & Camerawan : Intro / Nanang
Tanggal Liputan : Senin 27 Februari 2006
ACC Redaktur Narator Editor
1 Menalar Tuhan/ Menangkap Misteri Ketuhanan/ yang menjadi topik diskusi buku Senin 27 Februari 2006 kemarin// Dalam kesempatan ini/ hadir sebagai pembicara dalam diskusi tersebut antara lain/ Dr. Frans Magnis Suseno/ Penulis/ Dr. Aris Arif Mundayat/ Kepala Pusat Studi Perubahan Sosial Asia Tenggara/ serta KH. Muhaimin/ Koordinator FPUB//
Dalam diskusi buku kali ini/ membahas tentang menalar Tuhan// Yang sejak permulaan menjadi obsesi filsafat// Menggapai Tuhan mealui pikiran menjadi hasrat tertinggi filsafat sampai 200 tahun lalu// Di
permulaan abad ke-21/ pertanyaan tentang Tuhan masih tetap berada di pusat pemikiran para filosof// Kemudian/ di panggung filsafat muncul paham ateisme di mana Tuhan berada di luar batas – batas wacana rasional// Situasi ini menghadapkan manusia intelektual yang teta percaya pada Tuhan dengan pertanyaan – pertanyaan// Misalkan saja/ apakah imannya lebih sekedar warisan indah tradisi – tradisi yang sudah berumur ribuan tahun?//
Barangkali/ banyak pendapat menyatakan bahwa pertanyaan tersebut/ di Indonesia tidaklah mendesak// Di Indonesia orang terkesan masih kental beragama// Tampaknya/ masalah di Indonesia bukan kekurangan/ melainkan kelebihan ketuhanan// Tak ada hari dimana media tidak membawa berita yang berkaitan dengan agama/ dan orang – orang berkebutuhan// Di Indonesia/ yang menjadi masalah bukan ketuhanan/ melainkan bagaimana ketuhanan dapat dihayati dengan cara yang tidak bertentangan dengan kemanusiaan yang adil dan beradap//
Dalam hal tersebut/ sang penulis/ Magnis/ menuliskan perenungan yang lebih dalam/ baik bagi mereka yang percaya kepada Tuhan maupun yang tidak lagi percaya kepada Tuhan/ tetapi dalam kejujuran intelektual ingin mendalami pertanyaan – pertanyaan rasional tentang kepercayaan akan Tuhan//
Dan pada intinya/ pembahasan ini tidak mengajak peserta diskusi untuk berbicara mengenai agama/ melainkan Tuhan// Bukan antusias akan membuktikan adanya Tuhan/ tetapi menunjukkan bahwa di abad ke-21 ini/ manusia tetap dapar percaya kepada Tuhan tanpa harus menyangkal kejujuran intelektualnya// Hal ini merupakan sebuah bekal yang relevan untuk memasuki tahun 2006 dengan segudang PR problem kemanusiaan yang tak terselesaikan//