NASKAH APA KABAR JOGJA
No Kaset : 007, 555, 105Judul : Catatan akhir tahun harmonisasi kehidupan beragama Lokasi :
Reporter & Camerawan : Tanggal Liputan :
ACC
Redaktur Narator EditorNEWS READERS 1 :
PEMIRSA/ MEMASUKI AKHIR TAHUN 2004/ APA KABAR JOGJA JUGA MENGAJAK ANDA UNTUK MELIHAT BAGAIMANA JOGJA SEBAGAI INDONESIA MINI MAMPU BERTAHAN DIANTARA BANYAK PERBEDAAN// MULAI DARI PENDUDUKNYA YANG BERASAL DARI BERBAGAI SUKU BANGSA/ HINGGA AGAMA DAN KEPERCAYAAN YANG DIANUT WARGANYA// KONFLIK DENGAN LATAR BELAKANG SARA YANG MENJADI CATATAN HITAM SEJARAH INDONESIA/ TENTUNYA TIDAK BOLEH TERJADI DI YOGYAKARTA// BERIKUT LIPUTAN SELENGKAPNYA//
Narasi :
Indonesia dikenal sebagai Negara yang kaya akan keberagaman// Mulai dari suku bangsa/
budaya/ hingga religi penduduknya/ berkembang dengan banyak perbedaan// keberagaman in I
tentunya menjadi tantangan tersendiri/ bagaimana dengan banyak perbedaan ini masyarakat
tetap dapat menjalankan kehidupan harmonis// Konflik yang terjadi dengan alas an agama/
suku/ ras dan etnik masih juga terjadi hingga akhir tahun 2004// Dengan balutan terror bom/
konflik antar etnis/ hingga penembakan yang tragis di sebuah gereja di palu/ menjadi catatan
hitam kehidupan beragama// Berangkat dari peristiwa-peristiwa nasional yang mencoreng nama
bangsa di mata internasional/ maka pada pergantian tahun 2004 m4nuju 2005/ tim apa kabar
jogja mengajak pemirsa untuk menggali akar penyebab konflik bersama tokoh-tokoh dari 5
agama yang ada di Yogyakarta/ agar kita dapat menghindari beragam gesekan yang potensial
pendatang yang berasal dari beragam suku bangsa/ patut dikaji apakah yang menyebabkan
jogja berbeda dengan kota-kota lain di Indonesia/ dan jauh dari konflik SARA hingga sekarang//
Tentunya peran agama sangat diperlukan dalam mensikapi beragam perbedaan yang ada//
salah seorang tokoh yang kerap menulis tentang fenomena keberagamaan di Indonesia dan
tampil di berbagai media adalah sosok Abdul Munir Mulkhan/yang sekarang juga menjabat
sebagai Wakil sekretaris PP Muhammadiyah dan dosen UIN Sunan Kalijaga // Dalam
kesempatan santai di rumahnya/ ia menuturkan pada Apa kabar jogja bahwa sebenarnya
dinamika social yang ada dalam masyarakat/ memang rentan pada terjadinya konflik// Peran
agama dalam menjaga heterogenitas lebih banyak dipengaruhi oleh seberapa besar
pemahaman pemeluk agama terhadap ajaran yang dianutnya//
---statement Abdul Munir Mulkhan (Wakil Sekretaris PP Muhammadiyah)---
kaset no : 105
time code : 00.08.00-01.18.00 dan 07.25.00-08.47.00
Setiap agama tentunya mengajarkan kedamaian// pesan damai yang terkandung dalam setiap
ajaran agama hendaknya tidak dipahami secara parsial// Menurut Pembimbing masyarakat
Hindu Propinsi DIY/ I Nyoman Warta/ ketika ditemui di kantornya mengatakan/ bahwa
radikalisme yang sering muncul sebenarnya lebih kepada egosentris seseorang yang kadangkala
menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan//
---statement Drs. I Nyoman Warta. M.Hum (Pembimas Hindu Prop DIY)---
kaset no : 007
Ditambahkan lagi oleh Pembimas Budha di DIY/ bahwa terjadinya konflik dengan alasan agama/
lebih dipengaruhi oleh pribadi masing-masing// Yang salah bukan agama yang dianutnya//
---statement Sapardi, S. Ag, M. Hum (Pembimas Budha Prop DIY)---
kaset : 007
time code : 21.55.00-23.38.00
Semua agama mengajarkan akan pentingnya perdamaian// Hal tersebut di perkuat dengan
pendapat Romo Suyatno PR/ ketika ditemui di Somoitan/Turi belum lama ini//
---Statement Romo Suyatno PR (Pendiri FPUB)---
kaset : 555
time code : 21.05-22.40
=========IKLAN DULU YA==========
NEWS READERS 2 :
PEMIRSA/ JOGJAKARTA SEBAGAI PUSAT ORIENTASI BUDAYA TENTUNYA MEMPUNYAI
POTENSI KONFLIK YANG CUKUP BESAR// NAMUN/ CULTURE DAN KEBIASAAN MASYARAKAT
JOGJA UNTUK SELALU MENGHORMATI PEMELUK AGAMA LAIN/ MENJADI SALAH SATU KUNCI
KEDAMAIAN DI KOTA PELAJAR INI// PRINSIP ‘NGUWONGKE’ DAN DENGAN DIPIMPIN OLEH
SEORANG RAJA YANG BIJAKSANA/ MENJADIKAN JOGJA DAPAT BERTAHAN DARI ANCAMAN
KONFLIK// BAGAIMANA BERAGAM AGAMA YANG ADA DI JOGJA DAPAT BERSATU DAN
NARASI :
Potensi Jogja sebagai tempat berkumpulnya beragam kebudayaan/ memang pantas untuk
dijadikan contoh keharmonisan beragama di Indonesai// mensikapi bahwa banyak perbedaan
bukanlah penghalang untuk maju dan menjalin kerjasama/ hendaknya terus dipupuk hingga
akhir jaman// Konsep ‘ngewongke’ dan budaya timur yang masih kental di jogja/ menjadikan
perenungan tersendiri/ akankah jogja mampu mempertahankannya di era mendatang?
---statement Abdul Munir Mulkhan (Wakil Sekretaris PP Muhammadiyah)---
kaset : 105
timecode : 15.48.00-17.20.00 disambung 18.33.00-19.25.00
Introspeksi sangatlah penting untuk menuju kesatuan dan persatuan antar pemeluk umat
beragama//
---stetement Sapardi, S.Ag, M.Hum (Pembimas Budha Prop DIY)---
kaset : 007
time code : 19.58-21.03.09
sebagai upaya menjalin silaturahmi dan kerukunan antar umat beragama/ Forum Persaudaraan
Umat Beriman didirikan di Jogjakarta// Pendiri-pendirinya adalah mereka dari perwakilan agama
yang ada di Jogjakarta// Kyai Haji Abdul Muhaimin dari Pondok pesantren Prenggan Kotagede/
Romo Suyatno dari Somoitan Turi/ Pendeta Bambang/ dan tokoh penting lainnya ikut
membidani lahirnya forum ini// Forum ini terlahir dari keprihatinan maraknya konflik yang
muncul dengan latar belakang SARA// Karena pada prinsipnya semua agama mengajarkan
---statement Romo Suyatno, PR (Pendiri FPUB)---
kaset : 555
timecode : 15.35.00-16.16.00 disambung 18.30-19.07.00
Agenda seperti doa bersama 5 agama/ pemasangan spanduk-spanduk di tempat strategis
dengan ajakan damai senantiasa dilakukan// harapannya adalah agar semua pemeluk agama
dapat bersatu untuk mewujudkan Jogja damai dalam keberagaman// Tentunya harapan semua
agama hampir senada/ yaitu biarpun berbeda namun tetap satu juga// meskipun berbeda
agama dan keyakinan/ tetap satu bangsa yang selalu merindukan kebersamaan//
---statement Abdul Munir Mulkhan (Wakil Sekretaris PP Muhammadiyah)----
kaset : 105
timecode : 14.50.00-15.46.00
---statement Sapardi S.Ag, M.Hum (Pembimas Budha Prop. DIY)---
kaset : 007
time code : 24.40-25.13.00
Peristiwa yang terjadi hingga kurun waktu 2004/ memang menjadi bagian dari sejarah yang
tidak bisa hilang// kenangan manis dan pahit sepanjang tahun 2004 hendaknya menjadi sebuah
---statement Drs. I Nyoman Warta, M. Hum (Pembimas Hindu Prop. DIY)-
kaset : 007
timecode: 16.40.00-17.29.00 disambung dengan
17.31- sampai ”manusia hanya pemain-pemain sandiwara”
Tentunya/ untuk mengakhiri tahun 2004 ini kita harus menyiapkan sejumlah energi besar untuk
menerima perubahan ke arah lebih baik pada tahun 2005 mendatang/ yang hanya tinggal
beberapa hari saja// Keberagaman etnis/ suku dan agama harus dilihat sebagai anugerah dan
rahmat Tuhan yang Maha Esa/ dan harus kita pelihara// Perjuangan di depan masih panjang//
Alangkah indahnya dunia jika masing-masing agama mau mengerti dan memahami ajarannt\ya
tanpa harus merendahkan agama orang lain// Tim apa kabar jogja/ mengucapkan selamat
tahun baru 2005// Semoga ditahun mendatang kita dapat hidup harmonis dalam keberagaman//
NEWS READERS 3 :
PEMIRSA/ DEMIKIAN CATATAN AKHIR TAHUN 2004 TENTANG KEBERAGAMAN AGAMA DI
TENGAH-TENGAH KITA// MESKIPUN BANYAK PERBEDAAN/ TETAP SAJA KITA ADALAH ANAK
BANGSA YANG HIDUP BERDAMPINGAN/ DAN SELALU MEMBUTUHKAN BANTUAN ORANG LAIN//
PEMIRSA/ IKUTI SAJIAN KAMI TENTANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT DALAM
KURUN WAKTU 2004/ BESOK MALAM PADA JAM YANG SAMA// SAYA IKKI PUTRI DAN SELURUH
KERABAT KERJA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH ATAS KEBERSAMAAN ANDA/ SELAMAT MALAM/