MEKANISME PASAR DALAM ISLAM
1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Diah Ayu Legowati, M.Si
POKOK BAHASAN
1. Mekanisme Pasar Dalam Ekonomi Konvensional 2. Mekanisme Pasar Dalam Ekonomi Islam
3. Teori Harga
4. Keseimbanggan Pasar
KONSEP PASAR
3
❑ Pasar adalah Tempat atau keadaan yang
mempertemukan antara permintaan (pembeli) dengan penawaran (penjual) untuk setiap jenis barang, jasa atau sumber daya.
❑ Mekanisme pasar adalah terjadinya interaksi antara
permintaan dan penawaran yang akan menentukan
tingkat harga tertentu.
PASAR DALAM SISTEM KONVENSIONAL
Sistem Ekonomi Pasar Bebas
Sistem Ekonomi Perencanaan Pusat
Sistem Ekonomi Campuran
KONSEP PASAR DALAM ISLAM
5
1. Barangnya halal
2. Timbangan harus jujur
3. Lokasi harus senantiasa bersih
4. Dalam melakukan transaksi kedua belah pihak (pedagang dan pembeli) tidak boleh berbohong (harus jujur)
5. Senantiasa melakukan kegiatan ekonomi dalam rangka
mewujudkan kemashlahatan
KONSEP PASAR DALAM ISLAM
❑ Pasar dijamin kebebasannya dalam Islam. Konsep Islam menegaskan bahwa pasar harus berdiri di atas prinsip persaingan bebas ( perfect competition ). Pasar bebas menentukan cara-cara produksi dan harga, tidak boleh ada gangguan yang mengakibatkan rusaknya keseimbangan pasar.
❑ Ekonomi Islam memandang bahwa pasar, negara, dan individu
berada dalam keseimbangan (iqtishad), tidak boleh ada sub-
ordinat, sehingga salah satunya menjadi dominan dari yang
lain.
MEKANISME PASAR DALAM ISLAM
7
❑ Konsep makanisme pasar dalam Islam dapat dirujuk kepada hadits Rasululllah Saw sebagaimana disampaikan oleh Anas RA : “Harga melambung pada zaman Rasulullah SAW. Orang-orang ketika itu mengajukan saran kepada Rasulullah dengan berkata: “Ya Rasulullah hendaklah engkau menetukan harga”. Rasulullah SAW. berkata:
”Sesungguhnya Allah-lah yang menetukan harga, yang menahan dan
melapangkan dan memberi rezeki. Sangat aku harapkan bahwa kelak
aku menemui Allah dalam keadaan tidak seorang pun dari kamu
menuntutku tentang kezaliman dalam darah maupun harta.”
MEKANISME PASAR DALAM ISLAM
❑ Peran negara mengatur dan mengawasi ekonomi, memastikan kompetisi di pasar berlangsung dengan sempurna, informasi yang merata dan keadilan ekonomi. Perannya sebagai pengatur tidak lantas menjadikannya dominan, sebab negara, sekali-kali tidak boleh mengganggu pasar yang berjalan seimbang.
❑ Ekonomi Islam masih memberikan peluang pada kondisi tertentu untuk
melalukan intervensi harga ( price intervention ) bila para pedagang
melakukan monopoli dan kecurangan yang menekan dan merugikan
konsumen.
TEORI HARGA
9
• Teori harga atau price theory merupakan teori yang menjelaskan bagaimana harga barang di pasar terbentuk.
• Pada dasarnya harga suatu barang itu terbentuk oleh besarnya permintaan dan penawaran atas barang tersebut
• Permintaan dan penawaran atas suatu barang ditentukan oleh banyak
faktor
KURVA KESEIMBANGAN HARGA
PE
D S
E
1. Floor Price 2. Ceiling Price
P P*
P
Q S
excess demand D
floor price
P
P* P
Q S
excess supply D
ceiling price
A. Kebijakan Harga Konvensional
Prinsip kebijakan adalah mengupayakan harga agar kembali kepada harga yang adil, normal/wajar, atau harga pasar.
B. Kebijakan Harga Dalam Islam
Pa
Pb Pp
Q D S
13
❑ Dalam mekanisme pasar, nilai-nilai moralitas harus ditegakkan oleh para pelaku pasar, antara lain : persaingan yang sehat (fair play), kejujuran (honesty), keterbukaan
(transparency), dan keadilan (justice). Persaingan yang terjadi di pasar diatur oleh Islam dengan adil. Bentuk-bentuk ketidak adilan yang dilarang oleh Islam antara lain (Karim, 2007, 153):
1. Talaqqi rukhban
2. Mengurangi timbangan
3. Menyembunyikan barang yang cacat
4. Menukar komoditi kering dengan komoditi sejenis yang basah 5. Transaksi Najasy
6. Ikhtikar
7. Ghaban faa-hisy
Tiga Fungsi Regulasi Harga Dalam Islam
Mannan (1992) menunjukkan tiga fungsi penting dari regulasi harga sebagai bagian dari intervensi pemerintah:
1. Menunjukkan fungsi ekonomi yang berhubungan dengan peningkatan produktivitas dan peningkatan pendapatan masyarakat miskin melalui alokasi dan realokasi sumber daya ekonomi. Misalnya intervensi harga untuk mencegah ikhtikar.
2. Menunjukkan fungsi sosial dalam memelihara keseimbangan antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin. Misalnya kebijakan harga untuk melindungi kaum miskin.
3. Menunjukkan fungsi moral dalam menegakkan nilai-nilai syariah Islam khususnya yang terkait dalam transaksi ekonomi. Misalnya kebijakan harga bertujuan untuk melindungi
Seorang sarjana Muslim dan ulama yang pertama kali membahas mekanisme pasar secara empirik adalah Abu Yusuf. Dia telah membahas tentang hukum supply and demand dalam perekonomian. Pemahaman yang berkembang ketika itu mengatakan bahwa bila tersedia sedikit barang, maka harga akan mahal dan bila tersedia banyak barang, maka harga akan murah. Hal tersebut dapat digambarkan pada grafik di bawah ini :
1. Abu Yusuf (731-798 M)
Q1 Q2
B A
Price
Quantity O
P2 P1
Bila tersedia sedikit barang (Q1) Harga akan naik pada P1, sehingga terjadi kombinasi titik A.
Sebaliknya, bila tersedia banyak Barang (Q2) harga akan turun pada P2 sehingga terjadi
kombinasi titik B Semakin Sedikit barang,
harga semakin naik
Abu Yusuf mengatakan,” Kadang-kadang makanan berlimpah, tetapi tetap mahal, dan kadang-kadang makanan sangat sedikit tetapi murah. Abu yusuf menyatakan bahwa tidak ada batasan tertentu tentang murah dan mahal yang dapat dipastikan. Murah dan mahal merupakan ketentuan Allah.
Abu Yusuf (731-798 M)
❑Al-Ghazali dalam Al Ihya Al ‘Ulumuddin juga telah membahas secara detail peranan aktivitas perdagangan dan timbulnya pasar yang harganya bergerak sesuai dengan kekuatan penawaran dan permintaan.
Menurutnya, pasar merupakan bagian dari keteraturan alami (natural order).
❑Kurva penawaran “yang naik dari kiri bawah ke kanan atas”, dinyatakan dalam kalimat, “Jika petani tidak mendapatkan pembeli barangnya, maka ia akan menjualnya pada harga yang lebih murah . Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut.
2. Al-Ghazali (1058-1111 M)
Q1 Q2
S
D Price
Quantity O
P2 P1
Gambar
Pengaruh kebijakan penurunan harga terhadap jumlah terjual B
QS1
Pada tingkat harga P1 jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual adalah sebesar Qs1, sementara jumlah barang yang diminta hanya sebesar Q1.
Dengan demikian, petani tidak mendapatkan cukup pembeli.
Untuk mendapatkan tambahan pembeli ia menurunkan harga jual produknya, dari P1 menjadi P2, sehingga jumlah pembelinya naik dari Q1 menjadi Q2.
Sementara untuk kurva permintaan, “yang turun dari atas ke kanan bawah”, dijelaskan dengan kalimat, harga dapat diturunkan dengan mengurangi permintaan.
Al-Ghazali (1058-1111 M)
Q2 Q1
S
D1
Price
Quantity O
P1 P2
B
D2
A
Awalnya harga yang diminta petani adalah sebesar P1. Pada harga ini jumlah
permintaan dan penawaran terhadap harga produk petani tersebut adalah sebesar Q1.
Dengan menurunnnya jumlah permintaan dari Q1 menjadi hanya sebesar Q2 (yakni dengan bergesernya kurva permintaan D1 ke kiri bawah menjadi kurva D2), maka tingkat harga akan turun pula dari P1
menjadi P2. Dengan demikian, harga dapat diturunkan dengan mengurangi permintaan.
❑ Ibnu Taymiyah melakukan kajian yang menyeluruh tentang permasalahan mekanisme pasar, seperti yang termuat dalam kitab “Al-Hisbah fil Islam”. Ibnu Taymiyah mengatakan bahwa harga ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan (supply and demand).
❑ Suatu barang akan turun harganya bila terjadi keterlimpahan dalam produksi atau adanya penurunan impor atas barang-barang yang dibutuhkan. Dan sebaiknya ia mengungkapkan bahwa suatu harga bisa naik karena adanya “penurunan jumlah barang yang tersedia” atau adanya “peningkatan jumlah penduduk” mengindikasikan terjadinya peningkatan permintaan.
❑ Ibnu Taymiyah mengatakan bahwa naik turunnya harga juga akibat inefisiensi produksi, penurun jumlah impor barang-barang yang diminta, atau juga tekanan pasar
3. Ibnu Taymiyah (1263-1328 M)
Pada mulanya, titik equilibrium terjadi pada titik A dengan harga P1 dan jumlah Q1. Namun karena terjadi inefisiensi
produksi, maka terjadi kenaikan biaya produksi yang harus ditanggung oleh perusahaan . Kenaikan biaya produksi ini pergeseran kurva supply dari S1 menjadi S2. Karena pergeseran ini tercipta titik equilibrium baru pada titik B. Pada titik B ini terjadi penurunan kuantitas yang ditawarkan dari Q1 menjadi Q2, dan pada saat yang sama terjadi kenaikan harga dari P1 menjadi P2.
21
Pada mulanya titik equilibrium terjadi pada saat E1 dengan harga P1 dan kuantitas Q1. Bila permintaan terhadap barang meningkat, maka terjadi
pergreseran kurva permintaan dari D1 ke D2. Dan bila pada saat yang sama
penawaran berkurang, maka terjadi pergeseran kurva penawaran dari S1 menjadi S2. Naiknya permintaan dan turunnnya penawaran ini menyebabkan terbentuknya titik equilibrium baru E2, dengan harga yang lebih tinggi P2 dan kuanytitas yang lebih sedikit Q2.
Q2 Q1
S1
D1
Price
Quantity O
P1 P2
E2
S2
Gambar 4
Pergerakan kurva permintaan meningkat,penawaran menurun E1
D2
❑ Ibnu Taymiyah mengatakan bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhi harga adalah intensitas dan besarnya permintaan, kelangkaan, atau melimpahnya barang, kondisi kepercayaan dan diskonto pembayaran tunai. Demand terhadap barang seringkali berubah. Perubahan tersebut dikarenakan jumlah penawaran, jumlah orang yang menginginkannya, dan besar kecilnya kebutuhan terhadap barang tersebut.
❑ Bila penafsiran ini benar, Ibnu Taymiyah telah mengasosiakan harga tinggi
dengan intesnsitas kebutuhan sebagaimana kepentingan relatif barang
terhadap total kebutuhan pembeli. Jika kebutuhan besar, harga akan naik, jika
kebutuhan kecil maka harga akan turun.
❑ Ibnu Khaldun. di dalam Al-Muqaddimah , ia menulis secara khusus Bab yang berjudul, “Harga-harga di Kota”. Ia membagi jenis barang kepada dua macam, pertama, barang kebutuhan pokok, kedua barang mewah.
Menurutnya, bila suatu kota berkembang dan populasinya bertambah, maka pengadaan barang-barang kebutuhan pokok mendapat prioritas, sehingga penawaran meningkat dan akibatnya harga menjadi turun.
Sedangkan untuk barang-barang mewah, permintaannya akan meningkat, sejalan dengan perkembangan kota dan berubahnya gaya hidup. Akibatnya, harga barang mewah menjadi naik.
4. Ibnu Khaldun (1332-1404 M)
Supply bahan pokok penduduk kota besar (QS2), jauh lebih besar daripada supply bahan pokok penduduk kota kecil Qs1. Menutut Ibnu Khaldun, penduduk kota besar memiliki supply bahan pokok yang melebihi kebutuhannya sehingga harga bahan pokok di kota besar realtif lebih murah (P2). Sementara itu supply bahan pokok di kota kecil, realtif kecil, karena itu orang-orang khawatir
kehabisan makanan sehingga harganya lebih mahal (P1)
Q1 Q2
S1
D2
Price
Quantity O
P1
P2
Gambar
Harga Kebutuhan Pokok di kota besar dan kota Kecil B
D1
A
S2
25