• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abstract. Keywords: Waste Recycling Relationships, Creativity Utilizing Garbage, Trash Managing Behavior. Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Abstract. Keywords: Waste Recycling Relationships, Creativity Utilizing Garbage, Trash Managing Behavior. Abstrak"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Hubungan Pengetahuan Daur Ulang Sampah dan Kreativitas Siswa dalam Memanfaatkan Sampah dengan Perilaku Mengelola Sampah

di Lingkungan Sekolah

(

Studi pada Siswa Kelas XI SMK Mitra Batik Tasikmalaya

)

Linda Sonia Mochtar Asikin, Purwati Kuswarini, Nani Ratnaningsih Program Studi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup

Program Pascasarjana, Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Abstract

This study aimed to determine, analyze and assess the relationship between recycling of knowledge and creativity in the use of waste in waste management behavior in the environment. The experiment was conducted on a class XIth Grade Mitra Batik Vocational School Tasikmalaya. Total population in this study were 257 and sample proportional random sampling were 39 people. The instrument in this study using a knowledge recycling, garbage utilize creativity assessment rubrics, and student behavior questionnaire in waste management in the school. Data analysis techniques used were correlation analysis, simple regression, and multiple. The results showed very low category knowledge , strong creativity category, and the behavior of the strong category.

There was a relationship between knowledge of recycling with student behavior in waste management. Evidenced by the acquisition r value of 0.156 and contribute at 2.40 %.

Creativity of students including strong category. There was a relationship between the creativity of students with student behavior in waste management. Can be evidenced by the acquisition of 0.719 and r value of 51.7 % contribute. Student behavior including strong category. There was a relationship between knowledge of recycling and creativity of students in the utilize of waste in managing student behavior in the school environment. Can be evidenced by the acquisition of r value of 0.775 and contributes 60.0

% of .

Keywords: Waste Recycling Relationships, Creativity Utilizing Garbage, Trash Managing Behavior.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan mengkaji hubungan antara pengetahuan daur ulang sampah dan kreativitas dalam memanfaatkan sampah dengan perilakunya dalam mengelola sampah di lingkungan. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI di SMK Mitra Batik Tasikmalaya. Jumlah populasi pada penelitian ini 257 orang dan sampel 39 orang. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tes pengetahuan daur ulang sampah, rubrik penilaian kreativitas memanfaatkan sampah, dan angket perilaku siswa dalam mengelola sampah di lingkungan sekolah. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi, regresi sederhana, dan berganda. Hasil

(2)

penelitian menunjukkan pengetahuan termasuk kategori sangat rendah, kreativitas kategori kuat, dan perilaku kategori kuat. Ada hubungan antara pengetahuan daur ulang sampah dengan perilaku siswa dalam mengelola sampah. Dibuktikan dengan perolehan nilai r sebesar 0,156 dan memberikan konstribusi sebesar 2,40%. Kreativitas siswa termasuk kategori kuat. Ada hubungan antara kreativitas siswa dengan perilaku siswa dalam mengelola sampah. Dapat dibuktikan dengan perolehan nilai r sebesar 0,719 dan memberikan konstribusi sebesar 51,7%. Perilaku siswa termasuk kategori kuat. Ada hubungan antara pengetahuan daur ulang sampah dan kreativitas siswa dalam memanfaatkan sampah dengan perilaku siswa dalam mengelola sampah di lingkungan sekolah. Dapat dibuktikan dengan perolehan nilai r sebesar 0,775 dan memberikan konstribusi sebesar 60,0%.

Kata kunci: Hubungan Daur Ulang Sampah, Kreativitas Memanfaatkan Sampah, Perilaku Mengelola Sampah.

Pendahuluan

Lembaga pendidikan (sekolah) merupakan wadah para siswa dalam menggali ilmu pengetahuan. Pengetahuan mengenai daur ulang sampah dipelajari di sekolah dengan tujuan untuk menciptakan perilaku siswa dalam mengelola sampah di lingkungan sekolah. Selain itu kreativitas siswa pun akan muncul seiring dengan pengetahuan yang didapatkan. Dengan mempunyai kreativitas dalam pemanfaatan sampah, maka siswa pun akan menyadari pentingnya mengelola sampah di sekolah.

Pada kenyataannya masih ada siswa yang tidak memperhatikan kebersihan lingkungan sekolah. Masih terdapat banyak siswa yang membuang sampah sembarangan, bungkus bekas makanan masih banyak yang dibuang ke dalam bangku kelas, berserakan di lantai kelas, dan lingkungan sekolah.

Menurut Ahyan, Shahibul (2012) dengan mengutip pengertian pengetahuan menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan (knowledge) merupakan hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan “What”. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan, penciuman, rasa, dan raba.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Apriadji (2005:33) menyatakan bahwa daur ulang adalah mengelola barang yang tidak terpakai menjadi barang

(3)

baru. Kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya berguna (useful), lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik atau banyak (Mangunhardjana, 2006:11). “Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah” (UU RI No. 18 Tahun 2008 Pasal 1 Ayat 5 dan PP RI No.

81 Tahun 2012). Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya No. 7 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 15 “Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi perencanaan, pengurangan, dan penanganan sampah”.

Pengetahuan daur ulang sampah dan kreativitas dalam memanfaatkan sampah kaitannya dengan perilaku siswa dalam mengelola sampah di lingkungan sekolah perlu ditanamkan dan dikembangkan sejak dini dengan melahirkan produk siswa kreatif yang memiliki kesadaran dan sensitifitas terhadap lingkungan dan berbagai masalahnya. Dengan pengetahuan daur ulang sampah, siswa akan memiliki pengertian dan kesadaran serta kewajiban terhadap dirinya untuk mempertanggungjawabkan nilai yang diperolehnya, sehingga akan memiliki perilaku yang rasional serta bertanggung jawab terhadap lingkungannya.

Begitu juga dengan kreativitas dalam memanfaatkan sampah akan ikut menentukan perilaku mengelola sampah lingkungan sekolah. Siswa yang pengetahuan akan mentaati segala peraturan dan ketentuan yang berlaku, sehingga akan selalu berperilaku positif dan mempunyai kesadaran terhadap lingkungan.

Dalam kenyataannya, di sekolah siswa kurang tergerak untuk mengelola sampah di lingkungan sekolah. Siswa hanya mengandalkan penjaga kampus untuk membersihkan lingkungan sekolah. Misalnya siswa membiarkan sampah yang berserakan di ruangan kelas maupun di halaman, kepedulian terhadap upaya penghijauan serta pemeliharaan tanaman sekolah masih rendah, siswa kurang tergerak untuk mengelola sampah di lingkungan sekolah.

(4)

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif bersifat korelasional. Subjek penelitian adalah siswa Kelas XI SMK Mitra Batik Tasikmalaya. Populasi penelitian berjumlah 257 orang dan sampel berjumlah 39 orang.

Untuk memperoleh data yang diperlukan, disusun tiga buah instrumen, yaitu:

1. Untuk memperoleh data mengenai pengetahuan daur ulang sampah menggunakan tes pilihan ganda dengan jumlah pertanyaan 28 butir. Untuk penilaiannya menggunakan nilai 5 dan 0, untuk jawaban yang tepat dineri nilai 5 dan untuk jawaban yang salah diberi nilai 0.

2. Untuk memperoleh data mengenai kreativitas siswa dalam mengelola sampah menggunakan rubrik penilaian.

3. Untuk memperoleh data mengenai perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan menggunakan observasi dan angket denganjumlah pernyataan 29 butir.

Teknik analisis korelasi dan regresi linier digunakan untuk mengukur kadar hubungan antara variabel-variabel penelitian baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama, sesuai dengan rancangan penelitian berikut.

Gambar 1 Rancangan penelitian

Y

X2

X1

(5)

Keterangan:

Variabel X1 : Pengatahuan daur ulang sampah

Variabel X2 : Kreativitas siswa dalam memanfaatkan sampah

Variabel Y : Perilaku siswa mengelola sampah di lingkungan sekolah

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Untuk melihat gambaran atau deskripsi ke tiga variabel digunakan katagori sebagai berikut :

 Mean >skor min + 4 SD artinya kriteria sangat baik

 Mean >skor min + 3SD artinya kriteria baik

 Mean >skor min + 2SD artinya kriteria cukup

 Mean <skor min + 2 SD artinya kriteria kurang 1. Pengetahuan Daur Ulang Sampah

Hasil pengolahan data dari responden sebanyak 39 siswa menunjukkan bahwa skor pengetahuan daur ulang sampah diperoleh nilai terendah sebesar 15,00 dan untuk nilai tertinggi yaitu sebesar 27. Dengan skor rata – rata (mean) 20,15, standar deviasi 2,81 dan nilai tengahnya sebesar 20,00.

Deskripsi umum dari pengetahuan daur ulang sampah, dapat dilihat pada tabel 1 Tabel 1

Data Hasil Penelitian Variabel Pengetahuan daur ulang sampah Rata-rata Nilai

tengah

Standar Deviasi

Skor Minimum

Skor Maksimum

20,15 20,00 2,81 15 27

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS seri 20

Adapun distribusi frekuensi dari pengetahuan daur ulang sampah selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini.

(6)

Tabel 2

Pengkategorian Data Pengetahuan daur ulang sampah

No Rentang skor Kategori Frekuensi

1 < 20,62 Kurang 21

2 20,62 < < 23,43 Cukup 13 3 23,43 < < 26,24 Baik 4

4 > 26,24 Sangat Baik 1

Berdasarkan data dalam tabel 2 diketahui bahwa nilai pengetahuan daur ulang sampah termasuk kategori kurang, hal ini terlihat dari nilai rata- rata (mean) 20,15

< nilai skor min + 2 SD .

Untuk analisis pengetahuan daur ulang sampah dikelompokan dengan membandingkan antara nilai rata – rata dengan skor minimum ditambah dengan standar deviasi, sebagai berikut : siswa yang memiliki Pengetahuan daur ulang sampah kurang ada 21 orang, siswa yang memiliki Pengetahuan daur ulang sampah cukup ada 13 orang, siswa yang memiliki Pengetahuan daur ulang sampah baik ada 4 orang dan siswa yang memiliki Pengetahuan daur ulang sampah sangat baik ada 1 orang.

Gambar 2 Kategori Pengetahuan daur ulang sampah

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

kurang cukup baik sangat baik

(7)

2. Kreativitas Siswa dalam Mengelola Sampah

Hasil pengolahan data dari responden sebanyak 39 siswa menunjukkan bahwa skor kreativitas siswa diperoleh nilai terendah sebesar 9,00 dan untuk nilai tertinggi yaitu sebesar 15. Dengan skor rata – rata (mean) 11,87 , standar deviasi 1,45 dan nilai tengahnya sebesar 12,00.

Deskripsi umum dari data kreativitas siswa siswa, dapat dilihat pada Tabel 3 Tabel 3

Data Hasil Penelitian Variabel Kreativitas siswa Rata-rata Nilai

tengah

Standar Deviasi

Skor Minimum

Skor Maksimum

11,87 12,00 1,45 9,00 15,00

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS seri 20

Data kreativitas siswa selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini.

Tabel 4

Pengkategorian Data Kreativitas siswa

No Rentang skor Kategori Frekuensi

1 < 11,9 Kurang 16

2 11,9 < < 13,35 Cukup 18

3 13,35 < < 14,8 Baik 3

4 > 14,8 Sangat Baik 2

Berdasarkan data dalam Tabel 4 diketahui bahwa nilai kreativitas siswa termasuk kategori kurang, hal ini terlihat dari nilai rata- rata (mean) 11,87 < nilai skor min + 2 SD.

Untuk kreativitas siswa dikelompokan dengan membandingkan antara nilai rata – rata dengan skor minimum ditambah dengan standar deviasi, sebagai berikut : siswa yang memiliki kreativitas kurang ada 16 orang, siswa yang memiliki kreativitas cukup ada 18 orang, siswa yang memiliki kreativitas siswa

(8)

belajar baik ada 3 orang dan siswa yang memiliki kreativitas siswa sangat baik ada 2 orang.

Gambar 3 Histogram Kreativitas siswa

3. Perilaku Mengelola Sampah di Lingkungan Sekolah

Hasil pengolahan data dari responden sebanyak 39 siswa menunjukkan bahwa skor perilaku siswa diperoleh nilai terendah sebesar 94 dan untuk nilai tertinggi yaitu sebesar 130. Dengan skor rata – rata (mean) 116,21, standar deviasi 8,46 dan nilai tengahnya sebesar 117,00.

Deskripsi umum dari data perilaku siswa, dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5

Data Hasil Penelitian Variabel Perilaku Mengelola Sampah di Lingkungan Sekolah

Rata-rata Nilai tengah

Standar Deviasi

Skor Minimum

Skor Maksimum

116,21 117,00 8,46 94,00 130,00

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS seri 20

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

kurang cukup baik sangat baik

(9)

Adapun pengkategorian data dari perilaku siswa selengkapnya dapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6

Pengkategorian Data Perilaku mengelola sampah dilingkungan sekolah

No Rentang skor Kategori Frekuensi

1 < 110,92 Kurang 9

2 110,92 < < 119,38 Cukup 18

3 119,38 < < 127,84 Baik 9

4 > 127,84 Sangat Baik 3

Berdasarkan data dalam tabel 6 diketahui bahwa nilai perilaku mengelola sampah dilingkungan sekolah termasuk kategori cukup, hal ini terlihat dari nilai rata- rata (mean) 116,21 > nilai skor min + 2 SD

Untuk analisis perilaku mengelola sampah dilingkungan sekolah dikelompokan dengan membandingkan antara nilai rata – rata dengan skor minimum ditambah dengan standar deviasi, sebagai berikut : siswa yang memiliki perilaku kurang ada 9 orang, siswa yang memiliki perilaku cukup ada 18 orang, siswa yang memiliki perilaku baik ada 9 orang dan siswa yang memiliki perilaku sangat baik ada 3 orang.

Gambar 4 Histogram perilaku mengelola sampah dilingkungan sekolah

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

kurang cukup baik sangat baik

(10)

Hasil Uji Hipotesis

1. Hubungan antara Pengetahuan daur ulang sampah dengan Perilaku mengelola sampah dilingkungan sekolah

Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 106,719 dan koefisien arah regresi b sebesar 0,471.

Bentuk hubungan antara kedua variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi = 106,719 + 0,471 X1, di mana X1 adalah simbol untuk pengetahuan daur ulang sampah siswa.

Kekuatan hubungan antara pengetahuan daur ulang sampah (X2) dengan perilaku mengelola sampah dilingkungan sekolah (Y) pada model persamaan =106,719 + 0,471 X1 dapat dilihat pada koefisien determinasi (r2) adalah 0,024, ini berarti variabel pengetahuan daur ulang sampah memberikan kontribusi sebesar 2,4%

terhadap perilaku siswa dalam memelihara kebersihan, 97,60% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, minat dan lingkungan.

Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilkan koofisien korelasi r sebesar 0,156 yang termasuk kategori keeratan sangat rendah, uji signifikansi terhadap koefisien korelasi menghasilkan F hitung sebesar 11,924 dengan db = 37 pada taraf signifikansi 5% dan F tabel sebesar 4,007. Ternyata F hitung lebih besar dari F tabel, ini berarti koefisien korelasi tersebut signifikan.

Dengan demikian, hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara pengetahuan daur ulang sampah dengan perilaku mengelola sampah dilingkungan sekolah.

2. Hubungan antara Kreativitas siswa (X2) dengan Perilaku mengelola sampah dilingkungan sekolah

Kekuatan hubungan antara kreativitas siswa (X1) dengan perilaku mengelola sampah dilingkungan sekolah (Y) pada model persamaan = 117,531 + 0,112 X2

dapat dilihat pada koefisien determinasi (r2) adalah 0,517, ini berarti variabel kreativitas siswa memberikan kontribusi sebesar 51,70% terhadap perilaku siswa dalam memelihara kebersihan,48,30% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, minat dan lingkungan.

(11)

Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 117,531 dan koefisien arah regresi b sebesar 0,112.

Bentuk hubungan antara kedua variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi = 117,531+0,112 X2, di mana X2 adalah simbol untuk kreativitas siswa siswa.

Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilakan koofisien korelasi r sebesar 0,719 yang termasuk kategori keeratan kuat, uji signifikansi terhadap koefisien korelasi menghasilkan F hitung sebesar 20,014 dengan db = 37 pada taraf signifikansi 5% dan F tabel sebesar 4,007. Ternyata F hitung lebih besar dari F tabel, ini berarti koefisien korelasi tersebut signifikan. Dengan demikian, hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara kreativitas siswa dengan perilaku mengelola sampah dilingkungan sekolah.

3. Hubungan antara Pengetahuan daur ulang sampah (X1) dan Kreativitas siswa (X2) dengan Perilakunya dalam Memelihara Kebersihan Lingkungan Sekolah (Y)

Dari hasil analisis regresi linier ganda terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 110,762 dan koefisien arah regresi b1 sebesar 0,494 dan arah regresi b2 sebesar 0,561. Bentuk hubungan antara ketiga variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi = 110,762 + 0,494 X1 + 0,561 X2.

Kekuatan hubungan antara pengetahuan daur ulang sampah (X1) kreativitas siswa (X2) dengan perilaku mengelola sampah dilingkungan sekolah (Y) pada model persamaan = 110,762 + 0,494 X1 + 0,561 X2. dapat dilihat pada koefisien determinasi (r2) adalah 0,600, ini berarti variabel Pengetahuan daur ulang sampah dan kreativitas siswa memberikan kontribusi sebesar 60,00% terhadap perilaku mengelola sampah dilingkungan sekolah, 40,00 % sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, motivasi dan lingkungan.

(12)

Kesimpulan

1. Ada hubungan antara pengetahuan daur ulang sampah dengan perilaku mengelola sampah dilingkungan sekolah. Semakin baik pengetahuan daur ulang sampah maka akan semakin baik perilaku mengelola sampah dilingkungan sekolah.

2. Ada hubungan antara kreativitas siswa dengan perilaku mengelola sampah dilingkungan sekolah. Semakin baik kreativitas siswa maka akan semakin baik perilaku mengelola sampah dilingkungan sekolah.

3. Ada hubungan antara pengetahuan daur ulang sampah dan kreativitas siswa dengan perilaku mengelola sampah dilingkungan sekolah. Semakin baik kreativitas siswa dan semakin pengetahuan daur ulang sampah maka akan semakin baik perilaku mengelola sampah dilingkungan sekolah.

Saran

1. Pengetahuan daur ulang sampah terhadap peserta didik harus ditingkatkan, dengan cara memberikan materi oleh guru pada waktu proses belajar mengajar harus menggunakan model-model pembelajaran yang bervariasi, supaya peserta didik tidak merasa bosan/jenuh pada saat menerima materi, karena semakin baik pengetahuan yang diperoleh siswa maka akan semakin baik pula perilaku siswa.

2. Kreativitas siswa dalam memanfaatkan sampah harus dipertahankan dan akan lebih baik jika ditingkatkan lagi, karena kreativitas siswa dalam penelitian ini sudah termasuk kategori kuat. Semakin baik kreativitas siswa maka akan semakin baik pula perilaku siswa.

Daftar Pustaka

Ahyan, Shahibul. 2012. Pengertian Pengetahuan Menurut Notoatmodjo.

[Online].Tersedia:http://shahibul1628.wordpress.com/2012/02/24/pengertia n-pengetahuan/ [16 Januari 2013, 12:30 WIB].

Apriaji, Wied Harry. 2005. Memproses Sampah. Jakarta: Penebur Swadaya.

(13)

Mangunhardjana. 2006. Kreatifitas Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya No. 7 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 15. Tersedia:

bphn.go.id/data/.../11pdkotatasikmalaya001.pd [20 Februari 2014, 15:35 WIB].

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 81 Tahun 2012. [Online]. Tersedia:

www.menlh.go.id/.../PP_NO_81_TAHUN_2012.pd [20 Februari 2014, 17:02 WIB].

Undang-undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 Pasal 1 Ayat 5. Tersedia:

www.slideshare.net/.../undang-undang-nomor-18-tahun-2008-pasal-1-ayat-5 [20 Februari, 20:17].

(14)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAUR ULANG SAMPAH DAN KREATIVITAS SISWA DALAM MEMANFAATKAN

SAMPAH DENGAN PERILAKU MENGELOLA SAMPAH DI LINGKUNGANBSEKOLAH

(Studi Pada Siswa Kelas XI SMK Mitra Batik Tasikmalaya)

Oleh

Linda Sonia Mochtar Asikin 128101003

JURNAL

untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Magister Pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA

2014

Referensi

Dokumen terkait