• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Information Technologi (IT). Dengan menggunakan perangkat handphone

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Information Technologi (IT). Dengan menggunakan perangkat handphone"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pesatnya perkembangan teknologi mobile sejalan dengan perkembangan teknologi informasi. Hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information Technologi (IT). Dengan menggunakan perangkat handphone informasi bisa didapatkan dengan mudah dalam waktu singkat. Berbagai handphone sudah banyak menggunakan sistem operasi Android. Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis Linux yang mencakup sistem operasi dan aplikasi (Simmonds, 2010).

Dengan perkembangan teknologi yang semakin hari semakin maju memberi pengaruh positif bagi pengguna Android dan salah satunya dengan penggunaan GPS (Global Positioning System) yang memungkinkan pengembangan LBS (Location Based Service). LBS merupakan salah satu layanan yang beraksi aktif terhadap perubahan entitas posisi sehingga bisa mendeteksi letak objek dan memberikan layanan sesuai letak objek yang telah diketahui tersebut. LBS atau layanan berbasisi lokasi yang dapat diakses melalui perangkat dengan jaringan dan mampu menampilkan posisi secara geografis keberadaan perangkat tersebut. Unsur utama LBS adalah Location Manager (API Maps) menyediakan perangkat bagi sumber atau source untuk LBS dan Location

(2)

Provider (API Location) menyediakan teknologi pencarian lokasi yang digunakan oleh perangkat. LBS dapat berfungsi sebagai layanan untuk mengidentifikasi lokasi dari seseorang atau suatu objek tertentu.

Sebagian besar orang telah bergantung pada mobile device untuk memperoleh informasi, diantaranya informasi tentang wisata alam. Karena itulah penulis pembangunan aplikasi LBS berbasis android ini diharapkan mampu memberikan informasi yang jelas tentang titik-titik lokasi wisata kota Palembang dan mampu membantu wisatawan lokal, asing dan khususnya masyarakat sekitar Palembang. Aplikasi LBS dibangun menggunakan software Eclipse, Java SDK, dan Android SDK. Keunggulan LBS ini adalah aplikasinya terstruktur khusus untuk 6 lokasi wisata Alam kota Palembang serta titik awal pengguna otomatis terdeteksi menggunakan GPS dan Google maps.

Wisata Alam sebagai kawasan konservasi yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata dan rekreasi. Wisata Alam merupakan tempat tujuan sebagian besar orang untuk mengisi liburan. Palembang mempunyai banyak keunikan, terutama di bidang Wisata Alam (Ragam seni bangunan atau arsitekturnya yang khas dan bernilai sangat tinggi, baik tradisional maupun peninggalan colonial) Peninggalan tersebut menjadi bukti sejarah bagi anak cucu dan sebagai aset yang sangat berharga dalam bidang pariwisata. Namun sering kali para wisatawan kesulitan dalam menentukan lokasi wisata yang ada di kota Palembang. Untuk itu diperlukan adanya aplikasi pencarian lokasi wisata Alam di Kota Palembang berbasis Android yang diginakan para wisatawan sebagai sarana dalam mencari informasi tentang lokasi wisata Aalam di Kota Palembang.

(3)

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin membangun Aplikasi LBS Berbasis Android. Aplikasi ini dapat dijalankan melalui perangkat handphone yang memiliki sistem operasi android. Adapun judul penelitian ini yaitu “Aplikasi Location Based Service (LBS) Pencarian Lokasi Wisata Alam Kota Palembang Berbasis Android”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut yang menjadi permasalahannya adalah “Bagaimana membuat aplikasi pencarian lokasi wisata alam di Kota Palembang” yang digunakan oleh pengguna Android?

1.3. Batasan masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah aplikasi yang akan dibangun hanya mengembangkan Aplikasi Pencarian Lokasi Wisata Alam di Kota Palembang berbasis Android dengan menggunakan LBS, bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa pemrograman Java dan 6 (enam) tempat wisata alam Palembang. (www.palembang-tourism.com)

1.4. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1.4.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membangun Aplikasi Location Based Service pencarian lokasi Wisata Alam berbasis Android yang

(4)

berguna untuk membantu wisatawan lokal, asing maupun masyarakat sekitar Palembang dalam mencari lokasi wisata alam.

1.4.2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Aplikasi ini dibuat semudah mungkin agar pemakai bisa mudah memahami dalam penggunaannya dan efisien dalam waktu.

2. Dapat menambah wawasan penulis dalam pengembangan Aplikasi Pencarian Lokasi Wisata Alam kota Palembang Berbasis Android.

1.5. Metodologi Penelitian

1.5.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di lokasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang Jln. Gubernur H.A. Ahmad Bastari 9 Gedung Sriwijaya Promotion Center (SPC) Jakabaring - Palembang dan 6 tempat Wisata Alam, waktu penelitian dilakukan selama 4 (empat) bulan, dari bulan Oktober 2015 sampai Januari 2015, selama penelitian ini berlangsung.

1.5.2. Data Penelitian

Data penelitian yang digunakan adalah data kualitatif yaitu data yang berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata (Riduwan, 2004). Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara, survei dan observasi untuk memenuhi kebutuhan sistem

(5)

yang akan dibangun. Data sekunder yaitu sumber data yang didapat melalui perantara seperti media, website, dan buku.

1.5.3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah metode penelitian tindakan (action research). Penelitian tindakan (action research) merupakan metode pendekatan untuk memecahkan masalah dengan melakukan tindakan atau aksi tertentu dengan melibatkan peneliti dan partisipasi objek yang diteliti serta melihat hasil yang terjadi dari penerapan tersebut dan mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya (Juliandi, Irfan & Manurung, 2014) dalam Listanto (2015:3). Berikut ini merupakan langkah-langkah pokok dalam metode action research, yaitu (Suryabarata, 2003) dalam Listanto (2015:3) :

1. Definisikan masalahnya atau tetapkan tujuannya. Apa yang kiranya memerlukan perbaikan atau yang mungkin berkembang sebagai keterampilan baru atau cara penyelesaian baru.

2. Lakukan penelaahan kepustakaan untuk mengetahui apakah orang-orang lain telah menjumpai masalah yang sama atau telah mencapai tujuan yang berhubungan dengan yang akan dicapai dalam penelitian itu.

3. Rumuskan hipotesis atau strategi pendekatan, dengan menyatakannya dalam bahasa yang jelas, spesifik.

4. Aturlah research setting-nya dan jelaskan prosedur serta kondisi-kondisinya. 5. Tentukan kriteria evaluasi, teknik pengukuran dan lain-lain saran untuk

(6)

6. Analisis data yang terkumpul dan evaluasi hasilnya. 7. Tuliskan laporannya.

1.5.4. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendukung kebutuhan data yang dibutuhkan selama proses penelitian, penulis menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data, yaitu:

1. Observasi, merupakan metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Dalam hal ini penulis melakukan observasi ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Palembang.

2. Dokumentasi, merupakan suatu metode pengumpulan data dengan mencari dan mengumpulkan data tentang hal yang berkaitan dengan penelitian.

3. Studi Pustaka (Literature), merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan menelaah teori-teori, pendapat serta pokok pikiran yang menunjang dengan masalah yang dibahas.

1.5.5. Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan didalam penelitian ini adalah metode Waterfall menurut Pressman (2010), model proses Waterfall, yang juga dikenal dengan classic life cycle, adalah model proses yang sistematis, pendekatan yang berurutan dalam pengembangan perangkat lunak yang diawali dengan spesifikasi kebutuhan–kebutuhan (requirement) dan akan diawali dari analisis kebutuhan pengguna (Requirement), berlanjut ke proses

(7)

perancangan (Design System), pengkodean (Coding), pengujian (Testing), dan pemeliharaan (Operation & Maintenance) secara bertahap.

1. Communication (Project initiation & Requirements)

Menganalisis dan mengidentifikasi data apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi LBS ini. Sebelum memulai pekerjaan diperlukan adanya komunikasi demi memahami dan mencapai tujuan yang ingin dicapai, oleh karena itu tahapan ini adalah tahapan project initation atau inisiasi proyek, seperti menganalisis permasalah yang ada dan tujuan yang ingin dicapai, serta initiation requirement gathering yaitu mengumpulkan data-data yang dibutuhkan.

2. Planning (estimating scheduling, & tracking)

Tahapan ini adalah tahapan perencanan dilakukan estimasi mengenai kebutuhan yang diperlukan dalam membuat sistem, penjadwalan, dan tracking proses pengerjaan sistem.

3. Modeling (analysis & design)

Penerjemahan desain/perancangan kedalam bahasa yang bias dikenali oleh computer yaitu bahasa pemrograman Java dan MySQL.

4. Construction (code & test)

Tahapan Construction / konstruksiini merupakan proses penerjemahan bentuk desain menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh mesin dan kemudian dilakukan pengujian terhadap sistem dan juga kode yang telah dibuat.

(8)

5. Deployment (delivery, support, & feedback)

Tahapan deployment dilakukan setelah tahapan construction/ konstruksi merupakan tahapan implementasi, pemeliharaan, perbaikan, evaulasi, dan pengembangan agar sistem dapat tetap berjalan dan berkembang sesuai dengan fungsinya.

1.6. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini menjelaskan tentang uraian Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Ruang Lingkup dan Batasan Masalah, Manfaat Penulisan, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan menjelaskan hasil‐hasil penelitian sejenis terdahulu yang menginspirasi atau melandasi pelaksanakan penelitian ini dan juga mengulas landasan teoritik yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan, seperti landasan teori, penelitian sebelumnya dan kerangka berpikir.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisikan analisis dan desain sistem yang meliputi perangkat pendukung sistem baik software maupun menjelaskan tentang hardware, UML, use case, activity diagram,

(9)

perancangan database, perancangan user interface dan penjelasan sistem.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang hasil dari perancangan sistem yang dilakukan dalam penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan tentang uraian kesimpulan dari keseluruhan bab yang telah dibuat serta mencoba memberikan saran-saran yang mungkin berguna untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

(10)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Landasan Teori

2.1.1. Wisata Alam

Wisata alam adalah bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatan potensi sumber daya alam, baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budidaya, sehingga memungkinkan wisatawan memperoleh kesegaran jasmaniah dan rohaniah, mendapatkan pengetahuan dan pengalaman serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam. Di kota Palembang terdapat 6 wisata alam (http://www.palembang-tourism.com) diantara nya adalah :

1. Benteng Kuto Besak lokasinya di depan Benteng Kuto Besak. 2. Kambang Iwak lokasi nya di jalan Tasik, bukit kecil.

3. Pulau Kerto lokasinya di Sungai Musi kecamatan Gandus.

4. Pulau Kemaro lokasinya di tengah Sungai Musi kecamatan Ilir Timur.

5. Punti Kayu lokasinya di jln Kol. H. Burlian jalan menuju Bandara SMB II Palembang.

6. Sungai Musi lokasinya membelah Kota Palembang Ilir dan Ulu (460 km membelah provinsi Sumatera Selatan dari Timur ke Barat).

(11)

2.1.2. Location Based Service (LBS)

Menurut Safaat Nazruddin (2013) dalam Bagus Priatna (2015) Location-Based Service (LBS) atau di sebut dengan layanan berbasis lokasi adalah layanan informasi yang dapat di akses melalui mobile device dengan menggunakan mobile network, yang di lengkapi kemampuan untuk memanfaatkan lokasi dari mobile device tersebut. LBS memberikan kemungkinan komunikasi dan interaksi dua arah.

Oleh karena itu pengguna memberitahu penyedia layanan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, dengan referensi posisi pengguna tersebut. Layanan berbasis lokasi dapat di gambarkan sebagai suatu layanan yang berada pada pertemuan tiga teknologi yaitu: Geographic Information System, Internet Service, dan Mobile Devices.

LBS (location Based Services) merupakan salah satu layanan yang beraksi aktif terhadap perubahan entitas posisi yang mampu mendeteksi letak objek dan memberikan layanan sesuai dengan letak objek yang telah di ketahui tersebut.

Metode LBS adalah suatu metode yang mempermudah dalam pencarian lokasi suatu objek yang digunakan oleh seorang (user) sesuai dengan keinginannya. Adapun komponen-komponen dalam metode LBS yaitu :

1. Mobile Devices (Perangkat Mobile)

Mobile Devices adalah sebuah alat yang di gunakan untuk meminta informasi yang di butuhkan. Biasanya perangkat yang memungkinkan yaitu PDA, Mobile Phones, Laptop, dan perangkat lainnya yang mempunyai fasilitas navigasi.

(12)

2. Communication Network (Jaringan Komunikasi)

communication network adalah jaringan selular yang mengirimkan data pengguna dan permintaan layanan.

3. Positioning Component (komponen posisi)

positioning component untuk pengolahan layanan biasanya posisi pengguna harus ditentukan. Posisi pengguna dapat diperoleh menggunakan jaringan komunikasi atau dengan menggunakan Global Positioning System (GPS). 4. Service and Application Provider (Layanan dan Penyedia Aplikasi)

Service and Application Provider adalah penyedia layanan pengguna selular yang bertanggung jawab untuk memproses layanan

5. Data and Content Provider (Data dan penyedia konten)

Data and Content Provider yaitu penyedia layanan informasi data yang dapat diminta oleh pengguna.

2.1.3. Android

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis Linux yang mencakup sistem operasi dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembangnya untuk menciptakan aplikasi mereka. Android merupakan perangkat mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis, telah dilakukan berbagai pembaharuan yang berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru. Android juga adalah platform yang lengkap, baik itu dari sistem operasinya, aplikasi dan tool pengembangan, market aplikasi Android, serta dukungan yang sangat tinggi dari komunitas open source di dunia, sehingga

(13)

Android terus berkembang pesat, baik dari segi teknologi maupun dari segi jumlah device yang ada di dunia, Safaat Nazruddin (2013) dalam Bagus Priatna (2015).

Gambar 2.1 Robot Android Sumber: www.source.android.com

Berikut ini merupakan arsitektur dari sistem operasi android :

1. Applications, pada arsitektur ini akan berisi semua aplikasi yang digunakan didalam sistem operasi android. Aplikasi utama yang umumnya ada adalah email client, sms, kalender, peta, browser dan lain-lainnya. Semua aplikasi yang ada diprogram dengan bahasa java. Pada android semua aplikasi baik yang inti (native) maupun aplikasi pihak ketiga, berjalan diatas lapisan aplikasi menggunakan pustaka API (Application Programming Interface) yang sama.

2. Application Framework, arsitektur ini digunakan untuk mengembangkan aplikasi android. arsitektur ini menyimpan beberapa bagian terpenting dalam kerangka aplikasi android. Sedikit Rinciannya sebagai berikut :

a. Activity Manager (manajer aktivitas), berfungsi untuk mengontrol siklus hidup aplikasi dan menjaga keadaan Backstack untuk navigasi penggunaan.

(14)

b. Content Provider (penyedia konten), berfungsi untuk merangkum data yang memungkinkan digunakan oleh aplikasi lainnya.

c. Resource Manager (manager sumber daya), untuk mengatur sumber daya yang ada dalam program. Serta menyediakan akses sumber daya yang ada dalam program (grafik dan file layout/penyimpanan pengeluaran).

d. Location Manager (manajer lokasi), berfungsi untuk memberikan informasi lokasi perangkat android.

e. Notification Manager (manager pemberitahuan), mencakup berbagai macam peringatan yang akan ditampilkan pada status bar.

3. Library dan Android RunTime, Android memiliki beberapa pustaka (library), seperti surface manager, media framework, SQLite, OpenGL, FreeType, WebKit, SGL, SSL. Adapun fungsi setiap library tersebut sebagai berikut: a. Media Library, untuk memutar dan merekam berbagai macam format

audio dan video.

b. Surface Manager, untuk mengatur hak akses layer dari berbagai aplikasi. c. Grapic Library, termasuk didalamnya SGL dan OpenGL, untuk tampilan

2D dan 3D.

d. SQLite, untuk mengatur relasi database yang digunakan pada aplikasi. e. WebKit untuk browser dan keamanan internet.

Linux Kernel, merupakan pondasi antara hardware dan software. Berisi beberpa driver vital yang dibutuhkan android (Amperiyanto, 2014:7) dalam Listanto (2015:16).

(15)

Gambar 2.2 Struktur Android Sumber: www.wikipedia.com

2.1.3.1. Android Software Development Kit (Android SDK)

Android Software Development Kit merupakan sekumpulan software yang berisi mengenai pustaka, debugger (alat pencari kesalahan program), emulator (peniru perangkat bergerak), dokumentasi, kode contoh dan panduan (Kadir, 2013:5) dalam Listanto (2015:16).

2.1.3.2 Android Development Tools (ADT)

Android Development Tools (ADT) adalah plugin yang di desain untuk Eclipse IDE yang memungkinkan Eclipse digunakan untuk mengembangkan aplikasi android. ADT inilah yang membuat pengembangan aplikasi android dapat dilakukan dengan mudah (Kadir, 2013:6) dalam Listanto (2015:16).

(16)

2.1.3.3 Android Virtual Devices (AVD)

Android Virtual Device atau yang lebih dikenal dengan emulator merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk menguji kode android selama proses pembangunan didalam perangkat komputer (Burd, 2014:50) dalam Listanto (2015:17).

2.1.4. Eclipse

Eclipse adalah perangkat pengembangan aplikasi yang tergolong sebagai sebuah IDE (Integrated Development Environment), karena menyediakan berbagai fasilitas untuk pembuatan aplikasi. Perangkat lunak ini dapat digunakan sebagai peranti pengembangan aplikasi menggunakan bahasa seperti Java, C++ dan Phyton (Kadir, 2013:5) dalam listanto (2015:17).

2.1.5. JSON

JSON (Java Script Object Notation) merupakan format pertukaran data yang ringan, mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan dan dibuat (generate) oleh komputer. Format ini dibuat berdasarkan bagian dari Bahasa Pemprograman JavaScript, Standar ECMA-262 Edisi ke-3 – Desember 1999. JSON merupakan format teks yang tidak bergantung pada bahasa pemprograman apapun karena menggunakan gaya bahasa yang umum digunakan oleh programmer keluarga C termasuk C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Python dll. Oleh karena sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai bahasa pertukaran-data (http://www.json.org/json-id.html) .

(17)

2.1.6. Global Positioning System (GPS)

Global Positioning System (GPS) merupakan sebuah sistem navigasi yang berbasis satelit dan merupakan alat untuk mengetahui posisi yang tersusun atas constellation 24 satellites yang mengorbit bumi pada ketinggian kurang lebih 11.000 mil. Awalnya GPS hanya terbatas untuk para militer di USA, tapi pada awal tahun 80an pemerintah membuatnya terbuka untuk digunakan secara umum khususnya untuk komersial bisnis, travel dan navigasi, sampai sekarang GPS sudah menyebar luas penggunaannya seperti untuk mendeteksi gempa, dan ramalan cuaca. GPS didesain untuk beroperasi 24 jam, dalam berbagai kondisi cuaca, dan bias digunakan di seluruh dunia, Abdurrozzaq Almuzakki (2013).

Gambar 2.3 GPS Constellation

2.1.7. Google Maps

Google Maps adalah peta Online atau membuka peta secara Online, dilakukan secara mudah melalui layanan gratis dari Google. Bahkan layanan ini menyediakan API (Aplication Programming Interface) menggunakan developer

(18)

lain untuk dapat menggunakan aplikasi ini di aplikasi buatannya. Tampilan Google Maps dapat kita pilih, berdasarkan foto asli atau gambar rute saja.

Goggle Maps adalah layanan gratis yang diberikan oleh Google dan sangat popular. Kita bisa menambahkan fitur Google Maps dalam aplikasi yang telah kita buat atau pada web yang berbayar maupun gratis dengan Goggle Maps API. Goggle Maps API adalah suatu library yang berbentuk Java Script, Abdurrozzaq Almuzakki (2013).

2.1.8. Java

Java merupakan sebuah bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat berjalan pada berbagai platform berbeda, baik windows, linux serta sistem operasi lainnya. Dengan menggunakan java, para pengguna dapat mengembangkan banyak aplikasi yang dapat digunakan pada lingkungan yang berbeda, seperti pada : Desktop, Mobile, Internet dan lain-lain. Untuk menggunakan pemrograman ini, java telah meyediakan paket instalasi sesuai dengan kebutuhan dalam membangun aplikasi. Berikut ini uraian singkat mengenai paket aplikasi java yang tersedia.

Menurut Gosling dkk. (2005) dalam Listanto (2015:19), Java adalah bahasa yang konkuren, berbasis kelas, dan bahasa yang berorientasi objek, yang dirancang sederhana yang banyak programmer dapat mencapai kefasihan dalam bahasa. Sebagai sebuah bahasa pemograman, Java dapat membuat seluruh bentuk aplikasi seperti dekstop, web, dsb. Aplikasi dengan teknologi Java secara umum adalah aplikasi serba guna yang dapat dijalankan pada seluruh mesin yang

(19)

memiliki Java Runtime Environment (JRE). Kode JAVA diproses melalui 2 tahap yaitu fase kompilasi dan interpretasi. Dalam fase kompilasi, source code dari Java (java) akan diterjemahkan menjadi sebuah bahasa penengah (intermediate language) yang disebut Java Bytecode (class). Setelah itu bytecode tersebut siap untuk di interpretasikan atau dijalankan menggunakan Java Virtual Machine (JVM). 32 Dengan berkembangnya versi terbaru dari Java yang disebut Java 2, teknologi Java dibagi menjadi 3 (tiga) macam edisi yaitu:

1. J2ME (Java 2 Micro Edition), paket instalasi yang digunakan untuk mengembangkan software yang berjalan pada perangkat yang memiliki memori dan sumber daya yang kecil, seperti Handphone, PDA, Smartcard 2. J2SE (Java 2 Standard Edition), paket instalasi ini dapat digunakan untuk

mengembangkan aplikasi yang berjalan pada lingkungan workstation, seperti aplikasi desktop.

3. J2EE (Java 2 Enterprise Edition), paket instalasi ini dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi pada lingkungan internet maupun aplikasi berskala enterprise, Supriyatno (2010:2) dalam Listanto (2015:19).

Bahasa java sendiri secara resmi diperkenalkan oleh Sun Microsystems pada kuartal kedua tahun 1995. Sun mendeskripsikan java sebagai bahasa pemrograman yang memiliki karakteristik sederhana, berorientasi-objek, bertipe statik, terkompilasi, multi-threaded, garbage collected, bebas arsitektur, robust, aman dan dapat diperluas.

(20)

2.1.9. MySQL

MySQL merupakan software Relation Database Management System (RDBMS) (atau server database) yang dapat mengolah database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh banyak user (multi-user) dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau berbarengan (multi-threaded). Lisensi MySQL terbagi menjadi dua, yaitu MySQL sebagai produk open source di bawah GNU (General Public Licence) atau MySQL dengan versi komersial (Raharjo, 2011:21) dalam Listanto (2015:20). Berikut ini merupakan keuntungan menggunakan MySQL sebagai server database, yaitu (Raharjo,2011):

1. Fleksibel, MySQL dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi desktop maupun aplikasi web dengan menggunakan teknologi yang bervariasi.

2. Peforma Tinggi, MySQL memiliki mesin query dengan peforma tinggi, dengan demikian proses transaksional dapat dilakukan dengan sangat cepat. 3. Lintas Platform, MySQL dapat digunakan pada platform atau lingkungan

yang beragam, seperti Microsoft Windows, Linux atau UNIX.

4. Gratis, MySQL dapat digunakan secara gratis. Meskipun demikian, ada juga software MySQL yang bersifat komersil yang memiliki kemampuan spesifik dan mendapat pelayanan dari technical support.

5. Proteksi Data yang Handal, MySQL menyediakan mekanisme yang powerfull untuk menangani keamanan, yaitu dengan menyediakan fasilitas manajeman user, enkripsi data dan lain sebagainnya.

(21)

6. Komunitas Luas, karena penggunanya banyak maka MySQL memiliki komunitass yang luas. Hal ini berguna jika kita menemui suatu permasalahan dalam proses pengolahan data menggunakan MySQL.

2.1.10. UML ( Unified Modeling Language)

UML (Unified Modeling Language) merupakan ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadikma ‘berorientas objek’. Pemodelan ini sesungguhnya digunakan untuk penyerdehanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. Tujuan dari pemodelan ini adalah sebagai sarana analisis, pemahaman, visualisasi, dan komunikasi, serta sebagai sarana dokumentasi yang bermanfaat untuk menelaah perilaku perangkat lunak, serta bermanfaat untuk melakukan pengujian terhadap perangkat lunak yang telah selesai dikembangkan (Nugroho, 2010:6) dalam Listanto (2015:23).

2.1.10.1.Activity Diagram

Activity Diagram adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dala suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali objek (Nugroho, 2010:11) dalam Listanto (2015:24). Diagram aktivitas lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit. Ketika digunakan dalam pemodelan software, diagram aktivitas mempresentasikan pemanggilan suatu fungsi tertentu, misalnya call (Nugroho, 2010:143) dalam Listanto (2015:24).

(22)

2.1.10.2 .Class Diagram

Diagram ini memperlihatkan menunjukkan hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.

Class diagram umumnya tersusun dari elemen class, interface, depedency, generalization dan association. Relasi depedency menunjukkan bagaimana ketergantungan terjadi antar class yang ada. Relasi generalization menunjukkan bagaimana suatu class menjadi superclass dari class lainnya dan class yang lain tersebut menjadi subclass dari class tersebut. Relasi association menggambarkan navigasi antar class, berapa banyak obyek lain bisa berhubungan dengan suatu obyek (multiplicity antar class) dan apakah suatu class menjadi bagian dari class lainnya (aggregation). Class diagram digunakan untuk menggambarkan desain statis dari sistem yang sedang dibangun (Hermawan, 2005:28) dalam Listanto (2015:24).

2.1.10.3.Use Case Diagram

Use Case Diagram merupakan pemodelan yang digunakan untuk memodelkan fungsionalitas-fungsionalitas sistem/perangkat lunak dilihat dari pengguna yang ada diluar sistem (yang sering dinamakan sebagai aktor). Use case pada dasarnya merupakan unit fungsionalitas koheren yang diekspresikan sebagai transaksi-transaksi yang terjadi antara aktor dan sistem (Nugroho, 2010:34) dalam Listanto (2015:25). Berikut ini merupakan komponen pembentuk diagram use case, yaitu (Widodo 2010):

(23)

1. Aktor (actor), menggambarkan pihak-pihak yang berperan dalam sistem. 2. Use Case, aktivitas/sarana yang disiapkan oleh bisnis/sistem.

3. Hubungan (link), aktor mana saja yang terlihat dalam use case ini.

2.1.11. Web Service

IBM mendefinisikan Web Service sebagai suatu perangkat lunak modular yang dapat digambarkan, dipublikasikan, terletak dan dapat dipanggil melalui jaringan, umumnya World Wide Web (O’Neil, 2003:4). Web Service dapat diartikan sebagai serangkaian komponen peranti lunak yang bertukar informasi satu sama lain dengan bebas menggunakan standar komunikasi web dan bahasa yang standar. Web Service dapat bertukar informasi antara dua sistem yang berbeda, terlepas dari sistem operasi atau bahasa pemrograman sistem tersebut. Web Service dapat dipadukan untuk membangun sistem penghubung aplikasi berbasis web standar terbuka dari dua organisasi yang berbeda dan juga dapat digunakan untuk membuat aplikasi yang menghubungkan sistem terpisah dalam satu ruang lingkup (Laudon, 2007:232) dalam Listanto (2015:18). Teknologi web service di dasarkan pada Service Oriented Architecure (SOA), SOA mendefinisikan terdapat 3 jenis arsitektur yang terdapat didalam teknologi web service, yaitu (Graham, 2005) dalam Listanto (2015:18):

1. Service Provider, sebuah sistem yang bertanggung jawab untuk menyediakan atau menciptakan deskripsi layanan dan menyebarkan layanan ke dalam lingkungan runtime yang membuatnya dapat diakses oleh entitas lain melalui jaringan, serta melakukan deskripsi pelayanan kepada satu atau lebih service

(24)

registry dan menerima pesan permintaan layanan web dari satu atau lebih service requestor.

2. Service Requestor, sebuah sistem yang bertanggung jawab untuk menemukan deskripsi layanan yang dipublikasikan ke salah satu Service Registry dan bertanggung jawab untuk menggunakan deskripsi layanan untuk mengikat atau memanggil layanan web host oleh Service Provider.

3. Service Registry, sebuah sistem yang bertanggung jawab untuk menemukan deskripsi layanan diterbitkan kepadanya oleh Service Provider dan untuk memungkinkan Service Requestor untuk mencari koleksi deskripsi layanan terkandung dalam Service Registry.

Gambar 2.4 Arsitektur Web Service

Sumber : Building Web Services with Java: Making Sense of XML, SOAP, WSDL, and UDDI

2.2.

Penelitian Sebelumnya

Penulis menggunakan dua penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian ini.

(25)

1. Rancang Bangun Aplikasi Location Based Service Pencarian Lokasi Wisata di Kota Semarang.

Almuzakki (2013) tujuan dari penulisan ini adalah untuk menghasilkan suatu aplikasi mobile yang dapat mempermudah masyarakat atau wisatawan dalam mencari sebuah informasi tentang lokasi wisata di kota Semarang. Aplikasi ini merupakan aplikasi mobile tentang LBS yang dibangun diatas flatform Android. Aplikasi ini memanfaatkan Global Position System (GPS) dalam pencarian posisi pengguna. Fasilitas utama yang terdapat dalam aplikasi ini adalah fitur Map dan Rute jalan yang dapat mempermudah pengguna dalam menemukan lokasi yang dituju. Metodologi yang dipakai aplikasi ini adalah menganalisa kasus tersebut lalu mendesain aplikasi, dan yang terakhir menguji aplikasi yang dibuat.

2. Aplikasi pencarian lokasi sekolah menggunakan metode LBS berbasis Android.

Saputri (2013) menjelaskan tentang aplikasi ini dibuat untuk memudahkan masyarakat mengetahui lokasi sekolah terdekat dengan lokasi pengguna. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan Eclipse serta bahasa pemrograman Java dengan sistem operasi Android. Aplikasi ini menggunakan metode location based service dan menggunakan teknologi yang terkini, sehingga dapat mempermudah masyarakat untuk mengetahui informasi tentang sarana pendidikan dan memajukan pendidikan. Aplikasi ini beberapa menu yaitu pencarian, bantuan, tentang dan keluar yang di implementasikan pada Samsung GT-I5510.

(26)

3. Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan (RTHKP) Palembang.

Andika (2015) menjelaskan tentang Sistem Informasi Geografis (GIS) adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi geografis. Dalam penelitian ini GIS digunakan untuk mendapatkan informasi tentang “ruang terbuka hijau perkotaan (RTHKP). Penulis akan membangun sistem RTHKP dengan metodologi pengembangan system informasi geografis Rational Unified Process (RUP), bahasa pemrograman PHP dan menggunakan database MySQL. Dengan GIS ruang terbuka hijau perkotaan yang akan dibuat untuk membantu memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan RTHKP.

(27)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

Adapun tahap awal yang dilakukan dalam membangun perangkat lunak ini menggunakan metode Waterfall dengan 3 tahapan awal yaitu Communication, Planning, dan Modeling sebagai berikut :

1. Communication (Project initiation & Requirements) 2. Planning (estimating scheduling, & tracking) 3. Modeling (analysis & design)

Gambar 3.1 Metode Waterfall Pressman

3.1. Communication (Komunikasi)

3.1.1. Project Initiation (Inisiasi Proyek)

Tahap awal yang dilakukan penulis yaitu menganalisis permasalahan yang yang ada yaitu masyarakat dan wisatawan sulit mencari informasi mengenai

(28)

tempat wisata di Palembang. Maka dari itu penulis akan membangun aplikasi LBS pencarian tempat wisata alam Kota Palembang berbasis android. Adapun spesifikasi awal yang mendasari dari dibangunnya perangkat lunak ini karena sebagian besar orang telah bergantung pada mobile device untuk memperoleh informasi, diantaranya informasi tentang wisata alam. Karena itulah penulis pembangunan aplikasi LBS berbasis Android ini diharapkan mampu memberikan informasi yang jelas tentang titik-titik lokasi wisata kota Palembang dan mampu membantu wisatawan lokal, asing dan khususnya masyarakat sekitar Palembang.

Perangkat lunak ini dapat digunakan dengan menggunakan koneksi internet atau secara online, dikarenakan perangkat lunak ini menggunakan teknik JSON (Java Script Object Notation) sebagai format pertukaran data yang menghubungkan antara database yang berada didalam webserver dengan perangkat lunak Mobile Android. Perangkat lunak ini dapat dijalankan pada platform android, dengan versi minimum Android 2.2 (Froyo) sampai Android versi terbaru, yaitu versi 5.0 (Lollipop).

3.1.2. Requirements Gathering (Mengumpulkan Kebutuhan)

Pada tahap ini penulis mengumpulkan data-data yang dibutuhkan seperti nama dan tempat wisata alam kota Palembang yang didapatkan dari website Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, yaitu :

1. Benteng Kuto Besak lokasinya di depan Benteng Kuto Besak. 2. Kambang Iwak lokasi nya di jalan Tasik, bukit kecil.

(29)

4. Pulau Kemaro lokasinya di tengah Sungai Musi kecamatan Ilir Timur.

5. Punti Kayu lokasinya di jln Kol. H. Burlian jalan menuju Bandara SMB II Palembang.

6. Sungai Musi lokasinya membelah Kota Palembang Ilir dan Ulu (460 km membelah provinsi Sumatera Selatan dari Timur ke Barat).

Adapun kebutuhan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) yang digunakan dalam proses membangun aplikasi LBS pencarian lokasi wisata alam kota Palembang berbasis android yaitu:

1. Hardware :

a. Smartphone Samsung core duos (Android 4.3 Jelly Bean).

b. Laptop Acer Aspire E1-431 (INTEL DUAL-Core Processor, Ram 2GB DDR3, Hardisk 500GB).

2. Software :

a. Eclipse Kepler

b. Android Software Development Kit (Android SDK) c. Adobe Photoshop CS4

d. XAMPP Versi 1.7.1

3.2. Planning (Perencanaan)

Salah satu tugas penting di dalam tahap perencanaan, yaitu menentukan waktu yang dibutuhkan selama proses pengembangan perangkat lunak. Dibawah ini merupakan tabel yang menggambarkan waktu yang dibutuhkan selama proses

(30)

pengembangan aplikasi LBS pencarian lokasi wisata alam kota Palembang berbasis android.

3.2.1. Estimating Scheduling (Memperkirakan Penjadwalan)

Estimating yaitu memperkirakan waktu yang dibutuhkan dalam membangun aplikasi LBS yaitu sekitar 3 bulan. Adapun waktu pengembangan aplikasi LBS sebagai berikut :

Gambar 3.2 Waktu penjadwalan perangkat lunak

3.2.2. Tracking (Proses Pengerjaan Sistem)

Pada tahap tracking penulis akan melakukan perencanaan terhadap proses pengerjaan sistem yang akan di bangun. Seperti bagaimana cara menajalankan sistem LBS tersebut dan siapa saja yang akan menggunakannya.

(31)

Gambar 3.3 Perancangan Sistem yang akan dibangun

Awal mula aplikasi ini harus dapat mendapat nilai longitude latitude dari GPS kemudian nilai tersebut dirubah menjadi nama kota dari fungsi code. Kemudian nama kota tersebut akan dicocokkan dengan database apakah kota dimana pengguna berada saat ini tampilkan atau tidak. Tentunya hal ini berlangsung lewat koneksi internet. Dan karena diterapkan pada server lokal maka harus diganti secara manual alamat IP sesuai yang terdeteksi.

3.3. Modeling (Pemodelan)

Pemodelan merupakan tahap selanjutnya setelah tahap perencanaan dilakukan, ide yang telah didapat kemudian oleh pengembang dikembangkan menjadi desain awal aplikasi. Tahap ini bertujuan untuk menciptakan gambaran interaksi antarmuka pengguna dan menggambarkan aliran dari aplikasi yang akan di buat. Pada tahap perancangan ini akan dibagi menjadi 3 macam jenis perancangan yang meliputi perancangan sistem, perancangan database dan perancangan user interface. Pada Perancangan sistem akan menjelaskan gambaran

(32)

aliran dari aplikasi yang akan di buat dengan mengimplementasikan use case diagram dan activity diagram, sedangkan perancangan database akan menjelaskan rancangan database yang digunakan dalam membangun perangkat lunak dan perancangan user interface akan menjelaskan gambaran tampilan antar muka dari perangkat lunak yang akan dibangun.

3.3.1. Anslysis (Analisis Perancangan Sistem)

Pada proses perancangan sistem akan digambarkan dengan menggunakan UML (Unified Modeling Langguage) sebagai pemodelan sistem. Ada beberapa diagram yang digunakan untuk memperjelas proses perancangan sistem aplikasi LBS pencarian lokasi wisata alam berbasis android ini yaitu dengan mengimplementasikan penggunaan use case diagram dan activity diagram dalam membantu pembuatan rancangan sistem ini.

1. Use Case Diagram

Use Case Diagram merupakan pemodelan yang digunakan untuk memodelkan fungsionalitas-fungsionalitas sistem/perangkat lunak dilihat dari pengguna yang ada diluar sistem (yang sering dinamakan sebagai aktor). Use case pada dasarnya merupakan unit fungsionalitas yang diekspresikan sebagai transaksi-transaksi yang terjadi antara aktor dan sistem. Dibawah ini merupakan use case diagram dari aplikasi LBS pencarian lokasi wisata alam berbasis android yang terdiri dari 2 jenis use case diagram yaitu use case diagram user dan use case diagram admin.

(33)

Gambar 3.4 Use Case Diagram User Aplikasi LBS

Use case diagram di atas menjelaskan tentang interaksi yang terjadi antara aktor-aktor dan sistem dari aplikasi LBS pencarian lokasi wisata alam kota Palembang berbasis android. Berikut ini merupakan alur penjelasan dari gambaran use case diatas.

a. Pertama user membuka aplikasi LBS pencarian lokasi wisata alam kota Palembang berbasis android, selanjutnya user akan memilih dan melihat menu-menu wisata alam yang ada di dalam perangkat lunak.

b. Setelah itu sistem aplikasi LBS akan menampilkan menu-menu sesuai dengan menu dipilih oleh user sebelumnya dan kemudian user akan melihat menu yang telah ditampilkan.

c. Kemudian user dapat melihat wisata alam, about dan rute yang tersedia didalam perangkat lunak LBS dan setelah selesai memilih menu, maka aplikasi akan menampilkan menu yang dipilih.

user

memilih menu wisata alam halaman utama

membuka aplikasi

melihat wisata alam

about menampilkan menu wisata alam

melihat rute <<include>> <<include>> <<include>> menampilkan rute sistem <<include>> <<include>>

(34)

Selanjutnya dibawah ini merupakan gambaran dari use case diagram admin yang melakukan interaksi terhadap perangkat lunak sistem administrator yang terdapat didalam web server.

Gambar 3.5 Use Case Diagram Admin Aplikasi LBS

Dibawah ini merupakan penjelasan dari gambaran use case diagram admin diatas yang melakukan interaksi terhadap sistem administrator.

a. Pertama aktor admin akan melakukan login untuk masuk kedalam sistem, yang kemudian sistem administrator akan merespon dengan melakukan autentifikasi.

b. Setelah autentifikasi sukses maka sistem administrator akan menampilkan halaman dari sistem administrator dan selanjutnya aktor admin akan memilih menu sistem dan melakukan aksi.

c. Setelah melakukan aksi pada menu sistem, maka selanjutnya aktor admin akan melakukan proses edit, simpan atau delete dan proses tersebut akan direspon oleh sistem yang selanjutnya akan melakukan autentifikasi. jika

admin

melakukan autentifikasi login

memilih menu sistem

melakukan edit,simpan,delete menampilkan halaman sistem

autentifikasi

logout

sistem administrator

(35)

sukses dan selesai melakukan aksi, maka aktor admin akan melakukan proses logout.

2. Activity Diagram

Activity Diagram adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali objek (Nugroho, 2010:11) dalam Listanto (2015:35). Diagram aktivitas lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit. Ketika digunakan dalam pemodelan software, diagram aktivitas mempresentasikan pemanggilan suatu fungsi tertentu, misalnya call. Dibawah ini merupakan rancangan activity diagram dari aplikasi LBS wisata alam kota Palembang berbasis android yang terdiri dari 2 jenis activity diagram, yaitu activity diagram yang dilakukan oleh aktor user dan activity diagram yang dilakukan oleh aktor admin. Activity Diagram dibawah menjelaskan tentang interaksi yang dilakukan oleh user dan sistem dari aplikasi LBS wisata alam kota Palembang berbasis android.

(36)

Gambar 3.6 Activity Diagram User Aplikasi LBS

Activity Diagram dibawah menjelaskan tentang aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh admin dan sistem administrator mulai dari melakukan proses login kedalam sistem administrator, memilih menu sistem administrator, melakukan aksi terhadap menu, melakukan aksi edit, simpan atau delete hingga sampai dengan melakukan proses logout.

sistem

user database

masuk halaman utama

melihat kategori wisata

melakukan pencarian

melihat rute

melihat tempat wisata

logout

about

melihat informasi

(37)

Gambar 3.7 Activity Diagram Admin Aplikasi LBS wisata alam

3. Perancangan Database

Dalam proses pembangunan aplikasi LBS pencarian lokasi wisata alam kota Palembang berbasis android dibutuhkan sebuah database yang bertindak sebagai sarana untuk menyimpan data-data yang berhubungan dengan perangkat lunak yang sedang dibangun. Dimana database tersebut terdiri dari beberapa tabel, yaitu tabel login, table detail wisata alam,dan tabel wisata alam.

1. Tabel Login

Rancangan tabel login merupakan rancangan tabel yang akan digunakan untuk menyimpan data-data admin, seperti tabel 3.1.

admin sistem administrator

login melakukan autentifikasi

gagal

menampilkan halaman sukses memilih menu sistem admin

tempat wisata keterangan gambar

input update delete input update delete input update delete

simpan atau delete

logout

melakukan autentifikasi

sukses

(38)

Tabel 3.1 Tabel Login

No Field Type Size Description

1 id Integer - ID User *

2 username Varchar 10 Username

3 password varchar 25 Password

2. Tabel Wisata Alam

Rancangan tabel wisata alam merupakan rancangan tabel untuk menyimpan data-data tentang LBS wisata alam, seperti tabel 3.3.

Tabel 3.3 Tabel Wisata Alam

No Field Type Size Description

1 id Integer - ID wisata *

2 wisata Char 35 nama wisata alam

3 Gambar jpg - Gambar

4 Alamat varchar 255 Alamat

5 Latitude Varchar 20 Latitude

6 Longitude Varchar 20 Longitude

7 Sejarah Varchar 500 Sejarah

8 Keunikan Varchar 500 Keunikan

9 keterangan varchar 500 keterangan

3.3.2. Design (Perancangan)

User Interface atau antar muka pengguna perangkat lunak merupakan tampilan grafis dari perangkat lunak yang digunakan sebagai perantara untuk

(39)

berhubungan langsung dengan pengguna (user). Pada bagian ini akan digambarkan bentuk dari perancangan user interface dari aplikasi LBS pencarian lokasi wisata alam kota Palembang berbasis android. Perancangan user interface untuk aplikasi LBS pencarian lokasi wisata alam kota Palembang berbasis android akan dibagi menjadi 2, yaitu perancangan user interface untuk aplikasi LBS wisata alam yang akan ditampilkan pada perangkat mobile android dan perancangan user interface untuk sistem administrator yang akan ditampilkan di dalam web server.

3.3.2.1.Perancangan User Interface Aplikasi LBS Wisata Alam

Pada perancangan user interface aplikasi LBS ini akan dijelaskan gambaran dari user interface pada perangkat Mobile Android mulai dari awal eksekusi program hingga menampilkan hasil output akhir.

1. Rancangan Halaman Splash Screen

Rancangan halaman Splash Screen merupakan tampilan awal perangkat lunak yang ditampilkan sebelum tampilan utama muncul dan dapat digunakan untuk membuat perangkat lunak terlihat lebih bagus sebelum tampilan utama muncul.

(40)

Gambar 3.8 Halaman Splash Screen

2. Rancangan Halaman utama

Rancangan halaman utama merupakan halaman awal dari aplikasi LBS wisata alam setelah halaman splash screen selesai dijalankan. Halaman utama ini akan menampilkan tombol menu-menu yang terdapat pada perangkat lunak, seperti menu wisata alam, menu about dan menu exit.

(41)

Gambar 3.9 Halaman Utama

3. Rancangan Halaman menu Wisata Alam

Rancangan halaman menu wisata alam merupakan rancangan halaman yang menampilkan tombol menu-menu dari wisata alam, seperti Benteng Kuto Besak sebagai contoh. Pada menu ini dengan menekan tombol wisata alam maka akan muncul daftar nama wisata alam.

(42)

4. Rancangan Halaman Pilih Menu Wisata Alam

Rancangan halaman pilih menu wisata alam merupakan tampilan halaman submenu dari penjelasan halaman menu wisata alam. Untuk sebagai contoh jika kita mengklik menu benteng kuto besak maka akan tampil seperti pada gambar 3.11.

Gambar 3.11 Halaman Pilih Menu Wisata Alam

5. Rancangan Halaman Keterangan Wisata Alam

Rancangan alaman keterangan wisata alam merupakan halaman detail dari halaman menu plih wisata alam, halaman ini akan ditampilkan apabila user menekan listview Sejarah yang ditampilkan oleh halaman menu keterangan wisata alam.

(43)

Gambar 3.12 Halaman Keterangan Wisata Alam

6. Rancangan Halaman Gambar Wisata Alam

Rancangan halam gambar adalah halam yang menampilkan gambar terkait tentang 6 wisata alam. Halaman gambar akan keluar jika user menekan gambar pada pilih menu wisata alam.

(44)

Gambar 3.13 Halaman Gambar Wisata Alam

7. Rancangan Halaman About

Rancangan halaman About merupakan halaman yang menampilkan tentang profil dari aplikasi LBS pencarian wisata alam kota Palembang berbasis Android.

(45)

8. Rancangan Menu Exit

Rancangan menu Exit merupakan menu yang digunakan oleh user apabila ingin keluar dari aplikasi LBS wisata alam.

Gambar 3.15 Halaman Menu Exit

3.3.2.2.Perancangan User Interface Sistem Administrator

Pada perancangan user interface sistem administrator akan dijelaskan gambaran dari user interface untuk sistem administrator yang akan di tampilkan di dalam web server. Sistem administrator akan digunakan oleh admin untuk melakukan proses input, update dan menghapus materi dan soal yang akan ditampilkan di dalam aplikasi LBS wisata alam dalam sistem operasi android.

1. Halaman Login

Halaman login merupakan tampilan awal dari sistem administrator ketika diakses. Admin memasukan username dan password untuk login.

(46)

Gambar 3.16 Halaman Login

2. Halaman Utama Admin

Halaman utama admin merupakan tampilan menu dari sistem administrator ketika diakses. Terdapat 2 submenu yaitu wisata alam dan exit.

(47)

3. Halaman Wisata Alam

Halaman wisata merupakan halaman yang berfungsi untuk menambah data tempat wisata alam yang berkaitan tentang wisata alam. Pada menu wisata alam admin bisa mengakses penuh untuk update, edit dan delete.

Gambar 3.18 Halaman Wisata Alam

4. Halaman Edit Tempat Wisata alam

Halaman edit tempat wisata alam merupakan halaman yang akan menampilkan pilihat menu edit wisata alam. Pada menu ini admin dapat melakukan edit untuk mengupdate wisata alam dan delete untuk menghapus wisata alam serta membuka rute dan kembali.

(48)

Gambar 3.19 Halaman Edit Tempat Wisata Alam

5. Halaman Input Wisata Alam

Halaman input tempat wisata alam merupakan halaman yang berfungsi untuk menambah data tempat wisata alam dengan menekan edit.

Gambar 3.20 Halaman Input Wisata Alam

6. Halaman Rute Wisata Alam

Halaman rute tempat wisata alam merupakan halaman yang berfungsi untuk menampilkan rute tempat wisata alam. Halaman ini ditampilkan jika user menekan/memilih rute pada pilih menu wisata alam.

(49)

Gambar 3.21 Halaman Rute Wisata Alam

7. Halaman Rute 6 Wisata Alam

Rute 6 tempat wisata alam merupakan halaman yang berfungsi untuk menampilkan 6 rute sekaligus tempat wisata alam. Halaman ini ditampilkan jika user menekan/memilih rute pada halaman utama wisata alam.

(50)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Hasil dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu aplikasi LBS Pencarian Tempat Wisata Alam Kota Palembang berbasis android yang dapat digunakan oleh pengguna Android. Aplikasi ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu Aplikasi LBS yang berada didalam perangkat mobile android dan sistem administrator didalam web server yang digunakan oleh admin untuk menambah, mengubah dan menghapus menu tempat wisata. Dalam aplikasi ini menghasilkan 2 (dua) table MySQL yaitu table login dan table wisata alam.

Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Java untuk membangun perangkat lunak pada perangkat mobile android dan membangun perangkat lunak pada sistem administrator yang berada didalam web server yang berfungsi untuk menambah, mengubah dan menghapus menu wisata alam yang akan digunakan dalam aplikasi LBS. Aplikasi ini dapat diakses dengan menggunakan koneksi internet atau secara Online, dikarenakan aplikasi ini menggunakan teknik JSON (JavaScript Object Notation) sebagai format pertukaran data yang menghubungkan antara database yang berada didalam webserver dengan perangkat lunak Mobile Android.

(51)

Pada layar emulator hanya bisa menjalankan tampilan splash screen, halman utama, about, dan exit. Sedangkan untuk tampilan wisata alam hanya bisa dijalankan pada android karena laptop yang digunakan tidak menggunakan perangkat GPS sehingga tidak bisa dijalankan.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Construction (Konstruksi Aplikasi LBS Pencarian Tempat Wisata Alam berbasis Android)

Aplikasi LBS mobile android merupakan aplikasi yang berada didalam perangkat mobile android yang dapat digunakan oleh user untuk melakukan proses pencarian tempat wisata alam kota palembang. Adapun contoh kode dan tes tampilan-tampilan halaman yang ada pada aplikasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Code dan Test Halaman Splash Screen

Halaman Splash Screen merupakan tampilan awal aplikasi yang ditampilkan sebelum tampilan halaman utama. Pada halaman splash screen akan menampilkan icon jembatan Ampera. Halaman splash screen akan berjalan selama 3 detik sebelum halaman utama dari aplikasi ini ditampilkan.

(52)

Gambar 4.1 Kode Splash Screen

(53)

Gambar 4.3 Halaman Emulator Splash Screen

2. Halaman Utama

Halaman utama merupakan halaman awal dari aplikasi LBS yang ditampilkan setelah halaman splash screen selesai dijalankan. Halaman utama ini akan menampilkan tombol menu-menu yang terdapat pada aplikasi, seperti menu wisata alam, menu about dan menu exit. Setelah itu tombol menu tersebut akan menampilkan sebuah halaman kembali setelah di klik sesuai dengan kategorinya.

(54)

Gambar 4.4 Halaman Utama

3. Halaman Menu Wisata Alam

Halaman menu wisata alam merupakan halaman yang menampilkan tombol menu dari LBS, seperti Benteng Kuto Besak, Kambang Iwak, Pulau Kerto, Pulau Kemaro, Punti kayu, dan Sungai Musi.

(55)

4. Halaman Pilih Menu Wisata Alam

Halaman menu pilih wisata alam merupakan tampilan halaman submenu dari penjelasan halaman menu wisata alam. Halaman ini akan menampilkan listview, maka selanjutnya akan ditampilkan halaman detail dari keterangan yang telah dipilih.

Gambar 4.6 Halaman Pilih Menu Wisata Alam

5. Halaman Keterangan Wisata Alam

Halaman keterangan wisata alam merupakan halaman detail dari halaman menu wisata alam, halaman ini akan ditampilkan apabila user menekan salah satu listview yang ditampilkan oleh halaman menu wisata alam.

(56)

Gambar 4.7 Halaman Keterangan Wisata Alam

6. Halaman Gambar Wisata Alam

Halaman gambar wisata alam merupakan halaman detail dari halaman menu wisata alam, halaman ini akan ditampilkan apabila user menekan salah satu listview yang ditampilkan oleh halaman menu wisata alam. Halam gambar adalah halam yang menampilkan gambar terkait tentang 6 wisata alam. Halaman gambar akan keluar jika user menekan gambar pada pilih menu wisata alam.

(57)

Gambar 4.8 Gambar Wisata Alam

7. Halaman About

Halaman About merupakan halaman yang menampilkan tentang profil dari penulis aplikasi LBS basis android. Pilih about pada halaman utama untuk menampilkan halman about.

(58)

Gambar 4.9 Halaman About

(59)

8. Menu Exit

Menu Exit merupakan menu yang digunakan oleh user apabila ingin keluar dari aplikasi LBS.

Gambar 4.11 Menu Exit

(60)

4.2.2. Perangkat Lunak Sistem Administrator

Perangkat lunak sistem administrator merupakan perangkat lunak yang berada didalam web server. Sistem administrator akan digunakan oleh admin untuk melakukan proses input, edit dan delete menu yang akan di tampilkan ke dalam aplikasi LBS di dalam sistem operasi android.

1. Halaman Login

Halaman login merupakan tampilan awal dari sistem administrator ketika diakses. Sebelum menuju ke halaman utama dari sistem administrator, maka admin terlebih dahulu harus menginputkan username dan password yang sesuai. Jika username dan password sesuai maka sistem administrator akan menampilkan halaman utama.

(61)

2. Halaman Utama Admin

Halaman utama admin merupakan halaman yang berfungsi untuk menambah menu yang akan ditampilkan pada aplikasi LBS berbasis mobile android.

Gambar 4.14 Halaman Utama Admin

3. Halaman Wisata Alam

Halaman wisata alam merupakan halaman yang akan menampilkan data dari menu wisata alam yang telah ditambahkan oleh admin.

(62)

4. Halaman Edit Tempat Wisata alam

Halaman edit merupakan halaman yang berfungsi untuk menambah data wisata alam yang nanti akan ditampilkan di dalam aplikasi mobile android.

Gambar 4.16 Halaman edit Tempat Wisata Alam

5. Halaman Input Wisata Alam

Halaman input tempat wisata alam merupakan halaman yang akan menampilkan data wisata alam aplikasi LBS yang akan ditambahkan oleh admin.

(63)

6. Halaman Rute Wisata Alam

Halaman rute tempat wisata alam merupakan halaman yang berfungsi untuk menampilkan rute tempat wisata alam yang telah dipilih pada menu sebelum nya. Ada 6 halaman rute diantaranya :

1. Benteng Kuto Besak 2. Kambang Iwak 3. Pulau Kerto 4. Pulau Kemaro 5. Punti Kayu 6. Sungai Musi

(64)

Gambar 4.20 Hal Rute Pulau Kerto Gambar 4.21 Hal Rute Pulau Kemaro

(65)

7. Halaman Rute 6 Wisata Alam

Rute 6 tempat wisata alam merupakan halaman yang berfungsi untuk menampilkan 6 rute sekaligus tempat wisata alam. Halaman ini ditampilkan jika user menekan/memilih rute pada halaman utama wisata alam.

(66)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan dalam membangun aplikasi Location Based Service (LBS) pencarian tempat wisata alam kota Palembang berbasis android, dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi Location Based Service (LBS) pencarian tempat wisata alam kota Palembang berbasis android yang dapat dijalankan pada sistem operasi android dengan versi minimum 2.2 (Froyo), sampai versi terbaru 5.0 (Lollipop).

2. Aplikasi LBS dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Java untuk membangun perangkat lunak pada perangkat mobile android.

3. Perangkat lunak ini dapat diakses dengan menggunakan koneksi internet atau secara Online dikarenakan perangkat lunak ini menggunakan teknik JSON (JavaScript Object Notation) sebagai format pertukaran data yang menghubungkan antara database yang berada didalam webserver dengan perangkat lunak mobile android dan terintegrasi dengan Google Maps.

(67)

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyampaikan beberapa saran yang dapat di pertimbangkan untuk aplikasi ini di masa mendatang. Beberapa saran yang diberikan sebagai berikut :

1. Perangkat lunak ini dapat dikembangkan lagi untuk sistem operasi smartphone lainnya seperti IOS dan Blackberry.

2. Menambahkan share button untuk menghubungkan ke berbagai social network seperti Facebook dan Twitter.

(68)

DAFTAR PUSTAKA

Android SDK Developer Guide. http://developer.android.com/guide/index.html. di unduh tanggal 2 november 2015

Andika. (2015) “Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan (RTHKP) Palembang.”

http://arxiv.org/ftp/arxiv/papers/1509/1509.02984.pdf di unduh tanggal 2 november 2015

Bagus Priatna. (2014) “Aplikasi Pencarian Halte Transmusi Kota Palembang Berbasis Android Menggunakan Metode Location Based Service.”

http://eprints.binadarma.ac.id/2391/1/Suyanto_Prosiding.pdf di unduh tanggal 5 november 2015

JSON http://www.json.org/json-id.html

M. Abdburrozzaq Almuzakki. 2013. Rancang Bangun Aplikasi Location-Based Service Pencarian Tempat Wisata Di Kota Semarang Berbasis Android. http://eprints.dinus.ac.id/12382/2/abstrak_12313.pdf di unduh tanggal 5 november 2015

M. Listanto. (2015) “Perangkat Lunak Pembelajaran Keselamatan Dan Kesehatan Kerja(K3) Berbasis Android”.

Riviana Dias Pratami. (2013) “Aplikasi Pencarian Tempat Makan Menggunakan Location Based Service pada Android.”

http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1- ec61c9cb232a03a96d0947c6478e525e/2014/08/Jurnal-Publikasi-Riviana-090155201013.pdf di unduh tanggal 5 november 2015

Robot Androit www.source.android.com

Roger S. Pressman, Ph.D. (2012) “Rekayasa Perangkat Lunak.” Metode Waterfall. Andi. Jakarta.

Selvi Isni Hadi, Saputri Nuryuliani. (2013) “Aplikasi Pencarian Sekolah Menggunakan Metode LBS Berbasis Android.”

http://publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5209/1/JURNAL. pdf di unduh tanggal 5 november 2015

Struktur Android www.wikipedia.com

Website Dinas Perhubungan dan Pariwisata kota Palembang http://www.palembang-tourism.com

Gambar

Gambar 2.2 Struktur Android  Sumber: www.wikipedia.com
Gambar 2.3 GPS Constellation
Gambar 2.4 Arsitektur Web Service
Gambar 3.2 Waktu penjadwalan perangkat lunak
+7

Referensi

Dokumen terkait

Masyarakat Indonesia memeluk kepercayaan animisme berupa pemujaan roh nenek moyang yang disebut hyang atau dahyang, yang diwujudkan dalam bentuk arca atau gambar.Wayang merupakan

• Dengan sifatnya yang sebagian besar diterapkan operasi pembacaan, maka suatu directory service akan menerapkan suatu model replikasi untuk dapat memberikan kehandalan yang

Berdasarkan persoalan yang dhadapi Bumdesa Gesang Sejahtera, maka pengabdian yang dilakukan dengan mitra, dengan kegiatan pelatihan dan pendampingan tentang

Sehingga rekomendasi yang di dapat dari hasil penelitian ini adalah motivasi kerja karyawan pada PT BPD JATIM Kantor Cabang Surabaya dapat ditingkatkan lagi dengan cara

Situbondo merupakan salah satu daerah yang memiliki beragam kesenian, salah satunya pertunjukan Topeng Kerte yang lahir sekitar tahun 1950-an didirikan oleh

rendah sehingga tidak mampu menyerap semua materi yang dibina, juga tidak adanya pembinaan lebih lanjut pasca perlombaan desa, baik dari pemerintah kabupaten Kubu

Kode Barang Asal-usul Cara Nomor Bahan Nomor Register Merk / Type Ukuran /cc Nama Barang /.

Investor akan memiliki harapan apabila mereka membeli obligasi yang mempunyai yield yang tinggi, karena obligasi tersebut akan memberikan keuntungan yang besar dengan