15
BAB 4
ANALISIS DAN BAHASAN
4.1 Pengumpulan Data
4.1.1 Prosedur Pembuatan Paspor
Dalam proses pembuatan paspor diperlukan standarisasi atau ketetapan yang telah ditentukan perusahaan. Seperti yang telah ditunjukkan oleh Flow Chart dibawah, berikut adalah langkah-langkah beserta penjelasan Standard Operation Procedure dari pembuatan paspor.
1.
Formulira. Petugas Loket formulir pada Kantor Imigrasi memberikan formulir permohonan Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) kepada pemohon atau yang diberi kuasa.
b. Formulir elektronik terdapat di website imigrasi yaitu www.imigrasi.go.id 2. Pengisian Formulir
a. Pemohon atau yang diberi kuasa mengisi formulir sesuai dengan kolom yang telah ditentukan.
b. Dalam hal permohonan SPRI diajukan melalui website, yang selanjutnya disebut pra permohonan, pemohon atau yang diberi kuasa wajib mengisi formulir elektronik dan memindai persyaratan, serta mencetak tanda bukti pra permohonan.
3. Antrian
a. Pemohon mengambil nomor antrian elektronik atau manual pada Kantor Imigrasi sesuai tahapan proses.
b. Mesin antrian akan memanggil secara otomatis dan menampilkan nomor antrian pada layar monitor atau petugas loket memanggil pemohon sesuai nomor antrian.
4. Pengajuan Permohonan SPRI
a. Permohonan SPRI diajukan kepada petugas loket pada Kantor Imigrasi oleh pemohon atau yang diberi kuasa.
b. Dalam hal permohonan yang diajukan melalui website¸ pemohon atau yang diberi kuasa wajib menyerahkan tanda bukti pra permohonan.
c. Petugas loket menerima dan memeriksa kebenaran persyaratan asli yang dibawa oleh pemohon atau yang diberi kuasa.
d. Petugas loket memindai dokumen dan memeriksa hasil pemindaian serta memerika daftar pencegahan.
e. Petugas loket melakukan pemindaian ulang terhadap hasil pemindaian yang kurang sempurna.
f. Petugas loket wajib mencocokkan rincian biodata untuk memastikan kebenaran data pemohon yang identik dengan nama yang tercantum dalam daftar pencegahan.
g. Petugas loket menolak permohonan dan memberikan bukti penolakan
sesuai ketentuan yang berlaku, apabila ditemukan rincian biodata sama
dengan daftar pencegahan.
16
h. Petugas loket memberikan tanda terima kepada pemohon yang telah memenuhi persyaratan dan namanya tidak tercantum dalam daftar pencegahan.
5. Pembayaran Tarif Keimigrasian
a. Bendahara penerima pada Kantor Imigrasi menerima pembayaran tarif keimigrasian sesuai ketentuan yang berlaku.
b. Bendahara penerima setelah menerima pembayaran memasukkan nomor perforasi SPRI dan mencetak serta memberikan tanda terima pembayaran.
6. Pengambilan Foto Wajah dan Sidik Jari
a. Pemohon wajib datang pada saat pengambilan foto wajah dan sidik jari.
b. Petugas Imigrasi melakukan pengambilan foto wajah dan sidik jari terhadap pemohon sesuai dengan nomor antrian pada tanda terima pembayaran.
c. Petugas Imigrasi melakukan pengambilan foto wajah pemohon dalam posisi menghadap ke depan lensa kamera.
d. Petugas Imigrasi melakukan pengambilan sepuluh sidik jari tangan pemohon, dimulai dari jempol kanan, telunjuk kanan, tengah kanan, manis kanan, kelingking kanan dilanjutkan dengan jempol kiri, telunjuk kiri, tengah kiri, manis kiri dan kelingkin kiri.
e. Petugas Imigrasi membuat catatan pada kolom petugas dalam hal : 1.) Terdapat kelainan pada jari pemohon
2.) Sidik jari telah dilakukan berulang kali, namun sistem belum dapat mendeteksi sidik jari pemohon.
f. Petugas Imigrasi tidak perlu mengambil sidik jari bagi anak yang berusia dibawah 3 (tiga) tahun dengan membuat catatan pada kolom petugas.
7. Wawancara
a. Pemohon wajib datang dengan menunjukkan dokumen asli sebagai persyaratan pada saat proses wawancara.
b. Petugas wawancara melakukan penelitian tentang kelengkapan dokumen persyaratan asli, serta menuangkan hasil penelitian pada kolom catatan petugas dan formulir yang telah disediakan.
c. Petugas wawancara wajib memasukkan data alamat lengkap (kecamatan, kota/kabupaten, provinsi) dan bilamana diperlukan memasukkan data alamat lain yang dapat dihubungi selain alamat pada KTP.
d. Petugas wawancara mencetak biodata pemohon, selanjutnya pemohon
menandatangani hasil percetakan dan blangko SPRI.
17
e. Petugas wawancara dapat menangguhkan proses selanjutnya apabila pada hasil penelitian ditemukan kecurigaan tentang identitas dan jati diri pemohon untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dan apabila hasil penelitian lanjutan terbukti adanya pelanggaran keimigrasian maka permohonannya dapat ditolak dengan membuat keterangan pada kolom catatan petugas.
f. Penolakan sebagaimana dimaksud pada huruf “e” dilakukan berdasarkan keputusan tertulis Kepala Kantor Imigrasi, yang memuat alasan-alasan penolakan secara elektronik maupun manual yang salinannya diserahkan pada pemohon.
8. Identifikasi Foto Wajah dan Sidik Jari
a. Petugas wawancara mengirimkan data foto wajah dan sidik jari serta identitas diri ke Pusat Data Kemigrasian (Pusdakim) untuk dilakukan identifikasi.
b. Sistem identifikasi pada Pusdakim secara otomatis akan memberikan jawaban kepada Kantor Imigrasi atau Pusdakim TKI berupa persetujuan atau tindak lanjut.
c. Dalam hal proses identifikasi foto wajah dan sidik jari ditemukan duplikasi maka kepala kantor imigrasi atau pejabat yang diberi pemenang, melakukan pemeriksaan yang dituangkan dalam berita acara pemeriksaan dan berita acara pendapat untuk selanjutnya dilakukan proses sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
9. Pencetakan SPRI
a. Petugas yang diberi wewenang, melakukan pencetakan halaman biodata pemohon dan halaman catatan resmi/official notes, serta halaman pengesahan (jika diperlukan) setelah dapat persetujuan identifikasi foto wajah dan sidik jari dari Pusdakim dan melakukan laminasi blangko SPRI.
b. Petugas yang diberi wewenang, melakukan uji kualitas pencetakan dan laminasi, dalam hal ditemukan cacat produksi maka dilakukan penggantian blangko SPRI tanpa dikenakan tarif.
10. Perubahan Data Pemegang SPRI
Dalam hal terjadi perubahan data pemegang SPRI yang meliputi perubahan alamat, penambahan atau perubahan nama dan perubahan pekerjaan dapat dilakukan oleh setiap Kantor Imigrasi melalui tahapan : a. Pengajuan permohonan.
b. Persetujuan Kepala Kantor Imigrasi atau pejabat yang diberi wewenang untuk memproses sesuai ketentuan yang berlaku.
c. Percetakan halaman pengesahan dan selanjutnya dibubuhkan para oleh
Kepala Kantor Imigrasi atau pejabat yang diberi wewenang.
18 11. Penandatanganan SPRI
a. Kepala Bidang atau Kepala Seksi Laluintas dan status kemigrasian atau pejabat yang diberi wewenang membubuhkan paraf pada SPRI.
b. Kepala Kantor Imigrasi atau pejabat yang diberi wewenang menandatangani SPRI dan menyerahkan kepada petugas untuk diterakan cap dinas untuk selanjutnya diserahkan pada petugas loket.
12. Penyerahan SPRI
a. Petugas Loket melakukan pemindaian halaman tanda tangan Kepala Kantor Imigrasi dan halaman catatan petugas yang selanjutnya diserahkan kepada pemohon atau yang diberi kuasa.
b. Pemohon atau yang diberi kuasa, menandatangani tanda bukti penerimaan SPRI pada kolom penerimaan.
13. Penyimpanan Berkas SPRI
Seluruh berkas fisik permohonan yang telah selesai proses disimpan
oleh Sidang atau Seksi Informasi Keimigrasian.
19
Gambar 4.1 Flow chart Pembuatan Paspor
Paspor diterima pemohon
20 4.1.2 Waktu Proses Pembuatan Paspor
Dalam proses pembuatan paspor diperlukan waktu dalam pelaksanaannya.
Dimulai dari pengisian formulir hingga pengambilan paspor, serta waktu menunggu antrian permohonan hingga waktu tunggu antrian wawancara dan foto.
Berikut adalah rangkuman tabel waktu prosesnya :
Tabel 4.1 Waktu Proses Pembuatan Paspor
No Nama Kegiatan
Hari &
Tanggal
Waktu
Kegiatan Keterangan 1 Pengisian Formulir
Rabu 1 Mei 2013
9 menit 50
detik
2
Serah Formulir dan Pengecekan Berkas
Rabu 1 Mei 2013
3 menit 20
detik
3
Waktu tunggu
pengecekan berkas
Rabu 1 Mei 2013
23 menit 7
detik
4
Waktu tunggu antrian permohonan
Rabu 1 Mei 2013
16 menit 30 detik
Dari nomor antrian 2- 111 s/d 2-134
5
Waktu proses
permohonan paspor
Rabu 1 Mei 2013
1 menit 6 detik
Lanjut ke hari berikutnya
6 Pembayaran Paspor
Kamis 2 Mei
2013 1 menit
7
Waktu tunggu antrian pembayaran paspor
Kamis 2 Mei 2013
1 jam 26 menit
Dari nomor antrian 4- 000 s/d 4-063
8 Wawancara & Foto
Kamis 2 Mei
2013 15 menit
9
Waktu tunggu antrian wawancara & foto
Kamis 2 Mei 2013
55 menit 25 detik
Dari nomor antrian 4- 036 s/d 4-063
10 Pengambilan Paspor
Rabu 8 Mei
2013
21
4.1.3 Kinerja Pelayanan Paspor Bulan Februari - April
Gambar 4.2 Kinerja Pelayanan Paspor Bulan Februari
Gambar 4.3 Kinerja Pelayanan Paspor Bulan Maret
22
Gambar 4.4 Kinerja Pelayanan Paspor Bulan April
4.1.4 Perbandingan Kinerja Pelayanan Paspor dari Bulan Februari – April
Gambar 4.5 Perbandingan Kinerja Pelayanan Paspor dari Bulan Februari –April
0.13%
3.02%
46.25%
33.89%
11.80%
2.35%
1.35%
0.29%
0.1% 0.02%
0.8%
Jumlah
1 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 hari 6 hari 1-2 m inggu 2-3 m inggu 3 ming gu - 1 bulan 1-2 bulan
Belum dikerjakan / di tolak
23
4.1.5 Rancangan Flow chart Survei
Setelah melakukan observasi terhadap pembuatan paspor, peneliti mendapatkan data waktu pembuatan paspor, kemudian peneliti membuat rancangan flow chart sistem pembuatan paspor sesuai dengan data yang didapat.
Berikut adalah rancangan flow chart yang dibuat :
Mulai
Isi Formulir (9 menit 55 detik)
Cek Berkas (1 menit) Melengkapkan
berkas
Proses Permohonan Paspor (1 menit 6
detik)
Pembayaran Paspor (1 menit)
Wawancara & Foto (15 menit)
Pengambilan Paspor
Selesai Data Tidak Lengkap
Data Lengkap 16 menit 30 detik
1 jam 26 menit
55 jam 25 menit
4 hari kerja 23 menit 17 detik
1 hari berikutnya
24
Gamabar 4.6 Rancangan Flow chart survei
4.1.6 Wawancara
Pengumpulan data yang akan dilakukan selanjutnya menggunakan metode wawancara. Wawancara bertujuan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan kelengkapan informasi. Informasi mengenai hal-hal terkait prosedur pembuatan paspor. Data yang dimaksud adalah data jumlah pemohon paspor perhari nya dan data statistik pelayanan. Pelayanan yang diberikan setiap harinya mencakup 300 hingga 400 paspor. Untuk Kantor Imigrasi Kelas I Tangerang, mampu menampung 100-200 paspor per harinya. Berikut adalah pertanyaan yang diberikan pada saat wawancara berlangsung :
1. Berapakah jumlah pemohon paspor setiap hari nya di Kantor Imigrasi Kelas I Tangerang ?
“Standar pemohon yang akan membuat paspor yaitu 100 hingga 200 paspor setiap harinya. Namun karena banyaknya pemohon, terjadi overload sebanyak 300 hingga 400 pemohon. Karena pada awalnya kantor ini merupakan Kantor Kelas II, yang kemudian ditingkatkan menjadi Kantor Kelas I. Sehingga terjadi keterbatasan fasilitas di Kantor Imigrasi Kelas I Tangerang. Peningkatan ini tidak disertai oleh penambahan fasilitas. Jadi perusahaan sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menutupi perbedaan itu.” Wahyu, Ketua Bagian Perizinan Kantor Imigrasi Kelas I Tangerang.
4.2 Pengolahan Data 4.2.1 Pendekatan Kuantitatif
Hasil uji kuesioner sebanyak 28 pertanyaan menggunakan skala likert yaitu
1-5. Untuk skala likert 1-5, angka ini menunjukkan rendah tingginya jawaban yang
diperoleh. Angka satu menunjukkan rendahnya nilai skala likert sedangkan angka
lima menunjukkan nilai paling tinggi pada skala likert untuk pertanyaan 1-28.
25
Tabel 4.2 Pengolahan Data Hasil Uji Kuesioner
No Pertanyaan
Jumlah Skala
Likert Rata-rata
1 231 3,85
2 217 3,62
3 231 3,85
4 227 3,78
5 222 3,7
6 224 3,73
7 229 3,82
8 242 4,03
9 227 3,78
10 213 3,55
11 225 3,75
12 250 4,17
13 253 4,22
14 230 3,83
15 257 4,28
16 254 4,23
17 251 4,18
18 255 4,25
19 174 2,90
20 230 3,83
21 224 3,73
22 237 3,95
23 237 3,95
24 242 4,03
25 262 4.37
26 261 4.35
27 287 4.78
28 280 4.67
26
Tabel 4.3 Pengolahan Data Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach’s
Alpha
Jumlah Soal
Nomor Pertanyaan
1 P-O FIT 0,80 3 1-3
2 N-S FIT 0,81 3 4-6
3 P-J FIT 0,77 3 7-9
4 P-E FIT 0,91 9 1-9
5 Kesehatan 0,84 15 10-24
6 Tingkat Pelayanan 0,66 4 25-28
4.3 Pendekatan Kualitatif
4.3.1 Deskriptif Analisis Hasil Kuesioner
Dari data kuesioner yang telah dikumpulkan maka dapat rata-rata sebagai berikut :
Tabel 4.4 Hasil Kuesioner
Variabel Rata-rata
P-O FIT 3,77
N-S FIT 3,74
P-J FIT 3,88
Kesehatan 3,92
Tingkat Pelayanan 4.54
Data yang didapat dari hasil kuesioner sebanyak 60 responden dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1. P-O FIT
Mean dari variabel P-O FIT adalah 3,77 (Kuesioner pertanyaan nomor 1,2,3). Dari nilai Mean yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi kecocokan nilai-nilai visi, misi dan pemikiran antara karyawan dengan organisasi.
2. N-S FIT
Mean dari variabel N-S FIT adalah 3,74 (Kuesioner pertanyaan
nomor 4,5,6). Dari nilai Mean yang diperoleh, dapat disimpulkan
bahwa jenis pekerjaan yang ditawarkan oleh organisasi kepada seorang
karyawan sudah sesuai dengan upah kerja yang didapatkan.
27
3. P-J FIT
Mean dari variabel P-J FIT adalah 3,88 (Kuesioner pertanyaan nomor 7,8,9). Dari nilai Mean yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kepribadian yang dimiliki oleh karyawan sudah sesuai dengan jenis pekerjaan yang dimilikinya. Sehingga kepuasan karyawan dalam melakukan pekerjaan nya juga akan meningkat.
4. Kesehatan
Mean dari variabel kesehatan adalah 3,92 (Kuesioner pertanyaan nomor 10-24). Dari nilai Mean yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kesehatan jasmani dan rohani yang dimiliki oleh setiap karyawan sudah terbebas dari gangguan kesehatan. Sehingga, aspek penunjang produktifitas dalam berorganisasi menjadi lebih optimal.
5. Tingkat Pelayanan
Mean dari variabel tingkat pelayanan adalah 4,54 (Kuesioner pertanyaan 25-28). Dari nilai Mean yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan oleh karyawan sudah memiliki standar untuk memberikan pelayanan yang baik.
Dari hasil uji kuesioner yang didapat, dengan menggunakan lima variabel yang saling berhubungan, tingkat kepuasan karyawan di Kantor Imigrasi Kelas I Tangerang sudah menunjukkan nilai mean yang diatas rata- rata. Hal ini dapat dilihat dari nilai mean dari masing-masing variabel.
Sehingga kepuasan karyawan yang ada sudah cukup baik.
Tabel 4.5 Pengolahan Data Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach’s
Alpha
Jumlah Soal
Nomor Pertanyaan
1 P-O FIT 0,80 3 1-3
2 N-S FIT 0,81 3 4-6
3 P-J FIT 0,77 3 7-9
4 P-E FIT 0,91 9 1-9
5 Kesehatan 0,84 15 10-24
6 Tingkat Pelayanan 0,66 4 25-28
4.3.2 Deskriptif Analisis Resume Kinerja Pelayanan Paspor
Berdasarkan pencapaian data resume kinerja pelayanan paspor, dapat
disimpulkan bahwa dari bulan Februari 2013 s/d April 2013 pelayanan
pembuatan paspor memiliki rentang waktu rata-rata tiga hingga empat hari
kerja. Perhitungan ini tidak dimulai dari awal proses pembuatan paspor.
28
Dimana proses tersebut terdiri dari pengecekan berkas, proses permohonan paspor, dan pembayaran paspor. Dijelaskan bahwa operator yang bertindak disini tidak sebagai penentu cepat lambatnya proses pembuatan paspor, melainkan pemohon itu sendiri yang menentukan. Kinerja pelayanan paspor dapat dimulai dari tahapan wawancara, di tahap ini operator bekerja sebagai penentu cepat lambatnya proses pembuatan paspor.
1. Kinerja Pelayanan Paspor Bulan Februari 2013
Tabel 4.6 Kinerja Pelayanan Paspor Bulan Februari 2013
Dapat dilihat dari tabel diatas pelayanan pembuatan paspor yang paling banyak jumlahnya ketika 3 hingga 4 hari kerja. Pembuatan paspor selama 3 hari kerja menghasilkan paspor sebanyak 2140 paspor, sedangkan untuk 4 hari kerja menghasilkan paspor sebanyak 3338 paspor. Jumlah ini merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan hari kerja yang lain. Total paspor yang terbuat sebanyak 6242 paspor.
2. Kinerja Pelayanan Paspor Bulan Maret 2013
Tabel 4.7 Kinerja Pelayanan Paspor Bulan Maret 2013
Hari Kerja Jumlah Persen
1 hari 8 0,13 %
2 hari 186 3,02 %
3 hari 2852 46,25 %
4 hari 2090 33,89 %
5 hari 728 11,8 %
6 hari 145 2,35 %
1-2 minggu 83 1,35 %
2-3 minggu 18 0,29 %
3 minggu – 1 bulan 6 0,1 %
1-2 bulan 1 0,02 %
Belum dikerjakan / tolak 50 0,8 %
Total 6167 100%
Hari Kerja Jumlah Persen
1-2 hari 306 4,9 %
3 hari 2140 34,28 %
4 hari 3338 53,48 %
5-10 hari 394 6,31 %
11-15 hari 18 0,29 %
15-30 hari 6 0,1 %
Belum diselesaikan 40 0,64 %
Total 6242 100 %
29
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pada hari kerja ketiga dan keempat pelayanan pembuatan paspor mencapai jumlah tertinggi. Dengan jumlah 2852 paspor pada hari kerja ketiga, dan pada hari keempat dengan jumlah 2090 paspor. Pada bulan Maret 2013 total pembuatan paspor 6167 paspor.
3. Kinerja Pelayanan Paspor Bulan April 2013
Tabel 4.8 Kinerja Pelayanan Paspor Bulan April 2013
Hari Kerja Jumlah Persen
1 hari 7 0,89 %
2 hari 377 4,82 %
3 hari 5414 69,29%
4 hari 1277 16,34 %
5 hari 162 2,07 %
6 hari 51 0,65 %
1-2 minggu 49 0,63 %
2-3 minggu 6 0,08 %
Belum dikerjakan / tolak 471 6,03 %
Total 7814 100 %
Jika dilihat dari tabel diatas, kesimpulan yang didapat adalah pencapaian tertinggi pada pelayanan pembuatan paspor terjadi ketika hari ketiga yaitu sebesar 5414 paspor. Dengan total pembuatan paspor pada bulan ini sebanyak 7814 paspor.
4.4 Deskriptif Analisis Uji Reliabilitas
Suatu data dinyatakan layak untuk digunakan dalam pengolahan data, dapat dilihat dari uji reliabilitas menggunakan Cronbach’s Alpha. Nilai Cronbach’s Alpha untuk kelima variabel penelitian ini menunjukkan nilai α > 0,6. Nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel P-O FIT = 0,80, untuk variabel N-S FIT = 0,81, untuk variabel P-J FIT = 0,77, untuk variabel Kesehatan = 0,84, dan untuk variabel Tingkat Pelayanan = 0,66.
4.5 Deskriptif Analisis Sistem Antrian Hari Pertama
Langkah pertama dalam pembuatan paspor adalah mengambil dan mengisi
formulir. Setelah mengisi formulir pemohon menyerahkan formulir beserta berkas-
berkas yang dibutuhkan. Berkas-berkas tersebut terdiri dari foto copy KTP dan
Kartu Keluarga. Pemohon tidak melakukan antrian tetapi dipersilahkan menunggu
untuk dipanggil kembali setelah petugas penyerahan berkas yang terdiri dari dua
operator mengecek berkas dan formulir yang telah diserahkan. Jika ada kesalahan
dalam penyerahan berkas, maka pemohon harus melengkapi berkas yang tidak
lengkap. Langkah kedua pemohon mendapatkan nomor antrian untuk menuju ke
proses selanjutnya yaitu permohonan paspor yang terdiri dari empat loket. Nomor
30
antrian yang didapat sesuai dengan nomor yang tertera pada mesin. Pemanggilan nomor antrian yang dilakukan oleh mesin berdasarkan perorangan atau satu persatu. Permohonan paspor ini bertujuan untuk pengecekan ulang dalam penyerahan berkas yang akan didaftarkan sebagai permohonan paspor dan akan mendapatkan barcode yang berfungsi sebagai scanning agar mendapatkan nomor antrian untuk proses pembayaran. Setelah proses ini pemohon diizinkan pulang dan kembali keesokan harinya (hari kerja) untuk melakukan pembayaran.
Hari Kedua
Langkah ketiga dalam pembuatan paspor adalah melakukan pembayaran yang terdiri dari dua loket. Sebelum melakukan pembayaran, pemohon melakukan scanning untuk mendapatkan nomor antrian pada loket pembayaran. Setelah mendapatkan nomor antrian pemohon menunggu sampai nomor yang didapat dipanggil otomatis oleh mesin. Pembayaran dilakukan untuk mendapatkan bukti pembayaran yang nantinya diberikan pada asaat pengambilan paspor. Langkah keempat adalah wawancara, foto dan pengambilan 10 sidik jari. Langkah keempat ini berlangsung dalam satu ruangan yang terdiri dari dua loket foto dan sidik jari beserta dua loket wawancara. Nomor antrian yang dipakai pada saat wawancara, foto dan pengambilan 10 sidik jari adalah antrian yang sama dengan antrian yang sebelumnya yaitu antrian pembayaran. Pemanggilan nomor antrian yang dilakukan oleh mesin, tiga hingga empat nomor antrian. Setelah proses tersebut pemohon diizinkan pulang dan kembali empat hari kerja berikutnya.
Hari Keenam
Langkah kelima adalah pengambilan paspor. Di sini pemohon menunjukkan
bukti pembayaran yang didapat pada saat pembayaran paspor. Setelah paspor
diserahkan, pemohon menandatangani paspor tersebut. Dalam proses ini pemohon
langsung menuju loket tanpa mendapatkan nomor antrian. Setelah melakukan
kelima langkah ini, pemohon dapat membawa pulang paspornya.
31
Penyerahan Berkas (Dua Operator)
Mengambil dan Mengisi Formulir Mengambil Nomor Antrian sesuai tahapan
Pembayaran Tarif Keimigrasian Memasukkan nomor perforasi SPRI Pencetakan tanda terima pembayaran
1 hari berikutnya
4 hari kerja
TTD Paspor oleh Pemohon dan Paspor diterima pemohon.
Langkah pertama dalam pembuatan paspor adalah customer menyiapkan dan menyerahkan berkas yang
telah disiapkan.
Berkas yang telah dicek pada loket penyerahan berkas akan dicek ulang dan
didaftarkan sebagai permohonan paspor. Pemohon melakukan pembayaran satu hari setelah permohonan paspor.
Wawancara, foto dan pengambilan 10 sidik jari dilakukan setelah
melakukan pembayaran.
Pemohon menunggu antrian sesuai dengan nomor yang tertera di mesin.
Mesin memanggil nomor antrian satu per satu.
Pemohon melakukan scanning untuk mendapatkan nomor antrian dan menunggu
sampai dipanggil sesuai nomor urutan.
Mesin memanggil nomor antrian satu per satu.
Nomor antrian wawancara sama dengan nomor antrian pembayaran.
Mesin memanggil nomor antrian tiga hingga empat nomor urut sekaligus
Nomor antrian tidak diberikan karena pemohon memberikan struk pembayaran
kepada petugas loket
Petugas loket akan memanggil satu persatu sesuai dengan urutan peletakan struk
pembayaran Pemohon
Permohonan Paspor (Empat Loket)
Pembayaran (Dua Loket)
Wawancara, foto dan pengambilan
10 sidik jari (Satu Ruangan)
Pengambilan Paspor (Dua Loket)
Gambar 4.7 Flow chart Sistem Antrian
32 4.6 Deskriptif Analisis Sistem Antrian Usulan
Hari Pertama
Telah dijelaskan sebelumnya, langkah-langkah dalam melakukan antrian pembuatan paspor. Untuk proses pertama yaitu pengecekan berkas, tidak berlaku usulan karena tidak adanya proses antrian oleh mesin di dalamnya. Namun pada antrian permohonan paspor, usulan yang diberikan adalah pemanggilan nomor antrian oleh mesin sekaligus empat nomor antrian. Diasumsikan bahwa satu loket terdiri dari dua pemohon, satu pemohon melakukan proses permohonan, pemohon lainnya menunggu disebelah untuk bersiap-siap. Antrian ini terdiri dari empat loket.
Hari Kedua
Antrian berikutnya terjadi pada loket pembayaran. Usulan yang diberikan adalah pemanggilan nomor antrian oleh mesin sekaligus dua nomor antrian.
Diasumsikan bahwa satu loket terdiri dari dua pemohon, satu pemohon melakukan proses permohonan, pemohon lainnya menunggu disebelah untuk bersiap-siap.
Antrian ini terdiri dari dua loket. Selanjutnya antrian terjadi pada proses wawancara, foto dan sidik jari. Namun usulan tidak diberikan karena mesin pemanggil antrian sudah langsung memanggil empat nomor antrian sekaligus.
Hari Ketiga
Pada saat pengambilan paspor usulan tidak diberikan, karena pada saat proses pengambilan pemohon memberikan struk pembayaran kepada petugas loket pengambilan, kemudian petugas loket akan memanggil satu persatu sesuai dengan urutan struk pembayaran.
Alasan terhadap usulan yang diberikan :
1. Agar pemohon seakan-akan tidak terlalu menunggu lama.
2. Dapat mengoptimalisasi jumlah pemohon yang dilayani.
13
Penyerahan Berkas (Dua Operator)
Mengambil dan Mengisi Formulir Mengambil Nomor Antrian sesuai tahapan
Pembayaran Tarif Keimigrasian Memasukkan nomor perforasi SPRI Pencetakan tanda terima pembayaran
1 hari berikutnya
4 hari kerja
TTD Paspor oleh Pemohon dan Paspor diterima pemohon.
Langkah pertama dalam pembuatan paspor adalah customer menyiapkan dan menyerahkan berkas yang
telah disiapkan.
Berkas yang telah dicek pada loket penyerahan berkas akan dicek ulang dan
didaftarkan sebagai permohonan paspor. Pemohon melakukan pembayaran satu hari setelah permohonan paspor.
Wawancara, foto dan pengambilan 10 sidik jari dilakukan setelah
melakukan pembayaran.
Pemohon menunggu antrian sesuai dengan
nomor yang tertera di mesin. Pemohon melakukan scanning untuk
mendapatkan nomor antrian dan menunggu sampai dipanggil sesuai nomor urutan.
Nomor antrian wawancara sama dengan nomor antrian pembayaran.
Mesin memanggil nomor antrian tiga hingga empat nomor urut sekaligus
Nomor antrian tidak diberikan karena pemohon memberikan struk pembayaran
kepada petugas loket
Petugas loket akan memanggil satu persatu sesuai dengan urutan peletakan struk
pembayaran Pemohon
Permohonan Paspor (Empat Loket)
Pembayaran (Dua Loket)
Wawancara, foto dan pengambilan
10 sidik jari (Satu Ruangan)
Pengambilan Paspor (Dua Loket) Mesin memanggil dua nomor
antrian sekaligus.
Mesin memanggil dua nomor antrian sekaligus.
Setiap loket terdiri dari dua pemohon.
Setiap loket terdiri dari dua pemohon.
Gambar 4.8 Flow chart Sistem Antrian Usulan