Pelacakan Lokasi Hosting Web Perguruan Tinggi Studi Kasus: Perguruan Tinggi Kopertis 6 Jawa Tengah
Esti Retnaningsih, Bambang Eka Purnama
SMP Negeri 2 Gemolong, Fakultas Teknologi Informatika Universitas Surakarta ninink05@yahoo.com, bambang@unsa.ac.id
Abstraksi : Server hosting adalah sebuah lokasi penyimpanan data web. Server hosting ini berupa komputer server yang diletakkan pada lokasi tertentu karena banyak pertimbangan, bisa karena akses internet yang stabil, jaringan listrik yang baik, lokasinya yang strategis dan banyak pertimbangan lainnya. Pemilihan server hosting yang tepat akan mempunyai banyak keuntungan, diantaranya adalah kecepatan akses, kestabilan, harga yang murah dan banyak hal
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dimanakan server hosting sebuah perguruan tinggi yang dalam hal ini dibatasi Perguruan Tinggi di Area Kopertis wilayah 6 Jawa Tengah. Tentu saja hasil penelitian nanti akan dapat bermanfaat bagi banyak kalangan untuk meingkatkan kualitas banyak hal. Metode yang digunakan adalah pengumpulan sampel yang diambi dari Portal resmi DIKTI sehingga data yang diambil pasti valid. Data ini kemudian dimasukkan secara sampling ke whoishostingthis.com untuk dianalisis oleh portal ini. Sehingga hasilnya adalah analisis lokasi server, IP Addres dan NS yang digunakan.
Hasil dari penelitian ini adalah ada 4 Perguruan Tinggi negeri di Jawa Tengah yang menggunakan server sendiri, 4 Perguruan Tinggi menggunakan server Telkom, 4 Perguruan Tinggi menggunakan PT Net2Cyber Indonesia dan 3 Perguruan Tinggi tidak terdeteksi
Kata Kunci : Lokasi Server Hosting
ABSTRACT: Server hosting is a web of data storage locations. Server hosting is the form of a computer server placed at certain locations due to many considerations, could be due to a stable internet access, good electrical networks, strategic location and many other considerations. Selection of the proper hosting server will have many advantages, such as access speed, stability, low prices and lots of things
The purpose of this study was to find out the server hosting a college which in this case is limited university Kopertis Area 6 region of Central Java. Of course, the results of the study will be useful later for many people to boost the quality of many things. The method used is the collection of samples diambi of Higher Education Official Portal so that the data retrieved certainly valid. This data is then entered into whoishostingthis.com sampling for analysis by this portal. So the result is an analysis of the location server, IP Addres and NS are used.
Results from this study is that there are four state universities in Central Java that uses its own server, 4 universities use server Telkom, 4 universities using PT Net2Cyber Indonesia and 3 universities not detected
Keywords: Location Server Hosting
1. 1. LATAR BELAKANG
Pengolahan informasi memiliki peranan penting pada suatu instansi, termasuk pada instansi pendidikan, bisnis dan pemerintahan.
Strategi dan teknik pengolahan informasi mempengaruhi hasil pengolahan dan keputusan manajemen yang diambil atas dasar hasil tersebut. Perkembangan teknologi modern telah memungkinkan pengolahan informasi dilakukan dengan bantuan komputer.
Secara umum, proses pengolahan data dengan komputer lebih cepat dan informasi yang dihasilkan lebih akurat. Kecepatan dan keakuratan sangat membantu dalam mendapatkan informasi secara cepat dan akurat yang pada gilirannnya membantu manajemen mengambil keputusan secara cepat dan efektif.
Selain sisi teknologi, aliran informasi juga harus tepat dan dirancang sedemikian rupa sehingga jelas ”siapa dapat melakukan
apa” dan ”siapa boleh mengakses informasi apa”. Akses informasi yang tepat sesuai dengan level setiap bagian perusahaan bertindak sesuai tugas dan tanggung jawabnya. Oleh karena itu sistem informasi perlu dirancang secara cermat dengan melihat kebutuhan dari bisnis atau instansi. Kegagalan dalam merancang informasi dapat menyebabkan sistem menjadi kurang efisien atau bahkan tidak memberi dampak positif terhadap kinerja perusahaan/instansi.
Pemanfaatan Teknologi Informasi khususnya internet saat ini semakin berkembang dan bersifat strategis dalam aktivitas bisnis perusahaan. Penggunaan internet semakin dirasakan manfaatnya karena memiliki kemampuan untuk diakses 24 jam serta memberikan informasi-informasi yang lebih akurat dalam waktu yang relatif singkat.
Pemanfaatan Teknologi Informasi khususnya internet saat ini semakin berkembang dan
bersifat strategis dalam aktivitas bisnis perusahaan. Penggunaan internet semakin dirasakan manfaatnya karena memiliki ke- mampuan untuk diakses 24 jam serta memberikan informasi-informasi yang lebih akurat dalam waktu yang relatif singkat.
Thamrin
Penempatan file web bisa dimanapun, namun penempatan pada server hosting yang tepat akan memberikn keuntungan strategis yang sangat tinggi. Pemilihan server dns juga sangat mendukung kecepatan akses.
1. 2. Perumusan Masalah
1. Bagaimana mengetahui server hosting sebuah Perusahaan ?
2. Tools apakah yang tepat untuk digunakan mengetahui server hosting di suatu perusahaan
1. 3. Batasan Masalah
1. Tools yang digunakan adalah whoishostingthis.com
2. Objek Penelitian adalah Perguruan Tinggi Swasta di lingkungan Kopertis 6 Jawa Tengah.
1. 4. Tujuan Penelitian
1. Menguji coba whoishostingthis.com untuk mengetahui validitasnya melakukan analisis Server Hosting
2. Mengetahui sever hosting sebuah Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Tengah
1. 5. Manfaat Penelitian
a. Diketahuinya efektifitas kinerja whoishostingthis.com
b. Diketahuinya lokasi server hosting sebuah Perguruan Tinggi di Jawa Tengah
1.6. Metode Penelitian
a. Observasi. Pada metode ini peneliti mencari data dari Search Engine dan
portal resmi kemudian membandingkannya untuk efektifitas
b. Capture. Daftar perguruan tinggi di capture agar menghemat bandwidth akses
c. Uji coba. Alamat web perguruan Tinggi dumasukkan dalam portal whoishostingthis.com
2.1 Konsep Website
Web page atau halaman web adalah suatu tampilan teks dan grafis yang tersimpan dalam format tertentu, yaitu format HTML (Hypertext Markup Language). Kelebihan utama dokumen HTML adalah kemampuannya untuk memberikan link dari satu teks dan/atau
gambar menuju ke dokumen atau bagian lain dalam suatu dokumen.
Web server adalah sebuah program yang dijalankan pada komputer server yang bertugas menyediakan jasa layanan Internet kepada komputer-komputer yang terhubung ke server. Dengan kata lain, web server melayani permintaan dari komputer-komputer klien, sehingga web server juga berfungsi untuk menyimpan program dan file-file Internet yang dibutuhkan oleh semua komputer klien. Bila ada permintaan dari komputer klien maka komputer server akan mencari apa yang diminta oleh klien pada hard disk server, jika ada maka server akan memberikannya kepada klien yang memintanya. Firdausy dkk
Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud
computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi')
dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah
metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap
infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain."
Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses
melalui suatu penjelajah
web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server. Komputasi awan saat ini merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh
bentuk pengembangan dari teknologi Cloud Computing ini adalah iCloud
Cloud computing merupakan sebuah istilah baru dalam dunia teknologi informasi, cloud merupakan sebuah metode komputasi yang mengandalkan teknologi internet, cloud yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai awan yang artinya dalam teknologi informasi merupakan lambang internet, dimana sumber daya bersama, perangkat lunak, dan informasi disediakan untuk komputer dan perangkat lain sesuai permintaan, seperti jaringan listrik.
Cloud computing adalah pergeseran paradigma mengikuti pergeseran dari mainframe ke client server pada awal tahun 1980. Jika cloud di implementasikan pada instansi pemerintahan akan mampu memberikan kemudahan dalam proses pelayanan dikarenakan dengan cloud akan mensentralisaikan semua data. Konsep penerapan cloud dapat mengikuti pola teknologi dan system informasi yang ada pada perbankan. namun tidak semua layanan yang ada di internet masuk kedalam kategori cloud computing. Hariguna dan Berlilana (2011)
2.2. Layanan yang ditawarkan cloud computing
Cloud computing dapat diimplementasikan dengan cara menyediakan komponen- komponen berupa server, hardware, dan jaringan yang dibutuhkan. Pengguna cloud computing dapat melakukan instalasi aplikasi yang digunakannya pada infrastruktur tersebut.
Pengguna cloud computing juga dapat memilih bagaimana menggunakan layanan cloud computing yang ditawarkan vendor sesuai kebutuhan.
2.3. Layanan-layanan yang bisa dipilih meliputi:
1) Infrastructure as a service
Layanan ini diberikan dengan cara menyediakan komponen-komponen berupa server, hardware, dan jaringan yang dibutuhkan dengan harga tertentu. Pengguna cloud computing dapat melakukan instalasi aplikasi yang digunakannya pada infrastruktur tersebut. Contoh terapan: hosting aplikasi web Contoh vendor penyedia jasa: semua penyedia hosting
2) Platform as a service
Layanan yang menyediakan system software dan software pendukung yang diperlukan untuk membangun aplikasi yang akan dipasang pada server tersebut sesuai
kebutuhan organisasi/instansi.
Organisasi/instansi kemudian membangun aplikasi yang dibutuhkan pada platform ini dan
menggunakannya. Analogi yang dapat digunakan untuk menggambarkan layanan ini adalah seperti menyewa rumah lengkap dengan isinya sehingga pengguna dapat langsung menggunakan rumah tersebut.
Contoh terapan: remote application development
Contoh vendor: BizNet, Microsoft, LintasArta
3) Software as a service
Layanan yang diberikan dengan menyediakan software maupun aplikasi yang dapat diakses pelanggan via internet. Penyedia layanan cloud computing berinteraksi dengan pengguna dan pelanggan melalui sebuah front-end panel.
Contoh layanan sederhana: e-mail, online documents. Contoh layanan (agak susah):
SAP online Contoh vendor: Google, Amazon, SAP, dan lain-lain
National Institute of Standards and Technology (NIST), Information Technology Laboratory memberikan dua buah catatan mengenai pengertian komputasi awan.
Pertama, komputasi awan masih merupakan paradigma yang berkembang. Definisi, kasus penggunaan, teknologi yang mendasari, masalah, risiko, dan manfaat akan terus disempurnakan melalui perdebatan baik oleh sektor publik maupun swasta. Definisi, atribut, dan karakteristik akan berkembang dan berubah dari waktu ke waktu. Kedua, industri komputasi awan merupakan ekosistem besar dengan banyak model, vendor, dan pangsa pasar. NIST mengidentifikasi lima karakteristik penting dari komputasi awan (Mell & Grance, 2009) sebagai berikut:
a. On-demand self-service. Pengguna dapat memesan dan mengelola layanan tanpa interaksi manusia dengan penyedia layanan, misalnya dengan menggunakan, sebuah portal web dan manajemen antarmuka.
Pengadaan dan perlengkapan layanan serta sumberdaya yang terkait terjadi secara otomatis pada penyedia.
b. Broad network access. Kemampuan yang tersedia melalui jaringan dan diakses melalui mekanisme standar, yang mengenalkan penggunaan berbagai platform (misalnya, telepon selular, laptop, dan PDA).
c. Resource pooling. Penyatuan sumberdaya komputasi yang dimiliki penyedia untuk melayani beberapa konsumen menggunakan model multi- penyewa, dengan sumberdaya fisik dan virtual yang berbeda, ditetapkan secara dinamis dan ditugaskan sesuai dengan permintaan konsumen. Ada
rasa kemandirian lokasi bahwa pelanggan umumnya tidak memiliki kontrol atau pengetahuan atas keberadaan lokasi sumberdaya yang disediakan, tetapi ada kemungkinan dapat menentukan lokasi di tingkat yang lebih tinggi (misalnya, negara, negara bagian, atau datacenter).
Contoh sumberdaya termasuk penyimpanan, pemrosesan, memori, bandwidth jaringan, dan mesin virtual.
d. Rapid elasticity. Kemampuan dapat dengan cepat dan elastis ditetapkan.
e. Measured Service. Sistem komputasi awan secara otomatis mengawasi dan
mengoptimalkan penggunaan sumberdaya dengan memanfaatkan kemampuan pengukuran (metering) pada beberapa tingkat yang sesuai dengan jenis layanan (misalnya,
penyimpanan, pemrosesan, bandwidth, dan account pengguna
aktif). Penggunaan sumberdaya dapat dipantau, dikendalikan, dan dilaporkan sebagai upaya memberikan transparansi bagi penyedia dan konsumen dari layanan yang digunakan.
Sedangkan tiga jenis model layanan dijelaskan oleh NIST (Mell dan Grance, 2009) sebagai berikut :
a. Cloud Software as a Service (SaaS).
Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk menggunakan aplikasi penyedia dapat beroperasi pada infrastruktur awan. Aplikasi dapat diakses dari berbagai perangkat klien melalui antarmuka seperti web browser (misalnya, email berbasis web). Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur awan yang mendasari termasuk jaringan, server, sistem operasi, penyimpanan, atau bahkan kemampuan aplikasi individu, dengan kemungkinan pengecualian terbatas terhadap pengaturan konfigurasi aplikasi pengguna tertentu.
b. Cloud Platform as a Service (PaaS).
Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk menyebarkan aplikasi yang dibuat konsumen atau diperoleh ke infrastruktur komputasi awan menggunakan bahasa pemrograman dan peralatan yang didukung oleh provider. Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur awan yang mendasari termasuk jaringan, server, sistem operasi, atau
penyimpanan, namun memiliki kontrol atas aplikasi disebarkan dan memungkinkan aplikasi melakukan hosting konfigurasi.
c. Cloud Infrastructure as a Service (IaaS). Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk memproses, menyimpan, berjaringan, dan komputasi sumberdaya lain yang penting, dimana konsumen dapat menyebarkan dan menjalankan perangkat lunak secara bebas , dapat mencakup sistem operasi dan aplikasi.
Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur awan yang mendasari tetapi memiliki kontrol atas sistem operasi, penyimpanan, aplikasi yang disebarkan, dan mungkin kontrol terbatas komponen jaringan yang pilih (misalnya, firewall host)
Model penyebaran komputasi awan menurut NIST terdiri dari empat model (Mell dan Grance, 2009), yaitu:
a. Private cloud. Swasta awan.
Infrastruktur awan yang semata-mata dioperasikan bagi suatu organisasi. Ini mungkin dikelola oleh organisasi atau pihak ketiga dan mungkin ada pada on premis atau off premis.
b. Community cloud. Masyarakat awan.
Infrastruktur awan digunakan secara bersama oleh beberapa organisasi dan mendukung komunitas tertentu yang telah berbagi concerns (misalnya, misi, persyaratan keamanan, kebijakan, dan pertimbangan kepatuhan). Ini mungkin dikelola oleh organisasi atau pihak ketiga dan mungkin ada pada on premis atau off premis.
c. Public cloud. Infrastruktur awan yang dibuat tersedia untuk umum atau kelompok industri besar dan dimiliki oleh sebuah organisasi yang menjual layanan awan.
d. Hybrid cloud. Hybrid awan.
Infrastruktur awan merupakan komposisi dari dua atau lebih awan (swasta, komunitas, atau publik) yang masih entitas unik namun terikat bersama oleh standar atau kepemilikan teknologi yang menggunakan data dan portabilitas aplikasi (e.g., cloud bursting for loadbalancing between clouds).
2.3. Kajian Pustaka
Penelitian yang dilakukan oleh Andreea (2012) menghasilkan temuan bahwa Kelahiran
"perusahaan virtual" terjadi pada 1980-an, dibawa oleh revolusi teknologi informasi. Sementara itu, teknologi baru dimulai dengan komunikasi jarak jauh, komputer dan kemudian internet dibentuk kembali dunia usaha. Cloud computing, sebagai konsep kadang-kadang tidak jelas dan kompleks seperti itu, adalah instrumen baru yang tersedia untuk perusahaan yang ingin berurusan dengan kebutuhan TI lebih efisien. Muncul sebagai langkah alami dalam evolusi dari jaringan klasik dan hardware berbasis aplikasi untuk virtualisasi. Ini membawa ke mejapendekatancerdas untukvirtualisasidan bisnis baru. Bagaimanapun membuat perusahaanvirtualtidak lebih dariinternetsaja berubah menjadi perusahaan dotcom atau daya listrik ternyata mereka dalam utilitas energi. Pelaksanaannya sulit karena kebingungan dimulai dengan konsep itu sendiri danmengarah padavendor yang tidak diatur dan menawarkanpenyedia layanandan jasa, untuk non-spesifik undang-undang ini terkadang membuat manajer TI berharap untuk sekantong kacang ajaib untuk membantu mereka tumbuh tangga ke awan . Namun, beberapa bentuk virtualisasi, baik itu virtualisasi server, virtualisasi aplikasi atau komputasi awan jelas dilakukan olehsemakin banyak perusahaansaat ini
Penelitian lain dilakukan oleh Hariguna dan Berlilana (2011) yang memaparkan Ada empat hal yang harus di penuhi pada cloud computing :
1. Multitenance/shared resources (Sumberdaya milik bersama). Model cloud computing Tidak seperti model komputasi sebelumnya seperti client/server atau stand allone, yang diasumsikan sebagai shared resources pada cloud yaitu didasarkan pada model bisnis di mana sumber daya dapat digunakan secara bersama (yaitu, beberapa pengguna menggunakan sumber daya yang sama) pada Network level, Host Level, dan Aplication level. Artinya system ini dapat bemberikan pelayanan untuk banyak pengguna atau masyarakat.
2. Massive Scalability (Skalabilitas besar) Meskipun pengguna system terdiri dari beberapa kota dan kecamatan, namun komputasi awan menyediakan kemampuan skalabilitas yang besar untuk mengelolah puluhan ribuan sistem, serta didukung bandwidth dan ruang penyimpanan yang besar.
3. Elasticity (Elastis). Pengguna dengan cepat dapat meningkatkan dan
menurunkan sumber daya komputasi mereka sesuai kebutuhan, serta melepaskan sumber daya untuk keperluan lain ketika mereka tidak lagi diperlukan.
Artinya setiap pemerintah dapat menggunakan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing.
4. Pay as you go (Bayar sesuai kebutuhan) Pengguna hanya membayar sumber daya yang mereka benar-benar menggunakan dan untuk hanya saat mereka membutuhkan saja.
5. Self-provisioning of resources. Pengguna hanya menyediakan sumber daya yang dibutuhkan seperti computer dan layanan internet.
Syaikhu dari IPB juga melakukan penelitian pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Syaikhu mempunyai hasil bahwa PUSTAKA memiliki potensi yang cukup besar dalam menerapkan teknologi cloud computing di masa yang akan datang. Dengan tersedianya dan terintegrasinya potensi-potensi yang dimiliki PUSTAKA mulai dari tupoksi, jaringan antar lembaga lingkup KEMTAN, sumberdaya informasi, infrastruktur dan SDM tentunya dapat menjadi kekuatan dalam penerapannya.
Namun tetap diperlukan rencana yang cermat dan menyeluruh mengenai infrastruktur, keamanan data dan sumberdaya manusia.
Serta tidak kalah pentingnya adalah dukungan internal dari penentu kebijakan sehingga mempermudah dalam proses tercipatanya layanan komputasi awan perpustakaan pertanian di Indonesia.
3.1. Sumber Data
Sumber data diambil dari portal DIKTI sehingga data yang diperoleh Valid
Tabel 3.1. Sumber Data http://dikti.go.id
3.2. Tools Yang Digunakan
Tools yang digunakan adalah portal whoishostingthis.com. Portal ini adalah sebuah portal web yang digunakan untuk melacak lokasi web hosting. Layanan ini bersifat gratis
Gambar 3.2. Portal whoishostingthis.com
3.3 Data Perguruan Tinggi di Jawa Tengah
Tabel 3.1. Statistik Perguruan Tinggi Kopertis 6 Jateng. Sumber Dikti.go.id, 27 Agustus 2012
Universitas 34
Sekolah Tinggi 76
Akademi 110
Politeknik 20
IKIP 2 Jumlah 242
Dari sejumlah 242 Perguruan tinggi di Jawa Tengah dicoba untuk dilacak kepemilikan websitenya dan menghasilkan statistik sebakai berikut
Tabel 3.2. Tabel Kepemilikan Website. Sumber Dikti.go.id, 27 Agustus 2012
Domain ac.id 127
Domain .com 10
Domain eu.tc 1
Tidak Ada Web 107
Tabel 3.3. Sampel Penelitian
Universitas Negeri 4
Universitas Swasta 20
Institut Negeri 1
Akademi Swasta 10
Politeknik Swasta 10
Sekolah Tinggi Negeri 1 Sekolah Tinggi Swasta 10
3.4. Hasil Uji Coba Tabel 3.4. Hasil Uji Coba
Universitas Negeri 1
Universitas Sebelas
Maret Surakarta uns.ac.id UNS 2
Universitas
Diponegoro undip.ac.id UNDIP 3
Universitas Jenderal
Soedirman unsoed.ac.id UNSOED
4
Universitas Negeri
Semarang unnes.ac.id UNNES Universitas Swasta
1
Universitas Kristen
Satya Wacana uksw.edu PT Telkom
2
Universitas Islam
Sultan Agung unissula.ac.id
PT. DES TEKNOLOGI INFORMASI
3
Universitas 17 Agustus 1945
Semarang untagsmg.ac.id Interserver
4
Universitas Muhammadiyah
Magelang UMMGL.AC.ID PT Telkom
5
Universitas Tidar
Magelang utm.ac.id Tidak Terdeteksi 6
Universitas Slamet
Riyadi unisri.ac.id Sentra Niaga Solusindo
7
Universitas Wijaya
Kusuma Purwokerto unwiku.ac.id
PT Poros Network Nusantara
8
Universitas Muhammadiyah
Surakarta ums.ac.id PT Telkom
9
Universitas Muria
Kudus umk.ac.id
PT. BUANA LINTAS MEDIA 10
Universitas Tunas
Pembangunan utp.ac.id
PT Net2Cyber Indonesia 11
Universitas
Pekalongan unikal.ac.id ThePlanet.com 12
Universitas Katolik
Soegijapranata unika.ac.id unika.ac.id 13
Universitas Islam
Batik uniba.ac.id
PT Master Web Network 14
Universitas
Semarang usm.ac.id
Jasa Terpadu Telematika 15
Universitas Widya
Dharma unwidha.ac.id ThePlanet.com
16
Universitas Muhammadiyah
Purwokerto ump.ac.id
PT Daxa Network International 17
Universitas Kristen
Surakarta uks.ac.id
Global Datacenter 18
Universitas
Pandanaran unpand.ac.id Google Inc.
19
Universitas Setia
Budi Surakarta setiabudi.ac.id WebNX 20 Univesitas Surakarta unsa.ac.id
PT. Indotrans Data Instiut Negeri
1
Institut Seni
Indonesia Surakarta isi-ska.ac.id
PT Grahamedia Informasi Sekolah Tinggi Swasta
1
Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid
Surakarta stpsahidsolo.ac.id
PT. ARDH GLOBAL INDONESI
2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya
Husada stikeswh.ac.id PT Telkom
3
STIKES Telogorejo
Semarang stikestelogorejo.ac.id
PT. Raja Sepadan Abadi
4
Sekolah Tinggi Maritim Dan
Transpor AMNI stimart-amni.ac.id
PT Varnion Technology Semesta
5 STIKES Muhammadiyah
Kudus stikesmuhkudus.ac.id
PT Master Web Network
6 STIMIK Pro Visi provisi.ac.id Hivelocity 7 STMIK Duta Bangsa stmikdb.ac.id
PT Net2Cyber Indonesia
8
Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Kendal stikeskendal.ac.id
PT. ARDH GLOBAL INDONESIA 9
Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Aisyiyah stikes-solo.com
eNom, Incorporated
10
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Duta
Gama Klaten stikesdutagama.ac.id
PT Varnion Technology Semesta Akademi Swasta
1
Akademi Keperawatan 17 Karanganyar
akper-
17karanganyar.ac.id
PT. Solo Jala Buana 2
Akademi Kebidanan
Estu Utomo akbideub.ac.id
PT. Smartlink Global Media
3
Akademi Keperawatan Yappi
Sragen akperyappi.ac.id
PT. Info Sarana Telekomunikasi
4
Akademi Perekam Medik Dan Infokes
Mitra Husada apikesmitra.ac.id Servint 5
Akademi Kebidanan
Bakti Utama Pati akbidbup.ac.id
Tidak Terdeteksi
6
Akademi Keperawatan Yakpermas
Banyumas yakpermas.or.id Apyl
7
Akademi Teknologi
AUB at-aub.ac.id
yaat-aub.ac.id:
We Can't Resolve This Domain 8
Akademi Teknik
Telekomunikasi akatelsp.ac.id
RapidSwitch Ltd
Purwokerto
9
AMIK Jakarta
Teknologi Cipta amikjtc.com
PT. Raja Sepadan Abadi
10
Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum
Surakarta akbidmus.ac.id
PT Master Web Network Politeknik Swasta
1 Politeknik ATMI atmi.ac.id
PT. Solo Jala Buana 2
Politeknik Kesehatan BHakti Mulia
poltekkes- bhaktimulia.ac.id
Hurricane Electric 3 Politeknik Cilacap politeknikcilacap.ac.id
PT. Beon Intermedia 4
Politeknik Pratama
Mulia politama.ac.id
PT. Lintas Data Prima 5 Politeknik Surakarta polsa.ac.id
PT Net2Cyber Indonesia 6
Politeknik Harapan
Bersama poltektegal.ac.id
PT Net2Cyber Indonesia 7
Politeknik Indonusa
Surakarta poltekindonusa.ac.id Take 2 Hosting 8
Politeknik Unggulan
Sragen poltekyapenas.ac.id
Sentra Niaga Solusindo, PT.
9
Politeknik Dharma Patria
politeknik- kebumen.ac.id
Main Hosting Servers
10 Politeknik Purbaya purbaya.ac.id ThePlanet.com
3.5. Data Server Hosting
Tabel 3.5. Server Hosting Tertinggi 4 Hosting Sendiri 4 Telkom
4 PT Net2Cyber Indonesia 3 ThePlanet.com
3 Master Web 3 Ard Hosting 3 Tidak Terdeteksi
3.6. Contoh Kasus a. Hosting Sendiri
Gambar 3.3. Hosting Sendiri
b.Hosting PT Telkom
Gambar 3.4. Hosting PT Telkom
c. Hosting net2Cyber
Gambar 3.5. Hosting net2Cyber
d. Tidak Terdeteksi
Gambar 3.6. Tidak Terdeteksi
Gambar 3.7. Tidak Terdeteksi
4. Kesimpulan
a. Hampir semua Universitas Negeri memiliki Server Hosting sendiri di kampus, kemungkinan hal ini karena kampus – kampus negeri sudah memiliki langganan bandwidht yang tetap setiap bulannya. Yang lainnya kemungkinan maslah harga sewa.
b. Ada 2 Perguruan Tinggi yang menggunakan hosting gratisan untuk websitenya. Ini sangat disayangkan.
Hal ini bukannya tidak baik namun website adalah pencitraan diri
c. Dari sekian banyak Perguruan Tinggi ternyata masih ada yang belum memiliki website. Hal ini sangat disayangkan karena penting dan manfaatnya yang besar jika memiliki website.
d. Dari sekian domain yang digunakan ternyata ada Perguruan Tinggi yang belum memahami kategori domain khusus untuk pendidikan yaitu .ac.id terbukti masih ada yang menggunakah domain .com bahkan domain gratisan
Daftar Pustaka
Andreea DAVIDESCU (2012), Virtual Enterprises Reach for Cloud
Computing, Bucharest University of Economic Studies ROMANIA, Journal of Mobile, Embedded and Distributed Systems, vol. IV, no. 2, 2012, ISSN 2067 – 4074
Taqwa Hariguna, Berlilana (2011), Isu Cloud Computing e-government di Indonesia 2014, STMIK AMIKOM Purwokerto, SNATIKA 2011, ISSN 2089-1083
Husni Thamrin 1), Susilo Veri Yulianto 2), Julpitriadi 3), Model Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Pondok Pesantren Mahasiswa, Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Akhmad Syaikhu, Komputasi Awan (Cloud
Computing) Perpustakaan Pertanian
Jurnal Pustakawan Indonesia IPB Volume 10 No. 1
Kartika Firdausy
1)
, Dody Saputra
2)
, Sunardi, Pengelolaan Data Alumni Berbasis Web Program Studi Teknik Elektro, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
Tina Fajrin, Bambang Eka Purnama, Analisis Sistem Penyimpanan Data Menggunakan Sistem Cloud Computing Studi Kasus SMK N 2 Karanganyar, Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1, ISSN: 2302-1136