P.T. INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2008 DAN 2007
DAFTAR ISI
Halaman
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007
serta untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal tersebut.
Neraca Konsolidasi 1
Laporan Laba Rugi Konsolidasi 3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 4
Laporan Arus Kas Konsolidasi 5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi 6
A K T I V A AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas 2e,3,31 8,110,941,302 5,200,277,485
Investasi sementara 2f,4,15 45,384,271,862 39,190,843,297
Piutang usaha
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g,5,31 1,973,861,761 2,010,442,441
Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 6.674.920.902 pada tahun 2008 dan
Rp 5.909.535.159 pada tahun 2007 121,078,902,802 128,684,295,758
Piutang lain-lain 301,908,131 1,471,690,381
Persediaan - Setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai
persediaan sebesar Rp 285.462.561 tahun 2008 dan 2007 2h,6 189,946,243,910 191,898,491,799
Pajak dan biaya dibayar dimuka 2i,7 6,548,421,737 6,309,709,411
Uang muka pembelian 8 13,967,183,471 21,189,840,948
Jumlah Aktiva Lancar 387,311,734,975 395,955,591,520
AKTIVA TIDAK LANCAR
Piutang pajak 2n,9,29 18,921,876,461 19,505,674,860
Piutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa - setelah dikurangi penyisihan piutang bunga sebesar Rp 6.175.243.938 pada tahun 2008 dan sebesar
Rp 12.984.756.340 pada tahun 2007 10,31 94,746,943,377 95,015,258,612
Investasi saham 2f,11 42,775,930,788 40,084,899,195
Aktiva tetap - Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 124.840.373.825 pada tahun 2008 dan
Rp 113.361.684.592 pada tahun 2007 2j,2k,12 45,075,247,182 51,753,639,206
Aktiva lainnya 96,494,575 128,207,964
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 201,616,492,383 206,487,679,837
JUMLAH AKTIVA 588,928,227,358 602,443,271,357
*) Disajikan kembali Catatan 2.o, 21
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Rp Rp KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang usaha 13,31
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 40,935,599,986 19,337,576,121
Pihak ketiga 81,592,333,027 32,146,621,151
Hutang lain-lain 159,156,418 149,171,912
Hutang pajak 2n,14 1,126,199,799 1,044,675,836
Uang muka pelanggan 2,191,237,543 117,781,500
Hutang bank 15 222,285,931,210 166,536,626,254
Biaya yang masih harus dibayar 16,31 16,636,878,735 13,849,518,065
Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun :
Hutang sewa guna usaha 2k,17 797,856,505 1,096,439,675
Jumlah Kewajiban Lancar 365,725,193,224 234,278,410,514
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban pajak tangguhan 2n,29 1,271,969,007 4,790,227,199
Kewajiban manfaat karyawan 2m,25 4,313,276,490 2,639,774,280
Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa 10,31 134,838,676,810 282,866,300,099 Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo waktu satu tahun :
Hutang sewa guna usaha 2k,17 - 819,465,766
Keuntungan ditangguhkan atas transaksi sewa guna usaha
- setelah dikurangi akumulasi amortisasi 2k,18 33,923,885 77,794,213
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 140,457,846,192 291,193,561,557
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham.
Modal dasar - 308.000.000 saham.
Modal ditempatkan dan disetor - 158.400.000
saham tahun 2008 dan 2007 19 79,200,000,000 79,200,000,000
Agio saham 20 3,740,000,000 3,740,000,000
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali 2o,21 21,533,586,536 21,533,586,536
Defisit (21,728,398,594) (27,502,287,250)
Jumlah Ekuitas 82,745,187,942 76,971,299,286
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 588,928,227,358 602,443,271,357
*) Disajikan kembali Catatan 2.o, 21
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Rp Rp
PENJUALAN 2l,22,31 299,054,258,767 274,636,778,715
BEBAN POKOK PENJUALAN 2l,23,31 256,255,759,537 235,601,991,617
LABA KOTOR 42,798,499,230 39,034,787,098
BEBAN USAHA 2l,24,31
Penjualan 8,125,193,991 8,289,385,277
Umum dan administrasi 15,847,031,882 13,659,959,539
Jumlah Beban Usaha 23,972,225,873 21,949,344,816
LABA USAHA 18,826,273,357 17,085,442,282
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN - LAIN
Penghasilan bunga 2l,26,31 1,785,179,557 6,011,485,625
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi 2f,11 2,915,941,182 1,389,053,110
Beban bunga 2l,27,31 (15,174,980,655) (22,719,514,686)
Keuntungan kurs mata uang asing-bersih 2c,28 217,090,084 421,426,236
Amortisasi keuntungan atas transaksi sewa guna usaha 2k,18 26,945,072 (10,445,358)
Lain-lain - bersih (487,400,046) 357,551,238
Beban Lain-lain - Bersih (10,717,224,807) (14,550,443,835)
LABA SEBELUM PAJAK 8,109,048,550 2,534,998,447
BEBAN PAJAK 2n,29 (961,506,157) (826,974,181)
LABA BERSIH 7,147,542,393 1,708,024,266
LABA PER SAHAM DASAR 2p,30 45.12 10.78
*) Disajikan kembali Catatan 2.o, 21
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Modal Disetor Agio Saham Saldo Laba (Defisit) Entitas Sepengedali Jumlah Ekuitas
Rp Rp Rp Rp
Saldo per 1 Januari 2007 79,200,000,000 3,740,000,000 (29,210,311,516) 21,533,586,536 75,263,275,020 Laba bersih periode
berjalan - - 1,708,024,266 - 1,708,024,266
Saldo per 30 Juni 2007 79,200,000,000 3,740,000,000 (27,502,287,250) 21,533,586,536 76,971,299,286 Rugi bersih periode
30 juni s/d
31 Desember 2007 - - (1,373,653,737) - (1,373,653,737)
Saldo
per 31 Desember 2007 79,200,000,000 3,740,000,000 (28,875,940,987) 21,533,586,536 75,597,645,549 Laba bersih periode
berjalan - - 7,147,542,393 - 7,147,542,393
Saldo per 30 Juni 2008 79,200,000,000 3,740,000,000 (21,728,398,594) 21,533,586,536 82,745,187,942
*) Disajikan kembali Catatan 2.o, 21
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Rp Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 283,864,647,719 259,292,606,276
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (241,523,051,913) (256,155,772,338)
Kas dihasilkan dari operasi 42,341,595,806 3,136,833,938
Penghasilan bunga 956,070,467 648,561,655
Hasil restitusi pajak - 2,036,183,970
Pembayaran bunga pinjaman (17,124,869,509) (23,527,224,949)
Pembayaran pajak penghasilan (5,987,419,148) (5,006,080,425)
Kas Bersih Diperoleh ( Digunakan ) Dari Aktivitas Operasi 20,185,377,616 (22,711,725,811) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penarikan (penempatan) deposito berjangka 4 (10,120,254,065) (23,963,731,962)
Hasil penjualan aktiva tetap 710,000,000 -
Perolehan aktiva tetap (2,636,330,820) (3,339,076,683)
Penerimaan dividen dari perusahaan asosiasi 11 - 216,334,999
Pemberian pinjaman kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 10 (1,864,982,098) (8,414,598,240)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (13,911,566,983) (35,501,071,886) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan hutang bank 64,373,827,377 69,333,829,122
Pembayaran hutang sewa guna usaha (508,951,816) (2,036,554,135)
Penambahan hutang kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 10 (67,547,953,791) (7,839,717,902)
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan (3,683,078,230) 59,457,557,085
KENAIKAN (PENURUNAN)BERSIH KAS DAN SETARA KAS 2,590,732,403 1,244,759,388
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 3 5,520,208,899 3,955,518,097
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 3 8,110,941,302 5,200,277,485
1. U M U M
a. Pendirian dan Informasi Umum
P.T. Indal Aluminium Industry Tbk (Perseroan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 62 tanggal 16 Juli 1971 dari Djoko Supadmo, SH. notaris di Jakarta yang kemudian diperbaiki dengan akta No. 2 tanggal 1 Nopember 1973 dari Eliza Pondaag, SH., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. YA.5/406/9 tertanggal 14 Desember 1973 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1 tanggal 2 Januari 1974. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 87 tanggal 25 Juni 1997 dari Wachid Hasyim, SH. notaris di Surabaya mengenai perubahan nama P.T. Indal Aluminium Industry menjadi P.T. Indal Aluminium Industry Terbuka (Tbk) dan penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Undang- Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-7928.HT.01.04.Th.97 tanggal 13 Agustus 1997 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 5 tanggal 16 Januari 1998 Tambahan No. 363.
Kantor Pusat Perseroan beralamat di Jl. Kembang Jepun No. 38-40 Surabaya 60162. dengan pabrik berlokasi di Maspion Unit I – Gedangan, Sidoarjo dan Kawasan Industri Maspion - Gresik, Jawa Timur.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan terutama meliputi bidang manufaktur aluminium sheets rolling mill, extrusion plant dan papan gypsum. Perseroan mulai berproduksi secara komersial pada bulan Januari 1974. Hasil produksi Perseroan dipasarkan di dalam dan di luar negeri, termasuk Australia, Asia, Amerika dan Eropa. Jumlah karyawan ( termasuk karyawan tidak tetap ) Perseroan rata-rata 1.731 dan 1253 karyawan masing-masing pada tahun 2008 dan 2007.
Perseroan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Maspion. Susunan pengurus Perseroan pada tanggal 30 Juni 2008 adalah sebagai berikut :
Presiden Komisaris : Angkasa Rachmawati Komisaris : Alim Mulia Sastra
Gunardi : Soepangkat
Komisaris Independen : Supranoto Dipokusumo Direktur Utama : Alim Markus
Direktur : Alim Satria
Alim Prakasa Welly Muliawan Lie
Susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal 30 Juni 2008 adalah :
Ketua : Supranoto Dipokusumo
Anggota : Giono Harsojo
Goei Niko Stefan
b. Anak Perusahaan
Perseroan memiliki saham anak perusahaan berikut :
Anak Perusahaan Domisili Jenis Usaha
Persentase Kepemilikan
Tahun Operasi Komersial
Jumlah Aktiva 30 Juni 2008
Rp
PT Indalex
Sidoarjo
Jasa konstruksi 99,99% 1993 175.898.743.163
PT Indal Investindo Surabaya Investasi 99,99% 1997 41.618.403.410 PT Indal Servis Sentra Surabaya Perdagangan umum 99,99% 1999 16.691.534 PT ERP Multisolusi Indonesia,
Dimiliki PT Indal Investindo Dengan kepemilikan 99,99%
` Surabaya Perdagangan dan jasa Software
99,99% 1999 1
c. Penawaran Umum Efek Perseroan
Pada tanggal 10 Nopember 1994, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1848/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum atas 13.200.000 saham Perseroan kepada masyarakat.
Pada tanggal 5 Desember 1994 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
Pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007, seluruh saham Perseroan atau sejumlah 158.400.000 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perseroan dan anak perusahaan dengan kepemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi–transaksi termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perseroan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perseroan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam satuan Rupiah.
Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
d. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengarui jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi
e. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
f. Investasi
Deposito berjanggka
Deposito berjangka yang jatuh tempo kurang dari tiga bulan namun dijaminkan atas hutang dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi terealisasi dalam satu tahun dari tanggal neraca disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
Investasi pada Perusahaan Asosiasi
Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
Penghasilan dan aktiva dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perussahaan atas aktiva bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut.
g. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Perseroan dan anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun.
h. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
i. Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
j. Aktiva Tetap - Pemilikan Langsung
Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.
Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line- method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut :
Tahun
Bangunan 20
Mesin dan peralatan 5 – 10
Kendaraan 5
Inventaris 5
Matrys 3
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antra harga jual netto dan nilai pakai.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya, pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomik dimasa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja, dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya.
Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya-biaya tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aktiva tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
k. Sewa Guna Usaha
Transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai capital lease apabila memenuhi kreteria sebagai berikut :
1) Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewa guna usaha pada akhir masa sewa guna dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.
2) Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa dapat menutup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewa guna usaha beserta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha.
3) Masa sewa guna usaha minimum dua tahun.
Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria tersebut di atas dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease)
Aktiva dan kewajiban sewa guna usaha dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi). Aktiva sewa guna usaha disusutkan dengan metode dan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aktiva tetap – pemilikan langsung (lihat kebijakan akuntansi mengenai aktiva tetap – pemilikan langsung).
Laba (rugi) penjualan akibat transaksi sales and leaseback atas aktiva sewa guna usaha dengan metode “capital lease” ditangguhkan diamortisasi secara proporsional sepanjang umur manfaat aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus.
l. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Penjualan dalam negeri diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dimuat diatas kapal di pelabuhan pengiriman (FOB shipping point).
Pengakuan pendapatan untuk PT ERP Multisolusi Indonesia yang bergerak dalam bidang pemberian jasa software diakui pada saat penyerahan jasa kepada pelanggan.
Pengakuan pendapatan untuk PT Indalex yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi menggunakan metode prosentase penyelesaian (percentage of completion method).
Pendapatan bunga diakui apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
− Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh oleh Perseroan dan anak perusahaan ; dan
− Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis)
m. Imbalan Paska Kerja
Perseroan dan PT Indalex memberikan imbalan paska kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan paska kerja kini.
Perhitungan imbalan paska kerja menggunakan metode Project Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atu vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
n. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.
o. Transaksi Restrukturisasi Antar Entitas Sepengendali
Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aktiva, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas- entitas yang berada dalam satu kelompok yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok Perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok Perusahaan tersebut.
Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aktiva, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aktiva ataupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest).
p. Laba (Rugi) Bersih per Saham Dasar
Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
q. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer laporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
3. KAS DAN SETARA KAS
2008 2007
Rp Rp
Kas 1,625,475,975 1,106,197,788
Bank Rupiah
PT Bank Maspion Indonesia 5,591,487,952 2,946,095,654
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 14,758,845 14,849,549
PT Bank Niaga Tbk 103,564,342 114,465,935
PT Bank Permata Tbk 1,392,525 1,764,525
PT Bank Centaral Asia 47,552,859 10,836,472
PT Bank Mega Tbk 6,106,651 4,682,290
Dollar Amerika Serikat
PT Bank DBS Indonesia 8,140,694 13,494,172
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 111,660,876 46,384,819
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Lim ited 286,210,883 200,633,471
PT Bank Niaga Tbk 170,691,835 593,319,485
PT Bank Permata Tbk 9,403,135 9,842,151
PT Bank Mega Tbk 100,120,032 86,856,742
Dollar Australia
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 34,374,698 50,854,432
Jumlah 8,110,941,302 5,200,277,485
Tingkat bunga pertahun :
Rupiah 6% - 8% 6% - 9%
Dollar amerika Serikat 2.5% - 3% 2.5% - 3%
Penempatan giro pada PT Bank Maspion Indonesia (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dilakukan dengan tingkat bunga, kondisi dan syarat yang sama sebagaimana halnya jika ditempatkan pada bank pihak ketiga (Catatan 31).
4. INVESTASI SEMENTARA
2008 2007
Rp Rp
Deposito berjangka dalam dollar Am erika Serikat ditem patkan pada :
PT Bank Niaga Tbk. 6,248,708,084 5,432,400,000
PT Bank Mandiri Tbk. 2,039,647,500 -
PT Bank Mega Tbk. 7,915,713,831 3,073,406,647
Deposito berjangka dalam rupiah
PT Bank Niaga Tbk. 5,180,202,447 4,183,197,250
PT Bank Mandiri Tbk. 24,000,000,000 24,000,000,000
PT Bank Maspion Indonesia 500,000,000
Rekening Giro Dollar Am erika Serikat
PT Bank Mandiri Tbk. - 2,001,839,400
Bersih 45,384,271,862 39,190,843,297
Tingkat bunga per tahun :
Rupiah 6.25% - 8.25% 6.50% - 9.75%
Dollar Am erika Serikat 2.50% - 4.50% 3.75% - 4.75%
Deposito berjangka dan rekenig giro dibatasi penggunaannya sehubungan dengan fasilitas kredit yang diperoleh dari bank tersebut (Catatan 15).
5. PIUTANG USAHA
a. Jumlah piutang usaha berdasarkan langganan adalah sebagai berikut :
2008 2007
Rp Rp
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
PT Maspion 1,646,363,626 1,827,061,937
PT Maspion Elektronik 1,309,000 58,342,295
PT Furukawa Indal Aluminum 208,440,175 11,966,631
PT Alumindo Light Metal Industry Tbk 115,880,710 -
PT Alaskair Maspion -
PT Ishizuka Maspion Indonesia 1,213,250 2,110,440
Lain - lain 655,000 110,961,138
Jumlah 1,973,861,761 2,010,442,441
Pihak ketiga
Pelanggan dalam negeri 103,969,966,352 113,689,725,891
Pelanggan Luar negeri 23,783,857,352 20,904,105,026
Jumlah 127,753,823,704 134,593,830,917
Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (6,674,920,902) (5,909,535,159)
Bersih 121,078,902,802 128,684,295,758
Jumlah piutang usaha 123,052,764,563 130,694,738,199
b. Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut :
2008 2007
Rp Rp
Belum jatuh tempo 69,824,612,987 70,604,132,552
Sudah jatuh tempo :
1 s/d 30 hari 42,648,235,566 46,354,268,452
31 s/d 60 hari 17,254,836,912 19,645,872,354
Jumlah 129,727,685,465 136,604,273,358
Penyisihan piutang ragu-ragu (6,674,920,902) (5,909,535,159)
Bersih 123,052,764,563 130,694,738,199
c. Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
2008 2007
Rp Rp
Rupiah 105,735,387,938 115,700,168,332
Dollar Am erika Serikat 23,992,297,527 20,904,105,026
Jum lah 129,727,685,465 136,604,273,358
Penyisihan piutang ragu-ragu (6,674,920,902) (5,909,535,159)
Bersih 123,052,764,563 130,694,738,199
2008 2007
Rp Rp
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu
Saldo awal tahun 6,674,920,902 5,909,535,159
Penambahan - -
Saldo akhir periode 6,674,920,902 5,909,535,159
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 15).
6. PERSEDIAAN
2008 2007
Rp Rp
Barang jadi 19,318,420,904 17,315,066,497
Barang dalam proses 76,640,956,954 65,494,526,103
Bahan baku 70,456,974,433 83,353,091,540
Bahan penolong dan suku cadang 22,708,399,389 22,434,292,423
Barang dalam perjalanan 1,106,954,791 3,586,977,797
Sub Jmlah 190,231,706,471 192,183,954,360
Penyisihan penurunan nilai persediaan (285,462,561) (285,462,561)
Jumlah 189,946,243,910 191,898,491,799
Pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007 persediaan telah diasuransikan kepada perusahaan
asuransi dengan leader PT Asuransi Central Asia dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 12,231,198 atau ekuivalen Rp 112.734.951.966 dan US$ 6,620,472 atau ekuivalen Rp 60.365.463.696
Penyisihan penurunan persediaan sebesar Rp 285.462.561 merupakan penyisihan atas nilai persediaan barang jadi PT ERP (Perusahaan Anak).
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan menurunnya nilai persediaan di masa datang.
7. PAJAK DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
2008 2007
Rp Rp
Pajak dibayar dimuka
Pajak Pertambahan Nilai 5,769,542,317 4,502,751,335
Pembayaran dimuka
Sewa - 2,337,333
Asuransi 25,652,806 40,986,054
Lain - lain 753,226,614 1,763,634,689
Jumlah 6,548,421,737 6,309,709,411
8. UANG MUKA PEMBELIAN
Merupakan uang muka pembelian untuk persediaan dan aktiva tetap terinci sebagai berikut :
2008 2007
Rp Rp
Bahan baku 11,036,352,469 17,788,754,329
Bahan penolong dan suku cadang 2,688,875,048 3,401,086,619
Ekspedisi 241,955,954 -
Jumlah 13,967,183,471 21,189,840,948
9. PIUTANG PAJAK
Akun ini merupakan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan Perseroan dan anak
perusahaan tahun 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 18.921.876.461 dan Rp 19.505.674.860 (Catatan 29).
10. PIUTANG DAN HUTANG KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
2008 2007
Rp Rp
Piutang :
PT Indal Compact Aluminium Industries 92,765,016,724 88,944,408,924
PT Furukawa Indal Aluminum 306,000 1,388,500
Lain-lain 444,500 255,082,967
Jumlah pokok 92,765,767,224 89,200,880,391
Piutang bunga 8,156,420,091 18,799,134,561
Jumlah 100,922,187,315 108,000,014,952
Penyisihan piutang ragu-ragu (6,175,243,938) (12,984,756,340)
94,746,943,377 95,015,258,612 Hutang :
PT Maspion 117,437,000,000 109,254,000,000
PT Maxim Maspion 10,696,000,000 16,990,000,000
PT Maxim Houseware 4,418,000,000 3,308,000,000
PT Indal Steel Pipe 1,325,816,000 3,020,000,000
PT Alumindo Light Metal Industry Tbk 363,000,000 114,604,000,000
PT Maspion Electronic - 22,081,000,000
Singapore Piaget Academy - 10,243,200,000
PT Dovechem M.T - 1,900,000,000
Lain-lain 598,860,810 1,466,100,099
Jumlah 134,838,676,810 282,866,300,099
Piutang kepada PT Indal Compact Aluminium Industries merupakan pinjaman modal kerja yang diberikan oleh Perseroan. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2008 adalah US$ 2,034,106.00
ekuivalen sebesar Rp 18.764.627.850 dan Rp 74.000.388.874 (Jumlah keseluruhan Rp 92.765.016.724) Sedangkan tahun 2007 adalah US$ 1,874,906.00 ekuivalen sebesar Rp 16.975.398.924 dan Rp 71.969.010.000 (Jumlah keseluruhan Rp 88.944.408.924). Pinjaman tersebut dilakukan tanpa jaminan dan tidak ditentukan jangka waktu pembayarannya.
Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan pinjaman dana yang digunakan untuk pembelian bahan baku dan bahan penolong. Pada tahun 2008 dan 2007 hutang ini dikenakan bunga sebesar 10.50% - 11% dan 12% - 14% per tahun untuk saldo dalam Rupiah serta 6% - 7,5% dan 8% - 8.25% per tahun untuk saldo dalam dollar Amerika Serikat dimana dilakukan tanpa jaminan dan tidak ditentukan jadwal pembayarannya.
11. INVESTASI SAHAM
Tempat Persentase
Kedudukan Kepemilikan 2008 2007
Rp Rp
Modal Ekuitas :
PT Furukawa Indal Aluminum 2.400 saham yang dimiliki oleh
perusahaan anak Gresik 40% 30,446,599,778 28,786,216,695 PT Weilburger Coatings Indonesia
490 saham yang dimiliki oleh
perusahaan anak Gresik 49% 12,329,331,010 11,298,682,500 PT Indal Compact Aluminium
Industries, 3.000 saham yang
dimiliki oleh Perusahaan Bekasi 50% - -
Jumlah 42,775,930,788 40,084,899,195
Mutasi investasi dengan metode ekuitas :
2008 2007
Rp Rp
PT Furukawa Indal Aluminum
Saldo awal 28,311,606,368 27,988,465,133
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi 2,134,993,410 797,751,562
Saldo akhir periode 30,446,599,778 28,786,216,695
PT W eilburger Coatings Indonesia
Saldo awal 11,548,383,238 10,923,715,951
Penerimaan dividen - (216,334,999)
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi 780,947,772 591,301,548
Saldo akhir periode 12,329,331,010 11,298,682,500
PT Indal Compact Aluminium Industries
Saldo awal - -
Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi - -
Saldo akhir periode - -
Investasi tersebut diatas dimaksudkan untuk memperoleh potensi keuntungan dalam jangka panjang, karena seluruh perusahaan tersebut bergerak dalam industri yang mendukung bidang usaha Perseroan dan anak perusahaan.
12. AKTIVA TETAP
1 Januari 30 Juni
2008 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2008
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya perolehan : Pemilikan langsung
Tanah 6,396,548,965 - - - 6,396,548,965
Bangunan 21,233,692,171 - 623,675,000 - 20,610,017,171
Mesin dan peralatan 113,585,576,627 911,512,987 - - 114,497,089,614
Kendaraan 7,251,632,422 394,642,520 - - 7,646,274,942
Inventaris 7,062,053,026 121,096,006 - - 7,183,149,032
Matrys 6,928,175,472 1,209,079,307 - - 8,137,254,779
Aktiva dalam penyelesaian
Bangunan 1,684,477,629 - - - 1,684,477,629
Aktiva sewa guna usaha
Mesin dan peralatan 3,760,808,875 - - - 3,760,808,875
Jumlah 167,902,965,187 2,636,330,820 623,675,000 - 169,915,621,007
Akumulasi penyusutan : Pemilikan langsung
Bangunan 8,109,276,645 547,185,469 305,643,795 - 8,350,818,319
Mesin dan peralatan 90,788,852,274 2,639,590,470 - - 93,428,442,744
Kendaraan 6,409,073,692 534,872,655 - - 6,943,946,347
Inventaris 6,649,733,564 98,384,859 - - 6,748,118,423
Matrys 6,756,432,368 449,372,849 - - 7,205,805,217
Aktiva sewa guna usaha
Mesin dan peralatan 1,975,202,332 188,040,443 - 2,163,242,775
Jumlah 120,688,570,875 4,457,446,745 305,643,795 - 124,840,373,825
Jumlah Tercatat 47,214,394,312 45,075,247,182
1 Januari 30 Juni
2007 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2007
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya perolehan : Pemilikan langsung
Tanah 6,396,548,965 - - - 6,396,548,965
Bangunan 19,150,400,095 - - - 19,150,400,095
Mesin dan peralatan 96,147,165,636 28,688,627 - - 96,175,854,263
Kendaraan 6,826,198,241 425,434,181 - - 7,251,632,422
Inventaris 6,869,185,374 39,470,743 - - 6,908,656,117
Matrys 6,633,188,787 15,727,774 - - 6,648,916,561
Aktiva dalam penyelesaian
Bangunan 1,684,477,629 - - - 1,684,477,629
Mesin dan peralatan - 41,084,261 - - 41,084,261
Aktiva sewa guna usaha
Mesin dan peralatan 20,857,753,485 - - - 20,857,753,485
Jumlah 164,564,918,212 550,405,586 - - 165,115,323,798
Akumulasi penyusutan : Pemilikan langsung
Bangunan 7,175,441,986 337,320,514 - - 7,512,762,500
Mesin dan peralatan 77,990,665,339 2,019,586,613 - - 80,010,251,952
Kendaraan 5,997,146,222 179,777,013 - - 6,176,923,235
Inventaris 6,418,839,481 87,380,132 - - 6,506,219,613
Matrys 6,087,217,378 2,788,550 - - 6,090,005,928
Aktiva sewa guna usaha
Mesin dan peralatan 6,544,077,547 521,443,817 - - 7,065,521,364
Jumlah 110,213,387,953 3,148,296,639 - - 113,361,684,592
Jumlah Tercatat 54,351,530,259 51,753,639,206
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :
2008 2007
Rp Rp
Pemilikan langsung
Biaya pabrikasi 4,359,061,886 3,060,916,237
Beban usaha 98,384,859 87,380,132
Jumlah 4,457,446,745 3,148,296,369
Perseroan dan anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Sidoarjo dan Gresik, Jawa Timur dan di Cibitung, Jawa Barat dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2010 dan 2015. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007, aktiva tetap kecuali tanah telah diasuransikan dengan
PT Asuransi Central Asia dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 7.941.991 dan US$ 8,501,815 Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan.
Aktiva dalam penyelesaian merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penambahan bangunan untuk pabrik Perusahaan yang berlokasi di Maspion Unit I. Aktiva tersebut akan selesai pada bulan Agustus 2008.
Aktiva tetap tanah dan bangunan digunakan sebagai jaminan hutang bank (Catatan 15)
13. HUTANG USAHA
a. Jumlah hutang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut :
2008 2007
Rp Rp
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa ( Catatn 31 ) :
PT Furukawa Indal Aluminum 2,188,318,228 2,755,165,950
PT Maspion 27,685,508,969 14,804,511,382
PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. 10,693,551,138 173,714,118 PT Indal Compact Aluminium Industries 315,058,764 309,768,964
PT Trisula Pack Indah 36,465,660 19,227,452
Lain-lain 16,697,227 1,275,188,255
Sub jumlah 40,935,599,986 19,337,576,121
Pihak ketiga
Pemasok luar negeri 53,788,249,186 14,660,309,802
Pemasok dalam negeri 27,804,083,841 17,486,311,349
Sub Jumlah 81,592,333,027 32,146,621,151
Total 122,527,933,013 51,484,197,272
b. Jumlah hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
2008 2007
Rp Rp
Rupiah 101,235,184,314 36,823,887,470
Dollar Amerika Serikat 20,292,748,699 14,660,309,802
Jumlah 121,527,933,013 51,484,197,272
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam negeri maupun luar negeri berkisar 10 sampai 60 hari.
14. HUTANG PAJAK
2008 2007
Rp Rp
Pajak Pertambahan Nilai - 344,524,700
Pajak Penghasilan
Pasal 21 343,005,577 173,183,571
Pasal 23 778,817,574 526,967,565
Pasal 25 4,376,648 -
Jumlah 1,126,199,799 1,044,675,836
15. HUTANG BANK
2008 2007
Rp Rp
Usance L/C
PT Bank Niaga Tbk, Surabaya
dengan maksimum kredit US$ 6,000,000
dan USD 6,000,000 tahun 2008 dan 2007 35,809,763,674 43,504,342,158 PT Bank Mega, Tbk Surabaya
dengan maksimum kredit US$ 6,000,000
dan US$ 3.500.000 tahun 2008 dan 2007 53,906,406,041 28,600,376,077 Pinjaman tetap pada :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 93,269,761,495 79,631,900,000 PT Bank Niaga Tbk.
Surabaya 10,000,000,000 10,000,000,000
Jakarta 29,300,000,000 4,800,008,019
Jumlah 222,285,931,210 166,536,626,254
PT Bank Niaga Tbk, Surabaya
a. Perseroan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Niaga Tbk, Surabaya berupa fasilitas usance L/C dengan maksimum kredit US$ 6,000,000
b. Perseroan juga memperoleh fasilitas kredit pinjaman tetap dari PT Bank Niaga Tbk, Surabaya dengan jumlah maksimum Rp 10.000.000.000.
Fasilitas kredit dari PT Bank Niaga Tbk, Surabaya dijamin dengan :
− Cash collateral berupa gadai T/D dan / atau blokir rekening giro PT Bank Niaga Tbk atas nama Perseroan sebesar 10,00% (sepuluh persen) dari nilai L/C yang dibuka untuk valuta yang sama dan ditetapkan oleh PT Bank Niaga Tbk pada hari Perseroan membuka L/C impor.
− Barang yang diimpor dengan fasilitas Bank yang pembayarannya masih belum diselesaikan atau outstanding sampai dengan jumlah maksimal US$ 6,000,000.
− Hak tanggungan atas sebidang tanah berikut bangunan dengan sertifikat Hak Guna Bangunan nomor 17, 1177 dan 1178 di Desa Manyar Sidomukti – Gresik atas nama PT Maspion Industrial Estate
c. Berdasarkan perjanjian kredit No. 103/CBG/JKT/2005 tangal 17 Juni 2005 dan diperbaharui dengan perjanjian kredit No. 217/AMD/CGB/JKT/2007 tanggal 14 Mei 2007,serta berdasarkan perjanjian kredit No. 195/CBG/JKT/107 tanggal 21 Agustus 2007 PT Indalex (anak perusahaan) memperoleh fasilitas kredit pinjaman tetap dari PT Bank
Niaga Tbk, Jakarta dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 25.000.000.000 dan Rp 25.000.000.000. dengan tingkat bunga masing-masing
sebesar 11% per tahun.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan tanah dan bangunan pabrik SHGB No. 187 dan 188 di Desa Gandamekar – Cibitung, Bejkasi, atas nama Perseroan, dan SHGB No. 145 dan 186 di Desa Gandamekar – Cibitung Bekasi, atas nama PT Indal Compact Aluminium Industries serta piutang dagang dan corporate guarantee dari Perseroan.
Perjanjian pinjaman di atas juga mencakup persyaratan tertentu yang membatasi Perusahaan untuk :
− Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau menyewakan /menyerahkan seluruh atau sebagian kekayaan, kecuali dalam kegiatan usaha sehari-hari.
− Menjamin kekayaan kepada pihak lain
− Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban untuk membayar kepada pihak ketiga kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari.
− Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak ketiga lainnya, kecuali melakukan endorsemen atas surat-surat yang dapat diperdagangkan untuk keperluan pembayaran atau penagihan transaksi-transaksi lain yang lazim dilakukan dalam menjalankan usaha.
− Memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari.
− Melakukan perubahan dari sifat dan kegiatan usaha seperti yang dijalankan
− Melakukan merger atau akuisisi.
− Membayar atau membayar kembali tagihan-tagihan atau piutang-piutang berupa apapun juga yang sekarang dan/atau dikemudian hari akan diberikan para pemegang saham baik berupa jumlah pokok, bunga dan lain-lain jumlah uang yang wajib dibayar
PT Bank Mega, Tbk., Surabaya
Perusahaan memperoleh kredit dari PT Bank Mega, Tbk., Surabaya berupa fasilitas usance L/C dengan jumlah maksimum sebesar USD 6,000,000. dan fasiliatas negosiasi wesel ekspor dengan jumlah maksimum USD 500,000. fasilitas tersebut jatuh tempo pada 4 oktober 2008.
− Open L/C : 0,125% per L/C
− Akseptasi L/C : 1,25% per L/C
− Amandement L/C : USD 20 per L/C
− Komisi NWE : 0,125% per transaksi
− Discrepancy L/C : USD 50 per L/C
− Transit Time Interest : 8.5% pa.
− Biaya administrasi : Rp 5.000.000
− Biaya pengikatan (notaril) : sesuai tariff
− Biaya asuransi : sesuai tarif
PT Bank Mandiri (Persero)Tbk.
PT Indalex (Perusahaan Anak) memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berupa :
− Fasilitas Kredit Modal Kerja Transaksional untuk pembiayaan proyek dengan maksimum kredit sebesar Rp 100.000.000.000. pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,50% - 11% per tahun dan akan jatuh tempo tanggal 16 September 2008.
− Fasilitas Bank Garansi dengan maksimum sebesar Rp 20.000.000.000. jatuh tempo pada tanggal 16 September 2008
Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan Tagihan/piutang dan persediaan atas proyek yang dibiayai bank serta jaminan Corporate Guarantee atas nama PT Indal Aluminium Industry Tbk.
Perjanjian pinjaman tersebut juga mencalup persyaratan tertentu yang membatasi perusahaan untuk :
− Menggunakan fasilitas kredit diluar sebagai mana yang dimaksut pasal 3 Perjanjian.
− Memperoleh fasilitas kredit baru dalam bentuk apapun dari lembaga keuangan lain / pihak lain, kecuali fasilitas yang sudah existing atau tambahan fasilitas kredit tersebut tidak menyebabkan DER Perusahaan melebuhi DER per tanggal 31 Desember 2006 atau karena transaksi perdagangan yang wajar
− Memberikan pinjaman baru kepada siapapun juga termasuk kepada para pemegang saham, kecuali jika pinjaman tersebut diberikan dalam rangka transaksi dagang yang berkaitan langsung dengan usaha debitur.
− Menyerahkan sebagian atau seluruh hak dan kewajiban debitur berdasarkan perjanjian kepada pihak lain
− Memindahtangankan barang agunan, kecuali yang menurut sifatnya dapat dipindah tangankan (tagihan, barang dagangan) dengan ketentuan debitur mengganti barang agunan tersebut dengan barang yang sejenis dan atau nilai yang setara dapat dibebani dengan hak jaminan.
− Menjual atau memindahtangankan dengan cara apapun atau melepaskan sebagian atau seluruhnya harta kekayaan / asset debitur yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kewajiban debitur kepada bank.
− Mengikat diri sebagai penanggung / penjamin hutang terhadap pihak lain atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan debitur yang telah dijaminkan kepada bank kepada pihak lain.
− Melakukan merger, akuisisi (acquisition).
− Mengadakan permohonan atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk dinyatakan pailit atau melakukan penundaan pembayaran hutang.
− Pelunasan pinjaman debitur kepada pemegang saham
− Mengadakan transaksi dengan orang atau pihak afiliasinya diluar praktek-praktek dan kebiasaan dagang yang ada dan melakukan pembelian lebih mahal dari harga pasar atau menjual di bawah harga pasar.
− Mengadakan ekspansi usaha dan investasi baru
− Membuka kantor cabang atau perwakilan baru atau membuka usaha baru selain dari usaha yang telah ada.
− Melunasi hutang afiliasi.
16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
2008 2007
Rp Rp
Bunga 2,003,821,499 4,680,659,380
Beban pegawai 3,332,658,623 2,553,178,480
Listrik, air, telepon 2,612,056,319 1,647,012,999
Potongan penjualan 4,812,436,202 1,260,043,435
Lain-Lain 3,875,906,092 3,708,623,771
Jumlah 16,636,878,735 13,849,518,065
17. HUTANG SEWA GUNA USAHA
2008 2007
Rp Rp
Minimum pembayaran sewa guna usaha
2007 - 720,602,160
2008 549,552,901 1,103,526,871
2009 266,230,849 268,675,077
Jumlah minimum pembayaran sewa guna usaha 815,783,750 2,092,804,108
Biaya bunga (17,927,245) (176,898,667)
Nilai sewa guna usaha saat ini 797,856,505 1,915,905,441
Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (797,856,505) (1,096,439,675)
Jumlah - 819,465,766
Manajemen menetapkan kebijakan untuk membeli mesin dan peralatan melalui pembiayaan sewa guna usaha (capital lease) dengan PT Orix Indonesia Finance. Jangka waktu sewa adalah 4 (empat) tahun dengan tingkat bunga efektif 5,21 - 5,64% (tiap enam bulan SIBOR + 2%) pada tahun 2008 dan 3.25% - 3.75% (tiap enam bulan SIBOR + 2%) untuk tahun 2007. Hutang sewa guna usaha tersebut dijamin dengan aktiva mesin yang bersangkutan.
18. KERUGIAN/KEUNTUNGAN DITANGGUHKAN ATAS TRANSAKSI SEWA GUNA USAHA
2008 2007
Rp Rp
Kerugian ditangguhkan
Saldo awal tahun - 47,410,244
Penambahan - -
Jumlah - 47,410,244
Amortisasi periode berjalan - (47,410,244)
Saldo akhir periode - -
Keuntungan ditangguhkan
Saldo awal tahun 60,868,957 114,759,099
Penambahan - -
Jumlah 60,868,957 114,759,099
Amortisasi periode berjalan (26,945,072) (36,964,886)
Saldo akhir periode 33,923,885 77,794,213
19. MODAL SAHAM
2008 dan 2007
Jum lah Persentase Jum lah Modal
Nam a Pem egang saham saham Kepem ilikan Saham (Rp)
PT Husin Investam a 52,164,000 32.93% 26,082,000,000 PT Marindo Investam a 12,420,000 7.84% 6,210,000,000 PT Guna Investindo 9,936,000 6.27% 4,968,000,000 PT Mulindo Investam a 9,936,000 6.27% 4,968,000,000 PT Satria Investindo 9,936,000 6.27% 4,968,000,000 PT Prakindo Investam a 9,936,000 6.27% 4,968,000,000 Masyarakat (m asing-m asing
dibaw ah 5%) 54,072,000 34.14% 27,036,000,000
Jum lah 158,400,000 100,00% 79,200,000,000
20. AGIO SAHAM
2008 dan 2007 Rp Penjualan saham Perseroan melalui penawaran umum saham
kepada masyarakat tahun 1994.
Jumlah yang diterima untuk pengeluaran 13.200.000 saham 52,140,000,000 Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (13,200,000,000)
Bersih 38,940,000,000
Pembagian saham bonus tahun 1996 (35,200,000,000)
Saldo Akhir Periode 3,740,000,000
21. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
Berdasarkan akte notaris Tirtayanti Karsodikromo, S.H. No 19 tanggal 28 Juni 2007, notaris di Gresik, Perusahaan telah melakukan perjanjian pengikatan jual beli dengan PT Maspion Industrial Estate (Entitas Sepengendali) berupa sebidang tanah Hak Guna bangunan nomor 17 yang terletak di Desa Manyarsidomukti, seluas 18.505M2, sebidang tanah Hak Guna Bangunan nomor 1177 yang terletak di Desa sukomulyo, seluas 21.401 M2 serta sebidang tanah Hak Guna Bangunan Nomor 1178 yang terletak di Desa Sukomulyo, seluas 1.698M2. Jual beli ini dilakukan dengan harga sebesar Rp 19.558.140.000
Berdasarkan akte notaris Tirtayanti Karsodikromo, S.H. No 20 tanggal 28 Juni 2007, notaris di Gresik, Perusahaan telah melakukan perjanjian pengikatan jual beli mesin dengan PT Maspion Industrial Estate (Entitas Sepengendali) berupa mesin milik Perusahaan yang berada dan ditempatkan pada bangunan pabrik, yang terletak di jalan Alpha Maspion Blok L nomor 7 Gresik, satu dan lain sebagainya diuraikan dalam daftar mesin-mesin dan perlengkapan PT Indal Aluminium Industry Tbk. Unit Gypsum di Maspion unit V Jalan Alpha Maspion L 7 Desa Sukomulyo dan Manyar Sidomukti, kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan jual beli seharga Rp 10.441.860.000
Selisih nilai transaksi pengalihan aktiva tetap Divisi Gypsum adalah sebagai berikut :
− Pengalihan tanah dan bangunan
Akumulasi
No. Jenis Aktiva Harga Perolehan Penyusutan Nilai Tercatat 1. HGB 17, HGB 117, HGB 1178 3,080,443,690 - 3,080,443,690 2. Bangunan 4,932,514,671 2,025,637,092 2,906,877,579
Nilai tercatat 5,987,321,269
Harga pengalihan 19,558,140,000
Selisih nilai pengalihan 13,570,818,731
− Pengalihan Mesin dan Peralatan
Akumulasi
No. Jenis Aktiva Harga Perolehan Penyusutan Nilai Tercatat 1. Mesin 11,792,212,421 9,732,824,426 2,059,387,995 2. Perlengkapan 60,051,600 44,729,606 15,321,994 3. Instalasi Air 1,659,195,451 1,358,517,859 300,677,592 4. Alat Kerja 276,310,283 255,996,671 20,313,612 5. Kendaraan 1,150,752,454 1,080,462,179 70,290,275 6. Inventaris 228,862,436 211,574,008 17,288,428
Nilai Buku 2,483,279,896
Jaminan Instalasi listrik 4,187,701
Harga Pengalihan 10,441,860,000
Selisih nilai pengalihan 7,962,767,805
Jumlah Selisih nilai Pengalihan 21,533,586,536
22. PENJUALAN
2008 2007
Rp Rp
Lokal
Aluminium dan gypsum 113,694,163,900 99,815,547,224
Jasa konstruksi 121,666,089,171 115,677,953,622
Ekspor
Aluminium dan gypsum 63,694,005,696 59,143,277,869
Jumlah 299,054,258,767 274,636,778,715
2,74% dan 3,43% dari jumlah penjualan masing-masing pada tahun 2008 dan 2007 dilakukan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 31).
Penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2008 dan 2007 adalah Nihil.
23. BEBAN POKOK PENJUALAN
2008 2007
Rp Rp
Bahan baku yang digunakan 189,476,429,042 151,518,197,069
Upah langsung 18,456,186,559 15,409,059,681
Beban produksi tidak langsung 73,459,656,418 69,189,886,915
Jumlah Beban Produksi 281,392,272,019 236,117,143,665
Persediaan barang dalam proses :
Awal tahun 45,380,280,339 65,226,653,445
Akhir periode (76,640,956,954) (65,494,526,103)
Beban Pokok Produksi 250,131,595,404 235,849,271,007
Persediaan barang jadi
Awal tahun 25,157,122,477 16,782,324,545
Akhir periode (19,032,958,344) (17,029,603,935)
Beban Pokok Penjualan 256,255,759,537 235,601,991,617
21,35% dan 18,20% dari jumlah pembelian bahan baku dan bahan pembantu masing-masing pada tahun 2008 dan 2007 dilakukan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 31).
Berikut adalah pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah pembelian masing-masing pada tahun 2008 dan 2007 :
2008 2007
Rp Rp
Hydro Aluminium Asia 76,472,560,285 33,676,503,859
Rio Tinto 29,522,398,917 53,415,855,776
PT Maspion 33,244,354,490 18,036,499,958
PT Aluminium Light Metal Industrry 12,728,811,906 -
Cinfung Trading Co. - 17,852,260,563
Saldo akhir periode 151,968,125,598 122,981,120,156
24. BEBAN USAHA Beban Penjualan
2008 2007
Rp Rp
Pengangkutan 4,666,094,935 4,576,460,196
Komisi penjualan 1,077,153,197 1,858,183,106
Prom osi/contoh/iklan 784,871,951 389,877,692
Potongan penjualan 638,209,653 235,397,787
Beban pegawai 523,458,761 387,457,449
Perjalanan dinas 52,387,214 20,235,412
Pemeliharaan 18,245,698 12,979,500
Lain-lain 364,772,582 808,794,135
Jumlah 8,125,193,991 8,289,385,277
Beban Umum dan Administrasi
2008 2007
Rp Rp
Beban gaji dan tunjangan 9,798,474,440 8,507,444,239
Sewa 745,320,000 613,328,000
Representasi dan sumbangan 530,785,326 179,208,689
Peralatan kantor 608,502,575 574,570,746
Perjalanan dinas 814,296,148 542,330,586
Pemeliharaan dan perbaikan 640,608,289 706,764,552
Telepon, Pos dan paket 529,076,898 368,810,724
Penyusutan aktiva tetap 98,384,859 87,380,132
Lain-lain 2,081,583,347 2,080,121,871
Jumlah 15,847,031,882 13,659,959,539
25. IMBALAN PASKA KERJA
Perusahaan dan anak perusahaan membukukan imbalan paska kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan undang-undang Ketenaga kerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan paska kerja tersebut adalah 838 karyawan tahun 2008 dan 808 karyawan tahun 2007.
Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut :
2008 2007
Rp Rp
Nilai Kini Kewajiban 10,589,425,992 6,473,067,165
Keuntungan / (kerugian) Aktuaria (4,988,782,422) (2,463,437,500) Biaya jasa lalu yang belum diakui - non vasted (1,287,367,080) (1,369,855,385)
Saldo akhir periode 4,313,276,490 2,639,774,280
Beban imbalan pasca kerja yang diakui dilaporan laba rugi adalah :
2008 2007
Rp Rp
Perusahaan
Beban jasa kini 650,556,338 352,375,739
Beban bunga 547,859,341 285,698,987
Keuntungan/(kerugian) Aktuaria bersih
yang diakui 111,777,111 32,523,304
Beban jasa lalu 62,089,196 62,089,196
Sub jumlah 1,372,281,986 732,687,226
Perusahaan anak 301,220,224 196,265,709
Saldo akhir periode 1,673,502,210 928,952,935
Rekonsiliasi kewajiban manfaat pension karyawan adalah sebagai berikut :
2008 2007
Rp Rp
Saldo awal tahun 2,639,774,280 1,733,497,142
Jumlah dibebankan ke operasi 1,673,502,210 928,952,935
Lain-lain - (22,675,797)
Saldo akhir periode 4,313,276,490 2,639,774,280
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Prima Aktuaria. Asumsi utama yang digunakan dalam menentuan penilaian aktuaria adalah sebagai berikut :
Tingkat diskonto 10% p.a.
Tingkat kenaikan gaji 5%p.a.
Tingkat kematian TMI - 2 MALE
Tingkat cacat 5% TMI - 2 MALE
Usia Pensiun Normal 55 tahun
26. PENGHASILAN BUNGA
Akun ini merupakan penghasilan bunga dari :
2008 2007
Rp Rp
Beban bunga dari :
Piutang kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 829,039,487 5,362,923,970
Deposito berjangka dan jasa giro 956,140,070 648,561,655
Jumlah 1,785,179,557 6,011,485,625
27. BEBAN BUNGA
2008 2007
Rp Rp
Beban bunga dari :
Hutang bank 6,890,221,984 3,796,125,257
Hutang kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 8,231,023,799 18,763,618,872
Hutang sewa guna usaha 53,734,872 159,770,557
Jumlah 15,174,980,655 22,719,514,686
28. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) KURS MATA UANG ASING – BERSIH
2008 2007
Rp Rp
Keuntungan kurs mata uang asing 874,866,060 671,022,015
Kerugian kurs mata uang asing :
Piutang usaha (414,926,130) (234,025,248)
Hutang sewa guna usaha - (15,570,531)
Deposito (242,849,846) -
Jumlah (657,775,976) (249,595,779)
Keuntungan (kerugian) kurs
mata uang asing - bersih 217,090,084 421,426,236
29. PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK
Penghasilan pajak Perseroan dan anak perusahaan terdiri dari :
2008 2007
Rp Rp
Pajak kini
Perseroan dan anak perusahaan (1,175,469,742) (738,363,696)
Pajak tangguhan 213,963,585 (88,610,485)
Jumlah beban pajak (961,506,157) (826,974,181)
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut :
2008 2007
Rp Rp
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi konsolidasi (akuntansi) 8,109,048,550 2,534,998,447 Perbedaan temporer :
Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal 882,730,218 708,743,533 penyusutan dan sewa guna usaha (260,042,415) (1,004,111,818)
Jumlah 622,687,803 (295,368,285)
Pengaruh pajak atas beban (penghasilan) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal :
Kenikmatan karywan 214,443,182 178,530,096
Representasi dan sumbangan 964,856,427 179,208,689
Pendapatan bunga yang telah diotong pajak
penghasilan final (956,070,467) (194,449,756)
Bagian laba perusahaan asosiasi - bersih (2,915,941,182) (1,389,053,110)
Jumlah (2,692,712,040) (1,225,764,081)
Laba fiskal dari aktivitas normal 6,039,024,313 1,013,866,081
Rugi fiskal tahun lalu (8,707,276,538) (9,260,948,798)
Rugi fiskal (2,668,252,225) (8,247,082,717)