• Tidak ada hasil yang ditemukan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

         

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work

non-commercially, as long as you credit the origin creator

and license it on your new creations under the identical

terms.

(2)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Objek penelitian

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011- 2013. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi meliputi makanan dan minuman, rokok, farmasi, kosmetik dan barang keperluan dan peralatan rumah tangga (www.sahamok.com).

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan studi kausal atau causal study. Causal study merupakan studi dimana peneliti ingin menggambarkan pengaruh satu/lebih masalah atau variabel terhadap variabel lainnya (Sekaran dan Bougie, 2013). Hasil dari causal study dapat menunjukkan hubungan sebab akibat antara variabel yang mempengaruhi (independen), yaitu profitabilitas, risiko keuangan, nilai perusahaan, struktur kepemilikan, dan ukuran perusahaan dengan variabel yang dipengaruhi (dependen), yaitu perataan laba. Penelitian ini bersifat ex-post facto, artinya adalah data dikumpulkan setelah semua kejadian berlalu.

(3)

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Terdapat dua jenis variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel dependen dan variabel independen.

3.3.1 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang menjadi sasaran utama dalam penelitian (Sekaran dan Bougie, 2013). Menurut Hutahaean (2014) variabel dependen adalah variabel yang menjadi akibat adanya variabel independen. Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel Dependen (terikat) pada penelitian ini adalah perataan laba. Pengukuran perataan laba menggunakan Indeks Eckel dengan skala pengukuran yang digunakan adalah skala nominal. Indeks Eckel digunakan untuk mengindikasikan apakah perusahaan melakukan praktik perataan laba atau tidak.

Apabila perusahaan melakukan praktek perataan laba, maka akan diberi status 1, sedangkan apabila perusahaan tidak melakukan praktek perataan laba, maka akan diberi status 0 (Oktyawati dan Peranasari, 2014). Indeks eckel menggunakan Coefficient Variation (CV) variabel penghasilan dan variabel penjualan bersih.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Eckel, 1981) dalam Oktyawati dan Peranasari (2014):

(4)

Keterangan:

CV : Koefesien variasi variabel, yaitu standar deviasi dibagi dengan nilai yang diharapkan, dari laba tahun 2011-2013.

ΔI : perubahan laba dalam satu periode ΔS : perubahan penjualan dalam satu periode

Nilai CV ΔI dan CVΔS dihitung dengan rumus :

CV ∆I atau CV ∆S = ∆x − ∆x 2 𝑛 − 1 ∶ ∆x

Keterangan:

CV ∆I : Koefisien variasi untuk perubahan laba CV ∆S : Koefisien variasi untuk perubahan penjualan

Δx : perubahan laba(I) atau penjualan(S) antara tahun n dengan n-1

∆x : rata-rata perubahan laba(I) atau penjualan(S) antara tahun n dengan n-1

n : banyaknya tahun yang diamati Indeks eckel = 𝐶𝑉 ∆𝐼

𝐶𝑉∆𝑆

(5)

Kriteria perusahaan yang melakukan tindakan perataan laba adalah

1. Perusahaan dianggap melakukan praktik perataan laba apabila indeks perataan laba lebih kecil daripada 1 (CVΔS > CV ΔI)

2. Perusahaan dianggap tidak melakukan praktik perataan laba apabila indeks perataan laba lebih besar sama dengan 1 (CVΔS < CV ΔI)

Menurut Albrecht dan Richardson dalam Setiawan (2011) menyebutkan bahwa ada tiga kemungkinan yang dapat menjadi tujuan perataan laba yang dapat diteliti. Ketiga tujuan tersebut adalah laba operasi, laba sebelum pos luar biasa dan laba bersih setelah pajak. Dalam penelitian ini hanya menguji laba bersih setelah pajak sebagai tujuan perataan laba dengan alasan bahwa return yang diperoleh investor atas investasi didasarkan pada laba bersih setelah pajak.

Ashari (1994) dalam Ratnasari (2012) mengungkapkan kelebihan indeks Eckel sebagai berikut:

1. Obyektif dan berdasarkan pada statistik dengan pemisahan yang jelas antara perusahaan yang melakukan perataan penghasilan dan dengan perusahaan yang tidak melakukan perataan penghasilan.

2. Mengukur terjadinya perataan penghasilan tanpa harus membuat prediksi pendapatan, model ekspektasi penghasilan, pengujian biaya atau pertimbangan subyektif lainnya.

(6)

3. Mengukur perataan penghasilan dengan menjumlahkan pengaruh beberapa variabel perata penghasilan yang potensial dan menyelidiki pola perilaku perataan penghasilan selama periode waktu tertentu.

3.3.2 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang akan mempengaruhi variabel dependen baik secara positif atau negatif (Sekaran dan Bougie, 2013). Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari pengaruh profitabilitas diproksikan dengan ROA, risiko keuangan diproksikan dengan DER, nilai perusahaan diproksikan dengan PBV, struktur kepemilikan diproksikan dengan kepemilikan manajerial, dan ukuran perusahaan. Untuk penjelasan variabel independen adalah sebagai berikut:

1. Profitabilitas

Profitabilitas adalah tingkatan keuntungan bersih yang dicapai perusahaan.

Menurut Djarwanto (2004) dalam Situmeang (2014) Rasio profitabilitas bertujuan mengukur efektivitas manajemen yang tercermin pada imbalan hasil dari investasi melalui kegiatan penjualan. profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kinerja operasional perusahaan (Ratnasari, 2012).

Profitabilitas sebagai rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan sebagaimana ditunjukkan dari keuntungan yang diperoleh dari penjualan dan investasi (Sumarmi dan Soeprihanto, 2003 dalam Oktyawati dan Agustia 2014). Dalam penelitian ini,

(7)

profitabilitas disproksikan dengan Return On Assets (ROA). Menurut Weygandt et al (2013) dalam ROA dapat diukur dengan menggunakan rumus:

ROA = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 Keterangan :

Laba Bersih Setelah Pajak : Penghasilan bersih perusahaan selama satu periode setelah dikurangi pajak penghasilan.

Average Total Aset : rata-rata jumlah total atas seluruh aset perusahaan baik aset lancar dan tidak lancer tahun periode n dengan n-1.

2. Risiko Keuangan

Risiko keuangan merupakan risiko yang berhubungan dengan segala macam resiko yang berhubungan dengan keuangan. Menurut Suranta dan Merdistuti (2004) dalam Peranasari dan Dharmadiaksa (2014). Risiko keuangan dapat diukur dengan leverage atau tingkat hutang. Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan menggunakan uang yang dipinjam (Van Horne dan Wachowicz, 2005 dalam Sipayung, 2014). Dalam penelitian ini rasio

(8)

leverage yang digunakan adalah debt to equity ratio. Debt to equity ratio adalah rasio yang digunakan untuk menilai total utang perusahaan (termasuk kewajiban jangka pendek) dengan ekuitas pemegang saham (Sipayung, 2014).

DER dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Subramanyam, 2014):

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒 ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒 𝑟𝑠 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

Keterangan :

Total liabilities : Jumlah total atas seluruh utang perusahaan baik utang jangka pendek maupun jangka panjang.

Total Shareholder’s Equity : Jumlah total atas seluruh ekuitas pemegang saham perusahaan.

3. Nilai Perusahaan

Rasio nilai perusahaan merupakan rasio yang membandingkan nilai pasar investasi perusahaan degan perolehannya. Rasio ini dapat dihitung dengan Rasio price to book value membagi nilai pasar per lembar saham dibagi dengan nilai buku per lembar saham (Subramanyam, 2014):

(9)

𝑃𝐵𝑉 = 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒𝑠 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒𝑠

Keterangan:

Market Price per Shares : Closing price per saham perusahaan pada akhir periode tahun n.

Book Value Per Shares : Ekuitas perusahaan dibagi dengan jumlah saham beredar perusahaan dalam periode tahun n.

Book Value per Shares dapat dihitung dengan cara (Subramanyam, 2014):

𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒𝑠 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟𝑠 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑂𝑢𝑡𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒𝑠

Keterangan :

Total Shareholder’s Equity : Jumlah total atas seluruh ekuitas

pemegang saham perusahaan.

Outstanding Shares : Jumlah Saham beredar perusahaan dalam periode n.

(10)

3. Struktur Kepemilikan

Struktur kepemilikan diproksikan dengan kepemilikan manajerial.

Kepemilikan manajerial adalah persentase jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola (Boediono, 2005 dalam Putri, 2013). Pengukuran kepemilikan manajerial ini sesuai dengan yang digunakan dalam penelitian Oktyawati dan Agustia (2014) yaitu :

KPMJ = Jumlah saham manajerial Total saham beredar Keterangan :

Jumlah saham manajemen : Jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen

Total saham beredar : Total saham perusahaan yang beredar

4. Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan dapat diukur dengan beberapa cara, antara lain total aktiva, total penjualan, dan jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan (Purwanto, 2004 dalam Ratnasari, 2012). Pada penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan besar kecilnya perusahaan yang dihitung dari total aset yang dimiliki. Aset merupakan sumber daya yang dikuasai oleh

(11)

perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Ukuran perusahaan diproksikan dengan total aset diukur dengan logaritma natural Total Assets (Budiasih, 2009 dalam Peranasari dan Dharmadiaksa, 2014):

𝑆𝑖𝑧𝑒 = 𝐿𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

Keterangan :

Total Aset : Jumlah total atas seluruh aset perusahaan, baik aset lancar dan tidak lancer pada periode n.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung, melalui media perantara. Data sekunder juga merupakan informasi yang dikumpulkan oleh seseorang selain peneliti yang sedang melakukan studi saat ini (Sekaran dan Bougie, 2013). Data sekunder dalam penelitian ini berupa laporan tahunan 2011-2013 yang diperoleh dari situs BEI yaitu www.idx.co.id. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode studi pustaka dan dokumentasi. Studi pustaka dilakukan dengan mengolah literatur, artikel, jurnal maupun media tertulis lain yang berkaitan dengan topik pembahasan dari penelitian ini. Sedangkan dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber data dokumenter seperti laporan tahunan perusahaan yang menjadi sampel penelitian.

(12)

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2010), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2013. Sedangkan sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010). Penentuan sampel perusahaan dilakukan dengan metode purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan kriteria tertentu secara sengaja sesuai dengan tujuan penelitian (Sekaran dan Bougie, 2013). Dimana dalam penelitian ini, pemilihan anggota sampel penelitian didasarkan pada kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar secara berturut-turut di Bursa Efek Indonesia (BEI) berturut-turut selama periode 2011-2013.

2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit untuk periode yang berakhir 31 Desember tahun 2011, 2012, 2013.

3. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan dengan mata uang Rupiah pada tahun 2011-2013.

4. Perusahaan yang pada laporan keuangannya tidak melaporkan kerugian periode 2010-2013.

(13)

5. Perusahaan yang tidak melakukan company restructuring seperti akuisi dan merger serta perusahaan tidak mengalami perubahan kelompok industri agar terlihat jelas perataan laba.

6. Perusahaan memiliki data kepemilikan saham manajerial perusahaan.

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam melakukan analisis data menggunakan metode analisis statistik dengan bantuan program SPSS Versi 20 (Statistic Product & Service Solution).

3.6.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang belaku umum (Sugiyono, 2010). Menurut Ghozali (2012), statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum, dan range.

3.7 Uji Hipotesis

Pengujian terhadap hipotesis yang terdapat dalam penelitian ini menggunakan menggunakan regresi logistik (Logistic Regression), karena variabel dependen merupakan kombinasi antara variabel kontinyu (metrik) dan kategorial (non-metrik)

(14)

(Ghozali, 2012). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah variabel kualitatif yang menggunakan variabel dummy sehingga tidak memerlukan asumsi normalitas pada variabel bebasnya.

Regresi logistik adalah regresi yang digunakan untuk menguji probabilitas terjadinya variabel dependen dapat diprediksi dengan variabel independen (Ghozali, 2012). Pada teknik analisa regresi logistik tidak memerlukan uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebas.

3.8 Uji Model

Menurut Ghozali (2012) untuk menguji regresi logistik ada beberapa cara menganalisis, sebagai berikut:

3.8.1 Penilaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit Test)

Uji ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Hipotesis untuk menilai model fit adalah:

H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data H1 :Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Dari hipotesis ini dijelaskan bahwa tidak akan menolak hipotesis nol supaya model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan -2 Log Likelihood value (nilai - 2Log L). LikelihoodL dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesakan menggambarkan data input. Log Likelihood pada regresi logistik mirip

(15)

dengan pengertian “sum of square error” pada model regresi, sehingga penurunan model Log Likelihood menunjukkan model regresi yang semakin baik (Ghozali, 2012).

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2LogL pada awal (Block Number=0) dengan nilai -2LogL pada akhir (Block Number=1). Adanya penurunan nilai antara -2Log L awal dengan nilai -2LogL akhir menunjukkan bahwa model yang dihipotesakan fit dengan data (Ghozali, 2012).

3.8.2 Menilai Kelayakan model Regresi

Dasar pengambilan keputusan dalam analisa binary logistic regression adalah dengan menggunakan nilai Hosmer dan Lemeshow Goodness-Of-Fit Test. Hosmer dan Lemeshow Goodness-Of-Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit).Ada dua hasil jika (Ghozali, 2012):

a. Jika nilai Hosmer dan Lemeshow’s Goodness-Of-Fit Test statistics sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness-Of-Fit modeltidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya.

b. Jika nilai Hosmer dan Lemeshow’s Goodness-Of-Fit Test statistics lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu

(16)

memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya.

3.8.3 Cox dan Snel’s R Square, Nagelkerke’s R Square

Cox dan Snel’s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R² pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 sehingga sulit diinterpretasikan. Nagelkerke’s R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snell’s R² dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagelkerke’s R² dapat diinterpretasikan seperti nilai R² pada multiple regression (Ghozali, 2012).

3.8.4 Menilai Ketepatan Model

Ghozali (2012), menyatakan tabel klasifikasi menghitung nilai estimasi yang benar (correct) dan salah (incorrect).Pada kolom merupakan dua nilai prediksi dari variabel dependen yaitu melakukan perataan laba (1) dan tidak melakukan perataan laba (0), sedangkan pada baris menunjukkan nilai observasi sesungguhnya dari variabel dependen yaitu melakukan perataan laba (1) dan tidak melakukan perataan laba (0).

Pada model yang sempurna, maka semua kasus akan berada pada diagonal dengan tingkat ketepatan peramalan 100% (Ghozali, 2012).

(17)

3.8.5 Estimasi Parameter dan Interpretasi

Ghozali (2012), menyatakan bahwa estimasi maksimum likelihood parameter dari model dapat dilihat pada tampilan ouput variable in the equation. Persamaan Logistic Regression yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Keterangan:

Ln 𝑷𝑳

𝟏−𝑷𝑳 : Variabel dummy perataan laba

α : Konstanta

β : Koefisien variabel independen

ROA : Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA DER : Risiko keuangan yang diproksikan dengan DER PBV : Nilai perusahaan yang diproksikan dengan PBV

KPMJ : Struktur kepemilikan yang diproksikan dengan kepemilikan manajerial

SIZE : Ukuran perusahaan yang diproksikan dengan total aset

ε : Error

Uji signifikansi menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dengan nilai signifikansi α = 0,05. Kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan p <

Ln 𝑃𝐿

1−𝑃𝐿 = α +

(ROA) +

(DER) +

(PBV) +

(KPMJ) +

(SIZE) + ε

(18)

0,05, maka hipotesis alternatif diterima, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual memengaruhi variabel dependen (Santoso dan Salim, 2012).

3.8.6 Pengujian Signifikansi Simultan (Omnibus Test of Model Coefficient)

Uji signifikansi simultan menggunakan omnibus tests of model coefficients. Omnibus tests of model coefficients adalah pengujian dengan model chi-square (2) yang menguji semua variabel independen secara simultan atau bersama-sama berpengaruh atau tidak secara signifikan terhadap variabel dependen. Variabel independen dapat dikatakan secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependennya jika tingkat signifikansinya kurang dari 0,05 (Meyers et al., 2012).

Referensi

Dokumen terkait

pengujian hipotesis daya tahan jantung paru (X 1 ) dan daya tahan otot tungkai (X 2 ) terhadap kemampuan tendangan sabit (Y) pada Atlet Putra Pencak Silat UKM Unsyiah

karakteristik manusia dan dalam bidang pendidikan merupakan hasil belajar. Kemampuan afektif merupakan bagian dari hasil belajar dan memiliki peran penting. Keberhasilan

Kertas ini mengkaji corak kemeruapan harga saham sektor ekonomi di Bursa Malaysia, di samping mengenal pasti sektor yang meruap secara berkelangsungan bagi tempoh masa sebelum,

Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa spesies burung rangkong (Bucerotidae) yang terdapat di pegunungan Gugop Kemukiman Pulo Breuh Selatan Kecamatan Pulo Aceh

1) Dalam Pelaksanaannya Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau sudah menjalankan kewenangannya, sebagaimana kewenanganya yang diatur dalam pasal 8 Undang-Undang

Bu nedenle kredi aynı tarihte (14/12/2014) kapatıldığında ilgili ayda tahakkuk eden peşin komisyon tutarı olan 1.268,81 TL ve geri kalan sekiz aya ilişkin itfa edilmemiş

dengan menawarkan sejumlah kemudahan. Ditambah dengan pembeli digital Indonesia diperkirakan mencapai 31,6 juta pembeli pada tahun 2018, angka ini meningkat dari

Dari Gambar 1 tampak baik simulasi pada data suhu udara maupun data kecepatan angin memiliki rataan yang lebih mendekati data setelah menggunakan algoritma Filter