APLIKASI TEOREMA HUKUM LEMAH BILANGAN BESAR PADA PEMBUKTIAN TEOREMA APROKSIMASI WEIERSTRASS
APPLICATION OF THE WEAK LAW OF LARGE NUMBERS TO PROOF THE WEIRSTRASS APPROXIMATION THEOREM
Fitri Rahmah Ul Hasanah1§, Darvi Mailisa Putri2
1Universitas Andalas, Padang [Email: [email protected]]
2UIN Imam Bonjol Padang [Email: [email protected]]
§Corresponding Author
Received Oct 31st 2021; Accepted Nov 20th 2021; Published Dec 01st 2021;
Abstrak
Teorema aproksimasi weierstrass dinyatakan sebagai fungsi kontinu pada selang tertutup dan terbatas yang daoat didekati dengan barisan suku banyak. Salah satu pembuktian teorema ini dengan menggunakan polinomial Bernstein đľđ(đĽ). Oleh karena, 0 â¤đđ
đ ⤠1, dimana đđ â [0,1] untuk ukuran đ cukup besar maka đľđ(đĽ) dirumuskan menjadi đľđ(đĽ) = E [f (Sn
n)], dimana berlaku hukum lemah bilangan besar dengan đđ
đ â đĽ đđ đđđđđđđđđđĄđŚ. Oleh karena itu, dalam tulisan ini dibahas pembuktian teorema aproksimasi weierstrass dengan hukum lemah bilangan besar.
Kata Kunci: bilangan besar, Weierstrass, polinomial Bernstein.
Abstract
Weierstrass approximation theorem is expressed as a continuous function on a closed and finite interval that can be approximated by a polynomial sequence. One of the proofs of this theorem is by using the Bernstein polynomial đľđ(đĽ). Therefore, 0 â¤đđ
đ ⤠1, where đđ â [0,1] for the size đ is large enough then đľđ(đĽ) is formulated as đľđ(đĽ) = đ¸ [đ (đđ
đ)], where the weak law of large numbers applies with đđ
đ â đĽ đđđđđđđđđđđđĄđŚ. Therefore, in this paper, we discuss the proof of the Weierstrass approximation theorem with the weak law of large numbers.
Keyword: large numbers, Weierstrass, Bernstein polynomials.
1. Pendahuluan
Seorang ahli matematika bernama Karl Wilhelm Theodor Weierstrass (1885) menyatakan bahwa suatu fungsi kontinu pada interval tertutup dan terbatas yang dapat didekati oleh barisan suku banyak. Pernyataan tersebut dikenal dengan teorema weierstrass. Teorema weierstrass
memiliki dua metode pembuktian, yaitu dengan barisan Bernstein dan barisan fungsi konvolusi.
Dalam tulisan ini, teorema weierstrass difokuskan pada pembuktian dengan barisan Bernstein.
Barisan Bernstein atau polinomial bernstein merupakan barisan suku banyak yang sering
digunakan dalam kajian diskrit yang dapat dinyatakan dalam bentuk
( )
n k( )
n kk
n x x
k n n f k x
B â
=
ďˇďˇ â
ď¸
ď§ď§ ďś
ď¨
ďˇďŚ
ď¸
ď§ ďś
ď¨
=
ďĽ
ďŚ 10
Misalkan tedapat barisan
ďĽ
=
= n
i i
n Y
S
1
dimana đđ menyebar secara Binomial (n,x) dan peubah acak
Yi Ě´ Bernoulli
( )
x yang identik dan saling bebas.Oleh karena, ukuran đ dalam jumlah yang cukup besar, maka đľđ dapat dituliskan dalam bentuk
( )
ďşďť
ďŞ ďš
ďŤ
ďŠ ďˇ
ď¸
ď§ ďś
ď¨
= ďŚ
n f S E x
Bn n
dimana đđ
đ â đĽ đđ đđđđđđđđđđĄđŚ [4]. Hal ini berkaitan dengan hukum lemah bilangan besar dapat dinyatakan sebagai
đââ lim đ (|đđâđ¸(đđ)
đ | > đ) = 0 konvergen in probability [3]. Selain itu,
hukum lemah bilangan besar dapat dinyatakan juga sebagai
đđ
đ â đ đđ đđđđđđđđđđĄđŚ.[3]
Pembahasan mengenai teorema Weiertrass masih menjadi kajian yang menarik di bahas. Beberapa pembahasan mengenai teorema Weierstrass dapat dilihat pada penelitian di tahun 2015, Naimah Haris membahas tentang penerapan aproksimasi fejer dalam membuktikan teorema Weiertrass [8].
Selanjutnya, di tahun 2018, Arta Ekayanti mengkaji generalisasi teorema aproksimasi Weierstrass [1]. Berdasarkan penelitian sebelumnya dan keterkaitan antara teorema Weierstrass dan hukum lemah bilangan besar maka tulisan ini akan membahas tentang pembuktian teorema aproksimasi Weierstrass dengan hukum lemah bilangan besar.
2. Pembuktian Teorema Aproksimasi Weierstrass dengan Barisan Bernstein
Pada pembahasan ini, akan dibahas teorema aproksimasi weierstrass dan pembuktiannya dengan barisan Bernstein.
Teorema 2.1.[2] Misalkan f :
ď ď
0,1 âďfungsi kontinu dan ďĽ ďž . Terdapat 0 nďĽďN sedemikian sehingga jika nďłnďĽ maka( )
x âB( )
x ďźďĽf n
berlaku untuk setiap x ď[0,1]. Bukti.
Untuk membuktikan teorema weirstarss ini kita menggunakan polinomial Bernstein yang dilambangkan Bn
( )
x dengan( )
n k( )
n kk
n x x
k n n f k x
B â
=
ďˇďˇ â
ď¸
ď§ď§ ďś
ď¨
ďˇďŚ
ď¸
ď§ ďś
ď¨
=
ďĽ
ďŚ 10
Sebelum membuktikan teorema ini, akan diberikan beberapa persamaan barisan yang akan diperlukan dalam pembuktian ini.
Teorema binomial mengatakan bahwa untuk N
n nďł ,0 ď
( )
x yk y n
x k n k
n
k
n â
ďĽ
= ďˇďˇď¸
ď§ď§ ďś
ď¨
= ďŚ +
0
(1.1)
dan untuk nďł1,nďN,
( )
x yk y n
x k n k
n
k
n 1 1
0
1 â 1 â â
=
â
ďĽ
ďˇďˇď¸
ď§ď§ ďś
ď¨
= ďŚ â
+ (1.2)
Kalikan Persamaan (1.2) dengan nx sehingga
( )
x yk nx n y
x
nx k n k
n
k
n 1 1
0
1 â 1 â â
=
â
ďĽ
ďˇďˇď¸
ď§ď§ ďś
ď¨
= ďŚ â +
( )
x y kn n y
x
nx k n k
n
k
n 1 1
1
0
1 â 1 + â â
=
â
ďĽ
ďˇďˇď¸
ď§ď§ ďś
ď¨
= ďŚ â
+ (1.3)
Perhatikan bahwa
( )
( )
( )
( ) ( )
( )
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( ) ( )
( )
ďˇďˇď¸
ď§ď§ ďś
ď¨
ďŚ + +
=
â
â
ď + +
=
â
â +
ď â +
=
+
ď +
â
â
ď â
=
â
â
ď â
ďˇďˇ=
ď¸
ď§ď§ ďś
ď¨
ďŚ â
1 1
! 1
! 1 1 !
! 1
! 1
! 1 1
1 1
! 1
!
! 1
! 1
!
! 1 1
k k n
k n k
k n
k n k k
n k n
k k k n k n n
k n k n n k n n
sehingga Persamaan (1.3) menjadi
( )
( )
( )
x yk k n
x y k k n
x y k n n y
x nx
k k n n
k
k k n n
k
k k n n
k n
1 1 1
0
1 1 1
0
1 1 1
0 1
1 1
1 1
1
â + â
â
=
â + â
â
=
â + â
â
=
â
ďĽ
ďĽ
ďĽ
ďˇďˇď¸
ď§ď§ ďś
ď¨
ďŚ + +
=
ďˇďˇď¸
ď§ď§ ďś
ď¨
ďŚ + +
=
ďˇďˇď¸
ď§ď§ ďś
ď¨
= ďŚ â +
Misalkan : m= k+1,dimana untuk m
m
k =0â =0+1=
n n
m n
k = â1â = â1+1= , maka diperoleh
( )
x y m m n
y x m m n
y x m m n y
x nx
m m n n
m
m n n m
m
m n n m
m n
â
=
â
=
â
=
â
ďĽ
ďĽ
ďĽ
ďˇďˇď¸
ď§ď§ ďś
ď¨
= ďŚ
ďˇďˇď¸
ď§ď§ ďś
ď¨ + ďŚ
=
ďˇďˇď¸
ď§ď§ ďś
ď¨
= ďŚ +
0
0 1 1 1
dan berlaku untuk n = sehingga untuk setiap 0 0
n ďł berlaku
( )
n k n kk
n x y
k k n y
x
nx â
=
â
ďĽ
ďˇďˇď¸ď§ď§ ďś
ď¨
= ďŚ +
0 1
(1.4)
Untuk nďł ,2 nďN
( ) 2 2
0
2 2
)
( â â â
= + â
ďĽ
ďˇďˇď¸ď§ď§ ďś
ď¨
= ďŚ â
+ n k n k
k y n
x x y
k y n
x
diperoleh
đ(đ â 1)đĽ2(đĽ + đŚ)đâ2 = â(đ â 1)đ
đ
đ=2
(đ
đ) đĽđđŚđâđ = âđđ=0(đ â 1)đ
(đ
đ) đĽđđŚđâđ (1.5)
Persamaan di atas berlaku untuk đ ⼠0.
Perhatikan bahwa Persamaan (1.1), (1.4), dan (1.5) mempunyai faktor yang sama yaitu
x y k
n n k
k â
ďˇďˇď¸
ď§ď§ ďś
ď¨
ďŚ . Anggap
( )
x yk
x n k n k
r
k =ď§ď§ď¨ďŚ ďˇďˇď¸ďś â .Misalkan y= â1 x sehingga x+ =y 1, maka
( ) k n k k(1 )n k
k
n n
r x x y x x
k k
â â
ďŚ ďś ďŚ ďś
=ď§ ďˇ =ď§ ďˇ â
ď¨ ď¸ ď¨ ď¸ . Berdasarkan
Persamaan (1.1), maka untuk n ďł , 0
0
1 ( )
n k k
r x
=
= ďĽ (1.7)
Serupa dengan Persamaan (1.4), untuk n ďł , 0
0
( )
n k k
nx k r x
=
= ďĽ (1.8)
dan juga Persamaan (1.6), untuk n ďł , 0
(
n) (
k)
k( )
xn
x r
kn
k
1 1
0
2
ďĽ
=
â
=
â (1.9)
Perhatikan bahwa:
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( )
(1 ) (1.10)
2
) 1 ( 2
2
2
2
2 2 2 2 2 2 2
2 2 2
0 2 0
0 2 2
0 2 0
0 2 0
2
x nx
nx nx
nx nx x n x n x n
nx x n n nx x nx
n
x r k x kr nx x x r n
r k x k r k x
knx x
r nx x
r nx k
n
k k n
k k n
k k
n
k n
k n
k
k k
n
k
â
= +
â
=
+
â +
â
=
+
â +
â
=
+
â
=
+
â
=
â
ďĽ
ďĽ
ďĽ
ďĽ
ďĽ
ďĽ
ďĽ
=
=
=
=
=
=
=
Jadi untuk n > 0 berlaku :
(
k nx) ( )
rk x nx(
x)
n
k
â
=
ďĽ
â=
1
2
0
Karena f kontinu dan [0,1] merupakan selang tertutup dan terbatas berarti terdapat suatu bilangan riil M ďž0 sedemikian sehingga untuk setiap đĽ â [0,1] ,maka |đ(đĽ)| ⤠đ.
Karena f kontinu pada [0,1] berarti untuk sebarang đ > 0 terdapat đż > 0 sedemikian sehingga untuk setiap đĽ, đŚ â [0,1] yang memenuhi xâ y ďźď¤ , maka berlaku |đ(đĽ) â đ(đŚ)| <đ
2. Perhatikan bahwa
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
( ) ( )
(1.11)
0
k 0
k 0
0
ďĽ
ďĽ
ďĽ
ďĽ
=
=
=
=
â
ďˇďˇď¸
ď§ď§ ďś
ď¨
ďŚ ďˇ
ď¸
ď§ ďś
ď¨
â ďŚ
=
ďˇď¸
ď§ ďś
ď¨
â ďŚ
=
ďˇďˇď¸
ď§ď§ ďś
ď¨
ďˇďŚ
ď¸
ď§ ďś
ď¨
â ďŚ
=
â
n
k
n
k n
k k n
k
k n k n
x n r
f k x f
x n r f k x
r x f
y k x n n f k x
f x B x f
Selanjutnya perhatikan bahwa persamaan (1.11) bergantung pada keadaan â ďźď¤
n
x k atau
ď¤
ďł
ân
x k untuk semuađż > 0. Berdasarkan
definisi kontinu, maka untuk â ďźď¤ n
x k berlaku
( )
2ďźďĽ
ďˇď¸
ď§ ďś
ď¨
â ďŚ n f k x f
(1.12) Kemudian untuk â ďłď¤
n
x k , perhatikan bahwa :
ďł1
â â
ďł
â ď¤ ď¤
n k n nx
k nx
Akibatnya,
( ) ( )
( )
22
2 2
2
ď¤ n
k M nx
M M M
n f k x n f
f k x f
ďŁ â
ďŁ +
ďŁ
ďˇď¸
ď§ ďś
ď¨ + ďŚ
ďˇ ďŁ
ď¸
ď§ ďś
ď¨
â ďŚ
Dengan demikian diperoleh
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( )
( )
( ) ( )
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
( ) ( )
( )
(1.14) 2
2
2 1 2
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
2
0 2 2
2 0
2 0
2 0
2 0
0
2 2
0
2 2
0 0
x n
M
x x nx
n M
x r k x nx
n M
x r k M xn
x r
x r k M xn
x r
x r k M xn
x n r
x k M
x n r
f k x f
x n r
f k x f x
B x f
k n
k
k n
k k n
k
k n
k k n
k
k n
k
k n
k
k n
k n
k
k n
+
ďź
â +
=
â +
=
â +
=
â +
=
ďˇď¸
ď§ ďś
ď¨
ďŚ + â
=
ďˇďˇ
ď¸
ďś
ď§ď§
ď¨
ďŚ ďˇ
ď¸
ď§ ďś
ď¨ďŚ â +
ďŁ
ďˇďˇď¸
ď§ď§ ďś
ď¨
ďŚ ďˇ
ď¸
ď§ ďś
ď¨
â ďŚ
ďŁ
ďˇďˇď¸
ď§ď§ ďś
ď¨
ďŚ ďˇ
ď¸
ď§ ďś
ď¨
â ďŚ
=
â
ďĽ
ďĽ
ďĽ
ďĽ
ďĽ
ďĽ
ďĽ
ďĽ
ďĽ
=
=
=
=
=
=
=
=
=
ďĽ
ďĽ
ďĽ
ď¤
ďĽ
ď¤
ďĽ
ď¤
ďĽ
ď¤
ďĽ
Selanjutnya, pilih đđ = đ
4 sedemikian sehingga
4 2
2
ďĽ
ďĽ âď¤ ďź
ďł n
n M n
Berdasarkan persamaan (1.14) âđ ⼠đđ,
( ) ( )
ďĽ ďĽ ďĽ ďĽ4 3 4
2 + = ďź
ďź
âB x x
f n
Untuk setiap đĽ â [0,1]. (terbukti)
3. Hasil dan Pembahasan
Pada bagian ini, akan diberikan aplikasi Hukum Lemah Bilangan Besar pada pembuktian Teorema Aproksimasi Weiertrass oleh Serge Bernstein.
Teorema 3.1 [2] Misalkan f :
ď ď
0,1 â ďfungsi kontinu dan ďĽ ďž . Terdapat 0 nďĽďN sedemikian sehingga jika nďłnďĽ maka( )
x âB( )
x ďźďĽf n
berlaku untuk setiap x ď
ď ď
0,1 dan đľđđĽ merupakan polinomial BernsteinBukti. Misalkan f suatu fungsi kontinu pada
ď ď
0 . ,1 Untuk setiap n ďł , didefinisikan Polinomial 1 Bernstein( ) ( )
( )
n kk n
k
k n k n
k n
k n
x k x
n n f k
y k x n n f k
x k n n b f k x
B
â
=
â
=
=
ďˇďˇ â
ď¸
ď§ď§ ďś
ď¨
ďˇďŚ
ď¸
ď§ ďś
ď¨
= ďŚ
ďˇďˇď¸
ď§ď§ ďś
ď¨
ďˇďŚ
ď¸
ď§ ďś
ď¨
= ďŚ
ďˇď¸
ď§ ďś
ď¨
= ďŚ
ďĽ
ďĽ
ďĽ
1
, ,
0 0 0
dimana
( )
xk(
x)
n kk x n k n
b ďˇďˇď¸ â â
ď§ď§ ďś
ď¨
=ďŚ 1
,
, merupakan
sebaran binomial dimana n merupakan jumlah banyaknya percobaan, x merupakan peluang
sukses untuk setiap percobaan dan k menunjukkan jumlah banyaknya peluang sukses.
Untuk membuktikan teorema ini, pertama- tama misalkan peubah-peubah acak Yi Ě´
( )
xBernoulli yang identik dan saling bebas. Jika
ďĽ
== n
i i
n Y
S
1
, maka đđ menyebar secara Binomial
(n,x). Karena0ďŁ ďŁ1 n Sn
untuk n yang cukup
besar, maka dapat dituliskan
( )
ďşďť
ďŞ ďš
ďŤ
ďŠ ďˇ
ď¸
ď§ ďś
ď¨
= ďŚ
n f S E x
Bn n ,
dimana berlaku Hukum Lemah Bilangan Besar, yaitu đđ
đ â đĽ đđ đđđđđđđđđđĄđŚ [3].
Ambil đ > 0 sebarang. Karena f kontinu dan terbatas pada selang [0,1], maka terdapat M sedemikian sehingga f
( )
x ďŁM untuk setiapď ď
0,1ď
x , sehingga :
( ) ( )
( )
Mn f S x f
n M f S x
f
M n M
f S x f
n n n
2 2
ďˇ ďŁ
ď¸
ď§ ďś
ď¨
â ďŚ
ďˇďˇ ďŁ
ď¸
ď§ď§ ďś
ď¨
ďŚ ďˇ
ď¸
ď§ ďś
ď¨
â ďŚ +
+
ďˇ ďŁ
ď¸
ď§ ďś
ď¨ + ďŚ
Berlaku untuk setiap , ď
ď ď
0,1 nx Sn . Karena f
kontinu pada [0,1] dan [0,1] selang tertutup dan terbatas, maka f kontinu seragam pada [0,1], sehingga terdapat đż > 0 sedemikian sehingga
ď¤
ďź
â n
x Sn berlaku ) 2
( ďźďĽ
ďˇď¸
ď§ ďś
ď¨
â ďŚ n f S x
f n (3.1)
Perhatikan bahwa,
|đ(đĽ) â đľđ(đĽ)| = |đ(đĽ) â đ¸ [đ (đđ đ)]|
=|đ(đĽ) â đ(đ, đĽ) â â đ (đđ
đ) đ(đ, đĽ)
â0
â0 |
⤠|â (đ(đĽ) â đ (đđ
đ))
âđ=0 | đ(đ, đĽ)
Perhatikan,
|đ(đĽ) â đľđ(đĽ)| = |â|đđ (đ(đĽ) â
đâđĽ|<đż
đ (đđ
đ))| đ(đ, đĽ) + (2đ)đ (|đđ
đ â đĽ| ⼠đż) đ(đ, đĽ) (3.2)
Perhatikan bahwa karena (3.1) maka
|â (đ(đĽ) â đ (đđ
đ))
|đđ
đâđĽ|<đż | đ(đ, đĽ) <đ
2(3.3) Karena Sn Peubah acak dari sebaran Binomial maka Var
( )
Sn =nx(
1âx)
dan E( )
Sn =nx. Perhatikan bahwa berdasarkan teorema( )
( ) ( )
( )
( )
2 2
2 2
2
2 1
2 1
2
2 2
ď¤
ď¤
ď¤
ď¤
ď¤
ď¤
n M
n x M x
n x M nx
n S M Var
n nx S P M n x
P S M
n n n
ďŁ
ďŁ â
ďŁ â
ďŁ
ďž
â
ďˇďˇ=
ď¸
ď§ď§ ďś
ď¨
ďŚ â ďž
Pilih n ďłnďĽsedemikian sehingga
2 2
ďĽ
ďĽď¤ n ďź
M ,
sehingga
2 2
2 2
ďĽ
ď¤
ď¤ ď¤
ďĽ
ďŁ
ďŁ
ďˇďˇďŁ
ď¸
ď§ď§ ďś
ď¨
ďŚ â ďž
n M n
x M n P S
M n
Karena persamaan (3.3) dan (3.4) maka berlaku
|đ(đĽ) â đľđ(đĽ)| < đ 2+đ
2= đ Jadi, diperoleh
|đ(đĽ) â đľđ(đĽ)| < đ (terbukti).
Untuk setiap đĽ â [0,1] dan đ ⼠đđ.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat diketahui bahwa teorema weierstrass |đ(đĽ) â đľđ(đĽ)| < đ dengan đľđ(đĽ) didefenisikan sebagai polinomial Bernstein dapat diubah dalam bentuk :
( )
ďşďť
ďŞ ďš
ďŤ
ďŠ ďˇ
ď¸
ď§ ďś
ď¨
= ďŚ
n f S E x
Bn n
dimana đđ menyebar secara Binomial (n,x) dan 0 â¤đđ
đ ⤠1 dengan ukuran n yang cukup besar yang mengakibatkan đđ
đ â đĽ đđ đđđđđđđđđđĄđŚ [3].
Hal ini sejalan dengan hukum lemah bilangan besar, dengan menggunakan definisi dan teorema hukum tersebut, teorema weierstrass dapat dibuktikan.
4. Kesimpulan Dan Saran
Teorema aproksimasi Weierstrass menggambarkan suatu fungsi kontinu pada interval tertutup dan terbatas dapat didekati oleh barisan suku banyak. Pembuktian teorema weierstrass melalui polinomial Bernstein telah dibuktikan dalam beberapa referensi dengan menggunakan peubah acak Yi Ě´ Bernoulli
( )
x yang identik dan saling bebas dan đđmenyebar secara Binomial (n,x). Selain dengan menggunakan metode tersebut, teorema aproksimasi Weierstrass dapat dilakukan dengan hukum lemah bilangan besar, dimana peubah acak berdistribusi bebas dan identik serta konvergen in probability.5. UcapanTerimaKasih
Penulis mengucapkan terima kasih atas kerja sama, dukungan dan dorongan yang telah diberikan dari berbagai pihak yang
sudahterlibat dan berkontribusi sehingga penyusunan artikel ini dapat diselesaikan.
Daftar Pustaka
[1] Arta Ekayanti. 2018. Generalisasi Teorema Aproksimasi Weierstrass Bulan Desember 2018. Jurnal Pendidikan matematika dan matematika 4(2). p.1-8.
[2] Bartle, G. R & Sherbert, R. D. 2000.
Introduction to Real Analysis. Ed ke-3 New York: John Wiley & Sons, Inc.
[3] Casella, G dan R.L. Berger. 1990. Statistical Inference. Ed ke-1 Wadsworth
&Brooks/Cole, Pasific Grove, California.
[4] Chung, K.L. 2001. A Course In Probability Theory. Third Edition. Academy Press, San Diego.
[5] Heping, W. 2005. The Rate of Convergence of q- Bernstein Polynomials for 0<q<1, Journal of Approximation Theory, Vol. 136, Issue 2, pp: 151-158.
[6] Kreyszig, E. 1978. Introduction to
Functional Analysis with Application. New York: John Wiley & Sons, Inc.
[7] Kenneth I. Joy. 1996. Bernstein Polynomials.
Visualization and Grapichs Research Group Department of Computer Science University of California.
[8] Naimah Aris., Jusmawati. 2015.Penerapan Aproksimasi Fejer dalam Membuktikan Teorema Weierstrass Bulan Januari 2015.
Jurnal Matematika, Statistika dan Komputasi 11(2).p.139-148.
[9] Stone, M. H. 1948. The Generelized Weierstrass Approximation Theorem.
Mathematics Magazine. Vol 21(4), pp:167- 184.
[10] Suci Sari Wahyuni., Dodi Devianto.
Pembuktian Teorema Hukum lemah
Bilangan Besar dengan Fungsi Karakteristik.
Vol 2(2).p.71-75.