• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Promosi Visual Wisata Seni dan Workshop untuk Siswa/I Sekolah Dasar Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Promosi Visual Wisata Seni dan Workshop untuk Siswa/I Sekolah Dasar Kota Bandung."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN PROMOSI VISUAL

WISATA SENI DAN WORKSHOP

UNTUK SISWA/I SEKOLAH DASAR

KOTA BANDUNG

Aries Ermawan1

Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha, Bandung 40164 Email: damninnocent@live.com

Abstraksi

Bandung merupakan salah satu tempat berkembangnya berbagai sanggar seni (Barli, Nu Art, Saung Angklung Udjo, Batik Hasan). Melihat potensi yang dimiliki Kota Bandung dalam kesenian, selayaknya potensi tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik. Wisata seni merupakan salah satu pembelajaran di luar kelas dapat diperkenalkan kepada anak-anak sejak usia dini, karena dapat menumbuhkan kecintaan akan seni budaya bangsa sendiri dan media pembelajaran edukatif yang penting untuk menambah daya kembang anak dengan cara visual yang kreatif, menarik, dan estetis.

Kurangnya promosi dapat dijadikan salah satu penyebab kurangnya ajakan, informasi mengenai wisata seni, dan salah satu cara memperkenalkan wisata seni dengan cara promosi. Perancangan promosi tersebut dapat dirangkai melalui lembaga Kreasik melalui media-media visual yang dinamis, segar, hangat, ceria, ramah, berani, fleksibel, santai namun memiliki energi dengan maksud tersampainya kesan wisata seni yang mengajak dan menginformasikan suatu wisata yang menyenangkan namun memberikan edukasi. Media tersebut disampaikan melalui pembuatan poster, brosur, flyer, spanduk, baliho, website, merchandise, sosial media, dll. Media promosi tersebut dapat disebarkan melalui sekolah-sekolah agar pihak sekolah, siswa/i dan para orang tua.

Akhir kata dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan suatu produk / jasa untuk membantu meningkatkan tingkat pembelian dari suatu / beberapa lembaga, selain itu desainer memiliki pengaruh yang cukup besar dalam pembuatan media-media promosi tersebut.

(2)

TOURISM PROMOTION DESIGN

VISUAL ARTS AND WORKSHOP

FOR PRIMARY SCHOOL STUDENTS

IN BANDUNG

Aries Ermawan1

Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha, Bandung 40164 Email: damninnocent@live.com

Abstract

Bandung is a city which arts are developing significantly (Barli, Nu Art, Saung

Angklung Udjo, Batik Hasan). If we take a look closer of its potency, this should be put to

good use. Tourism is one of the arts learning outside the classroom can be introduced to

children at an early age, because it can foster the love of art and culture of our own people

and media educational lessons that are important to add to the development of children with

creative, interesting, and aesthetically visual.

A lack of promotion can be the one which cause by the lack of invitation,

information on tourism, and one way to introduce the tourism is by way of promotion. The design of such promotions can be arranged through the creative agency in a fresh, warm,

cheerful, friendly, courageous, flexible, relaxed yet have energy in order to achieve the

impression of artistic tourist which appealed and inform a pleasant excursion, nor to

educate. Such media can be delivered through posters, brochures, flyers, banners,

billboards, websites, merchandise, social media, etc. Media campaign can be spread

through the school which that the school, students and parents can find out the tourism in

Bandung.

In conclusion it can be concluded that the promotion is one way to introduce a

product or service to help increase the rate of purchase of one or several institutions, other

than that the designer has considerable influence in making the promotional media.

(3)

DAFTAR ISI

COVER DALAM i

LEMBAR PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS v

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN vi

ABSTRAKSI vii

ABSTRACT viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xv

DAFTAR GAMBAR xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

1.2.1 Identifikasi Masalah 2

1.2.2 Rumusan Masalah 3

1.2.3 Ruang Lingkup Perancangan 3

1.3 Tujuan Perancangan 3

(4)

1.5 Sistematika Penulisan 4

1.6 Skema Perancangan 5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pariwisata

2.1.1 Pengertian Pariwisata 6

2.1.2 Produk Pariwisata 9

2.1.3 Motivasi Perjalanan Pariwisata 10

2.1.4 Unsur-Unsur Pengambilan Keputusan Untuk

Perjalanan Wisata 11

2.1.5 Jenis-Jenis Wisata 11

2.1.6 Wisata Seni 15

2.2 Komunikasi 16

2.3 Promosi

2.3.1 Pengertian Promosi 16

2.3.2 Tujuan Promosi 17

2.3.3 Alat Promosi 18

2.3.4 Promosi Event 20

2.4 Promosi Media

2.4.1 Poster 21

2.4.2 Website 21

(5)

2.4.4 Flyer 22

2.4.5 Spanduk & Umbul-Umbul 23

2.4.6 Brosur 23

2.4.7 Gimmick / Merchandise 23

2.5 Teori Psikologi

2.5.1 Keberbakatan 24

2.5.2 Menghadapi Segala Hambatan – Anak-Anak dan Remaja

Berbakat Yang Tidak Beruntung 26

2.5.3 Kreativitas 27

2.5.4 Perkembangan Psikologi Anak 28

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH

1.1Data dan Fakta

3.1.1 Data Survey Galeri

3.1.1.1 Museum Barli 30

3.1.1.2 Batik Hasan 31

3.1.1.3 Saung Angklung Udjo 31

3.1.1.4 Galeri Nu Art 32

3.1.2 Lembaga Terkait 34

3.1.3 Slogan 34

3.1.4 Visi 34

3.1.5 Misi 34

(6)

3.1.7 Identitas Dinas Budaya dan Pariwisata 36

3.1.8 Struktur Organisasi Dinas Budaya dan Pariwisata 36

3.1.9 Data Kuesioner 37

3.1.10 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis 38

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta

3.2.1 SWOT 39

3.2.2 STP 40

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

4.1 Konsep Komunikasi 42

4.2 Konsep Kreatif 43

4.3 Konsep Media

4.3.1 Poster 44

4.3.2 Website 44

4.3.3 Sosial Media 44

4.3.4 Flyer 44

4.3.5 Brosur 45

4.3.6 Gimmick / Merchandise 45

4.3.7 Event Exhibition 45

4.3.8 Poster Exhibition 45

4.3.9 Flyer Exhibition 46

(7)

4.4 Logo 46

4.5 Tipografi 47

4.6 Hasil Karya

4.6.1 Perancangan Media 47

4.6.2 Serial Poster 48

4.6.3 Website 52

4.6.4 Sosial Media 55

4.6.5 Flyer 56

4.6.6 Brosur 56

4.6.7 Gimmick / Merchandise 57

4.6.8 Spanduk dan Baliho Exhibition 58

4.6.9 Bus Kreasik 59

4.6.10 Penerapan Media 60

4.6.11 Timeline 61

4.6.12 Budgeting 62

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan 63

5.2 Saran 63

DAFTAR PUSTAKA xviii

DAFTAR ISTILAH xix

(8)

SARAN DAN KOMENTAR PENGUJI SIDANG TUGAS AKHIR xxi

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1-1 Skema Perancangan 5

Tabel 2-1 Tabel Perkembangan Sosial dan Emosi 29

Tabel 3-1 Struktur Organisasi Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Bandung 36

Tabel 3-2 Grafik Kesenian yang Disukai Responden 37

Tabel 3-3 Grafik Responden yang Menyukai Wisata 37

Tabel 3-4 Grafik Wisata yang Diketahui Responden 38

Tabel 3-5 Grafik Responden yang Tertarik Melakukan Wisata Seni 38

Tabel 4-1 Timeline 61

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3-1 Logo Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Bandung 34

Gambar 3-2 Tinjauan Proyek Sejenis 38

Gambar 4-1 Logo Kreasik 46

Gambar 4-2 Tipografi 47

Gambar 4-3 Poster Awareness Kreasik 48

Gambar 4-4 Poster Informing Kreasik 49

Gambar 4-5 Poster Workshop Kreasik 50

Gambar 4-6 Poster Exhibition Kreasik 51

Gambar 4-7 Homepage Website 52

Gambar 4-8 Website Home 52

Gambar 4-9 Website About Us 53

Gambar 4-10 Website Events 53

Gambar 4-11 Website Location 54

Gambar 4-12 Website Contact Us 54

Gambar 4-13 Yahoo 55

Gambar 4-14 Twitter 55

Gambar 4-15 Flyer Awareness (kiri);Flyer Informing (kanan) 56

(11)

Gambar 4-17 Brosur (kiri: tampak depan; kanan: tampak belakang) 56

Gambar 4-18 Pin 57

Gambar 4-19 Sticker 57

Gambar 4-20 T-Shirt Wisata 57

Gambar 4-21 T-Shirt Exhibition 58

Gambar 4-22 Name Tag Exhibition 58

Gambar 4-23 Spanduk Workshop 58

Gambar 4-24 Spanduk Exhibition 59

Gambar 4-25 Baliho Workshop (kiri) dan Baliho Exhibition (kanan) 59

Gambar 4-26 Bus Kreasik 59

Gambar 4-27 Billboard 60

Gambar 4-28 Spanduk dan Mading 60

(12)

DAFTAR ISTILAH

 Slogan : perkataan atau kalimat pendek yang menarik atau mencolok

dan mudah diingat untuk memberitahukan sesuatu.

Tagline : slogan dalam kalimat.

Timeline : perencanaan waktu suatu kegiatan atau urutan kejadian

berdasarkan waktu

 Logo : huruf atau lambing yang mengandung makna.

San-serif : jenis huruf yang sederhana, tidak memiliki kaki atau garis

lebih pada setiap hurufnya.

Budgeting : biaya modal dasar.

Homepage : halaman induk dalam sebuah situs.

Sains : ilmu pengetahuan pada umumnya.

 Sanggar : tempat untuk kegiatan seni.

 Estetis : mempunyai penilaian terhadap keindahan.

 Potensi : kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

 Lampiran A : Wawancara

 Lampiran B : Kuisioner

 Lampiran C : Sketsa

(14)

Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan

untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Indonesia sebagai

Negara Kepulauan yang terdiri atas 34 provinsi dengan berbagai suku yang memiliki

keanekaragaman kepercayaan dan adat istiadat di dalamnya memiliki kekayaan seni

budaya yang unik di mata dunia.

Bandung sebagai ibukota provinsi Jawa Barat merupakan salah satu tempat

berkembangnya berbagai kesenian (seni tari, seni rupa, seni musik, dan lainnya),

ditandai dengan banyak berdirinya galeri seni, komunitas, sanggar / padepokan di

kota Bandung, contohnya: galeri lukis, galeri patung, galeri keramik, komunitas

pelestarian budaya, sanggar tari, dan lainnya. Melihat potensi yang dimiliki Kota

Bandung dalam kesenian, maka selayaknya potensi tersebut dapat dimanfaatkan

dengan baik.

wisata seni dapat diperkenalkan kepada anak-anak sejak usia dini, karena

dapat menumbuhkan kecintaan akan seni budaya bangsa sendiri. wisata seni

merupakan salah satu pembelajaran di luar kelas yang dapat memberikan nuansa

yang berbeda karena dapat membantu pembentukan karakter serta memberikan

edukasi yang bermanfaat untuk anak.

Salah satu media pembelajaran di luar kelas yaitu melalui karyawisata.

Karyawisata dapat diidentifikasikan dengan berbagai macam wisata, akan tetapi

wisata yang berhubungan dengan seni masih jarang dikunjungi oleh anak-anak SD

(umur 9-13 tahun). Wisata seni sendiri merupakan bentuk wisata yang berkunjung

atau mengunjungi hal-hal yang berhubungan dengan seni dalam perjalanan

(15)

Universitas Kristen Maranatha

mencoba hal-hal baru didalamnya. Oleh karena itu wisata seni akan menjadi bahan

yang cukup menarik untuk dibahas.

Dewasa ini karyawisata seringkali menjadi program tetap dalam acara

tahunan di sekolah-sekolah SD, lebih banyak program karyawisata SD yang

mengunjungi museum sains, atau sejenisnya yang mengacu kepada pendidikan dan

ilmu pengetahuan. Hal itu dapat disebabkan kurangnya informasi mengenai wisata

seni dikarenakan masih jarangnya promosi yang dilakukan oleh sanggar-sanggar

yang ada di Kota Bandung.

Desain Komunikasi Visual dalam hal ini dapat mengambil peranan dalam

merancang promosi wisata seni sebagai media pembelajaran yang penting untuk

menambah daya kembang anak dengan cara visual yang kreatif, sederhana, dan

estetis agar mudah di mengerti dan menarik perhatian siswa/i Sekolah Dasar di

Bandung. Diharapkan dengan perancangan promosi ini dapat membangkitkan

kembali kecintaan budaya bangsa yang sudah mulai padam dengan pengenalan sejak

usia dini mengenai kota Bandung yang memiliki potensi dalam bidang seni dan

budaya, sehingga menjadikan kota Bandung sebagai kota seni.

1.2. Permasalahan dan Ruang Lingkup

1.2.1. Identifikasi Masalah

Pada kenyataan lapangan terdapat berbagai masalah yang didapat

berdasarkan penelitian yang akan dibahas. Hal-hal tersebut dapat diidentifikasikan

sebagai berikut:

 Bandung memiliki banyak sanggar seni, salah satu diantaranya Seni Rupa

(Nu Art, Batik Hasan, Museum Barli), Seni Musik (Saung Angklung Udjo).

 Wisata seni dapat menjadi salah satu potensi.

 Wisata seni sebaiknya diperkenalkan sejak usia dini (siswa/i Sekolah Dasar).

 Wisata seni yang ada belum memadai dan belum banyak dilakukan di

(16)

Universitas Kristen Maranatha

 Sekolah belum mengetahui perlunya program wisata seni.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan beberapa masalah yang telah diidentifikasikan dapat dirumuskan

inti-inti permasalahan yang akan dibahas dan diteliti lebih lanjut :

 Bagaimana merancang strategi promosi melalui Desain Komunikasi Visual

untuk membangkitkan / memotivasi pihak sekolah dan anak-anak Sekolah

Dasar agar berkunjung wisata seni ?

1.2.3. Ruang Lingkup Perancangan

Dalam ruang lingkup perancangan, keluasan penelitian akan dibatasi dengan

lokasi yang berada pada area Bandung yang membahas mengenai wisata seni (seni

tari, seni rupa, seni musik, dan lainnya) yang dapat membantu melestarikan budaya

sejak usia dini. Subjek penelitian ditujukan kepada Sekolah Dasar untuk mengajak

anak-anak didiknya menikmati wisata seni.

1.3. Tujuan Perancangan

Setelah mendapatkan inti-inti permasalahan yang telah diambil dalam

rumusan masalah, maka dapat diambil beberapa hal yang ingin diperoleh nantinya

untuk memecahkan masalah yang telah dibahas, antara lain :

 Merancang strategi promosi grafis yang menarik agar dapat memotivasi

target pasar yang dituju untuk mengikuti wisata seni.

1.4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam membuat perancangan proses promosi terdapat beberapa tahap yang

harus dilakukan. Tahapan tersebut meliputi: mencari dan mengumpulkan data

mengenai sanggar-sanggar seni di kota Bandung, menentukan target sasaran agar

perancangan promosi dapat tersampaikan dengan baik, menentukan konsep dan

media yang sesuai sehingga dapat dipakai dengan baik dalam pembuatan

(17)

Universitas Kristen Maranatha

Observasi

Kegiatan observasi merupakan kegiatan melakukan pengamatan langsung yang

berguna untuk memperoleh data. Dalam observasi ini dilakukan pengamatan

langsung mengunjungi galeri, museum, komunitas, dan beberapa sekolah di

Bandung. Pengamatan yang dilakukan guna mengetahui kesenian apa saja yang

diberikan setiap galeri dan bagaimana pembelajarannya. Dalam pengamatan

tersebut dapat dilihat bahwa apresiasi anak terhadap seni sangat antusias.

Wawancara

Kegiatan wawancara merupakan tanya jawab secara langsung kepada

narasumber objek yang diteliti. Wawancara yang dilakukan kepada kepala

sekolah dan para pemilik / orang yang dipercaya pada masing-masing galeri.

Wawancara yang dilakukan berguna untuk mengetahui sejauh mana reaksi

anak-anak bila mengunjungi galeri, dan kegiatan apa saja yang diberikan bila sekolah

melakukan kunjungan.

Kuesioner

Kuesioner merupakan pengumpulan data melalui pembagian angket kepada para

responden. Kuesioner diberikan kepada para siswa/i Sekolah Dasar kota

Bandung yang berumur 9 – 13 tahun. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

dengan jelas target yang dituju. Pertanyaan yang diajukan dilakukan pada 100

orang responden untuk mengetahui reaksi para siswa/i Sekolah Dasar terhadap

wisata seni di Bandung.

1.5.Sistematika Penulisan

BAB I berisi tentang latar belakang masalah, permasalahan dan ruang lingkup, tujuan

perancangan, sumber dan teknik pengumpulan data, skema perancangan serta

sistematika penulisan.

BAB II berisi tentang teori-teori yang menjadi landasan berpikir mengenai kesenian,

(18)

Universitas Kristen Maranatha

BAB III berisi tentang data galeri yang terkait, sajian data-data hasil observasi, studi

pustaka, dan wawancara, tinjauan karya-karya sejenis, analisis terhadap

permasalahan berdasarkan data dan fakta, STP dan SWOT.

BAB IV berisi tentang konsep komunikasi, konsep kreatif, konsep media, dan hasil

karya.

BAB V berisi tentang kesimpulan yang didapat dalam pengumpulan informasi dan

saran-saran atau masukan yang diberikan agar kedepannya lebih baik lagi.

1.6.Skema Perancangan

Tabel 1-1 : Skema Perancangan

(19)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil observasi, wawancara, kuesioner, dan visualisasi karya desain

akhir diperoleh kesimpulan bahwa promosi merupakan media penting untuk

memperkenalkan suatu pemasaran, dimana di dalamnya terdapat proses pencitraan

suatu image yang ingin dibentuk dan dikomunikasikan kepada target pasar. Dalam

proses promosi tersebut dibutuhkan proses perancangan strategi promosi yang baik

dan tepat dengan cara melakukan riset, dan wawancara langsur kepada nara sumber

yang terpercaya agar dapat mengidentifikasikan segala permasalahan yang ada.

Dalam memasarkan produk / jasa yang ditawarkan perusahaan membutuhkan

logo, karena logo merupakan salah satu pencitraan dari suatu perusahaan harus

mampu mewakili identitas diri dari perusahaan agar citra yang ditampilkan dapat

tersampaikan dan mudah dipahami oleh target pasar. Setelah itu promosi

memerlukan media-media promosi. Media promosi merupakan alat untuk membantu

terbentuknya kelancaran proses promosi yang akan berlangsung, sehingga dengan

media promosi dapat membantu meningkatkan nilai jual pergerakan suatu

perusahaan.

Ketika membuat media promosi segala sesuatunya memerlukan desain yang

menarik dan disesuaikan dengan target pasar yang dituju agar media yang dibuat

dapat tepat sasaran. Desain yang menarik tentunya menggunakan prinsip layout agar

menarik dan segala sesuatunya sesuai aturan, enak dan mudah terbaca. Pada akhirnya

promosi dapat dikatakan berhasil apabila nilai jual / pengguna dari apa yang

ditawarkan meningkat dengan baik, sehingga mampu memberikan manfaat yang baik

bagi perusahaan dan menciptakan citra yang baik bagi perusahaan.

1.2.Saran

1. Saran untuk Universitas Kristen Maranatha dan para mahasiswa/i

- Diharapkan agar UKM dapat terus melanjutkan dan memelihara

(20)

Universitas Kristen Maranatha

tidak hanya untuk kepentingan komersial saja melainkan untuk

menjaga kebudayaan seutuhnya. Oleh karena itu diharapkan

mampu mengundang para seniman budaya yang bergerak pada

bidang tersebut.

- Bagi para mahasiswa diharapkan agar tidak melupakan budaya

bangsa yang tak ternilai harganya agar dapat terjaga

kelestariannya serta tidak melupakan akan nilai sejarah yang

terkandung di dalamnya. Karena jika tidak dilestarikan oleh

generasi muda kepada siapa lagi budaya bangsa dapat terjaga dan

terlestarikan dengan baik.

2. Saran untuk Sanggar-Sanggar Seni

Setiap sanggar membutuhkan promosi meskipun hanya sedikit, tetapi hal

yang sedikit tersebut bila ditujukan sesuai dengan target pasar yang dituju

segala sesuatunya dapat berjalan dengan baik dan efisien. Sehingga pada

akhirnya dapat meningkatkan jumlah pengunjung untuk keuntungan setiap

sanggarnya juga.

3. Saran untuk Penikmat Seni , Desainer.

Dalam membuat setiap desain ditunjang dengan layout yang menarik dan

sesuai dengan target pasar yang dituju agar tepat sasaran. Oleh karena itu

sebagai pecinta seni seharusnya mampu untuk memperhatikan hal-hal

tersebut agar segala sesuatunya dapat berjalan dengan baik dan teratur sesuai

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Becherel, Lionel. Vellas, Franois. (2008). Pemasaran Pariwisata Internasional.

Cet 1. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Griffin, R.W. dan Elbert, R.J. (2007). Bisnis. Jakarta: Prenhallindo

Ismayanti. (2010). Pengantar Pariwisata. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Kotler, Philip. (2001). A framework for Marketing Management. New York,

Prentice-Hall

Ross, Raymond S. (1983). Speech Comunication: Fundamental and Practice.

Englewood Cliffs. New Jersey: Prentice Hall

Rustan, Surianto. (2009). Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama

Santrock, John. W. (2003). Adolescence. Jakarta: Erlangga

Sardi, Irawan. (2004). Manajemen, Desain dan Pengembangan Situs Web dan Adobe

Photoshop 7.0. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Soekadijo. (1996). Anatomi Pariwisata. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Spillane, James. J. (1991). Ekonomi Pariwisata : Sejarah dan Prospeknya.

Yogyakarta: Kanisius

Triadi, Dendy & Bharata Addy Sukma. (2010). Ayo Bikin Iklan! Memahami Teori &

Gambar

Tabel 1-1 : Skema Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kebutuhan ruang/lahan untuk prasarana transportasi darat dan hunian atau ruang untuk aktivitas lainnya maka semakin banyak lahan terbuka yang hilang ( resapan air )..

Berikut ini adalah pernyataan yang tidak tepat dari cerita di atas ...d. Ahmad bercita-cita jadi

1) Oposisi kembar: oposisi yang mencakup dua anggota seperti laki-laki- wanita, jantan-betina, hidup-mati,. Cirri utama dari kelas antonym ini adalah penyangkalan terhadap

Mengingat Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah berupa bijih besi, maka perlu adanya penelitian lanjutan terkait pembuatan pigmen supaya mendorong industri

PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING (CORE).. Universitas Pendidikan Indonesia |

Nilai terbaik jelly drink belimbing wuluh terbaik menurut parameter fisik dan kimia adalah perlakuan proporsi belimbing wuluh : air 1:1 dengan konsentrasi

154 NURHALIZAH FADILA CAPAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

TELAH MELAKSANAKAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH PADA TANGGAL 25 FEBRUARI 2018 DAN 11 MARET 2018. Diperiksa