• Tidak ada hasil yang ditemukan

Workshop Pelatihan Meningkatkan Perkembangan Motorik Anak Melalui Olahraga Bermain Bola.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Workshop Pelatihan Meningkatkan Perkembangan Motorik Anak Melalui Olahraga Bermain Bola."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

WORKSHOP PELATIHAN MENINGKATKAN

PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK MELALUI

OLAHRAGA BERMAIN BOLA

Janoko Liman / 0964161

Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha, Bandung 40164

E-mail : limxiaolim@yahoo.com

ABSTRAK

Saat ini, perkembangan motorik anak mempunyai peranan penting dalam tumbuh kembang seorang anak, tetapi hal tersebut sangat kurang mendapat perhatian dari orang disekitar anak, terutama guru olahraga yang sangat berperan penting sebagai pengajar. Para guru olahraga juga cenderung memberikan olahraga fisik padahal olahraga fisik seperti push up, sit up, scout jump dan matras dapat menghambat dan merusak perkembangan motorik anak. Padahal perkembangan motorik anak dapat dikembangkan melalui olahraga yang banyak menggunakan motorik kasar pada anak yaitu olahraga bermain bola.

Dengan begitu sangat diperlukan suatu cara untuk memberikan pembelajaran kepada guru olahraga melalui pelatihan, agar guru olahraga dapat memberikan olahraga yang baik untuk perkembangan motorik anak melalui olahraga bermain bola. Workshop Pelatihan dipilih sebagai sarana penyampaian untuk menyampaikan pembelajaran bagaimana meningkatkan perkembangan motorik anak dengan baik. Media penyampaian pelatihan meningkatkan motorik anak akan dikemas didalam sebuah acara dan buku pelatihan yang dibuat secara menarik agar dapat mudah dimengerti oleh para guru olahraga.

(2)

TRAINING WORKSHOP TO INCREASE

CHILDREN’S MOTORIC DEVELOPMENT

THROUGH PLAYING BALL SPORT

Janoko Liman / 0964161

Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha, Bandung 40164

E-mail : limxiaolim@yahoo.com

ABSTRACT

This moment, children’s motoric development has important part in their growth. But it is so much lack of concern from people arround them, especially sport teachers who have important role. Sport teachers are also tend to give physical exercise such as push up, sit up, scout jump, and mattress which can obstruct and impair children’s motoric development. Whereas it can be developed through sport which use many gross motor skills such as playing ball.

It needs a way to give a learning to sport teachers through training, therefore sport

teacher can give appropriate exercise for children’s motoric development through

playing ball sport. Training workshop is chosen as a medium to deliver learning how to increase children’s motoric delevopment in a good way. Training media to

increase children’s motoric will be packed in an event and training book is made

attractively so that it can be easily understand by sport teachers.

With training workshop was packed attractively, it hope that sport teachers motivate

to teach therefore they can change the way they teach sport to children so children’s

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

COVER DALAM i

LEMBAR PENGESAHAN ii

SURAT PERNYATAAN iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iv

KATA PENGANTAR v

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 3

1.2.1 Rumusan Masalah 3

1.2.2 Ruang Lingkup 3

1.3 Tujuan Perancangan 4

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 4

1.5 Skema Perancangan 5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Ilmu Komunikasi 6

2.1.1 Strategi Komunikasi 6

2.1.2 Sifat Komunikasi 7

2.1.3 Fungsi dan Tujuan Komunikasi 7

2.2 Workshop 8

2.3.1 Tujuan Workshop 8

2.3.2 Strategi Workshop 8

(4)

2.4 Logo 9

2.4.1 Jenis-Jenis Logo 10

2.5 STP 10

2.6 SWOT 11

2.7 Teori Perkembangan Motorik Anak 12

2.8 Pengertian Olahraga 12

2.9 Manfaat Bermain Bola Bagi Anak 13

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH

3.1 Data dan Fakta 14

3.1.1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 14

3.1.2 Biografi Timo Scheunemann 15

3.1.3 Hasil Observasi 16

3.1.4 Hasil Wawancara 16

3.1.5 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis 23

3.1.5.1 Kampanye Yes! Main Yuk 23

3.1.5.2 Kampanye Stop Sport Injuries 24 3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta 25 3.2.1 Analisis Berdasarkan Pengertian Komunikasi 25 3.2.2 Analisis Berdasarkan Strategi Komunikasi 25 3.2.3 Analisis Berdasarkan Fungsi dan Tujuan Komunikasi 26 3.2.4 Analisis Berdasarkan Sifat Komunikasi 26

3.2.5 Analisis Logo 26

3.2.6 Analisis Berdasarkan Teori Workshop 26 3.2.7 Analisis Berdasarkan Teori Strategi Workshop 27

3.2.8 Analisis STP 27

3.2.9 Analisis SWOT 28

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

4.1 Konsep Komunikasi 30

4.2 Konsep Kreatif 31

(5)

4.4 Hasil Karya 33

4.4.1 Logo 33

4.4.1.1 Logo Acara SUPER-A 33

4.4.1.2 Logo Tagline BELAJAR DAN BERUBAH 35

4.4.2 Invitation 36

4.4.3 Poster 37

4.4.3.1 Poster Seri Pertama 37

4.4.3.2 Poster Seri Kedua 38

4.4.4 Buku Pelatihan 39

4.4.10 Stand Registrasi 45

4.4.11 Name Tag 46

4.4.12 T-Shirt 47

4.4.13 Pin 48

4.4.14 Bola 49

4.4.15 Layout Workshop 49

4.5 Rencana Anggaran Biaya (RAB) 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 51

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1.1.1 Logo Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat 14

Gambar 3.1.1.2 Foto Timo Scheunemann 15

Gambar 3.1.5.1 Kampanye Yes! Main Yuk! 23

Gambar 3.1.5.2 Kampanye Stop Sport Injuries 24

Gambar 4.4.1.1.1 Logo SUPER-A 33

Gambar 4.4.1.2.1 Logo BELAJAR DAN BERUBAH 35

Gambar 4.4.2.1 Invitation Desain 36

Gambar 4.4.3.1.1 Poster Seri Pertama 37

Gambar 4.4.3.2.1 Poster Seri Kedua 38

Gambar 4.4.4.1 Buku Pelatihan 39

Gambar 4.4.5.1 Standing Figure 40

Gambar 4.4.6.1 Hanging Poster 41

Gambar 4.4.7.1 Website 42

Gambar 4.4.8.1 X-Banner 43

Gambar 4.4.9.1 Buku Tamu 44

Gambar 4.4.10.1 Stand Registrasi 45

Gambar 4.4.11.1 Name Tag 46

Gambar 4.4.12.1 T-Shirt 47

Gambar 4.4.13.1 Pin 48

Gambar 4.4.14.1 Bola 49

(7)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1.5.1 Skema Perancangan 5

Diagram 3.1.4.1 Pengetahuan Guru Olahraga Sekolah Dasar Mengenai Penting Atau Tidak Penting Olahraga Fisik Bagi Anak

Usia 5-8 Tahun 17

Diagram 3.1.4.2 Pengetahuan Guru Olahraga Sekolah Dasar Mengenai Apakah Latihan Fisik Dapat Merusak Perkembangan

Motorik Anak Usia 5-8 Tahun 18

Diagram 3.1.4.3 Olahraga Favorit Anak Usia 5-8 Tahun Menurut Guru

Olahraga Sekolah Dasar 19

Diagram 3.1.4.4 Pengetahuan Guru Olahraga Sekolah Dasar Tentang Olahraga Bermain Bola Lebih Membantu

Meningkatkan Perkembangan Motorik Anak

Usia 5-8 Tahun 20

Diagram 3.1.4.5 Penerapan Olahraga Bermain Bola Oleh Guru

Olahraga Sekolah Dasar Kepada Anak Usia 5-8 Tahun 21 Diagram 3.1.4.6 Guru Olahraga Sekolah Dasar Yang Memberikan

dan Yang Tidak Memberikan Olahraga Fisik Kepada

(8)

DAFTAR ISTILAH

Sit Up : Latihan kekuatan perut umumnya dilakukan dengan tujuan memperkuat fleksor pinggul dan otot perut

Push Up : Jenis senam kekuatan yang berfungsi untuk menguatkan otot bisep maupun trisep

Scout Jump : olahraga untuk memperkuat kaki dan paha

Workshop : acara pembelajaran yang ditujukan kepada orang-orang yang akan berdiskusi mengenai suatu masalah tertentu dan mencari

solusi atau jalan keluarnya

Website : Halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Wawancara dengan Dr. Robby Tejasentosa 58 Lampiran B : Wawancara Dengan Guru Olahraga Sekolah Dasar Angkasa 60 Lampiran C : Wawancara Dengan Guru Olahraga Sekolah Dasar Bianglola 63 Lampiran D : Wawancara Dengan Guru Olahraga Sekolah Dasar Sukarsari 65 Lampiran E : Wawancara Dengan Guru Olahraga Sekolah Dasar

Gentra Masekdas 67

Lampiran F : Wawancara Dengan Guru Olahraga Sekolah Dasar Caringin 69 Lampiran G : Wawancara Dengan Guru Olahraga Sekolah Dasar Banjarsari 71 Lampiran H : Wawancara Dengan Guru Olahraga Sekolah Dasar Gamaliel 73

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Olahraga merupakan salah satu sarana bagi banyak kalangan baik anak-anak maupun orang tua untuk menjaga kebugaran jasmani mereka. Tetapi olahraga juga dapat menjadi salah satu penyebab perkembangan motorik pada anak terhambat apabila cara pemberian olahraga kepada anak tidak sesuai dengan usia mereka, terutama pada usia 5-8 tahun karena pada umur ini perkembangan motorik sedang pada masa perkembangannya sehingga harus diperhatikan.

Perkembangan motorik merupakan hal yang penting dalam pertumbuhan anak. Hal ini menjadi penting karena dengan bergerak anak akan belajar kelincahan, yang nantinya akan bermanfaat bagi kelincahan berpikir. Kemudian banyak bergerak juga membuat anak lebih sehat, ini adalah modal dasar untuk pertumbuhan perkembangan yang lain. Namun di Indonesia banyak anak-anak yang mengalami keterlambatan dalam perkembangan motoriknya. Hal tersebut disebabkan orang tua tidak membiarkan anak bergerak dengan bebas, sehingga kemampuan motorik anak tidak dapat berkembang. Pernyataan tersebut diambil dari sumber pada website www.hd.co.id

Selain itu, sangat disayangkan ternyata di sekolah dasar tempat mereka dapat berolahraga juga terdapat masalah yaitu, guru olahraga yang kurang memahami dan memperhatikan perkembangan motorik anak. Hal tersebut terbukti dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh penulis di beberapa sekolah dasar di Bandung, ditemukan para guru olahraga memberikan olahraga fisik seperti sit up, push up, scout jump dan matras kepada anak-anak usia 5-8 tahun. Padahal

(11)

seperti sit up, push up, scout jump dan matras karena olahraga tersebut dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan motorik pada anak.

Perkembangan motorik anak bisa dikembangkan melalui olahraga yang menyenangkan seperti olahraga bermain bola. Bermain bola dapat membantu perkembangan motorik anak karena dasar-dasar olahraga bermain bola melibatkan perkembangan motorik kasar seperti berlari, melompat, berjalan, melempar dan menangkap. Timo Scheunemann, Mantan Direktur Pembinaan Usia Muda PSSI mengatakan anak usia 5-8 tahun seharusnya jangan diberikan olahraga fisik seperti sit up, push up, scout jump dan matras karena olahraga tersebut dapat menghambat

perkembangan motorik anak. Hal ini juga didukung hasil wawancara dengan Dr. Robby Tejasentosa salah seorang dokter umum di rumah sakit Immanuel yang manyatakan bahwa anak pada usia 5-8 tahun tubuhnya belum mampu menerima olahraga fisik seperti sit up, push up, scout jump dan matras karena olahraga tersebut merupakan olahraga yang bersifat berat dan tidak boleh diberikan kepada anak usia 5-8 tahun. Jika hal tersebut dipaksakan maka akan terjadi cedera yang dapat menggangu perkembangan motorik anak, seperti kelumpuhan dan cedera parah lainnya. Dr. Robby juga menambahkan akibat umum apabila motorik pada anak tidak berkembang yaitu, terhambatnya perkembangan motorik anak yang akan berakibat pada berkurangnya rasa percaya diri anak sehingga keinginan anak untuk belajar menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Timo juga menambahkan usia 5-8 tahun dapat diberikan olahraga bermain bola yang menyenangkan seperti bagaimana cara mereka mengenal tubuhnya. Kemudian bagaimana pengenalan arah bola kepada anak mulai diterima oleh otak anak tersebut. Bermain bola juga tidak semata-mata hanya menjadi permainan saja, menangkap dan melempar bola juga sudah menjadi bagian dari olahraga agar anak terbiasa dengan bola. Timo juga menambahkan, bermain bola pada usia 5-8 tahun harus menyenangkan.

(12)

3 Jasmani Olahraga dan Kesehatan) untuk kelas 1, 2, dan 3, diharapkan dapat membangun, meningkatkan dan mendorong semangat mengajar guru olahraga ditingkat sekolah dasar, untuk memberikan olahraga yang baik bagi anak melalui olahraga bermain bola, sehingga perkembangan motorik anak dapat berkembang dengan baik.

Dikarenakan pentingnya perkembangan motorik bagi pertumbuhan anak yang dapat dikembangkan melalui olahraga bermain bola, Penulis ingin membantu pembinaan olahraga yang benar menurut Timo dan kurikulum PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan) untuk kelas 1, 2, dan 3, maka terbentuklah pembuatan

tugas akhir yang berjudul “Workshop Pelatihan Meningkatkan Perkembangan Motorik Anak Melalui Olahraga Bermain Bola”.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

1.2.1 Rumusan Masalah

1. Bagaimana membangun, meningkatkan dan mendorong semangat mengajar guru olahraga sekolah dasar untuk memberikan pelajaran olahraga yang menyenangkan kepada anak usia 5-8 tahun melalui olahraga bermain bola?

2. Bagaimana membuat guru olahraga sekolah dasar mendapatkan media pembelajaran olahraga yang baik bagi perkembangan motorik anak usia 5-8 tahun melalui olahraga bermain bola?

1.2.2 Ruang Lingkup

(13)

buku pelatihan olahraga bermain bola dengan acuan buku Timo dan beberapa tambahan dari kurikulum PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan) untuk kelas 1, 2, dan 3. Sedangkan workshop akan dilaksanakan di daerah Bandung, dengan rentang waktu yang dimulai pada tanggal 9 September 2013 hingga tanggal 12 September 2013 yang bertepatan dengan hari Pekan Olahraga Nasional (PON). Yang menjadi target primer dari workshop pelatihan untuk meningkatkan perkembangan motorik anak melalui olahraga bermain bola ini adalah guru olahraga sekolah dasar. Guru olahraga sekolah dasar dipilih sebagai target primer karena guru olahraga adalah mediator yang mengajarkan olahraga yang dapat meningkatkan perkembangan motorik anak usia 5-8 tahun.

1.3Tujuan Perancangan

Tugas akhir ini dibuat dengan tujuan membangun, meningkatkan dan mendorong semangat guru olahraga sekolah dasar agar dapat memberikan olahraga yang tepat dan menyenangkan bagi anak melalui olahraga bermain bola, sehingga perkembangan motorik anak dapat berkembang dengan baik.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara, yaitu dengan langsung menanyakan kepada ahli kesehatan dan guru olahraga sekolah dasar secara bertatap muka, dan hasilnya didapat data yang akurat sesuai dengan sekitar permasalahan dalam perkembangan motorik anak.

2. Studi Pustaka, yaitu dengan pengumpulan data berupa laporan-laporan studi terdahulu, serta situs, yang nantinya akan membantu penulis untuk lebih mudah dalam membuat penelitian dengan data yang sudah tersedia.

(14)

5 mengamati langsung kesekolah-sekolah dasar dan hasilnya penulis dapat mengetahui kesalahan guru olahraga dalam pembinaan olahraga pada anak usia 5-8 tahun.

- Hampir semua guru olahraga sekolah dasar merasa bahwa olahraga fisik seperti sit up, push up, scout jump dan matras itu penting karena dapat meningkatkan perkembangan motorik anak usia 5-8 tahun padahal sebaliknya.

- Menurut guru olahraga hampir semua anak usia 5-8 tahun menyukai olahraga bermain bola

- Hampir semua guru olahraga di sekolah dasar tidak sadar bahwa olahraga fisik seperti sit up, push up, scout jump dan matras dapat merusak motorik anak usia 5-8 tahun.

- Hampir semua guru olahraga mengetahui olahraga bermain bola dapat membantu meningkatkan perkembangan motorik anak tetapi olahraga tersebut hanya diberikan apabila

terdapat waktu tersisa.

MASALAH

- Banyaknya guru olahraga sekolah dasar yang memberikan olahraga fisik seperti sit up, push up, scout jump dan matras kepada anak usia 5-8 tahun.

- Banyaknya guru olahraga sekolah dasar mengetahui olahraga bermain bola dapat meningkatkan perkembangan motorik anak tetapi lebih memprioritaskan memberikan olahraga

fisik seperti sit up, push up, scout jump dan matras.

- Banyaknya guru olahraga sekolah dasar tidak sadar bahwa olahraga fisik dapat merusak perkembangan motorik anak.

HASIL AKHIR

Terdorongnya semangat guru olahraga sekolah dasar untuk memberikan olahraga yang baik bagi

perkembangan motorik anak melalui olahraga yang tepat yaitu olahraga bermain bola SOLUSI

Melakukan komunikasi dengan sarana media

pembelajaran ditujukan bagi guru-guru olahraga. Komunikasi

Berdasarkan teori Harlord

D. Lasswell dan teori

strategi komunikasi

menurut R. Wayne Pace,

Brent D. Peterson, dan M.

Dallas Burnet

Workshop Berdasarkan tujuan dan

(15)
(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Perkembangan motorik anak sebenarnya merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Namun sangat disayangkan terdapat banyak guru olahraga yang kurang memahami bagaimana memberikan olahraga yang baik untuk perkembangan motorik anak, khususnya dijenjang kelas 1-3 sekolah dasar. Guru olahraga cenderung memberikan olahraga fisik yang justru dapat merusak perkembangan motorik anak. Olahraga tersebut seperti push up, sit up, scout jump dan matras. Padahal, masih banyak jenis olahraga lain yang baik bagi perkembangan motorik anak, seperti olahraga bermain bola.

Oleh sebab itu, diperlukan sebuah pelatihan berupa workshop untuk guru olahraga, dimana didalam workshop tersebut diberikan buku pelatihan tentang cara mudah meningkatkan motorik anak serta pengarahan seputar perkembangan motorik anak dari beberapa narasumber yang ahli dibidangnya. Workshop pelatihan ini diharapkan dapat membuat guru olahraga lebih memahami bagaimana cara meningkatkan perkembangan motorik anak dengan tepat melalui olahraga bermain bola.

5.2 Saran

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Onong Uchjana, (2001), Ilmu Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya

Venus, Antar, (2010), Manajemen Kampanye, Bandung, Simbiosa Rekatama Media

Wiryawan, B. Mendiola, (2008), Kamus Brand A-Z, Jakarta, Red&Wine Publishing

Yuliastanti, Anna, (2008), Bekerja Sebagai Desainer Grafis, Jakarta, Esensi

www.hd.co.id dari http://www.hd.co.id/info-kesehatan/kenali-perkembangan-anak-anda. diakses tanggal 4 Maret 2013 pukul 18.19

www.perspektifbaru.com dari http://www.perspektifbaru.com/wawancara/844 diakses tanggal 4 Maret 2013 pukul 18.27

www.desainstudio.com dari http://www.desainstudio.com/2010/01/jenis-jenis-logo.html diakses tanggal 4 Maret 2013 pukul 18.33

www.komunikan-indonesia.org dari http://komunikasi-indonesia.org/2010/02/harold-laswell/ diakses tanggal 5 Maret 2013 pukul 21.01

www.episentrum.com dari http://episentrum.com/artikel-psikologi/perkembangan-motorik-anak-usia-dini/ diakses tanggal 5 Maret 2013 pukul 21.18

www.artikelkesehatananak.com dari http://artikelkesehatananak.com/bermain-sepak-bola-untuk-bayi.html diakses tanggal 5 Maret 2013 pukul 21.20

(18)

www.disdik.jabarprov.go.id dari

http://www.disdik.jabarprov.go.id/index.php?mod=manageMenu&idMenuKiri =340&idMenu=448 diakses tanggal 5 Maret 2013 pukul 21.30

www.buku.binasepakbola.com/ diakses tanggal 5 maret 2013 pukul 21.32

www.http://library.binus.ac.id dari

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/Bab%20II_11-53.pdf diakses tanggal 5 Maret 2013 pukul 22.15

www.kabarbisnis.com dari http://www.kabarbisnis.com/read/289141 diakses tanggal 6 Maret 2013 pukul 19.00

www.kesekolah.com dari

http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/kesehatan/olahraga-berlebihan-picu-cedera-pada-anak.html diakses tanggal 6 Maret 2013 pukul 21.10

www.iknow.apb-group.com dari http://iknow.apb-group.com/mempersiapkan-workshoplokakarya/#more-773 diakses tangal 7 Maret 2013 pukul 21.20

www.kumpulanistilah.com dari

http://www.kumpulanistilah.com/2011/08/pengertian-seminar.html diakses tanggal 18 Maret 2013 pukul 21.15

www.matakristal.com dari http://matakristal.com/pengertian-buku/ diakses tanggal 20 Maret 2013 pukul 09.00

www.imammurtaqi.com diambil dari http://www.imammurtaqi.com/2011/12/fungsi-gambar-ilustrasi.html diakses tanggal 24 Maret 2013 pukul 14.45

Referensi

Dokumen terkait

Walaupun secara statistik tidak berpengaruh nyata, perlakuan pemberian pupuk kandang sapi menunjukkan jumlah bunga per tangkai yang lebih banyak yaitu 3.92 tangkai

Salah satu jenis Seven Segment Display yang sering digunakan oleh para penghobi Elektronika adalah 7 Segmen yang menggunakan LED (Light Emitting Diode) sebagai

Versi-versi bahasa Inggris masa kini dapat dikategorikan dalam berbagai cara. Ciri pertama adalah antara versi-versi yang terdapat dalam jalur revisi langsung dari

[r]

Kader posyandu lansia berkunjung ke rumah lansia yang tidak hadir dalam kegiatan posyandu lansia untuk memantau keadaan

Hasil pengujian parsial pada penelitian menunjukkan bahwa lokasi, layanan, dan variabel kualitas produk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

11 Nusa Tenggara Timur Timor Tengah Utara Miomafo Barat Neotoko. 12 Lampung Way Kanan Blambangan Umpu

Gerakan koperasi Uni Soviet turut aktif dalam gerakan politik di negeri tersebut. Koperasi tidak dapat dan tidak boleh bersikap netral di dalam gerakan politik.