• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Revenue Capacity Pemkab dan Pemkot Se Eks-Karesidenan Semarang Tahun Anggaran 2008-2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Revenue Capacity Pemkab dan Pemkot Se Eks-Karesidenan Semarang Tahun Anggaran 2008-2012"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

REVENUE CAPACITY PEMKAB DAN PEMKOT SE

EKS-KARESIDENAN SEMARANG TAHUN ANGGARAN

2008-2012

Oleh:

WIWIT ANGGRAHENI

NIM: 232010126

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan–persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS

:

EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI :

AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa oleh karena kasih

karunia serta rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan kertas kerja ini dengan

judul “REVENUE CAPACITY PEMKAB DAN PEMKOT SE

EKS-KARESIDENAN SEMARANG TAHUN ANGGARAN 2008-2012” dengan

lancar. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran

kapasitas pendapatan pada pemerintah Eks-Karesidenan Semarang pada tahun

2008-2012.

Penulis menyadari bahwa dalam kertas kerja ini masih banyak terdapat

kekurangan yang harus diperbaiki, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran

dan kritik yang membangun untuk mewujudkan kertas kerja yang lebih baik.

Semoga kertas kerja ini nantinya dapat memberikan manfaat bagi perkembangan

literatur akuntansi, dunia akademis maupun praktisi dalam bidang sektor publik

(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penulisan kertas kerja ini tidak sedikit hambatan dan juga rintangan yang

telah dihadapi oleh penulis. Akan tetapi, banyak sekali pihak yang telah membantu,

memberikan semangat serta dukungan kepada penulis baik di Universitas Kristen

Satya Wacana maupun diluar. Dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat,

penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Keluarga penulis, Mama “Suliyanti” dan Papa “Hendro” Tersayang, yang

selama ini membesarkan, merawat dan menjadi semangat terbesar untuk

menyelesaikan kertas kerja ini.

2. Bapak Marwata, SE., M.Si., Ph.D., Akt. selaku pembimbing yang telah

meluangkan waktu, tenaga, pikiran serta dengan sabar memberikan arahan

kepada penulis hingga penulis dapat menyelesaikan kertas kerja ini dengan

baik.

3. Ibu Gustin Tanggulungan, SE., M.Ak., Akt. selaku wali studi, yang

senantiasa memberikan masukan bagi penulis selama menempuh pendidikan

di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

4. Bapak Usil Sis Sucahyo, SE., MBA. selaku Kaprogdi Akuntansi Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

5. Bapak Hari Sunarto SE., MBA., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ekonomika

dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

6. Seluruh staff pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen

Satya Wacana yang telah memberikan bekal pengetahuan kepada penulis

dan staf tata usaha yang memberikan bantuan kepada penulis selama

menuntut ilmu di Universitas Kristen Satya Wacana.

(8)

vi

Tengah yang terkait oleh penulisan kertas kerja ini.

8. Seluruh staff Badan Pusat Statistik (BPS) perwakilan Provinsi Jawa Tengah

yang terkait oleh penulisan kertas kerja ini.

9. Keluarga besar Ang Ie Djong dan juga keluarga besar Eyang Sumarto Petruk

yang senantiasa mendoakan penulis demi kelancaran menyelesaikan kertas

kerja ini.

10. Kekasih hati Joandi Sutomo yang selama ini mendukung terus penulis

baik suka maupun duka tiap harinya baik di Salatiga agar bisa

menyelesaikan kertas kerja ini dengan baik.

11. Sahabat terbaik Ayu Sampurno dan segenap keluarga Papi Atek Sudarmo

dan Mama Sundari yang selalu dan senantiasa menjadi keluarga, sahabat, dan

juga saudara/i bagi penulis baik suka maupun duka.

12. Teman baik penulis, Steviyani, Nur Indah N.S, M. Shidqi A. serta W. Kartika

Dewi yang senantiasa menjadi teman seperjuangan serta teman-teman yang

tidak bisa disebutkan satu per satu atas dukungan dalam menyelesaikan

kertas kerja ini.

13. Teman-teman Finger Kine Klub dan teman-teman lainnya yang bersama

sejak awal kuliah.

14. Segenap pihak yang belum penulis sebutkan satu per satu, yang membantu

penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses

pembuatan kertas kerja ini.

Salatiga, 17 Juli 2014

(9)

SARIPATI

Berlakunya kebijakan otonomi daerah mengharuskan Pemerintah Daerah untuk

lebih mengetahui kapasitas pendapatan yang dimiliknya. Menurut klasifikasi

daerah tipologi klassen, daerah yang berada di Eks-Karesidenan Semarang

memiliki kondisi Pemerintah Daerah yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui gambaran kapasitas pendapatan pada Pemkab dan Pemkot se

Eks-Karesidenan Semarang dengan menggunakan model penelitian deskriptif

eksploratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Kinerja Pemerintah

Daerah di Eks-Karesidenan Semarang mengalami ketidakstabilan yang dapat

dilihat dari analisis pertumbuhan keuangannya; (2) terdapat peningkatan guna

mengoptimalkan sumber daya serta pendapatan daerah dalam memenuhi

kebutuhan belanja serta pembangunan daerah; (3) meningkatnya pendapatan asli

daerah yang berasal dari pajak daerah; (4) keberagaman kondisi daerah

berdasarkan tipologi klassen, tidak serta merta tercermin dalam alat analisis yang

digunakan.

(10)

viii ABSTRACT

The autonomous region’s policy requires local Goverment to be more aware to its

own revenue capacity. According to regional classification klassen typology, the

region that located in Semarang Ex-Regency has various local Goverment

conditions. This research aimed to the description of the capacity of the revenue

on Country Goverment and city Goverment in Semarang Ex-Regency, by using

the descriptive exploratory research method. This result of the research indicated

that: (1) The performance of local Goverment in Semarang Ex-Regency

experienced instability which could be seen from the growth financial analysis; (2)

There was improvement in order to optimize resource and income areas in

meeting the expenditure needs and regional development; (3) The increasing of

the local revenue derived from local taxes; (4) The variety of area's condition

based on klassen typology, was not described on the analysis tool used.

(11)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Surat Pernyataan Keaslian Skripsi ... ii

Halaman Persetujuan/Pengesahan ... iii

Kata Pengantar ... iv

Ucapan Terima Kasih ... v

Saripati ... vii

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ... 6

Revenue Capacity (Kapasitas Pendapatan) ... 6

Pendapatan Daerah ... 7

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 7

2. Dana Perimbangan ... 8

3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah ... 8

Analisis Kapasitas Pendapatan Daerah ... 8

1. Analisis Pertumbuhan Pendapatan ... 9

(12)

x

3. Rasio Kemandirian Keuangan Daerah ... 10

4. Derajat Desentralisasi ... 11

5. Rasio Pajak ... 12

6. Pajak Per Kapita ... 12

7. Ruang Fiskal ... 13

METODE PENELITIAN ... 13

Jenis dan Sumber Data ... 13

Metode Analisis ... 14

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 15

Analisis Pertumbuhan Keuangan Daerah ... 15

Ketergantungan Keuangan Daerah ... 30

Kemandirian Keuangan Daerah ... 35

Derajat Desentralisasi ... 40

Rasio Pajak ... 43

Pajak Per Kapita ... 49

Ruang Fiskal ... 52

PENUTUP ... 58

Kesimpulan ... 58

Saran dan Keterbatasan Penelitian ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kondisi Kabupaten/Kota se Eks-Karesidenan Semarang Menurut

Tipologi Klassen Tahun 2012 ... 2

Tabel 2. Pola Hubungan Tingkat Kemandirian dan Kemampuan Keuangan

Daerah ... 11

Tabel 3. Hasil Analisis Pertumbuhan Pendapatan Daerah Pemkab dan

Pemkot Se Eks-karesidenan Semarang Tahun 2008-2012 ... 66

Tabel 4. Hasil Analisis Pertumbuhan Retribusi Daerah Pemkab dan Pemkot

Se Eks-karesidenan Semarang Tahun 2008-2012 ... 66

Tabel 5. Hasil Analisis Pertumbuhan Pajak Daerah Pemkab dan Pemkot

Se Eks-karesidenan Semarang Tahun 2008-2012 ... 67

Tabel 6. Hasil Analisis Pertumbuhan Transfer Daerah Pemkab dan Pemkot

Se Eks-karesidenan Semarang Tahun 2008-2012 ... 67

Tabel 7. Hasil Olah Data Ketergantungan Keuangan Daerah Pemkab dan

Pemkot Se Eks-Karesidenan Semarang Tahun 2008-2012 ... 68

Tabel 8. Hasil Olah Data Kemandirian Keuangan Daerah Pemkab dan

Pemkot Se Eks-Karesidenan Semarang Tahun 2008-2012 ... 68

Tabel 9. Hasil Olah Data Derajat Desentralisasi Pemkab dan Pemkot

Se Eks-Karesidenan Semarang Tahun 2008-2012 ... 69

Tabel 10. Hasil Olah Data Rasio Pajak Pemkab dan Pemkot Se

Eks-Karesidenan Semarang Tahun 2008-2012 ... 69

Tabel 11. Hasil Olah Data Pajak Per Kapita Pemkab dan Pemkot

(14)

xii

Tabel 12. Hasil Olah Data Ruang Fiskal Pemkab dan Pemkot Se Eks-Karesidenan

(15)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.A Trend Pertumbuhan Pendapatan Daerah Kabupaten/Kota se

Eks-Karesidenan Semarang Tahun 2008-2012 ... 15

Grafik 1. B Pertumbuhan Pendapatan Daerah Kabupaten/Kota se

Eks-Karesidenan Semarang ... 16

Grafik 2.A Trend Pertumbuhan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota se

Eks-Karesidenan Semarang Tahun 2008-2012 ... 19

Grafik 2.B Pertumbuhan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota se

Eks-Karesidenan Semarang ... 20

Grafik 3.A trend Pertumbuhan Pajak Daerah Kabupaten/Kota se

Eks-Karesidenan Semarang Tahun 2008-2012 ... 23

Grafik 3.B Pertumbuhan Pajak Daerah Kabupaten/Kota se Eks-Karesidenan

Semarang ... 24

Grafik 4.A Trend Pertumbuhan Transfer Daerah Kabupaten/Kota se

Eks-Karesidenan Semarang Tahun 2008-2012 ... 27

Grafik 4.B Pertumbuhan Transfer Daerah Kabupaten/Kota se Eks-Karesidenan

Semarang ... 28

Grafik 5.A Trend Ketergantungan Keuangan Daerah Kabupaten/Kota se

Eks-Karesidenan Semarang Tahun 2008-2012 ... 31

Grafik 5.B Ketergantungan Keuangan Daerah Kabupaten/Kota se

Eks-Karesidenan Semarang ... 31

Grafik 6.A Trend Kemandirian Keuangan Daerah Kabupaten/Kota se

Eks-Karesidenan Semarang Tahun 2008-2012 ... 36

(16)

xiv

Semarang ... 36

Grafik 7.A Trend Derajat Desentralisasi Kabupaten/Kota se Eks-Karesidenan

Semarang Tahun 2008-2012 ... 41

Grafik 7.B Derajat Desentralisasi Kabupaten/Kota se Eks-Karesidenan

Semarang ... 41

Grafik 8.A Trend Rasio Pajak Kabupaten/Kota se Eks-Karesidenan Semarang

Tahun 2008-2012 ... 44

Grafik 8.B Rasio Pajak Kabupaten/Kota se Eks-Karesidenan Semarang ... 44

Grafik 8.C Rasio Pajak Kabupaten/Kota se Eks-Karesidenan Semarang ... 45

Grafik 9.A Trend Pajak Per Kapita Kabupaten/Kota se Eks-Karesidenan

Semarang Tahun 2008-2012 ... 50

Grafik 9.B Pajak Per Kapita Kabupaten/Kota se Eks-Karesidenan Semarang 50

Grafik 10. A Trend Ruang Fiskal Kabupaten/Kota se Eks-Karesidenan

Semarang Tahun 2008-2012 ... 53

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Olah Data ... 66

Lampiran 2. Data APBD dan BPS Kota Semarang yang Segunakan ... 71

Lampiran 3. Data APBD dan BPS Kabupaten Semarang yang Segunakan .... 73

Lampiran 4. Data APBD dan BPS Kota Salatiga yang Segunakan ... 75

Lampiran 5. Data APBD dan BPS Kabupaten Kendal yang Segunakan ... 77

Lampiran 6. Data APBD dan BPS Kabupaten Demak yang Segunakan ... 79

Gambar

Tabel 12. Hasil Olah Data Ruang Fiskal Pemkab dan Pemkot Se Eks-Karesidenan
Grafik 8.A Trend Rasio Pajak Kabupaten/Kota se Eks-Karesidenan Semarang

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Surat Kuasa bagi yang diw akilkan, yang namanya t er cant um dalam Akt a Pendirian/ Perubahan – perusahaan dan dit andat angani oleh kedua belah pihak yang

[r]

Surat Kuasa bagi yang diw akilkan, yang namanya t er cant um dalam Akt a Pendirian/ Perubahan – perusahaan dan dit andat angani oleh kedua belah pihak yang

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

Disemprotkan ( Jet Application of Fluid ), pada proses pendinginan dengan cara ini cairan pendingin disemprotkan langsung ke daerah pemotongan (pertemuan antara

Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa program pascasarjana berikut ini adalah mahasiswa yang sedang aktif