i
PENGA R UH PEM A NFA A T A N M EDIA CD INT ER A K T IF T ER HA DA P HA SIL BEL A JA R IPA M A T ER I BENT UK ENER GI DA N
PENGGUNA A NNY A PA DA K EL A S IV SD NEGER I T A NGGUL A NOM T EM A NGGUNG
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Sholeh Ismail Wais Kurniawan NIM 10105241030
PR OGR A M ST UDI T EK NOL OGI PENDIDIK A N JUR USA N K UR IK UL UM DA N T EK NOL OGI PENDIDIK A N
FA K UL T A S IL M U PENDIDIK A N UNIV ER SIT A S NEGER I Y OGY A K A R T A
v
Kegagalan hanya terjadi apabila kita menyerah
“G.E Lessing”
Semangat dalam segala hal positif merupakan suatu energi yang dapat mewujudkan harapan menjadi kenyataan
vi 1. Ayah dan Ibu
vii
T A NGGUL A NOM T EM A NGGUNG Oleh
Sholeh Ismail Wais Kurniawan NIM 10105241030
A BST R A K
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan CD Interaktif pada mata pelajaran IPA materi bentuk energi dan penggunaannya terhadap hasil belajar siswa pada kelas IV SD Negeri 1 dan 2 Tanggulanom Temanggung.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment, dengan variabel bebas pembelajaran dengan menggunakan CD interaktif, serta variabel terikat hasil belajar siswa. Desain penelitian yaitu pretest-posttest control group design. Subjek penelitian ini adalah 32 siswa kelas IV SD Negeri 1 dan 2 Tanggulanom Temanggung. 16 siswa kelas IV SD Negeri 2 Tanggulanom sebagai kelas eksperimen dan 16 siswa kelas IV SD Negeri 1 Tanggulanom sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik uji-t (t-test).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran dengan menggunakan media CD Interaktif lebih berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Hal tersebut berdasarkan analisis uji-t kedua kelompok, diperoleh yaitu 2,126 yang mana lebih besar dari (2,042) dan memperoleh nilai signifikansi 0,042 lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran dengan menggunakan CD interaktif lebih signifikan mempengaruhi hasil belajar siswa.
viii
skripsi yang berjudul “PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA CD INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI BENTUK ENERGI DAN PENGGUNAANNYA PADA KELAS IV SD NEGERI TANGGULANOM TEMANGGUNG” dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini izinkanlah penulis menyampaikan banyak ucapan terimakasih yang tulus kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberi kesempatan penulis menuntut ilmu di Universitas Negeri Yogyakarta.
2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberi izin penelitian dalam proses menyelesaikan skripsi.
3. Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, bapak Dr. Sugeng Bayu Wahyono yang telah memberi rekomendasi perizinan pendidikan.
4. Bapak M. Djauhar Siddiq, M. Pd. selaku pembimbing I dan Ibu Suyantiningsih, M. Ed. selaku pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh dosen Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan.
x
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PERNYATAAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BA B I PENDA HUL UA N A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Batasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 8
G. Batasan Istilah ... 9
BA B II K A JIA N T EOR I A. Kajian Tentang Media Pembelajaran ... 10
1. Pengertian Media Pembelajaran ... 10
2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... 11
3. Klasifikasi dan Macam-Macam Media Pembelajaran ... 14
xi
3. Kelebihan dan Kekurangan Multimedia Interaktif ... 22
4. Model Multimedia Interaktif ... 25
C. Kajian Tentang CD (Compact Disk) Interaktif ... 28
1. Pengertian CD Interaktif ... 28
2. CD Interaktif Kubixa Kelas 4 ... 30
3. Kelebihan CD Interaktif ... 32
4. Pemanfaatan CD Interaktif dalam Pembelajaran IPA ... 33
D. Kajian Tentang Hasil Belajar ... 36
1. Pengertian Hasil Belajar ... 36
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 39
E. Kajian Tentang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 42
1. Ilmu Pengetahuan Alam ... 42
2. Karakteristik Mata Pelajaran IPA ... 43
3. Tujuan dan Manfaat IPA ... 44
4. Materi Berbagai Bentuk Energi dan Penggunaannya ... 46
F. Kerangka Berfikir ... 48
G. Hipotesis Penelitian ... 50
BA B III M ET ODE PENEL IT IA N A. Jenis Penelitian ... 51
B. Subyek Penelitian ... 53
C. Populasi dan Sampel ... 53
D. Tempat dan Waktu Penelitian ... 54
E. Variabel Penelitian ... 54
F. Teknik Pengumpulan Data ... 55
G. Prosedur Penelitian... 57
H. Instrumen Penelitian ... 67
1. Uji Validitas ... 67
xii BA B IV PEM BA HA SA N
A. Deskripsi Umum Subyek Penelitian ... 73
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 74
1. Data Kelas Eksperimen ... 76
2. Data Kelas Kontrol ... 79
3. Uji Pretest Antar Kelas ... 82
4. Uji Normalitas ... 83
C. Pengujian Hipotesis ... 84
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 86
E. keterbatasan Penelitian ... 89
BA B V K ESIM PUL A N DA N SA R A N A. Kesimpulan ... 90
B. Saran ... 90
DAFTAR PUSTAKA ... 92
xiii
Tabel 1. Desain Penelitian... 52
Tabel 2. Data Usia Siswa ... 58
Tabel 3. Data Jenis Kelamin Siswa ... 58
Tabel 4. Data Pekerjaan Orang Tua Siswa ... 59
Tabel 5. Data Latar Belakang Pendidikan Orang Tua Siswa ... 59
Tabel 6. Data Minat Siswa ... 60
Tabel 7. Matching Data Sekunder ... 61
Tabel 8. Matching Data Primer ... 61
Tabel 9. Interpretasi Reliabilitas ... 70
Tabel 10. Hasil Uji Reliabilitas ... 70
Tabel 11. Validasi Butir Soal ... 75
Tabel 12. Statistik Eksperimen ... 76
Tabel 13. Data Skor Pretes Eksperimen ... 77
Tabel 14. Statistik Eksperimen ... 78
Tabel 15. Data Skor Posttes Eksperimen ... 78
Tabel 16. Statistik Kontrol ... 79
Tabel 17. Data Skor Pretes Kontrol ... 80
Tabel 18. Statistik Kontrol ... 81
Tabel 19. Data Skor Posttes Kontrol ... 82
Tabel 20. Rangkuman Skor Pretes dan Posttes ... 82
Tabel 21. Hasil Uji Pretes Kedua Kelas ... 83
Tabel 22. Hasil Uji Normalitas ... 84
Tabel 23. Hasil Uji Posttes Kedua Kelas ... 85
xiv
xv
Lampiran 1. Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal ... 96
Lampiran 2. Hasil Perhitungan Reliabilitas Butir Soal ... 100
Lampiran 3. Hasil Perhitungan Pretes dan Posttes Kedua Kelas ... 101
Lampiran 4. Pengontrolan Usia Siswa ... 103
Lampiran 5. Pengontrolan Jenis Kelamin Siswa ... 104
Lampiran 6. Pengontrolan Pekerjaan Orang Tua Siswa ... 105
Lampiran 7. Pengontrolan Pendidikan Orang Tua Siswa ... 106
Lampiran 8. Hasil Perhitungan Normalitas ... 107
Lampiran 9. Hasil Perhitungan Uji-t ... 108
Lampiran 10. Hasil Perhitungan Bobot Keefektifan ... 110
Lampiran 11. Validasi Lembar Soal ... 111
Lampiran 12. Lembar Pengontrolan Subyek Penelitian ... 112
Lampiran 13. RPP Kelas Eksperimen ... 113
Lampiran 14. RPP Kelas Kontrol ... 120
Lampiran 15. Dokumentasi Penelitian ... 127
Lampiran 16. Daftar Nama Siswa ... 129
Lampiran 17. Daftar Nilai Siswa ... 130
Lampiran 18. Daftar Nilai Pretes dan Posttes Siswa ... 131
Lampiran 19. Surat Keterangan Validasi Instrumen ... 132
Lampiran 20. Surat Izin Penelitian FIP ... 133
Lampiran 21. Surat Izin Penelitian Kesbangpol Yogyakarta ... 134
Lampiran 22. Surat Izin Penelitian BPMD Jawa Tengah ... 135
Lampiran 23. Surat Izin Penelitian Kesbangpol Temanggung ... 137
1 BA B I PENDA HUL UA N
A . L atar Belak ang M asalah
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya
perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat kognitif, psikomotor, dan afektif
(Arief Sadiman, 2014:2). Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari yang melibatkan individu secara
keseluruhan baik fisik maupun psikis untuk mencapai suatu tujuan. Sekolah sebagai tempat proses belajar mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu pendidikan di sekolah memegang
peranan penting dalam rangka mewujudkan tercapainya pendidikan nasional secara optimal seperti yang diharapkan.
Kegiatan belajar mengajar merupakan proses kegiatan interaksi antara dua
unsur manusiawi, siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar dengan siswa sebagai subjek pokoknya. Berhasilnya tujuan
pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor salah satunya faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan
2
Pendidikan sekolah dasar terdapat beberapa mata pelajaran yang harus
dikuasai siswa. Salah satunya adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat
luas terkait dengan kehidupan manusia. Proses pembelajaran IPA memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk memahami alam sekitar secara ilmiah. Tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) adalah agar siswa
dapat mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta dapat mengembangkan pengetahuan konsep – konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari.
Salah satu materi Ilmu Pengetahuan Alam yang dipelajari oleh siswa kelas IV di Sekolah Dasar adalah “Berbagai Bentuk Energi dan Penggunaanya”
dengan salah satu kompetensi dasar mendeskripsikan energi panas dan energi bunyi yang ada di lingkungan. Energi merupakan suatu konsep yang sulit untuk
dimengerti, karena tidak memiliki bentuk fisik akan tetapi akibatnya dapat kita lihat dan kita rasakan. Peneliti memilih topik Berbagai Bentuk Energi dan Penggunaannya karena berdasarkan observasi awal nilai yang terendah ada
pada materi tersebut.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di kelas IV SD Negeri
I dan II Tanggulanom, Temanggung, didapatkan hasil bahwa siswa mengalami kendala dalam pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA khususnya dalam materi Berbagai Bentuk Energi dan Penggunaannya.
3
(KKM), nilai dapat dilihat pada lampiran 17. Batas nilai KKM IPA yang telah
ditentukan adalah 7,5. Rendahnya hasil belajar IPA disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran diantaranya adalah metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, motivasi belajar siswa masih rendah, kondisi lingkungan yang kurang mendukung siswa dalam
belajar, kurangnya penggunaan media pembelajaran.
Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru selama proses
pembelajaran IPA berlangsung didominasi dengan ceramah dan penugasan. Dengan metode ceramah yang guru terapkan menjadikan proses pembelajaran
dalam penyampaian materi hanya satu arah, yang mana siswa medapatkan informasi dari guru saja. Hal tersebut menyebabkan pembelajaran IPA berlangsung secara monoton atau kurang bervariasi. Pembelajaran yang
berlangsung secara monoton akan membuat siswa merasa bosan dan kurang memperhatikan pelajaran yang sedang disampaikan.
Proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas masih bersifat
konvensional. Siswa kurang berperan aktif dalam pembelajaran, baik individu maupun kelompok, hanya beberapa siswa yang terlihat berperan aktif dalam
pembelajaran, mayoritas siswa kurang menguasai materi yang dipelajari. Sumber belajar utama siswa adalah buku dan guru, dengan guru menggunakan metode pembelajaran yang konvensional mengakibatkan penyerapan materi
4
dengan metode ceramah, sehingga metode yang digunakan kurang variatif.
Peran siswa dalam pembelajaran hanya mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru. Guru belum pernah menggunakan media pembelajaran
dalam proses menyampaikan materi ke siswa dan dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran IPA guru belum dapat memaksimalkan potensi siswa dan keaktifan siswa.
Lingkungan sosial siswa terutama lingkungan rumah kurang mendukung siswa dalam belajar. Perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa juga
kurang. Jarang sekali orang tua yang melakukan pengecekan atau bertanya tentang proses pembelajaran di sekolah maupun prestasi belajar yang diperoleh
siswa saat ulangan harian. Kondisi lingkungan mayoritas siswa yang keseharian orang tua siswa bercocok tanam dan bukan tidak mungkin pada saat musim panen tiba siswa diminta untuk membantu orang tua sehingga
siswa ketika berada di rumah tidak pasti dalam memperdalam materi. Kenyataan ini membuat siswa untuk belajar maupun meningkatkan prestasi belajar sangat kurang.
Sebagai seorang guru sekolah dasar tentunya harus dapat menentukan media apa yang paling tepat dan sesuai untuk tujuan tertentu yang ingin
dicapai, sesuai dengan kondisi belajar peserta didik dan untuk penggunaan strategi/metode yang telah dipilih. Berbagai jenis media pembelajaran itu penting untuk diketahui guru dan tentu saja akan lebih baik lagi jika guru-guru
5
pemahaman siswa agar tujuan pembelajaran tercapai secara maksimal
diperlukan strategi serta program pembelajaran yang lebih efektif dan efisien termasuk di dalamnya sarana dan prasarana belajar guna menunjang proses
pembelajaran yang positif terhadap hasil belajar siswa.
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar sangat membantu kesuksesan pembelajaran. Melalui media siswa dapat menggunakan seluruh
indera yang dimiliki. Semakin banyak alat indera yang digunakan siswa maka sesuatu yang dipelajari akan semakin mudah diterima dan diingat. Menurut
Brown (dalam Dina Indriana, 2011: 15) media yang digunakan dengan baik oleh guru atau siswa dapat mempengaruhi efektivitas program belajar dan
mengajar. Sebagai contoh, seorang guru memanfaatkan teknologi komputer berupa CD interaktif untuk mengajarkan materi. Dengan CD interaktif, siswa dapat lebih aktif mempelajari materi dan menumbuhkan kemandirian belajar,
sedangkan guru bertugas mengamati dan mengulas penguasaan materi siswa. Penggunaan suatu media dalam kegiatan belajar mengajar bagaimanapun akan membantu kelancaran, efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan. Media
merupakan salah satu komponen yang tidak bisa diabaikan dalam mengembangkan sistem pembelajaran yang sukses. Bahan pembelajaran yang
dimanipulasikan dalam bentuk media pembelajaran dapat menjadikan anak belajar sambil bermain. Dengan digunakannya suatu media dalam belajar akan lebih menyenangkan siswa dan pembelajaran akan menjadi bermakna.
6
audio, visual, dan kinestetis yaitu, CD interaktif. Penggunaan media CD
interaktif merupakan salah satu usaha yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran, sekaligus memperbaiki,
memperbaharui, dan membantu siswa dalam memvisualisasikan konsep-konsep IPA yang bersifat abstrak. Dengan media CD interaktif tercipta pembelajaran yang mampu memberikan pengalaman yang baik bagi siswa
karena dalam CD interaktif terdapat interaksi antara guru dengan siswa, maupun siswa dengan siswa. Dengan demikian, proses pembelajaran akan
semakin lebih bermakna guna meningkatkan pemahaman materi dipelajari. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua unsur media seperti teks,
gambar, video, dan animasi menjadi satu kesatuan penyajian (multimedia), sehingga dapat mengakomodasikan siswa yang memiliki tipe visual, auditif, maupun kinestetis. Peneliti memilih media CD interaktif karena media ini
sebelumnya belum pernah digunakan dalam proses pembelajaran, sedangkan tersedia fasilitas seperti LCD dan Projektor yang memungkinkan pembelajaran menggunakan CD Interaktif.
Berdasarkan hasil observasi di atas, peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan dengan pemanfaatan CD pembelajaran
terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu penulis mengambil judul penelitian “Pengaruh pemanfaatan media CD interaktif terhadap hasil belajar
7 B. Identifik asi M asalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti dapat mengidentifikasi masalah kekurangan-kekurangan proses pembelajaran IPA. Hasil refleksi
tersebut terungkap masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran:
1. Kurangnya perhatian siswa terhadap materi pelajaran saat proses pembelajaran.
2. Metode ceramah masih mendominasi proses pembelajaran oleh guru.
3. Sarana atau media yang tersedia di sekolah belum digunakan secara
maksimal.
4. Hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran IPA masih rendah.
5. Fasilitas di SD Negeri Tanggulanom memungkinkan menggunakan media CD interaktif.
6. Media CD interaktif sebelumnya belum pernah digunakan dalam
pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Tanggulanom.
C. Batasan M asalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini dibatasi pada pengaruh media CD interaktif terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri
8 D. R um usan M asalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh media CD interaktif terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Tanggulanom,
kecamatan Selopampang, kabupaten Temanggung.
E. T ujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh media CD interaktif terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri
Tanggulanom, kecamatan Selopampang, kabupaten Temanggung.
F. M anfaat Penelitian 1. Secara Teoretis
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pada pembelajaran IPA dan diharapkan dapat memperoleh informasi dan menambah wawasan dengan penggunaan media CD interaktif.
2. Secara Praktis
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memiliki
kegunaan sebagai berikut: a. Bagi Siswa
1) Dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa.
9
3) Dapat mengaplikasikan kreativitas dan mengembangkan potensi yang
dimiliki siswa. b. Bagi Guru
1) Menambah pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman tentang penggunaan media CD interaktif dalam proses pembelajaran IPA. 2) Sarana latihan mendeteksi permasalahan pembelajaran di dalam kelas
sekaligus mencari solusi atau pemecahan yang tepat. c. Bagi Sekolah
1) Penelitian ini diharapakan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA.
2) Sebagai sumbangan pemikiran dalam usaha-usaha yang mengarah pada peningkatan hasil belajar siswa.
G. Batasan Istilah
1. Media CD interaktif adalah media pembelajaran yang berupa media elektronik yang mampu menghasilkan gambar dan suara (audio visual) yang
dapat membantu siswa untuk memahami materi pelajaran dalam pembelajaran IPA.
2. Hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan atau dikerjakan seseorang sebagai bukti keberhasilan usaha berupa penambahan pengetahuan, perubahan sikap dan tingkah laku serta penguasaan
10 BA B II K A JIA N T EOR I
A . K A JIA N T ENT A NG M EDIA PEM BEL A JA R A N 1. Pengertian M edia Pem belajaran
Daryanto (2010: 162) menyatakan sarana pendidikan sebagai media pendidikan harus mampu membangkitkan rangsangan indra penglihatan,
pendengaran, perabaan, pengecapan serta penciuman. Untuk itu seorang pendidik perlu memiliki media pembelajaran yang memadai. Azhar Arsyad
(2007: 3), mengemukakan media pembelajaran berasal dari dua kata dasar yaitu media dan pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Menurut Djamarah dan Zain (2010: 120), media adalah alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.
Gerlach dan Ely (Azhar Arsyad, 2007: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media dapat dijadikan sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan pesan dan menjadi sangat bermanfaat
jika diimplementasikan ke dalam proses pembelajaran. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun
11
sumber pesan kepada penerima pesan dengan maksud agar pesan-pesan
tersebut dapat diserap dengan tepat sesuai tujuannya.
Dalam proses pembelajaran guru tidaklah dijadikan sebagai
satu-satunya sumber belajar, sehingga dalam pembelajaran guru harus mampu merencanakan dan menciptakan sumber-sumber belajar lainnya yang dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Sumber-sumber belajar
selain guru inilah yang disebut sebagai media pembelajaran.
Berdasarkan uraian beberapa ahli di atas, yang dimaksud media
pembelajaran adalah alat perantara yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat menimbulkan
rangsangan pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. Berusaha menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga penerimanya dapat melakukan
proses belajar secara efektif, efisien dan menyerap materi dengan optimal. Media pembelajaran sebagai suatu alat bantu dalam proses pembelajaran merupakan suatu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya.
2. Fungsi dan M anfaat M edia Pem belajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu sangat
12
pelajaran dan sebagainya. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah
satu fungsi utama media adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan
diciptakan guru, (Azhar Arsyad 2007: 15).
Penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari.
Berikut ini fungsi fungsi dari penggunaan media pembelajaran menurut Asnawir dan Usman (2002: 24):
a. Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu memudahkan mengajar bagi guru.
b. Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi lebih konkrit).
c. Menarik perhatian siswa lebih besar (kegiatan pembelajaran dapat berjalan lebih menyenangkan dan tidak membosankan).
d. Semua indera siswa dapat diaktifkan.
Manfaat dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar
mengajar menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002: 2) sebagai berikut:
a. Pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap mata pelajaran.
d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain..
13
Berbagai kajian teoritik maupun empirik menunjukkan kegunaan media
dalam pembelajaran oleh Yusufhadi Miarso (2004: 458-460) sebagai berikut:
a. Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak, sehingga otak dapat berfungsi secara optimal.
b. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh siswa. Kehidupan keluarga dan masyarakat sangat menentukan pengalaman yang dimiliki. Ketersediaan buku dan bacaan lain kesempatan bepergian dan sebagainya adalah faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak. Jika dalam mengkrongkritkan suatu materi ajar, siswa tidak mungkin untuk dibawa ke objek yang dipelajari maka objek yang dibawa ke siswa melalui media.
c. Media dapat melampaui batas ruang kelas.
d. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya.
e. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Pengamatan yang dilakukan bias bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang dimaksudkan oleh guru.
f. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
g. Media membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar.
h. Media memberikan pengalaman yang menyeluruh dari sesuatu yang konkret maupun abstrak.
i. Media memberikan kesempatan untuk belajar mandiri, pada tempat, waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri.
j. Media meningkatkan kemampuan keterbacaan baru yaitu kemampuan untuk membedakan dan menafsirkan objek, tindakan dan lambang yang tampak, baik yang dialami maupun buatan manusia yang terdapat dalam lingkungan.
k. Media mampu meningkatkan efek sosialisasi, yaitu dengan meningkatkan kesadaran akan dunia sekitar.
l. Media dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diri siswa maupun guru.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan media memiliki fungsi yang jelas yaitu dapat memperjelas, memudahkan, dan menarik pesan
pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa sehingga dapat memotivasi belajarnya dan mengefisienkan proses belajar. Manfaat
14
belajar dan materi yang diajarkan akan lebih jelas, cepat dipahami sehingga
dapat meningkatkan prestasi siswa.
3. K lasifik asi dan M acam -m acam M edia Pem belajaran
Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2007: 13-21), pengelompokan atas media dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk penyajian, yang
meliputi:
a. Media grafis, bahan cetak, dan gambar diam
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide, gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, symbol.
Contoh media grafis misalnya: poster, grafik, diagram.
Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan atau printing. Contoh media bahan cetak misalnya: buku teks, modul, dan sebagainya.
Media gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi.
b. Media proyeksi diam
Media proyeksi diam yaitu media visual yang diproyeksikan atau
nedia yang memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau sedikit unsur gerakan. Contoh media ini misalnya: OHP, slide, filmstrip, dan sebagainya.
15
Media audio yaitu media yang penyampaian pesannya hanya dapat
diterima oleh indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif yang berupa
kata-kata, musik, dan sound effect. Contoh dari media ini adalah program kaset suara dan program radio.
d. Media audio visual diam
Media audio visual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan
tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit unsur gerak.
e. Televisi
Televisi yaitu media yang dapat menyampaikan pesan secara audiovisual dan gerak (sama dengan film). Jenis media ini adalah televisi
terbuka, televisi siaran terbatas, dan Video Cassette Recorder (VCR). f. Multimedia (Media Berbasis Komputer)
Multimedia adalah suatu sistem penyampaian dengan menggunakan
berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linear dan
multimedia interaktif.
Ariani dan Haryanto (2009: 25) menyampaikan bahwa multimedia linear adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol
16
suatu multimedia yang dilengkapi alat pengontrol yang dapat dioperasikan
oleh pengguna sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia
pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan sebagainya.
4. L andasan Penggunaan M edia Pem belajaran
Ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain landasan filosofis, psikologis, teknologis, dan
empiris.
a. Landasan Filosofis
Dengan adanya berbagai media pembelajaran siswa dapat mempunyai banyak pilihan untuk menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik pribadinya. Dengan kata lain, siswa diberi
kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar yang sesuai dengan kemampuannya. Bagaimana pandangan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran juga penting, Jika guru menganggap
siswa sebagai anak manusia yang memiliki kepribadian, harga diri, motivasi, dan memiliki kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang
lain, maka baik menggunakan media hasil teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humanis.
17
Dengan memperhatikan proses belajar, maka ketepatan pemilihan
media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi
hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping memperhatikan proses belajar, memahami makna persepsi serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya
diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berangsung secara efektif.
c. Landasan Teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan,
pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan,
dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan
dan terkontrol. Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah dilakukan dalam bentuk: kesatuan komponen-komponen sistem
pembelajaran yang telah disusun dalam fungsi disain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta dikombinasikan sehingga menjadi sistem pembelajaran yang lengkap. Komponen-omponen ini termasuk pesan,
18 d. Landasan Empiris
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa
dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Siswa yang
memiliki tipe belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual, seperti gambar, diagram,
video, atau film. Sementara siswa yang memiliki tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau
ceramah guru. Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio-visual.
B. M ultim edia Interak tif dalam Pem belajaran 1. Pengertian M ultim edia Interak tif
Munir (2012: 2) mengemukakan bahwa multimedia berasal dari kata
multi dan media. Multi berasal dari bahasa Latin, yaitu nouns yang berarti banyak atau bermacam-macam. Sedangkan kata media berasal dari bahasa
Latin, yaitu medium yang berarti perantara atau sesuatu yang dipakai untuk menghantarkan, menyampaikan, atau membawa sesuatu. Gayeski (Munir, 2012: 2) mendefinisikan multimedia sebagai kumpulan media berbasis
19
grafik, audio, video, dan sebagainya. Multimedia interaktif menurut Munir
(2012: 110) adalah suatu tampilan multimedia yang dirancang oleh desainer agar tampilannya memenuhi fungsi menginformasikan pesan dan memiliki
interaktifitas kepada penggunanya.
Sedangkan menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2007: 5), “multimedia Interaktif merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi
materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi/subkompetensi mata pelajaran yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.”
Multimedia bisa digunakan sebagai media pendidikan yang dapat
diandalkan dibandingkan dengan media-media lain. Hal ini karena, multimedia mempunyai berbagai kelebihan, yaitu mampu merangkum berbagai jenis media, seperti teks, suara, gambar, grafik, dan animasi dalam
satu kajian digital. Multimedia juga memiliki akses interaktif dengan pengguna, sehingga keberadaan multimedia dalam pendidikan telah menunjukkan suatu perkembangan baru yang diharapkan mampu membantu
dunia pendidikan menjadi lebih bermakna melalui pembelajaran.
Multimedia dianggap sebagai media pembelajaran yang menarik
berdasarkan upaya yang menyentuh berbagai panca indera: penglihatan, pendengaran, dan sentuhan. Menurut Schade (Munir, 2012: 109-110) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa daya ingat bagi orang yang membaca
20
Metode pembelajaran bias menjadi lebih menarik dan memberikan
rangsangan hingga 60% apabila menggunakan media tiga dimensi. Multimedia memiliki kemampuan menampilkan konsep 3D dengan
menarik, setidaknya kurikulum pembelajaran dapat dirancang secara sistematik, komunikatif, dan interaktif sepanjang proses pembelajaran.
Multimedia interaktif dapat diartikan sebagai suatu model pembelajaran
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses
belajar. Bentuk-bentuk media digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih konkret. Pengajaran menggunakan media tidak
hanya sekedar menggunakan kata-kata (simbol verbal). Dengan demikian, dapat kita harapkan hasil pengalaman belajar lebih berarti bagi siswa.
Multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia
yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang perhatian, perasaan, dan kemauan siswa sehingga secara sengaja proses belajar itu terjadi, bertujuan,
dan terkendali. Apabila multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan dan digunakan secara tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat
besar bagi pendidik dan peserta didik. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah pembelajaran lebih menarik, lebik interaktif, lebih efektif, dan lebih efisien.
21
beberapa media audio, video, dan teks yang memiliki hubungan timbal balik
antara pengguna dengan program sehingga dapat mengendalikan suatu perintah yang diinginkan.
2. K arak teristik M ultim edia Interak tif
Niken Ariani dan Dany Haryanto (2009: 27) menjelaskan penggunaan
multimedia interaktif dapat meningkatkan motivasi dan efektivitas hasil belajar bagi penggunaannya. Oleh karena itu, dalam pengembangan
multimedia interaktif maka harus memperhatikan karakteristik multimedia interaktif yang diantaranya sebagai berikut:
a. Memiliki lebih dari satu media konvergen
Materi harus dikemas secara multimedia yang didalamnya terdapat teks, animasi, sound dan video sesuai tuntutan materi. Dengan
menggabungkan unsur audio dan visual, materi yang sifatnya aplikatif, berproses, sulit terjangkau, berbahaya apabila langsung dipraktekkan, dan memiliki tingkat keakurasian tinggi akan menjadi lebih efektif dalam
proses pembelajaran. b. Bersifat interaktif
Media yang dikemas harus bersifat interaktif, maksudnya didesain agar dapat melakukan perintah balik kepada pengguna untuk melakukan suatu aktivitas sehingga pengguna terlibat interaksi dua arah dengan
22
interaktivitas ini merupakan salah satu tolak ukur dalam menilai kualitas
program multimedia interaktif. c. Bersifat mandiri
Media harus memberikan kemudahan dan kelengkapan isi sehingga pengguna dapat menggunakan tanpa bimbingan dari orang lain serta memudahkan bagi penggunanya dalam mempelajari materi.
Pembelajaran interaktif dapat digunakan oleh siswa secara individual, tidak hanya dalam sekolah, tetapi juga dirumah. Materi dapat
diulang-ulang sesuai kehendak siswa.
Media yang digunakan dalam penelitian ini mengakomodasi ketiga
karakteristik multimedia di atas dimana terdapat unsur audio, video serta animasi. Media berisi materi yang sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai siswa dalam mata pelajaran. Pengguna dapat menjalankan dengan
mandiri serta melakukan interaksi dengan media tanpa bimbingan dari orang lain.
3. K elebihan Dan K ek urangan M ultim edia Interak tif
Penggunaan media pembelajaran dimaksudkan untuk membantu guru
dalam menyampaikan materi yang diajarkan dan juga membantu siswa dalam memahami materi yang dipelajarinya. Dengan menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia dapat memadukan media-media dalam
23
Kelebihan menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran
menurut Munir (2012: 113) diantaranya:
a. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif.
b. Pendidikan akan selalu kreatif inovatif dalam mencari terobosan pembelajaran.
c. Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, music, animasi
gambar atau video dalam satu kesan kesatuan yang saling mendukung guna tercapainya tujuan pembelajaran.
d. Menambah motivasi siswa selama proses belajar mengajar sehingga didapatkan tujuan pembelajaran yang diinginkan.
e. Mampu memvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkan hanya sekedar dengan penjelasan atau alat peraga konvensional.
f. Melatih siswa lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Kelebihan lain multimedia interaktif menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2007: 129-130) dari pembelajaran menggunakan multimedia,
diantaranya sebagai berikut: a. Daya coba tinggi
Melalui penggunaan multimedia interaktif, memungkinkan siswa untuk melakukan kegiatan interaktif dengan software, yang dapat menumbuhkan sifat keingintahuan siswa melalui kegiatan yang
24
b. Visualisasi informasi atau proses yang bersifat abstrak
Rancangan isi dan desain multimedia interaktif merupakan informasi yang cenderung abstrak (tidak kasat mata), jika ditampilkan melalui
multimedia interaktif, akan lebih memudahkan siswa memahaminya. c. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
d. Ada stimulus dan respon
e. Meningkatkan motivasi belajar f. Visualisasi relevan dengan materi
Selain keunggulan yang dimiliki, proses pembelajaran komputer sebagai sarana komunikasi interaktif juga memiliki beberapa kelemahan, hal
tersebut sejalan dengan Benny A. Pribadi (Rusman dkk 2012: 110-111), diantaranya sebagai berikut:
a. Tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program komputer,
terutama yang dirancang khusus untuk pembelajaran. Disamping itu, pengadaan, pemeliharaan, dan perawatan komputer yang meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) memerlukan biaya yang relatif tinggi. Oleh karena itu, pertimbangan biaya dan manfaat perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk menggunakan
komputer untuk keperluan pendidikan.
b. Penggunaan sebuah program komputer biasanya memerlukan perangkat keras dengan spesifikasi yang sesuai. Perangkat lunak computer
25
Disamping kedua hal di atas, merancang dan memproduksi program
pembelajaran berbasis komputer merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Niken Ariani dan Dany Haryanto (2009: 6) menjelaskan, memproduksi
program komputer merupakan kegiatan intensif yang memerlukan waktu cukup lama dan membutuhkan suatu keahlian serta memerlukan adanya tim yang profesional. Harus diingat bahwa teknologi multimedia hanya
bertindak sebagai pelengkap, tambahan atau alat bantu bagi guru. Multimedia tidak akan mengambil alih tempat dan tugas guru. Namun
masih terdapat kekeliruan pandangan dalam konsep pembelajaran multimedia, diantaranya sebagian besar pengguna teknologi multimedia
mashi menganggap teknologi multimedia hanya sebagai alat penampil suatu materi yang akan disampaikan. Multimedia dipandang sebagai wahana yang selalu memberikan dampak positif pada pembelajaran. Padahal bisa jadi
tidak, jika materi yang disiapkan tidak mengena dengan mata pelajaran yang ingin disampaikan.
4. M odel m ultim edia interak tif
Rusman (2012: 148-149) menyampaikan beberapa model multimedia
interaktif, diantaranya: a. Model Drill
26
soal untuk menguji siswa melalui kecepatan menyelesaikan soal-soal
yang disediakan olah program.
Meskipun kemasan model ini menyajikan soal-soal, namun bukan
bertujuan untuk mengevaluasi hasil akhir belajar siswa, namun tes tersebut pada dasarnya merupakan sajian-sajian materi pelajaran yang disajikan dalam bentuk latihan soal. Semakin sering siswa menjawab dan
berlatih untuk mengerjakan soal maka akan semakin menguasai materi pembelajaran.
b. Model Tutorial
Model tutorial adalah pembelajaran melalui komputer dimana siswa dikondisikan untuk mengikuti alur pembelajaran yang sudah terprogram dengan penyajian materi dan latihan soal. Tutorial dalam pembelajaran komputer ditujukan sebagai pengganti tutor yang proses pembelajarannya
diberikan lewat teks, grafik, suara, video dan animasi yang juga menyediakan poin-poin pertanyaan dan permasalahan, jika respon siswa salah maka komputer akan mengulangi materi sebelumnya. Program ini
juga menuntut siswa untuk mengaplikasikan ide dan pengetahuan yang dimilikinya secara langsung dalam kegiatan pembelajaran.
c. Model Simulasi
Model simulasi merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkrit melalui
27 d. Model Games
Model games adalah model pembelajaran berbasis komputer dengan menggunakan format permainan yang bertujuan untuk menyediakan
suasana atau lingkungan yang memberikan fasilitas belajar untuk menambah kemampuan siswa. Model permainan ini dikembangkan berdasarkan atas pembelajaran menyenangkan, di mana siswa akan
dihadapkan pada beberapa petunjuk dan aturan permainan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan CD Interaktif dengan
model penyajian tutorial dan simulasi. Hal ini dikarenakan, pada model tutorial materi pembelajaran lebih mudah disajikan. Selain itu, keunggulan
dari model tutorial adalah kemampuannya menyajikan informasi dalam bentuk bercabang. Bentuk ini memberikan kebebasan bagi siswa untuk mempelajari bahan ajar yang lebih disukai dulu. Sementara itu, model
simulasi berguna memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret terhadap materi yang bersifat abstrak melalui suatu penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya tanpa resiko yang
28
CD interaktif merupakan salah satu hasil implementasi dari multimedia, dimana hampir semua konten multimedia terdapat di dalam satu keping CD,
yaitu berupa teks, gambar, audio dan video. CD interaktif merupakan salah satu bentuk media pembelajaran yang berbasis komputer dan digunkan
sebagai bahan ajar interaktif yang memiliki berbagai bentuk variasi.
Pengertian menurut Tim Medikomp (1994) menyebutkan bahwa CD interaktif adalah sebuah media yang menegaskan sebuah format multimedia
yang dapat dikemas dalam sebuah CD dengan tujuan aplikasi interaktif di dalamnya. Makna interaktif berarti terdapat komunikasi secara langsung
atau interaksi secara langsung antara penerima pesan (pengguna) dengan aplikasi dalam CD. Sementara itu, menurut Guidelines for Bibliographic Description Of Interactive Multimedia dalam Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar (2004); dalam Prabowo (2012: 329) bahan ajar interaktif adalah kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik,
dan video) yang oleh penggunanya dimanipulasi untuk mengendalikan perintah dan atau perilaku alami dari suatu presentasi.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa CD
interaktif adalah media pembelajaran berbasis komputer yang dibuat untuk menyampaikan informasi dan didukung oleh tampilan berupa teks, gambar,
grafik, video, dan kombinasi suara yang dapat dikendalikan oleh penggunanya melalui tombol navigasi dan terdapat unsur interaktif di dalamnya dengan tujuan meningkatkan pemahaman siswa yang berimbas
pada hasil belajar siswa. Dengan menggunakan CD interaktif pengguna C. K A JIA N T ENT A NG CD (Compact Disc) INT ER A K T IF
29
dapat memilih materi yang dikehendaki, khususnya dalam penelitian ini
adalah dalam pembelajaran IPA. Selain itu, jika pengguna merasa perlu untuk mengulang materi, pengguna bias langsung membuka menu yang
diinginkan kembali.
Penjelasan lebih lanjut mengenai unsur-unsur yang terdapat pada CD interaktif adalah sebagai berikut:
a. Teks
Teks memuat tulisan-tulisan yang mengandung informasi yang
disampaikan dalam media. Selain untuk menyampaikan informasi, teks juga digunakan untuk memperjelas materi yang dianggap sulit untuk
diterjemahkan secara langsung oleh pengguna. b. Gambar
Gambar adalah tiruan barang atau tampilan dunia nyata, dapat berbentuk
foto. c. Grafik
Grafik merupakan gambar vektor yang bentuknya bermacam-macam,
dapat berbentuk seperti garis, segitiga, kotak, dan lingkaran. d. Animasi
Animasi merupakan gambaran suatu obyek yang bergerak. e. Suara
Suara dapat memberi kesan obyek yang ditampilkan seolah-olah hidup.
30
sebagai pengiring maupun suara narrator sebagai penjelasan obyek yang
ditampilkan.
Multimedia yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari teks
dimana teks memuat penjelasan dari materi yang disampaikan, gambar sebagai pendukung dari penjelasan teks, animasi merupakan gambaran suatu obyek yang bergerak, dan suara yang mana dapat berupa music
maupun suara narator sebagai penjelasan dari obyek yang ditampilkan.
2. CD Interak tif K ubixa K elas 4
Multimedia interaktif yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kubixa kelas 4 yang dirancang oleh perusahaan yang khusus membuat media pembelajaran yaitu Smart Edumedia. Di dalam multimedia interaktif tersebut berisi tentang pembahasan 5 mata pelajaran utama yang
dipelajari pada kelas 4 SD yaitu Matematika, IPS, Bahasa Indonesia, PKN, dan IPA. Terdapat materi pelajaran IPA tentang Energi dan penggunaannya yang digunakan dalam penelitian ini. Multimedia
31
Gambar 1. Multimedia Pembelajaran CD interaktif Kubixa Kelas 4 SD
Multimedia interaktif ini dikemas dalam bentuk tampilan animasi visualisasi dan auditori. Siswa akan melihat visualisasi dari mata pelajaran
tertentu serta mendapat penjelasan secara tertulis maupun naratif. CD interaktif akan sangat mudah untuk digunakan. Materi dalam CD pembelajaran ini telah disusun berdasarkan kurikulum pemerintah dan
diolah oleh tim guru yang berkompeten di bidangnya. Materi dalam pelajaran IPA juga telah sesuai dengan silabus dan kurikulum, termasuk di
dalamnya yaitu materi energi dan penggunaannya yang digunakan dalam penelitian ini.
Dalam CD interaktif juga terdapat buku sekolah elektronik yaitu
32
digunakan untuk mengasah kemampuan siswa, dan di akhir pengerjaan
soal terdapat penilaian secara otomatis sesuai dengan jawaban siswa. Selain soal latihan juga terdapat permainan edukasi untuk mengasah
ingatan siswa. Terdapat kunci jawaban beserta pembahasannya yang digunakan untuk evaluasi belajar siswa.
3. K elebihan CD Interak tif
Yusufhadi Miarso (2004: 465) menjelaskan bahwa media interaktif
membuat siswa tidak hanya memperhatikan penyajian atau obyek tetapi juga berinteraksi selama mengikuti pembelajaran. Media CD interaktif
memberikan pembelajaran berupa pemecahan masalah dan berorientasi pada potensi dan memberikan pengalaman belajar serta merangsang minat belajar.
Menurut Hujair AH. Sanaky (2009: 109) kelebihan media CD interaktif adalah sebagai berikut:
a. Menyajikan obyek belajar secara konkret atau pesan pembelajaran secara realistic, sehingga sangat baik untuk menambah pengalaman belajar. b. Sifatnya audio visual sehingga memiliki daya tarik sendiri dan dapat
menjadi pemacu dan memotivasi pembelajar untuk belajar. c. Sangat baik untuk pencapaian pembelajaran psikomotor.
d. Dapat mengurangi kejenuhan belajar jika dikombinasikan dengan teknik mengajar secara ceramah dan diskusi persoalan yang ditanyakan.
e. Menambah daya tahan ingatan atau referensi obyek belajar yang dipelajari pembelajar.
f. Portable dan mudah didistribusikan
Dengan CD interaktif yang menyajikan objek secara konkret dalam bentuk audio visual sangat baik dalam pembelajaran dan mengurangi
33
Selain itu menurut para ahli yang lain yaitu Wina Sanjaya (2008: 222) mengemukakan kelebihan CD interaktif adalah:
a. Siswa dapat belajar mandiri tidak harus tergantung kepada guru atau instruktur.
b. Siswa dapat memulai belajar kapan saja dan berhenti sesuai dengan keinginannya.
c. Materi-materi yang diajarkan dalam CD dapat langsung dipraktekkan langsung oleh siswa.
d. Terdapat fungsi repeat yang bermanfaat untuk mengulangi materi secara berulang-ulang untuk penguasaan secara menyeluruh.
CD interaktif merupakan multimedia yang dimanfaatkan dalam pembelajaran dengan memadukan unsur teks, gambar, grafik, animasi,
suara, dan video. CD interaktif yang digunakan dalam penelitian yaitu Kubixa kelas 4 SD.
4. Pem anfaatan CD Interak tif dalam Pem belajaran IPA
Di era teknologi sekarang ini strategi pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran yang berbasis teknologi bisa di terapkan dalam kegiatan pembelajaran. Saat ini di sekolah-sekolah banyak yang sudah meningkatkan fasiitas dari sarana dan prasarana. Seperti adanya LCD
dan proyektor di setiap kelas, karena sebelum teknologi di sekolah berkembang pesat layar LCD dan projector hanya ada di ruang multimedia
dan digunakan secara bergantian dengan kelas yang lain. Dan pada saat ini alat untuk menunjang pembelajaran berbasis teknologi sudah disediakan di setiap kelas.
34
dalam menentukan metode dan strategi pembelajaran di kelas. Menurut
Sudjana (2005: 4) dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:
a. Ketepatan dengan tujuan pengajaran, artinya media dipilih atas dasar tujuan –tujuan intruksional yang telah ditetapkan.
b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajran yang
sifatnya fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi sangat penting menggunakan media agar mudah dipahami siswa.
c. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar.
d. Keterampilan guru dalam menggunakannya, artinya media tersebut dapat menggunakan media dengan terampil.
e. Tersedia waktu untuk menggunakannya, artinya media tersebut dapat
bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.
f. Sesuai dengan taraf berfikir siswa, artinya menyajikan media sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang terkandung di
dalamnya dipahami oleh siswa.
Dengan kriteria di atas, guru dapat lebih mudah menggunakan media
yang sesuai dengan materi pelajaran, media mana yang dianggap tepat untuk membantu menyampaikan materi dalam proses pembelajaran. Dari kriteria yang dikemukakan Nana Sudjana, maka penulis memilih media CD
35
media pembelajaran CD interaktif. Oleh karena itu maka penulis
menentukan media CD interaktif yang akan digunakan dalam mata pelajaran IPA khususnya dalam materi bentuk energi dan penggunaannya dikelas IV
SD Negeri Tanggulanom Temanggung.
Tahapan-tahapan dalam menggunakan media CD Interaktif dibagi menjadi 3 tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.
1. Tahap persiapan meliputi:
a. Meneliti kelengkapan media audio interaktif dan petunjuk pemanfaatan
b. Memeriksa peralatan penyaji, bahan belajar, dan sarana penunjangnya
c. Mempelajari isi program
d. Mengatur ruangan, tempat duduk siswa, dan peralatan penyaji
e. Menjelaskan tujuan yang akan dicapai, topik yang akan dipelajari, dan kegiatan yang akan dilakukan di kelas
2. Tahap Pelaksanaan
a. Guru berdiri di dekat peralatan pemanfaatan media dan tidak berjalan ke sana kemari yang dapat mengganggu perhatian siswa
b. Memutar CD Interaktif dan mengatur volumenya
c. Memperhatikan aktifitas siswa dan mengelola kelas sesuai rancangan pembelajaran yang telah ditentukan
d. Bila perlu hentikan CD Interaktif dan beri kesmpatan siswa untuk bertanya
e. Hentikan CD Interaktif dan memberi kesempatan siswa mengerjakan tugas bila pada media tersebut terdapat tugas yang harus dikerjakan f. Bila perlu memutar ulang CD Interaktif pada bagian yang kurang
36 3. Tahap Tindak Lanjut
a. Mengajukan pertanyaan tentang materi SD Interaktif
b. Memberikan penguatan, penjelasan tambahan, dan pengayaan terhadap materi yang telah didengarkan
c. Jika perlu memutar kembali media audio pada bagian-bagian tertentu
d. Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan isi program e. Memberikan tugas/latihan dan tes sesuai dengan topik
f. Memeriksa jawaban siswa
Multimedia interaktif sangatlah cocok bagi anak usia sekolah dasar (SD) karena sesuai dengan tahapan perkembangan yang masih berada dalam
tahap operasional konkret atau masih sulit menerima konsep yang bersifat abstrak.
D. K A JIA N T ENT A NG HA SIL BEL A JA R 1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Saripudin W (1989: 155) hasil belajar atau “learning
outcomes” merupakan komponen teknologi instruksional yang memberi
informasi tentang keberhasilan dari tujuan yang telah digariskan. Untuk memperoleh informasi tentang hasil belajar yang akurat, diperlukan proses pengembangan alat evaluasi yang sahih dan memperhatikan kesesuaian
tujuan dengan alat evaluasi yang dipakai. Dalam mempersiapkan evaluasi yang baik, media dapat digunakan untuk membantu para peserta didik
37
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan
tindak mengajar. Dari sisi pendidik tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan
berakhirnya puncak proses belajar. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh pendidik untuk dijadikan ukuran
atau kriteria pencapaian suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila peserta didik sudah memahami belajar dengan diiringi oleh hasil
belajar yang optimal.
Menurut Oemar Hamalik (2006: 30) hasil belajar adalah apabila
seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak mengerti menjadi mengerti. Menurut Nana Sudjana (2012: 16) prestasi atau hasil belajar
adalah suatu hal yang paling diharapkan dalam proses pembelajaran. Namun demikian, prestasi atau hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari proses itu sendiri karena belajar merupakan proses, sedangkan prestasi atau hasil
belajar merupakan hasil dari proses itu sendiri.
Winkel dalam (Purwanto, 2010: 45) mengemukakan bahwa hasil
belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Sedangkan menurut Agus Suprijono (2011: 5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
38
dapat berupa: informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif,
keterampilan motorik, dan sikap.
Sementara itu menurut Dimyati dan Mudjiono (2002: 3-4) hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya puncak proses belajar.
Hasil belajar, untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran. Pada bagian lain merupakan peningkatan kemampuan
mental siswa.
Tingkat perkembangan mental terwujud pada pernyataan Benyamin S
Bloom (1956) yang membagi menjadi tiga ranah, yaitu:
a. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman, analisis, aplikasi, sintesis, dan evaluiasi.
Keenam tujuan ini sifatnya hirearki, artinya kemampuan evaluasi belum tercapai bila kemampuan sebelumnya belum dikuasai.
b. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari penerimaan,
penanggapan, penilaian, pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup. c. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak.
Dari berbagai pendapat tersebut, didapatkan bahwa hasil belajar adalah perubahan sikap, mental, dan perilaku seseorang yang meliputi berbagai
39
Oemar Hamalik dalam Rusman (2012: 123) yang menyatakan bahwa hasil
belajar dapat terlihat dari terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku termasuk juga perbaikan perilaku. Guru harus dapat mengamati terjadinya
perubahan tingkah laku setelah dilakukan penilaian. Tolak ukur keberhasilan siswa biasanya berupa nilai yang diperolehnya. Nilai itu diperoleh dari siswa setelah melakukan proses belajar dalam jangka waktu
tertentu dan selanjutnya mengikuti tes akhir. Kemudian dari tes itulah guru dapat menentukan prestasi belajar siswanya.
2. Fak tor-fak tor yang M em pengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan
informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya. Menurut Nana Sudjana (2012: 26) hasil belajar yang dicapai dipengaruhi dua faktor utama, yakni factor dalam diri sendiri
dan faktor yang dating dari luar diri atau faktor lingkungan. Faktor yang dating dari dalam diri terutama kemampuan yang dimiliki. Faktor
kemampuan besar sekali pengaruhnya terhadap keberhasilan yang dicapai. Menurut Munadi dalam Rusman (2012: 124) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu:
40
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima,
tidak lelah, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya itu akan membantu dalam proses dan hasil belajar. Siswa
yang kekurangan gizi, misalnya ternyata kemampuan belajarnya dibawah siswa yang tidak kekurangan gizi, sebab siswa yang kekurangan gizi pada umumnya akan cenderung cepat lelah, cepat
ngantuk dan akhirnya tidak mudah dalam menerima pelajaran. 2) Faktor psikologis
Setiap manusia pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh
pada proses dan hasil belajar. Beberapa faktor psikologi meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi, sarte kognitif dan daya nalar.
b. Faktor eksternal, meliputi: 1) Faktor lingkungan
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar.
Lingkungan ini berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berupa lingkungan social. Lingkungan social yang baik akan
berpengaruh positif pada hasil belajar. Seringkali guru dan siswa yang sedang belajar akan merasa terganggu olah obrolan orang-orang yang berada di luar kelas.
41
Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan
penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai
sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum, sarana dan fasilitas, dan guru.
Slameto (2003: 54) juga mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dirinci sebagai berikut:
a. Faktor internal, meliputi:
1) Faktor jasmaniah terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh.
2) Faktor fisiologis terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kedisiplinan.
3) Faktor kelelahan terdiri dari kelelahan jasmani dan rohani.
b. Faktor eksternal, meliputi:
1) Faktor keluarga terdiri dari cara orang tua mendidik, relasi antar
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orang tua, dan latar belakang kebudayaannya.
2) Faktor sekolah terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin siswa, keadaan gedung dan tugas rumah.
3) Faktor kegiatan masyarakat terdiri dari kegiatan siswa dalam
42
Sedangkan menurut Muhibbinsyah (2002: 139) selain faktor internal dan eksternal, juga terdapat faktor pendekatan belajar, yaitu “pendekatan
belajar dapat dipahami sebagai segala cara strategi yang digunakan siswa
dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu.”
E. K A JIA N T ENT A NG IL M U PENGET A HUA N A L A M (IPA ) 1. Ilm u Pengetahuan A lam
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena kehidupan manusia
senantiasa tergantung dengan alam, termasuk materi yang terdapat di dalamnya sampai dengan gejala yang terjadi di alam. IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, namun IPA juga merupakan suatu proses penemuan (Tim Pustaka Yustisia, 2007: 282).
Carin & Sund (Jumadi, 2003: 2) menyatakan bahwa pada hakikatnya IPA mencakup tiga dimensi yakni proses ilmiah, sikap ilmiah, dan produk
ilmiah. Yang dimaksud dengan proses ilmiah (scientific process) tidak lain yaitu metode ilmiah. Dimensi kedua atau sikap ilmiah (scientific attitudes) mengandung makna sikap-sikap yang melandasi proses IPA, antara lain
43
sebagainya. Produk ilmiah (scientific product) sebagai dimensi ketiga dapat
berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, teori dan sebagainya.
Menurut Fisher (Moh Amien, 1987: 4) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang berdasarkan observasi. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) juga dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan
pengetahuan yang tersusun secara sistematik, yang dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.
Beberapa pengertian di atas dapat didefinisikan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu proses penemuan dengan cara
mencari tahu secara ilmiah dan mendalam, baik teori maupun penemuan, melalui sikap-sikap yang melandasi proses IPA, antara lain sikap ingin tahu, jujur, objektif, kritis, terbuka, disiplin, dan teliti atas data yang
diperoleh mengenai alam maupun gejala alam.
2. K arak teristik M ata Pelajaran IPA
Menurut Trianto (2012: 152) Ilmu Pengetahuan Alam didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh melalui pengumpulan data dengan
eksperimen, pengamatan, dan dedukasi untuk menghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya. Ada tiga kemampuan dalam IPA, yaitu:(a) kemampuan untuk mengetahui apa yang