• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN ARTIKEL ILMIAH BIOLOGI UNTUK MEMUNCULKAN KREATIVITAS RANCANGAN PENELITIAN PESERTA KELOMPOK ILMIAH REMAJA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN ARTIKEL ILMIAH BIOLOGI UNTUK MEMUNCULKAN KREATIVITAS RANCANGAN PENELITIAN PESERTA KELOMPOK ILMIAH REMAJA."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Rosalia Listyaningsih, 2015

PENGGUNAAN ARTIKEL ILMIAH BIOLOGI UNTUK

MEMUNCULKAN KREATIVITAS RANCANGAN PENELITIAN

PESERTA KELOMPOK ILMIAH REMAJA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh

ROSALIA LISTYANINGSIH 1201236

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

Penggunaan Artikel Ilmiah Biologi Untuk

Memunculkan Kreativitas Rancangan

Penelitian Peserta Kelompok Ilmiah

Remaja

Oleh

Rosalia Listyaningsih

S.Si. Universitas Gadjah Mada, 1998 S.Pd. Universitas Sanata Dharma, 2010

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Biologi

© Rosalia Listyaningsih 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Rosalia Listyaningsih, 2015

LEMBAR PENGESAHAN TESIS

PENGGUNAAN ARTIKEL ILMIAH BIOLOGI UNTUK MEMUNCULKAN KREATIVITAS RANCANGAN PENELITIAN PESERTA KELOMPOK ILMIAH

REMAJA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I,

Prof. Dr. Fransisca Sudargo T., M. Pd

NIP. 195107261978032001

Pembimbing II,

Dr.Topik Hidayat, S.Pd., M.Si.

NIP. 197004101997021001

Mengetahui,

Ketua Jurusan/Program Studi Pendidikan Biologi

Dr. Bambang Supriatno, MS.

(4)

PENGGUNAAN ARTIKEL ILMIAH BIOLOGI UNTUK MEMUNCULKAN KREATIVITAS RANCANGAN PENELITIAN PESERTA KELOMPOK

ILMIAH REMAJA

Rosalia Listyaningsih

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan artikel ilmiah biologi untuk memunculkan kreativitas rancangan penelitian peserta Kelompok Ilmiah Remaja (KIR). Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan subyek penelitian peserta Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMA Negeri 3 Yogyakarta sebanyak 24 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu lembar analisis kajian artikel, angket persepsi peserta KIR terhadap kesulitan mengkaji artikel, lembar penilaian presentasi, lembar penilaian kreativitas rancangan penelitian, angket respon peserta KIR dan catatan lapangan. Dalam penelitian ini cara penyampaian artikel ilmiah biologi pada peserta KIR adalah melibatkan peserta KIR mengkaji artikel ilmiah, mempresentasikan hasil kajiannya kepada seluruh peserta KIR dan memimpin diskusi Kriteria artikel yang cocok untuk peserta KIR adalah artikel ilmiah biologi yang secara sistematis dan jelas memaparkan tujuan penelitian, inti permasalahan, latar belakang permasalahan, hipotesis, fakta ilmiah, konsep esensial yang diacu peneliti, variable penelitian, gejala/parameter yang diukur, cara pengolahan data, cara mengontrol variable, dan butir-butir kesimpulan. Sumber ide rancangan penelitian sebagian besar berasal dari paduan antara artikel yang dikaji dengan masalah yang ada di lingkungan sekitar mereka. Kreativitas rancangan penelitian berdasarkan aspek kebaruan, kebergunaan dan dapat dimengerti: 86% rancangan penelitian sangat baru, 57% rancangan penelitian baik sekali kebergunaannya, dan 36% ide rancangan penelitian sangat dapat dimengerti orang lain. Sebagian besar peserta KIR tidak asing dengan artikel ilmiah dan memberi respon positif terhadap kegiatan ini.

(5)

Rosalia Listyaningsih, 2015

USING BIOLOGY RESEARCH ARTICLES TO BRING UP THE

CREATIVITY OF THE RESEARCH DESIGN OF THE MEMBER OF YOUTH SCIENCE CLUB

Rosalia Listyaningsih

ABSTRACT

This study was aimed to describe about how to use of biology research articles in order to bring up the creativity research proposals made by members of the Youth Science Club. The descriptive qualitative method will be used as the research methodology. The research subjects were 24 students (4 male and 20 female) who are the members of the Youth Science Club National High School 3, Yogyakarta. The instruments used to collect data were: the difficulty-of-perception-to-review questionnaire, analysis review article sheets, presentation skill observation sheets, scoring creativity sheets, questionnaire responses and field notes. As a method for teaching scientific article the students were assigned to review the scientific article, presented it and lead the discussion. The criteria of articles which suitable for members of the Youth Science Club was a biology articles that described the purpose of the study, the core of the problem, the background of the problem, hypothesis, scientific facts, the essential concept that was refered by the researcher, variable of research, symptoms of variable/parameter that was measured, how to analysis the data, controlling variable, and the conclusions systematically and clearly. The majority idea of their research design came from the combination between the biology articles which they had reviewed and the problem in their environment. The creativity of the design research based on the novelty, usefulness, and understandable aspect is: 86% of research design was new, 57% was well worth, and 36% ideas was very understandable to others. Most participants KIR was familiar to the scientific articles and gave a positive response to these activities.

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR HAK CIPTA ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ………. iii

PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vii

UCAPAN TERIMA KASIH ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Pertanyaan Penelitian ... 3

D. Batasan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Hasil Penelitian ... 5

BAB II PENGGUNAAN ARTIKEL ILMIAH BIOLOGI UNTUK MEMUNCULKAN KREATIVITAS RANCANGAN PENELITIAN PESERTA KIR A.Penggunaan Artikel Ilmiah Biologi ... 6

B.Artikel Ilmiah ... 10

C.Kreativitas ... 14

D.Rancangan Penelitian (Proposal Penelitian) ... 25

E.Hasil Penelitian yang Relevan ... 28

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 29

(7)

Rosalia Listyaningsih, 2015

D. Instrumen Penelitian ... 30

E. Prosedur Penelitian ... 32

F. Teknik Pengumpulan Data ... 34

G. Teknik Analisis Data……….. ..35

H. Alur Penelitian ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kriteria Artikel Ilmiah Biologi yang Cocok Bagi Peserta KIR ... 40

B. Proses Munculnya Ide Rancangan Penelitian Peserta KIR ... 52

C. Kebaruan (Novelty) Rancangan Penelitian ... 61

D. Kebergunaan (Usefulness)Rancangan Penelitian ... 66

E. Kreativitas Rancangan Penelitian Berdasarkan Aspek Dapat Dimengerti Orang Lain (Understandable) ……… ... 72

F. Tanggapan Peserta KIR Terhadap Kegiatan Mempelajari Artikel Ilmiah Biologi ... .80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 83

B. Saran ... 84

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Jenis Instrumen, Tujuan, dan Sumber Data ... 30

3.2 Kategorisasi Persentase Ketercapaian Presentasi Rancangan Penelitian ... 36

3.3 Kategori Persentase Angket ... 37

4.1 Analisis Hasil Kajian Artikel Ilmiah Biologi dan Persepsi Peserta KIR Terhadap

Kesulitan Mengkaji Artikel………. ... 41

4.2 Sumber Ide Rancangan Penelitian ... … 54 4.3. Kreativitas Rancangan Penelitian Berdasarkan Tingkat Kebaruan (Novelty)

... 62

4.4 Kreativitas Rancangan Penelitian Berdasarkan Tingkat Kebergunaan (Usefulness)

... 67

4.5 Kreativitas Rancangan Penelitian Berdasarkan Tingkat Dapat Dimengerti

Orang Lain (Understandable) ... 72

(9)

Rosalia Listyaningsih, 2015

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A.PERANGKAT KEGIATAN MEMPELAJARI ARTIKEL ILMIAH BIOLOGI

A.1. Desain Instruksional ... 91

A.2. Artikel yang Dipilih Peserta KIR dan Pedoman Jawaban KajianNya . 92 B. INSTRUMEN PENELITIAN B.1. Lembar Analisis Kajian Artikel Ilmiah Biologi ... 177

B.2. Angket Persepsi Siswa Terhadap Kesulitan Mengkaji Artikel Ilmiah ... 178

B.3. Lembar Penilaian Keterampilan Presentasi ... 179

B.4. Angket Tanggapan Siswa Terhadap Kegiatan Mempelajari Artikel Ilmiah Biologi ... 180

B.5. Lembar Penilaian Kreativitas Rancangan Penelitian ... 183

C. REKAPITULASI DAN HASIL OLAH DATA C.1. Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kajian Artikel Ilmiah Biologi ... 184

C.2. Contoh Persepsi Peserta KIR Terhadap Kesulitan Mengkaji Artikel Ilmiah Biologi ... 191

C.3. Rekapitulasi Data Persepsi Peserta KIR Terhadap Kesulitan Mengkaji Artikel Ilmiah Biologi... 196

C.4. Hasil Penilaian Kreativitas Berdasarkan Aspek Kebaruan ... 203

C.5. Hasil Penilaian Kreativitas Berdasarkan Aspek Kebergunaan ... 207

C.6. Hasil Penilaian Kreativitas Berdasarkan Aspek Dapat Dimengerti Orang Lain ... 210

C.7. Analisa Data Penilaian Keterampilan Presentasi ... 212

C.8. Rekapitulasi dan Olah Data Tanggapan Peserta KIR ... 213

C.9. Rekapitulasi Catatan Lapangan ... 223

(10)

D.1. Contoh Hasil Kajian Artikel Ilmiah Biologi ... 227

D.2. Contoh Rancangan Penelitian dan Ringkasannya ... 239

E. DOKUMENTASI PENELITIAN ... 252

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

(11)

1

Rosalia Listyaningsih, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Salah satu tujuan penting pendidikan adalah membantu peserta didik menjadi

lebih kreatif. Pentingnya kreativitas dalam pendidikan tercermin dalam tujuan

pendidikan nasional yang dituangkan dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa “tujuan pendidikan nasional antara lain adalah menghasilkan peserta didik yang kreatif”. Dalam perkembangannya pemerintah semakin serius dalam membantu

peserta didik menjadi lebih kreatif melalui Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun

2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan yang memiliki salah satu

tujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif (Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan, 2013).

Berdasarkan Tujuan Pendidikan Nasional di atas maka pendidikan pada

hakekatnya adalah untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik

melalui berbagai pengalaman belajar. Namun dalam pelaksanaannya masih banyak

kegiatan sekolah yang dilaksanakan justru menghambat aktivitas dan kreativitas

peserta didik. Menurut Tridjata (2002) sistem pendidikan formal di Indonesia pada

umumnya kurang memberi peluang bagi pengembangan kreativitas. Hal senada

dikemukakan oleh Munandar (2009) yang menyatakan bahwa pada kenyataannya

pendidikan di Indonesia kurang melatih para siswa untuk mengembangkan

kreativitasnya. Alat ukur berupa tugas-tugas yang diberikan kepada siswa kebanyakan

meminta siswa untuk mencari tahu satu jawaban yang benar, dan kekreatifan siswa

jarang diukur. Munro (2004) menyatakan bahwa karya siswa dalam tugas-tugas

pembelajaran sering dinilai dengan kriteria yang tidak berhubungan dengan

kreativitasnya sehingga proyek tersebut tidak dapat diartikan kreatif.

Putra (2010) mendefinisikan kreatif sebagai sesuatu yang menggerakkan,

membangun, mencipta dan menghasilkan karya kreatif dan inovatif; mempunyai

kemampuan atau daya untuk mencipta suatu karya imaginatif. Adapun definisi

kreativitas yang dikemukakan Stein (dalam Supriadi, 2001) menekankan segi produk

(12)

2

Supriadi (2001) menegaskan bahwa produk kreatif yang ditampilkan seseorang dalam

karya-karya kreatifnya menjadi ukuran bagi seseorang untuk dapat disebut sebagai

orang kreatif yang istimewa atau tidak.

Amabile (dalam Supriadi, 2001) menyatakan bahwa kriteria produk kreatif

yang menunjuk pada hasil perbuatan, kinerja atau karya seseorang dalam bentuk

barang atau gagasan dipandang sebagai yang paling eksplisit untuk menentukan

kreativitas seseorang. Kriteria yang harus dimiliki pada produk kreatif menurut Stein

(dalam Supriadi, 2001) adalah bersifat baru atau orisinal, berlaku, berguna,

memuaskan sejauh dinilai orang lain dan tergantung pada dimensi waktu.

Sehubungan dengan hal ini Campbell (1986) mendefinisikan kreativitas sebagai

kegiatan yang mendatangkan hasil (produk) yang bersifat Pertama baru (novel) yang

mengandung unsur inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh,

mengejutkan; Kedua berguna (useful) yang mengandung unsur lebih enak, lebih

praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan, mendidik,

memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan

hasil yang lebih baik/banyak; Ketiga dapat dimengerti (understandable) yang

mengandung unsur hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu.

Di dunia pendidikan, strategi yang bisa mengilhami kreativitas peserta didik

menurut Santrock (2011) adalah mengembangkan brainstorming; menyediakan

lingkungan yang memicu kreativitas: mempersiapkan bahan ajar, media dan lain-lain;

jangan terlalu mengatur siswa tetapi mereka diberitahu tentang aktivitas-aktivitas

yang harus dilakukan, dan kemudian membiarkan memilih sendiri kesenangannya

agar tidak menghancurkan rasa ingin tahu alamiah mereka; mendorong motivasi

internal; mendorong pemikiran yang fleksibel dan main-main dan memperkenalkan

siswa dengan sejarah orang-orang kreatif.

KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) merupakan kegiatan ekstrakurikuler pada

tingkat SLTP, SMU, SMK, dan Madrasah yang sifatnya terbuka bagi para remaja

yang ingin mengembangkan kreativitas, ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa

kini maupun masa yang akan datang. Kelompok ini melakukan serangkaian kegiatan

yang menghasilkan karya ilmiah untuk pengembangan sikap ilmiah, kejujuran dalam

(13)

3

Rosalia Listyaningsih, 2015

metode yang sistematis, objektif, rasional dan berprosedur sehingga akan didapatkan

kompetensi untuk mengembangkan diri dalam kehidupan (Susilowarno, 2003).

Penggunaan artikel ilmiah dalam kegiatan KIR merupakan salah satu strategi

untuk mengilhami peserta KIR membuat rancangan penelitian yang kreatif. Menurut

Hoskins, et al (2007) pembelajaran dengan menggunakan artikel ilmiah merupakan

pendekatan yang meliputi kegiatan: mempertimbangkan, membaca, menjelaskan

hipotesis, menganalisis dan menginterpretasikan data, kritis dalam memberi evaluasi

serta memikirkan percobaan berikutnya, atau merupakan metode pengajaran yang

melibatkan siswa dalam membaca dan menganalisis literatur ilmiah sekaligus dapat

mengekspos intelektual dan memberi tantangan seperti yang dialami oleh para

ilmuwan. Pembelajaran menggunakan artikel ilmiah juga dapat memberi gambaran

pada siswa tentang sifat dari proses ilmiah, melatih siswa untuk mengevaluasi data

secara kritis, meningkatkan penulisan ilmiah, dan mengikuti kemajuan terbaru dalam

penelitian (Levine, 2001; Kuldell, 2003; Hoskins et al, 2007 dalam Round dan

Campbell, 2013).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut “Bagaimanakah penggunaan artikel ilmiah

biologi untuk memunculkan kreativitas rancangan penelitian peserta KIR?”

C. Pertanyaan Penelitian

Agar lebih operasional maka rumusan masalah diuraikan lebih rinci menjadi beberapa

pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kriteria artikel ilmiah biologi yang cocok untuk peserta KIR?

2. Bagaimanakah proses munculnya kreativitas rancangan penelitian?

3. Bagaimanakah kreativitas rancangan penelitian peserta KIR berdasarkan aspek

kebaruan (novelty)?

4. Bagaimanakah kreativitas rancangan penelitian yang dibuat peserta KIR

berdasarkan aspek kebergunaan (usefulness)?

5. Bagaimanakah kreativitas rancangan penelitian yang dibuat peserta KIR

(14)

4

6. Bagaimanakah tanggapan peserta KIR terhadap penggunaan artikel ilmiah biologi

dalam kegiatan KIR?

D. Batasan Masalah

Agar penelitian ini terarah, ruang lingkup masalah yang diteliti dibatasi pada

hal-hal sebagai berikut:

1. Artikel ilmiah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah artikel ilmiah biologi

yang diterbitkan 5 tahun terakhir dan digunakan sebagai sarana belajar dalam

kegiatan KIR .

2. Kreativitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kreativitas rancangan

penelitian biologi hasil buatan peserta KIR berupa skor yang didapat dari penilaian

produk kreatif berdasarkan aspek kebaruan (novelty), aspek kebergunaan (useful),

dan aspek dapat dimengerti (understandable).

3. Peserta KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) yang dimaksud penelitian iniadalah siswa

yang mengikuti ekstrakurikuler KIR di SMA Negeri 3 Yogyakarta yang sifatnya

terbuka

4. Rancangan penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proposal

penelitian hasil karya (produk) peserta KIR setelah mengikuti kegiatan

mempelajari artikel ilmiah biologi.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian

ini adalah:

1. Memperoleh gambaran tentang kriteria artikel ilmiah biologi yang cocok untuk

peserta KIR

2. Memperoleh gambaran tentang proses munculnya kreativitas rancangan

penelitian

3. Memperoleh gambaran tentang kreativitas rancangan penelitian yang dibuat

peserta KIR berdasarkan tingkat kebaruan (novelty)

4. Memperoleh gambaran tentang kreativitas rancangan penelitian yang dibuat

peserta KIR berdasarkan tingkat kebergunaan (usefulness)

(15)

5

Rosalia Listyaningsih, 2015

6. Memperoleh gambaran tentang tanggapan peserta KIR terhadap penggunaan

artikel ilmiah biologi dalam kegiatan KIR

F. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan praktis untuk:

1. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan guru pendamping KIR dalam

kegiatan KIR di sekolah

2. Dapat menambah pengalaman belajar siswa dengan memanfaatkan artikel ilmiah

3. Dapat memunculkan kreativitas peserta KIR

4. Memberi sumbangan kepada sekolah atau lembaga pendidikan dalam upaya

(16)

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3

Yogyakarta yang terletak di Jalan Yos Sudarso nomer 7, Yogyakarta. Waktu

penelitian dilakukan pada bulan April sampai Mei 2014. Alasan pemilihan SMA N

3 Yogyakarta sebagai tempat penelitian adalah kegiatan ekstrakurikuler KIR di

SMA ini berjalan dengan baik setiap tahunnya dan selalu aktif mengikuti lomba

karya ilmiah tingkat provinsi dan nasional. Prestasi yang telah diperoleh adalah

mendapatkan mendali perak pada Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia tahun

2012.

2. Subjek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini yaitu keseluruhan siswa SMA N 3 Yogyakarta

tahun ajaran 2013/2014. Sampel penelitian ini adalah peserta KIR, yaitu siswa kelas

X dan XI yang mengikuti kegiatan KIR (Kelompok Ilmiah Remaja), berjumlah 28

siswa pada awal pertemuan dan 24 siswa yang selesai sampai akhir pertemuan

dengan rincian perempuan 20 siswa dan laki-laki 4 siswa. Pemilihan sampel

dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling

adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Creswell, 2008)

Pertimbangan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang

mengikuti kegiatan KIR (Kelompok Ilmiah Remaja).

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, karena mengungkap keadaan

sebagaimana adanya. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak

dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa

adanya tentang suatu variable, gejala atau keadaan (Arikunto, 2010).

(17)

30

Rosalia Listyaningsih, 2015

Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda terhadap istilah-istilah

yang digunakan pada penelitian ini maka di bawah ini akan diuraikan mengenai

definisi operasional:

1. Penggunaan Artikel ilmiah Biologi

Penggunaan artikel ilmiah biologi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

penggunaan artikel ilmiah biologi berbahasa Indonesia terbaru (lima tahun terakhir)

yang diterbitkan dalam jurnal Universitas dalam kegiatan Kelompok Ilmiah Remaja

(KIR) sebagai sarana untuk mengilhami peserta KIR dalam membuat rancangan

penelitian yang kreatif.

2. Kreativitas Rancangan Penelitian

Kreativitas rancangan penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

skor yang didapat dari hasil penilaian rancangan penelitian yang dibuat oleh peserta

KIR menggunakan lembar penilaian kreativitas rancangan penelitian berdasarkan

aspek kebaruan (novelty), aspek kebergunaan (usefulness), dan aspek dapat

dimengerti (understandable). Aspek kebaruan (novelty) mengandung indikator 3 indikator yaitu (1) ide mengandung unsur segar atau berbeda dari ide artikel ilmiah

yang dikaji, ide teman, dan menarik; (2) alat dan bahan segar atau berbeda dari ide

artikel ilmiah yang dikaji, ide teman, dan menarik; dan (3) langkah kerja

mengandung unsur segar atau berbeda dari ide artikel ilmiah yang dikaji, ide teman,

dan menarik. Aspek kebergunaan (usefulness) mengandung indikator (1) tujuan bersifat tepat guna (lebih praktis, mempermudah, memperlancar, memecahkan

masalah, mengatasi kesulitan) untuk lingkup yang luas, (2) rancangan penelitian

bersifat mendidik (menyampaikan pengetahuan, nilai dan kemahiran), (3) tujuan

rancangan penelitian mendatangkan produk yang lebih banyak/baik, dengan waktu

dan biaya seminimal mungkin; Aspek dapat dimengerti (understandable)

mengandung ide rancangan penelitian mudah dipahami dan dilaksanakan orang

awam di lain waktu (Campbel, 1986)

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1. Jenis Instrumen, Tujuan, Sumber Data

(18)

31

pengumpul data 1 Lembar analisis kajian

artikel

Mendeskripsikan hasil kajian artikel ilmiah peserta KIR

Peserta KIR

2 Angket persepsi peserta KIR terhadap kesulitan mengkaji artikel ilmiah biologi yang dibaca

Mendeskripsikan persepsi peserta KIR terhadap kesulitan mengkaji artikel ilmiah biologi yang dikaji Mendapatkan umpan balik dilakukan dengan oral feedback selama presentasi berlangsung.

Peserta KIR

4 Angket tanggapan peserta KIR terhadap kegiatan mempelajari artikel ilmiah biologi

Mendeskripsikan tanggapan peserta KIR terhadap kegiatan mempelajari artikel ilmiah biologi

Peserta KIR

5 Lembar penilaian kreativitas rancangan penelitian Peserta KIR sebagai produk

Menetapkan kriteria kreativitas yang harus dipenuhi peserta KIR dalam rancangan penelitiannya menggambarkan keadaan dalam penelitian yang akan menunjang pembahasan

Peserta KIR

7 Wawancara tidak terstruktur

Untuk mengetahui lebih detil hal-hal penting yang berkaitan dengan penelitian

Peserta KIR

Uraian dari setiap jenis instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Lembar Analisis Kajian Artikel Ilmiah

Hasil kajian artikel ilmiah peserta KIR dianalisis menggunakan lembar

analisis kajian artikel ilmiah yang diadaptasi dari Suyitno (2002). Lembar analisis

kajian artikel ilmiah diisi oleh peneliti dengan menggunakan ceklist (√) pada kolom

ya atau tidak. Kriteria analisis ini berdasarkan ditemukan atau tidak ditemukannya

aspek yang disoroti pada hasil kajian artikel ilmiah biologi peserta KIR. Lembar

analisis ini dapat dilihat pada lampiran B.1.

2. Angket Persepsi Peserta KIR terhadap Kesulitan Mengkaji Artikel Ilmiah Biologi

Angket persepsi peserta KIR terhadap kesulitan mengkaji artikel ilmiah

biologi ini diadopsi dari Suyitno (2002). Angket ini diisi oleh peserta KIR dengan

(19)

32

Rosalia Listyaningsih, 2015

KIR terhadap kegiatan mengkaji artikel ilmiah berdasarkan apa yang dirasakan

peserta KIR saat mengkaji artikel ilmiah yaitu sulit atau mudah. Angket ini dapat

dilihat pada lampiran B.2.

3. Lembar Penilaian Presentasi Kelompok

Lembar penilaian presentasi kelompok ini menggunakan lembar penilaian

yang diadopsi dari Anderson dan Krathwohl (2010), berupa tabel yang diisi oleh

peneliti dengan cara memberi checklist (√) pada jawaban yang sesuai (perlu

diingatkan dengan skor 1, cukup dengan skor 2, baik dengan skor 3 dan baik sekali

dengan skor 4). Aspek yang dinilai adalah aspek keterampilan berbicara dan

strategi presentasi. Skor total dari kedua aspek dihitung dan diolah berdasarkan

persentasenya. Lembar penilaian ini dapat dilihat pada lampiran B.3.

4. Angket Tanggapan Peserta Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)

Angket terdiri dari 9 butir pertanyaan untuk mengetahui tanggapan peserta

KIR terhadap penggunaan artikel ilmiah biologi dalam kegiatan KIR. Angket yang

digunakan berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab peserta KIR dengan

menjawab ya atau tidak dan memberikan alasan terhadap setiap jawaban yang

diberikan. Pertanyaan yang diberikan berkaitan dengan kegiatan mempelajari

artikel ilmiah biologi untuk menggali kreativitas rancangan penelitian peserta KIR.

Jawaban dari setiap peserta Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) kemudian akan diolah

dan dihitung berdasarkan persentasenya. Angket peserta KIR dapat dilihat pada

lampiran B.4

5. Lembar Penilaian Kreativitas Rancangan Penelitian

Lembar penilaian kreativitas ditujukan untuk menilai kreativitas rancangan

penelitian biologi yang dibuat peserta Kelompok Ilmiah Remaja (KIR). Rubrik ini

menggunakan 3 aspek kreativitas yaitu kebaruan (novelty), kebergunaan

(usefulness) dan dapat dimengerti (understandable). Lembar penilaian kreativitas

ini dapat dilihat pada lampiran B.5.

6. Catatan Lapangan

Catatan lapangan dibuat dalam bentuk catatan harian yang digunakan untuk

mencatat hal-hal yang terjadi dan menggambarkan keadaan dalam penelitian untuk

menunjang pembahasan dan dapat dilihat pada lampiran C.9.

(20)

33

Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu tahap persiapan,

pelaksanaan, dan analisis data.

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan studi pendahuluan di sekolah tentang jadwal kegiatan KIR dan

jumlah peserta KIR

b. Menyusun dan melakukan bimbingan proposal, dan seminar proposal.

Selanjutnya melakukan revisi proposal sekaligus mempersiapkan surat-surat

perizinan untuk melaksanakan penelitian.

c. Membuat desain kegiatan mempelajari artikel ilmiah biologi di KIR

d. Mengkonsultasikan artikel ilmiah pada dosen pembimbing

e. Melakukan judgement instrument berupa lembar analisis kajian artikel ilmiah

biologi dan penilaian kreativitas rancangan penelitian yang dibuat peserta KIR,

angket persepsi siswa terhadap kesulitan mengkaji artikel ilmiah biologi dan

tanggapan terhadap kegiatan mempelajari artikel ilmiah serta lembar penilaian

presentasi rancangan penelitian.

f. Revisi instrumen penelitian

g. Menghubungi pihak sekolah untuk mengurus perizinan penelitian ke sekolah,

tempat penelitian akan dilaksanakan

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahapan pelaksanaan penelitian ini meliputi:

a. Melakukan sosialisasi berupa penyampaian maksud, dan tujuan penelitian

b. Pelaksanaan kegiatan mempelajari artikel ilmiah biologi meliputi:

1) Cara Penyampaian Artikel Ilmiah Biologi Kepada Peserta KIR

Salah satu persiapan untuk menjadikan ruang kelas sebagai “ruang sumber”

yang mengundang siswa untuk membaca, menjajaki dan meneliti, maka 20 artikel

ilmiah biologi yang berbeda dipakai oleh guru pendamping (peneliti) sebagai bahan

ajar dan sumber untuk mengilhami kreativitas peserta didik dalam membuat

rancangan penelitian yang kreatif. Peneliti juga memberi kebebasan pada peserta

KIR dalam kelompok (satu kelompok dua orang) memilih artikel ilmiah biologi

sesuai keinginan mereka. Selanjutnya cara penyampaian artikel ilmiah biologi

(21)

34

Rosalia Listyaningsih, 2015

terstruktur dan meringkas artikel dalam bentuk skema secara singkat berdasarkan

13 aspek yang diadaptasi dari Suyitno (2002) yaitu (1) menemukan inti

permasalahan, (2) menemukan tujuan penelitian, (3) menemukan latar belakang

permasalahan, (4) melihat ada tidaknya pernyataan hipotesis, (5) menemukan fakta

ilmiah yang ditunjukkan dalam artikel, (6) menangkap butir-butir kesimpulan, (7)

menangkap konsep esensial yang diacu peneliti, (8) menangkap variabel penelitian,

(9) menangkap gejala / parameter yang diukur, (10) menangkap cara pengolahan

data, (11) menangkap cara mengkontrol variable, (12) mengkritisi artikel dan (13)

membuat skema alur metode dan hasil penelitian. Langkah selanjutnya dalam

suasana duduk melingkar, peserta KIR mempresentasikan hasil kajian artikel

ilmiahnya pada kelompok lain dan siswa lain memberi kritik membangun serta guru

hanya bertindak sebagai fasilitator.

2) Mengisi angket persepsi peserta KIR terhadap kesulitan mengkaji artikel ilmiah

yang dibaca

3) Mengumpulkan hasil kajian artikel ilmiah biologi yang dibuat peserta KIR dan

angket persepsi peserta KIR terhadap kesulitan mengkaji artikel ilmiah yang

sudah diisi

c. Penugasan pada peserta KIR untuk membuat rancangan penelitian dalam

kelompok

d. Observasi dan penilaian presentasi rancangan penelitian peserta KIR

e. Pengumpulan rancangan penelitian dan logbook

f. Pencatatan segala kegiatan faktual penting dalam catatan lapangan penelitian

g. Wawancara tak terstruktur

3. Tahap Akhir Penelitian

Tahap akhir dari pelaksanaan penelitian ini, meliputi;

a. Pengumpulan data hasil penelitian

b. Pengolahan data hasil penelitian berdasarkan cara pengolahan data yang

ditentukan.

c. Proses analisis data dan pembahasan hasil penelitian.

d. Penarikan kesimpulan dan menyusun laporan penelitian.

(22)

35

Setelah dilakukan penelitian maka diperoleh sejumlah data kualitatif dan

kuantitatif. Data yang bersifat kualitatif diperoleh dari lembar analisis hasil kajian

artikel ilmiah biologi, angket persepsi peserta KIR terhadap kesulitan mengkaji

artikel biologi, logbook, angket tanggapan peserta KIR terhadap kegiatan ini,

catatan lapangan dan pertanyaan tak terstruktur selama penelitian berlangsung. Data

yang bersifat kuantitatif diperoleh dari lembar penilaian presentasi rancangan

penelitian, lembar penilaian kreativitas rancangan penelitian dan tanggapan peserta

KIR terhadap kegiatan ini.

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Kajian Artikel Ilmiah Biologi

Hasil kajian artikel ilmiah biologi peserta KIR dianalisis berdasarkan 13

aspek yang disoroti yaitu (1) menemukan inti permasalahan, (2) menemukan tujuan

penelitian, (3) menemukan latar belakang permasalahan, (4) melihat ada tidaknya

pernyataan hipotesis, (5) menemukan fakta ilmiah yang ditunjukkan dalam artikel,

(6) menangkap butir-butir kesimpulan, (7) menangkap konsep esensial yang diacu

peneliti, (8) menangkap variabel penelitian, (9) menangkap gejala / parameter yang

diukur, (10) menangkap cara pengolahan data, (11) menangkap cara mengkontrol

variable, (12) mengkritisi artikel dan (13) membuat skema alur metode dan hasil

penelitian. Data yang sudah diperoleh direkap dalam tabel analisis hasil kajian

artikel ilmiah biologi. Aspek-aspek yang tidak ditemukan pada hasil kajian artikel

ilmiah biologi dimasukkan dalam tabel perbandingan analisis data hasil kajian

artikel ilmiah biologi dan persepsi siswa terhadap kesulitan mengkaji artikel pada

bab IV selanjutnya dianalisis dengan butir-butir aspek yang dinyatakan secara

eksplisit dalam artikel ilmiah untuk menentukan kriteria artikel yang cocok bagi

peserta KIRuntuk menentukan kriteria artikel yang cocok bagi peserta KIR.

Rekapitulasi analisis data hasil kajian artikel ilmiah biologi dapat dilihat pada

(23)

36

Rosalia Listyaningsih, 2015

2. Analisis Data Angket Persepsi Peserta KIR terhadap Kesulitan Mengkaji Artikel Ilmiah

Data dari angket persepsi peserta KIR terhadap kesulitan mengkaji artikel

ilmiah direkap dalam tabel, kemudian aspek-aspek yang menurut persepsi siswa

sulit ditemukan dimasukkan dalam tabel perbandingan analisis data hasil kajian

artikel ilmiah biologi dan persepsi siswa terhadap kesulitan mengkaji artikel pada

bab IV selanjutnya dianalisis dengan butir-butir aspek yang dinyatakan secara

eksplisit dalam artikel ilmiah untuk menentukan kriteria artikel yang cocok bagi

peserta KIR.

Rekapitulasi data persepsi peserta KIR terhadap kesulitan mengkaji artikel

ilmiah biologi dapat dilihat pada lampiran C.3.

3. Analisis Data Penilaian Presentasi Rancangan Penelitian

Skor yang berasal dari lembar penilaian presentasi rancangan penelitianbaik

dari aspek keterampilan berbicara maupun aspek strategi presentasi direkap dan

dianalisa dengan menghitung persentasenya menggunakan rumus:

X 100%

Keterangan:

NP : Nilai persen yang dicari atau diharapkan R : Jumlah skor yang diperoleh peserta KIR NS : Total skor maksimal (Sudijono, 2001).

Setelah dipersentasekan, maka hasil tersebut akan dikategorikan berdasarkan

kategori di bawah ini (Purwanto, 2008):

Tabel 3.2. Kategorisasi Persentase Ketercapaian Presentasi Rancangan Penelitian

Ketercapaian Kriteria

86 – 100% Baik Sekali

76 – 85% Baik

60 – 75% Cukup

55 – 59 Kurang

(24)

37

Hasil analisis data penilaian keterampilan presentasi dapat dilihat pada lampiran

C.7.

4. Data AngketTanggapan Peserta KIR

Angket tanggapan peserta KIR dianalisis untuk mengetahui persentase

tanggapan peserta KIR pada setiap opsi yang diberikan pada pertanyaan dalam

angket dengan menggunakan rumus, kemudian hasil analisis persentase tersebut

diinterpretasikan secara mendalam merujuk kriteria pada tabel 3.3. Rumus yang

digunakan adalah:

Jumlah peserta KIR yang menjawab “ya/tdk” pada setiap item X 100% Jumlah total peserta KIR

(Arikunto, 2006)

Setelah dipersentasekan, maka hasil tersebut akan dikategorikan berdasarkan

kategori menurut Riduwan (2003) sebagai berikut:

Tabel 3.3. Kategori Persentase Angket

Persentase Kategori

Angka 0-20% Sangat lemah

Angka 21-40% Lemah

Angka 41-61% Cukup

Angka 61-80% Kuat

Angka 81-100% Sangat kuat

Rekapitulasi dan olah data tanggapan peserta KIR tehadap kegiatan mempelajari

artikel ilmiah biologi dapat dilihat pada lampiran C.8.

Untuk data kualitatif yang berasal dari alasan dan tanggapan terhadap

kelebihan kegiatan ini dikelompokkan berdasarkan jawaban yang senada kemudian

diinterpretasikan secara mendalam.

5. Data Penilaian Kreativitas Rancangan Penelitian

Skor yang berasal dari lembar penilaian kreativitas rancangan penelitian

direkap dan dianalisis dengan menghitung persentasenya berdasarkan aspek

(25)

38

Rosalia Listyaningsih, 2015

X 100%

Keterangan:

NP : Nilai persen yang dicari atau diharapkan R : Jumlah skor yang diperoleh peserta KIR NS : Total skor maksimal (Sudijono, 2001).

Setelah mendapatkan nilai persentasenya, maka hasil tersebut akan dikategorikan

berdasarkan kategori pada tabel 3.4. (Purwanto, 2008).

Hasil analisis data penilaian kreativitas rancangan penelitian berdasarkan

aspek kebaruan (novelty) dapat dilihat di lampiran C4, kebergunaan (usefulness)

dapat dilihat di lampiran C5 dan dapat dimengerti orang lain (understandable)

dapat dilihat di lampiran C6.

6. Data Catatan Lapangan Selama Proses Penelitian

Catatan lapangan dalam penelitian ini diolah dengan cara; merekap catatan

lapangan, dan mendeskripsikan hal-hal yang penting dalam catatan lapangan

disesuaikan urutan kejadian yang ditemukan, kemudian menginterpretasi hasil

analisis tersebut. Rekapitulasi catatan lapangan dapat dilihat pada lampiran C.9.

7. Data Hasil Wawancara Tak Terstruktur

Data hasil wawancara tak terstruktur untuk melengkapi dalam pembahasan

(26)

39

G. Alur Penelitian

Studi pendahuluan sekolah

Penentuan judul

Studi pustaka

Tahap Persiapan

Tahap Pelaksanaan

Penyusunan proposal

Seminar proposal penelitian

Perbaikan proposal

Konsultasi artikel ilmiah

Judgement instrument

Pelaksanaan Kegiatan Mempelajari Artikel Ilmiah

Pembuatan rancangan penelitian

Pengumpulan angket respon peserta KIR terhadap kegiatan mempelajari artikel biologi

Wawancara tak terstruktur untuk melengkapi data Pembuatan Desain Kegiatan Mempelajari Artikel Ilmiah Biologi

Tahap Akhir pembahasan hasil temuan penelitian

Penarikan kesimpulan dan rekomendasi

Gambar 1.Bagan Alur Penelitian

Pengumpulan hasil kajian artikel ilmiah biologi

Mengurus ijin penelitian ke sekolah

Pengumpulan angket persepsi peserta KIR terhadap kesulitan mengkaji artikel ilmiah biologi

Pengumpulan rancangan penelitian dan logbook

(27)

85

Rosalia Listyaningsih, 2015

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang penggunaan artikel

ilmiah biologi untuk memunculkan kreativitas rancangan penelitian peserta KIR,

maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kriteria artikel ilmiah biologi yang cocok untuk peserta KIR adalah artikel

ilmiah biologi yang memaparkan secara sistematis dan jelas tujuan penelitian,

inti permasalahan, latar belakang permasalahan, hipotesis, fakta ilmiah, konsep

esensial yang diacu peneliti, variable penelitian, gejala/parameter yang diukur,

cara pengolahan data, cara mengontrol variable, dan butir-butir kesimpulan.

2. Proses munculnya kreativitas rancangan penelitian peserta KIR melalui

beberapa tahap. Tahap pertama adalah tahap mengumpulkan informasi dan konsep, tahap kedua adalah tahap internalisasi atau pengendapan dan tahap

ketiga adalah tahap iluminasi atau menemukan ide penelitian. Sumber ide-ide rancangan penelitian peserta KIR berasal dari artikel ilmiah yang dikajinya dan

masalah di lingkungan sekitar mereka berjumlah 4 ide (28,57%), berasal dari

artikel ilmiah yang dikaji kelompok lain dan masalah di lingkungan sekitar

mereka berjumlah 7 ide (50%) dan murni berasal dari masalah di lingkungan

sekitar mereka berjumlah 3 ide (21,43%).

3. Kreativitas rancangan penelitian peserta KIR berdasarkan aspek kebaruan

(novelty) adalah 12 atau 86% rancangan penelitian dikategorikan sangat baru, 1 atau 7,2% rancangan penelitian dikategorikan baru, serta 1 rancangan penelitian dikategorikan cukupbaru

4. Kreativitas rancangan penelitian peserta KIR berdasarkan aspek kebergunaan

(28)

86

termasuk kategori kurang dan 1 rancangan penelitian termasuk kategori kurang sekali

5. Kreativitas rancangan penelitian peserta KIR berdasarkan aspek dapat

dimengerti orang lain (understandable) adalah 5 atau 36% ide rancangan

penelitian sangat dapat dimengerti orang lain, 4 atau 28% cukup dapat dimengerti orang lain, dan 5 atau 36% kurang dapat dimengerti orang lain

6. Tanggapan Peserta KIR Terhadap Kegiatan Mempelajari Artikel Ilmiah

Biologi adalah sangat positif yaitu 91% dari peserta KIR mengetahui tentang

artikel ilmiah, dan 37,5% pernah mengikuti kegiatan pembelajaran

menggunakan artikel ilmiah, 83,33% menyatakan kegiatan mengkaji artikel

ilmiah biologi ini menyenangkan, 75% menyatakan memberi motivasi untuk

belajar biologi, 87,5% peserta KIR menyetujui bila artikel ilmiah biologi

diterapkan di kelas regular, 100% merasa tertantang belajar menggunakan

artikel ilmiah biologi, 100% peserta KIR berpendapat kegiatan ini sangat

membantu mereka untuk membuat rancangan penelitian secara lancar, 96%

berpendapat kegiatan ini membantu untuk menemukan ide-ide penelitian yang

bermanfaat, 100% berpendapat kegiatan ini membantu untuk membuat

rancangan penelitian yang inovatif, kelebihan kegiatan ini adalah menambah

wawasan yaitu pengetahuan dan informasi, sebagai variasi kegiatan supaya

tidak bosan, pengetahuan yang didapat bisa dijadikan panduan membuat

rancangan penelitian sendiri, sumber pustaka yang dapat

dipertanggungjawabkan, melatih berpikir kritis dan logis, menambah wawasan

penelitian terbaru, menemukan dan mengembangkan ide-ide penelitian,

mendapat istilah baru dalam penelitian, menumbuhkan motivasi belajar biologi

dan membuat inovasi penelitian, membantu dalam problem solving, menambah

bekal pengetahuan untuk kuliah.

B. SARAN

(29)

87

Rosalia Listyaningsih, 2015

biologi yang memaparkan secara sistematis dan jelas tujuan penelitian, inti

permasalahan, latar belakang permasalahan, hipotesis, fakta ilmiah, konsep

esensial yang diacu peneliti, variable penelitian, gejala/parameter yang diukur,

cara pengolahan data, cara mengontrol variable, dan butir-butir kesimpulan.

2. Berdasarkan temuan bahwa peserta KIR masih mengalami kesulitan membuat

skema metode dan hasil, maka peneliti menyarankan pada peneliti berikutnya

untuk mencari cara yang membantu peserta KIR untuk membuat skema metode

dan hasil

3. Berdasarkan masukan dari angket peserta KIR, maka peneliti menyarankan

bahwa kegiatan mempelajari artikel ilmiah ini dapat diterapkan di kelas regular

untuk menggali kreativitas rancangan penelitian atau melihat pengaruhnya

terhadap berpikir kritis, keterampilan berkomunikasi, daya analisis, kemampuan

science dan kepercayaan diri siswa dalam membaca artikel ilmiah.

4. Peneliti menyarankan adanya penelitian lebih lanjut tentang biografi peserta

KIR sebagai salah satu faktor perubah kreativitas rancangan penelitian yang

(30)

88

DAFTAR PUSTAKA

Aguspinal. (2011). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Komunikasi Matematis Siswa SMA melalui Pendekatan Open-Ended dengan Strategi Group to Group (Studi Eksperimen di SMA Negeri Plus Provinsi Riau). Tesis. Bandung: SPs UPI

Anderson L.W. dan D.R Krathwohl. 2010. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom) Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi V. Jakarta: Rineka Cipta

Briickman, and Peggy (2009). Effects of Inquiry-based Learning on Student’s Science Literacy Skills and Confidence‖, International journal for

the Scholarship of Teaching and Learning. Vol 3, No. 2 (july 2009)

Brill, G & Yarden., (2003). Learning Biology through Research Papers: A Stimulus for Question-Asking by High-School Students”. Cell Biology Education, 2, 266-274

Brill, G, Falk, H. dan Yarden, A. (2004). ―The Learning Processes of two Highschool biology Students When Reading Primary Literature‖.

INT. J. Sci. Educ., 19 March 2004, Vol. 26, No. 4, 497–512

Brownell, Sara E., Jordan V. Price, dan Steinman, L. (2013). A writing-intensive course improves biology undergraduates’ perception and

confidence of their abilities to read scientific literature and communicate science. Adv Physiol Educ, Vol37: 70–79, 2013

Campbell, D. (1986). Mengembangkan Kreativitas. Yogyakarta: Kanisius

Coil, D., Wenderoth, M.P., Cunningham, M, dan Dirks,C. (2010). Teaching the Process Science : Faculty Perseptions and An Effective

Methodology‖. CBE-Life Science Education. Vol 9

Creswell, J.W. (2008). Educational Research. Pearson Prentice Hall

DebBurman, S. K. (2002). Learning How Scientists Work: Experiential Research Projects to Promote Cell Biology Learning and Scientific Process Skills. Cell Biol. Educ. 1, 154–172.

ECU, 2014. Research Paper. Tersedia: http://intranet.ecu.edu.au/research_paper. Diunduh 28 Januari 2014

(31)

http://www.pendidikanislam.net/index.php/untuk-siswa-a-89

Rosalia Listyaningsih, 2015

PENGGUNAAN ARTIKEL ILMIAH BIOLOGI UNTUK MEMUNCULKAN KREATIVITAS RANCANGAN

mahasiswa/37-trampil-belajar/172-menulis-artikel-ilmiah-untuk jurnal

Gehring dan Eastman. (2008). Information Fluency for Undergraduate Biology Majors: Applications of Inquiry-based Learning in a Developmental Biology Course. CBE—Life Sciences Education, Vol. 7, 54–63, Spring 2008

Gillen, C. M. (2006). Criticism and Interpretation: Teaching The Persuasive Aspects of Research Articles. CBE Life Sci. Educ. 5, 34–38.

Hendri, J. (2009). Riset Pemasaran– Universitas Gunadarma

Hoskins, S.G.,Stevens, M.S. dan Nehm, R.H. (2007). Selective Use of the Primary Literature Transforms the Classroom Into a Virtual Laboratory. New York: Genetics 176: 1381–1389 ( July 2007)

Kozeracki, C. A., Michael, Carey, F., Colicelli, J. dan Levis-Fitzgerald, M. (2006).

An Intensive Primary-Literature–based Teaching Program. CBE— Life Sciences Education, Vol. 5, 340–347, Winter 2006

Levine, E (2001). Reading Your Way to Scientific Literacy. J Coll Sci. Teach 31, 122–125.

Matlin, M. (2003). Cognition. London: John Wiley & Sons

McDonough. V. (2012) . Improving Journal Club: Increasing Student Discussion

and Understanding of Primary Literature in Molecular Biology Through the Use of Dialectical Notes. Michigan: The International Union of Biochemistry and Molecular Biology

Misterluthfi. (2013). Membuat Rancangan Penelitian. Tersedia di: http://misterluthfi.corner.web.id. (diakses 12 Juni 2014)

Moore , R. (1994). Writing To Learn Biology. JCST. March/April : 289 - 295

Muench S.B. (2000). Choosing Primary Literature in Biology to Achieve Specific Educational Goals. J Coll Sci Teach 29, 255–260.

Mulnix, A. B. (2003). Investigations of Protein Structure And Function Using The Scientific Literature: An Assignment For An Undergraduate Cell Physiology Course. Cell Biol. Educ. 2, 248–255.

Mulyasa E. (2010). Kurikulum Berbasis Kompetensi (Konsep, Karakteristik dan Implementasi). Bandung: Rosdakarya

(32)

90

Munandar, U. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT Rineka Cipta

Munro, J. (2004). Insight into The Creativity Identifying and Measuring Creativity. Tersedia:

https://students.education.unimelb.edu.au/selage/pub/readings/creativi ty/UTC_Assessing__creativity_.pdf

Norris, S.P. & Macnab, J.S. & Wonham,M. dan Vries, G.d. (2009). West Nile Virus: Using Adapted Primary Literature in Mathematical Biology to Teach Scientific and Mathematical Reasoning in High School.

Canada: Res Sci Educ (2009) 39:321–329

Prawoto, HMA. (2001) Menulis Artikel Ilmiah untuk Jurnal dari Hasil Penelitian.

Makalah disampaikan pada Seminar Lokakarya Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah yang diselenggarakan oleh FKIP Universitas Islam Malang di Malang tanggal 14 Juli 2001

Purwanto. (2008). Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Putra, R.M.S. (2010). Principles of Creative Writing. Jakarta: PT. Indeks

Riduwan. (2003). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta

Round dan Campbell. (2013). Figure Facts: Encouraging Undergraduates to Take a Data-Centered Approach to Reading Primary Literature. CBE—Life Sciences Education. Vol. 12, 39–46, Spring 2013

Sandra dan Kerka. (1996). Journal writing and adult learning. ERIC digest no 174. (online). Tersedia: http://www.ericdigests.org/1997-2/journal.htm

Santrock, J.W. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana

Setyowati dan Proboyekti (2013) Kesimpulan, Saran dan Abstrak. (Online) Tersedia: http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/abstrak-kesimp-saran.pdf)

Supriadi, D. (2001). Kreativitas, Kebudayaan, dan Perkembangan IPTEK. Bandung: CVAlfabeta Bandung

Susanto, H. 2010. Panduan Lengkap Menyusun Proposal. Jakarta: Visimedia.

(33)

91

Rosalia Listyaningsih, 2015

PENGGUNAAN ARTIKEL ILMIAH BIOLOGI UNTUK MEMUNCULKAN KREATIVITAS RANCANGAN

Suyitno. 2002. Respon Mahasiswa Program Studi Biologi Terhadap Pemberian Tugas Kajian Artikel Ilmiah Pada Perkuliahan Fisiologi Tumbuhan.

Laporan hasil penelitian Teaching Grant Proyek DUE-Like

Tridjata, S. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Gambar

Tabel 3.2. Kategorisasi Persentase Ketercapaian Presentasi Rancangan Penelitian
Tabel 3.3. Kategori Persentase Angket

Referensi

Dokumen terkait