• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENETAPAN HARGA CABAI DI PASAR BANJAR PATARUMAN TINJAUAN EKONOMI ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENETAPAN HARGA CABAI DI PASAR BANJAR PATARUMAN TINJAUAN EKONOMI ISLAM"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENETAPAN HARGA CABAI DI PASAR BANJAR PATARUMAN TINJAUAN EKONOMI ISLAM

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Pada Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Disusun oleh

YULISTIANI PUTRI UTAMI NIM: 1808203013

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SYEKH NURJATI CIREBON 1444 H/ 2022 M

(2)

i ABSTRAK

Yulistiani Putri Utami, NIM: 1808203013, “PENETAPAN HARGA CABAI DI PASAR BANJAR PATARUMAN TINJAUAN EKONOMI ISLAM”.

Skripsi 2022.

Penetapan harga merupakan strategi pemasaran yang menentukan terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Transaksi hanya akan terjadi bila harga yang ditetapkan pada sebuah produkatau jasa disepakati oleh penjual dan pembeli. Penetapan harga merupakan salah satu praktek yang dibolehkan oleh syariat Islam. Di pasar Banjar sendiri, penetapan harga dilakukan oleh pemasok dan pedagang melalui proses permintaan dan penawaran.Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya penetapan harga khususnya cabai di pasar banjar, 2. Untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya penetapan harga cabai di pasar Banjar ditinjau dari segi ekonomi islam.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara peneliti langsung terlibat turun ke lapangan, bertindak sebagai pengamat, membuat kategori pelaku untuk diwawancarai, mengatamati kejadian yang terjadi, mencatat setiap kejadian.

Alasan peneliti menggunakan metode ini adalah untuk menganalisis terkait penetapan harga cabai di pasar Banjar ditinjau dari segi ekonomi islam dengan mencari informasi dan melakukan wawancara kepada para pedagang cabai di pasar banjar.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di pasar Banjar mengenai Penetapan Harga Cabai ditinjau dari segi Ekonomi Islam, dapat disimpulkan bahwa: Penetapan Harga cabai di pasar Banjar dilakukan melalui proses permintaan dan penawaran. Dalam praktiknya, untuk menentukan harga jual yang disepakati antara pemasok cabai dan pedagaang di pasar Banjar masih belum sesuai dengan prinsip penetapan harga menurut ekonomi islam.

Kata kunci: Penetapan Harga, Ekonomi Islam

(3)

ii ABSTACT

Yulistiani Putri Utami, NIM: 1808203013, “CHILLI PRICE SETTING AT BANJAR PATARUMAN MARKET”. Thesis 2022.

Pricing is a marketing strategy that determines the occurrence of transactions between sellers and buyers. Transactions will only occur if the price set for a product or service is agreed upon by the seller and the buyer. Pricing is one of the practices permitted by Islamic law. In the Banjar market itself, price fixing is carried out by suppliers and traders through a supply and demand process. Banjar market in terms of Islamic economics.

This study uses qualitative research methods, with data collection techniques carried out by means of interviews, observation and documentation. This research method is carried out by the researcher being directly involved in the field, acting as an observer, making categories of actors to be interviewed, observing events that occur, recording every incident. The reason the researcher uses this method is to analyze the price fixing of chili in the Banjar market in terms of Islamic economics by seeking information and conducting interviews with chili traders in the Banjar market.

Based on the results of research conducted in the Banjar market regarding Chili Price Determination in terms of Islamic Economics, it can be concluded that:

Pricing of chili in the Banjar market is carried out through a supply and demand process. In practice, determining the agreed selling price between chili suppliers and traders in the Banjar market is still not in accordance with the principles of pricing according to Islamic economics.

Keywords : Pricing, Islamic Economics

(4)

iii

صخلملا

ينايتسيلوي ةريمأ

توأ يما

، ١٨٠٨٢٠٣٠١٣

" ، راجناب قوس يف راحلا لفلفلا راعسأ دادعإ

نامورتاب ةلاسر ."

. ٢٠٢٢

ريعستلا وه

ةيجيتارتسا ةيقيوست

ددحت ثودح تلاماعملا نيب

نيعئابلا .نيرتشملاو

نل .ةمدخ وأ جتنمل ددحملا رعسلا ىلع يرتشملاو عئابلا قفاو اذإ لاإ تلاماعملا ثدحت ريعستلا وه

دحأ تاسرامملا يتلا

حمست اهب ةعيرشلا .ةيملاسلإا

يف قوس رجنب هسفن

، .بلطلاو ضرعلا ةيلمع للاخ نم راجتلاو نيدروملا لبق نم راعسلأا ديدحت متي مدختست هذه

ةساردلا قرط

ثحبلا يعونلا

، عم تاينقت عمج تانايبلا يتلا

متت نع

قيرط كراشي يذلا ثحابلا لبق نم هذه ثحبلا ةقيرط ذيفنت متي .قيث وتلاو ةظحلاملاو تلاباقملا لكشب رشابم يف لاجملا

، ثيح لمعي بقارمك

، عنصيو تائف

نم نيلثمملا دارملا

مهتلباقم

، بقاريو ثادحلأا

يتلا ثدحت

، لجسيو لك

.ثداح ببس مادختسا ثحابلا

هذهل ةقيرطلا

وه ليلحت تيبثت راعسأ لفلفلا راحلا يف قوس جنب ر نم ثيح داصتقلاا يملاسلإا

نم

للاخ .رجنب قوس يف راحلا لفلفلا راجت عم تلاباقملا ءارجإو تامولعملا نع ثحبلا

ً ءانب ىلع جئاتن ثحبلا يذلا مت هؤارجإ يف

قوس رجنب اميف قلعتي ديدحتب رعس لفلفلا

راحلا نم ثيح داصتقلاا يملاسلإا

، نكمي جاتنتسا ام

:يلي متي ريعست لفلفلا لا راح

يف رعس ديدحت لازي لا ، ةيلمعلا ةيحانلا نم .بلطلاو ضرعلا ةيلمع للاخ نم رجنب قوس عيبلا قفتملا هيلع نيب يدروم لفلفلا

راحلا راجتلاو يف

قوس رجنب ريغ قفاوتم

عم يملاسلإا داصتقلال ا قفو ريعستلا ئدابم

تاملكلا ةيحاتفملا: ريعستلا ، داصتقلاا يملاسلإا.

(5)

iv

(6)

v

(7)

vi

(8)

vii

(9)

viii

KATA PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, rasa syukurku panjatkan kepada Rabb yang Maha Mengabulkan segala do’a dan usaha hambanya. Kupersembahkan skripsi ini untuk orang tercinta dan tersayang atas kasihnya yang berlimpah. Teristimewa untuk Alm Ayah dan Mama tercinta, tersayang, terkasih dan yang terhormat.

Kupersembahkan skripsi ini kepada kalian atas kasih sayang dan bimbingan selama ini, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Banyak yang ingin saya ungkapkan, tetapi tidak dapat dituliskan satu persatu. Semoga hasil perjuangan kita selama ini dapat berbuah manis. Semangat yang menggebu dalam diri untuk menghadapi dunia luar yang sebenarnya. Selama 16 tahun saya telah menempuh pendidikan, kini telah tiba saatnya saya akan membuktikan kepada kalian dan dunia bahwa saya siap membuka lembaran baru sebagai seseorang yang bertanggung jawab dan berkarya bagi kepentingan banyak orang. Semoga saya mampu berbagi kebaikan dengan setiap insan.

(10)

ix

(11)

x

MOTTO HIDUP

“Selesaikan apa yang sudah dimulai, Bahkan dalam ruangan gelap sekalipun”

(12)

xi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim..

Assalamualaikum, Wr, Wb

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahka rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Penetapan Harga Cabai Di Pasar Banjar Pataruman Tinjauan Ekonomi Islam”.

Banyak kesulitan dan hambatan yang ditemui dalam penulisan skripsi ini, namun berkat pertolongan Allah SWT dan bantuan, bimbingan, serta dorongan dari berbagai pihak, akhirnya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu ucapan terima kasih yang tak terhingga, penulis samapaikan kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. H. Sumanta, M.Ag., selaku Rektor IAIN Syekh Nurjati.

2. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag., Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

3. Bapak Eef Saefulloh, M.Ag., selaku ketua Jurusan Perbankan Syariah IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

4. Bapak Alvien Septian Herisma, MSI, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis, dan pembimbing skripsi 1 yang telah memberikan arahan dan pertimbangan-pertimbangan bermakna bagi penulis selama penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Abdul Fatakh, SHI., SH., M.Hum , selaku pembimbing skripsi 2, yang telah memberikan arahan dan pertimbangan-pertimbangan bermakna bagi penulis selama penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Jurusan Perbankan Syariah IAIN Syekh Nurjati Cirebon, terimakasih atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

7. Kedua orang tua Penulis Bapak dan Ibu yang selalu memberi do’a, dukungan moril dan materil, arahan, bimbingan, dan kasih sayang sampai tiada henti.

8. A. Habib Hazmy Mawarid, SH.,ME yang selalu memberikan support terdepan.

9. Saudara, Rekan-rekan, Keluarga terdekat yang selalu mendoakan.

10. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah A angkata 2018.

Terimakasih atas kebersamaan kita selama masa kuliah yang tidak akan terlupakan. Terimaksih untuk semua kenangan indah dan pengalaman berharganya.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada mereka semua atas berbagai bantuan baik yang bersifat moral maupun spiritual sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

(13)

xii

(14)

xiii DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTACT ... ii

صخلملا

... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iv

NOTA DINAS ... v

LEMBAR PENGESAHAN ... vi

PERNYATAAN OTENTISITAS SKRIPSI ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

RIWAYAT HIDUP ... ix

MOTTO HIDUP ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

1. Identifikasi Masalah ... 5

2. Jenis Masalah ... 5

3. Pembatasan Masalah ... 5

4. Pokok Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1. Tujuan Penelitian ... 6

2. Manfaat Penelitian ... 6

D. Penelitian Terdahulu ... 7

E. Kerangka Pemikiran ... 10

F. Metode Penelitian ... 12

G. Sistematika Penulisan ... 16

BAB II LANDASAN TEORI ... 18

A. Penetapan Harga ... 18

B. Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Penetapan Harga ... 32

C. Prinsip – Prinsip Ekonomi Islam ... 38

D. Rendahnya Jasa Pertanian dan Produksi Pertanian ... 38

E. Dasar Hukum Penetapan Harga ... 44

BAB III PROFIL PASAR BANJAR ... 48

A. Sejarah Kota Banjar ... 48

B. Biografi Pasar Banjar ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Penetapan Harga Di Pasar Banjar ... 52

B. Analisis Penetapan Harga Cabai ... 57

(15)

xiv

BAB V PENUTUP ... 62

A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64

LAMPIRAN ... 67

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 : Toko Cabai Pak Yunus Lampiran 1.2 : Toko Cabai Pak Deni Lampiran 1.3 : Toko Cabai Pak Darsim Lampiran 1.4 : Toko Cabai Pak Mbuy Lampiran 1.5 : Hasil Wawancara

Lampiran 1.6 SK dan Pengantar Penelitian

(17)

xvi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi adalah mengalihsarakan suatu tulisan kedalam aksara latin.

Misalnya dari aksara Arab ke aksara Latin.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543 b/U/1987, tanggal 22 Januari 1998.

A. Konsonan Tunggal Huruf

Arab

Nama Huruf

Latin

Keterangan

ا ب ت ث ج

Alif ba’

ta’

sa’

jim

Tidak dilambangkan b

t ṡ j

Tidak dilambangkan Be

Te

Es (dengan titik diatas) Je

ح خ د ذ ر

ha’

kha’

dal zal ra’

ḥ kh

d ż r

Ha(dengan titik di bawah) Ka dan Ha

De

Zet (dengan titik di atas) Er

ز س ش ص ض

Zai sin syin

sad dad

Z s sy

ṣ ḍ

Zet Es

Es dan Ye

Es (dengan titik di bawah) De (dengan titik dibawah)

(18)

xvii ط

ظ ع غ ف

Ta za

‘ain gain fa’

ṭ ẓ

‘ g f

Te (dengan titik dibawah) Zet (dengan titik dibawah) Koma terbalik diatas Ge

Ef ق

ك ل م ن

Qaf kaf lam mim nun

Q k l m

n

Qi Ka El Em En و

ه ء ي

Wawu ha’

hamzah ya’

W h

’ Y

We Ha Apostrof Ye

B. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal (monoftong) dan vokal rangkap (diftong). Vokal tunggal bahasa Arab lambangnya berupa tanda atau harakat, yaitu fathah (ــــَـــــــ) untuk vokal a, kasroh (ـــــِــــــــ) untuk vokal i, dan dhummah (ـــــُــــــــ) untuk vokal u. Vokal rangkap bahasa Arab lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf yaitu auyaitu harakat a (fathah) diikuti wawu (و) sukun (mati), dan ai yaitu harakat a (fathah) diiringi huruf ya’ (ي) sukun (mati).

Contoh vokal tunggal: َرَسَك ditulis kasara َلَعَج ditulis ja‘ala

Contoh vokal rangkap:

1. Fathah + yā’ tanpa dua titik yang dimatikan ditulis ai (يأ).

Contoh: َفْيَك ditulis kaifa 2. Fathah + wāwu mati ditulis au (وا).

Contoh: َل ْوَه ditulis haula.

(19)

xviii C. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang di dalam bahasa Arab dilambangkan dengan harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda.Vokal panjang ditulis, masing-masing dengan tanda hubung (-) diatasnya.

Tanda Nama Huruf Latin Nama

ا… ََ Fathah dan alif

 a dengan garis di atas

ََي... Atau fathah dan ya

ي... ِ Kasrah dan ya Î i dengan garis di

atas

و... ِ Dammah dan wau Û u dengan garis di

atas

Contoh: َلاَق ditulis qâla َلْيِق ditulis qîla

ُلْوُقَي ditulis yaqûlu D. Ta’marbutah

Transliterasi untuk ta’ marbutah ada dua, yaitu : ta’ marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah, dan dammah, transliterasinya adalah [t]. Sedangkan ta’ marbutah yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya adalah [h].

Kalau pada kata yang berakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan ha (h).

Contoh: ِلاَفْطَلاْا ُةَض ْو َر ditulis rauḍah al-aṭfāl ِلاَفْطَلاْا ُةَض ْو َر ditulis rauḍatul aṭfā E. Syaddah

Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda tasydid, dalam transliterasi ini dilambangkan dengan perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah.

Jika huruf ى ber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf kasrah ىـِــــ, maka ia ditransliterasi seperti huruf maddah (i).

Contoh: اَنَّب َر ditulis rabbanâ دَحلا ditulis al-ḥaddu

(20)

xix F. Kata Sandang Alif + Lam (لا)

Transliterasi kata sandang dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1. Kata sandang diikuti huruf syamsiah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu atau huruf lam diganti dengan huruf yang mengikutinya.

Contoh: ُلُج َّرلا ditulis ar-rajulu ُسْمَّشلا ditulis as-syamsu

2. Kata sandang diikuti huruf qamariah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah ditulis al-.

Contoh: ُكِلَمْلَا ditulis al-Maliku ُمَلَقلا ditulis al-qalamu G. Hamzah

Hamzah (ء) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apa pun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir kata, maka ditulis dengan tanda apostrof (’).

Contoh :

ًئيش ditulis Syai’un ترما ditulis Umirtu ءونلا ditulis An-Nau’u

H. Penulisan Kata

Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim maupun huruf, ditulis terpisah.

Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut bisa dilakukan dengan dua cara, bisa terpisah per kata dan bisa pula dirangkaikan.

Contoh: َنْيِق ِزا َّرلا ٌرْيَخ َوُهَل َالله َّنِا َو

Ditulis: Wa innallâha lahuwa khair al-râziqîn atau Wa innallâha lahuwa khairurrâziqîn.

I. Huruf Kapital

Walaupun dalam sistem huruf Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf kapital tetap digunakan. Penggunakan huruf kapital

(21)

xx

sesuai dengan EYD, di antaranya huruf kapital digunakan untuk penulisan huruf awal, nama diri, dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Penggunaan huruf kapital untuk allah hanya berlaku bila dalam tulisan arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf / harakat yang dihilangkan, huruf kapital tidak dipergunakan.

Contoh: يِرَاخُبلا ditulis al-Bukhârî يِقَهْيَبلا ditulis al-Baihaqî

Referensi

Dokumen terkait

Pada dasarnya setiap kata, baik fi´il, isim maupun harf, ditulis terpisah, hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazimnya dirangkaikan

Pada dasarnya setiap kata, baik itu fi‟il, isim maupun hurf, ditulis terpisah, hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazimnya dirangkaikan

Bagi kata-kata tertentu yang penyusunannya dengan huruf Arab yang sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau ḥarakat yang dihilangkan maka

Pada dasarnya setiap kata, baik fi ´ il, isim maupun harf, ditulis terpisah, hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazimnya dirangkaikan dengan

Pada dasarnya setiap kata, baik fi‟il (kata kerja), isim atau huruf, ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan

Kata sandang dalam tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu ال, namun dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah

Kata sandang dalam tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu لا, namun dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas kata sandang yang diikuti oleh

Pada dasarnya setiap kata, baik itu fi‟il, isim maupun huruf ditulis terpisah, hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan tulisan Arab sudah lazimnya dirangkaikan