• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Analisis Metode Capital Aset Pricing Model Dalam Upaya Pengambilan Keputusan Terhadap Investasi Saham (Studi Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar di BEI Periode 2019-2020 )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Analisis Metode Capital Aset Pricing Model Dalam Upaya Pengambilan Keputusan Terhadap Investasi Saham (Studi Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar di BEI Periode 2019-2020 )"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

RAJ, 3 (1) 2023: 128-136, http://journal.yrpipku.com/index.php/raj |

Copyright © 2019 THE AUTHOR(S). This article is distributed under a a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International license.

Analysis Of The Capital Asset Pricing Model Method In An Effort To Make Decisions On Stock Investments (Study On Food And Beverage Companies Listed On The IDX For The 2019-2020 Period)

Analisis Metode Capital Aset Pricing Model Dalam Upaya Pengambilan Keputusan Terhadap Investasi Saham (Studi Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar di BEI Periode 2019-2020 )

Sari Pangestu

1

Tasya Auliandari

2

Ira Irna

3

Nurhakiki

4

Universitas Muhammadiyah Riau, Pekanbaru Sarypangestu77@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis metode capital aset pricing model dalam upaya pengambilan keputusan terhadap investasi saham (studi pada Perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI periode 2020-2021). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probabability sampling dengan mengambil sampel sebanyak 17 perusahaan. Hasil penelitian terdapat 14 saham-saham perusahaan yang efisien dan 3 saham-saham perusahaan yang tidak efisien. Kriteria dalam menentukan keputusan investasi yaitu memilih saham efisien, saham-saham yang mempunyai return individu lebih besar dari tingkat pengembalian yang diharapkan (Ri>ERi). Sedangkan dalam pengeliminasian saham yang tidak efisien yaitu pada saham yang mempunyai nilai return individu lebih kecil dari tingkat pengembalian yang diharapkan (Ri<ERi). Keputusan investasi yang dilakukan terhadap saham-saham efisien/good yaitu mempertimbangkan untuk membeli saham-saham tersebut. Dan keputusan investasi yang dilakukan terhadap saham-saham tidak efisien/not good yaitu mempertimbangkan untuk menjual saham-saham tersebut.

Kata Kunci: CAPM, Return, Beta, Keputusan Investasi Saham

ABSTRACT

The purpose of this study is to analyze the capital asset pricing model method in an effort to make decisions on stock investment (study on food and beverage companies listed on the IDX for the period 2020-2021). The data used in this research is descriptive research. The method used in this study is a quantitative approach. The sampling method used in this study is non-probabability sampling by taking a sample of 17 companies. The results of this research are 14 efficient company shares and 3 inefficient company shares. The criteria in determining investment decisions are choosing efficient stocks, stocks that have individual returns greater than the expected rate of return (Ri>ERi). Meanwhile, in the elimination of inefficient stocks, namely stocks that have an individual return value that is smaller than the expected rate of return (Ri<ERi). Investment decisions made on efficient/good stocks are considering buying these stocks. And investment decisions made on inefficient/not good stocks are considering selling these shares.

Keywords: CAPM, Return, Beta, stock investment decisions 1. Pendahuluan

Di era globalisasi bisnis menjadi persaingan ketat antar perusahaan.setiap perusahaan harus mengembangkan keunggulan dalam persaingan agar dapat bertahan dan memajukan perusahannya. Dalam perkembangan dunia usaha, perusahaan sangat bergantung terhadap

(2)

129

investasi. Tujuan dilakukannya investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada yang diinvestasikan sekarang.

Investasi dapat berupa investasi riil maupun investasi finansial. Investasi riil berbentuk fasilitas yang berkaitan kegiatan produksi perusahaan, seperti tanah, bangunan, peralatan, dan lain-lain. Sedangkan investasi finansial hanya merupakan bukti kepemilikan perusahaan tetapi tidak memiliki kontribusi langsung terhadap produksi perusahaan, bentuknya seperti saham, obligasi, dan surat berharga lainnya.

Investasi adalah salah satu upaya penanaman modal yang banyak diminati oleh orang saat ini karena dapat memberikanpenghasilan tanpa harus mengeluarkan tenaga. Kegiatan ini bisa dilakukan di mana saja dan tidak berpaku pada satu tempat hanya dengan memantau kinerja yang dimiliki suatu usaha tersebut. Investasi di indonesia merupakan salah satu cara yang banyak diminati masyarakat dalam memperoleh keuntungan dana guna memenuhui kebutuhan dimasa yang akan datang (Tandelilin, 2010). Menurut Fahmi (2012) investasi dapat dilakukan dalam bentuk investasi rill dan dalam bentuk surat berharga atau sekuritas. Investasi mempunyai daya tarik sendiri bagi bagi para investor. Salah satunya adalah financial investment yang dilakukan investor dipasar saham,dimana umumnyamemiliki tingkat pengembalian yang lebih besar dari pada investasi yang dilakukan dipasar uang. Sehingga investasi dipasar modal dijadikan salah satu solusi dalam menghadapi inflasi.

Salah satu metode dalam menghitung keuntungan (return) dengan resiko (risk) sekuritas adalah dengan menggunakan capital aset princing model (CAMP). Capital aset princing model (CAMP) merupakan model keseimbangan yang menggambarkan hubungan antara resiko dan return secara yang sederhana. Pada kondisi ekuilbrium, tingkat keuntungan yang disyarakatkan oleh investor untuk suatu saham akan dipengaruhi oleh resiko saham tersebut.

Kegiatan investasi dibagi dua bentuk, yaitu investasi dalam aset riil (Real Assets) dan investasi dalam bentuk surat berharga atau sekuritas (Financial Assets). Investasi riil adalah kegiatan investasi dalam bentuk aset fisik yang bersifat nyata sedangkan investasi finansial adalah investasi dalam bentuk surat berharga yang kegiatannya dilakukan di pasar modal berupa saham, waran,obligasi, opsi, reksadana, futures dan lain-lain.

Menurut Rachman (2005) food and beverage merupakan pelayan yang mengelolah, memproduksi, serta menyajikan makanan dan minuman. Perusahan makanan dan minuman merupakan perusahaan perusahaan munefaktur yaitu perusahaan industri yang mengelola bahan naku menjadi atau menjadi barang jadi. Jenis bisnis yang dapat dikategorikan masuk dalam industri food and beverage adalah bisnis yang berfokus pada pelayanan makanan dan minuman sebagai poros bisnisnya untuk mencapai kepuasan pelanggan. Barang konsumsi menjadi industri yang penting dalam perkembangan perekonomian bangsa. Hal ini lepas dari perusahaan-perusahan yang bergerak dalam industri makanan dan minuman di indonesia.

Tidak bisa dipungkuri bahwasannya dalam proses produksi barang konsumsi dibutuhkan banyak sumber daya termasuk sumber daya manusia. Industri makanan dan minuman memiliki peran dalam menyerapan tenaga kerja yang meningkatkan pendapatan suatu negara. Selain jumlah perusahan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI juga cukup banyak dibandingkan dibidang lain.

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki pertumbuhan investasi tinggi.

Data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada tahun 2017 Triwulan 1 (periode Januari-Maret 2017) menunjukkan realisasi investasi naik sebesar 13,2 % yang merupakan hasil dari perusahaan penanam modal asing dan dalam negeri. Pertumbuhan investasi tersebut tidak lepas dari prinsip high risk, high return. Artinya, masing-masing produk memiliki profil berbeda-beda dari sisi keuntungan dan risikonya, umumnya berbanding lurus.Pada umumnya, saham memberikan return yang lebih besar daripada obligasi.

(3)

130

Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari Indriana (2015) tentang model keseimbangan portofolio Capital Asset Pricing Model merupakan model analisis portofolio yang menghubungkan antara aset-aset berisiko dengan indeks pasar dan aset bebas risiko serta untuk memahami bagaimana perilaku investor terhadap kondisi pasar secara keseluruhan dan mengetahui mekanisme pembentukan harga dan return pasar ke dalam bentuk yang lebih sederhana. Peluang dalam penelitian ini nantinya dapat berguna untuk menentukan portofolio optimal dengan metode CAPM.

Dapat dilihat bahwa metode Capital Asset Pricing Model di kalangan internasional sendiri masih diperdebatkan, dengan adanya perbedaan dari negara yang mencoba melakukan penelitian terhadap metode tersebut. Maka dari itu, penelitian fokus untuk bisa membuktikan bagaimana pemilihan portofolio optimal degan metode Capital Asset Pricing Model. Sampel yang digunakan merupakan perusahaan manufaktur, telekomunikasi, serta property dan real estate yang berkaitan dengan banyaknya peluang investasi, karena hampir sebagian besar orang Indonesia membutuhkan dan menggunakan barang serta jasa dari perusahaan- perusahaan tersebut.

Dalam memprediksi risiko dan return saham investor bisa menggunakan beberapa metode yaitu: Arbitrary Pricing Model, Capital Asset Pricing Model, dan Three Factor Model (Ferrari, 2018). Peneliti memilih Capital Asset Pricing Model (CAPM) sebagai metode yang digunakan pada penelitian ini. Alasannya, CAPM memiliki dua keunggulan dibandingkan metode yang lain yaitu: 1) Lebih mudah digunakan; 2) Model ini tidak terlalu bergantung kepada asumsi-asumsi.

2. Tinjauan Pustaka Investasi

Investasi pada dasarnya dilakukan dengan maksud mengharapkan sejumlah keuntungan di masa mendatang dengan menanam modal di masa sekarang. Apabila investor menanam uangnya maka ia mengharapkan keuntungan yang lebih besar dari modal yang ditanamnya di masa mendatang. Teori ekonomi mengartikan investasi sebagai pengeluaran untuk pembelian modal atau barang-barang yang tidak dikonsumsi saat ini namun digunakan untuk kegiatan produksi guna menghasilkan barang atau jasa di masa yang akan datang.

Berikut dipaparkan pengertian investasi menurut para ahli : Farid Harianto dan Siswanto Sudomo (1998) mengutarakan pendapatnya bahwa investasi merupakan suatu aktivitas dimana kita menempatkan dana pada suatu aset dalam periode tertentu dengan tujuan ingin memperoleh penghasilan atau peningkatan kekayaan. Deliarnov (1995) memiliki pemikiran dimana investasi adalah pengeluaran secara keseluruhan yang meliputi pembelian bahan baku atau material, mesin, peralatan pabrik dan modal lainnya yang diperlukan untuk proses produksi, keperluan bangunan kantor, bangunan tempat tinggal karyawan, bangunan konstruksi serta perubahan nilai stok atau barang cadangan yang diakibatkan oleh perubahan jumlah dan harga.

Investasi umumnya dibagi menjadi dua, yaitu investasi pada financial assets dan investasi pada real assets. Investasi pada financial assets dilakukan pada pasar uang, misalnya sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, dan lainnya untuk dilakukan di pasar modal seperti saham, obligasi, waran, opsi, dan lain-lain. Investasi pada real assets diwujudkan dalam bentuk pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan, dan lainnya (Budiyanti, Husnan, & Hanafi 2018 dalam Jumarni, 2019).

Pasar Modal

Pasar modal adalah pasar yang mempertemukan pihak yang menawarkan dana dan pihak yang memerlukan dana jangka panjang seperti saham dan obligasi. Pasar modal memiliki

(4)

131

fungsi mediasi antar penjual dan pembeli (investor) surat berharga. Jenis pasar modal terbagi atas tingkatan dan proses transaksi. Jenis pasar modal tingkatan terdiri dari pasar primer, sekunder, dan parallel. Sedangkan pasar modal berdasarkan proses transaksi terdiri dari pasar spot, pasar future, dan pasar opsi.

Di dalam pasar modal terdapat system yang membuat kegiatan jual beli surat berharga menjadi efisien. Agar system tersebut berjalan dengan baik, maka diperlukan pelaku-pelaku pasar modal. Pelaku dari pasar modal yaitu pemerintah, perusahaan emiten, perusahaan efek, lembaga penunjang pasar modal, dan profesi penunjang pasar modal.

Pasar modal dapat memberikan peranan positif bagi perusahaan, pemerintah, serta investor. Bagi investor, pasar modal dapat membantu menentukan investasi terbaik yang akan memberikan keuntungan lebih bagi para investor. Bagi pemerintah, pasar modal dapat menjalankan fungsi mekanisme alokasi modal dan pemantauan korporasi, serta sebagai sarana untuk melaksanakan ekonomi pasar disamping memanfaatkan baik kebijakan fiskal maupun moneter (Saifi et al., 2014 dalam Ferrari, 2018).

Investasi Dalam Bentuk Saham

Salah satu instrument dalam pasar modal di Indonesia adalah saham. Saham merupakan tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan memiliki satu lembar saham suatu perusahaan menunjukkan hak atha kataspatan dan kekayaan perusahaan. Lembaran saham merupakan salah satu surat berharga yang mudah dipindahtangankan.

Investasi dengan membeli saham suatu perusahaan, berarti investor menginvestasikan dana dengan harapan akan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan kembali saham tersebut. Saham terdiri atas beberapa jenis yang terbagi atas tiga pandangan antara lain menurut cara pengalihan, menurut hak tagihan, dan menurut kinerja perdagangan. Menurut cara pengalihan, saham terdiri dari saham atas unjuk (bearer stocks) dan saham atas nama (registered stocks). Menurut hak tagihan terdiri dari saham biasa dan saham preferen. Dan menurut kinerja perdagangan terdiri dari blue chip stock, income stock, growth stock, cyclical stock, defensive stock, dan speculative stock.

Harga Saham

Menurut Hartono (2017:143), menyatakan bahwa harga saham sebagai berikut:

“Harga saham merupakan harga yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu dan harga saham tersebut ditentukan oleh pelaku pasar. Tinggi rendahnya harga saham ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham tersebut di pasar modal. Indeks harga saham terbagi menjadi 2 yakni indeks harga saham individuan dan indeks harga saham gabungan (IHSG).

Indeks harga saham individual menggambarkan suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga masing-masing saham, sampai pada tanggal tertentu, sedangkan menurut Latief (2018): “IHSG adalah indeks untuk seluruh saham yang diperdagangkan di BEI, yang mencerminkan trend pergerakan dan nilai rata-rata keseluruhan saham dari emiten yang ada di Indonesia.”

Harapan Investasi Saham

Manfaat return sangat besar bagi para investor. Return ialah adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi .investor menanamkan dananya pada sekuritas dari pasar modal untuk memperoleh return (tingkat pengembalian) yang optimal dengan resiko tertentu atau memperoleh return pada resiko yang minimal. Return atas kepemilikan sekuritas khususnya saham, dapat diperoleh dalam dua bentuk yaitu deviden dan capital gain (selisih harga jual saham diatas harga belinya).return saham digunakan sebagai salah satu variabel dalam penelitian mengenai pasar modal, umumnya digunakan sebagai variabel terikat.

(5)

132

Parameter yang banyak digunakan dalam penelitian mengenai return saham, di antaranya adalah faktor- faktor fundamental, yaitu informasi keuangan (laporan keuangan) perusahaan atau informasi pasar.

Besarnya manfaat return yang dirasakan investor tentu memiliki resiko yang akan timbul.risiko investasi adalah potensi kerugian yang dapat dialami investor dari kegiatan investasi. Adapun risiko yang akan dihadapi, di antaranya:

- Tidak ada pembagian dividen - Capital loss

- Risiko likuidasi

- Saham delisting dari bursa

Investor yang rasional akan lebih memilih saham efisien yaitu saham yang memiliki return ekspektasi lebih kecil daripada return yang sebenarnya.Tingkat risiko dan tingkat return dinyatakan memiliki hubungan positif dan linear. Ukuran risiko yang merupakan indikator kepekaan saham dalam CAPM ditunjukkan oleh variabel β (Beta). Semakin besar β suatu saham, maka semakin besar pula risiko yang terkandung di dalamnya. Tingkat pengembalian pasar yang digunakan adalah tingkat pengembalian rata-rata dari kesempatan investasi di pasar modal (indeks pasar).

Model CAPM

Model CAPM merupakan model keseimbangan yang menggambarkan hubungan risiko dan return secara lebih sederhana, karena menggunakan satu variabel (disebut juga variabel beta) untuk menggambarkan risiko. Sedangkan model APT merupakan sebuah model keseimbangan alternatif yang lebih kompleks dibanding CAPM, karena menggunakan banyak variabel pengukur risiko untuk melihat hubungan return dan risiko. CAPM menjelaskan hubungan antara tingkat pengembalian yang diharapkan dengan risiko suatu saham. CAPM bertujuan membantu investor dalam melakukan seleksi saham dan meminimalisir investasi yang berisiko. Penggunaan CAPM diharapkan dapat membantu investor untuk menggambarkan kondisi pasar yang bersifat kompleks, serta memperkecil risiko investasi dan mengestimasi besarnya return yang diperoleh.

3. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sitematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,sifat-sifat serta hubungn antara fenomena yang diselidiki. Dalam pendekatan analisis, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi, pendekatannya berasal dari data (Kuncoro, 2018:3).

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probabability sampling, yaitu tidak semua sampel memiliki kesempatan untuk diteliti. Kriteria atau pertimbangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2020-2021.

b. Perusahaan memiliki data yang lengkap untuk faktor yang akan di teliti, yaitu harga saham penutupan.

NO Kriteria Purposive Sampling Jumlah

1 Perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2020-2021.

24

(6)

133

2 Perusahaan food and beverage yang memiliki data lengkap untuk penelitian, yaitu harga penutupan saham periode 2020-2021.

17

3 Jumlah sampel 17

Tabel 1-Kriteria Penentuan Sampel

NO KODE NAMA PERUSAHAAN

1 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

2 ALTO PT Tri Banyan Tirta Tbk

3 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk

4 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

5 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk

6 MYOR PT Mayora Indah Tbk

7 ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk

8 SKBM PT Sekar Bumi Tbk

9 SKLT PT Sekar Laut Tbk

10 DMND PT Diamond Food Indonesia Tbk

11 FOOD PT Sentra Food Indonesia Tbk

12 COCO PT Wahana Interfood Nusantara Tbk

13 PANI PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk

14 CLEO PT Sariguna Primatirta Tbk

15 CAMP PT Campina Ice Cream Industry Tbk

16 PCAR PT Prima Cakrawala Abadi Tbk

17 STTP PT Siantar Top Tbk

Tabel 2-Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2020-2021

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode analisis data yang dipergunakan adalah analisis deskriptif. Analisis data yang dilakukan menggunakan bantuan program komputer Microsoft Office Excel 2010. Adapun tahapan yang dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut.

1) Menghitung tingkat keuntungan masing-masing saham (Ri) tiap bulannya.

2) Menghitung tingkat pengembalian pasar (Rm).

3) Menghitung beta saham (β).

4) Menghitung tingkat pengembalian bebas risiko (Rf) melalui BI rate bulanan

5) Menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan menurut CAPME (Ri) = Rf + βi [E(Rm)- Rf] penilaian saham berdasarkan tingkat pengembalian individu dan expected return diklasifikasikan sebagai saham efisien dan saham tidak efisisen

4. Hasil dan Pemabahasan

Tingkat Pengembalian Saham Individu (Ri)

Tingkat pengembalian saham individu dapat dihitung dengan cara mem- bandingkan harga penutupan saham (closing price) bulan ini dengan bulan kemarin dikurangi dengan harga penutupan saham bulan kemarin kemudian dibagi dengan harga penutupan saham bulan kemarin

(7)

134

No Kode Tingkat Pengembalian Saham Individu (Ri)

1 AISA 0.055755272

2 ALTO 0.429643186

3 CEKA 0.022994778

4 ICBP -0.0076867

5 MLBI -0.0414286

6 MYOR 0.04192416

7 ROTI 0.012476615

8 SKBM 0.017829988

9 SKLT 0.006341075

10 DMND -0.000538124

11 FOOD 0.073175046

12 COCO -0.047136267

13 PANI 0.032854068

14 CLEO -0.003485886

15 CAMP 0.15584953

16 PCAR 0.437419171

17 STTP 0.003814599

Tabel 3- Hasil Tingkat Pengembalian Saham Individu (Ri)

Pada tabel terlihat bahwa PCAR mendapat tingkat pengembalian saham individu (Ri) tertinggi sebesar 0.437419171. Sedangkan DMND mendapat tingkat pengembalian saham individu (Ri) terendah sebesar -0.000538124

Hasil Analisis Tingkat Pengembalian Pasar (RM)

Tingkat pengembalian pasar merupakan tingkat pengembalian yang didasarkan pada perkembangan indeks saham. Return pasar dihitung dengan cara mengukur selisih Indeks pasar pada bulan sekarang dengan bulan sebelumnya kemudian dibagi dengan IHSG bulan sebelumnya.

No Kode Analisis Risiko Sistematis Masing- masing Saham Individu (βi)

1 AISA 0.56560694

2 ALTO 1.754170898

3 CEKA 1.088091729

4 ICBP 0.08852247

5 MLBI 1.149967447

6 MYOR 0.152160619

7 ROTI 0.240234112

8 SKBM -1.061309404

9 SKLT 0.555335332

10 DMND -0.067458799

11 FOOD -1.341887067

12 COCO -0.25565689

13 PANI 0.644309709

14 CLEO -5.53116294

15 CAMP 4.836281387

16 PCAR 1.683349258

17 STTP 1.451796793

(8)

135

Tabel 4 - Hasil Analisis Risiko Sistematis Masing- masing Saham Individu (βi)

Hasil perhitungan menunjukkan rata-rata βi bernilai lebih dari 1 (1,609 > 1) sehingga secara umum 17 saham perusahaan yang dijadikan sampel penelitian memiliki risiko sistematis yang tinggi dan cenderung aktif dalam merespon perubahan harga pasar. Sebagai contoh adalah saham CLEO memiliki βi terendah yaitu sebesar yang menunjukkan bahwa saham tersebut memiliki risiko yang kecil, cenderung pasif dan kurang peka terhadap perubahan harga pasar.

Sedangkan saham CAMP menunjukkan bahwa saham tersebut memiliki risiko yang besar, sangat aktif dan sangat peka terhadap perubahan harga pasar.

No Nama Perusahaan Kode Ri E(Ri) Evaluasi

Saham 1 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA 0.055755272 2.68 Efesien 2 PT Tri Banyan Tirta Tbk ALTO 0.429643186 122.37 Efesien 3 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA 0.022994778 - 0.10 Tidak Efesien 4 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP -0.0076867 - 0.53 Tidak Efesien 5 PT Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI -0.0414286 - 1.20 Tidak Efesien

6 PT Mayora Indah Tbk MYOR 0.04192416 4.32 Efesien

7 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 0.012476615 3.82 Efesien

8 PT Sekar Bumi Tbk SKBM 0.017829988 10.01 Efesien

9 PT Sekar Laut Tbk SKLT 0.006341075 2.26 Efesien

10 PT Diamond Food Indonesia Tbk DMND -0.000538124 5.31 Efesien 11 PT Sentra Food Indonesia Tbk FOOD 0.073175046 9.87 Efesien 12 PT Wahana Interfood Nusantara Tbk COCO -0.047136267 6.36 Efesien 13 PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk PANI 0.032854068 2.08 Efesien 14 PT Sariguna Primatirta Tbk CLEO -0.003485886 4.98 Efesien 15 PT Campina Ice Cream Industry Tbk CAMP 0.15584953 6.59 Efesien 16 PT Prima Cakrawala Abadi Tbk PCAR 0.437419171 352.35 Efesien

17 PT Siantar Top Tbk STTP 0.003814599 - 3.32 Efesien

Tabel 5 - Daftar Saham Efisien dan Tidak Efisien Pengelompokan Saham-Saham Efisien Dan Keputusan Investasi

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 14 saham-saham perusahaan yang efisien dan 3 saham-saham perusahaan yang tidak efisien. Kriteria dalam menentukan keputusan investasi yaitu memilih saham efisien, saham-saham yang mempunyai return individu lebih besar dari tingkat pengembalian yang diharapkan (Ri>ERi) sedangkan mengeliminasi saham tidak efisien yaitu saham yang mempunyai nilai return individu lebih kecil dari tingkat pengembalian yang diharapkan (Ri<ERi). mempertimbangkan untuk membeli saham-saham tersebut, dan keputusan investasi yang dilakukan terhadap saham-saham tidak efisien / not good yaitu memper-timbangkan untuk menjual saham-saham tersebut.

Pembahasan

Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan salah satu model yang dapat menghubungkan tingkat return harapan dari suatu aset berisiko dengan risiko dari aset tersebut pada kondisi pasar yang seimbang. CAPM bertujuan membantu investor dalam melakukan seleksi saham dan meminimalisir investasi yang berisiko.penggunaan parameter ini konsisten dengan penggunaan teori portofolio yang mengatakan bahwa apabila pemodal melakukan diversifikasi dengan baik maka pengukur resiko dari tambahan portofolio.

(9)

136 5. Penutup

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat menyimpulkan bahwa Hasil perhitungan menunjukkan rata-rata βi bernilai lebih dari 1 (1,609 > 1) sehingga secara umum 17 saham perusahaan yang dijadikan sampel penelitian memiliki risiko sistematis yang tinggi dan cenderung aktif dalam merespon perubahan harga pasar.

Terdapat 14 saham-saham perusahaan yang efisien dan 3 saham-saham perusahaan yang tidak efisien. Kriteria dalam menentukan keputusan investasi yaitu memilih saham efisien, saham-saham yang mempunyai return individu lebih besar dari tingkat pengembalian yang diharapkan (Ri>ERi) sedangkan mengeliminasi saham tidak efisien yaitu saham yang mempunyai nilai return individu lebih kecil dari tingkat pengembalian yang diharapkan (Ri<ERi). mempertimbangkan untuk membeli saham-saham tersebut, dan keputusan investasi yang dilakukan terhadap saham-saham tidak efisien / not good yaitu memper-timbangkan untuk menjual saham-saham tersebut.

Saran

Bagi investor dan calon investor penelitian ini diharapkan bisa menjadi tambahan informasi bagi investor maupun calon investor. Bagi investor untuk menginvestasikan yang memiliki saham-saham yang efisen agar resiko yang dihadapi dapat berjalan dengan baik, sehingga investor dapat return yang diharapkan dapat tercapai.

Daftar Pustaka

Fahmi, I. (2012). Pengantar Pasar Modal. Alfabeta.

Ferrari, A. (2018). Analisis Capital Asset Pricing Model (CAPM) Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Saham (Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode Agustus 2016- Juli 2018). Jurnal Manajemen, 20141111108, 1–18.

Hartono, J. (2017). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (10th ed.). BPFE.

Indriana. (2015). Analisis Kelayakan Investasi Saham Perusahaan Makanan Dan Minuman Di BEI Dengan Pendekatan CAPM. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajeman, 4, 1–22.

Jumarni, E. (2019). Capital Asset Pricing Model (CAPM) Sebagai Alat Analisis Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Saham Pada Indeks LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2013-2018.

Kuncoro, M. (2018). Metode Kuantitatif (5th ed.). Yogyakarta. UPP STIM YKPN.

Latief, Z. (2018). IHSG Indeks Harga Saham. Analisis.Co.Id. https://analis.co.id/ihsg-indeks- harga-saham-gabungan.html

Rachman, A. (2005). Pengantar Ilmu Perhotelan dan Restoran. Graha Ilmu.

Tandelilin, E. (2010). Fortofolio Dan Investasi Teori Dan Aplikasi (Pertama). Kanisuis.

Referensi

Dokumen terkait

4.2 Pengaruh Kepemilikan Institusional, Profitabilitas, Dividen Payout Ratio, Likuiditas, dan Investment Opportunity Set (IOS) Secara Parsial Terhadap Kualitas Laba dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika psychological well being pada anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusif dan faktor-faktor yang mempengaruhi

BP4 Kecamtan Panceng dalam memberikan penasehatan dan penerangan tidak terbatas pada klien yang sudah bersuami istri akan tetapi juga memberikan penerangan

Menyusun konsep rancangan bangunan “Computer Centre” di Yogyakarta yang mampu menyediakan fasilitas di bidang komputer di Yogyakarta, yang meliputi jasa pelayanan

Bahan Kimia Pengawalan Rapi Perubatan, Keselamatan dan Kesihatan Pekerjaan (Penggunaan dan Piawaian Pendedahan Bahan Kimia Berbahaya kepada Kesihatan) Peraturan 2000: Jadual 2.

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak nikmat, mempersembahkan kedua orang tua, tiga adik-adik, sahabat-sahabat serta

Dalam tugas akhir ini, akan dilakukan perancangan dan implementasi dari algoritma A5/1 pada FPGA dimana proses enkripsi dan dekripsi dibatasi hanya untuk satu arah untuk

SPPD ke Samarinda selama 3 hari pada tanggal 23-25 Juni 2020 dalam rangka Bimtek ADB Pemula Provinsi dan Kab/Kota se Kalimantan Timur (DAK Non Fisik Pelayanan Administrasi