• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI KEMAMPUAN LITERASI NUMERASI SISWA SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DESKRIPSI KEMAMPUAN LITERASI NUMERASI SISWA SD"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

193

DESKRIPSI KEMAMPUAN LITERASI NUMERASI SISWA SD

Rachmawati Erlyana*1, Puji Nugraheni2, Dita Yuzianah3

123Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Purworejo, Indonesia

Corresponding Author*: Rachmawati Erlyana,

Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Purworejo,

Jl. K.H Ahmad Dahlan No. 3 & 6, Purworejo, Jawa Tengah, Indonesia.

Email: [email protected] Contact Person: 0896-7716-8444

Informasi Artikel:

Diterima : 31 Oktober 2022 Direvisi : 01 Desember 2022 Diterima : 02 Desember 2022

How to Cite:

Erlyana, R., Nugraheni, P., & Yuzianah, D. (2023). Deskripsi Kemampuan Literasi Numerasi Siswa SD. Jurnal Theorems (The Original Reasearch of Mathematics, 7(2), 193-200

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendiskripsikan kemampuan literasi numerasi siswa sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan pada kelas V SD Negeri Triwarno tahun ajaran 2021/2022. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan subjek menggunakan teknik purposive sampling dengan subjek 3 siswa kelas V. Metode pengumpulan data dengan menggunakan tes, wawancara dan catatan lapangan. Pengambilan data diambil dengan melakukan tes kemampuan literasi numerasi dan wawancara.

Langkah-langkah dalam menganalisis data adalah mereduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mampu memenuhi 2 indikator dari 3 indikator kemampuan literasi numerasi. Indikator pertama menggunakan berbagai macam angka dan simbol terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari- hari. Indikator kedua yaitu menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, diagram dan lain sebagainya). Tidak terpenuhinya indikator ketiga yaitu menafsirkan hasil analisis untuk memprediksi dan mengambil keputusan disebabkan oleh kesalahan peserta didik diantaranya 1) kurang tepat dalam menuliskan informasi data yang diketahui dan ditanya, 2) tidak tepat dalam menerapkan rumus, dan 3) salah dalam menghitung.

Kata kunci: Kemampuan,Literasi, Numerasi

ABSTRACT

This research was conducted with the purpose of describing the numeracy literacy skills of elementary school students. This research was conducted in the fifth grade of SD Negeri Triwarno in the 2021/2022 academic year.

This type of research is descriptive qualitative research. The subject-taking technique used a purposive sampling technique with 3 fifth-grade students as the subject. The data collection method used tests, interviews, and field notes. Data collection was taken by conducting a numeracy literacy test and interviews. The steps in analyzing the data are data reduction, data presentation, and conclusions. The results showed that students were able to fulfill 2 of the 3 indicators of numeracy literacy ability. The first indicator uses a variety of numbers and symbols related to basic mathematics to solve problems in various contexts of everyday life. The second indicator is to analyze the information displayed in various forms (graphs, tables, charts, diagrams, and so on).

The non-fulfillment of the third indicator, which is interpreting the results of the analysis to predict and make decisions, is caused by student errors including 1) being inaccurate in writing data information that is known and asked 2) incorrect in applying the formula, and 3) wrong in calculating.

Keywords: Abilities, Literacy, Numeration

(2)

194 PENDAHULUAN

Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 Pasal 4 Ayat 5 tentang Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan. Untuk menjadi bangsa yang maju, Indonesia membutuhkan generasi yang memiliki keterampilan dalam membaca dan menulis. Tidak hanya itu, bangsa Indonesia juga harus mampu menciptakan generasi yang memiliki kecakapan dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu upaya untuk mewujudkan generasi tersebut dengan menggalakkan budaya literasi bangsa. Budaya literasi menjadi kekuatan bangsa utuk menghadapi persaingan dengan negara-negara lain di berbagai belahan dunia. Menurut Abbad (2017:2) literasi tidak hanya kemampuan membaca ataupun menulis, akan tetapi segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan membaca, menulis dan berpikir yang dibutuhkan sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat. Kemampuan dalam literasi ditujukan untuk seluruh bangsa Indonesia. Dengan demikian budaya literasi terbuka untuk masyarakat umum, dengan tujuan menciptakan generasi peradaban yang memiliki keterampilan dalam berbagai bidang.

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2017) kemampuan dalam membaca dapat menjadi langkah awal dalam memahami literasi dasar lainnya, seperti literasi sains, literasi numerasi, literasi digital, literasi finansial, serta literasi budaya dan kewarganegaraan. Literasi dasar yang dapat diaplikasikan dalam pendidikan sekolah dasar adalah literasi numerasi. Kemampuan literasi numerasi termasuk salah satu kecakapan yang harus dimiliki dalam menyelesaikan permasalahan praktis.

Kemampuan ini dapat membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahannya sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun dalam bermasyarakat. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017:7) Literasi numerasi merupakan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan bilangan dan simbol yang berkaitan dengan matematika dasar untuk menyelesaikan permasalahan konstekstual dan menganalisis informasi yang disajikan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dll), lalu menginterpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan. Menurut Ekowati (2019) literasi numerasi diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan penalaran. Penalaran berarti menganalisis dan memahami suatu pernyataan, melalui aktivitas dalam memanipulasi symbol atau bahasa matematika yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, dan mengungkapkan pernyataan tersebut melalui tulisan maupun lisan (Abidin, dkk 2017:107).

Secara sederhana, literasi numerasi dapat diartikan sebagai keterampilan dalam mengaplikasikan konsep bilangan dan operasi hitung untuk menyelesaikan permasalahan kontekstual. Inti dari literasi numerasi adalah keterampilan dan sikap yang dibutuhkan setiap siswa dalam menggunakan bilangan dan data untuk membuat keputusan dalam kehidupan siswa maupun bermasyarakat. Dengan begitu,

(3)

195

siswa dapat dengan mudah mengikuti perkembangan negara melalui berita aktual berdasarkan data dan informasi yang disajikan di berbagai media.

Literasi numerasi merupakan bagian dari matematika. Sehingga, komponen-kompenen dalam pelaksanaan literasi numerasi tidak lepas dari materi cakupan yang ada dalam matematika.

Matematika merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengetahuan eksak yang telah terorganisir secara sistematik meliputi aturan-aturan, ide-ide, penalaran logik serta struktur-struktur yang logik (Yuliana, 2017:9). Data survei PISA (2018) menunjukan bahwa Indonesia masih berada pada peringkat 72 dari 78 negara yang berpartisipasi dalam penilaian literasi yang dilakukan oleh PISA. Sehingga literasi numerasi dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai matematika yang berdasarkan survei masih rendah. Oleh karena itu, peneliti tertarik melalukan penelitian untuk mengetahui kemampuan literasi numerasi siswa SD.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Moleong (2016) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Triwarno. Pemilihan sampel dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling, yakni teknik pengambilan sampel sumber data yang dilakukan dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang digunakan adalah subjek sudah mempelajari materi operasi hitung pecahan. Dari pertimbangan tersebut, dipilih subjek penelitian terdiri dari 8 siswa kelas V SD Triwarno yang mengerjakan soal tes kemampuan literasi numerasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu soal tes essay atau uraian yang merujuk pada kemampuan literasi . Waktu yang diberikan untuk pengerjaan soal ialah 40 menit. Selain mengumpulkan data lewat pengerjaan soal tes, dilakukan juga pengumpulan data dengan wawancara untuk menguatkan data. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model Miles & Huberman dengan tahapan yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

HASIL PENELITIAN

a) Paparan Data Subjek 1 (S1)

Berdasarkan data hasil tes kemampuan literasi numerasi, S1 mampu memenuhi indikator kemampuan literasi numerasi yang pertama yaitu menggunakan berbagai macam angka dan simbol terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari. S1 juga mampu memenuhi indikator yang kedua yaitu menganalisis informasi yang ditampilkan dari berbagai bentuk (grafik, bagan, gambar, tabel, dan lain-lain)

(4)

196

Gambar 1. Hasil tes siswa S1 nomer 1

Gambar 2. Hasil tes siswa S1 nomer 2

Pada soal 1 dan 2 indikator menggunakan berbagai macam angka dan simbol terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari terpenuhi ketika siswa mampu menggunakan angka dan membuat kalimat matematika dalam penyelesaian soal. untuk indikator yang kedua yaitu menganalisis informasi yang ditampilkan dari berbagai bentuk (grafik, bagan, gambar, tabel, dan lain-lain) subjek mampu menuliskan informasi yang diketahui dalam soal. Pada indikator ketiga menafsirkan hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan subjek belum mampu memenuhi indikator, hal ini dikarenakan subjek kurang tepat dalam menggunakan rumus sehingga menyebabkan perhitungan yang salah dan kesalahan dalam merumuskan kesimpulan.

b) Paparan Data Subjek 2 (S2)

Berdasarkan data hasil tes kemampuan literasi numerasi, S2 mampu memenuhi indikator kemampuan literasi numerasi yang pertama yaitu menggunakan berbagai macam angka dan simbol terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari. S2 juga mampu memenuhi indikator yang kedua yaitu menganalisis informasi yang ditampilkan dari berbagai bentuk (grafik, bagan, gambar, tabel, dan lain-lain)

Gambar 3. Hasil tes siswa S2 nomer 1

(5)

197

Gambar 4. Hasil tes siswa S2 nomer 2

Pada soal 1 dan 2 indikator menggunakan berbagai macam angka dan simbol terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari terpenuhi ketika siswa mampu menggunakan angka dan membuat kalimat matematika dalam penyelesaian soal. untuk indikator yang kedua yaitu menganalisis informasi yang ditampilkan dari berbagai bentuk (grafik, bagan, gambar, tabel, dan lain-lain) subjek mampu menuliskan informasi yang diketahui dalam soal. Pada indikator ketiga menafsirkan hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan subjek belum mampu memenuhi indikator, hal ini dikarenakan subjek kurang tepat dalam menggunakan rumus sehingga menyebabkan perhitungan yang salah dan kesalahan dalam merumuskan kesimpulan.

c) Paparan Data Subjek 3 (S3)

Berdasarkan data hasil tes kemampuan literasi numerasi, S3 mampu memenuhi indikator kemampuan literasi numerasi yang pertama yaitu menggunakan berbagai macam angka dan simbol terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari. S3 juga mampu memenuhi indikator yang kedua yaitu menganalisis informasi yang ditampilkan dari berbagai bentuk (grafik, bagan, gambar, tabel, dan lain-lain)

Gambar 5. Hasil tes siswa S3 nomer 1

Gambar 6. Hasil tes siswa S3 nomer 2

(6)

198

Pada soal 1 dan 2 indikator menggunakan berbagai macam angka dan simbol terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari terpenuhi ketika siswa mampu menggunakan angka dan membuat kalimat matematika dalam penyelesaian soal. untuk indikator yang kedua yaitu menganalisis informasi yang ditampilkan dari berbagai bentuk (grafik, bagan, gambar, tabel, dan lain-lain) subjek mampu menuliskan informasi yang diketahui dalam soal. Pada indikator ketiga menafsirkan hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan subjek belum mampu memenuhi indikator, hal ini dikarenakan subjek kurang tepat dalam menggunakan rumus sehingga menyebabkan perhitungan yang salah dan kesalahan dalam merumuskan kesimpulan.

PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil penelitian deskripsi kemampuan literasi numerasi siswa sekolah dasar. Indikator Menggunakan berbagai macam angka dan simbol yang berkaitan dengan matematika dasar pada pemecahan masalah praktis dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Pada indikator pertama yaitu menggunakan berbagai macam angka dan simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai macam kehidupan sehari-hari, imdikator terpenuhi ketika siswa mampu menggunakan angka dan membuat kalimat matematika dalam menyusun langkah-langkah penyelesaian soal. Hal ini sejalan dengan penelitian Mahmud &

Pratiwi (2019) yang hasil penelitiannya yaitu siswa dapat memecahkan masalah tidak terstruktur dalam kehidupan sehari-hari, menganalisis informasi yang diperoleh dari soal dan menggunakan interpretasi ananlitis untuk menarik kesimpulan. Menganalisis informasi yang ditampilkan dari berbagai bentuk (grafik, bagan, gambar, tabel dan lain-lain). Pada indikator kedua yaitu menganalisis informasi yang ditampilkan dari berbagai bentuk (grafik, bagan, gambar, tabel, dan lain-lain) siswa mampu memenuhi indikator tersebut. Indikator dapat terpenuhi ketika siswa mampu menuliskan informasi dari gambar pada soal meskipun tidak disebutkan dengan lengkap. Beberapa siswa tidak menuliskan secara lengkap seluruh informasi dalam soal. Akan tetapi pada saat wawancara siswa mampu menyebutkan informasi-informasi yang terdapat dalam soal. Menafsirkan hasil analisis untuk memprediksi dan mengambil keputusan. Pada indikator ketiga yaitu menafsirkan hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan, siswa belum mampu memenuhi indikator tersebut. Penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal operasi hitung pecahan salah satunya yaitu siswa kurang teliti dalam menerapkan rumus sehingga menyebabkan kurang tepatnya perhitungan dan kurang tepatnya pengambilan kesimpulan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Yuniawati, dkk (2016), jenis kesalahan sebagian besar siswa untuk menyelesaikan masalah operasi pecahan salah satunya yaitu siswa kurang teliti dalam menyelesaikan perhitungan.

(7)

199 KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka diperoleh simpulan bahwa siswa mampu memenuhi dua indikator dari tiga indikator. Indikator pertama menggunakan berbagai macam angka dan simbol terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari. Indikator kedua yaitu menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, diagram dan lain sebagainya). Penyebab tidak terpenuhinya indikator menafsirkan hasil analisis untuk memprediksi dan mengambil keputusan antara lain kurang tepat dalam menuliskan informasi data yang disajikan dalam soal, kurang tepat dalam menerapkan rumus dan kesalahan dalam menghitung. Jika peserta didik terbiasa dengan soal cerita yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari maka peserta didik tersebut akan mampu meningkatkan kemampuan literasi numerasinya.

SARAN

Peneliti menyarankan untuk pihak sekolah dan guru untuk memperbanyak latihan soal-soal cerita dengan masalah kehidupan sehari-hari agar siswa lebih terbiasa. Penelitian ini masih terbatas, sehingga diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat mencakup subjek yang lebih luas dan mendalam saat menganalisis kemampuan literasi numerasi siswa

UCAPAN TERIMA KASIH

Penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik berkat adanya dukungan dari berbagai pihak. Oleh karenanya peneliti mengucapkan terimakasih kepada lembaga-lembaga yang sudah mendukung dan membantu dalam penelitian ini. Apresiasi yang sangat besar ditujukan kepada Universitas Muhammadiyah Purworejo dan SD Negeri Triwarno.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Banowati, D. P. U., Zukhrufurrohmah. (2021). Analisis Kemampuan Literasi Numerasi Peserta Didik SMP dalam Menyelesaikan Soal Cerita Aljabar. Jurnal JRPM, 6(2).

https://doi.org/10.15642/jrpm.2021.6.2.141-153

Buyung. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving dan Kemampuan NumerikTerhadap Pengasaan Literasi Matematika di SMP. Jurnal Teknologi Pendidikan, 14(1), 2-3.

https://doi.org/10.21009/jtp.v16i1.5399

Ekowati., D. W., (2019). Literasi Numerasi di SD Muhammadiyah. ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 3(1), 2.

http://dx.doi.org/10.30651/else.v3i1.2541

(8)

200

Faizah, Utama D., Susanti S.i, Lanny A., Waluyo, Sofie D., Wien M., dan Dwi R. R. (2016). Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Han W., Dicky S., Sofie D., Putri P., Nur H., Miftahussururi, Meyda N. N. dan Qori S. A. (2017).

Materi Pendukung Literasi Numerasi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Hasratuddin, (2014). Pembelajaran Matematika Sekarang dan yang Akan Datang Berbasis Karakter.

Jurnal Didaktik Matematika, 1( 2), 30 - 42.

Heruman. (2013). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Mahmud, M. R., & Pratiwi I. M. (2019). Literasi Numerasi Siswa Dalam Pemecahan Masalah Tidak

Terstruktur. Jurnal Kalamatika, 4(1), 69 – 88.

https://doi.org/10.22236/KALAMATIKA.vol4no1.2019

Maulidina ,A. P., & Hartatik , S. (2019). Profil Kemampuan Numerasi Siswa Sekolah Dasar Berkemampuan Tinggi Dalam Memecahkan Masalah Matematika. Jurnal Bidang Pendidikan Dasar, 3( 2), 61 – 66. https://doi.org/10.21067/jpbd.v3i2.3408

Moleong, L. J. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Kemendikbud. (2017). Panduan Gerakan Literasi Nasional. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

Purwasih, R., Sari, N. R., & Agustina, S. 2018. Analisis Kemampuan Literasi Matematik Dan Mathematical Habits Of Mind Siswa SMP Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar. Jurnal NUMERACY, 5(1), 67-76. https://doi.org/10.46244/numeracy.v5i1.318

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukardi,. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata, N. S. ( 2016). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Widoyoko, S. E. P. (2016). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Yuniawati, dkk (2016). Kesalahan Siswa Pada Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Di

Kelas VI Sekolah Dasar. 25(2), 168-175. http://dx.doi.org/10.17977/um009v25i22016p168

Referensi

Dokumen terkait

mulut ke mulut (Word Of Mouth) merupakan salah satu ciri khusus dari promosi. bisnis barang

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!. Start Free Trial

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor riwayat keluarga PJK dengan kejadian penyakit jantung koroner dengan nilai odd

Untuk menghindari terjadinya hal-hal tersebut maka dilakukan perancangan dan pembuatan pintu gerbang yang dapat membuka dan menutup secara otomatis.. Cara kerja

Indikator ini dipilih untuk mengeva- luasi apakah capaian sasaran pembangunan pendidikan di Jawa Tengah sesuai dengan target yang telah ditentukan, khususnya pada

PROGRAM STUDI KEAHLIAN: KEUANGAN KOMPETENSI KEAHLIAN: AKUNTANSI.. JUDUL BUKU:

Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah ini maka Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2001 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen

Tanggung jawab sosial dalam perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap