• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYELENNGGARAAN PENDIDIKAN KETERAMPILAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN WIRAUSAHA WARGA BELAJAR PAKET B : Studi Kasus Pada Kelompok Belajar Pembuat Abon Lele di PKBM Al-Hikmah Indramayu.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENYELENNGGARAAN PENDIDIKAN KETERAMPILAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN WIRAUSAHA WARGA BELAJAR PAKET B : Studi Kasus Pada Kelompok Belajar Pembuat Abon Lele di PKBM Al-Hikmah Indramayu."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

PENYELENNGGARAAN PENDIDIKAN KETERAMPILAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN WIRAUSAHA WARGA BELAJAR

PAKET B

(Studi Kasus pada Kelompok Belajar Pembuat Abon Lele di PKBM Al-Hikmah Indramayu)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagai dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh:

Eki Amalia Mauliani

0805323

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

EKI AMALIA MAULIANI 0805323

Penyelenggaraan Pendidikan Keterampilan dalam Meningkatkan Kemampuan Wirausaha Warga Belajar Paket B

(Studi Pada Keterampilan Warga Belajar Pembuat Abon Lele di PKBM Al-Hikmah Indramayu)

Disetujui dan disahkan oleh PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Dr. H. Ade Sadikin Akhyadi, M.Si NIP. 19570925 198403 1 001

Pembimbing II,

Dr. Asep Saepudin, M.Pd NIP. 19700930 200801 1 004

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KETERAMPILAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN WIRAUSAHA WARGA BELAJAR

PAKET B

(Studi Pada Keterampilan Warga Belajar Pembuat Abon Lele di PKBM Al-Hikmah Indramayu)

Oleh

Eki Amalia Mauliani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Eki Amalia Mauliani2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(4)

Kemampuan Wirausaha Warga Belajar Paket B

(Studi Pendidikan Keterampilan Warga Belajar Pembuat Abon Lele di PKBM Al-Hikmah Indramayu)

Pemberian materi penyelenggaraan pendidikan keterampilan pembuatan abon lele pada program kesetaraan paket B dirasa sangat tepat untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya, program ini diselenggarakan oleh PKBM Al-Hikmah di Indramayu, di bawah naungan Dinas Pendidikan Kecamatan Sukagumiwang. Penelitian ini dengan tujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan program, mengukur peningkatan kemampuan warga belajar, faktor pendukung dan penghambat. Dari tujuan tersebut peneliti merumuskan beberapa pertanyaan penelitian yaitu: 1) Bagaimana perencanaan program pendidikan keterampilan yang dilakukan oleh PKBM Al-Hikmah kepada warga belajar paket B dalam meningkatkan kemampuan wirausaha?, 2) Bagaimana pelaksanaan pendidikan keterampilan dalam meningkatkan kemampuan wirausaha warga belajar paket B yang dilakukan oleh PKBM Al-Hikmah?, 3) Bagaimana evaluasi program pendidikan keterampilan dalam meningkatkan kemampuan wirausaha warga belajar paket B yang dilakukan oleh PKBM Al-Hikmah?

Landasan konseptual teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep PLS, konsep manajemen PLS, konsep vocational skill, konsep kewirausahaan, taksonomi bloom.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif penguatan prosentase. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, tes, skala sikap, dan observasi. Sedangkan teknik analisis data dengan mendeskripsikan data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Sumber data dalam penelitian ini sebanyak 25 orang, yang terdiri dari 2 orang informan kunci, yaitu: ketua penyelenggara, tutor, Kepala Dinas pendidikan kec. Sukagumiwang. 2 orang triangulan, yaitu: pengelola, tutor. Dan 20 orang warga belajar.

(5)

DAFTAR ISI B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ...

C. Pertanyaan Penelitia

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Pendidikan Luar

Sekolah...….…….... B. Manajemen Pendidikan Luar Sekolah

(6)

BAB III METODE PENELITIAN G. Proses pengembangan Instrumen ... H. Teknik Pengumpulan Data ... I. Analisis Data ... ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitia

…...………....……

B. Profil Lembag

...

C. Identitas Responden Penelitia

...

D. Perencanaan Program Pendidikan Keterampilan yang Dilakukan oleh PKBM Al-Hikmah kepada Warga Belajar Paket B dalam MeningkatkanKemampuanWirausaha... ..

E. PelaksanaanPendidikan Keterampilan dalam Meningkatkan Kemampuan Wirausaha Warga Belajar Paket B yang Dilakukan olehPKBMAl-Hikmah

...

(7)

A. Kesimpulan ... B. Rekomendasi

...

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABEL TABEL

2.1 Keterkaitan antara komponen life skill dalam pembelajaran masyarakat

dalam satuan dan program PLS ... 31

2.2 Taksonomi Bloom ... 43

3.1 Kriteria Perhitungan... ... 64

3.2 Rentang Sikap ... 65

3.3 Kriteria Observasi ... 66

4.1 Identitas Responden ... 71

4.2 Perencanaan Pendidikan Keterampilan dalam Meningkakan Kemampuan Wirausaha Warga Belajar Paket B ... 76

4.3 Pelaksanaan Pendidikan Keterampilan dalam Meningkatkan Kemampuan Wirausaha Warga Belajar Paket B ... 86

4.4 Evaluasi Program Pendidikan Keterampilan dalam Meningkatkan Kemampuan Wirausaha Warga Belajar Paket B ... 99

(8)

4.7 Hasil Observasi ... 119

DAFTAR GAMBAR 4.1 Struktur Organigram ... 70

4.2 Grafik Hasil Tes ... 110

4.3 Grafik Hasil Skala Sikap ... 119

(9)

LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Penelitian

Lampiran 2 Pedoman Wawancara

Lampiran 3 Pedoman tes

Lampiran 4 Pedoman Skala Sikap

Lampiran 5 Pedoman Observasi

Lampiran 6 Dokumenter

Lampiran 13 Surat Izin Penelitian dari Jurusan PLS FIP UPI

Lampiran 14 Surat Izin Penelitian dari Fakultas Ilmu Pendidikan UPI

Lampiran 15 Surat SK Pengangkatan Pembimbing

Lampiran 16 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Lembaga

Lampiran 17 Lembar Bimbingan Skripsi

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya manusia sudah waktunya memperoleh prioritas utama

dalam pembangunan suatu bangsa. Salah satu cara dalam membangun sumber

daya manusia adalah melalui pendidikan, hal ini mengacu pada fungsi dan

tujuan pendidikan yaitu untuk menghasilkan sumber daya manusia yang

cerdas, cakap, unggul, serta mampu terjun dalam persaingan global.

Sebagaimana yang telah dinyatakan dalam UU No.20 Tahun 2003 pada Pasal

3 mengenai fungsi dan tujuan pendidikan di Indonesia yaitu “Pendidikan

Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk suatu bangsa

karena salah satu upaya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada

dasarnya pendidikan merupakan agen pembangunan dan perubahan, tanpa

adanya pendidikan, tidak akan ada pembangunan, sehingga tidak akan ada

pula perubahan. Kemajuan pada bidang pendidikan akan menunjukkan

(11)

pendidikan akan menunjukkan kemunduran suatu bangsa. Bangsa yang melek

pendidikan adalah bangsa yang orientasi terpenting dalam hidupnya tertuju

pada dunia pendidikan. Upaya ini diselenggarakan secara sadar dan sistematis

oleh pemerintah melalui sistem pendidikan nasional dalam mengembangkan

dan membina sumber daya manusia sehingga pada saatnya nanti diharapkan

dapat menjadi individu-individu yang mampu menghadapi tantangan bagi

dirinya sendiri, masyarakat, maupun negaranya.

Kondisi yang real di Indonesia pada bidang pendidikan menurut

pemaparan Sudjana, D. (2001 : 2) adalah:

(1)Belum terbebaskan dari buta huruf, (2) Belum semua anak usia sekolah terlayani oleh pendidikan sekolah, (3) Tingginya angka putus sekolah dari berbagai jenjang pendidikan, (4) Tingginya angka pengangguran mencapai 18 juta orang, (5) Pendidikan belum diposisikan sebagai prioritas pembangunan dengan dukungan yang memadai, dan (6) Pendidikan belum diperankan sebagai wahana investasi sumber daya manusia untuk jangka panjang.

Individu-individu yang dikategorikan belum beruntung karena tidak bisa

mengenyam pendidikan sekolah (formal), diperlukan adanya suatu kebijakan

pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup berbasis masyarakat luas.

Pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup pada dasarnya tidak

untuk merubah sistem pendidikan ataupun yang lainnya, tetapi hanya sebagai

latihan berwirausaha dalam upaya meningkatkan taraf hidupnya. Pendidikan

yang berorientasi pada kecakapan hidup memberikan kesempatan pada setiap

individu dalam mengembangkan potensinya, serta memberikan peluang pada

individu untuk memperoleh keterampilan yang dapat menjadi bekal dalam

(12)

Program kesetaraan paket A, B, dan C, memiliki beberapa inovasi dalam

proses pendidikannya, salah satunya adalah dengan pengembangan life skill

(pendidikan kecakapan hidup). Program tersebut lebih berperan sebagai salah

satu pemecahan masalah yang ada pada pendidikan di Indonesia ini, seperti

masalah yang cukup krusial mengenai kenyataan bahwa tidak semua individu

dapat melanjutkan pendidikan formal ke jenjang berikutnya yang lebih tinggi

lagi.

Hal ini dalam vocational skill merupakan salah satu bagian dari life skill,

dimana vocational skill lebih mengarah pada pemberian kemampuan tertentu

(keterampilan kejuruan) sesuai dengan potensi-potensi yang telah ada.

Pendidkan keterampilan yang diberikan kepada individu untuk menghasilkan

kehidupan individu tersebut agar lebih baik serta lebih bermartabat di

masyarakat. Pendidikan keterampilan ini sangat baik untuk mengatasi

beberapa permasalahan seperti pengangguran dan kemiskinan. Oleh karena

itu, individu memerlukan pendidikan keterampilan agar dapat dijadikan bekal

untuk memasuki dunia kerja ataupun usaha mandiri. Selain itu, etos kerja di

dalam masyarakatpun akan meningkat. Suryadi Ace. (2009). Dalam bukunya

memaparkan bahwa tujuan program kesetaraan yang berorientasi pada

pendidikan keterampilan adalah:

1. Peserta didik pendidikan kesetaraan agar memperoleh keterampilan

keterampilan bermata pencaharian (employment skills / income

(13)

2. Membantu peserta didik dalam mengembangkan potensinya untuk

memperoleh keahlian yang dapat digunakan untuk bekerja

(menambah penghasilan),

3. Membantu peserta didik untuk memperoleh keterampilan bekerja

sehingga meringankan beeban orang tua, dan

4. Mencegah terjadinya putus belajar karena peserta didik dapat

memperoleh kemaandirian.

Penyelenggaraan pendidikan keterampilan dalam meningkatkan

kemampuan wirausaha warga belajar paket B di PKBM Al-Hikmah Desa

Cibeber Kec. Sukagumiwang Kab. Indramayu adalah salah satu pendidikan

yang dilatar belakangi oleh beberapa dasar pertimbangan, yaitu:

1. Kurangnya pendidikan yang dimiliki oleh warga Sukagumiwang

khususnya pendidikan keterampilan sebagai bekal dalam

meningkatkan taraf hidup masyarakat Sukagumiwang.

2. Abon lele dapat menjadi salah satu produk yang dapat diterapkan pada

masyarakat Desa Cibeber melalui pendidikan keterampilan kerena

dapat dikembangkan melalui teknik yang sederhana sehingga lebih

mudah dalam menjadikan masyarakat Desa Cibeber yang mandiri.

3. Kondisi lingkungan Desa Cibeber yang memungkinkan bagi

(14)

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan terhadap

penyelenggaraan pendidikan keterampilan dalam meningkatkan kemampuan

wirausaha warga belajar paket B yang diselenggarakan oleh PKBM

Al-Hikmah di Desa Cibeber Kec. Sukagumiwang Kab. Indramayu diketahui

bahwa terdapat beberapa permasalahan yang diidentifikasi sebagai berikut:

1. Kurangnya pendidikan keterampilan yang dimiliki oleh warga belajar

paket B untuk meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Kurangnya pengetahuan keterampilan yang dimiliki warga belajar,

maka memberikan dampak pada keterbatasan faktor ekonomi warga

belajar paket B.

3. Kurangnya peningkatan kemampuan wirausaha warga belajar Paket B

melalui pendidikan keterampilan.

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka dapat di rumuskan sebagai

berikut:

“Bagaimana penyelenggaraan pendidikan keterampilan dalam

merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program kewirausahaan

yang dilakukan oleh PKBM Al-Hikmah kepada warga belajar paket B dalam

(15)

C. Pertanyaan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka penulis dapat menjelaskan

dengan pertanyaan penellitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan program pendidikan keterampilan yang dilakukan

oleh PKBM Al-Hikmah kepada warga belajar peket B dalam

meningkatkan kemampuan wirausaha?

2. Bagaimana pelaksanaan pendidikan keterampilan dalam meningkatkan

kemampuan wirausaha warga belajar paket B yang dilakukan oleh PKBM

Al-Hikmah?

3. Bagaimana evaluasi program pendidikan keterampilan dalam

meningkatkan kemampuan wirausaha warga belajar paket B yang

dilakukan oleh PKBM Al-Hikmah?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang penulis lakukan yaitu:

1. Untuk mengetahui perencanaan program pendidikan keterampilan

yang dilakukan oleh PKBM Al-Hikmah dalam meningkatkan

kemampuan wirausaha warga belajar paket B.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan keterampilan warga

belajar paket B dalam meningkatkan kemampuan wirausaha di PKBM

Al-Hikmah.

3. Untuk mengetahui evaluasi program pendidikan keterampilan dalam

meningkatkan kemampuan wirausaha warga belajar paket B yang

(16)

E. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi

deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif penguatan prosentase,

yaitu metode penelitian yang mengungkap permaslahan-permaslahan yang

terjadi di masa kini kemudian di analisa.

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan yaitu wawancara, tes (pre

tes dan post tes), skala sikap, dan observasi.

Wawancara dilakukan sebagai alat untuk melengkapi data yang diperoleh

dengan angket. Wawancara ini dilakukan kepada pengelola program

kesetaraan paket B, tutor pendidikan keterampilan pembuatan abon lele di

PKBM Al-Hikamh Desa Cibeber Kec. Sukagumiwang Kab. Indramayu, serta

kepada supervisor dari Dinas Pendidikan Kecamatan Sukagumiwang.

Tes (pre tes dan post tes) dilakukan untuk mengetahui atau mengukur

kemampuan mengenai seberapa jauh peningkatan kemampuan warga belajar

setelah mengikuti program pendidikan keterampilan pembuatan abon lele

yang dilakukan kepada warga belajar kesetaraan paket B program pendidikan

keterampilan pembuatan abon lele di PKBM Al-Hikmah.

Skala sikap dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perubahan sikap

dari warga belajar setelah mengikuti program pendidikan keterampilan

pembuatan abon lele, pengukuran skala sikap ini dilakukan kepada warga

belajar kesetaraan paket B program pendidikan keterampilan pembuatan abon

(17)

Observasi dilakukan untuk memberikan pengamatan secara langsung

terhadap kegiatan keterampilan pembuatan abon lele yang dilakukan oleh

warga belajar paket B di Desa Cibeber Kec. Sukagumiwang Kab. Indramayu

dalam memanfaatkan hasil pembelajaran keterampilan wirausaha.

F. Manfaat Penelitian/Signifikasi Penelitian

Penulis berharap hasil dalam penelitian ini dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

1. Sebagai bahan kajian bagi kelembagaan pendidikan nonformal dalam

meningkatkan mutu kinerja yang professional dalam konteks

pemberdayaan masyarakat dibidang pendidikan luar sekolah;

2. Memberikan masukan kepada pengelola PKBM Al-Hikmah, Tutor

Kesetaraan dan Fasilitator life skills, mengenai perkembangan

pembelajaran serta masalah-masalah yang dihadapi dalam

pembelajaran;

3. Memberikan solusi permasalahan yang dihadapi dalam pendidikan

luar sekolah , khususnya pada pendidikan keterampilan;

4. Memberikan arah dan pedoman bagi peneliti lain untuk melakukan

penelitian lanjutan mengenai pendidikan keterampilan.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika yang dipergunakan dalam penulisan laporan hasil penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. BAB I : Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah,

(18)

tujuan penulisan, manfaat penelitian, definisi oprasional, kerangka

berfikir penelitian, metode penelitian dan teknik penelitian teknik

pegumpulan data, sistematika penulisan, dan agenda kegiatan.

2. BAB II : Tinjauan pustaka yang berisi kajian dan uraian konsep dan

teori yang mendukung terhadap permasalahan yang diajukan dalam

penelitian ini, diantaranya Pendidikan Luar Sekolah, Manajemen

Pendidikan Luar Sekolah, Vocational Skill, Kewirausahaan, dan

Taksonomi Bloom.

3. BAB III : Prosedur Penelitian, berisi tentang uraian Metode

Penelitian, Subjek Penelitian (sampel, populasi), Teknik Pengumpulan

Data, Prosedur Pengolahan dan Analisis Data.

4. BAB IV : Deskripsi analisis penelitian dan hasil penelitian tentang

pendidikan keterampilan dalam meningkatkan kemampuan wirausaha

warga belajar paket B.

5. BAB V :Kesimpulan dan saran yang menyatakan mengenai hasil

penelitian dan pemberian saran yang membangun bagi pihak-pihak

(19)

BAB III Metode Penelitian

Bab ini penulis menyajikan lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian,

desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instumen penelitian,

proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data, serta analisis data.

Metode penelitian pada sebuah penelitian merupakan hal yang sangat penting

karena metode penelitian digunakan dalam menjawab pertanyaan penelitian. Bab

ini merupakan landasan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data yang

diperoleh.

A. Lokasi

Pendidikan keterampilan diselenggarakan untuk meningkatkan sumber

daya manusia yang unggul dan dapat bersaing pada era globalisasi ini.

Penulis mengambil lokasi penelitian ini pada PKBM Al-Hikmah Desa

Cibeber Kecamatan Sukagumiwang Kabupaten Indramayu, karena didaerah

ini terdapat masyarakat yang tidak menamatkan sekolah melalui pendidikan

formal maka diselenggarakanlah program kesetaraan paket B yang

didalamnya terdapat pendidikan keterampilan (vocatoinal skill) agar

masyarakat memiliki bekal dalam meningkatkan kehidupannya supaya lebih

baik lagi.

B. Subjek Penelitian

Suatu penelitian harus memiliki populasi dan sampel. Populasi dan sampel

(20)

menggunakan populasi dan sampel lah objek ataupun subjek yang hendak

dijadikan sumber data pada suaatu penelitian.

1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 130) “populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2010 : 80)

“ populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Hal ini

Subjek yang diambil sebagai sampel penelitian adalah warga belajar paket

B di PKBM Al-Hikmah sebanyak 20 orang, 2 orang tutor program

pendidikan keterampilan pembuatan abon lele, 2 orang pengelola program,

serta 1 orang supervisor.

2. Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 131) “sampel adalah sebagian

atau wakil populasi yang ditaliti”. Sedangkan Sugiyono (2010 : 81)

mengemukakan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu seluruhnya

yang berjumlah 25 orang. Terdiri atas 20 orang warga belajar paket B yang

mengikuti program pendidikan keterampilan, 2 orang tutor pendidikan

(21)

C. Desain Penelitian

Desain penelitian ini merupakan sebuah rancangan yang digunakan untuk

memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi

sekarang, dan beberapa ciri dari desain penelitian yaitu bersifat

mendeskripsikan kejadian atau peristiwa yang bersifat faktual, dilakukan

secara survey, bersifat mencari informasi faktual dan dilakukan secara

mendetail, mengidentifikasi masalah atau untuk mendapatkan justifikasi

keadaan dan praktek yang sedang berlangsung, mendeskripsikan subjek yang

sedang dikelola oleh kelompok orang tertentu dalam waktu yang bersamaan.

Peneliti melakukan penelitian ini dengan menggunakan desain penelitian

sebagai berikut, yaitu:

1. Menentukan fokus penelitian

Fokus pada penelitian ini adalah penyelenggaraan pendidikan

keterampilan dalam meningkatkan kemampuan wirausaha warga belajar

paket B. Fokus ini ditentukan dari latar belakang dalam permasalahan

pendidikan yang kurang merata sehingga salah satu wadah pendidikan

yaitu PKBM menyelenggarakan program Kesetaraan agar pendidikan di

lingkungannya lebih merata yang berdampak pada sumber daya manusia

yang makin meningkat, lokasi yang dipilih untuk peneltian yaitu PKBM

Al-Hikmah. Masalah-masalah yang didapatkan saat mmelakukan

identifikasi diantaranya yaitu Kurangnya pendidikan keterampilan yang

dimiliki oleh warga belajar paket B untuk meningkatkan kesejahteraan dan

(22)

pengetahuan keterampilan yang dimiliki warga belajar, maka memberikan

dampak pada keterbatasan factor ekonomi warga belajar paket B.

Kemampuan wirausaha warga belajar paket B melalui pendidikan

keterampilan (vocational skill) berupaya meningkatkan kualitas warga

belajar paket B untuk dapat menciptakan perubahan sikap, pengetahuan,

keterampilan, dan kemandirian kearah yang lebih baik sehingga dapat

bekerja atau menciptakan lapangan pekerjaan sendiri demi kelangsungan

hidup dan masa depannya.

2. Menentukan teori yang digunakan dalam penelitian

Penulis menentukan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

konsep Pendidikan Luar Sekolah, konsep manajemen pendidikan luar

sekolah, konsep Vocational skill, konsep Kewirausahaan, serta Taksonomi

Bloom.

3. Menentukan sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian Penyelenggaraan

pendidikan keterampilan dalam meningkatkan kemampuan wirausaha

warga belajar paket B adalah warga belajar pendidikan keterampilan

sebanyak 20 orang, tutor pendidikan keterampilan sebanyak 2 orang,

pengelola program sebanyak 2 orang, dan supervisor sebanyak 1 orang.

4. Menentukan instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data Instrumen yang digunakan oleh peneliti untuk meneliti

penyelenggaraan pendidikan keterampilan dalam meningkatkan

(23)

digunakan untuk mewawancarai pengelola, tutor, dan supervisor. Teknik

wawancara digunakan karena dirasa cocok untuk mengetahui pengelolaan

program pendidikan keterampilan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,

serta evaluasi yang ada pada program pendidikan keterampilan. Selain itu,

untuk mengetahui perkembangan peningkatan kemampuan keterampilan

warga belajar sebelum dan setelah mengikuti program pendidikan

keterampilan (pembuatan abon lele) digunakan format Pre test dan post

test dengan jumlah poin 14 pertanyaan, skala sikap dengan jumlah poin 20

pernyataan yang terdiri dari 10 pernyataan positif dan 10 pernyataan

negatif, serta lembar observasi dengan jumlah 6 poin penilaian, yang

ditujukan untuk warga belajar pendidikan keterampilan.

5. Rencana analisis data

Setelah penulis memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian

mengenai penyelenggaraan pendidikan keterampilan dalam meningkatkan

kemampuan wirausaha warga belajar paket B, kemudian data tersebut

akan disajikan dan dianalisis pada BAB IV Hasil Penelitian dan

Pembahasan.

6. Rencana mencapai tingkat kepercayaan dan kebenaran penelitian Agar data yang diperoleh peneliti pada penelitian mengenai

penyelenggaraan pendidikan keterampilan dalam meningkatkan

kemampuan wirausaha warga belajar paket B valid dengan permasalahan

yanng akan diteliti, maka dilakukan pengumpulan data melalui beberapa

(24)

7. Mempersiapkan laporan penulisan dan penyelesaian penelitian

Laporan yang dikerjakan peneliti dari hasil penelitian di lapangan

mengenai penyelenggaraan pendidikan keterampilan dalam meningkatkan

kemampuan wirausaha warga belajar paket B di PKBM Al-Hikmah sesuai

dengan teori-teori yang telah kikemukakan pada BAB II.

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode

deskriptif dengan pendekatan kualitatif penguatan prosentase. Metode

deskriptif yaitu suatu metode yang memusatkan perhatian pada gejala dan

data, serta masalah aktual yang ada pada saat penelitian berlangsung.

Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Winarno

Surakhmad (1994:44) beliau mengemukakan bahwa “pelaksanaan metode

deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan data dan

penyusunan data tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data itu”.

Menurut Winaarno Surakhmad (1994:46) ada ciri-ciri dari metode

deskriptif, yaitu:

1. Memusatkan perhatian pada permasalahan yang ada pada saat sekarang,

pada masalah aktual

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian

dianalisis.

Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam metode ini yaitu

pendekatan kualitatif dengan penguatan prosentase. Kerena masalah

(25)

keterampilan dalam meningkatkan kemampuan wirausaha warga belajar

paket B di PKBM Al-Hikmah – Indramayu. Setelah mendapatkan data

yang dibutuhkan, penulis melakukan beberapa generalisasi mengenai

masalah yang sedang diteliti dimulai dari latar belakang hingga

evaluasi.

E. Definisi Operasional 1. Penyelenggaraan

Menurut Sudjana (1992:9) penyelenggaraan pendidikan luar sekolah

adalah suatu kegiatan yang dilaksananakan dalam pendidikan luar

sekolah dimulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi.

2. Keterampilan

Inverson dalam bukunya anwar (2006:24) berpendapat, keterampilan

adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan secara mudah dan tepat.

Jadi jika disimpulkan keterampilan berarti kemampuan untuk

mengoperasikan suatu pekerjaan secara mudah dan cermat. Selamjutnya,

Robbins menyatakan bahwa keterampilan dapat dikategorikan menjadi

empat, yaitu: 1. Keahlian daasar, 2. Keahlian teknik, 3. Keahlian

interpersonal, 4. Menyelesaikan masalah.

3. Wirausaha

Menurut Joseph Schumpeter dalam bukunya Buchari Alam,

wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada

dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan

(26)

4. Warga Belajar

Warga belajar adalah setiap anggota masyarakat yang belajar dijalur

pendidikan luar sekolah (PP No.73 tahun 1991, pasal 1 ayat 2). Yang

dimaksud warga belajar dalam penelitian ini adalah anggota masyarakat

yang mengikuti kegiatan pembelajaran pendidikan kesetaraan paket B.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian atau dapat disebut juga dengan alat penelitian yang

digunakan untuk mengunpulkan data yang dibutuhkan. Instrumen penelitian

yang akan dipilih tepat oleh karena itu pemilihan instrumen yang akan

digunakan harus benar-benar dipikirkan sebaik mungkin sehingga instrumen

yang digunakan cocok dengan pencarian informasi yang akan diperoleh.

Instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif yang dikemukakan oleh

Sugiono (2010 : 59) yaitu:

“Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan."

Arikunto (2010 : 192) mengemukakan pendapat mengenai metode-metode

yang instrumennya digunakan dalam peneltian, diantaranya yaitu:

a.Untuk metode wawancara yaitu menggunakan pedoman wawancara b.Untuk metode tes yaitu menggunakan soal test (pre test dan post test) c.Untuk metode angket yaitu menggunakan kuesioner

d.Untuk metode observasi yaitu menggunakan chek-list

e.Untuk metode dokumentasi yaitu menggunakan dokumentasi atau bisa juga menggunakan chek-list.

(27)

(vocational skill) dalam meningkatkan kemampuan wirausaha warga

belajar paket B di PKBM Al-Hikmah, instrumen yang digunakan adalah

pedoman wawancara, test (pre tesst dan post test), skala sikap, serta

pedoman observasi.

G. Proses Pengembangan Instumen

Beberapa hal mengenai proses pengembangan instrumen yang membahas

tentang hal-hal yang berkaitan dengan praktik pengembangan instrumen serta

tahapan-tahapan pengambilan data selama berada di lapangan, penyusunan

alat pengumpul data pada pengembangan instrumen dalam penelitian ini

dilakukan dalam beberapa tahapan sebagai berikut:

1.Penyusunan kisi-kisi penelitian

Penyusunan kisi-kisi penelitian dilakukan secara sistematis sesuai dengan

pertanyaan pada penelitian, selanjutnya dijabarkan dalam aspek yang

ditaliti berdasarkan indikator dan sub indikator yang ada agar

memudahkan dalam pembuatan alat pengumpul data berupa pedoman

wawancara, format test (pre test dan post test), format skala sikap, dan

pedoman observasi. Kolom-kolom yang terdapat pada kisi-kisi penelitian

penyelenggaraan pendidikan keterampilan dalam meningkatkan

kemampuan wirausaha warga belajar paket B yaitu pertanyaan penelitian,

aspek yang diteliti, indikator, sub indikator, sumber data, teknik

(28)

2.Penyusunan pedoman wawancara

Pedoman waawancara disusun dari indikator-indikator yang telah ada

dan dirumuskan ke dalam pedoman wawancara, kemudian di uji cobakan

kepada informan yaitu pengelola, tutor serta supervisor.

3.Penyusunan format test

Format test yang terdiri dari dua test yaitu pre test dan post test dibuat

dari indikator-indikator yang telah ada dan disusun ke dalam

pertanyaan-pertanyaan untuk yang akan di uji cobakan kepada warga belajar

pendidikan keterampilan (vocational skill) paket B.

4.Penyusunan format skala sikap

Format skala sikap disusun berdasarkan indikator yang terlah dibuat

sebelumnya dengan berbentuk pernyataan-pernyataan yang akan di uji

cobakan kepada warga belajar pendidikan keterampilan (vocational skill)

paket B.

5.Penyusunan pedoman observasi

Penyusunan pedoman observasi yang dibuat berdasarkan indikator yang

terlebih dahulu telah disusun, pedoman observasi ini dibuat berbentuk

poin-poin yang harus dinilai oleh peneliti sendiri.

H. Teknik Pengumpulan Data

Data yang objektif dapat diperoleh melalui penggunaan teknik pengumpul

data serta alat pengumpul data yang tepat. Tujuan dari dilakukannya penelian

langsung ke lapangan adalah untuk mendapatkan informasi dan data yang

(29)

menggunakan teknik pengumpulan data untuk memperoleh data dan

informasi tersebut, karena tanpa mengetahui teknik pengumpulan data yang

tepat untuk digunakan peneliti tidak akan mendapatkan data yang objektif

sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Hal tersebut sesuai dengan

pendapat Nurul Zuriah (2006:171) “penggunaan teknik dan alat pengumpul

data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif”.

Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti pada

penelian penyelenggaraan pendidikan keterampilan dalam meningkatkan

kemampuan wirausaha warga belajar paket B ini, yaitu:

1. Wawancara

Wawancara dapat digunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan

tanya jawab yang dilakukan dengan sistematis dan berdasarkan pada

tujuan penelitian. Wawancara biasanya digunakan apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, serta apabila peniliti hendak mengetahui hal-hal yang lebih

mendalam dari responden mengenai permasalahan yang sedang diteliti.

Kegiatan wawancara yang dilakukan akan terjadi interaksi antara dua

orang atau lebih, dimana perilaku dari peneliti (interviewer) dengan

informan/sumber data (interviewee) sesuai dengan peran dan ststus dari

mereka masing-masing.

Penggunaan teknik pengumpulan data ini mendasarkan pada

(30)

oleh peneliti dalam menggunakan metode wawancara adalah sebagai

c. Interpretasi subyek mengenai pernyataan-pernyataan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama denngan apa yang dimaksudkan oleh peneeliti.

Sugiyono (2009: 194) mengemukakan beberapa macam wawancara

yang dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan

telepon, yaitu sebagai berikut:

1. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.

2. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya, pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

Wawancara yang dilakukan merupakan salah satu dari teknik

pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini, yang bertujuan

untuk mencari data dan informasi mengenai penyelenggaraan pendidikan

keterampilan dalam meningkatkan kemampuan wirausaha warga belajar

paket B. Wawancara dilakukan kepada informan dalam hal ini yang

menjadi informan (interviewee) adalah pengelola, tutor, dan supervisor

pendidikan keterampilan. Sedangkan yang melakukan wawancara atau

pencari informasi (interviewer) adalah peneliti itu sendiri dalam hal ini

mahasiswa PLS UPI yang meneliti mengenai pendidikan keterampilan

(31)

2. Tes

Suharsimi Arikunto (2010 : 266) mengemukakan pendapat

memngenai tes bahwa tes digunakan untuk mengukur mengukur ada atu

tidaknya sesuatu ataupun besarnya kemampuan suatu objek yang diteliti.

Instrumen tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan suatu

pencapaian ataupun sebuah perstasi yang diraih.

Menurut Suharsimi Arikunto (1999 : 162) Ada dua jenis tes, yaitu:

a. Tes subjektif

Tes ini pada umumnya berbentuk esai (uraian), tes bentuk esai (uraian)

adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang

bersifat pembahasan atau uraian kata-kata.

b. Tes objektif

Tes objektif adalah sebuah tes yang dalam pemeriksaannya dapat

dilakukan secara objektif, tes ini bertujuan untuk mengatasi

kekurangan-kekurangan yang terdapat pada tes subjektif. Ada

beberapa jenis tes objektif, diantaranya yaitu:

1) Tes benar – salah (true – false), soal-soalnya berbentuk

pernyataan, ada pernyataan yang benar dan ada yang salah.

2) Tes pilihan ganda (multiple choice test), terdiri atas suatu

keterangan atau pemberitahuan mengenai suatu pengertian

yang belum lengkap, dan untuk melengkapinya harus memilih

satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah

(32)

3) Menjodohkan (matching test), terdiri atas satu seri pertanyaan

dan satu seri jawaban, masing-masing pertanyaan menpunyai

jawabannya yang tercantum pada seri jawaban.

4) Tes isian (completion test), terdiri atas kalimat-kalimat yang

ada bagian-bagiannya yang dihilangkan.

Pada penelitian penyelenggaraan pendidikan keterampilan

(vocational skill) pembuatan abon lele ini instrumen tes yang digunakan

untuk memngetahui tingkat pemahaman dan aplikasi subjek terhadap

bahan belajar akan diberikan dan selah diberikan, maka instrumen tes

yang digunakan adalah jenis tes objektif, dalam tes objektif dipilih tes

pilihan ganda, karena menurut penulis tes ini yang paling tepat untuk

digunakan dengan subjek penelitiannya adalah warga belajar paket B

yang mengikuti program pendidikan vokasional skill pembuatan abon

lele.

3. Skala Sikap

Saifuddin Azwar (2010 : 95) dalam bukunya mengemukakan skala

sikap yaitu:

Metode pengungkapan sikap dalam bentuk self-report yang hingga kini dianggap sebagai paling dapat diandalkan adalah dengan menggnakan daftar pernyataan-pernyataan yang harus dijawab oleh individu yang disebut sebagai skala sikap.”

Salah satu sifat skala sikap adalah isi pernyataannya yang dapat

berupa pernyataan langsung yang jelas tujuan ukurnya akan tetapi dapat

(33)

ukurnya bagi responden. Walaupun responden mengetahui jika skala sikap

tersebut memiliki tujuan untuk mengukur sikap namun pernyataan tidak

langsung ini biasanya tersamar dan memiliki sifat proyektif.

Suharsimi Arikunto (1999 : 180) dalam bukunya mengatakan

bahwa ada beberapa bentuk skala yang dapat digunakan untuk mengukur

sikap, antara lain:

a. Skala Likert

Skala ini disusun dalam bentuk suatu pertanyaan dan diikuti oleh lima

resspons yang menunjukkan tungkatan.

b. Skala pilihan ganda

Skala ini berbentuk seperti soal pilihan ganda yaitu suatu pernyataan

yang diikuti oleh sejumlah alternatif pendapat.

c. Skala thurstone

Merupakan skala yang mirip dengan skala buatan Likert karena

merupakan suatu instrumen yang jawabannya menunjukkan tingkatan.

d. Skala guttman

Berupa tiga atau empat buah pernyataan yang masing-masing harus di

jawab “Ya” atau “Tidak”, pernyataan-pernyataan tersebut

menunjukkan tingkatan yang berurutan sehingga jika responden setuju

nomor 2, maka diasumsikan setuju nomor 1.

(34)

Instrumen ini mengukur konsep-konsep untuk tiga dimensi,

dimensi-dimensi ada yang diukur dalam kategori baik – tidak baik, kuat –

lemah, cepat – lambat, aktif – pasif, dll.

f. Pengukuran minat

Minat seseorang dapat juga diukur dengan cara memilih salah satu

pernyataan yang sudah disiapkan, dari mulai “Sangat Senang sanpai

Sangat Tidak Senang” dapat juga diteruskan sampai dengan 11 skala.

Skala sikap berupa kumpulan pernyataan-pernyataan mengenai

suatu objek sikap, dalam hal ini peneliti akan meneliti mengenai sikap

warga belajar paket B setelah mengikuti pendidian keterampilan

(vocational skill). Teknik pengumpulan data melalui skala sikap memiliki

subyek penelitian yaitu warga belajar paket B yang mengikuti program

pendidikan keterampilan (vocational skill) pembuatan abon lele.

Dari respons subyek penelitian dalam hal ini warga belajar, pada

setiap pernyataan itu kemudian dapat disimpulkan mengenai arah dan

intensitas sikap seseorang.

4. Observasi

Observasi termasuk ke dalam salah satu teknik pengumpulan data

yang memiliki ciri-ciri spesifik jika dibandingkan dengan teknik-teknik

yang lainnya, pada observasi subjek penelitiannya tidak terbatas pada

orang, tetapi juga obyek-obyek lainnya seperti obyek alam ataupun

(35)

penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala

alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Sutrisno Hadi (1986) dalam bukunya Sugiyono (2009 : 203)

mengemukakan bahwa “observasi merupakan suatu proses yang

kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

psikhologis, dua diantara yang terpenting adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan.”

Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Observasi Berperanserta (Participant observation)

Peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang

diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil

melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan

oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya.

b. Observasi Nonpartisipan

Observasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai

pengamat independen. Peneliti mencatat, menganalisis dan

selanjutnya dapat membuat kesimpulan tentang perilaku obyek.

Teknik pengumpulan data yang digunakan salah satunya adalah

obervasi, yang bertujuan untuk menganalisis tentang perilaku obyek

mengenai pendidikan keterampilan (vocational skill) pada pembuatan abon

(36)

warga belajar paket B yang mengikuti program pendidikan keterampilan

(vocational skill) pembuatan abon lele.

I. Analisis Data

Analisis data menurut Bogdan dalam bukkunya Sugiono (2010:224)

merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematik data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya,

sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada

oraqang lain. Analisis data pada penelitian penyelenggaraan pendidikan

keterampilan dalam meningkatkan kemampuan wirausaha warga belajar paket

B memrupakan proses mencari data dan menyusun data secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, tes, skala sikap, dan onservasi. Data

yang telah didapatkan tersebut kemudian dianalisis dan dan membuat

kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Untuk mempermudah proses pengolahan data, penulis melakukan

tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Melakukan seleksi data, memilih data yang telah dikumpulkan agar

mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga dapat

diproleh.

2. Mengklasifikasikan data dengan mengelompokkan data kemudian data

tersebut digolongkan yang bertujuan untuk mempermudah dalam

pengolahan.

3. Data yang diperoleh melalui wawancara, diolah dengan cara sebagai

(37)

a. Membuat tabel dengan jalur kolom nomor, pertanyaan, informan,

dan jawaban.

b. Mendeskripsikan jawaban hasil penelitian.

4. Data yang diperoleh melalui teknik tes, skala sikap, dan observasi

dilakukan tabulasi data menurut kelompok yang telah ditentukan, agar

tiap frekuensi kemungkinan jawaban dapat diketahui

5. Data yang didapat meleui tes (pre test dan post test), diolah dengan

cara sebagai berikut:

a. Dibuat tabel dengan jalur kolom nomor, nama, hasil pre tes, hasil

post tes, selisih hasil yang diperoleh.

b. Mendapatkan hasil dari selih dengan cari hasil post tes dikurang

dengan hasil pre tes.

c. Mendeskripsikan hasil dari pre tes dan post tes yang telah

diperoleh.

6. Data yang diperoleh melalui skala sikap, diolah sebagai berikut:

a. Membuat tabel dengan jalur kolom nomor, nama, aspek (+) dan (-), skor, menentukan skala, dan diberi keterangan

b. Kriteria perhitungan jawaban

Tabel 3.1 Kriteria perhitungan

Pilihan Jawaban Skor

SS = Sangat Setuju 5

S = Setuju 4

RR = Ragu-Ragu 3

TS = Tidak Setuju 2

(38)

c. Data yang telah diperoleh dari skala sikap Likert, untuk

mengetahui kecenderungan warga belajar paket B dalam

pengolahan pembuatan abon lele itu lebih ke arah positif, negatif,

atau netral (tidak memiliki kecenderungan sama sekali). Untuk

mengetahui prosentase digunakan rumus sebagai berikut:

Maka didapatkan nilai untuk batas atas dan batas bawah sebagai

berikut:

d. Kriteria rentang sikap

Tabel 3.2 Rentang Sikap

No. Rentang Sikap 1. 0 – 1,5 Negatif 2. 1,5 – 2,5 Netral 3. 2,5 – 4 Positif Sumber: Sugiyono

e. Setelah kriteria diatas telah ditatapkan penulis, setiap hasil jawaban

yang telah diperoleh skornya sehingga memudahkan dalam

penafsiran pada penelitian.

7. Data yang diperoleh dari hasil observasi, tahapan pengolahannya

sebagai berikut:

a. Membuat tabel dengan kolom nomor, nama, aspek, jumlah ( ∑ ),

prosentase (%).

b. Mencari jumlah total yang didapatkan dengan cara menjumlahkan

(39)

Tabel 3.4 Kriteria Observasi

Pilihan Jawaban Skor ST = Sangat Terampil 4

T = Terampil 3

KT = Kurang Terampil 2 STT = Sangat Tidak Terampil 1

c. Menghitung prosentase (%) pada Observasi

Jumlah Skor individu = x 100

d. Kriteria hasil perhitungannya sebagai berikut:

Setelah kriteria diatas telah ditatapkan penulis, setiap hasil jawaban

yang telah diperoleh skornya sehingga memudahkan dalam

penafsiran pada penelitian menggunakan metode observasi.

8. Melakukan analisis data, data yang telah dideskripsi, diprosentasekan,

dan di jumlahkan kemudian dianalisa untuk menafsirkan jawaban yang

diberikan responden.

9. Melakukan penarikan kesimpulan, dari data yang telah dinalisis

kemudian disimpulkan sehingga dapat diketahui hasil penelitian yang

sesungguhnya, selain itu penulis memberikan saran-saran agar

(40)

BAB V KESIMPULAN

Hasil analisis yang telah diperoleh mengenai “Penyelenggaraan

Pendidikan Keterampilan dalam meningkatkan kemampuan wirausaha warga

belajar paket B” (Studi Kasus Pendidikan Keterampilan Warga Belajar Pembuat

Abon Lele di PKBM Al-Hikmah Indramayu), maka dapat ditarik kesimpulan

yang dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah diajukan

yaitu mengenai perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi. Berdasarkandeskripsi

dan analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya mengenai

penyelenggaraan pendidikan keterampilan dalam meningkatkan kemampuan

wirausaha warga belajar paket B, pada pembuatan abon lele.

A. Kesimpulan

1. Perencanaan program pendidikan keterampilan yang dilakukan oleh PKBM Al-Hikmah kepada warga belajar paket B dalam

meningkatkan kemampuan wirausaha.

Program pendidikan vokasional skill pembuatan abon lele ini

merupakan suatu kegiatan pemberian bekal keterampilan kepada warga

belajar paket B agar memiliki kecakapan dalam meningkatkan taraf

hidup yang dijalaninya. Pada perencanaan penyelenggaraan

pendidikan keterampilan pembuatan abon lele,dilaksanakan selama 6

bulan untuk setiap periode pembelajaran. Langkah awal yang

(41)

keterampilanpembuatan abol lele adalah menyiapkan bahan ajar yang

akan digunakan oleh tutor mengenai materi yanng akan diajarkan

adalah tentang pembuatan abon lele, cara pengemasan, dan cara

pemasarannya. Metode dalam pembelajaran program pendidikan

keterampilan vokasional skill pembuatan abon lele adalah metode

ceramah, tanya jawab (diskusi), serta demonstrasi.

Kegiatan pendidikan keterampilan dalam meningkatkan

kemampuan wirausaha warga belajar paket B yang diselenggarakan

oleh PKBM Al-hikmah di Indramayu ini dibawah naungan dari Dinas

Pendidikan Kecamatan Sukagumiwang dan Kabupaten Indramayu,

yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan

sikap yang dimiliki oleh warga belajar paket B di PKBM Al-Hikmah

Indramayu dalam memiliki keterampilan praktis sehingga dapat

dijadikan mata pencaharian untuk meningkatkan pendapatan keluarga

dan berpeengaruh juga pada peningkatan taraf hidup yang dimilikinya,

hal ini juga dapat mengembangkan potensi sumber daya lokal yang

dimiliki, meningkatkan usaha industri kecil di bidang makanan

khususnya mengenai berbagai jenis pengolahan makanan yang terbuat

(42)

2. Pelaksanaan pendidikan keterampilan dalam meningkatkan

kemampuan wirausaha warga belajar paket B yang dilakukan oleh PKBM Al-Hikmah.

Program yang di selenggarakan oleh PKBM Al-Hikmah, yang

berperan menjadi supervisor adalah pihak dari Dinas Pendidikan

Kecamatan Sukagumiwang – Kabupaten Indramayu bagian pendidikan

masyarakat, pada pengawasan program pendidikan vokasional pembuatan

abon lele ini supervisor mengawasi seluruh administrasi yang ada serta

mengawasi jalannya kegiatan dari awal sampai evaluasi setelah program

selesai dilaksanakan.

Program pendidikan keterampilan (vocational skill) pembuatan

abon lele pada penyelanggaraan paket B, bertujuan untuk memenuhi

pendidikan di masyarakat terutama masyarakat yang tidak bisa

mengenyam pendidikan formal, dan memberikan bekal keteampilan untuk

meningkatkan taraf hidup warga belajar. Yang mengikuti program ini

adalah masyarakat yang tidak bisa menaljutkan ke jenjang SMP / DO

SMP. Terselenggaranya program ini karena tersedianya dana dari

pemerintah tepatnya yaitu dana APBD, oleh karena itu program ini

dibawah naungan pemerintah yang akan ditinjau faktor pendukung dan

penghambat yang ada oleh pemerintah.

Faktor pendukung dari perselenggaranya program ini adalah dari

keuangan yang telah didapatkan oleh PKBM Al-Hikmah diberikan oleh

(43)

tinggi dari warga belajarnya, kekompakan dan rasa tanggung jawab yang

dimiliki oleh warga belajar yang cukup tinggi sehingga mempermudah

proses penyelenggaraannya. Dari lingkungannya, karena masih cukup

banyak masyarakat yang tidak bisa merasakan pendidikan formal jadi

penyelenggaraan program ini dirasa sangat tepat untuk diterapkan karena

sasaran yang cukup banyak, lokasi yang digunakan untuk

pembelajarannya pun sangat tepat karena terletak di tengah masyarakat

sehingga mudah dijangkau oleh warga belajar. Untuk perizinan dan

administrasi yang dikelola oleh PKBM Al-Hikmah termasuk ke dalam

faktor pendukung karena kerjasama dengan dinas pendidikan setempat

yang cukup terjalin dengan baik dan segala sesuatunya mudah untuk di

urus.

Terdapatnya faktor pendukung maka terdapat pula beberapa faktor

penghambat yang dihadapi dalam penyelanggaraan program pendidikan

keterampilan pembuatan abon lele ini. Faktor penghambat yang dialami

oleh PKBM Al-Hikmah pada program ini yatiu berasal dari rendahnya

tingkat wawasan pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki oleh warga

belajar pada awal pembelajaran sehingga tutor cukup merasa kerepotan

dalam memberikan materi pembelajaran pengetahuan dan keterampilan.

Selain itu, untuk pembelajaran tertulis yang belum dilengkapi oleh modul

(44)

3. Evaluasi program pendidikan keterampilan dalam meningkatkan kemampuan wirausaha warga belajar paket B yang dilakukan oleh PKBM Al-Hikmah.

Evaluasi program dilakukan oleh seluruh pihak yang bersangkutan

yaitu supervisor, pengelola, tutor, dan warga belajar paket B. Evaluasi

pada penyelenggaraan program ini dilakukan selama tiga kesempatan

yaitu, pada awal persiapan pelaksanaan kegiatan, pada proses kegiatan

berlangsung, dan pada akhir kegiatan sebagai evaluasi besar dan

pembahasan tindak lanjut. Evaluasi ini juga digunakan sebagai bahan

penilaian penyelenggaran program kesetaraan paket B pendidikan

keterampilan pembuatan abon lele yang dilakukan oleh supervisor.

Program pendidikan keterampilan (vocational skill) dalam

meningkatkan kemampuan wirausaha warga belajar paket B ditujukan

untuk meningkatkan keterampilan pada pengolahan makanan berbahan

lele agar warga belajar dapat meningkatkan taraf hidupnya. Oleh

karena itu, penyelenggaraan program ini dikoordinasikan dengan

berbagai pihak terkait, agar tujuan program dapat tercapai dengan baik,

efisien, dan efektif sesuai dengan yang diharapkan pada tujuan awal

pembentukan program.

Kemampuan wirausaha warga belajar paket B, dilihat dari hasil tes,

skala sikap, dan observasi mengenai pengetahuan, sikap, dan

keterampilan warga belajar paket B dapat dikatakan meningkat.

(45)

abon lele yang cukup baik dikarenakan wawasan pengetahuan, sikap,

dan keterampilan yang bertambah baik. Dari yang awalnnya kurang

berinovasi dari bahan lele hingga pada akhirnya mengetahui inovasi

pembuatan abon lele dimulai dari komposisi bahan, bahan-bahan yang

harus digunakan, alat-alat yang harus digunakan, cara pembauatan

yang baik, cara pengemasan yang menarik, dan mengetahui cara

pemasaran, hal tersebut terlihat dari hasil tes (pre tes dan post tes) setra

observasi yang telah dilakukan. Selain itu juga telah dilakukan

pengukuran menggunakan skala sikap mengenai motivasi, harapan,

ketekunan, kerjasama, dan wawasan kedepan, yang keseluruhannya

telah diukur dan mendapatkan hasil yang positif.

Mengenai motivasi wirausaha yang dimiliki oleh warga belajar

paket B pun meningkat dalam mengmbangkan wirausaha yang

ditandai dengan lebih giatnya warga belajar paket B dalam

memasarkan hasil prodduk (pembuatan abon lele) diluar pembelajaran

keterampilan pembuatan abon lele pada program paket B.

B. Rekomendasi

Rekomendasi pada penelitian ini disusun berdasarkan pada kesimpulan

dan implikasi dari hasil penelitian yang penulis telah paparkan

sebelumnya. Dan rekomendasi yang diberikan penulis pada penelitian ini

(46)

1. Pengelola Program

Hendaknya PKBM Al-Hikmah dapat lebih memaksimalkan sarana

dan prasarana pembelajaran lebih khusus pada pengadaan modul yang

belum tesedia, dan lebih memaksimalkan pembelajaran, agar program

pendidikan keterampilan pembuatan abon lele dapat lebih maksimal.

Dengan demikian program pendidikan kesetaraan yang diberikan

pemerintah dalam meningkatkan kemampuan warga belajar dapat

lebih memenuhi dan menjangkau kebutuhan masyarakat lagi sehingga

bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya di Kecamatan

Sukagumiwang – Kabupaten Indramayu.

2. Instansi Terkait

Instansi yang terkait dengan PKBM Al-Hikmah dalam program ini

adalah Dinas Pendidikan khususnya Dinas Pendidikan Kecamatan

Sukagumiwang Kabupaten Indramayu. Hendaknya lebih

mengoptimalkan pada pembinaan, motivasi, dan memberikan

solusi/pemecahan masalah-masalah yang dihadapi agar bisa

meningkatkan potensi keretampilan di bidang pengolahan makanan

berbahan dasar lele dalam hal ini pembuatan abon lele di Desa Cibeber

Kecamatan Sukagumiwang Kabupaten Indramayu, agar warga belajar

dapat berwirausaha sendiri dan bisa memperluas pemasarannya.

3. Peneliti yang Akan Datang

Penulis merasa jika dalam penelitian ini masih banyak memiliki

(47)

pendidikan keterampilan (vocational skill) dalam meningkatkan

kemampuan wirausaha warga belajar paket B yang terfokus pada

pembuatan abon lele di PKBM Al-Hikmah dibawah naungan Dinas

Pendidikan setempat akan lebih sempurna lagi jika peneliti yang akan

datang untuk dapat melakukan penelitian pada bagaimana upaya

pelestarian/tindaklanjut yang dilakukan agar dapat terus meningkatkan

taraf hidup dari warga belajar agar tidak berhenti ditengah jalan

treutama pada program pembuatan makanan berbahan dasar lele (abon

(48)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari., (2009), Kewirausahaan, Bandung : Alfabeta

Anwar, (2006), Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education) konsep dan Aplikasi, Bandung : Alfabeta

Arikunto, S., (1998), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta : Bina Aksara

Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, S., (1999), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara Azwar, S., (2010), Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta :

Pustaka Pelajar

Genuari, D., (2012), Penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Pengolahan Makanan untuk Meningkatkan Kemampun Berwirausaha:

Studi Pada Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga

Sejahtera di Desa Tanjung Sari Kec. Cangkuang-Banjaran Kab.

Bandung Barat, Jurusan Pendidikan Luar Sekolah PLS UPI

Himpunan Peraturan Perundangan Standar Nasional Pendidikan., (2005) Standar Nasional Pendidikan (SNP) Peraturan Pemerintah, Bandung : Fokus

media

Kasmir., (2006), Kewirausahaan, Jakarta : Rajawali Pers

Latif, A., (2007), Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan, Bandung : Refika Aditama

Machfoedz, M., dan Machfoedz, M., (2011), Kewirausahaan Metode, Manajemen, dan Inplementasi, Yogyakarta : BPFE

Purnomo., (2008), Strategi Pembelajaran Pendidikan Keaksaraan Tingkat Lanjutan Melalui Vokasional Skill Menjahit di PKBM ASH-Shoddiq

Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung, Jurusan

PLS UPI

(49)

Sudjana, D., (2008), Evaluasi Pendidikan Luar Sekolah untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bandung :

Rosda

Sudjana, D., (2001), Pendidikan Luar Sekolah Wawasan, Sejarah Perkembangan, Falsafah, dan Teori Pendukung, Serta Azas, Bandung : Falah Production

Sugiyono., (2009), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D, Bandung : Alfabeta

Sugiyono., (2010), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung : Alfabeta

Gambar

TABEL 2.1 Keterkaitan antara komponen
Tabel 3.1 Kriteria perhitungan
Tabel 3.2 Rentang Sikap
Tabel 3.4 Kriteria Observasi Pilihan Jawaban

Referensi

Dokumen terkait