• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN

ORNAMEN SULING LUBANG ENAM

(Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana pada Jurusan Pendidikan Seni Musik Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh : Dede Hendriansyah

0901641

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN

ORNAMEN SULING LUBANG ENAM

(Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang)

Oleh

Dede Hendriansyah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Dede Hendriansyah 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu HALAMAN PENGESAHAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN

ORNAMEN SULING LUBANG ENAM (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang)

Oleh:

Dede Hendriansyah 0901641

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. Rita Milyartini, M.Si NIP. 19640623 198803 2 001

Pembimbing II

Engkur Kurdita, M.Pd NIP. 19610422 198601 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Musik

(4)

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu Bantinglah otak untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya guna

mencari rahasia besar yang terkandung di dunia ini, tetapi

pasanglah pelita dalam hati sanubari, yaitu pelita kehidupan jiwa

(Al- Ghazali)

Ketika cobaan datang menghadang,

jangan memohon akan kemudahan,

mohonlah kekuatan dan kebijaksanaan tuk mampu melaluinya

karena pekerjaan hebat tidak dilakukan dengan kekuatan,

tapi dengan ketekunan dan kegigihan

(Samuel Jhonson)

Jika dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut

untuk berbuat kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah

tidak akan bertemunya Ia dengan kemajuan selangkahpun

(Bung Karno)

(5)

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya dalam Meningkatkan Keterampilan Bermain Ornamen Suling Lubang Enam (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang)” ini adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2013 Yang membuat pernyataan,

(6)

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Dede Hendriansyah (0901641). Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya dalam Meningkatkan Keterampilan Bermain Ornamen Suling Lubang Enam (Penelitian Tindakan Kelas Di SMP Negeri 4 Subang)

Penelitian berangkat dari adanya masalah yang muncul dalam pembelajaran seni musik, khususnya dalam pembelajaran ornamen suling lubang enam dimana proses pembelajaran yang dilakukan belum secara efektif meningkatkan keterampilan siswa bermain ornamen suling lubang enam. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar yang berimplikasi pada peningkatan keterampilan siswa bermain ornamen suling lubang enam. Metode yang dapat digunakan adalah metode pembelajaran tutor sebaya, karena paradigma yang melandasi dikembangkannya metode pembelajaran tutor sebaya adalah siswa akan lebih cepat memahami apa yang diajarkan oleh temannya, dibandingkan dengan apa yang diajarkan oleh guru.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis 1) Perencanaan pembelajaran bermain ornamen suling lubang enam dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya, 2) Pelaksanaan pembelajaran ornamen suling lubang enam dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya, dan 3) Perbandingan keterampilan siswa dalam bermain ornamen suling lubang enam sebelum dan setelah menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah Kepala Sekolah, Guru Seni Budaya, dan Siswa-Siswi SMP Negeri 4 Subang. Teknik pengumpulan data terdiri dari wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Pelaksanaan tindakan dilakukan selama tiga siklus yang didasarkan pada perkembangan-perkembangan yang terjadi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis melalui beberapa tahap, mulai dari reduksi data, display data, sampai verifikasi data.

(7)

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Dede Hendriansyah (0901641)

The Aplication of Peer Turoring Learning Method in Increasing The Ability of Playing Six-Hole Bamboo flute Instrument

(A Classroom Action Research in SMPN 4 Subang)

This research was started from the raising of problem in music arts learning activity, especially in learning six-hole bamboo flute instrument in which it’s process of learning had not increase the ability of students to play it effectively. One of the ways that was needed to do was by using a learning method that could

increase the student’s interest in learning and lead to the increasing of student’s

ability in playing six-hole bamboo flute instrument. The method used in this research was peer tutoring, since it’s paradigmn -that become the base of it’s development- is the preference of the students to learn with their friend rather than with their teacher.

The aims of this research are to observe and analyze: 1) the lesson planning of playing six-hole bamboo flute instrument using peer tutoring learning method, 2) the learning activity of playing six-hole bamboo flute instrument using peer

tutoring learning method, and the comparison of student’s ability in playing six -hole bamboo flute instrument before and after using peer tutoring learning method.

This research used qualitative approach with classroom action research method. The subject of this research were the head master, culture and arts teacher, and the students of SMPN 4 Subang. The data collection techniques used in this research were interview, observation, and document study. The data gathered were then analyzed in some steps, starting from reducing the data, displaying the data, and verifying the data.

The result of this research showed that the learning activity using peer tutoring

method is proven as a method that can increase the student’s ability in playing

six-hole bamboo flute instrument -starting from sitting position, tongue and lips possition, finger movement, breathing tecnique, and creating sound variation- and create student centered learning activity. Moreover, the learning activity using peer tutoring method was not only designed to increase cognitive aspect, but also

to develop student’s characters, like: a) trustworthiness, b) respect, c) dilligence, d) responsibility.

(8)

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Tinjauan Belajar dan Pembelajaran ... 9

1. Pengertian Belajar ... 9

2. Prinsip dan Tujuan Belajar ... 10

3. Pengertian dan Teori Pembelajaran ... 12

4. Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran ... 17

B. Tinjauan tentang Metode Tutor Sebaya dalam Pembelajaran Seni Musik ... 19

1. Pengertian Metode Pembelajaran ... 19

2. Metode Pembelajaran Tutor Sebaya ... 21

3. Penerapan Metode Tutor Sebaya dalam Pembelajaran Seni Musik ... 26

C. Tinjauan tentang Suling Lubang Enam ... 28

1. Pengertian Suling Lubang Enam ... 28

2. Jenis-Jenis Ornamen Suling Lubang Enam ... 30

D. Penelitian Terdahulu ... 35

BAB III METODE PENELITAN ... 37

(9)

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

1. Lokasi Penelitian ... 37

2. Subjek Penelitian ... 37

B. Desain Penelitian ... 37

C. Metode Penelitian ... 38

D. Definisi Operasional... 44

E. Teknik Pengumpulan Data ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Profil SMP Negeri 4 Subang ... 53

1. Visi dan Misi SMP Negeri 4 Subang ... 54

2. Tujuan dan Strategi Pencapaian ... 54

3. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 4 Subang ... ` 55

4. Jumlah Guru SMP Negeri 4 Subang ... 56

5. Jumlah Siswa SMP Negeri 4 Subang ... 57

B. Gambaran Hasil Penelitian ... 57

1. Gambaran Awal Pembelajaran ... 57

2. Penelitian Siklus I ... 67

3. Penelitian Siklus II ... 74

4. Penelitian Siklus III ... 82

C. Pembahasan Hasil Penelitan ... 89

1. Perencanaan Pembelajaran Bermain Ornamen Suling Lubang Enam dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya ... 89

2. Pelaksanaan Pembelajaran Ornamen Suling Lubang Enam dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya ... 92

(10)

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN BIODATA PENELITI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembelajaran ... 17

Gambar 2.2 Faktor-faktor belajar siswa ... 18

Gambar 2.3 Susunan nada pada laras pelog ... 30

Gambar 2.4 Susunan nada pada laras salendro ... 30

Gambar 2.5 Susunan nada pada laras madenda ... 31

Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Taggart ... 40

Gambar 4.1 Kelompok siswa sedang melaksanakan pembelajaran ornamen suling menggunakan metode tutor sebaya (pembelajaran dilaksanakan di halaman/depan kelas) ... 85

Gambar 4.2 Fasilitator (Peneliti) sedang melakukan bimbingan kepada siswa yang merasa kesulitan dalam menerapkan ornamen dalam sebuah lagu ... 85

(11)

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perencanaan Pelaksanaan Tindakan... 41

Tabel 3.2 Format Observasi ... 46

Tabel 3.2 Angket Untuk Siswa Gambaran Keterampilan Bermain Suling Lubang Enam ... 47

Tabel 3.3 Penilaian Diri Teknik Bermain Ornamen Suling Lubang Enam ... 48

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian ... 52

Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMP Negeri 4 Subang ... 56

Tabel 4.2 Sumber Daya Manusia SMP Negeri 4 Subang ... 56

Tabel 4.3 Data Siswa SMP Negeri 4 Subang Tahun Ajaran 2013/2014 ... 57

Tabel 4.4 Gambaran Awal Keterampilan Bermain Ornamen Suling Lubang Enam ... 59

Tabel 4.5 Daftar Kelompok Siklus I ... 65

Tabel 4.6 Keterampilan Bermain Ornamen Suling Lubang Enam (Siklus I) ... 70

Tabel 4.7 Keterampilan Bermain Ornamen Suling Lubang Enam (Siklus II) ... 78

Tabel 4.8 Keterampilan Bermain Ornamen Suling Lubang Enam (Siklus III)... 86

Tabel 4.9 Gambaran Keterampilan Bermain Ornamen Suling Lubang Enam Setelah Pelaksanaan Tindakan ... 88

Tabel 4.10 Analisis Keterampilan Bermain Ornamen Suling Lubang Enam Siklus I, II dan III ... 93

Tabel 4.11 Format Penilaian Diri Teknik Bermain Ornamen Suling Lubang Enam ... 102

(12)

1

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Pulau-pulau tersebut dihuni oleh ribuan suku bangsa dengan corak budaya yang beraneka ragam, karena itu julukan sebagai negara multikultur amat tepat disandang oleh Indonesia yang notabene memiliki keberagaman suku bangsa, budaya, ras, bahasa dan adat-istiadat. “Dari sabang sampai merauke, menjajar pulau-pulau. Sambung menyambung menjadi satu, itulah Indonesia...” merupakan petikan lagu berjudul “Dari Sabang Sampai Merauke” yang diciptakan oleh R. Suharjo, secara tegas melukiskan kondisi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari berbagai wilayah sebagai sebuah negara kesatuan.

Lebih dari 300 suku bangsa yang ada di Indonesia, merupakan kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya. Adanya perbedaan budaya dan adat-istiadat pada masyarakat Indonesia tidak menjadikannya berdiri sendiri-sendiri, melainkan dapat hidup bersatu dalam keberagaman. Hal itulah yang patut kita teladani dari para foundings father yang sudah mampu mempersatukan berbagai perbedaan latar belakang budaya, ras dan suku bangsa dalam suatu bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(13)

2

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia menghasilkan aneka ragam budaya yang merupakan hasil cipta, rasa, karsa manusia Indonesia. Berbagai budaya daerah yang menghiasi bumi Indonesia terintegrasi jadi suatu kesatuan budaya yang memperkuat identitas nasional. Salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia adalah suku Sunda yang berada di Provinsi Jawa Barat. Eksistensi suku Sunda sebagai salah satu suku bangsa di Indonesia tercermin dari karakteristik yang membedakannya dengan suku lain. Karakteristik tersebut tercermin dari kebudayaan yang mereka miliki baik dari segi agama, mata pencaharian, kesenian dan lain sebagainya.

Pada bidang kesenian, suku Sunda memiliki ragam bentuk instrumen musik, mulai yang tebuat dari bambu sampai yang terbuat dari logam. Salah satu alat musik yang terkenal dan menjadi kekhasan suku Sunda adalah suling Sunda. Suling Sunda sebagai instrumen yang sangat popular pada masyarakat Sunda, hingga saat ini masih terus dilestarikan karena memiliki arti khusus bagi Masyarakat Sunda. Salah satu contoh misalnya, dalam alunan lagu-lagu Sunda seringkali terngiang alunan bunyi suling yang merdu. Sebagai alat musik, suling memang bukan hanya terdapat di suku Sunda, melainkan hampir ada di setiap daerah di Indonesia, akan tetapi terdapat kekhasan yang melekat pada suling Sunda, terutama dari bunyi yang dihasilkan. Suling Sunda yang terkenal adalah suling lubang enam atau yang lazim dikenal dengan suling tembang. Istilah “suling tembang” ini muncul karena suling Sunda biasa digunakan dalam mengiringi musik tembang Sunda, khususnya Cianjuran.

(14)

3

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

dengan adanya interaksi tersebut, siswa dapat membangun pengetahuan secara aktif, pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, serta dapat memotivasi siswa sehingga mencapai kompetensi yang diharapkan.

Uraian sebagaimana tersebut di atas, menunjukkan bahwa pendidikan menempati tempat yang sangat penting dalam upaya menjaga kesenian asli Indonesia sebagai penyokong identitas nasional. Tanpa manusia-manusia yang berpendidikan, pembangunan tidak dapat berjalan dengan lancar. Pendidikan diharapkan dapat menghasilkan manusia Indonesia yang berkualitas tinggi baik jasmani maupun rohani, sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, terampil, cinta bangsa dan negara serta mampu membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas berhasilnya pembangunan bangsa.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 menyebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional sebagai berikut. tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Salah satu ciri warganegara yang bertanggung jawab adalah mempu menjaga nilai-nilai lokal, khususnya kesenian yang menjadi ciri dari karakteristik budaya Indonesia. Melalui mata pelajaran Seni Budaya diharapkan peserta didik mampu menjadi manusia yang memiliki rasa kebanggaan akan seni tradisional dalam terpaan globalisasi dan modernisasi. Hal ini merupakan salah satu kewajiban yang diemban oleh guru Seni Budaya untuk mengembangkan suatu proses pembelajaran yang benar dan sesuai dengan target yang ingin dicapai. Upaya ini bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, karena itu amat membutuhkan profesionalitas para pendidik.

(15)

4

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

”takut salah” membuat pembelajaran keterampilan bermain alat musik tidak berjalan sebagaimana mestinya. Karena itu, guru sebagai tenaga pendidik harus senantiasa melakukan upaya-upaya dan inovasi dalam pembelajaran Seni Budaya sehingga tujuan pembelajaran dapat terealisasi secara maksimal.

Berdasarkan hasil pra penelitian yang dilakukan oleh penulis di SMP Negeri 4 Subang, ditemukan bahwa dalam pembelajaran Seni Budaya khususnya pada materi ornamen Suling Sunda lubang enam seringkali menghadapi berbagai kendala salah satunya adalah lemahnya keterampilan siswa dalam bermain ornamen Suling Sunda. Sebagaimana dikemukakan oleh Guru Kesenian SMP Negeri 4 Subang, bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran Seni Budaya khususnya pada materi memainkan alat musik tradisional (suling Sunda lubang enam) siswa sulit untuk mempraktekannya. Melihat permasalahan tersebut, harus segera dicarikan upaya penyelesaian agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menggunakan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam bermain suling Sunda. Keberhasilan pembelajaran didukung oleh beberapa komponen pembelajaran yang saling mempengaruhi satu sama lain yang meliputi tujuan, bahan, siswa, metode, dan evaluasi. Dari komponen-komponen tersebut yang memegang peranan penting adalah guru, karena guru adalah pihak yang berhubungan langsung dengan siswa dan sering dijadikan tolak ukur keberhasilan pendidikan. Guru merupakan faktor sentral yang dapat mewarnai seluruh situasi pendidikan pada umumnya, serta dapat mempengaruhi seluruh situasi belajar. Karena itu, guru harus mampu merencanakan penggunaan metode pembelajaran yang tepat agar keterampilan siswa dalam memainkan alat musik senantiasa mengalami peningkatan.

(16)

5

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

dan pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal yang belum mereka ketahui dan pahami.

Suherman (2003:45) menjelaskan metode tutor sebaya sebagai metode pembelajaran dimana sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap bahan pelajaran, memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya. Inti dari metode pembelajaran tutor sebaya dikemukakan oleh Sutamin (2013:24) adalah pembelajaran yang pelaksanaannya dengan membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil, yang sumber belajarnya bukan hanya guru melainkan juga teman sebaya yang pandai dan cepat dalam menguasai suatu materi tertentu. Dalam pembelajaran ini, siswa yang menjadi tutor hendaknya mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan teman lainnya, sehingga pada saat dia memberikan bimbingan ia sudah dapat menguasai bahan yang akan disampaikan.

Metode pembelajaran tutor sebaya juga dapat meminimalisir dominasi guru dalam pembelajaran sebagaimana menjadi ciri khas pembelajaran konvensional. Paradigma pembelajaran era modern mensyaratkan bahwa guru hanya menjadi fasilitator yang dapat memotivasi pengembangan musikalitas siswa, misalnya dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan bermain musik sebanyak-banyaknya, membiarkan siswa bekerja dalam kelompok kecil, membiarkan siswa bekerja dengan ide-ide mereka dan mengalami yang telah mereka miliki, memberikan batas-batas materi pembelajaran yang jelas, meningkatkan rasa ingin tahu dan pemahaman mereka tentang pelajaran musik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

Berdasarkan uraian sebagaimana dikemukakan di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengkaji dan meneliti bagaimana penerapan metode pembelajaran tutor sebaya dalam meningkatkan keterampilan bermain ornamen suling lubang enam. Oleh karena itu penulis mengangkat permasalahan ini kedalam sebuah

penelitian dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya

(17)

6

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Bertitiktolak dari latar belakang sebagaimana dikemukakan di atas, maka yang menjadi fokus dalam pembahasan penelitian ini adalah bagaimana penerapan metode pembelajaran tutor sebaya dalam meningkatkan keterampilan siswa bermain ornamen suling lubang enam?.

2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran bermain ornamen suling lubang enam dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran ornamen suling lubang enam dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya?

3. Bagaimanakah keterampilan siswa dalam bermain ornamen suling lubang enam dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini dilakukan untuk mengkaji dan menganalisis penerapan metode pembelajaran tutor sebaya dalam meningkatkan keterampilan siswa bermain ornamen suling lubang enam.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui perencanaan pembelajaran bermain ornamen suling lubang enam dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya.

b. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran ornamen suling lubang enam dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya.

(18)

7

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu D.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan temuan-temuan baru yang akan berguna bagi perkembangan disiplin ilmu pendidikan seni musik, khususnya terkait dengan penggunaan metode pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan keterampilan bermain ornamen suling lubang enam.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru seni budaya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam bermain ornamen suling lubang enam dari mulai perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi.

b. Bagi mahasiswa pendidikan seni musik, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi ketika terjun sebagai guru sehingga dapat melaksanakan pembelajaran yang mampu meningkatkan keterampilan siswa bermain ornamen suling lubang enam melalui penggunaan metode pembelajaran yang efektif.

c. Bagi universitas, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi penelitian berikutnya khususnya yang meneliti tentang penggunaan metode pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan siswa bermain ornamen suling lubang enam serta pembentukan karakter siswa.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini dibagi menjadi lima bab, sebagai berikut:

(19)

8

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu d) manfaat penelitian dan e) struktur organisasi skripsi.

Bab II : Kajian Pustaka, merupakan gambaran berbagai konsep, generalisasi dan teori yang digunakan untuk menganalisis hasil penelitian. Isi dari bab ini meliputi; a) tinjauan umum pembelajaran, b) tinjauan umum metode pembelajaran tutor sebaya, dan c) tinjauan umum suling lubang enam

Bab III : Metode Penelitian, merupakan penjelasan yang rinci mengenai metode penelitian yang digunakan. Isi dari bab ini meliputi; a) lokasi dan subjek penelitian, b) desain penelitian dan justifikasi penggunaan desain tersebut, c) metode penelitian dan justifikasi penggunaan metode tersebut, d) definisi operasional yang dirumuskan untuk setiap variabel, e) instrumen penelitian, f) teknik pengumpulan data, dan g) teknik pengolahan dan analisis data. Bab IV : Analisis hasil penelitian. Dalam bab ini penulis menganalisis dan

mengkaji secara komprehensif hasil temuan data tentang penerapan metode pembelajaran tutor sebaya dalam meningkatkan keterampilan bermain ornamen suling lubang enam.

(20)

9

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

(21)

37

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Subang yang beralamat di jalan D. Kartawigenda No. 31 Subang 41213. Pemilihan SMP Negeri 4 Subang sebagai lokasi penelitian, didasarkan pada pertimbangan bahwa SMP Negeri 4 Subang merupakan salah satu sekolah yang melaksankaan pembelajaran seni musik, khususnya pembelajaran ornamen suling Sunda lubang enam.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini terdiri dari Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran Seni dan Budaya, serta Siswa dan Siswi SMP Negeri 4 Subang. Pemilihan subjek penelitian tersebut dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai aspek apa yang dikaji dalam rumusan masalah.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih karena peneliti ingin melakukan penelitian dengan cara berusaha mendeskripsikan penerapan model pembelajaran tutor sebaya dalam meningkatkan keterampilan siswa bermain ornamen suling lubang enam. Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2000:3) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.

Penelitian kualitatif bertumpu pada latar belakang alamiah secara holistik, memposisikan manusia sebagai alat penelitian, melakukan analisis data secara induktif, lebih mementingkan proses daripada hasil serta hasil penelitian yang dilakukan disepakati oleh peneliti dan subjek penelitian.

(22)

38

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu 1. Didasarkan pada pengalaman secara langsung. 2. Memungkinkan peneliti untuk melihat.

3. Memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan uang langsung diperoleh dari data.

4. Menghindari keraguan pada peneliti akan kemungkinan adanya data yang bias.

5. Menghindari penulis dari keraguan akan data-data yang didapat. 6. Memungkinkan peneliti memahami situasi-situasi yang rumit

Berdasarkan hal tersebut di atas, membuat peneliti semakin yakin menggunakan desain penelitian kualitatif dengan maksud agar hasil yang diperoleh dapat menjawab secara utuh dan menyeluruh aspek-aspek yang diteliti. Selain itu, desain penelitian kualitatif dapat menghindari terjadinya bias dalam penelitian karena peneliti lebih leluasa melakukan pengamatan.

C. Metode Penelitian 1. Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dimaksudkan untuk memaksimalkan hasil penelitian. Pemilihan pendekatan tersebut disebabkan karena metode penelitian ini berguna untuk mengembangkan keterampilan dalam pembelajaran. Sebagaimana Borg dalam Arikunto (2006:106) menjelaskan sebagai berikut.

Secara eksplesit tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah pengembangan keterampilan proses pembelajaran yang dihadapi oleh guru di kelasnya, bukan bertujuan untuk mencapai pengetahuan umum dalam bidang pendidikan.

Selanjutnya Carr dan Kemmis (2001:13) mengemukakan penelitian tindakan kelas sebagai berikut.

(23)

39

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Pendapat di atas mendorong peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), karena dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas selain mendapatkan hasil yang natural peneliti juga dapat secara langsung memberikan alternatif pemecahan untuk masalah yang diteliti.

2. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Prosedur PTK berbentuk daur ulang atau siklus yang mengacu pada model Kemmis & Taggart. Siklus tidak hanya belangsung satu kali, melainkan beberapa kali sehingga tujuan pembelajaran dapat lebih bermakna. Adapun prosedur penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan adalah sebagai berikut.

a. Perencanaan Bersama (Joint Planning)

Perencanaan yaitu menyusun rencana tindakan penelitian yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran Seni Budaya. Perencanaan ini dibuat sesudah peneliti menyingkapi kondisi siswa, fakta yang terjadi, sehingga dapat menentukan strategi apa yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran. Pada saat perencanaan peneliti membuat silabus dan rencana pembelajaran dilengkapi dengan sistem penilaian yang akan diberikan pada saat proses pembelajaran. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan format observasi yaitu format kegiatan guru dan siswa.

b. Observasi Kelas (Classroom Observation)

Observasi kelas yaitu proses pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berdasarakan rencana yang disusun secara bersama sebelumnya. Terkadang perubahan harus dilaksanakan, tatkala kondisi kelas memerlukannya. Tindakan ini diarahkan guna memperbaiki keadaan, meningkatkan kualitas atau mencari solusi permasalahan.

c. Diskusi Balikan (Feedback Discussion)

(24)

40

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

kolaboratif antara peneliti dan guru mitra terhadap hasil observasi berlangsung secara cermat dan sistematis di dalam catatan lapangan (field note) terhadap pelaksanaan tindakan. Hasilnya selanjutnya didiskusikan bersama untuk direfleksi dan reinterpretasi. Temuan yang diperoleh dan disepakati, kemudian dijadikan acuan bagi perumusan rencana pengembangan pembelajaran (action) berikutnya.

Dalam penelitian ini, kegiatan tindakan kelas yang hendak dilaksanakan mengacu pada model dan tahapan penelitian yang dikemukakan Suhardjono dalam Arikunto (2006: 74), yaitu seperti yang terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.1

Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Taggart

Siklus I

(25)

41

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Mengacu pada siklus di atas, maka peneliti menyusun rencana pelaksanaan tindakan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Perencanaan Pelaksanaan Tindakan

No Tahapan Rencana Tindakan

1 Siklus I Aplikasi RPP Kegiatan Awal

a. Guru memeriksa kesiapan siswa (mengucapkan salam, berdo’a sebelum memulai pembelajaran, dan memeriksa kehadiran siswa).

b. Guru menginformasikan SKKD yang akan dibahas serta menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

c. Guru melakukan apersepsi mengenai materi yang akan dibahas

Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan materi mengenai pengertian suling lubang enam, jenis ornamen suling lubang enam, serta teknik bermain ornamen suling lubang enam.

b. Guru mengajarkan teknik-teknik dalam bermain suling lubang enam pada siswa

1)Guru memberikan contoh teknik bermain ornamen wiwiw dan ketrok dalam suling lubang enam.

2)Guru mempersilahkan siswa untuk mengikuti arahan dan contoh yang diberikan.

3)Guru mencatat siswa yang dianggap mampu memainkan ornamen wiwiw dan ketrok

(26)

42

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu Kegiatan Penutup

a. Siswa dengan dibimbing dan difasilitasi guru membuat rangkuman materi mengenai pengertian suling lubang enam, jenis ornamen suling lubang enam, serta teknik bermain ornamen suling lubang enam.

b. Guru mengajak siswa untuk sama-sama menyimpulkan materi yang telah dibahas

c. Guru menugaskan siswa yang dianggap mampu untuk mempelajari lebih dalam mengenai teknik bermain ornamen suling lubang enam.

2 Siklus II Pendalaman metode pembelajaran tutor sebaya Kegiatan Awal

a. Guru memeriksa kesiapan siswa (mengucapkan salam, berdo’a sebelum memulai pembelajaran, dan memeriksa kehadiran siswa).

b. Guru mereview materi pada pertemuan sebelumnya Kegiatan Inti

a. Guru mempersilahkan siswa untuk kembali berkumpul dengan kelompoknya

b. Guru menempatkan siswa terpilih untuk memberikan bantuan kepada temannya dalam mempelajari teknik bermain ornamen suling lubang enam.

c. Guru memperhatikan perjalanan diskusi siswa dalam mempelajari teknik bermain ornamen suling lubang enam d. Guru membimbing siswa yang perlu mendapat bimbingan

khusus.

e. Jika terdapat masalah yang tidak dapat dipecahkan, siswa yang pandai meminta bantuan terhadap guru.

(27)

43

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu Kegiatan Penutup

a. Guru memberikan kesempatan pada salah seorang siswa untuk memperagakan teknik ornamen suling lubang enam b.Guru mengajak siswa untuk sama-sama mengemukakan

kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam mempelajari teknik ornamen suling sebagai masukan dalam pelaksanaan tindakan pada pertemuan berikutnya

3 Siklus III Peningkatan kualitas dan efektivitas pembelajaran menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya

Kegiatan Awal

a. Guru memeriksa kesiapan siswa (mengucapkan salam, berdo’a sebelum memulai pembelajaran, dan memeriksa kehadiran siswa).

b. Guru mereview materi pada pertemuan sebelumnya Kegiatan Inti

a. Guru memanggil siswa yang dijadikan tutor untuk mengecek sejauhmana kemampuan siswa dalam kelompoknya dalam bermain ornamen suling lubang enam

b. Guru menugaskan siswa untuk membuat variasi bunyi melalui suling lubang enam

c. Guru bersama peneliti secara seksama memperhatikan proses pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya d. Masing-masing kelompok menampilkan kemampuannya

dalam memainkan ornamen suling lubang enam Kegiatan Penutup

Guru mengajak siswa untuk mengemukakan berbagai tanggapannya terkait pembelajaran seni musik menggunakan metode tutor sebaya.

(28)

44

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu D. Definisi Operasional

1. Tutor sebaya, yang dimaksud tutor sebaya dalam penelitian ini adalah metode yang digunakan dalam pembelajaran seni musik yang dalam pelaksanaannya melibatkan siswa yang dinilai mempunyai kemampuan lebih untuk menjadi pembimbing (tutor) bagi siswa yang lainnya.

2. Keterampilan, yang dimaksud keterampilan dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa memainkan ornamen suling lubang enam

3. Ornamen Suling Lubang Enam, yang dimaksud ornament suling lubang enam dalam penelitian ini adalah teknik meniup suling yang berfungsi sebagai hiasan melodi dalam sebuah lagu yang meliputi wiwiw, puruluk, leotan, dan keleter

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, studi dokumentasi dan studi literatur.

1. Wawancara

Menurut Moleong (2000:135) wawancara adalah “percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewe) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”. Subjek yang di wawancarai dalam penelitian ini adalah Kepala sekolah, Guru Seni Budaya dan Siswa kelas VII A.

(29)

45

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

yang pelaksanaannya dilakukan sebelum dan setelah proses pembelajaran seni musik menggunakan metode tutor sebaya.

Melalui wawancara ini diharapkan dapat diperoleh informasi dari semua responden dengan bentuk dan ciri yang khas pada setiap responden. Sebagaimana dikemukakan Nasution (1996:73) bahwa tujuan wawancara adalah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain, bagaimana pandangannya tentang dunia, yaitu hal-hal yang tidak dapat kita ketahui melalui observasi.

2. Observasi

Observasi yaitu pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Arikunto (1998:129) berpendapat bahwa “observasi dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan instrumen pengamatan maupun tanpa instrumen pengamatan”. Pengamatan memungkinkan pengamat untuk melihat dunia sebagaimana yang dilihat oleh subjek penelitian, hidup pada saat itu, menangkap arti fenomena dari segi pengertian subjek, menangkap kehidupan budaya dari segi pandangan yang dianut oleh para subjek pada keadaan waktu itu.

Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap tindakan atau perilaku yang dijadikan fokus penelitian. Sebagaimana Nazir (1988:65) mengemukakan bahwa

metode observasi adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah.

(30)

46

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2

Format Observasi

No Indikator SB B S K B

Domain Kognitif

1 Saya mengetahui macam-macam ornament suling lubang enam

2 Saya mengetahui teknik bermain ornamen suling lubang enam

Domain Afektif

3 Antusias siswa dalam belajar ornamen suling lubang enam dengan menggunakan metode tutor sebaya

4 Peningkatan minat siswa dalam belajar ornamen suling

Domain Psikomotor

5 Kerjasama antar siswa

6 Kejelasan siswa (tutor) dalam memberikan informasi (materi pelajaran)

7 Kemampuan tutor dalam mengkoreksi kesalahan siswa

8 Ketepatan siswa menggunakan teknik bermain ornamen suling lubang enam dilihat dari posisi duduk, posisi lidah dan posisi bibir

9 Keterampilan siswa dalam mengatur perpindahan jari untuk memunculkan bunyi yang diinginkan 10 Kemampuan siswa dalam mengatur pernafasan sehingga memunculkan bunyi yang diinginkan 11 Kemampuan siswa dalam menciptakan variasi

(31)

47

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu 3. Studi Dokumentasi

Data dalam penelitian kualitatif seringkali diperoleh dari sumber manusia melalui observasi dan wawancara. Akan tetapi ada pula data yang bersumber dari dokumen dan seringkali data dokumen kurang dimanfaatkan. Endang Danial (2009:79) menjelaskan bahwa studi dokumentasi adalah mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian, sperti peta, data statistik, jumlah dan nama pegawai, data siswa, data penduduk; grafik, gambar, surat-surat, foto, akte, dan sebagainya.

Arikunto (1998:236) yang mengatakan bahwa “metode dokumentasi merupakan salah satu cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya”. Data yang diperoleh dari studi dokumen dapat menjadi narasumber bagi peneliti selain wawancara dan observasi.

Dokumen yang dikaji dalam penelitian ini terdiri dari dokumen sekolah (profil, visi misi dan program-program sekolah), data nilai siswa sebelum pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya, angket untuk mengecek kemampuan siswa dalam bermain ornamen suling lubang enam, serta hasil penilaian diri yang dikembangkan oleh peneliti bersama dengan guru mitra. Angket dan format penilaian diri dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.3 Angket Untuk Siswa

Gambaran Keterampilan Bermain Suling Lubang Enam

No Pernyataan Baik Cukup Kurang

Domain Kognitif

1 Saya mengetahui tentang ornamen

2 Saya mengetahui macam-macam ornamen suling lubang enam (wiwiw, ketrok, keleter, leotan, puruluk, bintih)

(32)

48

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu puruluk, bintih)

Domain Afektif

4 Minat dalam pembelajaran seni musik 5 Motivasi untuk mempelajari sendiri teknik

bermain orneman suling Domain Psikomotor

6 Saya mampu memainkan laras pelog 7 Saya mampu memainkan laras salendro 8 Saya mampu memainkan laras madenda 9 Saya mampu memainkan ornamen wiwiw 10 Saya mampu memainkan ornamen ketrok 11 Saya mampu memainkan ornamen keleter 12 Saya mampu memainkan ornamen leotan 13 Saya mampu memainkan ornamen puruluk 14 Saya mampu memainkan ornamen bintih 15 Saya mampu mengatur pola pernapasan

ketika bermain suling lubang enam Sumber : Diolah oleh Peneliti (2013)

Tabel 3.4 Penilaian Diri

Teknik Bermain Ornamen Suling Lubang Enam

No Indikator Baik Cukup Kurang

1 Kemampuan memainkan ornamen wiwiw 2 Kemampuan memainkan ornamen ketrok 3 Posisi duduk saat meniup suling

4 Posisi bibir saat meniup suling

5 Keterampilan mengatur perpindahan jari 6 Pengaturan pernafasan

(33)

49

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dan dikumpulkan dari responden melalui hasil wawancara, obeservasi dan studi dokumentasi di lapangan untuk selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk laporan. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan pada awal proses penelitian serta pada akhir penelitian. Hal tersebut dinyatakan oleh Nasution (1996:129) bahwa “dalam penelitian kualitatif analisis data harus dimulai sejak awal. Data yang diperoleh dalam lapangan segera harus dituangkan dalam bentuk tulisan dan dianalisis”. Tahapan analisis data menurut Nasution (1996:129) adalah sebagai berikut:

Tidak ada suatu cara tertentu yang dapat dijadikan pendirian bagi semua penelitian, salah satu cara yang dapat dianjurkan ialah mengikuti langkah-langkah berikut yang bersifat umum yaitu reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan/verifikasi.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dijelaskan bahwa dalam pengolahan data dan menganalisis data dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Reduksi data

Reduksi data adalah proses analisis data yang dilakukan untuk mereduksi dan merangkum hasil-hasil penelitian dengan menitikberatkan pada hal-hal yang dianggap penting oleh peneliti. Reduksi data bertujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap data yang telah terkumpul sehingga data yang direduksi memberikan gambaran lebih rinci.

2. Display data

(34)

50

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu 3. Verifikasi Data

Verifikasi data merupakan tahap akhir dalam proses penelitian untuk memberikan makna terhadap data yang telah dianalisis. Proses pengolahan data dimulai dengan pencatatan data lapangan (data mentah), kemudian direduksi dalam bentuk unifikasi dan kategorisasi data. Setelah data yang terkumpul direduksi, selanjutnya data dianalisa dan diverifikasi melalui beberapa teknik, seperti yang dikemukakan oleh Moleong (2000:192-205), yaitu:

a. Wawancara yang dilakukan peneliti dengan responden dilakukan dalam kondisi tenang agar informasi yang diperoleh dapat sedalam mungkin.

b. Wawancara yang diupayakan mengarah pada fokus masalah penelitian sehingga tercapai kedalaman bahasan yang diajukan.

c. Data yang diperoleh melalui wawancara atau studi dokumentasi dicek keabsahannya dengan memanfaatkan pembanding yang bukan berasal dari data yang terungkap dengan hasil dokumen.

d. Data yang terkumpul setelah dideskripsikan kemudian didiskusikan, dikritik ataupun dibandingkan dengan pendapat orang lain.

e. Data yang diperoleh kemudian difokuskan pada subtantif fokus penelitian.

Demikian prosedur pengolahan data yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian ini. Dengan tahap-tahap ini diharapkan penelitian yang dilakukan penulis tentang penerapan metode pembelajaran tutor sebaya dalam meningkatkan keterampilan bermain ornament suling lubang enam di SMP Negeri 4 Subang dapat memperoleh data yang memenuhi kriteria keabsahan suatu penelitian.

G. Validasi Data

Untuk membuktikan keabsahan suatu penelitian, maka diperlukan validasi data. Validasi data digunakan untuk membuktikan apa yang telah diamati peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya yang ada. Tahap-tahap yang dilakukan dalam validasi data kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Member-check, yakni memeriksa kembali keterangan-keterangan atau

(35)

51

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya, dan data itu terperiksa kebenarannya (Wiriaatmadja, 2005:168).

2. Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk, atau analisis yang anda sendiri timbulkan dengan membandingkan dengan hasil orang lain, misalnya mitra peneliti lain, yang hadir dan menyaksikan situasi yang sama. Menurut Elliott (Wiriaatmadja, 2005:168) triangulasi dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang, yakni sudut pandang guru, siswa dan yang melakukan pengamatan atau observasi (peneliti).

H. Tahap-Tahap Penelitian 1. Tahap Pra Penelitian

a. Melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai subjek yang akan diteliti.

b. Memilih dan merumuskan masalah penelitian c. Menentukan judul dan lokasi penelitian d. Menyusun proposal penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Menghubungi Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Subang untuk meminta ijin mengadakan penelitian.

b. Menghubungi Kepala Sekolah dan Guru Kesenian SMP Negeri 4 Subang untuk membuat janji melakukan wawancara.

c. Melakukan wawancara dengan responden, kemudian hasil wawancara tersebut ditulis dan disusun dalam bentuk catatan lengkap

d. Melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan yang diperlukan dan relevan dengan masalah yang diteliti.

e. Melakukan observasi/pengamatan terhadap proses pembelajaran. 3. Tahap pelaporan

(36)

52

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu I. Jadwal Penelitian

Suatu penelitian yang baik dapat terlaksana apabila dilakukan sesuai dengan agenda atau jadwal yang telah disusun sebelumnya. Sebagai acuan dalam melakukan penelitian, penulis menyusun jadwal penelitian sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.5 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Tahun 2013

Jun Jul Agu Sep Okt Nov 1 Pra penelitian

2 Pembuatan judul 3 Penyusunan proposal 4 Penyusunan BAB I 5 Penyusunan BAB II 6 Penyusunan BAB III 7 Penelitian lapangan 8 Penyusunan BAB IV 9 Penyusunan BAB V 10 Penyempurnaan skripsi

(37)

105

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kesimpulan Umum

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran ornamen suling lubang enam dengan menggunakan metode tutor sebaya telah mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam bermain suling lubang enam. Meningkatnya keterampilan siswa nampak dari kemampuan siswa dalam membuat variasi ornamen yang diterapkan pada sebuah lagu. Teknik perpindahan jari pada saat membuat variasi pun semakin baik, terlihat dari bunyi yang dihasilkan. Hal penting yang mengalami peningkatan adalah teknik pernafasan, dimana pada gambaran awal sebagaian besar siswa merasakan kesulitan pada aspek ini.

2. Kesimpulan Khusus

Kesimpulan khusus merupakan jawaban spesifik dari setiap aspek yang dikaji sebagaimana tertuang dalam rumusan masalah, sebagai berikut.

a. Perencanaan pembelajaran bermain ornamen suling lubang enam dengan menggunakan metode tutor sebaya di awali dengan penetapan tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran, yakni siswa mampu menjelaskan pengertian, jenis ornamen dan mampu memainkan ornamen suling lubang enam, siswa dapat menggunakan teknik bermain ornamen secara terampil serta dapat menciptakan variasi bunyi ornamen suling lubang enam. Karakter yang diharapkan dengan pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya adalah (a) dapat dipercaya (trustworthines), (b) rasa hormat dan perhatian (respect), (c) tekun (diligence), dan (d) tanggung jawab (responsibility). Selain itu, penggunaan metode tutor sebaya juga dilakukan sebagai upaya menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) b. Pelaksanaan pembelajaran ornamen suling lubang enam dengan menggunakan

metode pembelajaran tutor sebaya dilaksanakan melalui tiga siklus. Pada

(38)

106

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

siklus I belum nampak adanya perubahan keterampilan siswa dalam bermain ornamen suling lubang enam, masih rendahnya antusias siswa serta belum terjalinnya kerjasama antar siswa. Hal tersebut terjadi karena siswa terbiasa belajar sendiri-sendiri dan belum memahami sepenuhnya pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya Pada siklus II, antusias dan minat siswa dalam pembelajaran seni musik mulai mengalami peningkatan yang ditandai oleh tingginya partisipasi siswa dalam diskusi, selain itu kemampuan siswa dalam bermain ornamen mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus ke III peningkatan mulai terasa, terutama dari segi antusiasme siswa terhadap pembelajaran seni musik yang ditunjukan dengan terciptanya situasi dan kondisi pembelajaran yang berpusat pada siswa, proses selama diskusi berjalan lancar dan terjadinya timbal balik antar sesama siswa. Peningkatan yang signifikan juga nampak dalam penguasaan teknik dasar bermain ornamen suling lubang enam (posisi duduk, posisi lidah dan posisi bibir). Perpindahan jari tangan dan kemampuan membuat variasi ornamen sudah menunjuakan peningkatan pada siklus III. Akan tetapi, keterampilan dalam teknik pernafasan masih belum sempurna. c. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, diketahui bahwa pembelajaran

dengan tutor sebaya terbukti dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam bermain ornamen suling lubang enam, baik dari posisi duduk, posisi lidah dan posisi bibir, perpindahan jari, teknik pernafasan serta penciptaan variasi bunyi. Selain itu, pembelajaran dengan tutor sebaya juga dapat meningkatkan kerjasama dan kecerdasan sosial siswa.

B. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian tindakan yang dilaksanakan selama tiga siklus, peneliti banyak menemukan beberapa hal yang menjadi dasar dalam penyusunan rekomendasi khususnya kepada guru dengan tujuan agar pelaksanaan pembelajaran menjadi semakin efektif sebagai berikut:

(39)

107

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

2. Guru hendaknya menggunakan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi agar pembelajaran tidak monoton dan antusias serta minat siswa dalam mengikuti pembelajaran semakin meningkat.

3. Untuk menciptakan suasana yang berbeda, sesekali guru dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan setting tempat yang berbeda. Misalnya pembelajaran dilaksanakan di taman kota dan lain sebagainya sehingga akan timbul suasana baru yang membuat siswa lebih tertarik untuk belajar.

4. Untuk mempercepat pemahaman siswa terkait materi yang sedang dibahas, guru dapat menggunakan berbagai media yang dianggap menunjang terhadap keberhasilan proses pembelajaran seperti media gambar, video, power point, dan lain sebagainya yang disesuaikan dengan konten materi.

5. Dalam pembelajaran seni musik, hendaknya guru lebih menekankan pada aspek praktis dibandingkan dengan teori. Dalam hal ini guru harus mampu menyeimbangkan antara kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.

(40)

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Penerbit Alfabeta Arikunto, S et all . 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bina Aksara

---. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

---. 1993. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Azimatul & Rusijono. 2010. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar TIK. Journal Teknologi Pendidikan Vol 10 No. 2 Tahun 2010

Carr, W & Kemmis. 1990. Becoming Critical, Education Knowledge and Action Research. Melbourne: Daekin University Press.

Danial, Endang & Nanan. 2009. Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium PKn UPI

Djamarah, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 1999. Media Pendidikan. Bandung : PT Citra Aditya Bakti Hardiman, F. B. 2002. Belajar dari Politik Multikulturalisme. Pengantar dalam

Kymlicka. 2002. Kewargaan Multikultur: Teori Liberal mengenai Hak- hak Minoritas. Terjemahan oleh Edlina Afmini Eddin dari judul Multicultural Citizenship: A Liberal Theory of Minority. Jakarta: LP3ES. Hayati, Zahral. 2013. Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Biologi Di SMA Srijaya Negara Palembang. Skripsi pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Inderalaya Palembang. Tidak diterbitkan

Herianto, D. 2010. Efektivitas Model Pembelajaran Tutor Sebaya terhadap Hasil Belajar Siswa. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan

Kesuma, D. 2012. Pendidikan Karakter Utuh dan Menyeluruh. Yogyakarta: Kanisius.

Kochar, SK. 1998. Teaching of History. Jakarta: Grasinda

Komalasari, K. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.

(41)

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Moleong, J.X. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. 1996. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito. Natawidjaya. 1993. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud

Nazir, M. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ruswandi, M. 2006. Teknik Termudah Bermain Sulin Sunda Lubang Enam. Modul Pembelajaran Seni Musik SMP. Bandung

Sadiman, A. 1990. Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta : Rajawali.

Sagala, S. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Semiawan, Conny, et all. 1992. Pendekatan Ketrampilan Proses Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar?. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Senjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup

Setiawati. 2009. Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Model Tutor Sebaya dengan yang Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Biasa Untuk Mata Pelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Indralaya. Skripsi. Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Soeprodjo, et all. 2008. Komparasi Hasil Belajar dengan Metode Tutor Sebaya dan Team Work Learning dalam Pembelajaran Kimia. Journal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2,No. 2, 2008, hlm 294-298.

Sudaryono. 2007. Metode Pembelajaran Musik Daerah Jawa Tengah di SMP Negeri 2 Semarang. Skripsi pada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Tidak diterbitkan

Sudjana, N. dan Rivai. 1995. Media Pengajaran. Bandung: CV Sinar Baru Bandung

Sugandi, A, et all. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Press.

Suherman, E et all. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI

Sukardi. 1993. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara. Suparno. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika: Konstruktivistik dan

(42)

Dede Hendriansyah, 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ORNAMEN SULING LUBANG ENAM : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia |Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sutamin. Tersedia dalam http:// digilib.unnes.ac.id/ gsdl/collect/ skripsi/archives/ HASH0195/ 0d0bc998.dir/ doc_2.pdf diakses tanggal 2 Juli 2013)

Suyitno, Amin. 2004. Dasar-Dasar Proses Pembelajaran Matematika. Bahan Ajar S1 Program Studi Pendidikan Matematika. Semarang: UNNES. Tanjain, W. 1996. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Wardiyyah, Nisimatul. 2009. Model Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII MTs NU Banat Kudus Pada Materi Pokok Operasi Bilangan Pecahan Semester I Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Tidak diterbitkan

Gambar

Gambar 2.1 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembelajaran .............  Gambar 2.2 Faktor-faktor belajar siswa ..........................................................
Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Taggart
Tabel 3.1  Perencanaan Pelaksanaan Tindakan
Tabel 3.2 Format Observasi
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran yang dilakukan guru pada saat pelaksanaan adalah sebagai berikut: (1)mengingatkan kembali materi mengenal sumber bunyi dan teknik memainkan alat musik

Teknik analisis data: (1) Un- tuk menentukan peningkatan keterampilan bermain musik siswa dalam model pembela- jaran tutor sebaya digunakan tes yang diujik- an setelah

(2)Hasil keterampilan siswa dalam bermain alat musik pianika dalam pembelajaran Seni Musik di kelas Va SDN 28 Pontianak Utara setelah diajar menggunakan media audio