• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Ketelitian Geometrik Mesin Bubut Kennedy M 300.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengujian Ketelitian Geometrik Mesin Bubut Kennedy M 300."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

"Pengujian Ketelitian Geometrik Mesin BubutKennedyM 300"

OLEH :

Budi Aulia Pratama NBP. 0910912046

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

(2)

i

Mesin perkakas merupakan induk dari segala jenis mesin lainnya yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu sesuai dengan tingkat ketepatan yang ditetapkan. Untuk dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, mesin perkakas harus memenuhi persyaratan kualitas geometrik tertentu. Mesin Bubut Kennedy M 300 merupakan salah satu mesin perkakas yang terdapat di Laboratorium Inti Teknologi Produksi, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Andalas. Kondisi mesin yang tergolong lama dan telah digunakan untuk praktikum teknik manufaktur I ini memerlukan suatu pengujian ketelitian untuk mengetahui kualitas geometrik mesin tersebut. Pemeriksaan diperlukan karena kondisi mesin setelah pemakaian belum tentu sesuai dengan toleransi geometrik yang diizinkan. Kualitas geometrik dari mesin perkakas tersebut dapat diketahui dengan melakukan pengujian ketelitian geometrik terhadap mesin perkakas tersebut. Pengujian kualitas geometrik mesin perkakas dapat dilakukan berdasarkan prosedur petunjuk baku pengujian mesin perkakas yang diterbitkan oleh ISO 1708 yang dikembangkan oleh G. Schleisinger serta backlash pada mesin tersebut. Yang mencakup faktor-faktor ketelitian geometrik mesin perkakas yaitu, kelurusan, kerataan, kesejajaran, ketegaklurusan, dan rotasi. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa terjadi penyimpangan ketelitian geometrik pada beberapa komponen utama mesin bubut Kennedy M 300. Komponen yang mengalami penyimpangan yaitu pada kelurusan bed dan carriage pda arah longitudinal, simpang putar center, ketelitian ulir dan lead screw. Dari produk yang dihasilkan juga terjadi penyimpangan, di mana ukuran dari produk tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta. Selain itu juga terjadi kerusakan pada mesin tersebut di mana baut pencekam pahat patah sehingga gaya pencekaman pahat berkurang. Oleh karena itu perlu dilakukan rekondisi terhadap komponen yang menyimpang tersebut supaya mesin bubut kennedy M 300 dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

(3)

1.1. Latar Belakang

Proses pemotongan logam atau yang lebih dikenal dengan proses

pemesinan merupakan salah satu proses yang sangat erat kaitannya dengan proses

produksi. Hal ini dikarenakan pembuatan komponen dari logam menggunakan

mesin perkakas (machine tools) sampai saat ini masih tetap merupakan proses yang paling banyak digunakan (60% sampai dengan 80%) dibandingkan dengan

jenis proses lain, seperti proses pengelasan, pembentukan, pengecoran, dan

metalurgi serbuk.

Mesin perkakas merupakan induk dari mesin-mesin lain. Mesin perkakas

tersebut akan digunakan untuk membuat komponen mesin perkakas itu sendiri

ataupun yang baru. Di mana mesin perkakas yang dibuat harus memiliki

ketelitian yang baik sesuai dengan toleransi yang telah ditentukan. Selain itu

mesin perkakas juga digunakan dalam industri rekayasa untuk menghasilkan

komponen mesin dan peralatan yang berkualitas tinggi. Kualitas dari produk yang

dihasilkan dapat diketahui dari spesifikasi produk yang didapatkan dalam proses

produksi, yaitu ketelitian dimensi, ketelitian bentuk atau posisi, serta tingkat

kekasaran produk yang dihasilkan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas

produk tersebut adalah kualitas geometrik mesin perkakas yang digunakan dalam

proses pemotongan tersebut.

Secara umum ketelitian geometrik mesin perkakas dipengaruhi oleh

rancangan mesin perkakas tersebut, yaitu kekakuannya yang statik maupun

dinamik. Rancangan mesin perkakas memberikan pengaruh terhadap

kefungsiannya, sedangkan kekakuan akan mempengaruhi defleksi yang terjadi

baik karena berat sendiri maupun berat dari benda kerja. Deformasi karena

gaya-gaya pemotongan dapat menyebabkan terjadinya stick slip pada gerakan pindah berbagai komponen, sehingga dapat menimbulkan keadaan getaran paksa dan

kesalahan dinamik pada konstruksi mesin tersebut. Konsep dasar yang melatar

(4)

Tugas Akhir Budi Aulia Pratama/0910912046 geometrik mesin perkakas antara lain: kelurusan, kerataan, kesejajaran,

ketegaklurusan, dan rotasi serta berbagai aspek yang berhubungan dengan

aktifitas pengujian mesin perkakas.

Setelah dilakukan pemakaian mesin perkakas dan untuk penggunaan

berikutnya, komponen-komponen utama dari mesin perkakas tersebut mengalami

beberapa perubahan. Pengujian diperlukan karena kondisi mesin setelah

penggunaan pada praktikum hasil produk yang didapat tidak sesuai dengan

spesifikasi geometrik yang diinginkan . Penyimpangan dapat saja terjadi dalam

proses penggunaan, seperti terjadinya pembebanan, lendutan, keausan, getaran

terhadap mesin, sehingga perlu dilakukan serangkaian pengujian. Apabila kualitas

geometrik suatu mesin perkakas tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan

atau tidak berada pada pada batas toleransi yang diizinkan, maka mesin tidak akan

dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi geometrik yang

diinginkan.

Untuk mengetahui apakah suatu mesin perkakas berada pada batas

toleransi yang diizinkan atau tidak, maka dilakukan serangkaian pengujian

menurut prosedur yang berlaku, seperti halnya yang dilakukan terhadap mesin

bubut Kennedy M 300 yang ada di Laboratorium Inti Teknologi Produksi,

Fakultas Teknik Universitas Andalas.

1.2. Tujuan

Tujuan dari tugas akhir ini adalah, sebagai berikut :

1. Melakukan pengujian ketelitian geometrik beberapa komponen

utama dari mesin bubut Kennedy M 300 sesuai rekomendasi ISO

1708 yang di kembangkan oleh G. Schleisinger.

2. Mengetahui apakah komponen utama yang berpengaruh terhadap

kualitas geometri mesin bubut Kennedy M 300 berada pada batas

toleransi yang diizinkan berdasarkan standar pengujian ISO 1708

yang dikembangkan oleh G. Schleisinger.

1.3. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh adalah :

(5)

Tugas Akhir Budi Aulia Pratama/0910912046 perkakas.

• Dapat mengetahui kualitas produk yang dihasilkan.

1.4. Batasan Masalah

Pada pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan serangkaian pengujian

ketelitian geometrik berdasarkan prosedur pengujian yang tertera dalam

rekomendasi ISO 1708 yang telah dikembangkan oleh G. Schleisinger. Pada

pengujian mesin bubut Kennedy M 300 ini, digunakan alat ukur dan peralatan

bantu yang tersedia di Laboratorium Inti Teknologi Produksi. Selain itu pengujian

backlash juga dilakukan pada pelaksanaan tugas akhir ini. Sementara itu untuk pengujian produk hanya dilakukan pengukuran diameter dan kesejajaran dari

produk hasil proses bubut.

1.5. Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini ditulis dan dibahas dalam lima bab yang disusun dengan

sistematika sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Latar belakang, Tujuan, Manfaat, Batasan Masalah, dan Sistematika

Penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Mesin perkakas dan jenis-jenisnya. Komponen mesin bubut. Tes ketelitian

geometrik dan jenis-jenis pengujiannya.

Bab III Metodologi

Prosedur pengujian yang dilakukan dalam tes ketelitian geometrik mesin

perkakas dan pengujian produk hasil proses bubut.

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Hasil pengujian ketelitian mesin dan produk hasil bubut.

Bab V Penutup

Referensi

Dokumen terkait