VISUALISASI TIGA-DIMENSI DAN KARAKTERISASI STRUKTUR
REKAHAN BATUAN RESERVOIR GEOTHERMAL PADA SUMUR KMJ 11
LAPANGAN PANAS BUMI
KAMOJANG JAWA BARAT
SKRIPSI
DiajukanuntukMemenuhiSebagiandariSyaratuntukmemperolehGelarSarjanaSainsJurusanPendidi
kanFisika
Oleh SovianNourdiana
0706741
PROGRAM STUDI FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
KARAKTERISASI STRUKTUR REKAHAN
BATUAN RESERVOIR GEOTHERMAL PADA
SUMUR KMJ 11 LAPANGAN PANAS BUMI
KAMOJANG JAWA BARAT
Oleh SovianNourdiana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© SovianNourdiana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Sovian Nourdiana, 2014
Visualisasi Tiga-Dimensi dan Karakterisasi Struktur Rekahan Bantuan Reservoir Gheotermal Pada Sumurn KMJ 11Lapangan Panas Bumi Kamojang Jawa Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (0706741)
Pembimbing I: Dr. Selly Feranie, M.Si
Pembimbing II: Dr. Fourier Dzar Eljabbar Latief, M.Si Prodi Fisika, FPMIPA UPI
ABSTRAK
Geothermal sebagai salah satu energi terbarukan telah menjadi topik dalam
penelitian sepuluh tahun terakhir. Dalam reservoir geothermal terdapat jalur fluida berupa pori dan berupa rekahan. Rekahan sangat penting karena kemampuannya untuk mengangkut uap air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik batuan reservoir geothermal area Kamojang serta memvisualisasikan kedalam bentuk tiga-dimensi. Sumur KMJ-11 merupakan salah satu sumur produksi PT. Pertamina Geothermal Energi Kamojang dengan kedalaman 838.3m dan sampel batuan yang diambil berada pada kedalaman 500 meter. Pengambilan gambar dua dimensi menggunakanmenggunakan Mikro-CT scanning perangkat Skyscan 1173. Sampel batuan memiliki dimensi 3×3×5cm. Proses scanning menggunakan sinar-X dengan tegangan 130kV, arus 61 μA, resolusi kamera 1120×1120 pixel. Thresholding mengkonversikan gambar
grayscale menjadi gambar biner dimana gambar memiliki segmentasi yang
mudah. Warna putih menunjukan rekahan dan warna hitam menunjukan padatan. Proses despeckling dilakukan untuk mengisolasi rekahan dengan menghilangkan gangguan dari gambar dua-dimensi sampel batuan. Hasil rekonstruksi batuan sampel divisualisasikan dengan perangkat lunak ImageJ. ImageJ mampu memvisualisasikan gambar dua-dimensi menjadi tiga-dimensi pada batuan sampel. Hasil karakterisasi tiga-dimensi menggunakan analisis digital didapatkan estimasi besaran batuan secara keseluruhan dan hanya rekahan dari batuan sampel. Porositas (8.24%, 2.74%), surface area (0.0708 µm-1, 0.0106 µm-1), tortuositas (1.1596, 0.0979) dan permeabilitas batuan (1.5139×105mD, 2.7702×105mD). Berdasarkan hasil tersebut bahwa batuan sampel memiliki kemampuan untuk meloloskan uap air dengan sangat baik dan merupakan batuan reservoir geothermal.
ABSTRACT
Geothermal as one of the renewable energy has become a research topic in the last ten years. In geothermal reservoir fluid lines form a pores and a cracks. Cracks is very important because of the ability to transport fluids such as water vapor. This study aims toknowcharacteristics of the geothermal reservoir rock in Kamojang Geothermal Areaand visualize form of into the three-dimensional image of the rock. Well KMJ-11 is the one of production wells in PT. Pertamina Geothermal Energy have a depth 838.8m and this study used a sample of rock at a depth of 500 meters.Making a two-dimensional image of the rock samplesusing Skyscan 1173 device have a specialized in producing high energy X-ray which is suitable to scan such high density rock. The geothermal reservoir rock has spatial dimension of 3×3×5 cm. The scanning was performed using 130 kV, current of 61 µA, camera resolution of 1120×1120 pixel.. Thresholding is convert a grayscale image into a binary image which have the images easy of segmentation. White and a black image shows cracks and the solids. Despeckling process to isolate the cracks by eliminating the interference of two-dimensional images of rock samples. Reconstruction of the rock sample results were visualized with ImageJ software. ImageJ is able to visualize two-dimensional images into three-dimensional on rock samples. The results of the three-dimensional characterization using digital analysis obtained estimation of the overall rock mass and a cracks of rock samples. Porositas (8.24%, 2.74%), surface area (0.0708 µm-1, 0.0106 µm-1), tortuositas (1.1596, 0.0979) dan permeabilitas of rock samples (1.5139×105mD, 2.7702×105mD). Based on the results of rock samples which have the ability to release steam very well and and a fall into the category of geothermal reservoir rocks.
Sovian Nourdiana, 2014
Visualisasi Tiga-Dimensi dan Karakterisasi Struktur Rekahan Bantuan Reservoir Gheotermal Pada Sumurn KMJ 11Lapangan Panas Bumi Kamojang Jawa Barat
DAFTAR ISI
1.4 MaksuddanTujuanPenelitian ... .4
1.5 MetodePenelitian ... .5
1.6 ManfaatPenelitian ... .5
BAB II DASAR TEORI ... .6
2.1 Sistem Geothermal ... .6
2.2 Sistemhidrothetrmal ... .7
2.3 ParamaterSistemPanasBumi ... .10
2.5 Sumur Geothermal... 20
2.6 SifatFisikBatuan Reservoir ... .21
2.7 StrukturGambar Digital ... 31
2.8 Mikro-CT Scan ... 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 37
3.1 LokasidanPotensi Daerah Penelitian ... 37
3.2 AlurPenelitian... .39
3.3 Langkah-langkahPenelitian...40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... .50
4.1 Hasil ………....50
4.1.1 PetaGeologi ……….... .51
4.1.2 VisualisasiSampelBatuan Reservoir Geothermal ... .52
4.1.3 HasilPengisolasianRekahan(Despeckling) ... .54
Sovian Nourdiana, 2014
Visualisasi Tiga-Dimensi dan Karakterisasi Struktur Rekahan Bantuan Reservoir Gheotermal Pada Sumurn KMJ 11Lapangan Panas Bumi Kamojang Jawa Barat
DAFTAR PUSTAKA ... .67
BAB I
Suatudaerahdapatdikatakanmemilikisistemgeothermalapabila di daerahtersebut
minimal mengindikasikanadanyasumber air panasdan reservoir uappanas yang
terletakjauh di dalamperutbumi.
Kepulauan Indonesia yang dibentukolehdominanbusurvulkanik-magmatik,
merupakansalahsatunegaradenganpotensigeothermalterbesar di duniasebesar ±
40% daricadanganduniayaitu 25.875 MW atausetaradengan 12,37
milyarbarelminyak. Potensitersebutdikarenakan Indonesia kaya akan reservoir
geothermal. Hal initerkaitdengankondisigeologi Indonesia yang
merupakandaerahsubduksidangunungapi.
Salah satulapangangeothermal yang telahberproduksidi Indonesia adalah
Area GeothermalPertaminaKamojang. Lokasinyaberadadikawasan
gunungKamojang, yang dikenalluasdengannamaKawahKamojang.
Dalamsejarahnya, Kamojangdikenalsebagaigunungberapi yang bernamaGunung
Guntur,
Sovian Nourdiana, 2014
Visualisasi Tiga-Dimensi dan Karakterisasi Struktur Rekahan Bantuan Reservoir Gheotermal Pada Sumurn KMJ 11Lapangan Panas Bumi Kamojang Jawa Barat
Kamojang pun merupakankawasan yang terbuktimemiliki reservoir
geothermalpadasistempanasbuminya. Produksiuap yang dihasilkanoleh Area
GeothermalKamojangsekitar 1100 ton/jamyang
dimanfaatkanuntukmembangkitkanlistriksebesar 140 Mwe.
PemboransumurgeothermalpadaareaKamojangpertamakalidilakukanpadatahun
1975 olehpemerintahSelandiaBaru, dansampaisaatinimasihdimanfaatkanoleh
PT.PertaminaArea
GeothermalKamojangsecarakomersialsebagaipenghasilenergiuap.Jumlahcadangan
diperkirakandapatdimanfaatkanselama 25 tahunsejaktahun 1975,
namunhinggasaatinipadatahun 2008
energigeothermaldiareaKamojangmasihmenyisakansumberpanasdandapatdimanfa
atkansebagaipenghasilenergigeothermal.
Dalam reservoir geothermal,
rekahandipertimbangkansangatpentingkarenakemampuannyauntukmengangkutua
p air. Secaraumum, sistem geothermaldiawalidengan proses pemanasan air pada
reservoir
kemudiandiubahmenjadiuapbertekanantinggidenganmelibatkanbatuanbekupanas
(pluton). Uaptersebutdigunakanuntukmemutarturbin/generator
sehinggaakandiperolehsumberlistrik. Ekstraksiuappanas yang terus-menerusdari
reservoir panasbumipadasaatproduksimenyebabkanterjadinyapenguranganmassa.
Penguranganmassainidapatdikompensasidengancarapengisian air kembali
proses buatanmelaluiinjeksi air. MenurutKuwanodan Takashi hal-hal yang
menimbulkanketidakstabilan di dalam reservoir
dapatmenyebabkanterbentuknyarekahan-rekahan.
Saatini, analisis komputasi batuan berporiataupunberuparekahan telah
dilakukan oleh beberapa peneliti.
Sejauhinihanyamemanfaatkangambarandua-dimensidarisampelgambaransecaramikroskopik (Fauzi. U. 2006, Feranie. 2007).
Akan tetapi sebagian besar penelitian belum terfokus pada reservoir panas
bumi.Studi reservoir panas bumi, yang sangat sering melibatkan batuan dengan
retakan sebagai ruang pori besar biasanya dipelajari secara eksperimental.
Masihkurangnyasuatuaplikasi yang terintegrasidenganbaikmembuat para
penelitiharusmempelajarikumpulan data
gambardua-dimensidanmelakukanintepretasidari data satu per
satuuntukkemudianmembuatperkiraan parameter global secara manual.
Karenakebutuhanakaninformasi yang
Sovian Nourdiana, 2014
Visualisasi Tiga-Dimensi dan Karakterisasi Struktur Rekahan Bantuan Reservoir Gheotermal Pada Sumurn KMJ 11Lapangan Panas Bumi Kamojang Jawa Barat
bumianalisispadasampelbatuan reservoir geothermalsumur KMJ 11
padakedalaman 500 meter lapangangeothermalKamojang.
1.2.RumusanMasalah
Bertitiktolakdarilatarbelakangtersebut, makamasalahdalampenelitian kali
inidirumuskansebagaiberikut:
1. Bagaimana visualisasi/gambarantiga-dimensistrukturrekahan batuan reservoir
geothermalpadasumur KMJ-11 Area GeothermalPertaminaKamojang?
2. Bagaimana karakteristik batuan reservoir geothermalpadasumur KMJ-11 Area
GeothermalPertaminaKamojang?
1.3. BatasanMasalah
Adapunyang menjadibatasanmasalahpadapenelitianiniyaitu
a. Sampel yang diujiadalahbatuan yang berasaldarisumurproduksi KMJ-11
padakedalaman 500 meter.
b. Metode karakterisasi yang dilakukan yaitu berupa metode karakteristik
struktur pori dua-dimensi dan tiga-dimensi berbasis citra, dan
perhitungan permeabilitas batuan.
c. Visualisasi/gambarantiga-dimensistrukturrekahan batuan reservoir
d. Penentuan harga permeabilitas dengan metode perhitungan persamaan
Kozeny-Carman dari konstruksi tiga-dimensi dengan mengunakan
perangkat lunak Matlab.
1.4.MaksuddanTujuanPenelitian
1. MaksudPenelitian
Berdasarkanlatarbelakangdanrumusanmasalah yang dipaparkan di atas,
maksuddaripenelitian yang
penulislakukanadalahdidapatkannyavisualisasitiga-dimensiberdasarkansampelbatuan yang
diambilsertakarakteristikfisisstrukturrekahanbatuansampeldalammikro.
2. TujuanPenelitian
Adapuntujuan yang ingindicapaiolehpenulisdaripenelitianiniadalah:
a. Memperolehgambarantiga-dimensibatuanmelalui
penggunaanperangkatlunak.
b. Mengetahuikarakterisasi strukturdanaliranfluidapadasampelbatuanbatuan
reservoir geothermal.
1.5.MetodePenelitian
Penelitianinimenggunakandeskriptifanalitikpadavisualisasigambardua-
dimensimaupuntiga-dimensidenganmenggunakanperangkatlunakImageJdanperhitungankarakterisasiba
Sovian Nourdiana, 2014
Visualisasi Tiga-Dimensi dan Karakterisasi Struktur Rekahan Bantuan Reservoir Gheotermal Pada Sumurn KMJ 11Lapangan Panas Bumi Kamojang Jawa Barat
1.6.ManfaatPenelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengoptimalisasi penggunaan
metode karakterisasi batuan, memberikan kontribusi yang signifikan untuk
memprediksi karakteristik reservoir geothermal yang potensial di Indonesia dan
memperkaya perkembangan karakterisasibatuan geothermal di Indonesia serta
Sovian Nourdiana, 2014
Visualisasi Tiga-Dimensi dan Karakterisasi Struktur Rekahan Bantuan Reservoir Gheotermal BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Potensi Daerah Penelitian
3.1.1 Lokasi Daerah Penelitian
Daerah penelitian secarageografisterletakpada107o44’30”-107o47’30”BT
dan 7o10’30”-7o8’30”LS. Tepatnya terletak pada ±17km
BaratlautdariKabupatenGarutdan±42km dariKotamadyaBandung,denganelevasi
sekitar1300-1882mdpl. Daerah penelitian terletakdi5desa,
yaituDesaDukuhdanDesaNeglasari yangmenjadibatasUtaradanBarat. Sedangkan
batas utara yaitu Desa Ibun dan batas timur yaitu Desa Laksana sedangkan untuk
Sovian Nourdiana, 2014
Visualisasi Tiga-Dimensi dan Karakterisasi Struktur Rekahan Bantuan Reservoir Gheotermal Pada Sumurn KMJ 11Lapangan Panas Bumi Kamojang Jawa Barat
Ibun.
Gambar3.1Petalokasipenelitian (Sumber : PT.PGEKamojang, 2008)
3.1.2 Potensi Daerah Penelitian
Sebagai lapangan panasbumi pertama di Indonesia, lapangan Kamojang
berpotensi menghasilkan energi listrik 300 MWe. Melalui 24 sumur
produksi, pada saat ini telah dihasilkan energi listrik 200 MWe dan akan
dikembangkan hingga 250 MWe.
G a m b a r 3
.2PetaKapasitas pembangkit ListrikPanas Bumi di Indonesia
Sovian Nourdiana, 2014
Visualisasi Tiga-Dimensi dan Karakterisasi Struktur Rekahan Bantuan Reservoir Gheotermal Pada Sumurn KMJ 11Lapangan Panas Bumi Kamojang Jawa Barat
3.2 Alur Penelitian
Alur penelitian yang di lakukan yaitu:
dua-Sovian Nourdiana, 2014
Visualisasi Tiga-Dimensi dan Karakterisasi Struktur Rekahan Bantuan Reservoir Gheotermal Pada Sumurn KMJ 11Lapangan Panas Bumi Kamojang Jawa Barat
3.3 Langkah- langkah Penelitian.
Langkah-langkah penelitian praktikan yang telah/ sedang serta yang akan
dilakukan sebagai berikut:
a. Kajian pustaka
Studi literatur buku dan jurnal serta sumber-sumber lain dari internet tentang
daerah potensi geothermaldi daerah Jawa Barat.
b. Analisis Peta Geologi
Peta geologi merupakan suatu faktor yang penting dalam eksplorasi
sumberdaya mineral (mineral-airtanah) & energi (migas konvensional -
unconventional). Dalam hal ini terkait dengan potensi panas bumi pada suatu
daerah. Diantaranya informasi batuan, formasi batuan, lithologi, lokasi fosil,
serta informasi pertambangan.
Sovian Nourdiana, 2014
Visualisasi Tiga-Dimensi dan Karakterisasi Struktur Rekahan Bantuan Reservoir Gheotermal
Dilakukan di Area Geothermal Kamojang, Garut - Jawa Barat. Sampel yang
diambil yaitu batuan coredari sumur produksi KMJ-11.
Gambar 3.3. Pengambilan sampel batuan di PT. PGE Area Kamojang
(sumber dokumentasi pribadi)
Gambar 3.4. Lokasi sumur produksi KMJ-11 (sumber dokumentasi pribadi)
d. Konstruksi Batuan
Sovian Nourdiana, 2014
Visualisasi Tiga-Dimensi dan Karakterisasi Struktur Rekahan Bantuan Reservoir Gheotermal Pada Sumurn KMJ 11Lapangan Panas Bumi Kamojang Jawa Barat
Sampel dikonstruksi tiga-dimensi berbentuk satuan balok dengan cara di
potong dalam bentuk kubus, guna keperluan pengambilan data citra
dua-dimensi.
Gambar 3. 5. Proseskonstruksi sampel batuan (sumber dokumentasi pribadi)
Gambar 3.6. Hasil konstruksi sampel batuan dengan dimensi spasial 3 cm
× 3cm × 5 cm. (1) tampak depan (2) tampak belakang (3) tampak atas (4) tampak bawah (sumber dokumentasi pribadi)
Sovian Nourdiana, 2014
Visualisasi Tiga-Dimensi dan Karakterisasi Struktur Rekahan Bantuan Reservoir Gheotermal
Pengambilan citra dua-dimensi batuan sampel dengan menggunakan μCT
scanning perangkat Skyscan 1173 dan workstation kontrol yang dipasang
di Laboratorium Basic Science Advanced, BSC-A Building, Institut
Teknologi Bandung, Indonesia. Mikro-CT scan adalah alat pencitraan
tiga-dimensi yang resolusi spasialnya mencapai orde mikro meter.
Gambar 3.7. Pengambilan Gambar dua-dimensi (sumber dokumentasi
pribadi)
Pada dasarnya Mikro-CT mempunyai prinsip kerja seperti yang digambarkan
Sovian Nourdiana, 2014
Visualisasi Tiga-Dimensi dan Karakterisasi Struktur Rekahan Bantuan Reservoir Gheotermal Pada Sumurn KMJ 11Lapangan Panas Bumi Kamojang Jawa Barat
Gambar 3.8. Diagram Prinsip Kerja Mikro-CT Scan (Nia (2013))
Sumber sinar X dilewatkan pada spesimen dalam hal ini adalah batuan
sampel kmj-11. Sinar X ini akan mengalami atenuasi (peristiwa
menurunnya intensitas radiasi sinar X ketika melewati suatu bahan).
Intensitas akhir setelah melewati objek kemudian ditangkap oleh detektor
sintilator. Detektor sintilator ini mendapat energi kinetik dari hasil
interaksi sinar X dengan bahan sehingga dapat menghasilkan cahaya
tampak. Cahaya tampak ini kemudian direkam melalui chip
semikonduktor yang disebut CCD(charge-coupled device). Sensor CCD
berfungsi mengubah cahaya menjadi elektron.Setelah itu, objek diputar
sesuai keperluan kemudian dilakukan proses yang sama. Begitulah
Sovian Nourdiana, 2014
Visualisasi Tiga-Dimensi dan Karakterisasi Struktur Rekahan Bantuan Reservoir Gheotermal
kedalam bentuk digital oleh Analog to Digital Converter (ADC), yang
kemudian masuk ke dalam sistem komputer dan diolah oleh komputer
dalam bentuk data-data digital atau numerik. Data-data inilah yang
merupakan informasi komputer dengan rumus matematika atau algoritma
yang kemudian direkonstruksi dan hasil rekonstruksi tersebut ditampilkan
pada layar monitor berupa irisan tomography dari objek yang dikehendaki
yaitu dalam bentuk grayscale image yaitu suatu skala dari kehitaman dan
keputihan. Hasil pencitraan yang diperoleh dari berbagai arah ini
kemudian direkonstruksi sehingga didapatkan hasil proyeksi seperti pada
gambar 3.9.
Gambar 3.9. Gambar Proyeksi Mentah hasil dari mikro-CT scan
Selanjutnya gambar 3.9 di-‘potong-potong’ secara horizontal sehingga
diperoleh gambar penampang (slice) seperti pada gambar 3.10. Perbedaan
material dapat terlihat pada gray level akibat perbedaan atenuasi pada
Sovian Nourdiana, 2014
Visualisasi Tiga-Dimensi dan Karakterisasi Struktur Rekahan Bantuan Reservoir Gheotermal Pada Sumurn KMJ 11Lapangan Panas Bumi Kamojang Jawa Barat
Gambar 3.10. Gambar penampang hasil dari mikro-CT scan
Sampel batuan yang dimasukan kedalam perangkat Skyscan 1173
memiliki dimensi spasial 3 cm × 3 cm × 5 cm (gambar 3.6). Scanning
dilakukan dengan menggunakan 130 kV, arus 61 μA. Waktu pencahayaan
295 ms, menggunakan 0,25 mm saringan kuningan, dan resolusi kamera
1120 × 1120 pixel (yang sesuai dengan kamera Binning dari 2 × 2). Posisi
objek sampel batuan kepada sumber 218.412 mm dan kamera kepada
sumber 364.000 mm, ukuran gambar pixel isotropik yang dihasilkan
adalah 59.85 µm. Proses scanning berlangsung selama 15 menit 14 detik
dan menghasilkan 730 gambar proyeksi mentah.
f. Rekonstruksi gambar digital
Dimulai dari analisis komputasi dari media berpori. Batuan reservoir panas
bumi yang kita gunakan sebagai sampel memiliki dimensi spasial dari 3
cm x 3cm x 5 cm. Proses rekonstruksi menghasilkan serangkaian
Sovian Nourdiana, 2014
Visualisasi Tiga-Dimensi dan Karakterisasi Struktur Rekahan Bantuan Reservoir Gheotermal
Daerah gelap mengindikasikan wilayah dengan kepadatan rendah, dan
yang paling gelap menunjukkan ruang pori berisi udara.
Gambar 4. (a) Gambar Coronal, iris di y = 219, (b) Gambar Transaxial,
iris pada z = 371, (c) Gambar sagital, iris pada x= 219, (d) Gambaran tiga-dimensi sampel batuan.
Dari gambar kita dapat mengamati bahwa sampel terdiri dari berbagai
jenis struktur seperti ruang kosong (daerah gelap), padatan (daerah
berwarna kuning) dan retakan yang diisi dengan bahan kepadatan tinggi
(struktur indeks berwarna tinggi).
g. Prosessing
Pada langkah ini, dilakukan proses Thresholding. Proses ini
mengkonversikan gambar grayscale (Gambar 3.12 kiri) menjadi gambar (a)
(b) (c)
Sovian Nourdiana, 2014
Visualisasi Tiga-Dimensi dan Karakterisasi Struktur Rekahan Bantuan Reservoir Gheotermal Pada Sumurn KMJ 11Lapangan Panas Bumi Kamojang Jawa Barat
image Black and white (Gambar 3.12 kanan). Hal ini dilakukan untuk
membedakan antara bagian padatan (matriks) dengan bagian pori-pori.
Bagian matriks batuan dan bagian pori digambarkan dengan perbedaan
warna yang mencolok. Misalnya pori-pori batuan diberi warna putih, maka
bagian matriks batuan diberi warna hitam. Pada batuan padatan
direprentasikan dalam pixel 0 dan pori direpresentasikan dalam pixel 1.
Gambar 3.12. Gambar sampel batuan berwarna grayscale (kiri)
dikonversi kedalam gambar image black and white (kanan).
h. Pengisolasian rekahan (Despeckling)
Bagian paling penting dari pengolahan citra adalah mengisolasi rekahan.
Isolasi dilakukan dengan 2 langkah despeckling: yang pertama adalah
menghapus Speckles hitam (noise yang mungkin diidentifikasi sebagai
padatan), dan yang kedua adalah untuk menghapus Speckles putih
Sovian Nourdiana, 2014
Visualisasi Tiga-Dimensi dan Karakterisasi Struktur Rekahan Bantuan Reservoir Gheotermal Gambar 3.13. Gambar sampel batuan image black and white (kiri)
kemudian dilakukan proses despeckling dengan menghapus noise pada gambar image black and white (kanan)
i. Visualisasi tiga-dimensi dan Karakteristik Rekahan Batuan.
1. Proses visualisasi tiga-dimensi rekahan batuan reservoir geothermal
menggunakan perangkat lunak ImageJ.
Gambar 3.14. Gambar tampilan awal program ImageJ
2. Karakteristik rekahan batuan sampel dilakukan dengan menggunakan
perangkat lunak computer yakni program Matlab. Pada program ini
kita dapat mengestimasi besaran batuan diantaranya:
Sovian Nourdiana, 2014
Visualisasi Tiga-Dimensi dan Karakterisasi Struktur Rekahan Bantuan Reservoir Gheotermal Pada Sumurn KMJ 11Lapangan Panas Bumi Kamojang Jawa Barat
Porositas merupakan perbandingan antara volume ruang yang
terdapat dalam batuan yang berupa pori-pori terhadap volume
batuan secara keseluruhan.
b. Tortuositas
Tortuositas didefinisikan sebagai kuadrat perbandingan antara
panjang jalur fluida (Le) dengan panjang media berpori (L).
c. Spesifik Surface Area
Spesifik surface area didefinikan sebagai luas permukaan pori
dibagi dengan volume batuan secara keseluruhan.
d. Permeabilitas
Permeabilitas adalah suatu ukuran kemampuan suatu bahan berpori
(sering, batu atau bahan yang tidak dikonsolidasi) sehingga
Sovian Nourdiana, 2014
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada sampel batuan
lapangan panas bumi Kamojang sumur kmj-11 pada kedalaman 500 m, penulis
menyimpulkan bahwa:
1. Hasil visualisasi tiga dimensi batuan KMJ-11 pada kedalaman 500
meter terlihat alur rekahan yang menunjukan arah aliran fluida dalam
batuan sampel.
2. Pada penelitian ini, nilai porositas batuan sampel sangat kecil
walaupun nilai permeabilitasnya besar. Hal ini didasarkan pada
struktur batuan sampel yang kompleks.
3. Tingginya harga permeabilitas batuan dipengaruhi oleh rekahan pada
Sovian Nourdiana, 2014
Visualisasi Tiga-Dimensi dan Karakterisasi Struktur Rekahan Bantuan Reservoir Gheotermal Pada Sumurn KMJ 11Lapangan Panas Bumi Kamojang Jawa Barat
5.2. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis mengalami beberapa
hambatan. Sehingga untuk para peneliti selanjutnya, penulis menyarankan:
1. Sampel yang diambil hanya satu sampel yakni pada sumur kmj-11
pada kedalaman 500 meter sehingga hasilnya tidak dapat mewakili
seluruh karakteristik batuan reservoir geothermalarea Kamojang. Maka
agar dapat didapatkanhasil tersebut, sampel yang diambil harus lebih
dari satu sumur dan berbeda kedalamannya untuk tiap sampel pada
sumur tersebut.
2. Pada visualisasi tiga-dimensi, penulis menggunakan satu perangkat
lunak yakni ImageJ. Sehingga tidak ada pembanding untuk hasil
visualisasi. Alangkah lebih baik kalau ada pembanding dalam
menentukan hasil visualisasi tiga-dimensi dari sampel batuan dengan
DAFTAR PUSTAKA
Alzwar, A. dkk., “Peta Geologi Lembar Garut dan Pameungpeuk, Jawa, Skala 1:100.000”, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, (1992).
Agus, S., “Prediksi Permeabilitas Berdasarkan Model Kapiler”, Proceeding Olimpiade karya Tulis Inovatif OKTI PPI2009, Perancis, Hal.146-162,
(2009).
Dullien, F.A.L., “Porous Media Fluid Transport and Pore Structure”, Academic Press, New York, (1979).
Fauzi, U. and Hamzah, I., “Reconstruction of Microstructure Using Pigeon-hole
Model as a Preliminary Study to Investigate Relationship between
Porosity and Hydraulic Radius with Fractal Dimension”, International
Conference on Mathematics and Natural Sciences, Bandung, (2006).
Fauzi, U., “Application of local porosity theory and renormalisation group
approach to estimate permeability anisotropy of sandstone”, Geophysical
Research Abstracts, Vol. 8, European Geophysical Union, (2006).
Feranie, S. Fauzi, U. Bijaksana.,“Microgeometry Analysis of Two
Dimensional-Random Sierspinski Carpets (RSCs)”, Proceeding 2nd Asian Physics
Symposium 2007, Grand Aquila Hotel Bandung, November 29-30, (2007).
Sovian Nourdiana, 2014
Visualisasi Tiga-Dimensi dan Karakterisasi Struktur Rekahan Bantuan Reservoir Gheotermal Pada Sumurn KMJ 11Lapangan Panas Bumi Kamojang Jawa Barat
Hansgeorg, Pape. Christoph, Clauser. and Joachim, Iffland., “Permeability
prediction based on fractal pore-space geometry”, Geophysics, Vol. 64,
No. 5. 1447–1460, (1999).
Herman, D., “Potensi Panas bumi dan Pemikiran Konservasinya”, [online] Sub Direktorat Konservasi – DIM, Tersedia: http://www.dim.esdm.go.id [14
juli 2010], (2006).
Hochstein, Manfred, P. Sudarman, S., “History of geothermal exploration in Indonesia from 1970 to 2000”. Geothermics 37, 220-266, (2008).
Juliasty, R., “Pengantar Studi Water Flood”, [online], Tersedia:
http://iatmismmigas.wordpress.com/2012/06/07/pengantar-studi-water-flood/ [22 Agustus 2014], (2012).
Karami, G., “Batuan beku”, [online]. Tersedia: http//www.emailchaspro.com.[19 November 2009], (2009).
Koesoemadinata, R.P., “Geologi Minyak Bumi”, Bandung: Penerbit ITB, (1978).
Kozeny, J., “Uber Kapillare Leitung des Wassers im Boden”, Sitzungsberichte derWiener Akademie der Wissenschaften, (1927).
Monicard, R.P., “Properties of reservoir rocks: core analysis”, Paris: Institut Francais Du petrole, (1980).
Danish North Sea, Paper SPE 31062, SPE Reservoir Evaluation &
Engneering, Juni, (1998).
Nia., “Prinsip Kerja Mikro-CT Scan”, [online], Tersedia:
http://bocahmaster.wordpress.com/2013/05/24/prinsip-kerja-mikro-ct-scan
[24 Agustus 2014], (2013)
Nurwidyanto, I. Noviyanti, I. dan Widodo, S., ”Estimasi Hubungan Porositas Dan
Permeabilitas Pada Batupasir (Study Kasus Formasi Kerek, Ledok, Selorejo)”, Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662 Vol.8, No.3, juli 2005 hal 87-90, (2005).
Panda, M. N. Lake, L. W., “Estimation of Single-Phase Permeability from Parameters of Particle-Size Distribution”, AAPG Bulletin, 78, No. 7, Juli,
(1994).
Permadi, P., “Suatu Kajian Terhadap Persamaan Kozeny-Carman”,
JTMFIKTMITB, VIII, No. 2, Februari, (2001).
Saptadji, N., “Energi panas Bumi (Geothermal energy)”, [online], Tersedia:http://geothermal.itb.ac.id/wpcontent/uploads/sekilas_tentang_pa
nas _bumi.pdf [20 juni 2012], (2009).
Sumantri, Y., ”Perbandingan Antara Hasil Perkiraan Permeabilitas Menggunakan
Persamaan Kozeny-Carman Dan Persamaan Fraktal”. Proceeding
Simposium Nasional IATMI , UPN veteran Yogyakarta 25 - 28 Juli 2007,
Sovian Nourdiana, 2014
Visualisasi Tiga-Dimensi dan Karakterisasi Struktur Rekahan Bantuan Reservoir Gheotermal Pada Sumurn KMJ 11Lapangan Panas Bumi Kamojang Jawa Barat
Utami, P., “Characterisics of The Kamojang Gheotermal reservoir (West Java) as Revealed by Its Hydrothermal Alteration Mineralogy”, Proceedings World Gheotermal Congress 2000, Kyushu-Tohoku, Japan, 28 mei-10 juni,
(2000).
Wikipedia., “Batuan Beku”, [online], Tersedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_beku [20 juni 2012], (2009)