• Tidak ada hasil yang ditemukan

MD S2 TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MD S2 TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA

Tat a bent ukan dan t at a ist il ah berkenaan dengan kai dah pembent ukan kat a dan

kai dah pembent ukan ist il ah. Pem bent ukan kat a berkenaan dengan sal ah sat u

cabang l i nguist i k yang disebut mor f ol ogi, yai t u cabang il mu bahasa yang

mempel aj ar i sel uk-bel uk kat a dan cara pembent ukannya. Sedangkan t at a ist il ah

berhubungan dengan seluk bel uk pembent ukan ist il ah. Dal am bahasa Indonesia sel uk

bel uk pembent ukan ist il ah diat ur mel al ui sebuah pedoman, yait u Pedoman Pembent ukan Ist il ah.

a. Tata Bentukan

1) Konsep-konsep Dasar dalam Morfologi

a) Morf em

Morf em adal ah sat uan bahasa t erkecil yang mengandung makna yang sudah t idak

dapat dibagi l agi menj adi bagian bermakna yang l ebih kecil (Zaenal Arifin, 2008: 2).

Morf em ada dua macam, yait u morf em bebas dan morf em t erikat . Morf em bebas

adal ah morf em yang dapat berdiri sendiri sebagai kat a. Morf em bebas {di }, {l ar i},

{l i hat }, {pandang}, dan {orang}, dapat ber diri sendiri sebagai kat a. Morf em

t erikat adal ah morf em yang t i dak dapat berdi ri sendiri sebagai kat a. Morf em

t erikat baru memil iki makna set el ah bergabung dengan morf em yang l ain yang

biasanya berupa morf em bebas. Morf em {ber-}, {di-}, at au {me-}, sebagai morf em

t erikat , baru bermakna apabil a muncul bersama mor f em l ainnya, seper t i pada

kat a ber l ar i , di l i hat , memandang. b) Alomor f

Al om orf adal ah anggot a sat u morf em yang wuj udnya ber beda, t et api mem punyai

f ungsi dan makna yang sama (Hasan Al wi , 2003: 29). Al om orf adal ah vari asi

bent uk at au vari asi bunyi dari sebuah morf em. Vari asi bent uk at au vari asi bunyi

it u t erj adi karena di pengar uhi ol eh bunyi -bunyi yang berada di l i ngkungan yang

di masuki nya (Gor ys Ker af , 1991: 43). Morf em {ber-}, misal nya, dal am real isasi

pemakaiannya pada l ingkungan t ert ent u bisa memil iki variasi bent uk at au variasi

bunyi / ber-/ , / be-/ , dan / bel-/ . Dengan demikian, dapat dikat akan bahwa variasi

bunyi / ber-/ , / be-/ , dan / bel -/ yang dimil iki oleh morf em {ber} t ersebut hanya

(2)

2) Bentuk, Fungsi, dan Makna

Kat a-kat a dal am bahasa Indonesi a t er diri dari kat a monomorf emis dan kat a

pol im orf emi s. Kat a monomorf emi s adal ah kat a yang hanya t er dir i dar i sat u

morf em dan kat a pol imorf emis ial ah kat a yang t er dir i dari dua morf em at au

l ebih. Kat a pol i mor f emis biasanya disebut kat a j adian. Kat a j adian dapat

dibent uk dari dua macam bent uk dasar , yakni bent uk dasar bebas at au bent uk

dasar t erikat , mel al ui proses morf ol ogis t ert ent u, yait u af iksasi (pengimbuhan),

redupl ikasi (pengul angan), komponisasi (pemaj emukan), dan abreviasi

(penyingkat an). Proses morf ol ogis it u memil iki menghasil kan bent uk t ert ent u,

memil iki f ungsi t ert ent u, dan membangun makna t ert ent u.

Pengimbuhan at au af iksasi adal ah proses penambahan imbuhan (af iks) pada bent uk

dasar t ert ent u. Af iks dal am bahasa Indonesia t erdiri dari awal an at au pref iks

(misal nya ber , se, me, di , ke, pe, t er ), sisipan at au inf iks (misal nya em, el -, -er -)-, akhiran at au suf iks (misal nya -i -, -kan-, -an-, -nya)-, imbuhan t erbagi at au konf iks (mi sal nya pe-an, per -an, ke-an), dan gabungan af iks (misal nya i , me-kan, memper -, memper-i).

Di bawah ini dij el askan awal an ber-, dan me- unt uk bent uk, f ungsi, dan maknanya. a) Prefiks atau Awalan

ber-(1) Bentuk

Dal am proses pembent ukan kat a, awal an ber - dirangkaikan at au dil ekat kan pada bagian depan sebuah bent uk dasar at au kat a dasar t ert ent u. Dal am proses it u,

awal an ber - bisa t idak mengal ami perubahan bent uk dan bisa mengal ami perubahan bent uk menj adi be- at au bel -. Apabil a kat a at au bent uk dasar it u diawal i ol eh f onem / l / , / s/ , / d/ , / k/ , / t / , awal an ber - t idak mengal ami perubahan bent uk. Apabil a kat a at au bent uk dasar it u berawal f onem / r/ at au

suku kat a pert amanya mengandung / er/ , awal an ber - berubah bent uk menj adi be-dan apabil a awal an ber - it u dil ekat kan pada bent uk dasar aj ar , akan mengal ami perubahan bent uk menj adi bel -.

Per hat i kan beber apa cont oh ber i kut i ni .

(3)

ber + kerj a > bekerj a ber + t ernak > bet ernak ber + lari > berlari ber + aj ar > bel aj ar

(2 ) Fungsi

Awal an ber - berf ungsi sebagai pembent uk ver ba at au kat a kerj a. Ol eh karena i t u, aw al an ber - ser ing di sebut pref i ks verbal . Mi sal nya, kat a kuda yang berkel as nomi na (kat a benda) j ika diberi awal an ber - menj adi ber kuda dan berkel as verba (kat a kerj a), kat a t er nak yang berkel as nomina (kat a benda) j ika diberi awal an ber-menj adi ber t ernak dan berkel as verba (kat a kerj a). Pada umumnya, kal i mat yang predikat nya berupa kat a kerj a berawal an ber - t idak membut uhkan obj ek, t et api bi sa mendapat kan pel engkap at au ket er angan.

(3 ) Makna

Dal am pemakaiannya, kat a kerj a berawal an ber - bisa memiliki makna sepert i berikut . (a) memil iki at au mempunyai, sepert i ber anak (memil iki anak);

(b) menghasil kan at au mengel uarkan, sepert i ber api (mengel uarkan api);

(c) bi asa mel akukan, bert i ndak sebagai, bekerj a sebagai, sepert i ber t ani (mel akukan pekerj aan t ani);

(d) mel akukan pekerj aan unt uk diri sendiri (resiprokal ), sepert i ber j emur (menj emur dirinya);

(e) mendapat , dapat di -…, at au dikenai , sepert i ber sambut (mendapat sambut an);

(f ) memakai at au mengenakan, menggunakan, mengendarai at au nai k, sepert i

ber ker et a (naik keret a);

(g) menj adi kel ompok, sepert i bersat u (menj adi sat u).

b) Prefiks atau Awalan me-(1 ) Bentuk

Dal am proses pembent ukan kat a, awal an me- bisa mengal ami perubahan bent uk menj adi men-, mem-, meny-, meng-, menge-. Perubahan bent uk it u, t erut ama, disebabkan ol eh t erj adinya proses nasal isasi, yait u muncul nya bunyi nasal (sengau). Namun, apabil a awal an me- dil ekat kan pada bent uk dasar yang berawal f onem / r/ dan / l / , misal nya, proses nasalisasi it u t idak t erj adi. Perhat ikan beberapa cont oh berikut ini.

(4)

me- + sapu > menyapu

me- + ganggu > mengganggu

me- + bom > mengebom

(2 ) Fungsi

Awal an me- berf ungsi membent uk verba (kat a kerj a). Misal nya, kat a dasar sapu dan bom (nomina) j ika di beri aw al an me- menj adi menyapu dan mengebom (verba), kat a dasar j auh (adj ekt iva at au kat a sif at ) dan kat a dasar sat u (numeral i a at au kat a bil angan) j ika diberi awalan me- menj adi menj auh (verba) dan menyat u (verba).

(3 ) Makna

Menurut pemakaiannya, awal an me- kemungkinan memil iki makna sebagai berikut .

(a) ‘ mel akukan’ : membaca, menul is, mengant uk

(b) ‘ menggunakan alat ’ : menggergaj i, mengail

(c) ‘ membuat ’ : menggambar, merenda

(d) ‘ menggunakan bahan’ : mengapur, mengecat

(e) ‘ memakan’ , ‘ meminum’ , ‘ mengisap’ : merokok, menyirih

(f ) ‘ menuj u’ : mengudara, mel aut

(g) ‘ menj adi’ : memut ih, memanas

b. Tata Istilah

Tat a i st i l ah (t erminol ogi) adal ah perangkat asas dan ket ent uan pembent ukan ist il ah sert a kumpul an ist il ah yang dihasil kannya (Pusat Bahasa, Depdiknas, 2007:

9).

1) Ketentuan Umum

a) Istilah Umum dan Istilah Khusus

Ist i l ah umum adal ah ist il ah yang berasal dari bidang t ert ent u, yang karena dipakai secara l uas, menj adi unsur kosakat a umum.

Mi sal nya: anggaran bel anj a, penil aian, dan daya .

Ist i l ah khusus adal ah ist il ah yang maknanya t erbat as pada bidang t ert ent u saj a.

Mi sal nya: apendekt omi, kurt osis, dan bipat ride

(5)

Dal am pembent ukan ist il ah perl u diperhat ikan persyarat an dal am pemanf aat an

kosakat a bahasa Indonesia yang berikut .

(1) Ist il ah yang dipil ih adal ah kat a at au f rasa yang pal ing t epat unt uk

mengungkapkan konsep t ermaksud dan yang t idak menyimpang dari makna it u.

(2) Ist il ah yang dipil ih adal ah kat a at au f rasa yang pal ing singkat di ant ara pil ihan

yang t ersedia yang mempunyai ruj ukan sama.

(3) Ist il ah yang dipil ih adal ah kat a at au f rasa yang bernil ai rasa (konot asi) baik.

(4) Ist il ah yang dipil ih adal ah kat a at au f rasa yang sedap didengar (euf onik).

(5) Ist il ah yang dipil ih adal ah kat a at au f rasa yang bent uknya sesuai kaidah bahasa

Indonesia.

c) Nama dan Tata Nama

Nama adal ah kat a at au f rasa yang berdasarkan kesepakat an menj adi t anda

pengenal benda, orang, hewan, t umbuhan, t empat , at au hal . Tat a nama (nomenkl at ur) adal ah perangkat perat uran penamaan dal am bidang il mu t ert ent u,

sepert i kimia dan biol ogi, besert a kumpul an nama yang dihasil kannya. Mi sal nya: al dehida, primat, nat rium

2. Kelas Kata

a. Nomina (Kata Benda)

Nomina at au kat a benda dari segi semant is adal ah kat a yang mengacu pada

manusia, binat ang, benda, dan konsep at au pengert ian (Hasan Al wi, 2003: 2013).

Dengan demikian, kat a benda adal ah semua kat a yang merupakan nama diri, benda,

at au segal a sesuat u yang dibendakan. Kat a benda bisa dikel ompokkan at as kat a

abst r ak dan kat a konkret .

Kat a benda abst rak yait u kat a-kat a yang menunj ukkan sesuat u yang t idak dapat

dil ihat at au diraba. Kat a-kat a benda abst rak ini ada yang berbent uk kat a dasar,

cont oh: i de, i l ham, t abi at , r asa. Sel ain it u, kat a-kat a abst rak ada j uga yang berbent uk kat a berimbuhan, kat a j enis ini t erbent uk dari j enis kat a yang lain.

Cont oh:

Kekuat an = ke-an + kuat

(6)

Kat a benda konkret yai t u kat a benda yang dapat dit angkap ol eh pancaindra,

sepert i mej a, buku, sepeda. Ciri-ciri kata benda

A. Pada kal im at yang berpr edikat kat a kerj a, kat a benda menduduki f ungsi

sebagai subyek, obyek, at au pel engkap.

Cont oh:

Ibu membel ikan adik baj u baru.

S P O Pel

b) Tidak dapat didahul ui ol eh kat a ingkar “ t idak” .

Cont oh:

Ti dak ibu yang membel ikan baj u.

c) Dapat diikut i kat a sif at dengan menggunakan “ yang”

Cont oh:

Kakak yang baik hat i. Ibu yang baik hat i b. Verba (Kata Kerj a)

Verba at au kat a kerj a adal ah kat a yang menyat akan perbuat an, t indakan, pekerj aan,

at au keadaan, misal nya makan, l ari , duduk.

Ci ri verba dapat di ket ahui l ew at peri l aku semant i k, sint aksi s, dan bent uk

morf ol ogisnya. Pada umumnya, verba memil iki ciri berikut .

1) Ver ba berf ungsi sebagai predikat at au int i predikat suat u kal i mat . Ver ba

j uga dapat berfungsi yang lain di luar fungsi predikat .

2) Secara inheren, verba mengandung makna ‘ perbuat an (aksi), proses, at au

keadaan yang bukan sif at at au bukan kual it as’ .

3) Verba yang bermakna ‘ keadaan’ t idak dapat diberi pref iks t er - unt uk menyat akan makna ‘ pal i ng’ . Jadi, t idak ada kat a *t er hi dup, *t er mat i , dan *t er pi ngsan.

4) Secara um um, verba t idak dapat bergabung dengan kat a pet unj uk

kesangat an (Zaenal Arifin, 2008: 85).

Bent uk kat a kerj a t erdiri at as:

1) Kat a ker j a dasar , yai t u kat a kerj a yang ber bent uk kat a dasar .

(7)

2) Kat a kerj a berimbuhan, yait u kat a kerj a yang t erbent uk dari j enis kat a l ain

mel al ui proses pengimbuhan.

Cont oh: mencangkul = me + cangkul (kat a benda)

mengeras = me + keras ( kat a sif at )

Berdasarkan j enisnya kat a kerj a t erdiri at as:

1) Kat a kerj a t ransit if , yait u kat a kerj a akt i f yang dal am penggunaanya

memerl ukan obj ek.

Cont oh : Andi mengendarai mobil dengan hat i-hat i.

S P=kt kerj a O

2) Kat a kerj a int ransi t i f yai t u kat a kerj a yang dal am penggunaannya t idak

memerl ukan obj ek.

Cont oh : Ayah t idur di ruang t amu.

S P ket . T

Adik bernyanyi gembira.

S P Pel

c. Adj ektiva (Kata Sifat)

Adj ekt iva adal ah kat a yang menyat akan sif at dan keadaan suat u benda at au

yang dibendakan, misal nya manis, besar, j auh, gelap, murah.

Fungsi adj ekt iva di dal am kal imat adal ah memberikan ket erangan l ebih khusus

t ent ang sesuat u yang dinyat akan ol eh nomina dal am kal imat (Hasan Al wi , 2003:

171). Adj ekt iva dapat berf ungsi predi kat if at aupun adverbi al . Fungsi predikat if

dan adverbial it u dapat mengacu ke suat u keadaan. Adj ekt iva dapat digunakan

unt uk menyat akan t ingkat kual it as dan t ingkat bandingan acuan nomina yang

dit erangkan (Zaenal Arifin, 2008: 98-99).

d. Kat a Tugas

Kat a t ugas yai t u kat a-kat a yang bert ugas mem perl uas kal i mat int i menj adi

kal i mat l uas dan sekal i gus berf ungsi menandai ant ara kat a-kat a penuh dal am

sebuah kal imat (Gorys keraf , 1991: 107). Kat a t ugas dapat dibagi at as preposisi

(kat a depan), adverbi a (kat a ket er angan), dan konj ungsi (kat a penghubung).

(8)

Disebut j uga kat a perangkai, berf ungsi sebagai perangkai kel ompok kat a dal am

kal imat . Pada umumnya kat a benda merangkaikan kat a benda dengan kat a l ain,

misal nyadi, ke, dari , bagi , unt uk, dari pada, kepada. Preposisi memiliki beberapa f ungsi berikut ini.

1) menyat akan t empat , yait u dari , ant ara, di 2) menyat akan wakt u, yait u pada

3) menyat akan al at yait u dengan

4) mengant arkan obyek t ak l angsung, yai t u bagi , akan, buat , t ent ang, dan kepada

f. Adverbia (Kata Keterangan)

Adverbia at au kat a ket erangan adal ah kat a yang digunakan unt uk memberi

penj el asan pada kalimat at au bagian kalimat dan t idak bersif at menerangkan

keadaan, misal nya bar angkal i , memang, mungki n, sekal i , sedang, bel um, masi h, cukup, hanya, cuma, separuh.

g. Konj ungsi (Kata Penghubung)

Konj ungsi at au kat a penghubung yait u kat a yang di gunakan unt uk

menghubungkan kat a dengan kat a, kat a dengan f rasa, f rasa dengan f rasa, kl ausa

dengan kal imat , kat a dengan kal imat , dan sebagainya, misal nya dan, kar ena, ket i ka, sert a, bahwa, t et api , j i ka, set el ah, kecual i.

DISCLAIMER

BAHAN BACAAN INI BERSUMBER DARI MODUL DIKLAT GURU PEMBELAJAR: KAJIAN MATERI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH DASAR (DIRJEN GTK, 2016) DAN HANYA DIGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN DIKLAT DALAM JARINGAN.

Referensi

Dokumen terkait

Mata pelajaran Pengantar Administrasi Perkantoran (PAP) diberikan kepada peserta didik 2 kali tatap muka dalam satu minggu, sebagian kelas dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan (

Diharapkan yang datang dalam proses klarifikasi teknis adalah Direktur Perusahaan, jika diwakili diwajibkan membawa surat kuasa/tugas bermaterai

Kafein banyak digunakan di dalam makanan dan minuman ringan karena memiliki karakteristik rasa yang pahit dank has (Sadler, 1999) rasa pahit dari kafein pada

Undangundang No 27 tahun 2007 mengatur bahwa reklamasi harus dapat menjamin keberlanjutan kehidupan dan penghidupan masyarakat, menjamin keseimbangan antara

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pilihan alternatif metode pembelajaran kepada pendidik yaitu penerapan Assessment- Feedback dalam pelaksanaan KBM

Gambar 4.5 Tampilan Hasil Pengujian Proses Dekripsi Dengan Sandi Sama 47 Gambar 4.6 Tampilan Hasil Pengujian Proses Dekripsi Dengan Sandi Berbeda 47 Gambar 4.4 Tampilan

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2005, perlu menetapkan Wilayah Kerja Gas Metana Batubara, Bentuk Kontrak Kerja Sama, dan Ketentuan Pokok Kerja

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, dengan ini kami mengundang Perusahaan Saudara untuk dapat mengikuti Klarifikasi dan Negosiasi Harga, bertempat di Kantor Sekretariat Unit