• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK DI ARSIFAB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK DI ARSIFAB"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

8

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK DI ARSIFAB

3.1 Kedudukan dan Koordinasi 3.1.1. Kedudukan

Kedudukan penulis di perusahaan ARSIFAB yaitu sebagai intern.

Selama pelaksanaan Kerja Praktik, penulis berada di bawah pengawasaan Yusrizal Mukaddis selaku pembimbing lapangan dan Project Architect.

Mahasiswa Kerja Praktik memiliki tugas untuk membantu Project Architect dalam mengerjakan beberapa proyek yang dibutuhkan.

Lingkup kerja yang dilakukan oleh mahasiswa Kerja Praktik antara lain melakukan studi preseden, membuat visualisasi 3D, membuat gambar kerja seperti denah, tampak, potongan, door and window schedule, perhitungan spesifikasi dan kuantitas material, isometri, exploded struktur dan gambar-gambar detail menggunakan software ARCHICAD, SketchUp, Layout SketchUp, Adobe Photoshop, dan Adobe Indesign.

Selama 6 bulan Kerja Praktik, proyek yang dikerjaan oleh penulis berupa Modul Hunian A0.01, Modul Hunian A1.01, Puri Narrow Extention, KANIWA 2.0, Masjid Sawangan, Modul Hunian 4x16, dan Willow Pods.

3.1.2. Koordinasi

Selama pelaksanaan Kerja Praktik, mahasiswa Kerja Praktik berada dalam pengawasan dan koordinasi langsung dengan Yusrizal Mukaddis selaku pembimbing lapangan dan Project Architect. Perolehan dan pembagian tugas seluruh mahasiswa Kerja Praktik diatur dan dikoordinasikan oleh pembimbing lapangan. Di ARSIFAB, mahasiswa Kerja Praktik diberikan kesempatan dan tanggung jawab untuk membantu Project Architect dalam proses pengerjaan proyek mulai dari tahap

(2)

9

konseptual hingga tahap desain atau konstruksi. Tugas yang diberikan akan sangat beragam dan disesuaikan dengan proyek yang diberikan oleh Project Architect.

Berikut merupakan bagan alur koordinasi bagi mahasiswa/i Kerja Praktik di konsultan arsitektur ARSIFAB:

Gambar 3.1. Bagan Alur Koordinasi di ARSIFAB (Sumber : Data Penulis, 2021)

3.2 Tugas yang Dilakukan

Selama 5 bulan pelaksanaan Kerja Praktik di ARSIFAB, penulis mengerjakan beberapa proyek yang diberikan oleh Project Architect secara Work from Home (WFH) maupun Work from Office (WFO). Proyek yang dikerjakan penulis merupakan proyek hunian dan retail yang terdiri dari Modul Hunian A0.01, Modul Hunian A1.01, Puri Narrow Extention, KANIWA 2.0, Masjid Sawangan (Atelier Riri), Modul Hunian 4x16 dan Willow Pods.

Berikut merupakan tabel pekerjaan yang penulis lakukan selama pelaksanaan Kerja Praktik secara Work from Home (WFH) dan Work from Office (WFO):

Minggu Proyek Keterangan

1 - 2 Modul Hunian A0.01 - Membuat Layering - Membuat DTP

- Membuat finishing lantai dan dinding - Layouting gambar kerja

- Membuat door and window schedule - Membuat detail kamar mandi

(3)

10

3 Modul Hunian A1.01 - Membuat 3D bangunan (ARCHICAD)

4 - 11 Willow Pods dan Modul Hunian A0.01

Willow Pods

- Membuat 3D Module 1, Module 2, Module 3, Musholla, Kamar Mandi, dan Storage (ARCHICAD)

- Membuat 3D struktur plat lantai, railing, Panel Vertical Garden, Panel ACPM (SketchUp)

- Editing Render Image (Photoshop) - Membuat denah, skema plumbing,

dan skema elektrikal

- Membuat DED Module 2 dan 3 - Membuat gambar detail Panel

Vertical Garden, Panel ACPM, railing, dan kolom

- Membuat gambar detail bench dan area bak sampah

Modul Hunian A0.01

- Membuat 3D tangga dan storage modul hunian A0.01 (ARCHICAD) 12 Puri Narrow Extention Puri Narrow Extention

- Membuat 3D (ARCHICAD) - Membuat DED

13 - 14 Willow Pods - Membuat gambar detail tangga putar - Membuat 3D Module 4

(ARCHICAD)

- Membuat 3D struktur railing (SketchUp)

- Membuat DED Module 4 15 - 16 KANIWA 2.0 - Mencari referensi konsep - Mengatur tata letak pods - Membuat 3D taman eksisting - Explore bentuk, material, dan fasad

pods

- Membuat landscaping 17-18 Masjid Sawangan dan

Willow Pods

Masjid Sawangan - Membuat 3D Toilet Willow Pods

- Membuat denah dan tampak Module

(4)

11

1, 2, dan 3 (colored version) - Membuat isometri dan exploded

rangka Module 1 dan 4

- Membuat 3D dan DED Module 2+1 19 - 23 Interior Willow Coffee,

Modul Hunian 4x16, Willow Pods

Interior Willow Coffee - Membuat 3D (SketchUp) Modul Hunian 4x16

- Membuat 3D (ARCHICAD) Willow Pods

- Membuat 3D dan DED Module 1+1 - Membuat detail dan exploded

flashing Module 1

- Membuat door and window schedule - Membuat layout gambar kerja - Membuat gambar detail sumur

resapan dan septictank

Tabel 3.1. Detail Pekerjaan Yang Dilakukan Selama Kerja Praktik (Sumber : Data Penulis, 2021)

3.3 Uraian Pelaksanaan Kerja Praktik

Selama pelaksanaan Kerja Praktik di ARSIFAB dalam 6 bulan, terhitung dari 24 Mei 2021 hingga 29 Oktober 2021, terdapat 3 proyek dengan bobot kerja terbanyak dan paling detail, yaitu proyek Modul Hunian A0.01, Puri Narrow Extention, dan Willow Pods.

3.3.1. Proses Pelaksanaan 3.3.1.1. Modul Hunian A0.01

ARSIFAB sedang mengembangkan inovasi desain hunian dengan sistem modular dan prefabrikasi yang efisien dan praktis. Saat ini, ARSIFAB telah menyediakan 6 Tipe (Tipe A, B, C, D, E, dan F) dengan 63 kemungkinan desain untuk setiap tipe yang dibutuhkan pengguna.

Desain hunian tersebut nantinya dapat secara praktis diproses melalui website maupun aplikasi bagi publik untuk langsung dapat memilih

(5)

12

modul-modul ruang yang diinginkan sesuai kebutuhan. Setelah memilih, aplikasi tersebut akan langsung memberikan opsi desain dan mensimulasikan biaya serta lahan yang dibutuhkan sesuai modul yang telah dipilih oleh klien.

Modul Hunian A0.01 merupakan modul tipe A pertama yang mencakupi seluruh kebutuhan pengguna dalam rumah tinggal. Modul A0.01 menyediakan 16 modul (6 main modul dan 10 sub modul). Main modul meliputi 3 modul bedroom (master bedroom, bedroom 1, bedroom 2) dan 3 modul bathroom (main bathroom, bathroom 1, bathroom 2). Sub Modul meliputi 1 modul living room, 1 modul dining room, 1 modul kitchen, 1 modul pantry, 1 modul service bedroom, 1 modul service bathroom, 1 modul storage, 1 modul powder room, 1 modul laundry dan 1 modul balcony. Modul ini dirancang di atas lahan seluas 99 meter persegi dan memiliki 2 lantai dengan total luas bangunan sebesar kurang lebih 107 meter persegi.

Untuk mengerjakan tugas pertama, penulis diperkenalkan dan dijelaskan terlebih dahulu mengenai sistem prefabrikasi yang diterapkan oleh ARSIFAB pada modul-modul hunian, terutama A0.01 oleh Yusrizal Mukaddis (Mas Yus) selaku Project Architect. Untuk lebih mudah dalam memperoleh pemahaman, penulis diberi tugas untuk merapihkan layer 3D A0.01 pada software ARCHICAD sesuai dengan pengelompokan objek yang sama agar mudah dalam mengatur visibilitas yang ingin ditampilkan pada sebuah gambar.

Setelah merapihkan layer, penulis diberi tugas untuk melengkapi model 3D A0.01. Pertama, penulis membuat visualisasi 3D dari tipikal jendela dan pintu yang nantinya akan terus digunakan dalam desain ARSIFAB. Kemudian, penulis diberi tugas untuk melengkapi 3D interior A0.01, seperti pembuatan tangga, storage bawah tangga, dan powder room.

(6)

13

Setelah selesai mengerjakan model 3D, penulis diberi tugas untuk membuat gambar denah, tampak, potongan, detail kamar mandi, denah kerja lantai, denah kerja dinding, dan skedul pintu jendela. Ini merupakan kali pertama penulis dalam membuat denah kerja lantai dan dinding yang bertujuan untuk menambahkan detail-detail ukuran pada denah, dan juga memberikan notasi material yang digunakan pada setiap ruang yang ada untuk nantinya dapat mempermudah perhitungan kuantitas dan biaya material yang digunakan. Tidak hanya itu, ini juga merupakan kali pertama penulis dalam membuat skedul pintu dan jendela yang bertujuan untuk menggambarkan tipe atau jenis pintu dan jendela yang akan digunakan, lengkap dengan ukuran, material, serta kuantitas pintu dan jendela yang ada pada hunian A0.01.

Setelah selesai mengerjakan gambar kerja, penulis diberi tugas untuk membuat KOP gambar di software ARCHICAD yang nantinya dapat digunakan dalam setiap proyek ARSIFAB.

Setelah pembuatan KOP gambar, penulis diberi tugas untuk memasukkan gambar-gambar kerja ke dalam layout gambar yang telah diberi KOP di software ARCHICAD.

Dalam setiap proses dan tahapan pengerjaan proyek modul hunian A0-01, penulis selalu didampingi dan berdiskusi bersama pembimbing lapangan. Penulis selalu memperoleh masukan dan ilmu-ilmu baru, baik itu dalam hal teknis maupun pengetahuan.

Dari segi teknis, penulis dijelaskan dan diajarkan mengenai pentingnya kerapihan dan kejelasan dalam pembuatan gambar kerja agar infomasi yang ingin disampaikan dan ditunjukkan dapat secara jelas dipahami oleh kontraktor. Sedangkan dari segi pengetahuan, penulis memperoleh ilmu-ilmu desain, seperti tahapan pembangunan, sistem prefabrikasi yang ingin diterapkan, material yang digunakan berikut alasannya, maupun cara mengatur tata ruang dalam hunian yang dapat memaksimalkan space serta kebutuhan pengguna.

(7)

14

Gambar 3.2. Pembuatan 3D Tangga, Railing, Storage, dan Powder Room dengan software ARCHICAD

(Sumber : ARSIFAB, diolah oleh penulis tahun 2021)

Gambar 3.3. Pembuatan 3D Tipikal Jendela dengan software ARCHICAD

(Sumber : ARSIFAB, diolah oleh penulis tahun 2021)

(8)

15

Gambar 3.4. Pembuatan 3D Tipikal Pintu dengan software ARCHICAD

(Sumber : ARSIFAB, diolah oleh penulis tahun 2021)

Gambar 3.5. Tampak A0.01

(Sumber : ARSIFAB, diolah oleh penulis tahun 2021)

3.3.1.2. Puri Narrow Extention

Puri Narrow merupakan proyek rumah tinggal yang telah dibangun oleh Atelier Riri menggunakan sistem prefabrikasi pada tahun 2014 untuk Pak Edo (klien). Kemudian pada bulan Agustus tahun 2021

(9)

16

lalu, klien meminta penambahan 1 modul kamar tidur dengan luas 9 meter persegi (3 x 3 meter) di halaman belakang rumahnya dengan ARSIFAB.

Peran penulis pada proyek ini yaitu membantu Yusrizal Mukaddis (Mas Yus) selaku Project Architect dalam membuat visualisasi 3D dan gambar DED dengan menggunakan software ARCHICAD.

Penulis membantu memvisualisasikan 3D Puri Narrow Extention secara mendetail dengan acuan 3D dari SketchUp yang telah dibuat oleh Project Architect. Pertama, penulis terlebih dahulu membuat grid dan struktur, seperti kolom, balok, dan sloof. Kemudian, penulis membuat ruang santai di lantai 1 terlebih dahulu, lalu setelah itu dilanjutkan membuat 1 modul kamar di lantai 2. Ruang kamar ini nantinya akan memiliki koneksi ke bangunan utama.

Proses pembuatan 3D kamar dimulai dari pembuatan lantai, dinding, dan rangka pada dinding terlebih dahulu. Kemudian mulai diisi dengan perabotan, jendela dan pintu. Setelah itu, penulis mulai membuat ceiling, rangka atap, dan flashing. Sebelum melanjutkan detail-detail 3D, penulis melakukan asistensi kepada Project Architect terlebih dahulu untuk memastikan visualisasi 3D yang dikerjakan telah sesuai dengan ukuran dan material yang akan digunakan. Setelah asistensi, penulis kembali melanjutkan dengan membuat talang air dan pemipaan plumbing.

Dalam proses ini, penulis memperoleh beberapa kali revisi karena peletakkan dan detail talang air yang cukup rumit.

Kemudian, setelah selesai membuat 3D, penulis diberi tugas untuk membuat gambar DED berupa denah, tampak, potongan, detail- detail berupa detail flashing, detail talang air, detail dinding, dan detail lantai, isometri, exploded rangka atap, exploded jendela, skedul pintu dan jendela, serta perhitungan spesifikasi dan kuantitas material.

Dalam setiap proses desain, ARSIFAB memerlukan penggambaran dan perhitungan yang jelas dan detail dari setiap bahan dan material yang akan digunakan dengan selalu mempertimbangan cara

(10)

17

pemasangan yang paling praktis dan efisien, sehingga dapat mempercepat proses pengerjaannya. Dalam memilih material, ARSIFAB berusaha untuk memperhatikan dari segi estetika, praktis dalam pemasangan, harga material, dan kesesuain material terhadap fungsi ruang untuk kenyamanan pengguna. ARSIFAB juga selalu memilih material yang ramah lingkungan agar dapat mereduksi limbah atau sisa buangan material.

Dalam setiap proses pengerjaan Puri Narrow Extention, penulis banyak memperoleh ilmu-ilmu baru dari Yusrizal Mukaddis (Mas Yus) selaku Project Architect, terutama mengenai detail-detail pada hunian dengan sistem prefabrikasi, seperti detail pada dinding, lantai, fasad, rangka atap, serta proses sistem plumbing mulai dari kemiringan atap untuk drainase yang kemudian ditampung dengan talang air dan disalurkan melalui pemipaan yang diletakkan di samping bangunan.

Selain itu, penulis juga memperoleh ilmu mengenai cara penggambaran notasi pada gambar kerja yang komunikatif dan rapih agar desain yang diinginkan dapat terbaca dan tersampaikan dengan jelas.

Gambar 3.6. Pembuatan 3D Ruang Santai (Sumber : ARSIFAB, diolah oleh penulis tahun 2021)

(11)

18

Gambar 3.7. Pembuatan 3D Ruang Kamar (Sumber : ARSIFAB, diolah oleh penulis tahun 2021)

Gambar 3.8. Pembuatan Atap dan Talang Air (Sumber : ARSIFAB, diolah oleh penulis tahun 2021)

(12)

19

Gambar 3.9. Tampak Depan dan Tampak Kanan Puri Narrow Extention

(Sumber : ARSIFAB, diolah oleh penulis tahun 2021)

Gambar 3.10. Tampak Belakang dan Tampak Kanan Puri Narrow Extention

(Sumber : ARSIFAB, diolah oleh penulis tahun 2021)

(13)

20 3.3.1.3. Willow Pods

Willow Pods merupakan proyek retail yang terletak di Bintaro, yang saat ini sedang dalam masa konstruksi untuk Pak Andry (klien).

Willow Pods dibangun dalam lahan seluas 1261 meter persegi dan dengan total luas bangunan sebesar 548,89 meter persegi. Willow Pods dibangun untuk menyediakan tempat bagi para pengusaha di bidang kreatif, mulai dari Food and Beverages, retail dan offices dengan harga yang terjangkau tanpa mengurangi kualitas. Willow Pods ingin memberikan suasana lingkungan yang nyaman, desain yang baik, arsitektur yang unik, dan juga ingin memberikan destinasi baru berupa ruang terbuka dan fasilitas umum bagi para penghuni di sekitar Bintaro dan Jakarta. Selain itu, Willow Pods juga ingin meningkatkan sustainable living melalui brand essence agar dapat menginspirasi banyak orang untuk lebih menjaga kualitas lingkungan.

Peran penulis dalam proyek ini yaitu membantu Yusrizal Mukaddis (Mas Yus) selaku Project Architect dalam mengerjakan visualisasi 3D dan gambar DED dengan menggunakan software SketchUp, ARCHICAD, Adobe Photoshop dan Layout SketchUp. Willow Pods merupakan proyek dengan bobot terbanyak yang dikerjakan oleh penulis selama pelaksanaan Kerja Praktik.

Pertama, penulis diberi tugas untuk membuat 3D dari Willow Pods Module 2 dengan menggunakan software ARCHICAD. Module 2 maksudnya adalah retail pods yang terdiri dari 2 modul, dimana 1 modulnya memiliki ukuran bersih 2,7 x 3 meter. Penulis mulai dengan pembuatan dinding dan lantai terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan membuat pintu dan jendela, dan setelah itu membuat ceiling, rangka atap, serta flashing.

Setelah selesai membuat 3D Willow Pods Module 2, penulis diberi tugas untuk membuat 3D struktur plat lantai Willow dengan

(14)

21

software SketchUp. Setelah itu, dilanjutkan dengan membuat 3D railing Willow yang juga menggunakan software SketchUp.

Selanjutnya, penulis diberi tugas untuk melakukan editing render image Willow dari hasil render oleh Project Architect dengan menggunakan Adobe Photoshop sebagai salah satu output presentasi Preliminary Design ke klien.

Kemudian, penulis diminta membuat gambar skema plumbing dan elektrikal menggunakan software Layout SketchUp untuk melengkapi output presentasi Preliminary Design ke klien. Ini merupakan kali pertama penulis dalam menggunakan software Layout SketchUp dalam proses pembuatan gambar kerja.

Setelah itu, penulis kembali diminta untuk melanjutkan Willow Pods Module 2 dengan membuat gambar denah, tampak, potongan, detail- detail berupa detail flashing, detail dinding, detail lantai, serta detail rangka atap, skedul jendela dan pintu, skema elektrikal, dan spesifikasi serta kuantitas material.

Gambar 3.11. Tampak Depan dan Tampak Kanan Willow Pods Module 2

(Sumber : ARSIFAB, diolah oleh penulis tahun 2021)

Setelah selesai membuat gambar kerja Willow Pods Module 2, penulis diminta untuk membuat 3D dari Willow Pods Module 3 beserta

(15)

22

gambar kerjanya dengan output yang sama seperti Willow Pods Module 2.

Semua pods yang ada menggunakan material dan struktur yang sama sehingga memudahkan dan mempercepat kinerja penulis.

Gambar 3.12. Tampak Depan Willow Pods Module 3 (Sumber : ARSIFAB, diolah oleh penulis tahun 2021)

Selanjutnya, penulis diberi tugas untuk membuat 3D kamar mandi, Storage dan juga Musholla Willow menggunakan software ARCHICAD, beserta gambar kerjanya dengan output yang sama seperti tugas-tugas sebelumnya. Dalam setiap 3D dan gambar kerja yang dibuat oleh penulis, Mas Yus (Project Architect) selalu menjelaskan alasan dari setiap penggunaan struktur dan material, sehingga penulis dapat lebih memahami mengenai cara berpikir dalam mendesain untuk mencapai efisiensi dengan menggunakan sistem prefabrikasi.

Berikutnya, penulis diberi tugas untuk mengerjakan revisi gambar kerja Willow dan 3D struktur plat lantai 2 Willow, karena terdapat update- an perubahan penggunaan struktur dan peletakkan pada pods.

(16)

23

Setelah itu, penulis kembali diberi tugas untuk membuat 3D Willow Pods Module 1 beserta gambar kerjanya dengan menggunakan software ARCHICAD.

Gambar 3.13. Tampak Depan dan Tampak Kanan Willow Pods Module 1

(Sumber : ARSIFAB, diolah oleh penulis tahun 2021)

Selain membuat 3D pods dan struktur-struktur Willow, penulis juga diberi kesempatan untuk mendesain panel vertical garden yang terletak pada bagian depan bangunan Willow menggunakan software SketchUp. Dalam proses mendesain panel, penulis banyak melakukan eksplorasi dan mencari ide melalui preseden dan hasil diskusi dengan Mas Yus (Project Architect) hingga memperoleh hasil desain yang praktis tanpa mengurangi nilai estetika.

(17)

24

Gambar 3.14. 3D Isometri Panel Vertical Garden (Sumber : ARSIFAB, diolah oleh penulis tahun 2021)

Selain vertical garden, penulis juga diberi tugas untuk membuat panel ACPM (ACP Mirror) menggunakan software SketchUp dan mencoba mengeksplorasi rangka ACPM yang dapat terpasang secara praktis dan rapih, serta berusaha untuk tidak terlalu terekspos agar tidak mengurangi nilai estetika. Setelah membuat 3D panel vertical garden dan ACPM, penulis diminta untuk membuat gambar detail dari setiap panel yang telah dibuat menggunakan software Layout SketchUp.

Setelah itu, terdapat update-an perubahan untuk desain Wilow, sehingga penulis diminta untuk mengerjakan revisi denah, tampak, potongan, serta skema plumbing dan elektrikal dari software Layout SketchUp. Kemudian, penulis diberi tugas untuk membuat gambar detail kolom Willow dan gambar detail bench serta area bak sampah Willow dengan software Layout SketchUp.

(18)

25

Gambar 3.15. Denah, Tampak Depan, dan Tampak Belakang Bench dan Area Bak Sampah

(Sumber : ARSIFAB, diolah oleh penulis tahun 2021)

Selain membuat gambar kerja berupa denah, tampak, potongan, detail, dan skema plumbing serta elektrikal, untuk pertama kalinya penulis diminta untuk membuat gambar denah yang menunjukkan jarak antar kolom, jarak antar pods, dan dimensi lansekap dengan software Layout SketchUp. Hal tersebut diperlukan untuk memudahkan kontraktor saat pengukuran di lapangan.

Selanjutnya, penulis diminta untuk membuat 3D Willow Pods Module 4 beserta gambar kerjanya dengan software ARCHICAD. Setelah itu, penulis diminta untuk membuat gambar detail untuk tangga putar dan railing Willow dengan software Layout SketchUp.

Untuk mempermudah penggambaran desain saat presentasi ke klien, penulis diminta untuk membuat gambar denah dan tampak Willow Pods Module 1, Module 2, Module 3, dan Module 4 versi berwarna dengan minim notasi.

(19)

26

Gambar 3.16. Tampak Depan Willow Pods Module 1 (Colored Version)

(Sumber : ARSIFAB, diolah oleh penulis tahun 2021)

Saat melakukan site visit untuk melihat progress pengerjaan konstruksi, terdapat pohon eksisting pada lahan kamar mandi dan storage, sehingga penulis harus membuat revisi gambar kerja kawasan dengan software Layout Sketchup, dan kamar mandi serta storage dengan software ARCHICAD.

Karena pods akan segera dikerjakan di lapangan, Mas Yus (Project Architect) meminta penulis untuk menambahkan output gambar isometri eksterior, isometri rangka, isometri flashing, exploded struktur, serta exploded flashing dari Module 1, Module 2, Module 3, dan Module 4 agar memudahkan kontraktor dalam melihat detail spesifikasi dan kuantitas material yang akan digunakan pada tiap-tiap pods.

(20)

27

Gambar 3.17. Isometri Eksterior Willow Pods Module 1 (Sumber : ARSIFAB, diolah oleh penulis tahun 2021)

Kemudian, klien meminta desain interior untuk bisnis kafe nya di salah satu pods, sehingga penulis diberi tugas untuk membuat desain interior Willow Coffee dengan menggunakan software SketchUp. Dalam prosesnya, penulis banyak berdiskusi dengan Mas Yus (Project Architect) mengenai desain dan material yang akan digunakan sesuai dengan color mood dan konsep yang diinginkan oleh klien.

Setelah selesai mengerjakan 3D interior Willow Coffee, penulis membuat gambar skematik dari denah, tampak, serta potongan Willow Coffee dengan menggunakan software SketchUp, yang kemudian dimasukkan ke dalam Adobe Indesign.

(21)

28

Gambar 3.18. Denah Willow Coffee (Sumber : ARSIFAB, diolah oleh penulis tahun 2021)

Gambar 3.19. Tampak Depan Willow Coffee (Sumber : ARSIFAB, diolah oleh penulis tahun 2021)

(22)

29

Gambar 3.20. Perspektif Interior Willow Coffee

(Sumber : ARSIFAB, dokumen Yusrizal Mukaddis, diolah oleh penulis tahun 2021)

Gambar 3.21. Perspektif Interior Willow Coffee

(Sumber : ARSIFAB, dokumen Yusrizal Mukaddis, diolah oleh penulis tahun 2021)

(23)

30

Gambar 3.22. Perspektif Eksterior Willow Coffee

(Sumber : ARSIFAB, dokumen Yusrizal Mukaddis, diolah oleh penulis tahun 2021)

Gambar 3.23. Perspektif Eksterior Willow Coffee

(Sumber : ARSIFAB, dokumen Yusrizal Mukaddis, diolah oleh penulis tahun 2021)

Selanjutnya, terdapat perubahan kembali pada desain Willow sehingga Willow Pods Module 4 tidak jadi digunakan dan kemudian diganti dengan Willow pods Module 1+1 dan Module 2+1. Penulis segera

(24)

31

membuat 3D beserta gambar kerjanya dengan menggunakan software ARCHICAD agar dapat mempercepat pengerjaan di lapangan.

Gambar 3.22. Tampak Depan Willow Pods Module 1+1 (Sumber : ARSIFAB, diolah oleh penulis tahun 2021)

Gambar 3.23. Tampak Depan Willow Pods Module 2+1 (Sumber : ARSIFAB, diolah oleh penulis tahun 2021)

(25)

32

Terakhir, penulis diberi tugas untuk menyatukan gambar-gambar kerja Willow ke dalam kertas A1 dengan software Layout SketchUp untuk pemrosesan IMB (Izin Merindikan Bangunan), dan juga menambahkan gambar detail sumur resapan serta septictank.

Selama proses pengerjaan proyek Willow Pods, penulis selalu berada dalam pengawasan dan bimbingan Yusrizal Mukaddis (Mas Yus) selaku Project Architect dan pembimbing lapangan. Proyek ini banyak memberikan pengalaman bagi penulis, dimana penulis dapat memperoleh kesempatan untuk melihat secara langsung proses pengawasan konstruksi bangunan dari tahap awal serta pentingnya membuat output gambar yang komunikatif agar tidak terjadi kesalahpahaman antar stakeholder. Melalui proyek ini, penulis juga mendapat kesempatan untuk menambah skill software Layout SketchUp dalam proses pembuatan gambar kerja yang lebih cepat karena langsung dapat terhubung dengan software SketchUp apabila terdapat perubahan pada 3D. Proyek ini juga mendorong penulis untuk terus bereksplorasi untuk dapat membuat 3D yang sangat detail pada software ARCHICAD sehingga dapat membuat output gambar yang jelas dan komunikatif.

3.3.2. Kendala yang Ditemukan

Berikut merupakan beberapa kendala yang ditemukan oleh penulis selama pelaksanaan Kerja Praktik di ARSIFAB:

1. Modul Hunian A0.01

Kendala yang dirasakan penulis saat mengerjakan proyek modul hunian A0.01 adalah pemahaman yang masih minim mengenai sistem modular dan prefabrikasi. Minimnya pengetahuan penulis tersebut menyebabkan sedikit keterlambatan dalam proses pengerjaan tugas. Selain itu, karena modul hunian A0.01 merupakan proyek pertama penulis selama pelaksanaan Kerja Praktik, penulis masih memiliki keterbatasan skill untuk

(26)

33

menggunakan software ARCHICAD yang nantinya akan terus digunakan oleh ARSIFAB, sehingga perlu waktu untuk mengulas dan mempelajari kembali penggunaan software agar dapat mempercepat pengerjaan tugas.

2. Puri Narrow Extention

Kendala yang dirasakan penulis saat mengerjakan proyek Puri Narrow Extention adalah keterbatasan kemampuan penulis dalam menggunakan software ARCHICAD saat pembuatan flashing dengan bentuk yang cukup rumit mengikuti liku atap spandek pasir, sehingga penulis harus membuatnya dari software SketchUp, lalu kemudian di import ke dalam software ARCHICAD.

3. Willow Pods

Kendala yang dirasakan penulis saat mengerjakan proyek Willow Pods adalah keterbatasan pengetahuan penulis terhadap material dan detail pemasangan, sehingga setiap melakukan penggambaran detail, penulis banyak bertanya dan memastikan kepada Mas Yus (Project Architect) agar penggambarannya tepat dan sesuai, sehingga tidak terjadi kesalahan saat di lapangan dan tidak ada kesalahpahaman antar disiplin.

3.3.3. Solusi Atas Kendala yang Ditemukan

Berikut merupakan solusi atas kendala yang ditemukan oleh penulis selama pelaksanaan Kerja Praktik di ARSIFAB:

1. Modul Hunian A0.01

Solusi atas kendala yang dirasakan penulis saat mengerjakan proyek modul hunian A0.01 adalah dengan banyak berdiskusi dan bertanya kepada Mas Yus (Project Architect) dan Mbak Ivana

(27)

34

(Project Director) terkait sistem prefabrikasi yang diterapkan oleh ARSIFAB, serta inisiatif pribadi untuk mengulik desain hunian maupun retail yang telah menerapkan sistem prefabrikasi di Indonesia maupun proyek-proyek di negara lain. Selain itu, penulis juga berusaha untuk banyak belajar mengenai software ARCHICAD dengan bertanya kepada Kak Naufal (Junior Architect), mencari tutorial di youtube, dan mencoba eksplorasi sendiri mengenai tools dan setting-an yang ada pada ARCHICAD.

2. Puri Narrow Extention

Solusi atas kendala yang dirasakan penulis saat mengerjakan proyek Puri Narrow Extention adalah dengan lebih mempelajari penggunaan software ARCHICAD, dan tidak selalu memaksakan apabila tidak dapat membuat suatu objek yang rumit dengan ARCHICAD. Akan jauh lebih baik dan cepat apabila langsung menggunakan software lainnya untuk membuat objek tersebut kemudian di import ke dalam ARCHICAD agar tidak terlalu banyak menghabiskan waktu dan menyebabkan keterlambatan penyelesaian pengerjaan.

3. Willow Pods

Solusi atas kendala yang dirasakan penulis saat mengerjakan proyek Willow Pods adalah dengan aktif berdiskusi dan bertanya kepada Project Architect mengenai kesulitan dan ketidakpahaman mengenai gambar detail yang sedang dikerjakan, serta selalu membiasakan diri untuk inisiatif melakukan pengecekan ulang terhadap lembar-lembar yang telah dikerjakan agar dapat mengurangi kesalahan-kesalahan pada gambar.

Referensi

Dokumen terkait

Temuan penelitian bahwa konsepsi tauhid menurut Muhammad bin Abdul Wahab, terdiri dari tiga, yaitu tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid asma wa sifatihi yang berarti

Penelitian yang sudah dilakukan memiliki hasil yang bervariasi terutama pengaruh citicolin pada pasien stroke iskemik, perbedaan ini misalnya terlihat pada ICTUS

Perancangan perkakas bantu pemegang dan penuntun (jig) untuk pemotongan dan pelubangan rangka atap baja ringan diharapkan dapat bermanfaat dalam produksi masal

al (2002) menjelaskan bahwa tanaman bibit kering yang terdiri dari bagian batang, daun, kulit kayu, umbi, rimpang, akar, biji, bunga atau bagian-bagian tubuh tumbuhan

Seumur hidup tinggal dengan keluarga besar Ayah di kampung ini, rasanya tidak mungkin Ayah bisa tertarik pada perempuan yang punya profesi seperti yang dij alankan Mariana..

3.11.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. 3.11.2 Mengidentifikasi proses pembentukan bayangan pada cermin datar dan lengkung 3.11.3 Mengidentifikasi proses pembentukan

Pada sistem Smart i Classyang dibangun berbasis web yang dapat memberikan informasi mengenai kondisi kelas.Selain i itu sistem ii ini juga akan menampilkan i

Neutron, Eko Tri Sulistyani, I Putu Eka Widya Pratama ……… 1-10 A 102 Kajian Tentang Sifat Kerak Luar Bintang Neutron Dengan Penghampiran. Model Massa Hartree Fock