• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT EDARAN NOMOR : PAS- 40.PK TAHUN 2019 TENTANG PROSEDUR DAN MEKANISME KERJA POS BAPAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SURAT EDARAN NOMOR : PAS- 40.PK TAHUN 2019 TENTANG PROSEDUR DAN MEKANISME KERJA POS BAPAS"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN Jalan Veteran No. 11 Jakarta Pusat

Telepon/Fax. 021-3457996

Laman : www.ditjenpas.go.id, email : sekre.bispa@gmail.com

Yth. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM di

Seluruh Indonesia

SURAT EDARAN

NOMOR : PAS- 40 .PK.01.04.03 TAHUN 2019

TENTANG

PROSEDUR DAN MEKANISME KERJA POS BAPAS

1. Latar Belakang

Bahwa Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Pasal 4 ayat 1 dan 2) mengamanatkan Balai Pemasyarakatan (Bapas) didirikan di setiap

Kabupaten/Kota.

Bahwa Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak secara fungsional, tugas dan fungsi Bapas semakin strategis dan penting sejak pra adjudikasi, adjudikasi dan post adjudikasi, meliputi pelaksanaan fungsi penelitian kemasyarakatan (Litmas), pendampingan, pembimbingan dan pengawasan serta tugas perencanaan program pembinaan dan evaluasi pada Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS) dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA).

Bahwa berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, salah satu faktor yang menghambat pelaksanaan pelayanan dan pembinaan pemasyarakatan disebabkan wilayah kerja Balai Pemasyarakatan (Bapas) terlampau luas. Sementara, jumlah SDM Pembimbing Kemasyarakatan (PK), sarana dan prasarana serta daya dukung operasional lainnya sangat minim jika dibandingkan dengan jumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang harus dilayani. Kondisi tersebut pada gilirannya menggangu optimalisasi pelayanan dan pembinaan menjadi tidak optimal.

Bahwa untuk mengantisipasi permasalahan dimaksud perlu dilakukan langkah- langkah percepatan pelayanan di bidang pemasyarakatan dengan membentuk Pos Bapas, guna mendekatkan jangkauan dan akses layanan.

Bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 22 Tahun 2016 tentang Jabatan Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 23 Tahun 2016 tentang Jabatan Fungsional Asisten Pembimbing

(2)

2 Kemasyarakatan dipandang perlu adanya perubahan terhadap Surat Edaran Direktur Bimkemas dan Pengentasan Anak Nomor PAS.PK.01.05–135 Tahun 2014 tentang Prosedur dan Mekanisme Kerja Pos Bapas.

Bahwa untuk kepentingan dimaksud perlu dikeluarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan tentang Prosedur dan Mekanisme Kerja Pos Bapas.

2. Maksud dan Tujuan a. Maksud

Pendirian Pos Balai Pemasyarakatan (Pos Bapas) dimaksudkan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan Bapas dalam hal pelaksanaan tugas dan fungsinya.

b. Tujuan

1) Mendekatkan jangkauan pelayanan pemasyarakatan yang sulit dilakukan oleh Bapas.

2) Memudahkan klien pemasyarakatan untuk memperoleh pelayanan pemasyarakatan.

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup meliputi maksud dan tujuan, ruang lingkup, dasar hukum, kedudukan, wewenang dan tanggung jawab, prosedur dan mekanisme kerja serta petugas Pos Bapas.

4. Dasar

a. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan;

b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak;

c. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan;

d. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 jo Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006 yang selanjutnya diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan;

e. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 2 Tahun 2014 tanggal 28 Februari 2014 tentang Program Aksi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;

f. Keputusan Menteri Kehakiman No. M.02.PR.07.03 Tahun 1987 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak.

5. Isi Surat Edaran

a. Kedudukan Pos Bapas

1) Pos Bapas dapat dibentuk di setiap Kabupaten/Kota, dengan mempertimbangkan kemampuan jangkauan Bapas induk untuk melaksanakan tugas dan fungsinya;

2) Pos Bapas bertempat di Lapas/ Rutan/ Cabang Rutan atau dengan memanfaatkan gedung Bapas yang baru dibangun pada tahun 2018;

3) Pembentukan Pos Bapas di setiap Kabupaten/ Kota ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan atau Kepala Kantor Wilayah;.

(3)

3 4) Rutan/ Cabang Rutan/ Lapas yang telah ditetapkan sebagai tempat Pos Bapas wajib menyediakan satu ruangan dan fasilitas lainnya untuk operasional Pos Bapas;

5) Kepala Balai Pemasyarakatan melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi kinerja Pos Bapas dan melaporkan kepada Kantor Wilayah c.q. Kepala Divisi Pemasyarakatan dengan tembusan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan c.q.

Direktur Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak.

b. Tugas dan Tanggung Jawab Pos Bapas

1) Melaksanakan pelayanan Litmas (Litmas proses peradilan, Litmas perawatan tahanan, Litmas pembinaan tahap awal, Litmas asimilasi dan Litmas integrasi);

2) Melakukan pendampingan, pembimbingan dan pengawasan klien pemasyarakatan;

3) Memfasilitasi proses diversi;

4) Menghadiri Persidangan Anak di Pengadilan Negeri bagi ABH (Anak Berhadapan dengan Hukum);

5) Menyusun rencana program perawatan dan evaluasi program perawatan di Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS);

6) Menyusun rencana program pembinaan dan pengawasan pelaksanaan program pembinaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA);

7) Menghadiri sidang TPP di Rutan/Cabrutan/ Lapas;

8) Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan pihak lain;

9) Pejabat Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan/ Asisten Pembimbing Kemasyarakatan yang ditempatkan pada Pos Bapas, dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bapas induk;

10) Kepala Bapas wajib melaksanakan tertib administrasi dan menyiapkan buku-buku register dan lain-lain sesuai ketentuan yang berlaku.

c. Prosedur dan Mekanisme Kerja 1) Pelayanan Litmas

a) Setiap pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh Pejabat Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan/ Asisten Pembimbing Kemasyarakatan pada Pos Bapas, dilaksanakan berdasarkan Surat Tugas yang dikeluarkan oleh Kepala Bapas Induk dan ditembuskan kepada Karutan/ Kacabrutan/ Kalapas setempat.

b) Kepala Bapas Induk melakukan legalisasi/penandatanganan Litmas yang dibuat oleh Pejabat Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan/ Asisten Pembimbing Kemasyarakatan.

c) Proses sebagaimana dimaksud poin a) dan b) dapat dilakukan melalui surat elektronik (email) atau mempergunakan teknologi informasi lain yang tersedia.

(4)

4 2) Pendampingan klien ABH

a) Setiap pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh Pejabat Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan/ Asisten Pembimbing Kemasyarakatan pada Pos Bapas, dilaksanakan berdasarkan Surat Tugas yang dikeluarkan oleh Kepala Bapas Induk;

b) Pejabat Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan/ Asisten Pembimbing Kemasyarakatan melakukan pendampingan di kepolisian, kejaksaan dan pengadilan atau pihak lainnya dan melaporkan kepada Bapas Induk.

3) Pembimbingan Klien Pemasyarakatan

a) Setiap pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh Pejabat Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan/ Asisten Pembimbing Kemasyarakatan pada Pos Bapas, dilaksanakan berdasarkan Surat Tugas yang dikeluarkan oleh Kepala Bapas Induk dan ditembuskan kepada Karutan/ Kacabrutan/ Kalapas setempat;

b) Dalam hal pembimbingan, Pejabat Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan/

Asisten Pembimbing Kemasyarakatan dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dan melaporkan kepada Bapas Induk;

c) Dalam hal masa bimbingan klien berakhir, Pejabat Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan/ Asisten Pembimbing Kemasyarakatan pada Pos Bapas wajib membuat laporan pengakhiran pembimbingan yang dilegalisasi oleh Kepala Bapas Induk.

4) Pengawasan Klien Pemasyarakatan

a) Setiap pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh Pejabat Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan/ Asisten Pembimbing Kemasyarakatan pada Pos Bapas, dilaksanakan berdasarkan Surat Tugas yang dikeluarkan oleh Kepala Bapas Induk;

b) Pejabat Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan/ Asisten Pembimbing Kemasyarakatan pada Pos Bapas wajib berkoordinasi dengan instansi terkait dalam proses pengawasan klien;

c) Menerima dan meneruskan kepada Kepala Bapas Induk permohonan klien yang akan ijin ke luar negeri;

d) Melaporkan hasil pengawasan terhadap klien kepada Kepala Bapas Induk.

d. Petugas Pos Bapas

1) Petugas yang ditempatkan pada Pos Bapas adalah Pejabat Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan/ Asisten Pembimbing Kemasyarakatan yang ditetapkan penugasannya melalui Surat Keputusan Kepala Bapas Induk dengan status kepegawaian sebagai pegawai Bapas Induk ;

2) Untuk memudahkan penanganan Klien untuk semua jenis kategori tindak pidana, Kepala Bapas setidak-tidaknya menempatkan 1 (satu) Pejabat Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan Muda dan 1 (satu) Asisten Pembimbing Kemasyarakatan Mahir pada setiap Pos Bapas;

(5)

5 3) Dalam hal belum terdapat Pejabat Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan/

Asisten Pembimbing Kemasyarakatan yang memenuhi syarat sebagaimana disebutkan pada poin 2), Kepala Bapas dapat menempatkan Pejabat Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan/ Asisten Pembimbing Kemasyarakatan dengan jenjang dibawahnya;

4) Pada saat surat edaran ini dikeluarkan seluruh Petugas Rutan / Cabang Rutan/

Lapas yang tidak diangkat sebagai Pejabat Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan/ Asisten Pembimbing Kemasyarakatan pada Bapas Induk tidak lagi dapat melaksanakan tugas dan fungsi Pos Bapas.

e. Pembinaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

1) Kepala Bapas wajib melakukan pembinaan, pembimbingan, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Pos Bapas;

2) Kepala Bapas melaporkan hasil monitoring sebagaimana dimaksud pada angka 1) kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham c.q. Kepala Divisi Pemasyarakatan dengan tembusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan c.q.

Direktur Bimkemas dan Pengentasan Anak.

6. Penutup

Dengan diberlakukannya Surat Edaran ini, maka Surat Edaran Direktur Bimkemas dan Pengentasan Anak Nomor PAS.PK.01.05–135 Tahun 2014 tentang Prosedur dan Mekanisme Kerja Pos Bapas, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Demikian Surat Edaran ini untuk dipedomani dan dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Ditetapkan di pada tanggal

Jakarta

10 Januari 2019

Tembusan :

1. Kepala Cabang Rutan di seluruh Indonesia;

2. Kepala Rutan di seluruh Indonesia;

3. Kepala Lapas di seluruh Indonesia;

4. Kepala Bapas di seluruh Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait