• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATA CARA INVENTARISASI (SENSUS) BARANG MILIK KABUPATEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TATA CARA INVENTARISASI (SENSUS) BARANG MILIK KABUPATEN"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

1

TATA CARA

INVENTARISASI (SENSUS)

BARANG MILIK KABUPATEN

(2)

INVENTARISASI

Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan Pendataan *) , Pencatatan, dan Pelaporan hasil pendataan BMK.

*) Pendataan: Mencari, Menghitung/Mencacah & Memeriksa

(3)

1. MENCARI

2. MENGHITUNG/MENCACAH

3. MEMERIKSA (Fisik & Dokumen)

.

4. MENCATAT

.

5. MELAPORKAN

INVENTARISASI BMK = 5 M

5 M

(4)

PEJABAT - INVENTARISASI BMK

1. Bupati (Pemegang Kekuasaan Pengelolaan BMK): membuat kebijakan pelaksanaan inventarisasi BMK;

2. Sekda (Pengelola Barang): melakukan koordinasi dalam pelaksanaan inventarisasi BMK;

3. Kepala BPKK (Pejabat Penatausahaan Barang): membantu Pengelola Barang dalam pelaksanaan koordinasi

inventarisasi BMK;

4. Kabid Aset BPKK (Pengurus Barang Pengelola): melakukan rekonsiliasi dalam penyusunan laporan BMK;

5. Kepala SKPK/Unit Kerja (Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang): melakukan pencatatan dan inventarisasi BMK yang berada dalam penguasaannya.

6. Pengurus Barang/Pengurus Barang Pembantu:

melaksanakan pencatatan dan inventarisasi BMK.

(5)

MEKANISME INVENTARISASI BMK

PELAPORAN AWAL/

ENTRY DATA FINALISASI SKPK

FINALISASI LAPORAN PEMDA

PELAPORAN SKPK KONSOLIDASI

VERIFIKASI II

(Membandingkan Data Awal Pemda)

><

(Hasil Inventarisasi SKPK)

SOSIALISASI/BIMTEK INVENTARISASI

BMK PENCANANGAN

VERIFIKASI I TIM PENDAMPING

PELAKSANAAN INVENTARISASI

SKPK Berita Acara

Penyusunan Petunjuk Teknis Inventarisasi & Penetapan

Tim Pelaksana Inventarisasi Laporan Provinsi

& Kementerian

(6)

PROSES PENGUMPULAN DATA INVENTARISASI

SEKRETARIAT DINAS BADAN

(DPB)

KECAMATAN (DPB)

:

:

UPT (UPB)

BAGIAN/BIDANG/SE KSI/SUBBAG/BID

(UPB)

KELURAHAN (UPB)

SEKOLAH/UPT/SEKSI /SUBBAG

(UPB)

SEKRETARIAT DINAS BADAN

(DPB)

KECAMATAN (DPB)

DINAS PENDIDIKAN

(DPB)

DINAS PENDIDIKAN

(DPB) :

KELURAHAN (UPB)

PUSTU/PUSKESMAS/

UPT/SEKSI/SUBBAG (UPB)

DINAS KESEHATAN

(DPB)

DINAS KESEHATAN

(DPB) :

(7)

BAHAN BAKU

INVENTARISASI BMK

1. SE Bupati tentang Pelaksanaan Inventarisasi BMK di Lingkungan Kabupaten Gayo Lues;

2. SK Tim Pelaksana Inventarisasi BMK;

3. Buku Kode Lokasi (Kode SKPK);

4. Buku Kode Barang (Permendagri 108/2016);

5. Formulir-formulir (Misalnya, KIBAR, KIR dll);

6. Buku Inventaris BMK SKPK (Daftar Barang Pengguna/DPB) per 31 Desember 20XX;

7. Kartu-Kartu Lainnya yang diperlukan.

(8)

8

DOKUMEN DAN LAPORAN

INVENTARISASI BARANG MILIK KABUPATEN

1. Format 1: Kartu Identitas Barang (KIBAR) – A. Tanah

2. Format 2: Kartu Identitas Barang (KIBAR) – B. Peralatan dan Mesin 3. Format 3: Kartu Identitas Barang (KIBAR) – C. Gedung dan Bangunan 4. Format 4: Kartu Identitas Barang (KIBAR) – D. Jalan, Irigasi & Jaringan 5. Format 5: Kartu Identitas Barang (KIBAR) – E. Aset Tetap Lainnya

6. Format 6: Kartu Identitas Barang (KIBAR) – F. Konstruksi Dalam Pengerjaan 7. Format 7: Baku Kartu Inventaris Ruangan (KIR)

8. Format 8: Buku Inventaris (BI) --- (Rekap KIBAR)

9. Format 9: Rekapitulasi Buku Inventaris (Rekap Hasil Sensus) 10. Format 10: Rekonsiliasi Inventarisasi

11. Format 11: BMK Masih Dalam Proses Penelusuran/Belum Ditemukan 12. Format 12: BMK Dijual/Dihibahkan/Mati

13. Format 13: BMK Ditransfer/Mutasi ke SKPK Lain

14. Format 14: BMK Tidak Tercatat/Baru Ditemukan/Data Baru 15. Format 15: BMK Yang Diberi Nilai

16. Format 16: BMK Kesalahan Pencatatan/Pencatatan Ganda 17. Format 17: BMK Rusak Berat

18. Format 18: BMK Bermasalah/Sengketa 19. Format 19: BMK Digunakan Pihak Lain 20. Format 20: BMK Idle/Tidak Digunakan

21. Format 21: Surat Pernyataan Kebenaran Pelaksanaan Inventarisasi BMK oleh SKPK dan Berita Acara BMK Masih Dalam Penelusuran/Belum Diitemukan Fisiknya

22. Format 22: Berita Acara Hasil Inventarisasi

(9)

Format 1

KARTU IDENTITAS BARANG A (KIBAR – A) TANAH

No. KODE LOKASI : ……….

No

Jenis Nomor Luas Tahun Letak/ Status Tanah

Barang/ Kode Sertifikat Penggunaan Asal Harga Keterangan

Nama Barang Register (M2) Pengadaan Alamat

H a

k Tanggal Nomor usul (ribuan Rp)

Barang/

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

MENGETAHUI

KEPALA SKPK PENGURUS BARANG

(………..) (………..)

NIP. ……… NIP. ………

(10)

Format 2

KARTU IDENTITAS BARANG B (KIBAR – B) PERALATAN DAN MESIN

No. KODE LOKASI : ………

Jenis

Nomor

Asal-

No Kode Barang/ Nomor Merk/ Ukuran/ Bahan Tahun usul Harga Ket

Uru

t Barang Nama Register type CC Pembelian pabrik Rangka Mesin

Polis

i BPKB cara

Barang/ perolehan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

MENGETAHUI

KEPALA SKPK PENGURUS BARANG

(………..) (…………..)

NIP. …… NIP. ……

(11)

!"#$%&'(

!"#$%&'()*$'$"+&,"#"*-&.&/!',"#&0 .1 -)(%*-&("*&,"*-%*"*

No. KODE LOKASI : ………..

!"#$%

&'(')

*'#+$%$ *'#%,)-.%$

/-0%1 /0#,0$

/",0.2 3'.-("#

&'

40)0#52 40#5-#0# 40#5-#0# /'.0%$ 6"+-#5 /-0% 7,0,-%1 &'(')

8%09 :0)50 *",

;)-, &0(0 *'+" )"5$%,") <4=1*4=1>4? 4"),$#5.0,2 4",'#2 <(@? 890(0, A0#5509 #'(') B@ A0#0C *'+" ;%-9

40)0#52 40)0#5 A$+0. A$+0. A0#0C

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

MENGETAHUI

KEPALA SKPK PENGURUS BARANG

(………..) (………..)

NIP. ……… NIP. ………

(12)

!"#$%&')

!"#$%&'()*$'$"+&,"#"*-&(&/!',"#&2 (1 3"4"*5&'#'-"+'&("*&3"#'*-"*

No. KODE LOKASI : ………..

!"#$%

&'(')

&'

40)0#52 *'#%,)-.%$ D0#E0#5 /"F0) /-0%1

<B@?

/",0.2/'

.0%$ 3'.-("# 7,0,-%1 &'(')

!"#$ :0)50 *'#+$%$ *",")0#50#

;)-,

&0(0 *'+" )"5$%,") <*(? <B? <B@? A0#5509 &'(') A0#0C .'+" %"&$ <4=1*4=1>4?

40)0#52 40)0#5 A0#0C

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 117

MENGETAHUI

KEPALA SKPK PENGURUS BARANG

(………..) (………..)

NIP. ……… NIP. ………

(13)

Format 5

KARTU IDENTITAS BARANG E (KIBAR – E) ASET TETAP LAINNYA

No. KODE LOKASI : ………

!"#$%

&'(')

4-.-1D")G-%,0.00# F0)0#51F")H')0. C"I0#1A")#0. 8%09

&' 40)0#52 *"%"#$0#2."F-+0J00# +0#1,-(F-C0# !-(90C A0C-# -%-9 :0)50 *",")0#50#

;)-, &0(0 *'+" )"5$%,") !-+-92 7G"%$K$.0%$ 8%09 D"#H$G,0 40C0# !"#$% -.-)0# L",0.2 L0)0

40)0#52 40)0#5 D"#H-G,0 30")0C D"(F"9$0# D")'9"C0#

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

MENGETAHUI

KEPALA SKPK PENGURUS BARANG

(………..) (………..)

NIP. ……… NIP. ………

(14)

Format 6

KARTU IDENTITAS BARANG F (KIBAR – F) KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

NO. KODE BARANG

No. KODE LOKASI : NO. REGISTER

!"#$%

*'#%,)-.%$140#5-#0# /",0.

3'.-("# A0#5509

&' 40)0#52 40#5-#0# /-0% /'.0$ F-90# 7,0,-% &'(') 8%09M-%-9 &$90$ *",")0#50#

;)-, &0(0 <D=17D=13? 4"),$#5.0,2 4",'#2 <B@? 890(0, A0#5509 &'(') A0C-# A0#0C *'+" D"(F$0J00# .'#,)0.

40)0#52 A$+0. A$+0. B-90$ A0#0C <)$F-0#1>G?

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

MENGETAHUI

KEPALA SKPK PENGURUS BARANG

(………..) (………..)

NIP. ……… NIP. ………

(15)

Form at 7

PEM ERINTAH KABUPATEN GAYO LUES

KARTU INVENTARIS RUANGAN

(HASIL INVENTARISASI)

Provinsi :

Kab/Kota :

Bidang :

Unit Organisasi :

Sub Unit Organisasi :

UPB :

Ruangan : NO. KODE LOKASI :

No Nam a Barang/ No. Seri Tahun

No. Kode Jum lah

Harga Beli/ Keadaan Barang

Merk/ Model Ukuran Bahan Pem buata Barang/ Keterangan

Urut Jenis Barang Pabrik n Barang Register Perolehan Baik Kurang Rusak

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Jumlah

………, ……….

M ENGETAHUI

KEPALA SKPK/UNIT KERJA

PENGURUS BARANG/PENGURUS BARANG PEM BANTU

(… … … ) (… … … ..)

NIP… … … .. NIP… … … ..

(16)

Format 8

BUKU IDENTITAS BARANG

NO. KODE LOKASI :

SKPK :

KABUPATEN / KOTA :

PROVINSI :

&

'

&'(') 7G"%$K$.0%$140)0#5 8%092H0)0 A0C-# ;.-)0# *"0+00# !-(90C

&0(0 B"). &'1%"),$K$.0, 40C0# D")'9"C0#1F)5 4"9$ 40)0#52 40)0#52 *",")0#50#

*'+"

)"5$%,") !"#$% AJG" &'1G0F)$. A592&'N48 D")'9"C0# *'#%,)-.%$ 70,-0# <42*42>4? 40)0#5 :0)50

F0)0#5 40)0#5 890(0, &'N1LC0%$%2B%# A592&'N*'#,27D* <D=7=3?

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

MENGETAHUI

KEPALA SKPK PENGURUS BARANG

(………..)

(………..

)

NIP. ……… NIP. ………

(17)

Format 9

REKAPITULASI BUKU IDENTITAS

(REKAP HASIL INVENTARISASI/SENSUS)

SKPK :

KAB/KOTA :

PROVINSI :

No. GOLONGAN KODE BIDANG

BARANG NAMA BIDANG BARANG JUMLAH BARANG JUMLAH HARGA KET

1 2 3 4 5 6 7

1 01 01 TANAH

2 02 PERALATAN DAN MESIN

02 a. Alat-alat Besar 03 b. Alat-alat Angkutan 04 c. Alat-alat Benkel dan Alat Ukur 05 d. Alat-alat Pertanian/Peternakan 06 e. Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 07 f. Alat-alat Studio dan Komunikasi 08 g. Alat-alat Kedokteran 09 h. Alat-alat Laboratorium 10 i. Alat-alat Keamanan

3 03 GEDUNG DAN BANGUNAN

11 a. Bangunan Gedung 12 b. Bangunan Monumen

4 04 JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN

13 a. Jalan dan Jembatan 14 b. Bangunan Air/Irigasi 15 c. Instalasi

16 d. Jaringan

5 05 ASET TETAP LAINNYA

17 a. Buku Perpustakaan 18 b. Barang Bercorak Kesenian 19 c. Hewan Ternak dan Tumbuhan

6 06 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

Mengetahui ………. , ………..

Kepala SKPK Pengurus Barang

(18)

Format 10

REKONSILIASI INVENTARISASI BMK

Provinsi :

Kab/Kota :

Bidang :

Unit Organisasi :

Sub Unit Organisasi :

UPB : NO. KODE LOKASI:

MENURUT SENSUS MENURUT

ADMINISTRASI SELISIH

No.

G O L .

KODE

B I D A N G NAMA BIDANG BARANG

J U M L A H B A R A N G

J U M L A H H A R G A

J U M L A H B A R A N G

J U M L A H

H A R G A J U M L A H

H A R G A K E T . Urut

B A R A N G D A L A M

R I B U A N

D A L A M R I B U A N

JUMLAH BARANG

D A L A M R I B U A N

(Rp) (Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 = 5 - 7 1 0 = 6 - 8 11

1 1 1 TANAH

2 2 PERALATAN DAN MESIN

2 a. Alat-alat Besar 3 b. Alat-alat Angkutan

4 c. Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur 5 d. Alat-alat Pertanian/Peternakan 6 e. Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 7 f. Alat-alat Studio dan Komunikasi 8 g. Alat-alat Kedokteran

9 h. Alat-alat Laboratorium 1 0 i. Alat-alat Keamanan

3 3 GEDUNG DAN BANGUNAN

1 1 a. Bangunan Gedung 1 2 b. Bangunan Monumen

4 4 JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN

1 3 a. Jalan dan Jembatan 1 4 b. Bangunan Air/Irigasi 1 5 c. Instalasi

1 6 d. Jaringan

5 5 ASET TETAP LAINNYA

1 7 a. Buku Perpustakaan

1 8 b. Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan

1 9 c. Hewan Ternak dan Tumbuhan

6 6 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

PENJELASAN SELISIH:

1 Masih dalam Proses Penelusuran/Belum Ditemukan 2 Dijual/Dihibahkan/Mati

3 Tranfer ke SKPK Lain

4 Penambahan Data Baru/Baru Ditemukan 5 Penilaian

6 Kesalahan Pencatatan

(19)

KODE BARANG KODE LOKASI DAN

Berdasarkan

PERMENDAGRI NO. 108 TAHUN 2016 TENTANG

PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMK

(20)

KODE LOKASI KEPEMILIKAN

(21)

LEVEL KODEFIKASI BMK

(22)

NOMOR KODE LOKASI

(23)

PERBANDINGAN KODEFIKASI BMK

(24)

PERBANDINGAN KODE LOKASI BMK

(25)

PERBANDINGAN LEVEL KODEFIKASI BMK

(26)

KODE BARANG & KODE LOKASI

(27)

PELAKSANAAN

INVENTARISASI (SENSUS)

BARANG MILIK KABUPATEN

(28)

28

TERIMA KASIH

(29)

- 8 -

Lampiran I : Peraturan Bupati Gayo Lues Nomor :

Tanggal :

TATA CARA INVENTARISASI

BARANG MILIK KABUPATEN KABUPATEN GAYO LUES

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Barang Milik Kabupaten (BMK) merupakan salah satu unsur penting dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat. Oleh karena itu pengelolaannya perlu dilakukan secara baik, tertib dan sistematis untuk mendukung pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan tingkat efektifitas yang memadai.

Salah satu bagian yang sangat penting dalam siklus pengelolaan BMK adalah penatausahaan yang terdiri dari kegiatan pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan. Inti kegiatan penatausahaan adalah inventarisasi yakni kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan Barang Milik Kabupaten. Dari kegiatan inventarisasi disusun Daftar Barang yang menunjukkan semua kekayaan daerah yang bersifat kebendaan, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak.

Kegiatan Inventarisasi disamping dilakukan secara rutin bersamaan dengan pencatatan langsung atas mutasi barang daerah juga perlu dilakukan setiap lima tahun dalam bentuk inventarisasi barang daerah untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan up to date. Untuk kelancaran pelaksanaan inventarisasi barang daerah maka perlu disusun petunjuk pelaksanaan yang dapat dijadikan sebagai pegangan bagi para pelaksana inventarisasi barang daerah sehingga hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan.

B. Tujuan

Tujuan inventarisasi Barang Milik Kabupaten adalah:

1. tersedianya data mutakhir secara rinci tentang BMK Kabupaten Gayo Lues meliputi volume/jumlah fisik, spesifikasi, kondisi (baik/rusak ringan/rusak berat) dan sebagainya yang didokumentasikan dalam Daftar Barang Milik Kabupaten Kabupaten Gayo Lues yang dapat mendukung validitas nilai aset tetap dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Gayo Lues;

2. tersedianya data mutakhir tentang barang milik Pemerintah Provinsi Aceh, Pemerintah Pusat serta pihak lainnya yang dikuasai dan dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Gayo Lues;

(30)

- 9 -

3. tersedianya informasi akurat yang dapat dimanfaatkan untuk perencanaan, penentuan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran, pemeliharaan, penghapusan, pengendalian, pemanfaatan dan pengamanan BMK; dan

4. terlaksananya pemutakhiran dan legalisasi status penggunaan BMK pada setiap SKPK/Unit Kerja.

C. Sasaran

Sasaran inventarisasi adalah seluruh barang daerah yang meliputi : 1. Barang Milik Kabupaten Pemerintah Kabupaten Gayo Lues baik yang

dikuasai dan dipergunakan oleh Pemerintah Kabupaten Gayo Lues maupun yang dikuasai dan/atau dipergunakan oleh pihak ketiga dengan status pinjam pakai, yang berada di dalam wilayah maupun di luar wilayah Kabupaten Gayo Lues;

2. Barang Milik Kabupaten Pemerintah Provinsi Aceh yang dikuasai dan dipergunakan oleh Pemerintah Kabupaten Gayo Lues;

3. Barang Milik Negara yang dikuasai dan dipergunakan oleh Pemerintah Kabupaten Gayo Lues.

D. Asas Inventarisasi Barang Milik Kabupaten

Inventarisasi Barang Milik Kabupaten Tahun ….. dilaksanakan untuk memperoleh data yang lengkap mengenai seluruh kekayaan dalam bentuk Barang Milik Kabupaten Pemerintah Kabupaten Gayo Lues yang berada dan dimanfaatkan atau digunakan Daerah dengan memperhatikan:

1. Azas Komprehensifitas, yaitu adanya kesatuan kegiatan yang sama pada seluruh SKPK/Unit Kerja/Sub Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gayo Lues untuk melaksanakan pendataan selengkapnya terhadap seluruh barang daerah yang menjadi sasaran inventarisasi;

2. Azas Fleksibilitas, yaitu bahwa pendataan dilaksanakan secara sederhana, mudah dan tidak rumit namun dapat menyajikan semua data barang yang diperlukan;

3. Azas Efisiensi, yaitu bahwa data yang diperlukan dapat diperoleh secara lengkap serta dapat mencapai sasaran yang diharapkan dengan memanfaatkan bahan, peralatan, waktu, tenaga, dan biaya yang tersedia; dan

4. Azas Kontinuitas, yaitu bahwa data yang diperoleh cukup memadai untuk dijadikan sebagai dasar manajemen aset dan dapat dipergunakan secara berkelanjutan dalam perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran, pemeliharaan, penghapusan, pengendalian, pemanfaatan dan pengamanan Barang Milik Kabupaten.

E. Penyelenggara

Inventarisasi Barang Daerah ini dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Inventarisasi Barang Milik Kabupaten yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati Gayo Lues, yang terdiri dari:

(31)

- 10 -

I. Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat Kabupaten yang terdiri dari:

a. Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan Anggota b. Sekretariat

c. Tim Verifikasi

d. Tim Pendamping/Tenaga Ahli dari Universitas Negeri II. Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat SKPK/UPTD/UPB.

F. Waktu Pelaksanaan

Jadwal pelaksanakan inventarisasi BMK

NO. KEGIATAN

Bulan … Bulan .... Bulan …. Bulan ….

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1. Persiapan

X X

2. Sosialiasi

Kegiatan X X

3. Inventarisasi dan Verifikasi oleh Tim Inventarisasi dan sensus BMK

X X X X X X X X

4. Penyusunan dan

Pencetakan BII

X X

5. Penyampaian Laporan Hasil

Inventarisasi X X

(32)

- 11 - BAB II

KODEFIKASI BARANG MILIK KABUPATEN A. Pengertian

Penatausahaan Barang Milik Kabupaten meliputi kegiatan pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan. Tertibnya penatausahaan Barang Milik Kabupaten dapat sekaligus mewujudkan pengelolaan Barang Milik Kabupaten yang tertib, efektif, dan optimal.

Hasil penatausahaan Barang Milik Kabupaten digunakan dalam rangka penyusunan neraca pemerintah daerah, perencanaan kebutuhan, pengadaan dan pemeliharaan Barang Milik Kabupaten yang secara langsung akan menjadi bahan dalam perencanaan kebutuhan Barang Milik Kabupaten.

Pelaporan Barang Milik Kabupaten disusun menurut neraca yang terdiri dari aset lancar, aset tetap dan aset lainnya. Aset lancar berupa barang persediaan. Aset tetap berupa tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan irigasi dan jaringan, aset tetap lainnya dan konstruksi dalam pengerjaan. Aset lainnya terdiri dari aset tak berwujud, aset kemitraan dengan pihak ketiga dan aset tetap yang dihentikan dari penggunaan operasional pemerintahan.

Pelaporan Barang Milik Kabupaten dilakukan melalui pencatatan Barang Milik Kabupaten yang berada dibawah penguasaannya ke dalam daftar barang pengelola, pengguna barang dan kuasa pengguna barang menurut penggolongan dan kodefikasi barang.

I. TUJUAN

Penggolongan dan kodefikasi Barang Milik Kabupaten bertujuan untuk mempermudah pelaksanaan pengelolaan dan penatausahaan Barang Milik Kabupaten.

II. PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK KABUPATEN Penggolongan dan kodefikasi Barang Milik Kabupaten meliputi:

1. Kode Barang

Kode barang terdiri dari 12 (dua belas) angka/digit yang terbagi dalam 7 (tujuh) level dengan susunan sebagai berikut:

Satu angka/level satu : menunjukkan akun.

Satu angka/level dua : menunjukkan kelompok.

Satu angka/level tiga : menunjukkan jenis.

Dua angka/level empat : menunjukkan objek.

Dua angka/level lima : menunjukkan rincian objek.

Dua angka/level enam : menunjukkan sub rincian objek.

Tiga angka/level tujuh : menunjukkan sub-sub rincian objek.

(33)

- 12 -

a. Level 1 menunjukkan kode akun

Penggolongan dan kodefikasi Barang Milik Kabupaten pada level 1 menunjukkan kode akun yang terdiri dari aset. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.

b. Level 2 menunjukkan kode kelompok

Penggolongan dan kodefikasi Barang Milik Kabupaten pada level 2 menunjukkan kode kelompok yang terdiri dari (Tabel 2.1):

1) aset lancar, yaitu aset yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.

2) aset tetap, yaitu aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum; dan

3) aset lainnya, yaitu Aset lainnya adalah kelompok aset yang tidak termasuk dalam kategori aset lancar dan aset tetap.

Penulisan pada level dua untuk kelompok, sebagai berikut:

1) Kode 1 untuk kelompok aset lancar.

2) Kode 2 untuk kelompok aset tetap.

3) Kode 3 untuk kelompok aset lainnya.

c. Level 3 menunjukkan kode jenis

Penggolongan dan kodefikasi Barang Milik Kabupaten pada level 3 menunjukkan kode jenis yang terdiri dari (Tabel 2.2):

1) Persediaan

Kodefikasi Barang Milik Kabupaten pada aset lancar hanya mencakup barang persediaan. Persediaan merupakan aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Persediaan tidak termasuk sebagai Barang Milik Kabupaten yang diinventarisasi.

2) Tanah

Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai.

3) Peralatan dan mesin

(34)

- 13 -

Peralatan dan mesin dikelompokkan sebagai aset tetap yang mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektronik, inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai.

4) Gedung dan bangunan.

Gedung dan bangunan dikelompokkan sebagai aset tetap yang mencakup seluruh gedung dan bangunan yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai.

5) Jalan, irigasi dan jaringan

Jalan, irigasi, dan jaringan dikelompokkan sebagai aset tetap yang mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap pakai.

6) Aset tetap lainnya.

Aset tetap lainnya dikelompokkan sebagai aset tetap yang mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan irigasi dan jaringan yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.

7) Konstruksi dalam pengerjaan

Konstruksi dalam pengerjaan dikelompokkan sebagai aset tetap yang mencakup aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai seluruhnya.

8) Akumulasi Penyusutan

Akumulasi penyusutan digunakan untuk mencatat akumulasi penyusutan aset tetap yang dimiliki pemerintah daerah.

9) Aset kemitraan dengan pihak ketiga

Aset kemitraan dengan pihak ketiga dikelompokkan sebagai aset lainnya yang merupakan pemanfaatan Barang Milik Kabupaten yang mencakup : Sewa, Kerja Sama Pemanfaatan (KSP), Bangun Guna Serah/Bangun Serah Guna (BGS/BSG) dan Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur (KSPI).

10) Aset tak berwujud

Aset tak berwujud dikelompokkan sebagai aset lainnya yang merupakan aset non keuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual

11) Aset lain-lain

Aset lain-lain dikelompokkan sebagai aset lainnya yang merupakan aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah direklasifikasi ke dalam aset lain-lain. Hal ini dapat disebabkan karena rusak berat, usang, dan/atau aset

(35)

- 14 -

tetap yang tidak digunakan dalam operasional pemerintahan.

Penulisan pada level tiga untuk jenis, sebagai berikut:

1) Untuk kelompok aset lancar dirinci ke dalam jenis, yaitu:

Kode 7 untuk jenis Persediaan.

2) Untuk kelompok aset tetap dirinci ke dalam jenis, yaitu:

a) Kode 1 untuk jenis tanah

b) Kode 2 untuk jenis peralatan dan mesin.

c) Kode 3 untuk jenis gedung dan bangunan.

d) Kode 4 untuk jenis jalan, jaringan dan irigasi.

e) Kode 5 untuk jenis aset tetap lainnya.

f) Kode 6 untuk jenis konstruksi dalam pengerjaan g) Kode 7 untuk jenis akumulasi penyusutan.

3) Untuk kelompok aset lainnya dirinci ke dalam jenis, yaitu:

a) Kode 2 untuk jenis kemitraan dengan pihak ketiga.

b) Kode 3 untuk jenis aset tidak berwujud.

c) Kode 4 untuk jenis aset lain-lain.

d. Level 4 menunjukkan kode objek

Penggolongan dan kodefikasi Barang Milik Kabupaten pada level 4 menunjukkan kode objek yang terdiri dari (Tabel 2.3):

1) Untuk jenis persediaan dirinci ke dalam objek, yaitu:

a) Kode 01 untuk objek barang pakai habis.

b) Kode 02 untuk objek barang tidak pakai habis.

c) Kode 03 untuk objek barang bekas dipakai.

2) Untuk jenis tanah dirinci ke dalam objek, yaitu: Kode 01 untuk objek tanah.

3) Untuk jenis peralatan dan mesin dirinci ke dalam objek, yaitu:

a) Kode 01 untuk objek alat besar.

b) Kode 02 untuk objek alat angkutan.

c) Kode 03 untuk objek alat bengkel dan alat ukur.

d) Kode 04 untuk objek alat pertanian.

e) Kode 05 untuk objek alat kantor dan rumah tangga.

f) Kode 06 untuk objek alat studio komunikasi dan pemancar.

g) Kode 07 untuk objek alat kedokteran dan kesehatan.

h) Kode 08 untuk objek alat laboratorium.

i) Kode 09 untuk objek alat persenjataan.

j) Kode 10 untuk objek komputer.

k) Kode 11 untuk objek alat eksplorasi.

l) Kode 12 untuk objek alat pengeboran.

m) Kode 13 untuk objek alat produksi, pengelolaan dan pemurnian.

n) Kode 14 untuk objek alat bantu eksplorasi.

o) Kode 15 untuk objek alat keselamatan kerja.

p) Kode 16 untuk objek alat peraga.

q) Kode 17 untuk objek peralatan proses/produksi.

r) Kode 18 untuk objek rambu-rambu.

s) Kode 19 untuk objek peralatan olahraga.

4) Untuk jenis gedung dan bangunan dirinci ke dalam objek, yaitu:

(36)

- 15 -

a) Kode 01untuk objek bangunan gedung.

b) Kode 02 untuk objek monumen.

c) Kode 03 untuk objek bangunan menara.

d) Kode 04 untuk objek tugu titik kontrol/pasti.

e) Untuk jenis jalan, jaringan dan irigasi dirinci ke dalam objek, yaitu:

f) Kode 01 untuk objek jalan dan jembatan.

g) Kode 02 untuk objek bangunan air.

h) Kode 03 untuk objek instalasi.

i) Kode 04 untuk objek jaringan.

5) Untuk jenis aset tetap lainnya dirinci ke dalam objek, yaitu:

a) Kode 01 untuk objek bahan perpustakaan.

b) Kode 02 untuk objek barang bercorak kesenian/

kebudayaan/olahraga.

c) Kode 03 untuk objek hewan.

d) Kode 04 untuk objek biota perairan.

e) Kode 05 untuk objek tanaman.

f) Kode 06 untuk objek barang koleksi non budaya.

g) Kode 07 untuk objek aset tetap dalam renovasi.

6) Untuk jenis konstruksi dalam pengerjaan dirinci ke dalam objek, yaitu: Kode 01 untuk objek konstruksi dalam pengerjaan.

7) Untuk jenis akumulasi penyusutan dirinci ke dalam objek, yaitu:

a) Kode 01 untuk objek akumulasi penyusutan peralatan dan mesin.

b) Kode 02 untuk objek akumulasi penyusutan gedung dan bangunan.

c) Kode 03 untuk objek akumulasi penyusutan jalan, irigasi dan jaringan.

d) Kode 04 untuk objek akumulasi penyusutan aset tetap lainnya.

8) Untuk jenis kemitraan dengan pihak ketiga dirinci ke dalam objek, yaitu: Kode 01 untuk objek kemitraan pihak ketiga.

9) Untuk jenis aset tidak berwujud dirinci ke dalam objek, yaitu: Kode 01 untuk objek aset tak berwujud.

10) Untuk jenis aset lain-lain dirinci ke dalam objek, yaitu:

Kode 01 untuk objek aset lain-lain.

11) Untuk jenis akumulasi amortisasi aset tidak berwujud dirinci ke dalam objek, yaitu: Kode 01 untuk objek akumulasi amortisasi aset tidak berwujud.

12) Untuk jenis akumulasi penyusutan aset lainnya dirinci ke dalam objek, yaitu: Kode 01 untuk objek akumulasi penyusutan aset lainnya.

a. Level 05 menunjukkan kode rincian objek Penggolongan dan kodefikasi rincian objek.

b. Level 06 menunjukkan kode sub rincian objek Penggolongan dan kodefikasi sub rincian objek.

c. Level 07 menunjukkan kode sub-sub rincian objek Penggolongan dan kodefikasi sub-sub rincian objek.

(37)

- 16 - 2. Kode Lokasi

Kode lokasi terdiri dari 24 (dua puluh empat) angka/digit yang terbagi dalam 7 (tujuh) level dengan susunan sebagai berikut:

Dua angka/level satu : menunjukkan kode status kepemilikan barang.

Dua angka/level dua : menunjukkan kode barang Intrakomptabel atau barang Ekstrakomptabel.

Dua angka/level tiga : menunjukkan kode provinsi.

Dua angka/level empat : menunjukkan kode kabupaten/kota.

Enam angka/level lima : menunjukkan kode pengguna barang atau kode pengelola barang.

Lima angka/level enam : menunjukkan kode kuasa pengguna barang/ Bupati/ Wakil Bupati/

Sekretaris Daerah/ Sekolah/

Puskesmas/eks UPTD.

Lima angka/level tujuh : menunjukkan kode sub kuasa pengguna barang/ruangan di kantor SKPK.

Penjelasan:

a. Kode status kepemilikan dan pemberian kode status kepemilikan barang meliputi:

1) barang milik pemerintah pusat (kode 00);

2) barang milik pemerintah daerah provinsi (kode 11);

3) barang milik pemerintah daerah kabupaten/kota (kode 12);

4) barang milik lainnya (kode 13).

b. Kode barang Intrakomtable atau barang Ekstrakomtable meliputi:

1) Barang Intrakomtabel yaitu aset yang memenuhi kriteria kapitalisasi (kode 01);

2) Barang Ekstrakomtabel yaitu berupa aset yang tidak memenuhi kriteria kapitalisasi (kode 02).

c. Kode Provinsi Aceh adalah 11.

d. Kode Kabupaten Gayo Lues adalah 13.

e. Kode pengguna barang untuk daftar barang pengguna atau kode pengelola barang untuk daftar barang pengelola sesuai Keputusan Bupati Nomor ... tentang Kodefikasi Barang Milik

(38)

- 17 -

Kabupaten Pemerintah Kabupaten Gayo Lues.

f. Kode kuasa pengguna barang sesuai Keputusan Bupati Nomor ... tentang Kodefikasi Barang Milik Kabupaten Pemerintah Kabupaten Gayo Lues.

g. Kode sub kuasa pengguna barang dapat dilakukan pengkodean apabila lokasi Barang Milik Kabupaten masih berada di bawah kuasa pengguna barang dan dapat dikembangkan sesuai dengan tingkat kebutuhan pemerintah daerah dan pemberian kode sub lokasi kuasa pengguna barang sesuai Keputusan Bupati Nomor ... tentang Kodefikasi Barang Milik Kabupaten Pemerintah Kabupaten Gayo Lues.

3. Kode Register

Kode register merupakan identitas barang yang dipergunakan sebagai tanda pengenal yang diletakkan pada barang yang bersangkutan.

Kode register terdiri dari:

(39)

- 18 -

a. Cara penulisan kode register adalah untuk kode lokasi dan tahun perolehan pada bagian atas, sedangkan untuk kode barang dan nomor urut pendaftaran barang pada bagian bawah.

b. Nomor urut pendaftaran adalah nomor urut yang diberikan pada setiap jenis barang (sub rincian objek) yang dimulai dari 000001 dan seterusnya.

Contoh 1:

Pada tahun 2017, Dinas Kesehatan (kode pengguna barang: 010201), Kabupaten Gayo Lues (kode kabupaten : 13) Provinsi Aceh (kode provinsi:

11), telah melakukan pengadaan kendaraan dinas dengan type station wagon dan sesuai batas kapitalisasi. Pada saat perolehan barang tersebut nomor pendaftaran ke 000005. Selanjutnya, Dinas Kesehatan Provinsi X dapat memberikan register barang sebagai berikut:

1 2 . 0 1 . 1 1 . 1 3 . 0 1 0 2 0 1 . 0 0 0 0 0 . 0 0 0 0 0 . 2 0 1 7

1 . 3 . 2 . 0 2 . 0 1 . 0 1 . 0 0 3 . 0 0 0 0 0 5

Contoh 2 :

Pada tahun 2017, Sekretariat Daerah (kode pengguna barang: 010201), Kabupaten Gayo Lues (kode kabupaten 13), Provinsi Aceh (kode provinsi:

11), telah melakukan pengadaan tanah sesuai batas kapitalisasi di Bagian Administrasi Pemerintahan dan Umum (kode KPB ...). Pada saat perolehan barang tersebut nomor pendaftaran ke 000057. Selanjutnya, Sekretariat Daerah dapat memberikan register barang sebagai berikut:

1 2 . 0 1 . 1 1 . 1 3 . 0 1 0 2 0 1 . 0 0 0 0 0 . 0 0 0 0 0 . 2 0 1 7 1 . 3 . 2 . 0 2 . 0 1 . 0 1 . 0 0 3 . 0 0 0 0 5 7

Contoh 3:

Pada tahun 2017, Dinas Pendidikan (kode pengguna barang: 010101) Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh telah melakukan pembelian sebuah LCD proyektor/Infocus dan sesuai batas kapitalisasi. Pada saat perolehan barang tersebut nomor pendaftaran ke 29 diserahkan di SMPN I …….. (kode 103). Selanjutnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Gayo Lues dapat memberikan kode register barang sebagai berikut:

1 2 . 0 1 . 1 1 . 1 3 . 0 1 0 1 0 1 . 0 0 0 0 0 . 0 0 0 0 0 . 2 0 1 7

1 . 3 . 2 . 0 2 . 0 1 . 0 1 . 0 0 3 . 0 0 0 0 2 9

(40)

- 19 - B. Lain-lain.

1. Cara pencatatan dan pemberian Nomor Kode bagi barang yang belum ada Nomor Kode jenis barangnya, supaya mempergunakan Nomor Kode jenis barang "Lain-lain" dari Sub kelompok barang yang dimaksud.

2. Tidak termasuk BMK tersebut di atas yaitu barang usaha/barang yang diperdagangkan sesuai dengan bidang usaha dari perusahaan daerah tersebut.

3. Pelaksanaan kodefikasi pada fisik barang dilakukan setelah pendataan fisik/inventarisasi selesai dilaksanakan dan data telah diinput ke dalam aplikasi BMK.

(41)

- 20 - BAB III

MEKANISME PELAKSANAAN

INVENTARISASI BARANG MILIK KABUPATEN

A. Persiapan

Untuk kelancaran pelaksanaan inventarisasi maka Tim Pelaksana Inventarisasi Barang Milik Kabupaten menyiapkan hal-hal sebagai berikut :

1. Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Inventarisasi Barang Milik Kabupaten Kabupaten Gayo Lues;

2. Bupati menetapkan Tim Pelaksana Inventarisasi Barang Milik Kabupaten Tingkat Kabupaten dan tingkat SKPK melalui surat keputusan;

3. Tim Pelaksanan Inventarisasi BMK Tingkat Kabupaten melaksanakan sosialisasi Petunjuk Teknis Inventarisasi Barang Milik Kabupaten kepada Pengurus Barang SKPK/Unit Kerja/Sub Unit Kerja selaku anggota Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat SKPK/Unit Kerja

4. Format pelaporan inventarisasi, terdiri dari:

a. Kartu Identitas Barang (KIBAR);

b. Kartu Inventaris Ruangan (KIR);

c. Daftar Barang UPB hasil inventarisasi;

d. Daftar Barang Pengguna (DPB) yang merupakan Rekapitulasi Daftar Barang UPB hasil inventarisasi;

e. Rekonsiliasi Inventarisasi;

f. BMK yang masih dalam proses penelusuran/tidak ditemukan/hilang, untuk proses tuntutan ganti rugi (TGR);

g. BMK Rusak Berat, untuk diusulkan pemusnahan atau penjualan;

h. BMK yang telah dijual/dihibahkan/mati namun masih tercatat dalam DPB, untuk diusulkan penghapusannya;

i. BMK yang digunakan SKPK Lain, untuk dialihkan status penggunannya;

j. Penambahan Data BMK Baru, yaitu BMK yang ditemukan fisiknya namun belum tercatat dalam DPB, untuk diusulkan status penggunaannya dengan dilengkapi dokumen pendukung;

k. BMK bernilai 0 dan 1, untuk diusulkan penilaiannya;

l. Kesalahan Pencatatan BMK, termasuk di antaranya BMK milik Pihak Ketiga yang tercatat dalam DBP untuk diusulkan koreksinya dengan dilengkapi dokumen pendukung; dan

m. BMK yang bermasalah, misalnya BMK tercatat global, belum dilengkapi dokumen kepemilikan, dikuasai pihak ketiga, dalam sengketa, dan lain-lain;

5. Data awal BMK per SKPK/Unit Kerja yang bersumber dari Data BMK audited Tahun ….. untuk ... (...) SKPK yang diinventarisasi Tahun …..; dan

6. Menyiapkan Aplikasi BMK.

B. Prosedur Inventarisasi

Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat SKPK/UPB/Sekolah/Puskesmas, setelah menerima format/soft copy KIBAR, KIR, DPB, RHS, dan Kertas

(42)

- 21 -

Kerja Inventarisasi yang terdiri dari Rekonsiliasi Inventarisasi, BMK yang masih dalam proses penelusuran/belum ditemukan, BMK Rusak Berat, BMK yang dijual/dihibahkan/mati, BMK yang digunakan SKPK lain, Penambahan Data BMK Baru/Baru Ditemukan, BMK bernilai 0 dan 1, Kesalahan Pencatatan BMK, dan BMK yang Bermasalah, segera melakukan kegiatan sebagai berikut:

1. Mengisi Format KIBAR dan KIR hasil Inventarisasi:

Pengisian format KIBAR dilakukan dengan memindahkan data barang dari softcopy Data Awal yang telah diterima, ke dalam format KIBAR. Format KIBAR terdiri dari 6 format meliputi:

a) KIBAR A : Tanah (Format 1);

b) KIBAR B : Mesin dan Peralatan (Format 2);

c) KIBAR C : Gedung dan Bangunan (Format 3);

d) KIBAR D : Jalan, Irigasi dan Jaringan (Format 4);

e) KIBAR E : Aset Tetap Lainnya (Format 5);

f) KIBAR F : Konstruksi dalam Pengerjaan (Format 6).

Formulir KIBAR B harus didukung dengan Kartu Inventaris Ruangan (Format 7) berdasarkan letak barang menurut ruangan masing- masing. Pengisi format KIBAR dan KIR dapat dilakukan melalui aplikasi BMK yang disediakan.

2. Dalam pengisian Format KIBAR dan KIR tersebut, disamping berdasarkan keberadaan barang, juga memperhatikan:

a. Pengkodean barang

b. Kondisi barang (baik, kurang baik, rusak berat)

c. Keberadaan dokumen pengadaaan/kepemilikan barang (ada atau tidak)

d. Status penguasaan barang (digunakan pihak lain atau tidak) e. Jumlah, nilai dan tanggal perolehan barang.

f. Melengkapi data lainnya dalam KIBAR dan KIR.

3. Membuat Daftar Barang UPB (Format 8) dan DPB Hasil Inventarisasi (Format 9) berdasarkan KIBAR dan KIR tersebut. Daftar Barang UPB dan DPB Hasil Inventarisasi dihasilkan secara otomatis berdasarkan aplikasi BMK.

4. Rekonsiliasi Inventarisasi

Berdasarkan DPB Hasil Inventarisasi tersebut, Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat SKPK/Unit Kerja melakukan rekonsiliasi dengan data awal /administrasi yang akan menghasilkan 3 (tiga) kemungkinan yaitu sama/selisih lebih/kurang dalam Format 10.

Apabila terjadi selisih lebih/kurang harus dapat dijelaskan penyebabnya yaitu:

a. Masih dalam Proses Penelusuran/Belum Ditemukan (Format 11) untuk proses tuntutan ganti rugi (TGR);

b. Dijual/dihibahkan/mati (Format 12), untuk diusulkan penghapusannya dengan dilengkapi dokumen pendukung;

c. Digunakan oleh SKPK Lain (Format 13)

d. Penambahan Data Baru/Baru Ditemukan (Format 14) e. BMK bernilai 0 dan 1 (Format 15)

f. Kesalahan pencatatan (Format 16) g. BMK yang Bermasalah (Format 17) 5. Informasi kondisi barang

Berdasarkan hasil penelitian, maka terhadap barang yang rusak berat segera dilaporkan untuk segera dihapuskan (Format 18).

Demikian juga terhadap barang dalam bermasalah (Format 19)

(43)

- 22 -

antara lain adanya aset yang belum dilengkapi dengan surat-surat bukti kepemilikan, adanya aset yang dikuasai oleh pihak ketiga, adanya aset yang berada dalam sengketa, tercatat global, dan sebagainya.

6. Setelah format tersebut di atas selesai dibuat, dikirimkan ke Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat Kabupaten untuk divalidasi.

7. Setelah mendapatkan validasi dari Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat Kabupaten maka proses Inventarisasi diakhiri dengan pembuatan Berita Acara Inventarisasi (Format 20) beserta lampirannya. Disamping itu juga membuat Label Barang dan menempelkan Label Barang tersebut.

C. Tahapan Inventarisasi

Tahap pelaksanaan inventarisasi Barang Milik Kabupaten dimulai dari organisasi kerja terendah secara berjenjang sebagai berikut :

1. Lingkup SKPK Kecamatan:

a. Pelaksana fungsi pengurus barang kelurahan mengisi format data barang daerah yang dikuasai/digunakan oleh kelurahan;

b. Format yang sudah diisi oleh kelurahan dicetak 1 (satu) rangkap kemudian bersama soft copy disampaikan ke kecamatan;

c. Pengurus barang kecamatan mengisi format dengan data barang daerah yang dikuasai/digunakan oleh kecamatan;

d. Pengurus barang kecamatan menerima format dan soft copy dari seluruh kelurahan kemudian menggabungkan dengan data barang yang dikuasai oleh kecamatan;

e. Hasil gabungan data tingkat kelurahan dan kecamatan disampaikan ke Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat Kabupaten berupa hasil cetakan format dan soft copy untuk divalidasi.

f. Pengurus barang kecamatan, memfinalkan hasil validasi dengan membuat Berita Acara Hasil Inventarisasi beserta Lampirannya dan menyerahkan ke Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat kabupaten.

g. membuat Label Barang dan menempelkan Label Barang tersebut.

2. Lingkup SKPK Dinas Pendidikan:

a. PAUD/Taman Kanak-kanak Negeri (TKN), Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sekolah Menegah Pertama Negeri (SMPN), dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB):

1) Setiap TKN/SDN/SMP/SMA/SMK/SKB mengisi format dengan data barang yang dikuasai dan dimanfaatkan sekolah yang bersangkutan;

2) Format yang sudah diisi dicetak 1 (satu) rangkap kemudian soft copy disampaikan ke Pengurus Barang Pengguna Dinas Pendidikan.

b. Dinas Pendidikan :

1) Pengurus barang Dinas Pendidikan Kabupaten Gayo Lues mengisi format dengan data barang yang dikuasai dan dimanfaatkan oleh Dinas Pendidikan;

2) Pengurus Barang pada Dinas Pendidikan menerima format dan file dari seluruh PAUD/TKN/SDN/SMPN/Sanggar Belajar kemudian menggabungkan dengan data barang yang dikuasai Dinas Pendidikan;

(44)

- 23 -

3) Hasil gabungan data tingkat Dinas Pendidikan disampaikan ke Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat Kabupaten baik berupa cetakan format maupun soft file untuk divalidasi.

4) Pengurus barang dinas pendidikan beserta sekolahnya, memfinalkan hasil validasi dengan membuat Berita Acara Hasil Inventarisasi beserta Lampirannya dan menyerahkan ke Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat kabupaten.

5) membuat Label Barang dan menempelkan Label Barang tersebut.

3. Lingkup SKPK Dinas Kesehatan:

a. Puskesmas:

1) Pengurus Barang Pembantu pada Puskesmas mengisi format dengan data barang yang dikuasai dan dimanfaatkan Puskesmas yang bersangkutan termasuk data barang daerah yang digunakan oleh Puskesmas Pembantu/Polindes/

Poskesdes di lingkungan kerjanya;

2) Format yang sudah diisi dicetak 1 (satu) rangkap kemudian bersama soft copy disampaikan ke Pengurus Barang Pengguna Dinas Kesehatan Kabupaten Gayo Lues.

b. Dinas Kesehatan:

1) Pengurus Barang Pengguna pada Dinas Kesehatan Kabupaten Gayo Lues mengisi format dengan data barang yang dikuasai dan dimanfaatkan oleh Dinas Kesehatan;

2) Pengurus Barang pada Dinas Kesehatan menerima format dan soft copy dari seluruh Puskesmas kemudian menggabungkan dengan data barang yang dikuasai Dinas Kesehatan;

3) Hasil gabungan data tingkat Dinas Kesehatan disampaikan ke Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat Kabupaten berupa cetakan format dan soft copy untuk divalidasi.

4) Pengurus Barang Pengguna Dinas Kesehatan beserta Pengurus Barang Pembantu Puskesmas, memfinalkan hasil validasi dengan membuat Berita Acara Hasil Inventarisasi beserta Lampirannya dan menyerahkan ke Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat kabupaten.

5) membuat Label Barang dan menempelkan Label Barang tersebut.

4. Lingkup SKPK Sekretariat Daerah:

a. Pengurus Barang Pembantu pada setiap bagian mengisi format dengan data barang yang dikuasai dan dimanfaatkan bagian yang bersangkutan;

b. Format yang sudah diisi dicetak 1 (satu) rangkap kemudian bersama soft copy disampaikan ke Pengurus Barang Pengguna Sekretariat Daerah Kabupaten Gayo Lues;

c. Pengurus Barang Pengguna menghimpun dokumen dan soft copy untuk diteruskan ke Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat Kabupaten berupa cetakan format dan soft copy untuk divalidasi.

d. Hasil gabungan data tingkat Sekretariat Daerah disampaikan ke Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat Kabupaten berupa cetakan format dan soft copy untuk divalidasi.

e. Pengurus barang Sekretaris Daerah beserta bagiannya, memfinalkan hasil validasi dengan membuat Berita Acara Hasil

(45)

- 24 -

Inventarisasi beserta Lampirannya dan menyerahkan ke Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat kabupaten.

f. membuat Label Barang dan menempelkan Label Barang tersebut 5. Lingkup SKPK Lainnya yang memiliki Kuasa Pengguna Barang (KPB)

a. KPB SKPK:

1) Pengurus Barang Pembantu pada KPB mengisi format dengan data barang yang dikuasai dan dimanfaatkan di lingkungan kerjanya;

2) Format yang sudah diisi dicetak 1 (satu) rangkap kemudian bersama soft copy disampaikan ke SKPK induk;

b. SKPK Induk:

1) Pengurus Barang pada SKPK Induk Kabupaten Gayo Lues mengisi format dengan data barang yang dikuasai dan dimanfaatkan oleh SKPK-nya;

2) Pengurus Barang pada SKPK Induk menerima format dan soft copy dari seluruh KPB-nya kemudian menggabungkan dengan data barang yang dikuasai SKPK Induk;

3) Hasil gabungan data tingkat SKPK yang memiliki KPB disampaikan ke Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat Kabupaten baik berupa cetakan format maupun soft copy untuk divalidasi.

4) Pengurus Barang SKPK Induk beserta KPB-nya, memfinalkan hasil validasi dengan membuat Berita Acara Hasil Inventarisasi beserta Lampirannya dan menyerahkan ke Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat kabupaten.

5) membuat Label Barang dan menempelkan Label Barang tersebut.

6. Lingkup SKPK lainnya yang tidak memiliki KPB:

a. Pengurus Barang setiap SKPK mengisi format dengan data barang yang dikuasai dan dimanfaatkan SKPK;

b. Format yang sudah diisi dicetak 1 (satu) rangkap kemudian bersama soft copy disampaikan ke Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat Kabupaten untuk divalidasi.

c. Pengurus Barang SKPK lainnya, memfinalkan hasil validasi dengan membuat Berita Acara Hasil Inventarisasi beserta Lampirannya dan menyerahkan ke Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat kabupaten.

d. membuat Label Barang dan menempelkan Label Barang tersebut 7. Lingkup Kabupaten Gayo Lues:

a. Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat Kabupaten melalui sekretariat menerima Format dalam bentuk cetak dan soft copy dari seluruh SKPK (termasuk Satuan Kerjanya);

b. Tim Verifikasi melakukan validasi dan verifikasi terhadap kelengkapan data yang diserahkan oleh Tim Pelaksana Inventarisasi SKPK/Unit Kerja.

c. Barang Milik Kabupaten yang tidak bernilai 0 atau 1, diberi nilai melalui mekanisme sesuai ketentuan perundang-undangan, jika memungkinkan untuk tanah ditaksir berdasarkan NJOP, bangunan dan BMK lainnya ditaksir berdasarkan harga wajar oleh Tim Penilai.

(46)

- 25 -

d. Hasil validasi, verifikasi, dan pemberian nilai dikembalikan ke Tim Pelaksanaan Inventarisasi SKPK/Unit Kerja untuk dibuatkan Berita Acara Hasil Inventarisasi.

Khusus format KIBAR, KIR, DPB, dan Rekap DPB diinput melalui aplikasi BMK.

D. Verifikasi Hasil Pendataan

1. Verifikasi Hasil Pendataan dilakukan oleh Tim Verifikasi Inventarisasi Barang Daerah setelah memperoleh data hasil pengisian format dari SKPK (termasuk Kuasa Pengguna Barang-nya) melalui Sekretariat;

2. Untuk kepentingan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan inventarisasi, verifikasi dapat dilakukan dalam waktu yang relatif bersamaan dengan kegiatan inventarisasi di tingkat SKPK;

3. Pelaksanaan verifikasi bertujuan untuk melakukan koreksi terhadap pengklasifikasian/pengkodean barang daerah, pengecekan kebenaran fisik barang dan penuntutan ganti rugi;

4. Hasil verifikasi barang rusak berat (format 18) akan dilakukan penghapusan.

5. Hasil verifikasi atas barang yang tidak ditemukan/hilang (format 11) akan dilakukan Tuntutan Ganti Rugi disampaikan kepada Majelis TP-TGR Kabupaten Gayo Lues.

6. Hasil verifikasi barang yang dijual/dihibahkan/mati akan dilakukan penghapusannya dengan dilengkapi dokumen sesuai kebutuhan.

7. Hasil verifikasi barang yang digunakan oleh SKPK lain akan diusulkan alih status penggunaannya sesuai tugas pokok dan fungsi SKPK.

8. Penambahan data barang baru, akan diusulkan penetapan statusnya kepada Bupati dengan dilengkapi dokumen sesuai ketentuan.

9. Kesalahan pencatatan, akan diusulkan penghapusannya kepada Bupati dengan dilengkapi dokumen sesuai ketentuan.

10. BMK yang bermasalah, akan diusulkan penyelesaiannya sesuai ketentuan.

E. Penilaian Aset Tetap Hasil Inventarisasi

1. Terhadap aset tetap hasil inventarisasi yang bernilai 0 dan 1 (format 15) diserahkan kepada Tim Penilai/Penaksir.

2. Tim pemberi nilai akan memberikan nilai taksiran sesuai dengan kondisi berdasarkan nilai wajar.

3. Setelah Tim Penaksir memberikan nilai taksiran, maka daftar aset tersebut diberikan kembali kepada Pengurus Barang SKPK untuk diteruskan ke unit kerja di bawahnya.

F. Pelaporan Hasil Inventarisasi

1. Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat SKPK/Unit Kerja

a. Memfinalkan hasil validasi dengan membuat Berita Acara Hasil Inventarisasi beserta Lampirannya;

b. Cakupan data SKPK/Unit Kerja meliputi akumulasi organisasi kerja dibawahnya secara berjenjang;

(47)

- 26 -

c. KIBAR, KIR, DPB, dan Rekap DPB diinput melalui aplikasi BMK;

d. Berita Acara Hasil Inventarisasi SKPK beserta Lampirannya disampaikan ke Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat kabupaten.

2. Tim Pelaksana Inventarisasi Tingkat Kabupaten

a. Menggabungkan seluruh format SKPK dan membuat Berita Acara Hasil Inventarisasi Kabupaten beserta Lampirannya;

b. Rekap DPB atau Daftar Barang Milik Kabupaten dihasilkan melalui aplikasi BMK.

c. Berita Acara Hasil Inventarisasi Kabupaten beserta Lampirannya disampaikan ke Provinsi Aceh dan Kementerian Dalam Negeri.

BUPATI GAYO LUES,

……….….….…………..

(48)

Format 1

Provinsi :

Kab/Kota : Bidang : Unit Organisasi : Sub Unit Organisasi : UPB : NO. KODE LOKASI :

Panjang Lebar Luas Tanggal Nomor

1 2 3 4 5a 5b 5c 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Jumlah

No.

Uru t

Jenis barang/

Nama barang

Penggunaa Register n

Kode Barang

Hak Ket Letak/

Alamat Tahun

Pengadaan

N o m o r Status Tanah

Sertifikat PEMERINTAH KABUPATEN GAYO LUES

KARTU IDENTITAS BARANG (KIBAR) A. TANAH

………, ……….

(HASIL INVENTARISASI)

Asal Usul

Harga (ribuan Rp) Luas (M2)

MENGETAHUI

KEPALA SKPK/UNIT KERjA PENGURUS BARANG/PENGURUS

BARANG PEMBANTU

(………) (………..)

NIP……….. NIP………..

Referensi

Dokumen terkait

Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia menyelenggarakan fungsi, yaitu penyusunan perencanaan rumah sakit; pelaksanaan urusan sumber daya manusia, organisasi, hukum dan

Sebagai gambaran, kelompok pengeluaran terendah (desil 1) mengkonsumsi sayur 14,2 persen lebih rendah di tahun 2016 daripada 2012, sedangkan kelompok pengeluaran tertinggi (desil

Sedangkan dari hasil uji parsial terhadap hipotesis kedua yang menyatakan bahwa ROI berpengaruh terhadap harga saham dan hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa ROA

Maka dapat disimpulkan bahwa para penentang terhadap sabda raja Yogyakarta jika ditinjau dari perspektif Islam adalah penganut ulama klasik, di mana mereka memiliki

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah pendidikan tambahan pada pendidikan tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi, sehingga diperlukan suatu motivasi yang

Data yang dikumpulkan tersebut digunakan peserta didik untuk melakukan penalaran dalam bentuk Tabel Perbedaan Teori Masuknya Hindu- Buddha di Indonesia dan Peta jalur masuknya

dan mendapatkan data desain dan biaya efektif terhadap tiga teknologi regasifikasi LNG yaitu Open Rack Vaporizer (ORV) dengan menggunakan air laut sebagai sumber panas,

Hasil simulasi menunjukkan bahwa sistem PV dengan konverter DC Switched-Capacitor dapat membuat photovoltaic tetap menghasilkan daya maksimum dalam intensitas cahaya