• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PKh 1000788 Chapter 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PKh 1000788 Chapter 3"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

dengan variabel independen, stimulus, prediktor, dan antecendent. Variabel

bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah teknik behavior contract.

Behavior contract merupakan fase dari rencana untuk mendapatkan

perubahan-perubahan perilaku. Teknik ini merupakan strategi yang menyangkut

penetapan sebelumnya atas konsekuensi internal dan eksternal yang akan

mengikuti pelaksanaan perbuatan yang diinginkan atau yang tidak diinginkan.

Kontrak seperti itu bisa menolong individu untuk tetap memiliki komitmen

dalam hal melakukan rencana perbuatan dengan suatu derajat konsistensi

tertentu.

Behavior contract ini berisi beberapa perjanjian yang akan disepakati

oleh guru dan peserta didik yang dilakukan secara sadar dan dimengerti oleh

kedua belah pihak, dimana isi dari kontrak ini adalah tugas-tugas (perilaku)

yang harus dilaksanakan oleh peserta didik, bentuk punishment berupa

ganjaran positif akan diberikan apabila tugas tersebut tidak dilaksanakan.

Ganjaran positif yang dimaksud dalam kontrak ini seperti: “Apabila peserta

didik tidak mau duduk diam saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, maka

peserta didik harus menulis braille sebanyak satu halaman kertas braille”.

Kegiatan menulis ini yang menjadi ganjaran positif yang harus dilakukan oleh

peserta didik, karena ganjaran ini memberikan dampak positif yaitu membantu

melatih peserta didik dalam menulis menggunakan huruf braille. Sedangkan

(2)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berhasil melaksanakan isi kontrak yang telah ditetapkan. Hadiah bisa berupa

benda atau makanan yang sebelumnya telah diidentifikasi oleh penulis sebagai

hal yang disenangi oleh peserta didik yang menjadi subjek yang diteliti.

Contohnya: “Apabila peserta didik mau duduk diam selama 1 jam pelajaran

(1x30 menit), maka ibu akan meminjamkan laptop ibu untuk dipakai selama 10

menit,” dan hadiah tersebut harus sesegera mungkin diberikan kepada peserta

didik apabila ia berhasil melakukan perintah tersebut.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat sering disebut variabel dependen, variabel output,

kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2011, hlm. 61).

Variabel terikat dari penelitian ini adalah perilaku mal-adaptif yang

nampak pada peserta didik low vision yang dilakukan dengan frekuensi yang

tinggi (>5× selama satu jam pelajaran), yakni perilaku selalu meninggalkan

tempat duduk saat pembelajaran berlangsung di kelas. Perilaku mal-adaptif ini

akan diukur dengan cara menghitung jumlah frekuensi yang ditunjukkan oleh

subjek pada kondisi sebelum, saat dan setelah mendapatkan perlakuan melalui

lembar observasi.

B.Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara atau usaha yang dilakukan secara

sistematis, ilmiah, rasional dan empiris untuk mendapatkan suatu informasi

atau data yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan. Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

eksperimen.

Menurut Sugiyono, (2013, hlm. 107) metode penelitian eksperimen dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Selain

(3)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

eksperimen adalah upaya mengamati dan mengukur hasil manipulasi peneliti

terhadap situasi dan objek tertentu.

Penelitian ini menggunakan metode ekperimen dengan subjek tunggal

atau Single Subject Research (SSR) desain A-B-A.

Desain A-B-A merupakan salah satu pengembangan dari desain dasar A-B, desain A-B-A ini telah menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara variable terikat dan variable bebas. Prosedur dasarnya, mula-mula target behavior diukur secara kontinyu pada kondisi baseline (A1) dengan periode waktu tertentu kemudian pada kondisi intervensi (B). berbeda dengan desain A-B setelah pengukuran pada kondisi intervensi (B) pengukuran pada kondisi baseline kedua (A2) diberikan. Penambahan kondisi baseline yang kedua (A2) ini dimaksudkan sebagai kontrol untuk fase intervensi sehingga memungkinkan untuk menarik kesimpulan adanya hubungan fungsional antara variable bebas dan variable terikat.” (Sunanto, dkk. 2005, hlm. 61)

Pada penelitian eksperimen dengan subjek tunggal, ada beberapa hal

yang perlu mendapat perhatian untuk meningkatkan validitas penelitian di

bidang modifikasi perilaku dengan desain A-B-A, (Sunanto, dkk., 2005) yaitu:

a. Mendefinisikan perilaku sasaran (target behavior) dalam perilaku yang

dapat diamati dan diukur secara akurat.

b. Mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi baseline 1 (A1) secara

kontinu sekurang-kurangnya 3 atau 5 sesi atau sampai kecenderungan arah

dan level data menjadi stabil.

c. Memberikan intervensi setelah kecenderungan data pada kondisi baseline

(A1) stabil.

d. Mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi intervensi (B) dengan

periode waktu tertentu sampai data menjadi stabil.Setelah kecenderungan

arah dan level pada kondisi intervensi (B) stabil kemudian mengulang

(4)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1

O4O5O6 : Kondisi setelah subjek mendapatkan perlakuan (Baseline 2)

.

C.Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah satu orang peserta didik low vision kelas II

SDLB. Berikut adalah identitas subjek:

Nama : Muhamad Alfarizal

Penelitian ini dilaksanakan di ruang kelas II SLB Negeri A Kota Bandung.

D.Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah kamera

SLR yang digunakan untuk merekam perilaku subjek pada fase baseline 1,

intervensi dan baseline 2. Jenis kamera yang digunakan adalah Sony Alpha 58.

(5)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cara pengambilan video adalah dengan meletakkan kamera tersebut di atas

meja guru dan ditutupi dengan selembar kertas sehingga tidak akan

mengganggu perhatian subjek ketika pembelajaran berlangsung. Sedangkan

behavior contract yang digunakan diadaptasi melalui langkah-langkah

pembuatan behavior contract oleh Houmanfar et al., (O’Donohue & Fisher,

2008, hlm. 57). Berikut adalah behavior contract yang digunakan dalam

penelitian ini:

Instrumen Behavior Contract

a) Variabel yang diukur: Perilaku mal-adaptif peserta didik

Perilaku mal-adaptif adalah perilaku yang tidak sesuai dengan aturan yang

berlaku di lingkungannya (sekolah), dimana setiap perilaku tersebut memiliki

konsekuensi-konsekuensi yang tidak diharapkan baik bagi peserta didik itu

sendiri maupun bagi kelompok.

b)Indikator Perilaku Mal-adaptif

Dari berbagai macam bentuk perilaku yang muncul dari peserta didik, perilaku

meninggalkan tempat duduk adalah perilaku yang akan menjadi target dalam

penelitian ini.

c) Tujuan

Tujuan dari intervensi yang akan dilakukan ialah agar peserta didik mampu

untuk tidak meninggalkan tempat duduk saat pembelajaran berlangsung di

kelas.

d)Indikator Pencapaian Keberhasilan Behavior Contract

1) Kontrak Berhasil: Jika perilaku (meninggalkan tempat duduk) dilakukan

dengan frekuensi maksimal ≤3 kali pada setiap pertemuan intervensi.

2) Kontrak Gagal: Jika perilaku (meninggalkan tempat duduk) dilakukan >3

kali pada setiap pertemuan intervensi

e) Alokasi Waktu:

Alokasi waktu pelaksanaan intervensi adalah selama satu jam pelajaran (1×30

(6)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f) Tempat Pelaksanaan: Ruang Kelas II SLBN-A Kota Bandung

g) Pelaksanaan Intervensi

Intervensi yang diberikan kepada peserta didik harus terintegrasi dengan

program sekolah, Intervensi ini dapat diterapkan pada semua mata pelajaran

yang berlangsung di kelas.

1) Kegiatan Awal

a. Peneliti memberitahukan kepada peserta didik bahwa ia akan diberikan

intervensi dengan menggunakan behavior contract selama kegiatan

permbelajaran berlangsung (1 jam pelajaran).

b. Peneliti memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menyampaikan

pendapat mengenai intervensi yang akan dilaksanakan

c. Peneliti memberitahukan tujuan pelaksnaan program intervensi dan

indikator pencapain keberhasil kontrak pada pada peserta didik.

2) Kegiatan Inti

a. Intervensi dimulai dengan melakukan negosiasi terhadap perjanjian yang

harus disepekati oleh peserta didik dan peneliti sebelum proses

pembelajaran dimulai.

b. Proses negosiasi dilakukan dengan cara membacakan isi kontrak yang harus

disepakati oleh peserta didik yang disaksikan oleh wali kelas atau guru mata

pelajaran. (Lihat halaman Behavior Contract)

c. Ketika peserta didik menyetujui atau bersedia melakukan hal-hal seperti

yang disebutkan dalan kontrak maka peserta didik diminta untuk

menyebutkan kembali hal-hal yang telah ia sepakati dan peneliti melakukan

recording (menggunakan camera). Hasil recording dapat dijadikan

dokumen sebagai pertanggungjawaban peserta didik.

d. Apabila peserta didik belum menyetujui hal-hal yang terdapat dalam

kontrak, seperti: penggantian bentuk reward yang diberikan, maka peneliti

dapat mengganti isi kontrak sesuai dengan kesepakatan yang diinginkan.

Hal ini dilakukan agar peserta didik merasa senang melaksanakan kontrak

(7)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Kontrak yang telah disepakati kemudian ditandatangi oleh peneliti dan wali

kelas atau guru mata pelajaran. Selanjutnya, pembelajaran di kelas dapat

dilaksanakan seperti biasa.

f. Peneliti dapat menggunakan tabel pengamatan perilaku untuk mengamati

perkembangan perilaku yang diperlihatkan peserta didik saat proses

intervensi berlangsung. Hasil dari tabel pengamatan dapat dijadikan sebagai

acuan apakah peserta didik berhasil atau tidak dalam melaksanakan kontrak

tersebut.

3) Kegiatan Akhir

1. Peneliti mengevaluasi program intervensi yang diberikan dengan mengacu

pada indikator pencapaian keberhasilan.

2. Kegiatan intervensi dianggap selesai apabila peserta didik telah menerima

(8)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Behavior Contract

Intervensi Ke-1

Peserta Didik:

a. Saya berjanji tidak akan meninggalkan tempat duduk ketika sedang belajar,

kecuali jika diinstruksikan/diminta guru.

b. Jika saya dapat menepati janji (tidak meninggalkan tempat duduk sebanyak ≤3

kali) maka saya dapat membuka kunci handphone Ibu Yulan dan memotret

sebanyak tiga kali. Tetapi jika saya tidak menepati janji (masih meninggalkan

tempat duduk >3 kali), maka saya haru menulis bacaan yang dibacakan oleh

guru sebanyak satu halaman kertas braille.

Waktu berlakunya kontrak:

Hari dan tanggal :

Pukul :

*Pergantian reward:

Wali Kelas/ Guru Mata

Pelajaran

____________________________

NIP.

Bandung, Mei 2014

Peneliti

Sri Yulan Umar

(9)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Behavior Contract

Intervensi Ke-2

Peserta Didik:

a. Saya berjanji tidak akan meninggalkan tempat duduk ketika sedang belajar,

kecuali jika diinstruksikan/diminta guru.

b. Jika saya dapat menepati janji (tidak meninggalkan tempat duduk sebanyak ≤3

kali) maka saya akan mendapatkan satu kotak susu. Tetapi jika saya tidak

menepati janji (masih meninggalkan tempat duduk >3 kali), maka saya haru

menulis bacaan yang dibacakan oleh guru sebanyak satu halaman kertas braille.

Waktu berlakunya kontrak :

Hari dan tanggal :

Pukul :

*Pergantian reward:

Wali Kelas/ Guru Mata

Pelajaran

____________________________

NIP.

Bandung, Mei 2014

Peneliti

Sri Yulan Umar

(10)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Behavior Contract

Intervensi Ke-3

Peserta Didik:

a. Saya berjanji tidak akan meninggalkan tempat duduk ketika sedang belajar,

kecuali jika diinstruksikan/diminta guru.

b. Jika saya dapat menepati janji (tidak meninggalkan tempat duduk sebanyak ≤3

kali) maka saya akan mendapatkan satu buah donat (dunkin donut). Tetapi jika

saya tidak menepati janji (masih meninggalkan tempat duduk >3 kali), maka

saya haru menulis bacaan yang dibacakan oleh guru sebanyak satu halaman

kertas braille.

Waktu berlakunya kontrak :

Hari dan tanggal :

Pukul :

*Pergantian reward:

Wali Kelas/ Guru Mata

Pelajaran

____________________________

NIP.

Bandung, Mei 2014

Peneliti

Sri Yulan Umar

(11)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Behavior Contract

Intervensi Ke-4

Peserta Didik:

a. Saya berjanji tidak akan meninggalkan tempat duduk ketika sedang belajar,

kecuali jika diinstruksikan/diminta guru.

b. Jika saya dapat menepati janji (tidak meninggalkan tempat duduk sebanyak ≤3

kali) maka saya akan mendapatkan dapat membuka kunci handphone Ibu

Yulan dan memotret sebanyak tiga kali.. Tetapi jika saya tidak menepati janji

(masih meninggalkan tempat duduk >3 kali), maka saya haru menulis bacaan

yang dibacakan oleh guru sebanyak satu halaman kertas braille.

Waktu berlakunya kontrak :

Hari dan tanggal :

Pukul :

*Pergantian reward:

Wali Kelas/ Guru Mata

Pelajaran

____________________________

NIP.

Bandung, Mei 2014

Peneliti

Sri Yulan Umar

(12)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Behavior Contract

Intervensi Ke-5

Peserta Didik:

a. Saya berjanji tidak akan meninggalkan tempat duduk ketika sedang belajar,

kecuali jika diinstruksikan/diminta guru.

b. Jika saya dapat menepati janji (tidak meninggalkan tempat duduk sebanyak ≤3

kali) maka saya akan mendapatkan satu ice cream. Tetapi jika saya tidak

menepati janji (masih meninggalkan tempat duduk >3 kali), maka saya haru

menulis bacaan yang dibacakan oleh guru sebanyak satu halaman kertas braille.

Waktu berlakunya kontrak :

Hari dan tanggal :

Pukul :

*Pergantian reward:

Wali Kelas/ Guru Mata

Pelajaran

____________________________

NIP.

Bandung, Mei 2014

Peneliti

Sri Yulan Umar

(13)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Behavior Contract

Intervensi Ke-6

Peserta Didik:

a. Saya berjanji tidak akan meninggalkan tempat duduk ketika sedang belajar,

kecuali jika diinstruksikan/diminta guru.

b. Jika saya dapat menepati janji (tidak meninggalkan tempat duduk sebanyak ≤3

kali) maka saya akan mendapatkan satu kotak susu. Tetapi jika saya tidak

menepati janji (masih meninggalkan tempat duduk >3 kali), maka saya haru

menulis bacaan yang dibacakan oleh guru sebanyak satu halaman kertas braille.

Waktu berlakunya kontrak :

Hari dan tanggal :

Pukul :

*Pergantian reward:

Wali Kelas/ Guru Mata

Pelajaran

____________________________

NIP.

Bandung, Mei 2014

Peneliti

Sri Yulan Umar

(14)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi. Menurut

Hadi (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 203) “observasi merupakan sutau proses

yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan

ingatan. Sugiyono (2013, hlm. 203) juga mengemukakan bahwa teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan

dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden

yang diamati tidak terlalu besar.

Jenis observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu participant

observation (observasi berperanserta) dan nonpartisipan. Participant

observation (observasi berperanserta) akan digunakan untuk mengumpulkan

data pada saat peneliti memberikan intervensi/treatment (B) sedangkan

observasi nonpartisipan ini akan digunakan ketika peneliti mengumpulkan data

pada baseline 1 (A1) dan baseline 2 (A2).

Pada participant observation (observasi berperanserta), peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada tingkat mana dari setiap perilaku yang nampak. Sedangkan observasi Nonpartisipan, peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. (Sugiyono, 2013: 204)

Adapun langkah-langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan perilaku yang akan diubah sebagai target behavior. Target

behavior dalam penelitian ini adalah perilaku maladaptif pada peserta didik

lowvision yakni selalu meninggalkan tempat duduk selama belajar, Target

behavior tersebut dapat diamati frekuensinya dengan menggunakan lembar

observasi dan hasil dari pengamatan tersebut merupakan baseline 1 (kondisi

awal) subjek. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan teknik sampling

selama 10 menit pada satu jam pelajaran (30 menit). Berikut adalah lembar

(15)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

Lembar Observasi Baseline 1 (A1)

Terget Perilaku: Meninggalkan tempat duduk

Presentase =

Menit

Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Persentase

Frekuensi

Selain itu, pada baseline 1 peneliti harus mengidentifikasi hal-hal yang

disenangi dan tidak disenangi oleh peserta didik baik itu benda maupun

makanan untuk dijadikan sebagai reward dan sanksi pada pelaksanaan

intervensi.

b. Intervensi (B). Pelaksanaa behavior contract pada awal proses belajar

mengajar, untuk lebih dimengerti oleh peserta didik maka isi dari kontrak

tersebut harus dibacakan oleh peneliti. Kegiatan intervensi ini dilakukan

sebanyak enam kali pertemuan (1 kali pertemuan= 1 jam pelajaran, 1x30

menit) untuk mengetahui kepatuhan peserta didik dalam melaksanakan

perjanjian yang telah disepakati dengan peneliti. Perilaku peserta didik

selama intervansi dapat diamati dengan menggunakan lembar observasi

berikut:

Tabel 3.1

Lembar Observasi Intervensi (B)

Terget Perilaku: Meninggalkan tempat duduk

Presentase =

Menit

Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Persentase

(16)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Setelah kegiatan intervensi selesai, maka peneliti kembali melakukan

observasi untuk melihat perubahan perilaku yang terjadi pada peserta didik.

Observasi ini menggunakan lembar observasi seperti pada baseline 1.

Tabel 3.3

Lembar Observasi Baseline 2 (A2)

Terget Perilaku: Meninggalkan tempat duduk

Presentase =

Menit

Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Persentase

Frekuensi

E.Teknik Pengolahan Data

Pada penelitian dengan subjek tunggal ini, data disajikan dengan

menggunakan tabel dan grafik, hal ini ditujukan untuk mengetahui perubahan

yang terjadi pada penelitian yang telah dilakukan.

“Grafik yang digunakan adalah grafik garis. Penggunaan grafik garis ini ditujukan untuk mempermudah dan memperjelas gambaran dari pelaksanaan eksperimen sebelum dan saat diberi perlakuan serta perubahan perubahan yang terjadi setelah perlakuan diberikan.” (Apriliani, 2013, hlm.55)

Pengolahan data dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan

analisis data dalam kondisi dan antar kondisi. “Analsis dalam kondisi adalah

menganalisis data dalam satu kondisi baseline atau kondisi intervensi”

(Sunanto, dkk. 2005, hlm. 99). Komponen-komponen yang harus dianalisis

yaitu:

1. Panjang kondisi (condition length), yaitu banyaknya data dalam kondisi yag

menggambarkan banyaknya sesi pada kondisi tersebut (baseline dan

(17)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kecenderungan arah, kecenderungan arah digambarkan oleh garis lurus

yang melintasi semua data dalam suatu kondisi. Ada dua cara untuk

menentukan kecenderungan arah grafik, yaitu metode tangan bebas

(freehand) dan metode belah tengah (split middle).

3. Tingkat stabilitas (level stability), menunjukkan tingkat homogenitas dalam

suatu kondisi, ini dapat ditentukan dengan menghitung banyaknya data poin

yang berada di dalam rentang kemudian dibagi banyaknya data poin lalu

dikalikan 100%.

4. Tingkat perubahan (level change), menunjukkan besarnya perubahan data

dalam suatu kondisi dan dapat dilihat dari selisih antara data pertama

dengan data terakhir.

5. Jejak data (data path), merupakan perubahan dari data satu ke data lain

dalam suatu kondisi dengan tiga kemungkinan yaitu: menaik, menurun dan

mendatar.

6. Rentang (range), yaitu jarak antara data yang pertama dengan data yang

terakhir. Rentang memberikan informasi seperti halnya tingkat perubahan

(level change).

Analisis antar kondisi adalah perubahan antar kondisi misalnya kondisi

baseline ke kondisi intervensi. Menurut Sunanto, dkk. (2005, hlm. 107)

Komponen analisis antar kondisi meliputi:

1. Variabel yang diubah, meliputi variable terikat atau sasaran yang difokuskan

2. Perubahan kecenderungan arah, yaitu perubahan kecenderungan arah grafik

antar kondisi baseline dan intervensi.

3. Perubahan stabilitas dan efeknya, stabilitas data menunjukkan tingkat

kestabilan perubahan dari sederetan data.

4. Perubahan level data, menunjukkan seberapa besar data berubah yang

ditunjukkan oleh selisih antara data terakhir pada kondisi baseline dan data

pertama pada kondisi intervensi

5. Data yang tumpang tindih (overlap), yaitu terjadinya data yang sama pada

kedua kondisi, baseline dengan intervensi. Data yang tumpang tindih ini

(18)

Sri Yulan Umar, 2014

PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MAL-ADAPTIF

PADA PESERTA DIDIK LOW VISION DI SLBN-A KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data yang tumpang tindih maka semakin kuat dugaan tidak adanya

perubahan pada kedua kondisi tersebut.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data-data

tersebut adalah:

1. Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline 1 (A1) pada setiap sesi

2. Menskor hasil penilaian pada kondisi intervensi (B) pada setiap sesi

3. Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline 2 (A2) pada setiap sesi

4. Membuat tabel perhitungan dari setiap skor pada fase baseline 1 (A1), fase

intervensi (B) dan fase baseline 2 (A2) dari setiap sesi .

5. Menjumlahkan semua skor pada fase baseline 1 (A1), fase intervensi (B)

dan fase baseline 2 (A2) dari setiap sesi .

6. Membandingkan hasil skor pada fase baseline 1 (A1), fase intervensi (B)

dan fase baseline 2 (A2) dari setiap sesi

7. Membuat analisis data bentuk grafik garis sehingga dapat dilihat secara

langsung perubahan yang terjadi dari ketiga fase.

8. Membuat analisis dalam bentuk grafik batang sehingga dapat diketahui

dengan jelas setiap fasenya secara keseluruhan

Gambar

Gambar 3.1 Desain A-B-A
Tabel 3.1 Lembar Observasi Intervensi (B)
Tabel 3.3 Lembar Observasi Baseline 2 (A2)

Referensi

Dokumen terkait

Sampel data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 27 bank dari populasi sebanyak 41 bank go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan memiliki

Tabel 2.2.StandarKompetensidanKompetensiDasar Bahasa Indonesia Kelas II SD Semester

Proses penyusunan anggaran yang dilakukan setiap tahun dengan proses yang berulang-ulang ( top down dan bottom up ) harus dipenuhi limit time frame nya, dan harus

Berdasarkan hasil uji coba dari operasi date implementasi SQL dari database Nilai Mahasiswa dapat disimpulkan sebagai berikut: 1). Operasi date yang digunakan

Penyamakan adalah rangkaian proses pengerjaan pada kulit dengan zat- zat atau bahan-bahan penyamak, sehingga kulit yang semula labil terhadap pengaruh kimia, fisis,

(86-100) Baik (71-85) Cukup (61-70) Perlu Pendampingan (≤ 60) Kemampuan menuliskan kosakata- kosakata terkait peristiwa siang dan malam hari sesuai gambar yang

Aktivitas sosial ekonomi baik dalam skala kecil (masyarakat) maupun skala besar (industri) telah menyebabkan terjadinya tekanan ekologis berupa degradasi hutan dan lahan di

3.06.06 Alat/ Peralatan/ Suku Cadang Keselamatan Angkutan Darat 3.06.07 Alat/ Peralatan/ Suku Cadang Keselamatan Angkutan Laut 3.06.08 Alat/ Peralatan/ Suku Cadang