• Tidak ada hasil yang ditemukan

s pgsd kelas 1204023 chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "s pgsd kelas 1204023 chapter1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan. Mutu pendidikan dapat meningkat bila guru dapat memberikan pembelajaran yang berarti pada siswa. Selain itu, jika pembelajaran terlaksana dengan baik serta meningkatkan hasil belajar siswa maka mutu pendidikan pun akan meningkat. Salah satu pembelajaran yang ditingkatkan dalam pelaksanaannya di sekolah dasar yaitu pembelajaran IPA. IPA adalah salah satu cabang ilmu yang dipelajari oleh siswa sekolah dasar. Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi (dalam Sujana, 2012, hlm. 14-15) mengemukakan bahwa “…IPA merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.” Hakikat IPA bisa sebagai produk, proses, dan sikap seperti yang dikemukakan oleh Sujana (2012, hlm. 25) bahwa “…apabila ditinjau dari sudut ontologi, epistimologi dan aksiologi, maka hakikat IPA atau sains adalah sebagai produk, sebagai proses, serta sebagai sikap ilmiah.”

(2)

Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Haryono (2006, hlm.

5) mengungkapkan bahwa “Kemampuan proses sains dasar siswa Kelas IV dan V

SD pada umumnya masih rendah, tingkat penguasaan proses sains siswa baru mencapai 46,08% atau dengan rerata sekor 17,51 dari rentang sekor antara 0 – 38.” Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses sains siswa sekolah dasar terutama kelas IV dan V masih rendah. Padahal, dengan keterampilan proses sains yang baik maka siswa akan memperoleh ilmu dan dapat mengembangkan ilmu tersebut di masa selanjutnya. Selain itu, keterampilan proses sains mencakup keterampilan dasar yang dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari, misalnya keterampilan mengamati. Dengan keterampilan tersebut, siswa dapat mengamati lingkungan sekitarnya dengan baik dan mengumpulkan fakta-fakta yang relevan yang berhubungan dengan apa yang sedang dia amati.

Salah satu materi dalam pembelajaran IPA adalah hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya. Materi ini merupakan sub-bab dari pokok materi benda dan sifatnya. Pada kehidupan sehari-hari siswa pasti sering melihat benda-benda dengan manfaat yang berbeda. Namun, mereka terkadang tidak tahu mengapa suatu benda dibuat dari bahan tertentu. Mereka kurang memahami apa hubungan antara sifat suatu bahan dengan manfaatnya terhadap benda tersebut.

Jika sumber belajar yang digunakan hanya buku tanpa adanya tindak lanjut dari guru maka pembelajaran hanya sebatas materi tanpa adanya kebermaknaan didalamnya.

Maka dari itu, dalam pembelajaran IPA perlu diciptakan pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung. Pembelajaran IPA dapat diawali dengan mengeksplor pengetahuan yang dimiliki siswa terhadap sesuatu yang mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu, guru dapat memberikan pengenalan konsep tentang materi yang telah dieksporasi sebelumnya. Jika siswa telah mengenal konsep materi tersebut, maka siswa dapat menerapkan konsep itu pada sesuatu hal yang baru namun sesuai dengan materi. Hal ini dimaksudkan supaya siswa lebih merasakan kebermaknaan dari suatu pembelajaran.

(3)

hlm. 145) “Model ini terdiri atas tiga tahapan yaitu Exploration (eksplorasi),

Invention (pengenalan konsep), dan Discovery (penerapan konsep).”

Tahapan-tahapan tersebut berupa siklus sehingga dapat dilakukan berulang-ulang. Penggunaan model learning cycle dipercaya cocok untuk diterapkan pada pembelajaran IPA terutama pada materi hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya, karena siswa dituntut untuk mampu menerapkan kembali konsep yang telah dia pelajari dalam hal-hal yang baru. Sehingga siswa dapat menerapkan materi yang telah dia pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, salahsatu kelebihan model learning cycle menurut Shoimin (2014) yaitu meningkatkan motivasi belajar karena pembelajar dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan hakikat IPA sebagai proses yaitu pembelajaran IPA menuntut siswa untuk melakukan bukan hanya memahami. Dengan siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran maka pembelajaran lebih bermakna bagi siswa dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Pembelajaran dengan menggunakan model learning cycle memberikan pengalaman secara langsung kepada siswa sehingga siswa dapat dengan mudah memahami dan mengingat materi yang dipelajarinya.

Dari pertimbangan di atas, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Learning Cycle Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas IV Pada Materi Hubungan Antara Sifat Bahan Dengan Kegunaannya.”

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dikaji melalui penelitian ini, meliputi:

1. Apakah pembelajaran konvensional dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa secara signifikan pada materi hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya?

2. Apakah pembelajaran dengan menggunakan model learning cycle dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa secara siginifikan pada materi hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya?

(4)

4. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan model learning cycle di kelas IV pada materi hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya?

5. Faktor apa saja yang dapat mendukung pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran learning cycle pada materi hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya?

6. Faktor apa saja yang dapat menghambat pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran learning cycle pada materi hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya?

C. Tujuan Penelitian

Merujuk kepada rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui adanya peningkatan keterampilan proses sains siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional pada materi hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya.

2. Untuk mengetahui adanya peningkatan keterampilan proses sains siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran learning

cycle pada materi hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya.

3. Untuk mengetahui adanya peningkatan keterampilan proses sains siswa pada materi hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya yang mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran learning cycle lebih baik secara signifikan daripada siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.

4. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan model learning cycle di kelas IV pada materi hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya. 5. Untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mendukung pembelajaran IPA

dengan menggunakan model pembelajaran learning cycle pada materi hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya.

(5)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak, diantaranya

1. Bagi peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pengetahuan baru mengenai keterkaitan antara penggunaan model learning cycle pada pembelajaran IPA di SD dengan keterampilan proses sains siswa.

2. Bagi siswa

Penelitian ini mampu memberikan pengalaman baru untuk siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA dengan menggunakan model learning cycle. 3. Bagi guru

Penelitian ini dapat memberikan alternatif bagi guru IPA di sekolah dasar dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa dengan menggunakan model learning cycle.

4. Bagi sekolah

Penelitian ini dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah serta menciptakan proses pembelajaran yang mampu meningkatkan keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran IPA.

5. Bagi peneliti lain

Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi oleh peneliti lain terkait dengan keterampilan proses sains atau juga model learning cycle.

E. Definisi Operasional

Dalam penulisan proposal penelitian ini diperlukan adanya batasan istilah, sehingga pembaca dapat memahami dengan benar setiap istilah yang digunakan. Berikut istilah-istilah yang menjadi poin penting dalam proposal penelitian ini. 1. Model Pembelajaran Learning Cycle

Model pembelajaran learning cycle atau siklus belajar yang dimaksud dalam proposal penelitian ini, yaitu learning cycle yang diposisikan sebagai suatu model pembelajaran.

(6)

Keterampilan proses sains menurut Karsli (dalam Sujana, 2012) dapat didefinisikan sebagai keterampilan untuk menyusun pengetahuan, memikirkan masalah dan membuat kesimpulan.

3. Hubungan Antara Sifat Bahan Dengan Kegunaannya

Hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya berpengaruh pada pembuatan suatu benda. Dimana penggunaan suatu bahan dalam pembuatan suatu benda harus tepat sehingga ketika barang itu dipergunakan memiliki beberapa keuntungan.

4. Pembelajaran Konvensional

Menurut Wallace (dalam Lestari, 2014, hlm 7) “Pembelajaran konvensional adalah proses pembelajaran yang dilakukan sebagaimana umumnya guru mengajarkan materi kepada siswanya. Guru mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa, sedangkan siswa lebih banyak sebagai penerima.”

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi merupakan komponen dalam Bab I yang memuat struktur atau urutan penulisan skripsi mulai dari Bab I sampai Bab V. Adapun penjabaran dari setiap bab yaitu sebagai berikut.

Bab I merupakan bab pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi

skripsi. Latar belakang masalah memuat beberapa hal, yaitu hakikatnya suatu pembelajaran IPA, masalah yang menjadi dasar penelitian, penyebab munculnya masalah tersebut, solusi dari masalah tersebut, dan alasan memilih solusi tersebut. Rumusan masalah di dalamnya mencakup beberapa pertanyaan penelitian. Tujuan penelitian memuat tujuan dilaksanakannya penelitian sesuai dengan rumusan masalah. Manfaat penelitian memuat beberapa manfaat dari penelitian untuk berbagai pihak.

(7)

mendukung model pembelajaran learning cycle, keterampilan proses sains, materi hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya, hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini, dan hipotesis penelitian.

Bab III merupakan bab yang berisi penjabaran metode penelitian. Bab III mencakup metode dan desain penelitian, subjek penelitian yang terdiri dari populasi dan sampel penelitian, lokasi dan waktu penelitian, instrumen tes penelitian yang kemudian diuji dengan validitas, reliabilitas, indeks kesukaran, dan daya pembeda, instrumen non tes, prosedur penelitian, teknik pengolahan dan analisis data, dan jadwal penelitian. Pengolahan data kuantitatif dibantu dengan program SPSS 16.0 for windows dan Microsoft Office Excel 2007.

Bab IV berisi tentang hasil peneltian dan pembahasan. Bab IV hasil penelitian terdiri dari gambaran-gambaran untuk menjawab setiap rumusan masalah. Pembahasan yang tersaji dalam bab ini merupakan hasil sintesis antara hasil penelitian dengan landasan teori.

Bab V merupakan bab yang berisi simpulan dan saran. Simpulan merupakan penjabaran jawaban dari pertanyaan yang tersaji dalam rumusan masalah berdasarkan hasil penelitian, sedangkan saran berisi hal-hal yang ingin disampaikan kepada pembaca berupa masukan terutama kepada beberapa pihak yaitu guru, sekolah, dan peneliti selanjutnya yang akan melaksanakan penelitian

yang sama.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, informan mengemukakan bahwa harapan terhadap spiritual care adalah pelayanan yang berkaitan dengan spiritual care

Saya Uswatun Hasanah dengan NIM 11160541000011 menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul Pelayanan Sosial Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Yayasan Hikmah

2. Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus banyak memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan praktek atau percobaan, serta menemukan sesuatu melalui

Di dalam plot permanen seluas 1 ha yang dibuat oleh Laode, dkk (2011) dilaporkan bahwa jenis pohon Gerunggang (Cratoxylum glaucum) merupakan jenis paling dominan yang tumbuh

Oleh karena ketentuan tersebut masih disalahgunakan, maka pada lelang sewa bondo deso pada tahun 2011, panitia atau orang yang disewa panitia untuk melelang tidak

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini adalah keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa dan motivasi belajar berhubungan dengan hasil

Puji syukur kehadirat Allah SWT, dengan rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan izin untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Eksistensi Budaya

Tujuan yang ingin dicapai Yayasan Wisnu tahun 2006 diuraikan dalam setiap program kerja, di mana secara umum sama dengan tujuan sebelumnya: 1.. Masyarakat mampu mengelola