• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP (Development Plan Of Cilacap Ocean Fishery Port) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP (Development Plan Of Cilacap Ocean Fishery Port) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap ini memerlukan berbagai data meliputi : data peta topografi, oceanografi, data frekuensi kunjungan kapal dan data tanah. Data tersebut diperlukan sebagai dasar perhitungan dan perencanaan dermaga dan fasilitas pendukungnya lainnya. Data – data ini didapat dari instansi terkait yaitu Dinas Perikanan dan Kelautan Pemerintahan Kabupaten dan Propinsi, Kantor Samudra Cilacap serta dari BMG Cilacap.

4.1 Data Teknis

Data teknis yang diperlukan berupa data angin, data pasang surut, data gelombang dan data tanah.

4.1.1 Data Angin

Data angin yang diperlukan adalah data arah angin dan kecepatan angin. Data tersebut didapat dari Badan Meteorologi Kabupaten Cilacap, yaitu dari tahun 2001 – 2005. Untuk lebih lengkapnya, disarankan memakai data angin 10 (sepuluh) tahun terakhir.

Adapun Langkah – langkah untuk mencari kecepatan dan arah angin dominan adalah sebagai berikut :

1. Penggolongan berdasarkan jumlah kecepatan dan arah angin tiap tahun. Dalam perhitngan disini dihitung komulatif 5 tahun seperti dilihat dalam Tabel 4.2

2. Dari Tabel tersebut dapat dicari prosentase masing – masing arah dan kecepatan angin seperti dilihat dalam Tabel 4.3

3. Gambar Wind Rose (mawar angin) untuk masing – masing arah dan kecepatan sesuai dengan prosentase yang telah dicari, dapat dilihat pada Gambar 4.1, untuk lebih lengkapnya dapat dilihat dalam lampiran.

(2)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

4. Untuk perencanaan diambil arah angin yang dominan dengan prosentase terbesar

Data – data tersebut dapat diuraikan dalam Tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1 Kecepatan Angin Tertinggi (Knot) Tahun 2005

Tgl

Jan Feb Mar Apr Arah Kec. Arah Kec. Arah Kec. Arah Kec. Angin Tertinggi Angin Tertinggi Angin Tertinggi Angin Tertinggi

1 BD 14 BD 15 TG 7 T 10

(3)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

Lanjutan Tabel 4.1 Kecepatan Angin Tertinggi (Knot) Tahun 2005

Tgl

Mei Juni Juli Agst Arah Kec. Arah Kec. Arah Kec. Arah Kec. Angin Tertinggi Angin Tertinggi Angin Tertinggi Angin Tertinggi

1 S 10 TG 9 TG 15 T 14

(4)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

Lanjutan Tabel 4.1 Kecepatan Angin Tertinggi (Knot) Tahun 2005

Tgl

Sept Okt Nov Des Arah Kec. Arah Kec. Arah Kec. Arah Kec. Angin Tertinggi Angin Tertinggi Angin Tertinggi Angin Tertinggi

1 TG 10 TG 12 T 10 TG 11

(Sumber : BMG Maritim Cilacap)

Keterangan :

U : Utara S : Selatan

TL : Timur Laut BD : Barat Daya

T : Timur B : Barat

(5)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

Demikian seterusnya untuk tahun 2001 – 2004 berikut analisa (lihat lampiran II-1), sehingga diperoleh komulatif penggolongan kecepatan berdasarkan jumlah kecepatan dan arah angin dari tahun 2001 – 2005 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 Penggolongan Data Kecepatan Arah Angin Periode Tahun 2001 - 2005

Kecepatan Arah Angin Jumlah

(Knot) U TL T TG S BD B BL Kejadian

(Sumber : Analisa Perhitungan)

Dari Tabel jumlah diatas dapat dicari presentase arah angin masing – masing data dengan cara sebagai berikut :

⇒ Dilihat pada data angin dengan range kecepatan 6-10 knot dengan arah angin Tenggara (terletak pada 0o/360o) yang mempunyai 346 buah data, sehingga jika dihitung prosentasenya menjadi : 100% 19,095%

1812 40

= x

Demikian seterusnya untuk masing – masing arah, kemudian disajikan dalam bentuk Tabel Prosentase data kecepatan arah angin sebagai berikut :

Tabel 4.3 Prosentase Data Kecepatan dan Arah Angin Periode Tahun 2001 - 2005

Kecepatan Arah Angin Jumlah

(Knot) U TL T TG S BD B BL (%)

(6)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

0 % 10 %

20 % 30 %

40 % 50 %

U

TL

T

TG

S

BD

BL

B

0 - 5 6 - 10 11 - 15 16 - 20 21 - 24

Dari Tabel diatas dapat dibuat Gambar Wind Rose untuk menggambarkan presentase data arah angin dominan, seperti gambar berikut :

Jenis Kecepatan dan arah angin dalam knot panjang tongkat menunjukkan kecepatan angin (Knot).

Gambar 4.1 Wind Rose Daerah Pantai Kabupaten Cilacap Periode Tahun 2001-2005

Dari analisa angin dengan Wind Rose diatas dapat disimpulkan bahwa Preavaling Wind terjadi pada arah Tenggara dengan prosentase 45,290 %, sedangkan

(7)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

kecepatan angin yang paling dominan terjadi pada kecepatan antara interfal 3 – 4 knot sebesar 15,827 %. Untuk perencanaan ini arah angin yang dipakai untuk perhitungan adalah :

- Arah Tenggara, dimana kecepatan dominan terjadi pada interfal 3-4 knot, dengan prosentase sebesar 15,827 %

4.1.2 Data Gelombang

4.1.2.1Perhitungan Gelombang Berdasarkan Panjang Fecth

Selain berdasarkan data gelombang H dan T dapat juga dicari dengan perhitungan data angin dengan penentuan panjang fetch nya.

Didalam tinjauan pembangkitan gelombang dilaut, fetch dibatasi oleh bentuk daratan yang mengelilingi laut. Didaerah pembentukan gelombang, gelombang tidak hanya dibangkitkan dalam arah yang sama dengan gelombang angin tetapi juga dalam berbagai sudut terhadap arah angin.

Besarnya fetch dapatdicari dengan menggunakan persamaan :

αα

Xi : Panjang segmen fetch yang diukur dari titik observasi gelombang ke ujung Akhir fetch

α : deviasi pada kedua sisi arah angin, dengan menggunakan pertambahan 6o Sampai sudut sebesar 42o pada kedua sisi dari arah angin

Pada perhitungan disini menggunakan peta dengan skala 1 : 100.000

(8)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032 (Skala Peta 1 : 10.000)

Gambar 4.2 Panjang Fetch Arah Tenggara

Perhitungan Fetch Arah Tenggara

Tabel 4.4 Perhitungan Fetch Arah Tenggara

No α (…o) Cos α Jarak Pada Jarak Pada Jarak Xi Cos α Peta (cm) Peta (cm) Sebenarnya (km) Xi

1 42 0,7431 14,87 1487000 148,7 110,4990

2 36 0,809 20,20 2020000 202 163,4180

3 30 0,866 29,36 2936000 293,6 254,2576

4 24 0,9135 41,21 4121000 412,1 376,4534

5 18 0,9511 50,00 5000000 500 475,5500

6 12 0,9782 50,00 5000000 500 489,1000

7 6 0,9945 50,00 5000000 500 497,2500

8 0 1 50,00 5000000 500 500,0000

9 6 0,9945 50,00 5000000 500 497,2500

10 12 0,9782 50,00 5000000 500 489,1000

11 18 0,9511 50,00 5000000 500 475,5500

12 24 0,9135 4,58 458000 45,8 41,8383

13 30 0,866 3,97 397000 39,7 34,3802

14 36 0,809 3,79 379000 37,9 30,6611

15 42 0,7431 3,86 386000 38,6 28,6837

Jumlah : 13,5108 4463,9912

(9)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032 Sehingga :

4.1.2.2Menentukan Tinggi Gelombang berdasarkan Peramalan Gelombang

di Laut Dalam

Untuk memperoleh data gelombang diperlukan data angin . Data angin tersebut didapatkan dari badan meteorologi maritim Kabupaten Cilacap, Data angin yang tersedia dari tahun 2001 – 2005. Dalam perencanaan tinggi gelombang ada beberapa metode untuk menghitung tinggi gelombang antara lain :

1. Fetch Limited

a. Tinggi gelombang 2

b. Periode gelombang 3

c. Lama angin berhembus 3

2. Fully Developed a. Tinggi gelombang

2

(10)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032 dimana :

Hmo : tinggi gelombang hasil peramalan ( m ) Tmo : periode gelombang puncak ( dtk ) Feff : panjang fetch efektif ( km )

UA : kecepatan angin terkoreksi ( m/dtk ) g : percepatan gravitasi ( 9,81 m/dtk ) t : waktu ( jam )

Adapun langkah – langkah untuk mencari tinggi dan arah gelombang dominan dengan menggunakan metode fetch limited adalah sebagai berikut :

1. Penggolongan berdasarkan jumlah tinggi dan arah gelombang tiap tahun, Dalam perhitungan disini diambil data angin tertinggi tiap bulan selama 5 (lima) tahun seperti dilihat dalam Tabel 4.5 dan 4.6

Adapun perhitungan tinggi gelombang menggunakan rumus : H = 1,616,10-2 x UA x Feff

UA = 0,71 x UW1,23 UW = RL x UL

UL = kec, tertinggi (knot) x 0,514 = ,,,(m/dt)

2. RL diperoleh dari Grafik Hubungan Antar Kecepatan Angin Didarat dan Dilaut (pada Gambar 4.4)

3. Dari Tabel 4.6 dapat dicari prosentase masing – masing arah dan tinggi gelombang seperti dilihat dalam Tabel 4.7

4. Gambar Wave Rose (mawar gelombang) untuk masing – masing arah dan tinggi sesuai dengan prosentase yang telah dicari, dapat dilihat pada Gambar 4.8

(11)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

Data tinggi (m) dan arah gelombang dominan dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 4.5 Perhitungan tinggi gelombang tahun 2005 berdasarkan fetch

NO BULAN ARAH KEC. ANGIN KEC. (UL) RL UW UA FETCH EFF. TINGGI

(Sumber : Analisa Perhitungan)

Demikian seterusnya untuk tahun 2001 – 2004 (lihat lampiran II-3 Hal 23), dari data dan tinggi gelombang diatas dapat dicari komulatif jumlah arah gelombang berdasarkan penggolongan tingi gelombang dan dihitung jumlah data untuk masing – masing range, disajikan dalam Tabel berikut :

Tabel 4.6 Jumlah Kejadian gelombang berdasarkan arah angin

Tinggi Gel. Arah Angin Jumlah

(meter) U TL T TG S BD B BL Kejadian

(Sumber : Analisa Perhitungan)

(12)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

- Pada data gelombang tinggi 2,00 – 4,00 meter dan mempunyai arah angin Tenggara terdapat 13 buah data, sehingga jika dihitung berdasarkan jumlah data prosentasenya sebesar : 21,667 %

Demikian seterusnya untuk masing – masing arah,sehigga dapat dibuat table prosentase arah angin dan tinggi gelombang sebagai berikut :

Tabel 4.7 Prosentase Kejadian Gelombang

Tinggi Gel. Arah Angin Jumlah

(meter) U TL T TG S BD B BL (%)

0,00 - 2,00 0,000

2,00 - 4,00 1,667 13,333 21,667 36,667 4,00 - 6,00 1,667 15,000 16,667 1,667 15,000 10,000 3,333 63,333

6,00 - 8,00 0,000

8,00 - 10,00 0,000

Jumlah (%) : 1,667 1,667 28,333 38,333 1,667 15,000 10,000 3,333 100,000

(Sumber : Analisa Perhitungan)

(13)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

0 % 10 %

20 % 30 %

40 % 50 %

U

TL

T

TG

S

BD

BL

B

0 - 2

2 - 4

4 - 6 6 - 8

8 - 10

Jenis tinggi gelombang dalam meter panjang tongkat menunjukkan prosentase kejadian

Gambar 4.3 Wave Rose Daerah pantai Cilacap Tahun 2001 - 2005

Dari analisa gelombang dengan Wave Rose diatas dapat disimpulkan bahwa prevailing wind terjadi pada arah tenggara dengan prosentase 38,333 % sedangkan tinggi gelombang yang paling dominan terjadi pada interval 2,0 – 4,0 meter dengan prosentase 21,667 %, untuk perencanaan ini arah gelombang yang dipakai untuk perhitungan adalah :

(14)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

- Arah tenggara tinggi gelombang 4 m yang terjadi pada interval 2,0 – 4,0 meter, dengan prosentase sebesar 21,667 %

Adapun perhitungan tinggi (H) dan periode gelombang (T) berdasarkan fetch dapat dicari dengan langkah – langkah sebagai berikut :

1. Berdasarkan kecepatan maksimum yang terjadi tiap bulan dalam 1 tahunnya (dalam perhitungan kali ini, digunakan data angin tahun 2005 pada Tabel 4.5) dicari dari nilai RL dengan mengggunakan grafik hubungan antara kecepatan angin laut dan di darat, Misal pada bulan Agustus 2005 untuk arah Tenggara, kecepatan angin = 18,00 knot, maka UL = 18,00 knott x 0,514 = 9,252 m/det, Berdasarkan grafik hubungan antara kecepatan angin laut (UW) dan di darat (UL) sebagai berikut :

Gambar 4.4 Grafik Hubungan antara kecepatan angin Laut (UW) dan

(15)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

Dari Grafik diatas didapat nilai RL = 1,200 2. Hitung UW dengan rumus

UW = UL x RL = 9,252 x 1,200 = 11,1024 m/det

3. Hitung UA dengan rumus : UA = 0,71 x 11,10241,23

= 0,71 x 11,10241,23 = 13,7126 m/det

(16)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

(17)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

Dari Grafik Peramalan Gelombang berdasarkan nilai UA terbesar didapatkan hasil Durasi (jam), Tinggi (m), dan periode (det) yang diharapkan memenuhi karena keterbatasan grafik peramalan gelombang, oleh karena itu berdasarkan nilai UA yaitu 13,7126 m/det, didapat :

Tinggi (H) : 4,03 m Periode : 10,5 det Durasi : 18,2 jam

¾ Mencari tinggi gelombang pada kedalaman tertentu (refraksi Gelombang) Direncanakan terjadinya gelombang pecah pada elevasi dasar / kedalaman adalah – 3 m dibawah muka air laut rerata (MWL), Arah gelombang yang diperhitungkan dari arah Tenggara (α= 135o), Ho= 4,03 m dan T = 10,5 detik

Panjang gelombang di laut dalam dihitung : L0 = 1,56 x T2

= 1,56 x 10,52 = 171,99 m

Co = L0 / T = 171,99 / 10,5 = 16,38

d/L0 = 3 / 171,99 = 0,0170

(18)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

Tabel 4.8 Fungsi d/L untuk pertambahan nilai d/L0

(19)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032 d / L = 0,05296

L = 3 / 0,05296 = 56,6465

c1 = L / T = 56,6465 / 10,2 = 5,55 m/det

Arah datang gelombang pada kedalaman 3 m dihitung : Sin α1 = (c1 / c0) Sin α0

= ( 5,55/ 16,38) sin 135 = 0,239

α1 = 13,8275

Koefisien refraksi dihitung dengan rumus :

1

Untuk menghitung koefisien pendangkalan dicari nilai n dengan menggunakan Tabel A – 1 fungsi d/L untuk pertambahan nilai d/L0 berdasar nilai d/L0 diatas (0,0170), maka didapat :

n1 = 0,9649 dan n0 = 0,5 (untuk laut dalam)

Maka tinggi gelombang pada kedalaman 3,0 m didapat : H1 = Ks , Kr , H0

= 1,25 x 0,8532 x 4.03 = 4,298 m

Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan : H1 = 4,298 m

(20)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

¾ Menghitung tinggi dan kedalaman gelombang pecah

Berdasarkan peta topografi, kemiringan dasar laut diketahui 1 : 20 = 0,05 Gelombang pada laut dalam ditentukan H0 = 4,03 m, T = 10,5 detik, Kr = 0,8532

H’0 = Kr . H0 = 0,8532 x 4,03 = 3,4383 m

H’0 / gT2 = 3,4383 / (9,81 x 10,52)

= 0,0032

Dari grafik tinggi gelombang pecah dibawah ini untuk nilai tersebut diatas dengan nilai m = 1 : 20 atau m = 0,05 diperoleh :

(21)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

Dari grafik diatas diperoleh nilai Hb adalah sebagai berikut : Hb / H’0 = 1,40

Hb = 1,4 x 3,4383 = 4,8136 m

¾ Menghitung kedalaman gelombang pecah :

Hb / g T2 = 4,8136 / (9,81 x 10,52) = 0,00445

Dengan menggunakan grafik kedalaman gelombang pecah di bawah ini, untuk nilai Hb/ g T2 dengan nilai m = 1 : 20 atau m = 0,05 diperoleh :

mbar 4.7 Kedalaman Gelomba Pecah

Gambar 4.7 Grafik Kedalaman Gelombang Pecah

db / Hb = 0,9

(22)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032 dari perhitungan diatas didapat :

-Tinggi gelombang pecah Hb = 4,8136 m -Kedalaman gelombang pecah db = 4,3322 m

¾ Elevasi Muka Air Rencana

Dari hasil perhitungan sebelumnya didapat data – data sebagai berikut :

-Kedalaman (d) : 3 m

-Tinggi gelombang (H0) : 4,03 m -Periode gelombang (T) : 10,5 detik -Kemiringan dasar laut : 0,05 -Tinggi gel. pecah (Hb) : 4,8136 m -Kedalaman gel. pecah (db) : 4,3322 m

4.1.3 Data Pasang Surut

Data Pasang surut sangat penting didalam perencanaan dermaga, Elevasi muka air tertinggi (pasang) dan terendah dapat mempengaruhi perencanaan dermaga terutama pada saat akan menentukan elevasi dermaga, Data yang diperlukan berupa muka air tinggi rerata (MHWL), tinggi muka air rerata (MSL) dan muka air rendah terendah (MLWL), Data pasang surut untuk perencanaan dermaga ini didapat dari badan meteorologi dan geofisikan Cilacap tahun 2007.

(23)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

Gambar 4.8 Kurva pasang surut Bulan September 2007

Dari kurva pasang surut tersebut dapat diambil nilai MHWL, MSL, dan MLWL, seperti Tabel berikut ini :

Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Pasang Surut 2007

(24)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

HWL = + 275,0 cm

MWL = + 137,5 cm

LWL = + 0,00 cm

Adapun data – data tersebut didapat dari grafik pasang surut, dan yang menjadi dasar untuk perencanaan Dermaga digunakan :

Nilai HHWL : 280,0 cm Nilai MWL : 142,5 cm Nilai LLWL : 5,0 cm

Elevasi pasang surut diasumsikan + 0,00 dari LLWL sehingga didapatkan nilai elevasi sebagai berikut :

HWL : 280,0 – 5,0= 275,0 cm = + 2,75 m MWL : 142,5 – 5,0 = 137,5 cm = + 1,37,5 m

LWL : + 0,00 m

Hasil perhitungan tersebut digunakan sebagai pedoman dalam penentuan elevasi bangunan, elevasi – elevasinya dapat digambarkan sebagai berikut :

(25)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032 4.1.4 Elevasi Muka Air Rancana

Elevasi muka air rencana / Design Water Level (DWL) merupakan parameter yang sangat penting untuk merencanakan elevasi bangunan – bangunan pelabuhan, Elevasi tersebut merupakan penjumlahan dari beberapa parameter, yaitu pasang surut, tsunami, wave set up, wind set up dan kenaikan air laut pada permukaan (wave run up), Namun dalam perencanaan ini hanya beberapa parameter saja yang menentukan diantaranya : pasang surut, wave sut up dan kenaikan air laut pada permukaan (wave set up), Gambar 4.9 menunjukkan penentuan elevasi muka air rencana,

4.1.4.1Pasang Surut

Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut karena adanya gaya tarik benda – benda langit, terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi, Dari perhitungan pasang surut sebelumnya maka diambil muka air laut terendah (LWL), Sebagai referansi untuk elevasi daratan, Lowest Water Level (LWL) dianggap sebagai titik ± 0,00

4.1.4.2Wave Set Up

Gelombang yang datang dari laut menuju pantai menyebabkan fluktuasi muka air didaerah pantai terhadap muka air diam, Turunnya muka air tersebut dikenal dengan wave set down sedangkan naiknya muka air disebut wave set up, Perhitungan wave set up adalah sebagai berikut :

¾ Data Perhitungan

(26)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032 ¾ Perhitungan wave set up

Tinggi dan kedalaman gelombang pecah dari perhitungan sebelumnya didapatkan Hb = 1,1965 dan db = 1,2945 m, Wave set up dapatdihitung dengan rumus sebagai berikut :

[

]

{

Hb gT

}

Hb Sw=0,191−2,82 / 2

[

]

{

1 2,82 4,8136/(9,8110,5 )

}

4,8136 19

,

0 x 2 x

Sw= −

=

Sw 0,7425 m = 74,25 cm

4.1.4.3Wave Run Up

Untuk memperkirakan kenaikan air laut pada permukaan (wave run up) seperti yang terlihat pada Gambar 4.10 Run Up gelombang, maka dapat dihitung :

Tinggi gelombang dilaut dalam :

Lo = 1,56 x T2 = 1,56 x (10,5)2 = 171,99 m Bilangan Irribaren :

Ir = Tg θ / (H/Lo)0,5

= 0,5 / (4,03 / 171,99)0,5 = 3,269

(27)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

Dari grafik Run Up gelombang dibawah ini untuk lapis lindung dari batu pecah pada Ir = 3,269 didapat nilai run up :

Gambar 4.11 Grafik Run Up Gelombang

Ru / H : 1,24 maka

Ru : 1,24 x 4,03 = 4,997 m

Dari perhitungan parameter – parameter penentu DWL maka untuk perencanaan dermaga pelabuhan digunakan :

DWL = HWL + wave set up + wave run up = 2,75 + 0,7425 + 4,997

(28)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

Elevasi DWL = (HWL – MWL) + wave set up + wave run up = (275 – 137,5) + 74,25 + 499,7

= 711,45 cm

= 7,1145 m

4.2. Data Kapal dan Produksi Ikan Hasil Tangkapan

Dari data yang diperoleh, Jumlah kapal ikan yang mendarat tiap tahunnya serta produksi ikan hasil tangkapan di PPS Cilacap mulai tahun 2000-2006 dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 4.10 Data Jumlah Hasil Produksi Ikan

Jenis Ikan Volume (ton)

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Tuna 1,842,52 2,286,24 1,620,50 620,53 301,62 498,51 691,25 Cakalang 1,341,14 1,139,03 2,841,01 2,259,65 762,50 891,22 4,939,12 Paruh pjg 322,79 330,25 404,58 299,52 154,43 180,55 245,92

Hiu 311,79 172,46 374,63 208,51 73,04 120,74 260,08 Udang 397,70 270,77 239,66 146,76 129,61 131,10 50,54 Lainnya: 490,33 259,92 474,79 362,64 300,54 354,14 288,24 Jumlah 4,308,56 4,187,89 5,955,17 3,897,59 1,721,74 2,165,26 6,475,15

(29)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

Tabel 4.11 Data Masuk Keluarnya Kapal Pada PPSC

TAHUN

Sumber: Laporan Tahunan PPSC, 2006

Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2001 sampai dengan 2004 jumlah kapal yang keluar masuk PPSC mengalami penurunan dan diikuti oleh penurunan penangkapan ikan, dan pada tahun 2005 mengalami peningkatan dengan pesat, Sesuai dengan data yang diperoleh, adapun dimensi kapal yang berlabuh di PPS Cilacap ini secara garis besar adalah sebagai berikut :

Tabel 4.12 Data Ukuran dan Dimensi Kapal PPS Cilacap

Ukuran

Jarak antara bagian atas kapal sampai muka air

11-30 GT 13 m 3 m 1,5 m 0,5 m

31-50 GT 22 m 7 m 2,25 m 1 m

Sumber: Laporan Tahunan PPSC, 2006

(30)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

satatistiknya menggunakan metode analisis aritmatika, geomatrik, dan eksponensial.

4.2.1 Perhitungan Analisis Aritmatika dan geomatrik Kapal Ikan

Diambil data pada tahun 2000 sampai 2005 sesuai dengan Tabel 4.11 di atas.

4.2.1.1.Analisis Aritmatik

Rumus dasar metode aritmatik :

Tabel 4.13 Rasio Perhitungan Pertumbuhan jumlah Kapal Ikan Tahun 2001-2006

Tahun Xi Yi x Y r (Sumber : Analisa Perhitungan)

(31)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

Tabel 4.14 Prediksi Jumlah Kapal Ikan sampai dengan tahun 2021

dengan Metode Aritmatik

Tahun n Pn

2006 0 9.421

2007 1 9.997

2008 2 10.573

2009 3 11.150

2010 4 11.726

2011 5 12.302

2012 6 12.878

2013 7 13.454

2014 8 14.031

2015 9 14.607

2016 10 15.183

2017 11 15.759

2018 12 16.335

2019 13 16.912

2020 14 17.488

2021 15 18.064 (Sumber : Analisa Perhitungan)

Keterangan : n = 1 – 15 (dimulai dari tahun 2007 – 2021) r rata2 = (Σ r) / 5 = 2.881 / 5 = 576

Po = 9421 (jumlah kapal tahun 2006) Pn = Po + n.r

= Jumlah Kapal Ikan dari tahun 2007 – 2021 = 9421 + 1. 2.881 = 9.997

5

4.2.1.2. Analisa Geometrik

Rumus dasar analisa geometrik :

(32)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

Tabel 4.15 Data Kapal Ikan tahun 2001 – 2006 untuk Perhitungan

Analisa Geometrik

Tahun  n  Jumlah  r 

Kapal 

2001  1  6.540  ‐0,3576 

2002  2  4.201  ‐0,3454 

2003  3  2.750  ‐0,0349 

2004  4  2.654  1,9503 

2005  5  7.830  0,2032 

2006  6  9.421   

      Σ =   1,4155

(Sumber : Analisa Perhitungan)

Keterangan : rx = ((Pn – Pn-1) / Pn-1)* 100% Misal : r1 = ((4201-6540)/6540)*100% = -0,3576 r = Σr / n

= 1,4155/5 = 0,2831

Sehingga dari rumus analisa geometrik Pn = Po * (1+r)n

(33)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

Tabel 4.16 Prediksi Jumlah Kapal Ikan sampai dengan tahun 2021

dengan Metode Geometrik

(Sumber : Analisa Perhitungan)

Dari kedua analisa diatas dapat disimpulkan :

Tahun  n  Pn 

2006 0  9.421

2007 1  12.088

2008 2  15.510

2009 3  19.901

2010 4  25.535

2011 5  32.764

2012 6  42.040

2013 7  53.942

2014 8  69.213

2015 9  88.807

2016 10  113.948

2017 11  146.207

2018 12  187.599

2019 13  240.708

2020 14  308.853

(34)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

Tabel 4.17 Prediksi Jumlah Kapal Ikan sesuai dengan perhitungan Aritmatik dan

Geometrik sampai dengan tahun 2021

(Sumber : Analisa Perhitungan)

Dari Tabel perhitungan di atas, maka diperoleh prediksi kapal ikan untuk 15 tahun ke depan sebagai berikut :

Analisa Aritmatik = 18.064 buah Analisa Geometrik = 396.290 buah

n Tahun Analisa Analisa Aritmatik Geometrik 0 2006 9.421 9.421

1 2007 9.997 12.088

(35)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

Prediksi Jumlah Kapal sampai Tahun 2021

Gambar 4.12 Grafik Prediksi Jumlah Kapal sampai Tahun 2021

Berdasarkan perhitungan diatas, Kedua analisa diatas menujukkan pertumbuhan grafik naik dari perhitungan prediksi 15 tahun mendatang Dari kedua analisa diatas yang paling memungkinkan adalah data dari hasil perhitungan analisa Aritmatik, sehingga didapatkan data ;

Prediksi jumlah kapal ikan pada tahun 2021 = 18.064 buah

Jumlah kapal perhari dihitung = 18.064 : 365 hari efektif

(36)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

4.2.2. Perhitungan Analisis Aritmatik dan Geometrik Produksi Ikan

Tangkapan

Diambil data tahun 2001 sampai 2006 sesuai dengan Tabel 4.10 diatas

4.2.2.1. Analisa Aritmatik

Rumus dasar metode aritmatik :

Tabel 4.18 Rasio perhitungan Pertumbuhan jumlah Produksi Ikan tahun

2001 – 2006 untuk Perhitungan Analisa Aritmatik

Tahun  Xi  Yi  x  y  r 

                 

2001  1  4.187,89  1  1767,28  1767,28 

2002  2  5.955,17  1  ‐2057,58  ‐2057,58 

2003  3  3.897,59  1  ‐2175,85  ‐2175,85 

2004  4  1.721,74  1  443,52  443,52 

2005  5  2.165,26  1  4309,89  4309,89 

2006  6  6.475,15          

            Σ =  2287,26 

(Sumber : Analisa Perhitungan)

Keterangan : Xi = tahun, dimulai dari 2001 – 2006 Yi = Jumlah produksi ikan keseluruhan x = X(i-1) - Xi ; x = 2 – 1 = 1

y = Y(i-1) - Yi ; y = 5.955,17 – 4.187,89 = 1767,28 r = y/x ; 1.767,28 / 1 = 1.767,28

(37)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

Tabel 4.19 Prediksi Jumlah Produksi Ikan sampai dengan Tahun 2021 dengan

Metode Analisa Aritmatik

n  Pn 

     

1  6932,60

2  7390,05

3  7847,51

4  8304,96

5  8762,41

6  9219,86

7  9677,31

8  10134,77

9  10592,22

10  11049,67

11  11507,12

12  11964,57

13  12422,03

14  12879,48

15  13336,93

(Sumber : Analisa Perhitungan)

Keterangan : n = 1 – 15 (dimulai dari tahun 2007 – 2021) r rata2 = (Σ r) / 5 ; 2.287,26 / 5 = 457,45

Po = 6.475,19 Pn = Po + n.r

= Jumlah Produksi Ikan dari tahun 2007 – 2021 = 6.475,19 + 1 . 457,45

= 6.932,60

4.2.2.2. Analisa Geometrik

Rumus dasar analisa geometrik :

(38)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

Tabel 4.20 Jumlah Produksi Ikan tahun 2001 – 2006 untuk Perhitungan

Analisa Geometrik

Tahun  n  Jumlah  r 

Ikan 

2001  1  4.187,89  0,4220 

2002  2  5.955,17  ‐0,3455 

2003  3  3.897,59  ‐0,5583 

2004  4  1.721,74  0,2576 

2005  5  2.165,26  1,9905 

2006  6  6.475,15    

      Σ =  1,7663

(Sumber : Analisa Perhitungan)

Keterangan : rx = ((Pn – Pn-1) / Pn-1)* 100%

Misal : r1 = ((5955,17-4187,89)/4187,89)*100% = 0,4220 r = Σr / n

= 1,7663/5 = 0,3532

Sehingga dari rumus analisa geometrik Pn = Po * (1+r)n

(39)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

Tabel 4.21 Prediksi Jumlah Produksi Ikan sampai dengan tahun 2021dengan

Metoda Geometrik

Tahun  n  Pn 

2006  0  6.475,15 

2007  1  8.762,57 

2008  2  11.858,03 

2009  3  16.047,01 

2010  4  21.715,79 

2011  5  29.387,12 

2012  6  39.768,43 

2013  7  53.817,06 

2014  8  72.828,50 

2015  9  98.555,94 

2016  10  133.371,88 

2017  11  180.486,91 

2018  12  244.245,82 

2019  13  330.528,25 

2020  14  447.290,87 

2021  15  605.301,12  (Sumber : Analisa Perhitungan)

(40)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

Tabel 4.22 Prediksi Jumlah Produksi Ikan sesuai dengan perhitungan Aritmatik

dan Geometrik sampai dengan tahun 2021

n Tahun Analisa Analisa Aritmatik Geometrik 0 2006 6.475,15 6.475,15  1 2007 6.932,60 8.762,57  2 2008 7.390,05 11.858,03  3 2009 7.847,51 16.047,01  4 2010 8.304,96 21.715,79  5 2011 8.762,41 29.387,12  6 2012 9.219,86 39.768,43  7 2013 9.677,31 53.817,06  8 2014 10.134,77 72.828,50  9 2015 10.592,22 98.555,94  10 2016 11.049,67 133.371,88  11 2017 11.507,12 180.486,91  12 2018 11.964,57 244.245,82  13 2019 12.422,03 330.528,25  14 2020 12.879,48 447.290,87  15 2021 13.336,93 605.301,12  (Sumber : Analisa Perhitungan)

Dari Tabel perhitungan di atas, maka diperoleh prediksi kapal ikan untuk 15 tahun ke depan sebagai berikut :

(41)

Laporan Tugas Akhir

Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan L2A305008

Luki Andarmawan L2A304032

Gambar

Gambar 4.1 Wind Rose Daerah Pantai Kabupaten Cilacap Periode Tahun 2001-2005
Tabel 4.6 Jumlah Kejadian gelombang berdasarkan  arah angin
Tabel 4.7 Prosentase Kejadian Gelombang
Gambar 4.3 Wave Rose Daerah pantai Cilacap Tahun 2001 - 2005
+7

Referensi

Dokumen terkait

dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (Strata - 1) pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Disusun

Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang

Dalam kaitannya dengan peningkatan produksi perikanan, peranan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan usaha penangkapan

Setelah pengolahan dan analisis data, diperoleh hasil perhitungan hidrooceanografi yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan bangunan pemecah gelombang PPSC. Kemudian

Sarana dan prasarana dalam pengembangan perikanan dan kelautan yang cukup penting perannya di Kabupaten Cilacap adalah PPSC dengan kapasitas 250 kapal, pabrik es

Untuk alur di luar pemecah gelombang, lebar alur harus lebih besar daripada yang diberikan dalam tabel tersebut, supaya kapal bisa melakukan gerakan (manuver) dengan

Kondisi existing PPSC saat ini sudah tidak ideal dalam melayani kegiatan perikanan, sehingga untuk mempercepat proses pertumbuhan di sektor perikanan perlu dikembangkan

Pengaman Pantai Surodadi Kabupaten Tegal Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro