1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKSI BUDIDAYA TAMBAK UDANG SISTEM ALAM
(Studi Kasus: Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara)
Bima Dwi Fortuna *), Lily Fauzia**), Salmiah**)
*) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara E-mail: [email protected] m
**) Staf Pengajar Program Studi Agribsinis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi proses budidaya tambak udang sistem alam, untuk menganalisis biaya produksi dan pendapatan usaha budidaya tambak udangdan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi tambak udang sistem alam. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian diperoleh: Proses Budidaya tambak udang sistem alam terdiri dari pengolahan lahan, pemberian pestisida, pemupukan, pemeliharan, pemberi pakan
dan pemanenan. Pendapatan petambak udang sistem alam rata-rata sebesar Rp 4.438.420,- per hektar per periode produksi dengan rata – rata biaya produksi
Rp 7.721.579,- per hektar. Secara parsial (t-hitung); luas lahan dan pakan berpengaruh nyata terhadap produksi udang sistem alam. Sedangkan pendidikan, pengalaman dan padat penebaran tidak berpengaruh nyata terhadap produksi udang sistem alam. Secara serempak (F-hitung) semua variabel bebas berpengaruh nyata terhadap produksi udang sistem alam, R2 sebesar 0,662, hal ini
menujukkan bahwa sebesar 66,2% variabel terikat (produksi) dapat dijelaskan oleh variabel bebas (pendidikan, pengalaman, luas lahan, padat penebaran, pakan). Sedangkan sisanya 33,8% dipengaruhi oleh variabel bebas lainnya yang belum dimasukkan kedalam model.
Kata Kunci: Udang, Produksi, Sistem Alam
ABSTRACT
The purpose of this research is to identify the process of shrimp farming of natural system, to analyze production cost and income of shrimp farming business and to analyze what factors influence shrimp pond production of natural system. Methods of data analysis used descriptive method and method of Multiple Linear Regression. The results obtained: The process of shrimp pond farming system consists of natural land processing, pesticide administration, fertilization, maintenance, feeding and harvesting. Natural shrimp farmers earned an average of Rp 4,438,420 per hectare with average production cost of Rp 7,721,579 per hectare and partially (t-count); area of land and feed have real effect to shrimp farmers production of natural system. While education, ex perience and solid stocking did not significantly affect the production of shrimp farming system of natural system. Simultaneously (F-count) of all independent variables significantly affect the production of shrimp farming system, R2 of 0.662, it shows
2 that 66.2% of the dependent variable (production) can be explained by independent variables (education, experience, , solid stocking, feed). While the remaining 33.8% influenced by other independent variables that have not been entered into the model.
Keywords: Shrimp, Production, Natural System PENDAHULUAN Latar belakang
Konsumsi masyarakat di Provinsi Sumatera Utara terhadap udang sangat tinggi, untuk memenuhi permintaan masyarakat dan ekspor pemerintah mengembangkan budidaya udang untuk meningkatkan produksi udang di Sumatera Utara.
Kawasan pesisir Kota Medan saat ini menjadi bagian dari perkembangan kota yang pesat, ditandai dengan ramainya aktifitas di sepanjang wilayah pesisir tersebut, dari permukiman yang padat, wisata pantai, hingga sektor industri. Kecamatan Medan Belawan merupakan salah satu dari wilayah Pesisir di Kota Medan. Medan Belawan adalah wilayah bahari dan maritim yang berbatasan langsung pada Selat Malaka dengan dengan luas wilayahnya 26.25 km².
Budidaya udang sistem alam atau tradisional masih mendominasi tambak-tambak rakyat. Sistem ini memang sangat sederhana, sehingga pengelolaannya tidak rumit namun hasilnya memang sangat rendah, antara 50-500 kg/ha/musim tambak (Kordi, 2010).
Untuk dapat menghasilkan produksi yang optimal petani atau petambak harus melakukan penggunaan input produksi secara efisien. Dalam Soekartawi (1994) menyatakan bahwa efisiensi diartikan sebagai upaya penggunaan input yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan produksi yang sebesar-besarnya.
Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana proses budidaya tambak udang sistem alam di daerah penelitian? 2. Bagaimana biaya produksi dan pendapatan usaha budidaya tambak udang di
3 3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi tambak udang di daerah
penelitian?
Tujuan penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengidentifikasi proses budidaya tambak udang sistem alam di daerah penelitian.
2. Untuk menganalisis biaya produksi dan pendapatan usaha budidaya tambak udang di daerah penelitian.
3. Untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi tambak udang di daerah penelitian.
TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori
Konsep Produksi
Konsep Produksi Produksi adalah proses kombinasi dan koordinasi material-material dan kekuatan-kekuatan (input, faktor, sumber daya atau jasa-jasa produksi) dalam pembuatan suatu barang atau jasa-jasa (outputatau produk) (Beattie dan Taylor, 1996).
Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah sebuah deskripsi matematis atau kuantitatif dari berbagai macam kemungkinan produksi teknis yang dihadapi oleh suatu perusahaan. Fungsi produksi memberikan output maksimumdalam pengertian fisik dari tiap-tiap tingkat input dalam pengertian fisik (Beattie dan Taylor, 1996).
Faktor Produksi
Dalam proses produksi terkandung hubungan antara tingkat penggunaan faktor-faktor produksi dengan produk atau hasil yang akan diperoleh. Hal ini disebut dengan hubungan antara inputdan output. Di samping itu, dalam menghasilkan suatu produk dapat pula dipengaruhioleh produk yang lain, bahan
4 untuk menghasilkan produk tertentu dapat digunakan inputyang satu maupun inputyang lain (Suratiyah, 2009).
Biaya Produksi
Biaya yang tersedia berhubungan langsung dengan peran petani sebagai manajer dan juru tani dalam mengelola usahtaninya. Seberapa besar tingkat penggunaan biaya produksi maka akan menurunkan pendapatan usaha taninya (Suratiyah, 2009).
The Law of Diminishing Return
The law of diminishing return adalah kenaikan hasil yang semakin menurun, dimana yang dimaksud adalah pada kondisi tertentu semakin ditambahkan suatu faktor produksi malah akan semakin menurun.
METODE PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive, yaitu secara sengaja didasarkan atas ciri atau sifat tertentu, dengan memilih Kota Medan, Kecamatan Medan Belawan, Kelurahan Belawan Sicanang yang merupakan salah satu daerah sentra produksi perikanan dan pengembangan agribisnis perikanan di Kota Medan dan sesuai dengan tujuan penlitian ini.
Metode Penentuan Sampel
Metode pengambilan sampel di daerah penelitian dilakukan dengan cara acak sederhana (Simple Random Sampling) terhadap ± 191 petambak. Adapun Sampel yang diambil sebanyak 66 petambak dengan menggunakan metode
slovin.
Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder .Data primer diperoleh dari petambak udang melalui wawancara dengan berpedoman pada kuesioner, dan Data sekunder diperoleh dari instansi terkait, seperti Dinas Pertanian dan Perikanan, Kantor Kelurahan Sicanang, buku literature serta media internet yang sesuai dengan penelitian.
5
Metode Analisis Data
Untuk menjawab identifikasi masalah yang pertama, digunakan metode analisis deskriptif dengan melihat bagaimana proses budidaya tambak udang system alam di daerah penelitian.
Untuk menjawab identifikasi masalah yang kedua, digunakan metode analisis deskriptif dengan menghitung jumlah biaya dan penerimaan dalam satu proses produksi, kemudian menghitung pendapatan dengan rumus:
P = TR – TC Dimana:
P = Pendapatan TR = Penerimaan TC = Biaya Produksi
Untuk menyelesaikan hipotesis, mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi tambak udang di daerah penelitian dengan menggunakan persamaan Regresi Liner Berganda (Multiple Linier Regression).
Y = B0 + B1X1 + B2X2 + B3X3 + B4X4 + B5X5 + µ Dimana :
Y : Produksi (Kg) X1 : Pendidikan (Tahun)
X2 : Pengalaman (Tahun)
X3 : Luas Lahan (Ha)
X4 : Padat Penebaran (Ekor)
X5 : Pakan (Kg)
B0 : Konstanta
B1,2,3, : KoefisienRegresi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kelurahan Belawan Sicanang merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Medan Belawan Kota Medan. Kelurahan ini memiliki luas 1.510 Ha dengan luas tambaknya sebesar 200 Ha, dan memiliki jumlah penduduk sebanyak 16.752 jiwa. Kecamatan Medan Belawan merupakan salah satu sentra penghasil
6 udang tambak di Kota Medan.Budidaya udang sistem alam atau tradisional masih mendominasi tambak-tambakrakyat dimana budidaya tambak udang sistem alam ini sangat bergantung kepada alam dan proses budidayanya yang sangat sederhana.
Proses Budidaya Tambak Udang Sistem Alam
1. Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan rata-rata dilakukan selama 3 jam/ hari selama 1 minggu. Adapun kegiatan dari pengolahan lahan yaitu pembersihan lahan dari lumut dan sisa panen sebelumnya dan memperbaiki tanggul-tanggul yang bocor.
2. Pemberian Pestisida
Kegiatan pemberian pestisida yang dilakukan petambak rata-rata menghabiskan waktu 4 jam dalam 1 hari. Rata-rata petambak udang menggunakan pestisida racun kalengsebanyak 1,76 liter dan racun saponin sebanyak 1,96 kg. Adapun tujuan dari pemberian pestisida yaitu untuk menetralisir lahan dari hama yang menganggu proses budidaya tambak udang sistem alam.
3. Pemupukan
Kegiatan pemupukan yang dilakukan petambak rata-rata menghabiskan waktu 2 jam/ hari selama 1 minggu. Rata-rata petambak udang menggunakan pupuk Urea sebanyak 47,2 kg dan Kapur Dolomit sebanyak 729,5 kg.Adapun tujuan dari pemupukan yaitu untuk menumbuhkan plankton dimana plankton juga berfungsi sebagai pakan alami udang.
4. Penebaran Benur
Seminggu setelah pemupukan dilakukan, kemudian tambak diisi air untuk kegiatan selanjutnya yaitu penebaran benur. Kegiatan penebaran benur yang dilakukan petambak rata-rata menghabiskan waktu 2 jam/ hari selama 1 hari. Rata-rata petambak udang menggunakan benur 20.000 ekor/ hektar yang dibeli langsung dari agen yang ada di Kelurahan Belawan Sicanang. Penebaran benur dilakukan pada dini hari agar benur bisa menyesuaikan dengan suhu tambak. 5. Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan petambak rata-rata menghabiskan waktu 2 jam/ hari selama masa pemeliharaan tambak udang sistem alam. Adapun kegiatan yang dilakukan pada saat pemeliharaan yaitu memeriksa kondisi lahan
7 tambak, melihat kondisi udang apabila ada udang yang mati agar dikeluarkan secepatnya, melihat Ph air pada tambak dan melihat volume air apakah masih layak atau tidak, umumnya volume air tambak setinggi 75 cm dari permukaan dasar.
6. Pemberian pakan
Kegiatan pemberian pakan yang dilakukan petambak rata-rata menghabiskan waktu 1 jam/ hari selama masa musim tambak udang sistem alam dilakukan. Rata-rata jenispakan yang digunakan yaitu Globel Feed 861 sampai udang berumur 1 bulan, Global Feed 862 sampai udang berumur 2 bulan, dan Global Feed 863 sampai udang berumur 3 bulan atau sampai panen. Harga pakan udang windurata-rata sebesar Rp.285.000/sak, dengan kebutuhan pakan windurata-rata-windurata-rata sebanyak 4-5 sak/Ha.Pemberian pakan bertujuan untuk pembesaran udang dan meningkatkan pertumbuhan udang.
7. Pemanenan
Kegiatan pemanenan yang dilakukan petambak rata-rata menghabiskan waktu 7 jam/ hari.Rata-rata tambak udang windu bisa dipanen sekitar umur 90 hari dengan ciri-ciri udang memiliki ukuran yang besar dan memiliki kulit yang keras. Adapun kegiatan yang dilakukan pertama yaitu mengeluarkan seluruh air yang ada ditambak, kemudian menjaring semua udang yang ada dipermukaan kolam.
Biaya Produksi, Penerimaan dan Pendapatan Usaha Budidaya Tambak Udang Sistem Alam
Rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan oleh petambak udang sistem alam per musim tambak dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 1. Total Rata-Rata Biaya Produksi Usaha Budidaya Tambak Udang Sistem Alam Per Hektar dan Per Petani dalam Periode Produksi (90 Hari)
No Jenis Biaya Per Petani (Rp) Per Hektar (Rp)
1. Biaya Variabel
- Biaya Benur (Rp) - Biaya Pakan (Rp) - Biaya Pupuk (Rp) - Biaya Pestisida (Rp) - Biaya Tenaga Kerja (Rp)
1.109.469,- 1.271.257,- 1.163.015,- 305.561,- 4.077.364,- 953.788,- 1.091.429,- 1.058.634,- 269.487,- 3.455.723,- 2. Biaya Tetap - Biaya PBB (Rp) - Biaya Sewa (Rp) - Biaya Penyusutan (Rp) 72.572,- 176.364,- 786.045,- 54.552,- 183.188,- 654.778,-
8
Sumber: Data diolah pada Lampiran 8
Pendapatan Usaha Budidaya Tambak Udang Sistem Alam Per Hektar dan Per Petani dalam Periode Produksi (90 Hari)
Pendapatan merupakan selisih dari total penerimaan yang diperoleh petambak dikurangi dengan jumlah biaya produksi selama proses produksi berlangsung. Berikut ini diperlihatkan rata-rata pendapatan bersih petambak udangdi daerah penelitian:
Tabel 2. Total Rata-Rata Pendapatan Petambak Udang Sistem Alam Per Hektar dan Per Petani dalam Periode Produksi (90 Hari)
No Uraian Penerimaan (Rp) Biaya Produksi (Rp) Pendapatan per Musim Tambak (Rp)
1. Per Petani 14.297.500 8.961.647 5.335.853
2. Per Hektar 12.160.000 7.721.580 4.438.420
Sumber: Data diolah pada Lampiran 10
Dari tabel 5.3 dapat diketahui pendapatanpetambak udang sistem alam rata-ratasebesar Rp 5.335.853,-per petani dan rata-rata-ratasebesar Rp4.438.420,- per Hektar. Salah satu kriteria tambak udang dalam satu kali musim tambak tau jangka pendek B/C. Usaha budidaya tambak udang dapat dikatakan layak atau dikembangkan jika nilai B/C > 1.
Faktor - faktor yang Mempengaruhi Produksi Usaha Budidaya Tambak Udang Sistem Alam
Tabel 3. Hasil Estimasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Usaha Budidaya Tambak Udang Sistem Alam
Variabel Koefisien t-hitung Sig VIF
Intersep 7,557 ,283 ,778
Pendidikan (tahun) 1,089 ,611 ,544 1,414
Pengalaman (tahun) ,719 ,863 ,392 1,217
Luas Lahan (ha) 42,850 3,485 ,001 3,346
Padat Penebaran (ekor) ,001 ,743 ,460 3,258
Pakan (kg) 3,367 3,495 ,001 2,195
R-Squared ,813 F-Hitung 23,465
Adj-R-Squared ,662 Sig 0.000
Sumber: Lampiran (diolah)
Keterangan: * nyata pada α = 5%
9 Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat melalui nilai signifikansi tiap variabel bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usaha budidaya tambak udang sistem alam di daerah penelitian secara signifikan adalah luas lahan dan pakan.
KESIMPULAN Kesimpulan
1. Proses budidaya tambak udang sistem alam di daerah penelitianterdiri dari pengolahan lahan rata-rata dilakukan selama 3 jam/ hari selama 1 minggu, kegiatan pemberian pestisida yang dilakukan petambak rata-rata menghabiskan waktu 4 jam dalam 1 hari, kegiatan pemupukan yang dilakukan petambak rata-rata menghabiskan waktu 2 jam/ hari selama 1 minggu, kegiatan penebaran benur yang dilakukan petambak rata-rata menghabiskan waktu 2 jam selama 1 hari, kegiatan pemeliharaan yang dilakukan petambak rata-rata menghabiskan waktu 2 jam/ hari, kegiatan pemberian pakan yang dilakukan petambak rata-rata menghabiskan waktu 1 jam/ hari dan kegiatan pemanenan yang dilakukan petambak rata-rata menghabiskan waktu 7 jam/ hari.
2. Besarnya pendapatan petambak udang sistem alam rata-rata sebesar Rp 5.335.853,- per petani dan rata-rata sebesar Rp4.438.420,- per hektar, dengan rata – rata biaya produksi usaha budidaya tambak udang sistem alam per petani adalah Rp. 8.961.647,- dan rata-rata biaya produksi usaha budidaya tambak udang sistem alam per hektar adalahRp 7.721.579,- dan penerimaan rata – rata adalah Rp 14.297.500,-per petanidan rata-rata penerimaan usaha tambak udang sistem alam per hektar adalah Rp 12.160.000.
3. Penggunaan variabel bebas
- Secara parsial (t-hitung); luas lahandan pakan berpengaruh nyata terhadap produksi petambak udang sistem alam di daerah penelitian. Sedangkan pendidikan, pengalaman dan padat penebaran tidak berpengaruh nyata terhadap produksi usaha tambak udang sistem alam di daerah penelitian - Secara serentak (F-hitung), semua variabel bebas berpengaruh nyata terhadap
10 - R2 sebesar 0,662. Hal ini menujukkan bahwa sebesar 66,2% variabel terikat
(produksi) dapat dijelaskan oleh variabel bebas (pendidikan, pengalaman, luas lahan, padat penebaran, pakan). Sedangkan sisanya 33,8% dipengaruhi oleh variabel bebas lainnya yang belum dimasukkan kedalam model.
Saran
1. Kepada Petambak Udang Sistem Alam
Diharapkan kepada petambak udang sistem alam agar mengurangi biaya tenaga kerja terkhusus kepada proses produksi guna mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja dan sebaiknya petambak juga mengurangi penggunaan pupuk agar mengurangi biaya produksi.
.
2. Kepada Pemerintah
a. Diharapkan memberikan pelatihan kepada petambak udang sistem alam di Kelurahan Belawan Sicanang, mengingat Kecamatan Medan Belawan merupakan salah satu sentra penghasil perikanan sehingga petambak dapat terus mengembangkan usahanya.
b. Diharapkan membantu serta menyediakaan mitra bagi petambak dalam memasarkan dan mempromosikan udang ke luar daerah belawan.
3. Kepada Peneliti Selanjutnya
Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar meneliti komoditi ini, tetapi dengan permasalahan yang berbeda seperti potensi pengembangan usaha petambak udang sistem alamdi Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan.
DAFTAR PUSTAKA
Ghufran dan Kordi, 2015. Pengelolaan Perikanan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Soekartawi, 1994. Teori Ekonomi Produksi ; Dengan Pokok Bahasan analisis Fungsi Cobb-Douglas. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Beattie, B.R dan C.R. Taylor. 1996. Ekonomi Produksi. UGM Press. Yogyakarta. Suratiyah,K. 2009.Ilmu Usahatani.Jakarta: Penebar Swadaya.