• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENETAPAN Nomor: 11/Pdt.P/2013/PA.Ntn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENETAPAN Nomor: 11/Pdt.P/2013/PA.Ntn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENETAPAN

Nomor: 11/Pdt.P/2013/PA.Ntn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Natuna yang mengadili perkara Isbat Nikah pada tingkat pertama, dalam persidangan Hakim Majelis telah menjatuhkan penetapan sebagai berikut, dalam perkara antara:

PEMOHON I , umur 49 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Petani, tempat tinggal di Kabupaten Natuna, sebagai Pemohon I;

PEMOHON II, umur 35 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat tinggal di Kabupaten Natuna, sebagai

Pemohon II;

Pengadilan Agama tersebut;

Setelah membaca permohonan Pemohon I dan Pemohon II; Setelah memeriksa dan mempelajari berkas perkara bersangkutan; Setelah mendengarkan keterangan Pemohon I dan Pemohon II;

Setelah memeriksa alat bukti tertulis dan mendengarkan keterangan saksi-saksi di persidangan;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah mengajukan permohonan tertanggal 08 April 2013 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Natuna dengan register perkara nomor: 11/Pdt.P/2013/PA.Ntn. tanggal 09 April 2013 yang dalil-dalilnya dapat dikutip sebagai berikut:

1. Bahwa pada tanggal 23 Desember 1993, para Pemohon melangsungkan pernikahan menurut agama Islam di wilayah hukum Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat sekarang menjadi Kecamatan Pulau Tiga di Desa KABUPATEN NATUNA oleh Pembantu Petugas Pencatat Nikah (P3N) Desa KABUPATEN NATUNA yang bernama Pencatat Nikah;

(2)

2. Bahwa pada saat pernikahan tersebut Pemohon I berstatus jejaka, dan Pemohon II berstatus perawan, pernikahan dilangsungkan dengan berwakilkan wali nikah adik kandung ayah Pemohon II bernama: Wali Nikah karena ayah kandung Pemohon II sedang sakit, dan dihadiri 2 (dua) orangi saksi nikah bernama Saksi Nikah I dan Saksi Nikah II dengan mas kawin berupa uang tunai sebesar Rp 50.000,-(lima puluh ribu rupiah);

3. Bahwa antara Pemohon I dan Pemohon II tidak ada pertalian nasab, pertalian kerabat semenda dan pertalian sesusuan serta memenuhi syarat dan tidak ada larangan untuk melangsungkan pernikahan, baik menurut ketentuan hukum Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku;

4. Bahwa setelah pernikahan para Pemohon hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri dan dikaruniai 4 orang anak bernama :

1. Anak I lahir 10 Agustus 1998; 2. Anak II , lahir 12 Januari 2002; 3. Anak III, lahir 23 Maret 2009; 4. Anak IV, lahir 26 September 2010;

5. Bahwa selama pernikahan tersebut tidak ada pihak ketiga yang mengganggu gugat pernikahan para Pemohon tersebut dan selama itu pula Pemohon I dan Pemohon II tetap beragama Islam;

6. Bahwa sampai sekarang Pemohon I dan Pemohon II tidak mempunyai Kutipan Akta Nikah, karena pernikahan Pemohon I dan Pemohon II tidak terdaftar di Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat dengan alasan karena transportasi yang jauh sehingga Pemohon I dan Pemohon II tidak dapat mengurusnya;

7. Bahwa sementara saat ini Pemohon I dan Pemohon membutuhkan Akta Nikah tersebut untuk mengesahkan pernikahan Pemohon I dan Pemohon II dan untuk membuat Akte Kelahiran anak-anak Pemohon I dan Pemohon II;

8. Bahwa Pemohon I dan Pemohon II mengajukan permohonan ini kepada Majelis Hakim untuk menetapkan sahnya perkawinan antara Pemohon I dengan Pemohon II yang terjadi pada tanggal 23 Desember 1993;

9. Pemohon I dan Pemohon II bersedia membayar biaya perkara sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Pemohon I dan Pemohon II mohon agar Ketua Pengadilan Agama Natuna memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan penetapan yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

(3)

2. Menetapkan sah pernikahan Pemohon I dengan Pemohon II yang dilangsungkan pada tanggal 23 Desember 1993 dihadapan Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N) Desa KABUPATEN NATUNA;

3. Membebankan kepada Pemohon I dan Pemohon II utnuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku;

Atau menjatuhkan putusan lain yang seadil-adilnya;

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan untuk memeriksa perkara ini Pemohon I dan Pemohon II telah datang menghadap sendiri (in person)

ke persidangan;

Menimbang, bahwa kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan surat permohonan Pemohon I dan Pemohon II yang maksud dan isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon I dan Pemohon II;

Bahwa acara persidangan selanjutnya adalah pemeriksaan pokok perkara dan untuk menguatkan dalil permohonannya dalam pokok perkara tersebut, Pemohon I dan Pemohon II telah menyerahkan bukti tertulis berupa:

1. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Tanda Penduduk Republik Indonesia NIK: 2103072010631002 atas nama Pemohon I yang dikeluarkan oleh Kadisduk Dan Capil Kabupaten Natuna, telah bermetrei cukup dan telah di nazagelend oleh Pejabat Pos Ranai dan telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Natuna dan telah dinarasi oleh Ketua Majelis ternyata sesuai dengan aslinya, selanjutnya diberi kode sebagai bukti (P.1);

2. 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Tanda Penduduk Republik Indonesia NIK: 2103075205781004 atas nama Pemohon II yang dikeluarkan oleh Kadisduk Dan Capil Kabupaten Natuna, telah bermetrei cukup dan telah di nazagelend oleh Pejabat Pos Ranai dan telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Natuna dan telah dinarasi oleh Ketua Majelis ternyata sesuai dengan aslinya, selanjutnya diberi kode sebagai bukti (P.2);

3. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Keluarga, atas nama Kepala Keluarga Pemohon I, NIK: 2103070406090010, yang dikeluarkan tanggal 23-03-2011 oleh Kadisduk Dan Capil Kabupaten Natuna, yang telah dinazeglend oleh Pejabat pos, telah diberi Materai yang cukup, dan telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Natuna, serta telah dinarasi oleh Ketua Majelis ternyata sesuai dengan aslinya, selanjutnya diberi tanda (P.3);

Menimbang, bahwa selain alat bukti tertulis tersebut di atas, Pemohon I dan Pemohon II telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi di persidangan, yang bernama:

(4)

1. Saksi I, umur 51 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir Mts, pekerjaan Petani, tempat tinggal di Kabupaten Natuna, dibawah sumpahnya memberikan keterangan yang dapat dikutip sebagai berikut:

- Bahwa saksi kenal dengan Pemohon I dan Pemohon II karena tetangga saksi; - Bahwa Pemohon I dan Pemohon II adalah suami isteri sah, menikah pada tanggal 23 Desember 1993 dan saksi hadir pada acara pernikahan Pemohon I dan Pemohon II;

- Bahwa sewaktu menikah Pemohon I berstatus jejaka dan Pemohon II berstatus perawan;

- Bahwa sepengetahuan saksi pernikahan Pemohon I dan Pemohon II telah dilaksanakan menurut syari’at Islam dihadapan Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N) Kecamatan Bunguran Barat di Desa KABUPATEN NATUNA bernama Pencatat Nikah, yang menjadi wali nikahnya adalah adik kandung ayah Pemohon II karena ayah kandung Pemohon II sedang sakit, dengan mahar berupa uang tunai sebesar Rp. 50.000,-(delapan puluh ribu rupiah) dibayar tunai;

- Bahwa yang menjadi saksi pernikahan Pemohon I dan Pemohon II adalah Saksi Nikah I dan Saksi Nikah II;

- Bahwa setahu saksi antara Pemohon I dan Pemohon II tidak ada larangan baik menurut syari’at Islam maupun menurut ketentuan Peraturan perundangan-undangan yang berlaku untuk menikah;

- Bahwa pernikahan antara Pemohon I dengan Pemohon II telah dikaruniai 4 (empat) orang anak yang bernama:

1. Anak I lahir 10 Agustus 1998; 2. Anak II , lahir 12 Januari 2002; 3. Anak III, lahir 23 Maret 2009; 4. Anak IV, lahir 26 September 2010;

- Bahwa setahu saksi, selama pernikahan antara Pemohon I dan Pemohon II berlangsung tidak ada seorangpun yang meragukan atau menyangkal keabsahan pernikahan Pemohon I dan Pemohon II, sedangkan masyarakat tempat Pemohon I dan Pemohon II tinggal adalah masyarakat yang taat menjalankan syari’at Islam;

- Bahwa setahu saksi Pemohon I dan Pemohon II mengajukan itsbat nikah ke Pengadilan Agama Natuna kegunaannya sebagai bukti pernikahan Pemohon I dengan Pemohon II dan untuk mengurus akta kelahiran anak-anak Pemohon I dan Pemohon II;

(5)

- Bahwa Pemohon I dan Pemohon II pernah mengurus Buku Kutipan Akta Nikahnya ke Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat, namun tidak berhasil ditemukan;

2. Saksi II , umur 55 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir Mts, pekerjaan Petani, tempat tinggal di Kabupaten Natuna, dibawah sumpahnya menerangkan dapat dikutip sebagai berikut;

- Bahwa saksi kenal dengan Pemohon I dan Pemohon II karena tetangga saksi; - Bahwa setahu saksi Pemohon I dan Pemohon II adalah suami isteri yang sah

tetapi saksi tidak hadir pada acara pernikahan Pemohon I dan Pemohon II; - Bahwa setahu saksi antara Pemohon I dan Pemohon II tidak ada larangan

baik menurut syari’at Islam maupun menurut ketentuan Peraturan perundangan-undangan yang berlaku untuk menikah;

- Bahwa setahu saksi dari pernikahan Pemohon I dan Pemohon II telah dikaruniai 4 (empat) orang anak;

- Bahwa setahu saksi, selama pernikahan antara Pemohon I dan Pemohon II berlangsung tidak ada seorangpun yang meragukan atau menyangkal keabsahan pernikahan Pemohon I dan Pemohon II;

- Bahwa setahu saksi Pemohon I dan Pemohon II mengajukan itsbat nikah ke Pengadilan Agama Natuna kegunaannya sebagai bukti pernikahan Pemohon I dan Pemohon II itu sah dihadapan perundang-undangan negara dan untuk mengurus akta kelahiran anak-anak Pemohon I dan Pemohon II;

- Bahwa setahu saksi Pemohon I sudah pernah mengurus Buku Kutipan Akta Nikah Pemohon I dan Pemohon II ke Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat, akan tetapi data Pernikahan Pemohon I dan Pemohon II tidak berhasil ditemukan;

Menimbang, bahwa Pemohon I dan Pemohon II menyatakan menerima dan tidak mengajukan keberatan atas keterangan kedua orang saksi tersebut dan tidak mengemukakan sesuatu apapun lagi dan mohon penetapan Majelis Hakim;

Menimbang, bahwa untuk meringkas uraian penetapan ini, maka segala sesuatu yang dicatat dalam berita acara persidangan perkara ini telah termuat dan turut dipertimbangkan dalam penetapan ini;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon I dan Pemohon II adalah sebagaimana telah diuraikan di atas;

(6)

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan untuk memeriksa perkara ini, Pemohon I dan Pemohon II datang menghadap sendiri (in person) ke persidangan;

Menimbang, bahwa berdasarkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II bahwa Pemohon I dan Pemohon II bertempat kediaman di Kabupaten Natuna, yang mana masuk wilayah hukum Pengadilan Agama Natuna, oleh karenanya Pemohon I dan Pemohon II yang mengajukan Permohonan Isbat Nikah melalui Pengadilan Agama Natuna adalah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku sebagaimana diatur pada pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor. 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama;

Menimbang, bahwa yang menjadi pokok permasalahan dalam perkara ini adalah Pemohon I dan Pemohon II mohon kepada Pengadilan Agama Natuna untuk mengesahkan perkawinan Pemohon I dan Pemohon II yang dilaksanakan tanggal 23 Desember 1993 dihadapan Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N) Desa KABUPATEN NATUNA Kecamatan Bunguran Barat (sekarang Kecamatan Pulau Tiga), karena Pemohon I dan Pemohon II telah berusaha mendapatkan bukti pernikahan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat, tetapi bukti pernikahan tersebut tidak berhasil ditemukan karena datanya tidak ada, padahal bukti pernikahan tersebut sangat dibutuhkan untuk mengurus Akta Kelahiran anak-anak Pemohon I dan Pemohon II;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1, terbukti Pemohon I yang bernama Pemohon I adalah penduduk Kabupaten Natuna;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2, terbukti Pemohon II yang bernama Pemohon II adalah penduduk Kabupaten Natuna;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.3 yang dikuatkan oleh keterangan Pemohon I dan Pemohon II serta keterangan saksi-saksi dipersidangan, terbukti Pemohon I dan Pemohon II adalah pasangan suami istri dengan 4 (empat) orang anak;

Menimbang, bahwa Pemohon I dan Pemohon II juga mengajukan 2 (dua) orang saksi di persidangan, kedua saksi tersebut di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokoknya saling mendukung dan membenarkan serta menguatkan dalil-dalil permohonan Pemohon I dan Pemohon II, keterangan kedua saksi tersebut saling bersesuaian dan tidak bertentangan satu sama lainnya;

Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan perkara ini, berdasarkan surat permohonan Pemohon I dan Pemohon II, keterangan Pemohon I dan Pemohon II,

(7)

alat bukti tertulis, serta keterangan saksi-saksi dipersidangan dapat ditemukan fakta-fakta sebagai berikut :

 Bahwa Pemohon I dan Pemohon II, telah melangsungkan pernikahan pada tanggal 23 Desember 1993 dihadapan Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N) Desa KABUPATEN NATUNA yang bernama Pencatat Nikah;

 Bahwa pernikahan tersebut telah terpenuhi rukun-rukun perkawinan sebagaimana ketentuan dalam hukum Islam yaitu adanya kedua calon mempelai, laki-laki (Pemohon I) dan perempuan (Pemohon II), adanya wali nikah yang diwakilkan kepada adik kandung ayah Pemohon II yang bernama Wali Nikah, dan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi laki-laki yang bernama Saksi Nikah I dan Saksi Nikah II, adanya mahar berupa uang tunai sebesar Rp. 50.000,-(lima puluh ribu rupiah) dibayar tunai, serta ijab oleh wali nikah yaitu ayah Pemohon II dan qobul oleh mempelai laki-laki;

 Bahwa pernikahan Pemohon I dan Pemohon II tidak bertentangan dengan hukum adat maupun hukum positif yang berlaku di Indonesia hanya saja pernikahan Pemohon I dan Pemohon II tidak tercatat secara administratif pada buku register pernikahan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat;

 Bahwa selama pernikahan Pemohon I dan Pemohon II telah dikaruniai 4 (empat) orang anak yang bernama:

1. Anak I lahir 10 Agustus 1998; 2. Anak II , lahir 12 Januari 2002; 3. Anak III, lahir 23 Maret 2009; 4. Anak IV, lahir 26 September 2010;

 Bahwa Pemohon I dan Pemohon II serta keluarganya telah berkonsultasi ke Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat, namun pihak Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat tidak menemukan nama Pemohon I dan Pemohon II dalam buku register pernikahan yang ada;

 Bahwa tujuan istbat nikah oleh Pemohon I dan Pemohon II adalah untuk mendapatkan bukti pernikahan berupa Buku Kutipan Akta Nikah sebagai persyaratan pembuatan Akta kelahiran anak-anak Pemohon I dan Pemohon II;

(8)

 Bahwa selama pernikahan Pemohon I dan Pemohon II, tidak ada pihak-pihak yang meragukan ataupun menganggu gugat tentang keabsahan pernikahannya;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas pernikahan Pemohon I dan Pemohon II telah memenuhi syarat dan rukun perkawinan sebagaimana ketentuan pasal 14 Kompilasi Hukum Islam, maka menurut Majelis Hakim perkawinan Pemohon I dan Pemohon II adalah sah menurut syari’at Islam;

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 2 Ayat (2) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perudang-undangan yang berlaku dan karena pernikahan Pemohon I dan Pemohon II tidak tercatat sebagaimana yang dimaksud pasal tersebut, maka untuk mendapatkan kepastian hukum, Pemohon I dan Pemohon II mengajukan isbat nikahnya kepada Pengadilan Agama Natuna sebagaimana yang dimaksud dengan pasal 7 ayat 3 huruf ( d dan e ) Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa suatu perkawinan dipandang sah apabila telah memenuhi rukun-rukun perkawinan itu sendiri, sebagaimana ketentuan dalam pasal 14 huruf (a, b, c, d dan e) Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa meskipun perkawinan Pemohon I dan Pemohon II telah sah menurut syari’at Islam tetapi perkawinan Pemohon I dan Pemohon II belum ada bukti secara autentik dimata hukum kenegaraan yaitu berupa Buku Kutipan Akta Nikah;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 7 ayat (1) dan (2) bahwa perkawinan hanya dapat dibuktikan dengan Akta Nikah yang dibuat oleh Pegawai Pencatat Nikah, dalam hal perkawinan tidak dapat dibuktikan dengan Akta Nikah dapat diajukan itsbat nikahnya ke Pengadilan Agama, dan dalam hal ini Pemohon I dan Pemohon II telah berusaha memenuhi sebagaimana maksud ketentuan tersebut;

Menimbang, bahwa dari perkawinan Pemohon I dan Pemohon II telah dikaruniai 4 (empat) orang anak yang bernama Anak I lahir 10 Agustus 1998, Anak II , lahir 12 Januari 2002, Anak III, lahir 23 Maret 2009, Anak IV, lahir 26 September 2010, akan tetapi Pemohon I dan Pemohon II tidak bisa membuatkan Akta Kelahiran anak-anak Pemohon I dan Pemohon II tersebut, maka demi kepentingan dan kelangsungan masa depan anak tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa permohonan Pemohon I dan Pemohon II perlu dipertimbangkan;

Menimbang, bahwa tujuan pencatatan perkawinan sebagaimana maksud pasal 2 ayat ( 2) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan menurut

(9)

Majelis Hakim adalah untuk menciptakan ketertiban yang berkaitan dengan administrasi kenegaraan sehingga dapat tercipta ketertiban sosial kemasyarakatan;

Menimbang, bahwa meskipun pernikahan Pemohon I dan Pemohon II tidak tercatat sebagaimana maksud pasal 2 ayat (2) Undang Undang Nomor 1 tahun 1974, menurut hemat Majelis Hakim disebabkan transportasi pada waktu itu sulit dan P3N juga tidak mencatat perkawinan Pemohon I dengan Pemohon II dan tidak melaporkannya kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat, hal ini semata-mata karena kelalaian dari pihak P3N;

Menimbang, bahwa tujuan itsbat nikah dari Pemohon I dan Pemohon II adalah untuk mendapatkan bukti pernikahan Pemohon I dan Pemohon II dan untuk pengurusan akta kelahiran anak Pemohon I dan Pemohon II, tidaklah bijaksana dan tidak akan menyelesaikan masalah apabila permohonan Pemohon I dan Pemohon II tidak dikabulkan, karena akibat tidak adanya akta kelahiran anak Pemohon I dan Pemohon II, anak tersebut akan terlantar masa depannya seperti tidak bisa masuk sekolah, tidak terjaminnya hak-hak sebagai warga negara atau hak-hak anak lainnya hanya masalah akta kelahiran, sehingga anak tersebut tidak ada pengakuan secara hukum, padahal untuk mengurus rakyat adalah tugas dan kewajiban dari pemerintah demi kemaslahatan umum. Maka Majelis Hakim memandang bahwa mengambil kemaslahatan harus diutamakan dari pada kemadlaratan yang bersifat jangka panjang, Hal ini sejalan dengan qoidah yang tertuang dalam Kitab Al Asybah Wan Nadhoir Halaman 138 yang berbunyi:

ﺔﺤﻠﺼﻤﻟﺎﺑ طﻮﻨﻣ ﺔﯿﻋﺮﻟا ﻰﻠﻋ مﺎﻣﻹا فﺮﺼﺗ

Artinya : ”Pemerintah mengurus rakyatnya sesuai dengan kemaslahatannya”;

Dan qoidah yang tertuang dalam Kitab al-Bayan halaman 38 yang berbunyi :

ﺢﻟﺎﺼﻤﻟا ﺐﻠﺟ ﻰﻠﻋ مّﺪﻘﻣ ﺪﺳﺎﻔﻤﻟا ءرد

Artinya : “Menolak kemadaratan didahulukan dari pada menarik kemaslahatan”. Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah sejalan dengan pendapat Wali Nikah Wahab Khalaf di dalam Kitabnya Ushulul Fiqhi halaman 93 yang berbunyi:

ﺎﮭﺋﺎﮭﺘﻧا ﻲﻠﻋ ﻞﯿـﻟد ﮫﻟ ﻢﻘﯾ ﻢﻟ مادﺎـﻣ ﺔﯿﺟوﺰﻟﺎﺑ ﺪﮭﺷ نﻼﻓ ﺔﺟوز ﺔﻧﻼﻓ فﺮﻋ ﻦﻣ

Artinya :“Barang siapa mengetahui bahwa seorang wanita itu sebagai istri seorang laki-laki, maka dihukumkan masih tetap adanya hubungan suami istri selama tidak ada bukti tentang putusnya perkawianan”;

(10)

Menimbang, bahwa Pemohon I dan Pemohon II serta anak-anaknya hidup di tengah-tengah masyarakat yang religius, kalau sekiranya Pemohon I dan Pemohon II tetap hidup bersama di luar pernikahan, tentu akan dipermasalahkan oleh masyarakat dan kenyataannya dengan pernikahannya Pemohon I dan Pemohon II serta anak-anaknya dapat diterima oleh masyarakat sebagai pasangan suami istri pada umumnya;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon I dan Pemohon II, keterangan saksi-saksi, serta pertimbangan-pertimbangan diatas, maka Majelis Hakim bersepakat permohonan Pemohon I dan Pemohon II dapat dikabulkan;

Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai ketentuan yang diatur pada Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka semua biaya perkara dibebankan kepada Pemohon I dan Pemohon II;

Mengingat segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dan ketentuan hukum syar'i yang berkaitan dengan perkara ini;

M E N E T A P K A N

1. Mengabulkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II;

2. Menyatakan sah perkawinan antara Pemohon I (PEMOHON I ) dengan Pemohon II (PEMOHON II) yang dilaksanakan pada tanggal 23 Desember 1993 dihadapan P3N (Pembantu Pegawai Pencatat Nikah) di Desa KABUPATEN NATUNA, Kecamatan Bunguran Barat (sekarang Kecamatan Pulau Tiga);

3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 201.000,-( dua ratus satu ribu rupiah);

Demikian penetapan ini ditetapkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Natuna pada hari Senin tanggal 29 April 2013 M. bersamaan dengan tanggal 18 Jumadil Akhir 1434 H. oleh kami Drs. H. M. ZAKARIA, MH. sebagai Ketua Majelis, SURYA DARMA PANJAITAN, SHI. dan SUDARMAN, S.Ag. masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut, didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh UMAR ALI, BA. sebagai Panitera Sidang dengan dihadiri oleh Pemohon I dan Pemohon II;

(11)

Ketua Majelis, Ttd,

Drs. H. M. ZAKARIA, MH.

Hakim Anggota, Hakim Anggota, Ttd, Ttd,

SURYA DARMA PANJAITAN, SHI. SUDARMAN, S.Ag. Panitera Sidang,

Ttd,

UMAR ALI, BA.

Perincian Biaya Perkara :

1. Biaya Pendaftaran Rp. 30.000,- 2 Biaya Proses Rp. 50.000,- 3. Biaya Panggilan Rp. 100.000,- 4. Biaya Sumpah Rp. 10.000,- 5. Biaya Redaksi Rp. 5.000,- 6. Biaya Materai Rp. 6.000,- J u m l a h Rp. 201.000,-

(Dua ratus satu ribu rupiah)

Untuk Salinan

Panitera Pengadilan Agama Natuna,

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Pengkombinasian yang tepat dari elemen-elemen media yang terdiri dari unsur gambar, animasi, suara, video serta informasi menjadi sebuah proyek multimedia akan mampu menjadi

Untuk produk-produk yang mempunyai daya simpan lebih dari 5 hari, jaminan proses termal dengan pengurangan 6-D dalam jumlah dari spora-spora psykrotropik strain Clostridium

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 Pasal 7 ayat (4) memberikan amanat bahwa kewenangan dalam urusan Keistimewaan yang mencakup: (a) tatacara pengisian

14 Hubungannya dengan Keluaran 3:5, dengan itu, bahwa oleh karena kesucian Allah itu memiliki konten moral, 15 kita perlu mencari tujuan moral dari memberikan perintah ke pada

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa

Sementara itu dari faktor eksternal, pergerakan imbal hasil surat utang global yang kembali ditutup dengan penurunan pada perdagangan kemarin juga akan menjadi

Biofertilizer (pupuk hayati) adalah formulasi mikroorganisme atau organisme hidup yang bila diterapkan pada pembibitan tanaman, permukaan tanaman atau tanah,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek