• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor : 108 K/PM.III-12/AL/VI/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor : 108 K/PM.III-12/AL/VI/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

S U R A B A Y A

P U T U S A N

Nomor : 108–K/PM.III-12/AL/VI/2014

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : Haris Yulianto Pangkat / NRP : Kopda Mar / 81341 Jabatan : Kapok II RU I Ton I

Kesatuan : Yonif 1 Mar

Tempat, tanggal lahir : Malang, 6 Maret 1975 Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis kelamin : laki-laki

A g a m a : Islam

Tempat tinggal : Ds. Kaumrejo Rt.13 Rw.02 Kec. Ngantang Kab. Malang 1. Dan Yonif 1 Mar selaku Ankum selama 20 (Dua puluh) hari sejak tanggal 3 April 20142 April 2014 sampai dengan tanggal 21April 2014 berdasarkan Kputusan penahanan sementara Nomor : Kep/03/IV/2014 tanggal 3 April 2014.

2. Kemudian diperpanjang sesuai perpanjangan penahanan ke I dari Danbrigif-1 Mar selaku Papera selama 30 (Tiga puluh) hari sejak tanggal 22 April 2014 sampai dengan tanggal 21 Mei 2014 berdasarkan Keputusan perpanjangan penahanan Nomor : Kep/06/V/2014 tanggal 9 Mei 2014.

Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut diatas : Membaca : Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Dan Brigif 1 Marinir selaku Papera Nomor : Kep/09/V/2014 tanggal 28 Mei 2014.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/93/K/AL/VI/2014 tanggal 5 Juni 2014.

3. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para Saksi.

4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/93/K/AL/VI/2014 tanggal 5 Juni 2014, didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di dalam persidangan dan keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa :

a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari ketika melakukan kejahatan itu belum lewat lima tahun sejak petindak telah menjalani seluruhnya atau sebagian dari pidana yang dijatuhkan kepadanya dengan putusan ”.

(2)

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 87 Ayat (1) ke-2 Jo ayat 2 jo Pasal 88 Ayat (1) ke-1 KUHPM. b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi

pidana :

Pidana pokok : Penjara selama 6 ( Enam ) bulan dipotong tahanan sementara.

Pidana Tambahan : Di pecat dari dinas TNI AL. c. Menetapkan barang-barang bukti berupa :

Surat-surat :

a. 3 (tiga) lembar daftar Absensi dari Danyonif 1 Mar atas nama Kopda Mar Haris Yulianto NRP 81341.

b. 2 (dua) lembar Surat perintah pencarian dan penangkapan dari Danyonif 1 Mar Nomor : Sprin/37/I/2014 tanggal 23 Januari 2014.

c. 1 (satu) lembar surat panggilan ke I dari Danyonif 1 Mar Nomor : PGL/09/II/2014 tanggal 4 Februari 2014.

d. 1 (satu) lembar surat keterangan absensi dari Danyonif 1 Mar tanggal 12 Februari 2014.

e. 1 (satu) lembar surat panggilan ke II dari Danyonif 1 Mar Nomor : PGL/10 /II/2014 tanggal 19 Februari 2014.

Mohon agar tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

d. Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp.7.500,-.

2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia menyesali dan menyadari akan kesalahannya, berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya, oleh karena itu mohon dijatuhi pidana yang seringan-ringannya dan tidak dipecat dari TNI AL dengan alasan bahwa Terdakwa mempunyai tanggungan anak dan isteri.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu sejak tanggal Sembilan belas bulan Desember tahun 2000 Tiga belas sampai dengan tanggal Dua bulan April tahun 2000 Empat belas secara berturut-turut atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan Desember tahun 2000 Tiga belas sampai dengan bulan April tahun 2000 Empat belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam tahun 2000 Tiga belas sampai dengan tahun 2000 Empat belas bertempat di Yonif 1 Mar, atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana :

“ Militer yang karna salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari, apabila ketika melakukan kejahatan itu belum lewat lima tahun, sejak Petindak telah menjalani seluruhnya atau sebagian dari pidana yang dijatuhkan kepadanya dengan Putusan “.

Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AL pada tahun 1994 melalui pendidikan Secatam Milsuk angkatan XII/2 di Kobangdikal Surabaya, setelah lulus di lantik dengan pangkat Prada Mar, kemudian Terdakwa ditugaskan di Yonif 5 Mar, setelah Terdakwa mengalami beberapa kali mutasi dan kenaikan pangkat, Terdakwa berdinas di Yonif 1 Mar sampai

(3)

dengan melakukan tindak pidana yang menjadi perkara ini dengan pangkat Kopda Mar NRP 81341.

2. Bahwa Terdakwa telah meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Danyonif 1 Mar sejak tanggal 19 Desember 2013 sampai dengan tanggal 2 April 2014.

3. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dan Yonif 1 Mar, Terdakwa berada di rumahnya Ds. Kaumrejo Rt. 13 Rw. 02 Kec. Ngantang Kab. Malang dan tidak melakukan kegiatan apa-apa hanya makan dan tidur.

4. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan, Satuan telah berupaya melakukan pemanggilan dan pencarian dengan memerintahkan Saksi-1 Letda Mar Sobirin yang menjabat sebagai Danton Terdakwa di rumah Terdakwa Ds. Kaumrejo Kec. Ngantang Malang dan istri Terdakwa memberitahukan Terdakwa sudah berangkat dinas, namun kenyataannya Terdakwa tidak masuk dinas dari Satuan juga telah melakukan koordinasi dengan satuan terkait untuk membantu melakukan pencarian dan penangkapan.

5. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas satuan tanpa ijin yang sah dari Dan Yonif 1 Mar, satuan tidak mengetahui keberadaan Terdakwa karena Terdakwa tidak pernah menghubungi Kesatuan baik melalui telepon maupun surat.

6. Bahwa Terdakwa akhirnya pada hari Rabu tanggal 2 April 2014 sekira pukul 12.15 Wib di tangkap oleh anggota Pomal Lantamal V yaitu Lettu Laut (PM) Eko Rahmat, Pelda Pom Joko Susilo dan Saksi-3 Serka Pom Imam Lukito di rumah Terdakwa Ds. Kaumrejo Rt. 13 Rw. 02 Kec. Ngantang Kab. Malang.

7. Bahwa latar belakang Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Dansatnya, menurut pengakuan Terdakwa, karena Terdakwa sakit hati kepada Pasi I/Intel Kapten Jurait yang mengatakan kepada Terdakwa dengan kata-kata babi, anjing dan kata-akat kotor lainnya dan Terdakwa juga pernah dipukul oleh Pasi I serta mengatakan kata-kata kotor didepan anak istri Terdakwa.

8. Bahwa Terdakwa telah meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari dansatnya sejak tanggal 19 Desember 2013 sampai dengan tanggal 2 April 2014 atau selama 104 (seratus empat) hari secara berturut-turut atau lebih lama dari tiga puluh hari.

9. Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Dansatnya tersebut, Negara Kesatuan RI dalam keadaan aman dan damai, serta Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan dalam tugas operasi militer atau ekspedisi militer.

10. Bahwa sebelum perkara ini Terdakwa pernah melakukan tindak pidana Desersi 2 (dua) kali yaitu yang pertama pada tahun 2008 dan perkaranya sudah di putus oleh Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor : PUT/86-K/PM III-12/AL/VI/2009 tanggal 10 Agustus 2009 dan yang kedua pada tahun 2013 yang perkaranya sudah di putus oleh Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor : PUT/53-K/PM III-12/AL/II/2014 tanggal 24 April 2014 dngan pidana penjara selama 6 (enam) bulan dikurangi selama Terdakwa dalam penahanan sementara.

BERPENDAPAT bahwa perbuatan terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 87 Ayat (1) ke-2 jo ayat (2) jo Pasal 88ke-1 KUHPM.

Menimbang : Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

(4)

Menimbang : Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua Dakwaan yang didakwakan.

Menimbang : Bahwa atas Dakwaan Oditur Militer terdakwa tidak mengajukan keberatan/Eksepsi.

Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa tidak didampingi oleh penasehat hukum dan menyatakan akan dihadapi sendiri.

Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

Saksi-1 Nama lengkap : Sobirin

Pangkat / NRP : Letda Mar / 20093 /P Jabatan : Danton I Kompi A Kesatuan : Yonif 1 Mar

Tempat / tgl lahir : Demak, 13 April 1988 Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat tempat tinggal : TD Yonif 1 Mar Jl. Teluk Bayur No. 62 Surabaya. Yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa sejak tahun 2011 Saksi kenal dengan Terdakwa di Yonif 1 Mar dalam hubungan sebagai atasan dan bawahan.

2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin secara berturut-turut sejak tanggal 19 Desember 2013 sampai dengan tanggal 2 april 2014.

3. Bahwa Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaannya selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah baik melalui surat maupun telepon.

4. Bahwa Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah selalu beralasan jika isteri terdakwa sering sakit padahal sesungguhnya Terdakwa mempunyai sifat malas dan jika Terdakwa diperintahkan untuk melaksanakan suatu perintah terdakwa tidak pernah melaksanakannya. 5. Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin, pihak Kesatuan telah berupaya melakukan pencarian dan pemanggilan namun Terdakwa tidak ditemukan kemudian ketika saksi bertemu dengan isteri Terdakwa dimana menyatakan jika Terdakwa sudah masuk dinas.

6. Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya, Negara dalam keadaan damai dan Kesatuan Yonif 1 Mar tidak sedang melaksanakan Operasi Militer.

7. Bahwa selain perkara ini Terdakwa pernah melakukan tindak pidana desersi pada tahun 2008 dan perkaranya telah di putus oleh Pengadilan Militer dan yang kedua pada tahun 2013 dan saat ini Terdakwa sedang menjalani pidananya di masmil Surabaya sehingga Terdakwa sudah 3 kali melakukan tindak pidana yang sama yaitu desersi.

8. Bahwa saksi memastikan bahwa Terdakwa sudah tidak layak lagi untuk tetap menjadi prajurit TNI dan sulit untuk membina Terdakwa dengan melihat sikap dan prilakunya tersebut.

Atas keterangan tersebut, Terdakwa menyangkal sebagai berikut :

- Bahwa pihak kesatuan tidak pernah melakukan pencarian hanya surat panggilan saja yang Terdakwa terima.

(5)

Saksi-II Nama lengkap : Tabah YH

Pangkat / NRP : Serda Mar / 79201 Jabatan : Bamin Ki A

Kesatuan : Yonif 1 Mar

Tempat / tgl lahir : Cirebon, 29 April 1972 Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat tempat tinggal : Perum Griya Samudra Asri Kramat Jegu Blok F.8 No. 30 Taman Sidoarjo

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa pada tahun 1998 Saksi kenal dengan Terdakwa karena sama-sama 1 kompi di Yonif 1 Mar dan hubungan sebagai senior dan yunior. 2. Bahwa Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah secara

berturut-turut terhitung mulai tanggal 19 Desember 2013 sampai dengan tanggal 2 april 2014.

3. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Dansatnya Terdakwa tidak memberitahukan keberadaannya baik melalui surat maupun telepon ke Kesatuan.

4. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Dansatnya pihak Kesatuan telah melakukan pemanggilan serta melakukan pencarian terhadap Terdakwa, namun Teradkwa tidak berhasil diketemukan.

5. Bahwa latar belakang Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya karena Terdakwa orangnya malas bekerja.

6. Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah, Negara dalam keadaan damai dan Kesatuan Yonif 1 Mar tidak sedang melaksanakan Operasi Militer.

7. Bahwa selain perkara ini Terdakwa pernah melakukan tindak pidana Desersi sebanyak 2 (dua) kali yang pertama tahun 2008 dan 2013 yang perkaranya telah di putus oleh Pengadilan Militer Syurabaya dan saat ini terdakwa sedang menjalani pidananya.

Atas keterangan tersebut, Terdakwa menyangkal sebagai berikut :

- Bahwa pihak kesatuan tidak pernah melakukan pencarian hanya surat panggilan saja yang Terdakwa terima.

Saksi-III Nama lengkap : Imam Lukito

Pangkat / NRP : Serka Pom / 96170 Jabatan : Ba Lidkrim

Kesatuan : Pomal Lantamal V

Tempat / tgl lahir : Tegal, 26 Desember 1979 Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat tempat tinggal : Jl. Brigjen Katamso No 33 Waru Sidoarjo Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi awalnya tidak kenal dengan Terdakwa namun pada saat melakukan penangkapan terhadap terdakwa baru saksi mengenal terdakwa.

2. Bahwa pada tanggal 27 maret 2014 saksi dan kawan-kawan yang dipimpin oleh Letnan Pom Rahmat mendapat surat perintah dari danpomal Nomor : Sprin/156/III/2014 tanggal 27 Maret 2014 untuk melakukan penangkapan terhadap Terdakwa yang diduga melakukan tindak pidana desersi.

(6)

3. Bahwa pada hari Rabu tanggal 2 April 2014 di rumah saksi dan kawan-kawan melakukan pengintaian kurang lebih satu jam terhadap Terdakwa yang bertempat di rumahnya Ds. Kaumrejo Rt.13 Rw.02 Kec. Ngantang Kab. Malang kemudian saat melakukan pengintaian di rumah terdakwa sekira pukul 12.15 Wib tiba-tiba melihat terdakwa sedang memegang ayam dan memberi makan ayam sehingga saksi dan kawan-kawan langsung menangkap Terdakwa dan langsung membawa Terdakwa ke Pomal Lantamal V Surabaya.

4. Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah, Negara dalam keadaan damai dan kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk operasi militer.

Atas keterangan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa didalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AL pada tahun 1994 melalui pendidikan Secatam Milsuk angkatan XII/2 di Kobangdikal Surabaya, setelah lulus di lantik dengan pangkat Prada Mar NRP 81341, kemudian Terdakwa ditugaskan di Yonif 5 Mar, setelah Terdakwa mengalami beberapa kali mutasi dan kenaikan pangkat Terdakwa berdinas di Yonif 1 Mar sampai dengan melakukan tindak pidana yang menjadi perkara ini dengan pangkat Kopda Mar.

2. Bahwa Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Dansatnya sejak tanggal 19 Desember 2013 sampai dengan tanggal 2 April 2014 atau selama 104 (seratus empat) hari secara berturut-turut.

3. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari kesatuan, Terdakwa berada di rumahnya di Ds. Kaumrejo Rt. 13 Rw.02 Kec. Ngantang Kab. Malang tidak melakukan kegiatan apa-apa hanya memelihara ayam kampong dan ayam bangkok.

4. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah tersebut, Terdakwa tidak pernah menghubungi Kesatuan baik melalui surat maupun telepon.

5. Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara di tangkap oleh Pomal Lantamal V yaitu Lettu Laut (PM) Eko Rahmat, Pelda Pom Joko Susilo dan Serka Pom Imam Lukito pada hari Rabu tanggal 2 April 2014 sekira pukul 12.15 Wib di rumahnya Terdakwa Ds. Kaumrejo Rt. 13 Rw.02 Kec. Ngantang Kab. Malang.

6. Bahwa alasan Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah karena Terdakwa dicacimaki oleh Pasi I intel dengan kata-kata kotor lalu dipukul oleh Pasi I kemudian Pasi intel juga pernah mengatakan kata-kata kotor di depan anak istri Terdakwa.

7. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan Damai dan Kesatuannya tidak sedang disiapkan tugas Operasi Militer.

8. Bahwa Terdakwa sudah melakukan tindak pidana desersi sebanyak 3 (tiga) kali, yang pertama pada tahun 2008 dan di putus oleh Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor : PUT/86-K/PM III-12/AL/VI/2009 tanggal 10 Agustus 2009 dengan pidana 1 bulan dan 20 hari kemudian yang kedua pada tahun 2013 dan sudah di putus oleh Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor : PUT/53-K/PM III-12/AL/II/2014 tanggal 24 April 2014 dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan dan saat ini sedang menjalani pidananya di pemasyarakatan Militer Sidoardjo kemudian perkara yang ketiga yang sedang disidangkan sekarang ini.

9. Bahwa terdakwa sejak semula sudah mengetahui jika setiap prajurit TNI ingin meninggalkan kesatuan dan dinas baik untuk ijin maupun cuti harus

(7)

menempuh prosedur perijinan dan mengisi buku korps raport namun karena hal itu tidak mungkin Terdakwa lakukan sehingga Terdakwa langsung meninggalkan dinas tanpa ijin komandan kesatuan.

10. Bahwa jika Terdakwa tidak tertangkap oleh pihak pomal lantamal V Surabaya Terdakwa tidak mau kembali ke kesatuan karena merasa sakit hati dengan pasi I intel yang telah mencaci maki terdakwa.

11. Bahwa Terdakwa menyesali semua perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi dan mohon diberikan keringanan hukuman.

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim dalam sidang berupa :

Surat -surat :

a. 3 (tiga) lembar daftar Absensi dari Danyonif 1 Mar atas nama Kopda Mar Haris Yulianto NRP 81341.

b. 2 (dua) lembar Surat perintah pencarian dan penangkapan dari Danyonif 1 Mar Nomor : Sprin/37/I/2014 tanggal 23 Januari 2014.

c. 1 (satu) lembar surat panggilan ke I dari Danyonif 1 Mar Nomor : PGL/09/II/2014 tanggal 4 Februari 2014.

d. 1 (satu) lembar surat keterangan absensi dari Danyonif 1 Mar tanggal 12 Februari 2014.

e. 1 (satu) lembar surat panggilan ke II dari Danyonif 1 Mar Nomor : PGL/10 /II/2014 tanggal 19 Februari 2014.

Menimbang : Bahwa keseluruhan barang bukti berupa surat-surat tersebut di atas telah diperlihatkan dan dibacakan serta telah diterangkan kaitannya dengan perkara ini baik kepada para Saksi maupun kepada Terdakwa, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, sehingga dapat menjadi bukti petunjuk tentang perbuatan yang dilakukan Terdakwa dalam perkara ini yang dibenarkan oleh Terdakwa dan dibenarkan pula secara keseluruhan oleh para Saksi, maka oleh karena itu dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang di dakwakan terhadap Terdakwa tersebut.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan keterangan para Saksi serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada tahun 1994 Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui pendidikan Secatam Milsuk angkatan XII/2 di Kobangdikal Surabaya, setelah lulus di lantik dengan pangkat Prada Mar NRP 81341, kemudian Terdakwa ditugaskan di Yonif 5 Mar, setelah Terdakwa mengalami beberapa kali mutasi dan kenaikan pangkat Terdakwa berdinas di Yonif 1 Mar sampai dengan melakukan tindak pidana yang menjadi perkara ini dengan pangkat Kopda Mar.

2. Bahwa benar Terdakwa telah meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Dan Yonif 1 Mar secara berturut-turut terhitung sejak tanggal 19 Desember 2013 sampai dengan tanggal 2 April 2014 atau selama 104 (seratus empat) hari atau lebih lama dari tiga puluh hari.

3. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Danyonif 1 Mar, aktivitas Terdakwa hanya berada di rumahnya di Ds. Kaumrejo Rt.13 Rw.02 Kec. Ngantang Kab. Malang dan tidak melakukan kegiatan apa-apa hanya memelihara ayam saja di rumah.

4. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan, dimana pihak kesatuan telah berupaya melakukan pencarian di rumah Terdakwa Ds. Kaumrejo Kec. Ngantang malang namun

(8)

Terdakwa tetap tidak diketemukan kemudian pada saat bertemu dengan isteri Terdakwa dimana istri Terdakwa mengatakan jika Terdakwa sudah berangkat dinas.

5. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan dinas satuan tanpa ijin yang sah dari Dan Yonif 1 Mar, Terdakwa tidak pernah menghubungi Kesatuan baik melalui telepon maupun surat.

6. Bahwa benar Terdakwa pada hari Rabu tanggal 2 April 2014 sekira pukul 12.15 Wib di tangkap oleh Saksi 3 dan kawan-kawan di rumah Terdakwa Ds. Kaumrejo Rt. 13 Rw. 02 Kec. Ngantang Kab. Malang selanjutnya terdakwa diproses di Pomal lantamal V surabaya.

7. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah karena Terdakwa merasa sakit hati kepada Pasi I/Intel Kapten Jurait yang telah mencaci maki terdakwa dan melakukan pemukulan terhadap terdakwa. 8. Bahwa benar pada saat Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang

sah dari Dansatnya tersebut, Negara Kesatuan RI dalam keadaan damai, serta Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan dalam tugas operasi militer.

9. Bahwa benar Terdakwa jika tidak ditangkap oleh anggota Pomal Lantamal V maka Terdakwa tidak akan kembali ke kesatuan untuk berdinas lagi.

10. Bahwa benar terdakwa sudah mengetahui jika setiap prajurit TNI ingin meninggalkan dinas atau kesatuan harus menempuh prosedur perijinan dengan mengisi buku korps raport perijinan namun hal tersebut sengaja tidak terdakwa lakukan karena memang terdakwa merasa sakit hati dengan Pasi I intel.

11. Bahwa benar terdakwa menyadari dengan telah melakukan tindak pidana desersi secara berulangkali tersebut terdakwa merasa telah merugikan kesatuan.

13. Bahwa benar selain perkara ini Terdakwa pernah melakukan tindak pidana Desersi sebanyak 3(tiga) kali yaitu yang pertama pada tahun 2008 dan perkaranya sudah di putus oleh Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor : PUT/86-K/PM III-12/AL/VI/2009 tanggal 10 Agustus 2009 dengan pidana 1 bulan dan 20 hari dan perkara yang kedua pada tahun 2013 yang perkaranya sudah di putus oleh Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor : PUT/53-K/PM III-12/AL/II/2014 tanggal 24 April 2014 dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan dan saat ini Terdakwa sedang menjalani sisa pidananya di pemasyarakatan militer sidoardjo selanjutnya yang ketiga melakukan desersi kembali yang perkaranya sedang disidangkan saat ini. Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang

dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya berikut :

Bahwa pada prinsipnya Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer mengenai pembuktian Unsur-Unsur tindak pidana serta telah terbuktinya tindak pidana sebagaimana yang telah diuraikan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya demikian juga tentang pidana tambahan yang dituntut kepada Terdakwa majelis juga sependapat dengan Oditur militer namun mengenai berat ringannya pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri sekaligus dalam putusan ini dengan memperhatikan sifat hakekat serta akibat yang meliputi perbuatan Terdakwa sehingga perbuatan tersebut dilakukan oleh Terdakwa.

Menimbang : Bahwa atas tuntutan Oditur militer tersebut,Terdakwa tidak mengajukan pembelaannya namun hanya mengajukan keringanan hukuman kepada majelis hakim agar Terdakwa dijatuhi pidana yang seringan-ringannya dan tidak dipecat dari TNI AL maka Majelis Hakim tidak perlu memberikan

(9)

tanggapan secara khusus pada bagian ini, namun permohonan tersebut akan dipertimbangkan lebih lanjut oleh Majelis Hakim sekaligus dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

1. Militer.

2. yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak-hadiran tanpa izin.

3. Dalam waktu damai.

4. Lebih lama dari tiga puluh hari.

5. Apabila ketika melakukan kejahatan itu belum lewat lima tahun, sejak petindak telah menjalani seluruhnya atau sebagian dari pidana yang dijatuhkan kepadanya dengan putusan, karena melakukan Desersi atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa izin, atau sejak pidana itu seluruhnya dihapuskan baginya, atau apabila ketika melakukan kejahatan itu hak untuk menjalankan pidana tersebut belum kadaluarsa.

Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis Hakim akan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Unsur Ke 1 : “ Militer ”.

Bahwa yang dimaksud dengan Militer adalah seperti diatur dalam pasal 46 ayat (1) ke-1 KUHPM yaitu mereka yang dinas secara terus-menerus dalam kemiliteran dalam tenggang waktu tertentu baik secara sukarela maupun secara wajib.

Bahwa berdasarkan pasal 2 UU No.2 Tahun 1988, tentang Prajurit TNI terdiri dari Prajurit TNI AD Prajurit TNI AL Prajurit TNI AU dan menurut Pasal 18 ayat (1) Jo Pasal 43 ayat (3) Prajurit TNI tersebut tunduk kepada Hukum Militer dan termasuk kewenangan Peradilan Militer.

Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada tahun 1994 Terdakwa Hari yulianto masuk menjadi prajurit TNI AL melalui pendidikan Secatam Milsuk angkatan XII/2 di Kobangdikal Surabaya, setelah lulus di lantik dengan pangkat Prada Mar NRP 81341, kemudian Terdakwa ditempatkan di Yonif 5 Mar, kemudian setelah Terdakwa mengalami beberapa kali mutasi dan kenaikan pangkat, Terdakwa terakhir berdinas di Yonif 1 Mar sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Kopda Mar.

2. Bahwa benar sebagai prajurit yang bertugas di Yonif 1 Mar Surabaya, yang merupakan bagian dari TNI Angkatan Laut, dimana Terdakwa termasuk dalam pengertian mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada Angkatan Perang, yang berarti termasuk dalam pengertian militer.

3. Bahwa benar berdasarkan keterangan para saksi dan keterangan Terdakwa sendiri dalam persidangan dimana yang di hadapkan ke depan persidangan ini adalah seseorang anggota militer yang berjenis kelamin laki-laki yang diketahui bernama Kopda Haris yulianto NRP 81341 dimana Terdakwa merupakan subjek hukum dan sehat jasmani rohaninya serta tidak digantungkan pada kualitas dan kedudukan tertentu kemudian Terdakwa mampu menjawab segala pertanyaan yang diajukan kepadanya sehingga Terdakwa dipandang mampu bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukannya di depan hukum.

Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke satu “ Militer ” telah terpenuhi.

(10)

Unsur Ke 2 : “Yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin”.

Bahwa unsur ini merupakan unsur alternative sehingga Majelis dapat akan langsung memilih dan membuktikan unsur yang mana yang sesuai dengan fakta yang terungkap dalam persidangan yaitu unsur “Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin.

- Bahwa yang dimaksud dengan sengaja ialah bahwa Si pelaku menyadari dan menghendaki atas perbuatan serta mengetahui akibat yang ditimbulkan atas perbuatan tersebut yang dilarang undang-undang.

- Yang dimaksud dengan tidak hadir ialah, meninggalkan / menjauhkan diri, tidak berada disuatu tempat yang telah ditentukan baginya untuk melaksanakan tugas (dalam hal ini kesatuannya) dimana seharusnya ia berada dan melaksanakan semua tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

- Yang diartikan tanpa ijin ialah, ketidak hadiran disuatu tempat (kesatuannya) dimana seharusnya ia berada tersebut tanpa ada ijin kepadanya, sebagaimana lazimnya setiap anggota TNI yang bermaksud meninggalkan kesatuan baik untuk kepentingan dinas maupun kepentingan pribadi diwajibkan menempuh prosedur yang berlaku dikesatuannya, yang berarti perbuatan / tindakan ketidak hadiran tanpa ijin adalah terjadi di lingkungan TNI.

Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh karena keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari DanYonif 1 Mar secara berturut-turut sejak tanggal 19 Desember 2013 sampai dengan tanggal 2 April 2014 dan Terdakwa meninggalkan dinas tanpa disertai dengan surat ijin maupun ijin secara lisan dari Komandan Satuan.

2. Bahwa benar sejak semula sebelum meninggalkan dinas tersebut Terdakwa sudah mengetahui jika seorang prajurit TNI akan meninggalkan kesatuan apakah berupa cuti tahunan atau ijin tidak masuk dinas, harus melalui prosedur perijinan dengan mengajukan korps raport di kesatuan serta atas ijin komandan satuan namun meskipun terdakwa sudah mengetahui aturan yang berlaku tersebut akan tetapi Terdakwa tidak mengindahkannya dan pergi begitu saja tanpa melalui prosedur kesatuan.

3. Bahwa benar pihak kesatuan telah berupaya melakukan pemanggilan dan pencarian dengan memerintahkan Saksi 1 mencari Terdakwa di rumah Terdakwa di Ds. Kaumrejo Kec. Ngantang Malang dan istri Terdakwa menyatakan jika Terdakwa sudah berangkat dinas, namun kenyataannya Terdakwa tidak masuk dinas dan terdakwa tidak diketemukan.

4. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan dinas satuan tanpa ijin yang sah dari Dan Yonif 1 Mar, pihak kesatuan tidak mengetahui keberadaan Terdakwa karena Terdakwa tidak pernah menghubungi Kesatuan baik melalui telepon maupun surat.

3. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 2 April 2014 sekira pukul 12.15 Wib Terdakwa di tangkap oleh anggota Pomal Lantamal V dibawah pimpinan Lettu Laut (PM) Ek Rahmat, Pelda Pom Joko Susilo dan Saksi 3 Serka Pom Imam Lukito di rumah Terdakwa Ds. Kaumrejo Rt. 13 Rw. 02 Kec. Ngantang Kab. Malang.

4. Bahwa benar alasan Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah, karena Terdakwa merasa sakit hati dengan Pasi I/Intel Kapten Jurait yang telah memukul dan mencaci maki terdakwa termasuk di depan keluarga terdakwa.

(11)

Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa Unsur ke 2 “Yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin” telah terpenuhi.

Unsur Ke 3 : “ Dalam waktu damai ”.

Bahwa di dalam pasal-pasal KUHP maupun KUHPM tidak dijelaskan mengenai pengertian “dalam waktu damai”. Undang-undang tersebut hanya menjelaskan mengenai perluasan pengertian “waktu perang”, yang merupakan lawan kata (acontrario) dari pengertian “waktu damai”.

Bahwa menurut bahasa, yang dimaksud dengan “waktu perang” adalah suatu jangka waktu di mana suatu negara sedang berperang atau turut berperang dengan negara lainnya kemudian mengenai perluasan pengertian “dalam waktu perang”, di dalam Pasal 58 KUHPM dijelaskan bahwa suatu kesatuan dianggap dalam waktu perang, jika oleh penguasa militer kesatuan tersebut sedang diperintahkan untuk turut serta dalam suatu ekspedisi militer, atau untuk memberantas suatu kekuatan yang bersifat bermusuhan, atau untuk memelihara kenetralan negara, atau untuk melaksanakan suatu permintaan bantuan militer dari penguasa yang berhak dalam hal terjadi suatu gerakan pengacauan. Tugas-tugas yang diperintahkan dalam Pasal 58 KUHPM tersebut di atas, dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI disebut sebagai tugas “operasi militer”, baik operasi militer untuk perang maupun operasi militer selain perang sehingga dengan demikian di luar keadaan-keadaan tersebut di atas, suatu pasukan dianggap tidak dalam waktu perang, atau jika ditafsirkan secara acontrario, pasukan tersebut berada “dalam waktu damai”.

Bahwa yang dimaksud dengan Dimasa Damai adalah menunjukan waktu / masa dimana pada saat tindakan tersebut dilakukan oleh Terdakwa Negara R.I adalah dalam keadaan damai yang berarti tidak dalam keadaan darurat perang dengan di berlakukannya Undang-undang tertentu/ kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas-tugas Operasi Militer oleh penguasa Militer yang berwenang.

Berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa telah meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan kesatuan secara berturut-turut terhitung mulai tanggal 19 Desember 2013 sampai dengan tanggal 2 April 2014 dimana dalam rentang waktu tersebut Negara Indonesia dalam keadaan damai dan tidak ada pernyataan dari Pemerintah Indonesia bersama DPR jika Indonesia dalam keadaan perang.

2. Bahwa benar pada saat Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan kesatuan, Negara Kesatuan RI dalam keadaan damai, dan Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan dalam tugas operasi militer.

Dengan demikian majelis berpendapat bahwa unsur ke tiga “ Dalam waktu damai ” telah terpenuhi.

Unsur Ke 4 : “Lebih lama dari tiga puluh hari”.

Bahwa di dalam ketentuan Pasal 97 KUHP yang dimaksud dengan hari ialah waktu selama 24 (dua puluh empat) jam kemudian yang dimaksud dengan 1 (satu) bulan adalah sama dengan 30 (tiga puluh) hari.

Bahwa yang dimaksud lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari adalah waktu secara terus menerus lebih dari 30 (tiga puluh) hari.

Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh karena keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

(12)

1. Bahwa benar Terdakwa telah meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan kesatuan secara berturut-turut terhitung mulai tanggal 19 Desember 2013 sampai dengan tanggal 2 April 2014 atau selama 104 (seratus empat) hari dimana rentang waktu tersebut lebih lama dari tiga puluh hari.

2. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin dari komandan kesatuan selama lebih dari 30 hari tersebut, Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya kemudian Terdakwa kembali ke kesatuan karena ditangkap oleh polisi militer angkatan laut.

Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke 4 “Lebih lama dari tiga puluh hari” telah terpenuhi.

Unsur ke 5 : ”Apabila ketika melakukan kejahatan itu belum lewat lima tahun, sejak petindak telah menjalani seluruhnya atau sebagian dari pidana yang dijatuhkan kepadanya dengan putusan, karena melakukan Desersi atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa izin, atau sejak pidana itu seluruhnya dihapuskan baginya, atau apabila ketika melakukan kejahatan itu hak untuk menjalankan pidana tersebut belum kadaluarsa “ Bahwa oleh karena unsur ini mengandung beberapa alternatif keadaan yang memberatkan Terdakwa, Majelis akan membuktikan salah satu alternatif yang paling bersesuaian dengan fakta yang terungkap dipersidangan, yaitu : ”Apabila ketika melakukan kejahatan itu belum lewat lima tahun, sejak si petindak telah menjalani seluruhnya atau sebagian dari pidana yang dijatuhkan kepadanya dengan putusan karena melakukan Desersi”.

Bahwa unsur ini mengandung pengertian bahwa pelaku, dalam hal ini Terdakwa, dalam tenggang waktu lima tahun sebelum kejadian yang menjadi perkara ini Terdakwa sudah pernah menjalani pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan karena Terdakwa melakukan tindak pidana desersi. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan, diperoleh fakta hukum sebagai berikut:

1. Bahwa benar sebelum melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa pernah melakukan tindak pidana Desersi sebanyak 2 (dua) kali yaitu yang pertama pada tahun 2008 dan perkaranya sudah di putus oleh Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor : PUT/86-K/PM III-12/AL/VI/2009 tanggal 10 Agustus 2009 dengan dijatuhi pidana selam 1 bulan dan 20 hari dan Tindak pidana desersi yang kedua kembali dilakukan oleh Terdakwa pada tahun 2013 yang perkaranya sudah di putus oleh Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor : PUT/53-K/PM III-III-12/AL/II/2014 tanggal 24 April 2014 dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan.

2. Bahwa benar kemudian pada tanggal 19 Desember 2013 Terdakwa kembali melakukan tindak pidana desersi lagi yang kemudian menjadi perkara sekarang ini, sehingga tindak pidana desersi yang dilakukan oleh Terdakwa yang sebelumnya tersebut terhitung belum melewati masa/waktu lima tahun, Terdakwa menjalani pidana penjara yang dijatuhkan kepadanya dengan putusan pengadilan karena melakukan desersi sehingga dihubungkan dengan perbuatan yang untuk ketiga kalinya ini Terdakwa telah melakukan tindak pidana pengulangan desersi dalam rentang waktu sebelum lima tahun dan dikatagorikan sebagai residivis.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur 5 : “ Apabila ketika malakukan kejahatan itu belum lewat lima tahun, sejak petindak telah menjalani seluruhnya atau sebagian dari pidana yang dijatuhkan kepadanya dengan Putusan, karena melakukan Desersi ”, telah terpenuhi.

(13)

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas merupakan pembuktian yang diperoleh dalam sidang, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana :

“ Militer yang dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari, apabila ketika melakukan kejahatan itu belum lewat lima tahun, sejak petindak telah menjalani seluruhnya atau sebagian dari pidana yang dijatuhkan kepadanya dengan putusan “.

Menimbang : Bahwa oleh karena perbuatan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana “,Desersi di masa damai dengan pemberatan“maka Terdakwa harus dipidana sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat, hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa sifat Terdakwa yang semaunya dan hanya mementingkan kepentingan pribadinya semata tanpa memperdulikan tugas dan kewajibannya sebagai prajurit TNI yang berkewajiban melaksanakan tugas yang diembankan Negara dan kesatuan kepadanya.

2. Bahwa Terdakwa melakukan Desersi pada hakekatnya merupakan cara dari Terdakwa untuk melarikan diri dan menghindarkan dirinya dari tugas dan tanggungjawabnya selaku prajurit Korps marinir dengan alasan yang sangat lemah dan sumir, hanya karena rasa sakit hati disebabkan dicaci maki dan mengatakan atasan terdakwa yaitu Pasi I/Intel.

3. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa dapat menyebabkan terbengkalainya tugas yang harus dilaksanakan oleh Terdakwa di dalam kesatuan korps marinir, yang pada akhirnya dapat menghambat pencapaian tugas pokok serta dapat merusak sendi-sendi disiplin keprajuritan di kesatuan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

1. Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan. 2. Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan

mengulanginya kembali. Hal-hal yang memberatkan :

1. Terdakwa telah dua kali dijatuhi pidana oleh Pengadilan Militer III-12 Surabaya dalam perkara yang sama yaitu desersi.

2. Perbuatan Terdakwa dapat melemahkan sendi-sendi disiplin prajurit di kesatuannya dan dapat menjadi contoh yang buruk dalam kesatuan.

3. Terdakwa kembali ke Kesatuan bukan atas kesadaran sendiri melainkan dengan cara ditangkap.

4. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Sapta marga dalam marga ke 5 dan Sumpah prajurit.

(14)

Menimbang : Bahwa berdasarkan Pasal 26 KUHPM dimana dalam ketentuan pasal tersebut diatas Hakim militer diberi kewenangan disamping menjatuhkan pidana pokok penjara, juga dapat menjatuhkan pidana tambahan berupa pemecatan dari dinas Militer bagi seorang prajurit TNI dengan terlebih dahulu menilai layak atau tidak layaknya seorang Prajurit TNI untuk tetap dipertahankan dalam lingkungan keprajuritan atau tidak, dengan melihat latar belakang dan sifat perbuatan serta akibat yang ditimbulkan dari tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa tersebut baik terhadap lingkungan kehidupan Militer pada khususnya maupun masyarakat luas pada umumnya. Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan saksi 1 Letnan dua Mar Sobirin selaku Danton terdakwa di kesatuan, yang selama ini melihat dan mengamati perilaku dan sikap Terdakwa, menyatakan bahwa terdakwa memang mempunyai sifat yang malas dan sering tidak masuk dinas serta jika diperintah pihak kesatuan tidak pernah melaksanakan perintah yang diberikan kepada terdakwa kemudian disamping itu terdakwa sendiri menyatakan di persidangan pada saat desersi tersebut jika tidak ditangkap oleh pihak Pomal lantamal V maka terdakwa tidak akan kembali lagi ke kesatuan selain itu Terdakwa sudah berulangkali melakukan tindak pidana desersi sehingga berdasarkan hal tersebut diatas menunujukkan bahwa Terdakwa mempunyai sikap mental dan kepribadian serta disiplin pribadi yang rendah selaku seorang prajurit TNI sehingga terdakwa dipandang sudah tidak mampu lagi untuk mengikuti aturan-aturan dan disiplin serta tata tertib yang berlaku dalam lingkungan keprajuritan.

Menimbang : Bahwa perbuatan terdakwa yang telah berulangkali melakukan perbuatan yang sama yaitu melakukan tindak pidana desersi dalam jangka waktu yang cukup dekat, jarak waktu diantara ketiga perbuatannya tersebut hal ini menunjukkan kpribadian terdakwa,kadar disiplin dan moralitas yang sangat rendah serta ketaatan terhadap aturan hukum yang berlaku dilingkungan keprajuritan tidak mampu terdakwa taati dan laksanakan dengan baik hal ini ditunjukkan oleh Terdakwa dengan meninggalkan tugas dan kewajibannya di kesatuan meskipun terdakwa telah ditindak dan diganjar hukuman pidana namun tidak ada itikad yang baik dan sungguh-sungguh dari terdakwa untuk merubah dan memperbaiki dirinya untuk menjadi prajurit yang baik sehingga berdasarkan hal tersebut diatas majelis berpendapat bahwa Terdakwa sudah tidak layak lagi untuk tetap berada dalam kesatuan TNI dan sudah tidak dapat dipertahankan lagi sebagai prajurit TNI oleh karenanya Terdakwa harus diberhentikan dari dinas kprajuritan atau dipecat dengan tidak hormat dari dinas militer.

Menimbang : Bahwa berkenaan dengan permohonan terdakwa untuk diberikan keringan hukuman pidananya dari tuntutan oditur dalam hal ini dapat di kabulkan namun permohonan Terdakwa agar terdakwa tidak diberhentikan dari dinas TNI AL maka majelis hakim tidak dapat mengabulkannya.

Menimbang : Bahwa selama dalam pemeriksaan di persidangan pada diri Terdakwa tidak diketemukan adanya hal-hal yang dapat menghapuskan kesalahan Terdakwa sebagai alasan pemaaf dan yang dapat menghapuskan sifat melawan hukumnya sebagai alasan pembenar serta tidak pula ditemukan hal-hal yang menghapuskan pemidanaan maka sudah sepantasnya Terdakwa dijatuhi pidana sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya. Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan memperhatikan hal-hal tersebut di atas, Majelis

Hakim berpendapat pidana sebagaimana tercantum pada diktum dibawah ini, adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa dengan mempertimbangkan segala aspek yang meliputi perbuatan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa selama waktu Terdakwa menjalani penahanan sementara perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang di jatuhkan.

(15)

Menimbang : Bahwa oleh karena terdakwa masih menjalani sisa pidananya di dalam lembaga pemasyarakatan militer selama 3 (tiga) bulan sehingga majelis hakim tidak memerintahkan terdakwa untuk segera di tahan.

Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat-surat :

a. 3 (tiga) lembar daftar Absensi dari Danyonif 1 Mar atas nama Kopda Mar Haris Yulianto NRP 81341.

b. 2 (dua) lembar Surat perintah pencarian dan penangkapan dari Danyonif 1 Mar Nomor : Sprin/37/I/2014 tanggal 23 Januari 2014.

c. 1 (satu) lembar surat panggilan ke I dari Danyonif 1 Mar Nomor : PGL/09/II/2014 tanggal 4 Februari 2014.

d. 1 (satu) lembar surat keterangan absensi dari Danyonif 1 Mar tanggal 12 Februari 2014.

e. 1 (satu) lembar surat panggilan ke II dari Danyonif 1 Mar Nomor : PGL/10 /II/2014 tanggal 19 Februari 2014.

Bahwa barang bukti berupa sura-surat tersebut diatas karena sangat erat kaitannya dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan mudah dalam penyimpanannya dalam perkara ini maka perlu ditentukan statusnya untuk tetap dilekaktkan dalamberkas perkara.

Mengingat : 1. Pasal 87 Ayat (1) ke-2 Jo Ayat 2 Jo Pasal 88 Ayat (1) ke-1 KUHPM. 2. Pasal 26 KUHPM.

3. Pasal 190 ayat 1dan ayat 4 UU No. 31 Tahun 1997.

dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan. M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu Haris Yulianto, Kopda Mar NRP. 81341 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

“ Desersi dalam waktu damai dengan pemberatan ”. 2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana Pokok : Penjara selama 5 (Lima) bulan.

Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas militer. 3. Menetapkan barang bukti berupa :

Surat-surat :

a. 3 (tiga) lembar daftar Absensi dari Danyonif 1 Mar atas nama Kopda Mar Haris Yulianto NRP 81341.

b. 2 (dua) lembar Surat perintah pencarian dan penangkapan dari Danyonif 1 Mar Nomor : Sprin/37/I/2014 tanggal 23 Januari 2014.

c. 1 (satu) lembar surat panggilan ke I dari Danyonif 1 Mar Nomor : PGL/09/II/2014 tanggal 4 Februari 2014.

d. 1 (satu) lembar surat keterangan absensi dari Danyonif 1 Mar tanggal 12 Februari 2014.

e. 1 (satu) lembar surat panggilan ke II dari Danyonif 1 Mar Nomor : PGL/10 /II/2014 tanggal 19 Februari 2014.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

(16)

Demikian diputuskan pada hari ini Selasa tanggal 24 Juni 2014 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Weni Okianto, SH.MH Kolonel Chk NRP 1910004621063 sebagai Hakim Ketua Muhammad Djundan, SH.MH Letkol Chk NRP 556536 dan Sariffudin Tarigan, SH.MH Mayor Sus NRP 524430 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Siswoko, SH Kapten Chk NRP 636573, Panitera Awan Karunia Sanjaya, SH Lettu Laut (KH) NRP 18897/P, serta dihadapan umum dan tanpa dihadiri Terdakwa.

Hakim Ketua,

Cap/Ttd

Weni Okianto, SH.MH Kolonel Chk NRP 1910004621063

Hakim Anggota I, Hakim Anggota II,

Ttd Ttd

Muhammad Djundan, SH.MH Sariffudin Tarigan, SH,MH Letkol Chk NRP 556536 Mayor Sus NRP 524430

Panitera, Ttd

Awan Karunia Sanjaya, SH Lettu Laut (KH) NRP 18897/P

Referensi

Dokumen terkait

Bagian ini diisi dengan hasil identifikasi kelas analisis untuk setiap paket analisis dengan mengacu pada skenario setiap use case.. Sebuah kelas seharusnya tidak muncul di lebih dari

Lubuk Basung UPT Pend.TK & SD

[r]

КОНТРОЛА ТРЖИШТА Врсте тржишта телекомуникационих услуга у Србији: – тржиште слободне конкуренције – само тржиште одређује цене, а

Hasil yang dicapai bahwa sistem penjualan online atau E-Commerce akan mampu merespon proses tawar-menawar harga multi product dari customer secara otomatis,

Према условима из овог Просторног плана потребна је израда планске (посебне основе газдовања шумама) и пројектне документације (Пројекат подизања

Од рачунарског дизајна са Технички искусним тимом наша Иновативна TURBINA VAWT технологија тестирана у Вјетротунелу и природним

12.Meningkatkan kualitas sarana prasarana penunang kegiatan guru dan tata usaha. 13.Meningkatkan kualitas sarana prasarana penunang kegiatan