PENGKAJIAN
INTRANATAL
4 P’s
TANDA-TANDA PERSALINAN
KEMAJUAN PERSALINAN
KESEHATAN IBU & JANIN: KALA I, II, III
PATOGRAF & SKOR APGAR
Menjelaskan hubungan antara tulang-tulang pelvis, pelvik, fetus,
otot-otot dan ligamen perineum selama persalinan
Mendefinisikan dan menggambarkan tahap-tahap persalinan
Menggambarkan pergerakan fetus yang utama selama persalianan Menjelaskan kemungkinan penyebab terjadinya persalianan
Menggamabarkan proses efasi dan dilatasi servik dan signifikansiya
dalam kemajuan persalinan dalam kemajuan persalinan
Menggambarkan respon psikofisiologis ibu selama persalinan
Mengidentifikasi tanda-tanda persalinan dan membedakan antara
persalinan palsu dan yang sebenarnya
Menyebutkan adaptasi fisiologis dan behavioral ibu selama
persalinan
Menggamabarkan adaptasi fisiologis dan behavioral fetal selama
4 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEMAJUAN PERSALINAN (4 P’s)
Passage
Passenger
Power
Psyche
PASSAGE
PASSAGE
PASSAGE
PASSAGE
POWERS
POWERS
POWERS
POWERS
JALAN LAHIR/JALAN LAHIR/JALAN LAHIR/JALAN LAHIR/JALAN LAHIR/JALAN LAHIR/JALAN LAHIR/JALAN LAHIR/PELVIK YG PELVIK YG PELVIK YG PELVIK YG PELVIK YG PELVIK YG PELVIK YG PELVIK YG SEBENARNYA/RONGGA PELVIK SEBENARNYA/RONGGA PELVIK SEBENARNYA/RONGGA PELVIK SEBENARNYA/RONGGA PELVIK SEBENARNYA/RONGGA PELVIK SEBENARNYA/RONGGA PELVIK SEBENARNYA/RONGGA PELVIK SEBENARNYA/RONGGA PELVIK
MEMENDEK/KONTRAKSI OTOTMEMENDEK/KONTRAKSI OTOTMEMENDEK/KONTRAKSI OTOTMEMENDEK/KONTRAKSI OTOTMEMENDEK/KONTRAKSI OTOTMEMENDEK/KONTRAKSI OTOTMEMENDEK/KONTRAKSI OTOT-MEMENDEK/KONTRAKSI OTOT--OTOT ---OTOT OTOT OTOT OTOT OTOT OTOT OTOT RAHIM SCR RITMIK & PERIODIK
RAHIM SCR RITMIK & PERIODIK RAHIM SCR RITMIK & PERIODIK RAHIM SCR RITMIK & PERIODIK RAHIM SCR RITMIK & PERIODIK RAHIM SCR RITMIK & PERIODIK RAHIM SCR RITMIK & PERIODIK RAHIM SCR RITMIK & PERIODIK SEBAGAI RESPON DARI STIMULUS SEBAGAI RESPON DARI STIMULUS SEBAGAI RESPON DARI STIMULUS SEBAGAI RESPON DARI STIMULUS SEBAGAI RESPON DARI STIMULUS SEBAGAI RESPON DARI STIMULUS SEBAGAI RESPON DARI STIMULUS SEBAGAI RESPON DARI STIMULUS
PASSANGER
PASSANGER
PASSANGER
PASSANGER
PSYCHE
PSYCHE
PSYCHE
PSYCHE
KECENDERUNGAN YG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN YG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN YG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN YG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN YG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN YG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN YG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN YG MEMPENGARUHI TERBENTUKNYA SIKAP TERHADAPTERBENTUKNYA SIKAP TERHADAP TERBENTUKNYA SIKAP TERHADAP TERBENTUKNYA SIKAP TERHADAP TERBENTUKNYA SIKAP TERHADAP TERBENTUKNYA SIKAP TERHADAP TERBENTUKNYA SIKAP TERHADAP TERBENTUKNYA SIKAP TERHADAP KEHAMILAN/PERSALINAN KEHAMILAN/PERSALINAN KEHAMILAN/PERSALINAN KEHAMILAN/PERSALINAN KEHAMILAN/PERSALINAN KEHAMILAN/PERSALINAN KEHAMILAN/PERSALINAN KEHAMILAN/PERSALINAN
STRUKTUR DAN UKURAN STRUKTUR DAN UKURAN STRUKTUR DAN UKURAN STRUKTUR DAN UKURAN STRUKTUR DAN UKURAN STRUKTUR DAN UKURAN STRUKTUR DAN UKURAN STRUKTUR DAN UKURAN TENGKORAK JANIN MOLDING TENGKORAK JANIN MOLDING TENGKORAK JANIN MOLDING TENGKORAK JANIN MOLDING TENGKORAK JANIN MOLDING TENGKORAK JANIN MOLDING TENGKORAK JANIN MOLDING TENGKORAK JANIN MOLDING HUBUNGAN FETOPELVIK HUBUNGAN FETOPELVIK HUBUNGAN FETOPELVIK HUBUNGAN FETOPELVIK HUBUNGAN FETOPELVIK HUBUNGAN FETOPELVIK HUBUNGAN FETOPELVIK HUBUNGAN FETOPELVIK
Merupakan rongga pelvik sebenarnya
Bagian atas dibatasi oleh linea terminalis
garis yang memanjang mulai dari
promontorium melingkar sepanjang ilium
PASSAGE (JALAN LAHIR)
promontorium melingkar sepanjang ilium
sehingga membentuk garis sirkular
PAP
Batas bagian bawah dibatasi oleh ruang yang
dibentuk oleh simfisis pubis dan arkus pubis
(muka), dan tuberositis iskium (kedua sisi)
PBP
PINTU ATAS PANGGUL
(PAP)
Bentuknya silindrik
seperti jantung
Jarak antara kedua
sisi (
Ǿ
transversal)
Linea terminalis promontoriumsisi (
Ǿ
transversal)
lebih panjang
dibandingkan
muka belakang
(
Ǿ
anterior-posterior)
Ǿ AP Ǿ transversalPINTU ATAS PANGGUL
(PAP)
Bentuknya silindrik
seperti jantung
Jarak antara kedua
sisi (
Ǿ
transversal)
Linea terminalis promontoriumKepala janin
masuk rongga
pelvik dengan
kedudukan sumbu
sisi (
Ǿ
transversal)
lebih panjang
dibandingkan
muka belakang
(
Ǿ
anterior-posterior)
Ǿ AP Ǿ transversalkedudukan sumbu
terpanjang kepala
bayi sejajar
dengan diameter
transversal PAP
PINTU BAWAH PANGGUL
(PBP)
Bentuk kurva
bangun yg dibentuk
oleh 2 segitiga
Jarak antara kedua
sisi (
Ǿ
transversal)
Arkus pubis Simfisis pubis Tuberositis iskiumsisi (
Ǿ
transversal)
lebih pendek
dibandingkan muka
belakang (
Ǿ
anterior-posterior)
Koksigeus Ligamen sakrosiatikPINTU BAWAH PANGGUL
(PBP)
Bentuk kurva
bangun yg dibentuk
oleh 2 segitiga
Jarak antara kedua
sisi (
Ǿ
transversal)
Kepala janin keluar
rongga pelvik
dengan kedudukan
sumbu terpanjang
Arkus pubis Simfisis pubis Tuberositis iskiumsisi (
Ǿ
transversal)
lebih pendek
dibandingkan muka
belakang (
Ǿ
anterior-posterior)
sumbu terpanjang
kepala bayi sejajar
dengan diameter
anterior-posterior
(AP) PBP
Koksigeus Ligamen sakrosiatikPENGUKURAN PELVIK
Konjugata
diagonalis
Jarak antara promontorium
dg bgn bawah simfisis pubis
> 11,5 cm
Konjugata
vera
Jarak antara promontorium
dg bagian atas simfisis
pubis
> 10 cm
(selisih
1,5-2,0 cm dg KD)
pubis
2,0 cm dg KD)
Konjugata
obstetrik
Diameter AP PAP, mulai
ujung promontorium s/d bgn
dalam simfisis pubis
> 10 cm
Diameter
biiskium atau
tuberositis
Jarak antara 2 tulang iskium
(diameter transversal PBP)
CARA MENGUKUR PELVIK
Pelvimetri x-ray
spontan presentasi
bokong, trauma/penyakit pelvik
Menggunakan tangan
untuk mengukur
konjugata diagonalis dan diameter biiskium
konjugata diagonalis dan diameter biiskium
CT scan
ukuran pelvik & gambaran janin
MRI
ukuran pelvik & gambaran janin
PASSANGER (JANIN)
Kepala
struktur dan ukuran tengkorak
janin
Letak
kedudukan tulang punggung
janin thd tulang punggung ibu
Sikap
hubungan atau kedudukan salah
Sikap
hubungan atau kedudukan salah
satu bagian janin terhadap bagian
yang lainnya
Presentasi
bgn janin yg paling dekat dg
ostium servik interna
Posisi
kedudukan presentasi janin thd
TENGKORAK JANIN
TENGKORAK JANIN
TENGKORAK JANIN
TENGKORAK JANIN
Sutura & fontanel pada struktur tengkorak
janin memungkinkan tulang yang satu
dengan yang lainnya bertindihan selama
persalinan
Molding
8 tulang yg membentuk tengkorak janin
8 tulang yg membentuk tengkorak janin
sbb:
Sfenoid, etmoid & 2 temporal
bagian
bawah
Frontal, oksipital & 2 parietal
bagian
Sutura
membrannous interspaces
Sagitalis
Frontalis
Koronalis
Lambdoides
Fontanel
pertemuan antara 2 sutura
Anterior
Posterior
Anterolatral
Posterolateral
UKURAN TENGKORAK JANIN
Diameter transversal
Diameter transversal
Diameter transversal
Diameter transversal
Diameter AP
Diameter AP
Diameter AP
Diameter AP
Biparietal
Biparietal
Biparietal
Biparietal
9,5
9,5-
9,5
9,5
-
-
-9,8 cm
9,8 cm
9,8 cm
9,8 cm
>>>
>>>
>>>
>>>
Suboksipito
Suboksipito
Suboksipito
Suboksipito
bregmantika
bregmantika
bregmantika
bregmantika
9,5 cm
9,5 cm
9,5 cm
9,5 cm
Bitemporal
Bitemporal
Bitemporal
Bitemporal
Oksipito
Oksipito
Oksipito
Oksipito
12 cm
12 cm
12 cm
12 cm
Bitemporal
Bitemporal
Bitemporal
Bitemporal
Oksipito
Oksipito
Oksipito
Oksipito
frontal
frontal
frontal
frontal
12 cm
12 cm
12 cm
12 cm
Bimatoid
Bimatoid
Bimatoid
Bimatoid
Oksipito
Oksipito
Oksipito
Oksipito
mental
mental
mental
mental
13,5 cm
13,5 cm
13,5 cm
13,5 cm
PASSANGER (JANIN)
Letak
longitudinal, tranversal, oblik
Sikap
fleksi, ekstensi
Presentasi
kepala, bokong, bahu
Posisi
Presentasi
Posisi
kiri depan (anterior kiri),
kanan depan (anterior kanan), kiri
belakang (posterior kiri), kanan
STANDAR SINGKATAN UNTUK
MENGGAMBARKAN POSISI JANIN
Kedudukan pada sumbu transversal pelvik Bagian presentasi janin Kedudukan pada sumbu longitudinal pelvik Singkatan yg lazim digunakan
L-left O-oksiput A-anterior LOA, LOP, LOT ROA, ROP, ROT R-right M-mentum LMA, LMP, LMT RMA, RMP, RMT T-transverse S-sakrum LSA, LSP, LST
PENGKAJIAN POSISI JANIN
Palpasi leopold
Pemeriksaan vagina
fontanel & sutura,
setelah dilatasi servik, fleksi
fontanel ant
Auskultasi
< akurat u/ posisi janin jd
Auskultasi
< akurat u/ posisi janin jd
digunakan u/ djj
terdengar baik di
belakang kepala janin pd presentasi kepala &
bokong, dada
presentasi muka
POWERS (KONTRAKSI RAHIM)
Memendek atau mengencannya otot-otot rahim secara ritmik dan periodik sebagai respon dari suatu stimulus Periode meningkatnya intensitas kontraksi increment Titik intensitas kontraksi yang acme stimulus (A periodic, rhythmic shortening or tightening of the uterine musculature in response to a stimulus) kontraksi yang paling kuat Periode menurunnya intensitas kontraksi decrement Periode relaksasi otot rahim dalam tonus istirahat
• Sikap
thd
kelahiran
• Persepsi
thd nyeri
• Kelahiran sebagai ancaman thd keamanan/image diri • Medikalisasi persalinan yg berlebihan/tidak perlu Kecenderungan yg mempengaruhi terbentuknya sikap negatif thd kehamilan/ persalinanPSYCHE (PSIKOLOGIS IBU)
thd nyeri
persalinan
• Pengalaman thd nyeri • Latar belakangbudaya
• Kesehatan fisik ibu & janin • Kemajuan persalinan • Kecemasan ibu Faktor yg mempengaruhi persepsi nyeri: intensitas nyeri & respon thd nyeri persalinan
TANDA-TANDA PERSALINAN
TTP YANG SEBENARNYA
TTP PALSU
PERSALINAN
Selama proses persalinan
perubahan-perubahan fisiologis
tanda-tanda
persalinan
Perkembangan segmen rahim
efasi dan
Perkembangan segmen rahim
efasi dan
dilatasi servik,
Melunaknya serviks
keluarnya sumbatan
mukus pada kanalis servikalis
Tekenan dari bagian presentasi janin
TANDA2 PERSALINAN
(
Premonitory signs)
mengacu pada gejala
yang dialami ibu sebelum datangnya tanda persalinan
yang sebenarnya
Lightening (10-14 hsp)
tekanan pd
abd bwh tekanan pd nervus sciatikus
nyeri pd kaki
nyeri pd kaki
Braxton hicks
3-4 msp
Melunaknya serviks, efasi &
kadang-kandang dilatasi
Sekresi vagina
TRUE LABOR
Kontraksi
Show
ASPEK ASPEKASPEK
ASPEK PRSALINAN SEBENARNYAPRSALINAN SEBENARNYAPRSALINAN SEBENARNYAPRSALINAN SEBENARNYA PERSALINAN SEMUPERSALINAN SEMUPERSALINAN SEMUPERSALINAN SEMU
1. Serviks Konsitensi semakin lembek
Portio semakin tipis (efasi)
Lubang serviks semakin
membuka (dilatasi)
Tak ada perubahan
Tak ada perubahan
Tak ada perubahan
2. Nyeri Berhubungan dengan
kontraksi rahim
Intervalnya memendek
Intensitasnya semakin kuat
Durasinya semakin lama
Lokasi nyeri di bagian
belakang menyebar ke depan
Tidak berhubungan dengan
kontraksi rahim
Tidak ada perubahan
Tidak ada perubahan
Tidak ada perubahan
Lokasinya biasanya di bagian
depan belakang menyebar ke depan
Berjalan menambah intensitas
nyeri
depan
Tidak ada perubahan
intensitas 3. Lendir
berdarah
Seringkali tampak Tidak ada
4. Penurunan presentasi
Ada penurunan
Presentasi terfiksasi di PAP
Tidak ada
Presentasi belum masuk PAP
walaupun ada kontraksi 5. Pengaruh
obat
penenang
Tidak menghentikan kontraksi
dan nyeri
Dapat menghentikan nyeri
Aspek Aspek Aspek
Aspek UraianUraianUraianUraian
1. Riwayat Kehamilan Sekarang
Perkiraan usia kehamilan
HPHT dan TTP
Antenatal care/pemeriksaan antenatal
Masalah/komplikasi yang dialami
2. Riwayat
Kehamilan Lalu
Usia kehamilan
Masalah/komplikasi yang dialami
3. Riwayat Persalinan Sekarang
Persepsi ibu terhadap persalinan
Ada/tidaknya nyeri yang dirasakan: Jika ya, kapan mulai?
Seberapa sering, seberapa lama, seberapa kuat?
Ada/tidaknya darah yang keluar dari vagina: Jika ya, kapan,
seberapa banyak & bagaimana (berupa lendir bloody show
seberapa banyak & bagaimana (berupa lendir bloody show
atau darah yang mengalir)
Ada/tidaknya aliran/semburan cairan dari vagina: Jika ya,
kapan, seberapa banyak, bagaimana warnanya?
Apakah ibu masih merasakan gerakan bayi?
Makan dan minum yang terakhir: Kapan, seberapa banyak?
BAB/BAK yang terakhir: Kapan dan bagaimana
4. Riwayat
Persalinan Lalu
Spontan/dengan bantuan/SC
Masalah/komplikasi yang dialami
Lamanya persalinan dan perawatan
Para Para Para Para--- -meter metermeter meter Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi Tanda Tanda Tanda Tanda Kegawatan KegawatanKegawatan Kegawatan Tindakan Tindakan Tindakan Tindakan Fase Fase Fase Fase Laten Laten Laten Laten Fase Fase Fase Fase Aktif Aktif Aktif Aktif 1. TD tiap 4 jam tiap 4 jam > 140/90 dengan 1 tanda/gejala pre-eklampsia Memiringkan posisi
baring ibu ke satu sisi,
Kolaborasi terapi IV &
penatalaksanaan selanjutnya 2. Suhu tiap 4 jam tiap 4 jam > 38o C Kompres, hidrasi
Kolaborasi hidrasi IV &
penatalaksanaan selanjutnya 3. Nadi tiap 30 menit tiap 30 menit > 100 x/menit Hidrasi
Kolaborasi hidrasi IV &
penatalaksanaan selanjutnya
Para Para Para Para--- -meter metermeter meter Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi Tanda Tanda Tanda Tanda Kegawatan KegawatanKegawatan Kegawatan Tindakan Tindakan Tindakan Tindakan Fase Fase Fase Fase Laten Laten Laten Laten Fase Fase Fase Fase Aktif Aktif Aktif Aktif 4. DJJ tiap 1 jam tiap 30 menit < 100 x/menit atau > 180 x/menit Memiringkan posisi
baring ibu & amati
kecenderungan pola djj (1 menit) bila normal lanjutkan pengawasan dengan partograf
Bila tetap tidak normal
hentikan infus oksitosin hentikan infus oksitosin (jika ada) & kolaborasi penatalaksanaan selanjutnya 5. Kontraksi tiap 1 jam tiap 30 menit < 3/10 menit, < 40 detik, lemah Ambulasi,ganti posisi, kosongkan kandung kemih, stimulasi puting
Jika partograf melewati
garis waspada
kolaborasi
penatalaksanaan selanjutnya
Para ParaPara
Para----metermetermetermeter
Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi Tanda Tanda Tanda Tanda Kegawatan KegawatanKegawatan Kegawatan Tindakan Tindakan Tindakan Tindakan Fase Fase Fase Fase Laten Laten Laten Laten Fase Fase Fase Fase Aktif Aktif Aktif Aktif 6. Serviks tiap 4 jam tiap 2-4 jam Garis dilatasi serviks melewati garis waspada pada fase aktif Hidrasi Kolaborasi hidrasi IV & penatalaksanaan selanjutnya 7. Penurunan kepala bayi tiap 4 jam tiap 2-4 jam 8. Urin tiap 2 jam tiap 2 jam Volume sedikit dan pekat Hidrasi
Kolaborasi hidrasi IV,
kateterisasi & penatalaksanaan selanjutnya
Para ParaPara
Para----metermetermetermeter
Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi Tanda Tanda Tanda Tanda Kegawatan KegawatanKegawatan
Kegawatan TindakanTindakanTindakanTindakan
Fase Fase Fase Fase Laten Laten Laten Laten Fase Fase Fase Fase Aktif Aktif Aktif Aktif 9. Cairan amnion Mekonium,
darah atau bau
Lanjutkan
pengawasan, antisipasi penghisapan lendir
ketika bayi lahir, hidrasi, gnti posisi
Kolaborasi hidrasi IV,
pemberian antibiotika pemberian antibiotika & penatalaksanaan selanjutnya
Persalinan kala I dimulai sejak adanya tanda-tanda persalinan yang sebenarnya sampai serviks berdilatasi penuh (10 cm).
Pada ibu primipara, lama pembukaan serviks rata-rata 7-12 jam
sedangkan pada ibu multipara lebih pendek lagi.
Walaupun persalinan diyakini sebagai suatu peristiwa yang
normal dan sehat, ada lebih kurang 10% proses persalinan berlangsung dengan masalah/komplikasi yang dapat
diantisipasi/dikenali secara dini.
Kecepatan dan ketepatan penanganan persalinan dengan
masalah/komplikasi dapat menghindarkan ibu dan bayi yang akan dilahirkannya terhindar dari kondisi yang mengancam kehidupan.
Pengawasan keadaan ibu dan bayi selama persalinan dan
pengenalan secara dini tanda-tanda kegawatan persalinan merupakan kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh para perawat yang bertugas di ruang bersalin.
PENGKAJIAN KONTRAKSI RAHIM
Nama Ibu ………. Umur ………. Mulai his jam ………. Tanggal Masuk ………. Jam ………. Lendir berdarah jam ……….
No. Register G ….. P ….. A ….. Ketuban ( ) utuh ( ) pecah jam ……….
190 180 170 160 150 140 130 120 110 100 90 80 Air ketuban Mulase 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Waktu 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 16 D en y u t jan tu n g jan in 13 15 PARTOGRAF 14 10 11 12 D il at as i se rv ik ( cm ) b er i ta n d a X T u ru n n y a k ep a la b er i ta n d a O Waktu 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 (jam) 5 4 < 20 3 20-40 2 > 40 1 Oksitosin U/L tetes/menit Obat & cairan intravena 190 180 170 160 150 140 130 120 110 100 90 80 70 60 Suhu (selsius) Protein Aseton Volume 16 T ek a n a n d ar ah U ri n 13 14 15 10 11 12 His tiap 10 menit ? Nadi