• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Rukan French Walk Blok G/16, Kelapa Gading, Jakarta utara. 1. Profil PT. Tunjung Sekar Jiwandani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Rukan French Walk Blok G/16, Kelapa Gading, Jakarta utara. 1. Profil PT. Tunjung Sekar Jiwandani"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

34 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan selama enam bulan, sejak bulan Agustus sampai dengan bulan Februari 2015. Tempat penelitian ini dilakukan pada PT. Tunjung Sekar Jiwandani yang berlokasi di Rukan French Walk Blok G/16, Kelapa Gading , Jakarta utara.

Adapun data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder, diantaranya meliputi :

1. Profil PT. Tunjung Sekar Jiwandani

a) Sejarah singkat PT. Tunjung Sekar Jiwandani

b) Struktur Organisasi yang ada pada PT. Tunjung Sekar Jiwandani 2. Data yang digunakan adalah data pada tahun 2012 dan 2013 yang ada

pada PT. Tunjung Sekar Jiwandani.

3. Data yang diperoleh berasal dari data yang PT. Tunjung Sekar Jiwandani.

B. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu suatu penelitian bertujuan untuk membandingkan kinerja perusahaan sebelum dan sesudah penerapan Balanced scorecard pada PT. Tunjung Sekar Jiwandani.

(2)

35

C. Definisi dan operasional variabel

Pengertian operasional variabel adalah melekatkan arti pada suatu variable dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu. Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007).

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian dapat dilakukan secara benar, sesuai dengan judul penelitian. Operasional variabel penelitian dalam penelitian ini meliputi variable yang berkaitan dengan balance scorecard. Menurut Kaplan dan Norton cetakan kedua 2013, balance scorecard meliputi ukuran keuangan dan non keuangan, yang menggunakan Variabel Independen atau X1,X2,X3,X4

1. Perspektif Keuangan (X1)

Mengukur kinerja perusahaan pada sisi finansial atau keuangan. Pengukuran ini dapat dilihat dari siklus hidup bisnis perusahaan dan dengan menggunakan skala rasio.

2. Perspektif Pelanggan (X2)

Bagaimana perusahaan memperhatikan pelanggannya agar berhasil, perpektif pelanggan ini merupakan penilaian kinerja perusahaan

(3)

36

ditinjau dari tingkat kepuasan pelanggan. Variabel ini diukur berdasarkan akuisisi pelanggan, retensi pelanggan.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal (X3)

Perspektif ini memiliki tujuan dan ukuran yang diterjemahkan dari strategi dan ditujukan untuk memenuhi harapan para pemegang saham serta pelanggan. Tujuan dan ukuran ini umumnya dikembangkan setelah tujuan dan ukuran dalam perspektif keuangan dan pelanggan dirumuskan. Seberapa baik perusahaan telah menjalankan bisnisnya serta apakah produk dan jasa yang ditawarkan telah sesuai dengan keinginan pelanggan, dapat dilihat dari scorecard yang dibuat, dalam perspektif ini.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (X4)

Pengembangan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan, diharapkan dari pengembangan tersebut menghasilkan kualitas prima yang akhirnya menghasilkan kinerja yang prima bagi perusahaan.

D. Pengukuran Variabel

1. Kinerja Perspektif keuangan

Penilaian kinerja keuangan perusahaan berhubungan dengan pengukuran profitabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Riyanto, 2008). Rasio-rasio yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

(4)

37

a. Rasio Likuiditas (current ratio) adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial yang segera harus dipenuhi

CACL = aktiva lancar

Hutang Lancar b. Rasio Laverage

Disebut juga rasio utang (debt ratio) yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya. Semakin tinggi hutang perusahaan maka semakin tinggi kemungkinan perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya.

TLTA = Total Liabilitas x100% Total Aset

c. Rasio Profit Margin (Operating Profit Margin)

Rasio Profit Margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya.

OPM = Laba usaha Penjualan bersih

(5)

38 d. Rasio Profitabilitas

i. Laba Bersih terhadap Penjualan (Net Income/Sales)

Net Income/Sales adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih. Net Profit Margin adalah perbandingan antara laba bersih dengan penjualan.

NIS = Laba Bersih

x 100 % Penjualan

ii. Laba Bersih terhadap Total Aset (Net Income/Total Assets)

Rasio ini mengukur hasil akhir dari kegiatan operasi perusahaan. Selisih laba bersih dengan rasio laba usaha dapat mencerminkan berapa beban yang ditanggung perusahaan untuk biaya-biaya non operasional.

NITA = Laba Bersih

x 100 % Total Aset

e. Rasio Aktivitas

Rasio Aktivitas (Total Assets Turnover) merupakan rasio penjualan terhadap harta (aset) total, yang mengukur perputaran dari harta total yang dimiliki perusahaan (Vincent Gaspersz 2006).

TATO = Penjualan Total Aset

(6)

39

Untuk menghitung rasio dalam perspektif keuangan digunakan laporan keuangan tahunan perusahaan, yaitu Laporan Keuangan PT. Tunjung Sekar Jiwandani tahun 2012-2013. Selanjutnya hasil dari perhitungan rasio dibandingkan antara periode satu dengan periode yang lain, apakah dari rasio tersebut terdapat kenaikan atau penurunan kinerja.

2. Kinerja Perspektif Pelanggan

Pengukuran kinerja pada perspektif ini sesuai dengan Sidik Pramono Atmojo (2005: 60) dan Primadhani Asmoro (2008: 70) yaitu dengan cara melakukan perbandingan antara jumlah pelanggan tahun lalu dengan jumlah pelanggan tahun berjalan. Apabila dari tahun ke tahun jumlah konsumen tetap atau meningkat, maka perusahaan telah mampu mempertahankan customer-nya. Dalam pengukuran kinerja perspektif pelanggan pengukuran meliputi:

a. Tingkat pemerolehan pelanggan (customer Acquisition), akuisisi pelanggan mengukur seberapa banyak perusahaan berhasil menarik pelanggan baru, merupakan jumlah pelanggan baru dibagi jumlah keseluruhan pelangan, dinyatakan dengan persen.Tingkat pemerolehan pelanggan =

jumlah pelanggan baru x100% Jumlah pelanggan

(7)

40

b. Tingkat Retensi Pelanggan (Customer Retention), retensi pelanggan mengukur sejauh mana keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan pelanggan lama, merupakan jumlah pelanggan lama dibagi jumlah pelanggan dinyatakan dalam persen.

Tingkat Retensi Pelanggan = jumlah pelanggan lama x100%

Jumlah pelanggan

3. Kinerja perspektif proses bisnis internal

Menurut Kaplan dan Norton (2000 : 83) dalam proses bisnis internal, manajer harus bisa mengidentifikasi proses internal yang penting dimana perusahaan diharuskan melakukan dengan baik karena proses internal tersebut mempunyai nilai-nilai yang diinginkan konsumen dan dapat memberikan pengembalian yang diharapkan oleh para pemegang saham. Adapun pengukuran kinerja perspektif proses bisnis internal sebagai berikut:

a. Inovasi, untuk mengidentifkasi kebutuhan pelanggan masa kini dan masa mendatang serta mengembangkan solusi baru untuk kebutuhan pelanggan itu. Inovasi dapat dilakukan melalui riset pasar untuk mengidentifikasi ukuran pasar dan preferensi atau kebutuhan pelanggan secara spesifik, sehingga perusahaan mampu menciptakan dan menawarkan produk (barang,jasa) sesuai kebutuhan pelanggan dan pasar.

(8)

41

b. Layanan Purna Jual, yaitu melakukan tindak lanjut secara proaktif dan tepat waktu, dan mengetahui bagaimana tindakan perusahaan dalam melayani konsumen yang melakukan keluhan terhadap barang yang diterima pelanggan.

4. Kinerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.

Kaplan dan Norton (2000 : 83) membagi tolak ukur perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sebagai berikut :

a. Retensi karyawan, merupakan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan selama mungkin pekerja yang diminati perusahaan dengan membandingkan jumlah karyawan yang keluar dengan jumlah seluruh karyawan pada tahun 2012 – 2013.

Retensi karyawan =

Total karyawan tahun berjalan - Total karyawan tahun lalu x 100% Total jumlah karyawan tahun lalu

b. Produktivitas karyawan, untuk mengetahui produktivitas karyawan dalam periode tertentu dengan membandingkan keuntungan jasa dengan jumlah karyawan selama tahun 2012 sampai tahun 2013.

Produktivitas karyawan = laba bersih Jumlah karyawan

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk memperoleh data yang mendalam diperlukan informan. Jika data tersebut

(9)

42

dianggap mencukupi, kemudian informan tersebut diminta menunjukkan subyek lain yang dianggap mengetahui permasalahan ini lebih luas, sehingga diperoleh data yang mendalam dan benar-benar mendukung tercapainya hasil penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini pengumpulan data yang digunakan antara lain : 1. Studi kepustakaan (library research)

Studi kepustakaan ini diperoleh dari cara mengumpulkan bahan – bahan melalui membaca buku, memahami isi buku, artikel, catatan perkuliahan, referensi yang relevan dari penelitian dan data dari internet, yang berhubungan dengan perspektif penerapan Balance Scorecard.

2. Penelitian Lapangan (field research)

Data didapat dengan pengamatan langsung pada PT. Tunjung Sekar Jiwandani sehingga diperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. 3. Interview

Interview dilakukan dengan pihak yang berkepentingan dengan judul penulis.

F. Metode analisis

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Deskriptif Kuantitatif

(10)

43

Merupakan metode ilmiah untuk pencapaian validitas yang tinggi reabilitasnya dan mempunyai peluang kebenaran ilmiah yang tinggi, sifat kuantitatif memberi bobot (rating), peringkat (rangking), atau skor (Mulyana, 2005). Metode ini digunakan untuk pengukuran kinerja dengan menggunakan rasio-rasio seperti rasio likuiditas, rasio leverage, rasio profit margin, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas, digunakan untuk meneliti perspektif keuangan, perspektif pelangan dan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.

2. Deskriptif Kualitatif

Metode Penelitian Kualitatif atau naturalistic inquiry adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, demikianlah pendapat Bodgan dan Guba, sementara itu Kirk dam Miller mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. Metode kualitatif ini digunakan untuk pengukuran kinerja proses bisnis internal.

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan UPF IRNA Anak terdiri dari sistem pengelolaan obat mencakup proses perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian serta penggunaan obat dan

Hal ini memunculkan rasa kekecewaan masyarakat dan pemerintah akan minimnya peran dunia usaha dalam kehidupan sosial dan adanya kecenderungan bahwa pelaksanaan

Sehingga penelitian ini dibuat dengan judul “Pengaruh Good Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Yang Terdaftar

Namun, berbeda dengan yang dikemukakan oleh Achmad dan Setiawan (2007) pada penelitiannya kupon tidak berpengaruh terhadap perubahan harga obligasi. Berdasarkan

Sistem yang dirancang dalam penelitian ini menggunakan 70 data citra iris mata. Data tersebut terbagi menjadi 35 data citra iris mata abnormal dan 35 citra iris mata

Deteksi Konten Hoax Berbahasa Indonesia pada Media Sosial menggunakan Metode Levenshtein Distance (2018) Frista Gifti W Mendeteksi konten hoax dalam sebuah sistem

Identifikasi variabel yaitu untuk dependen variabel (Y) kepuasan kerja, dan independen variabel (X) terdiri dari beban kerja, keterlibatan kerja dan konflik kerja;