• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Perwakilan RI di Luar Negeri Dalam Mendukung Promosi Tourism, Trade, and Investment (TTI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peranan Perwakilan RI di Luar Negeri Dalam Mendukung Promosi Tourism, Trade, and Investment (TTI)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Peranan Perwakilan RI di Luar Negeri

Dalam Mendukung

Promosi Tourism, Trade, and Investment

(TTI)

Duta Besar Nur Syahrir Rahardjo

Wakil Ketua Harian Pokja Penguatan Diplomasi Ekonomi

Bidang Pariwisata

Kementerian Luar Negeri RI

Jakarta, 7 Maret 2016

(2)

NAWA CITA

“Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan

menggerakkan sektor-sektor strategis

(3)

Tugas Perwakilan RI di Luar Negeri

Target-target ekonomi dan kerja sama pembangunan yang

telah dicanangkan, diantara target-target:

Peningkatan Ekspor sebesar 9% pada 2016

Peningkatan Ekspor rata-rata 11% untuk 4 tahun ke depan

Pencapaian 20 juta Wisatawan Mancanegara pada 2019

(4)

ARAHAN PRESIDEN

"Diplomasi Ekonomi, harus memberikan manfaat nyata bagi

rakyat dan mengacu kepada kepentingan rakyat secara riil.”

Dubes dan Diplomat RI diamanatkan Presiden RI untuk menjadi

Sales

dan

Marketer

ujung tombak / garda terdepan dalam

melakukan penetrasi pasar, mengundang turis asing, dan

promosi investasi.

Sektor pariwisata erat hubungannya dengan memperdayakan

ekonomi kerakyatan.

Diplomasi Ekonomi untuk

(5)

Kelompok Kerja

Penguatan Diplomasi Ekonomi

Pokja Penguatan Diplomasi Ekonomi Kemlu memperkuat Fungsi Ekonomi

di 129 Perwakilan RI – KBRI, KJRI, Konsulat.

Struktur Pokja

Ketua

– Wakil Menteri Luar Negeri

Ketua Pelaksana Harian

– Duta Besar

Wakil Ketua Pelaksana Harian bidang Pariwisata

– Duta Besar

Wakil Ketua Pelaksana Harian bidang Investasi

– Duta Besar

Wakil Ketua Pelaksana Harian bidang Kerja Sama Pembangunan

Duta Besar

(6)

Jaringan

Kementerian Luar Negeri

dan Perwakilan RI di Luar Negeri

Kedutaan Besar, Konsulat Jenderal, Konsulat

Asia --- 41

Afrika --- 16

Timur Tengah --- 10

Australia dan Pasifik --- 10

Eropa Barat dan Skandinavia ---- 21

Eropa Tengah dan Timur ----12

Amerika Utara ---- 11

Amerika Tengah, Selatan, dan Karibia ---11 KBRI= 98

KJRI = 32

(7)

Tugas Perwakilan RI di Luar Negeri

• Memfasilitasi

match-making

antara mitra investor dan pelaku bisnis di

sektor pariwisata.

• Mengkoordinasikan pelaksanaan promosi untuk mendatangkan

wisatawan dan mengundang investasi.

• Memfasilitasi, mendorong, dan memantau, dan mendokumentasikan

tindak lanjut peluang bisnis, kerja sama pembangunan (investasi di

sektor pariwisata atau infrastruktur pendukung sektor pariwisata), dan

inquiries

(termasuk

inquiries

terkait kunjungan wisata) kepada

Kementerian/Lembaga di Pusat, Pemerintah Daerah, KADIN, Asosiasi

Usaha, dan Pemangku Kepentingan lainnya.

• Menangani isu-isu

pending

; koordinasi penyelesaian sengketa; dan

(8)

Strategi TTI

• Tantangan Global apa yang perlu diketahui dan diantisipasi.

• Bagaimana Bersinergi untuk memperkuat diplomasi ekonomi

Indonesia, khususnya dalam –

menarik wisatawan mancanegara

menarik investasi langsung (termasuk investasi yang

mendukung pengembangan sektor pariwisata)

(9)

Perkembangan & Proyeksi

Ekonomi Dunia

65.9% 63.9% 62.5% 61.9% 62.0% 60.8% 59.6% 58.5% 57.3% 56.2% 34.1% 36.1% 37.5% 38.1% 38.0% 39.2% 40.4% 41.5% 42.7% 43.8% 0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0% 60.0% 70.0% 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Advanced Economies Emerging and Developing Economies

Share terhadap PDB Dunia (nominal)

Proyeksi

Sumber: Bappenas-Oxford Economics Model

kontribusi PDB negara berkembang (termasuk sektor pariwisata) akan terus meningkat dalam 5 tahun kedepan.

negara berkembang akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi dunia (termasuk sektor pariwisata).

PDB negara berkembang akan semakin mendekati PDB negara maju.

(10)

Di Balik

Perkembangan & Proyeksi

Ekonomi Dunia

-- Konsekuensinya bagi sektor pariwisata Indonesia --

• Peningkatan daya beli masyarakat di negara berkembang.

peningkatan jumlah negara asal wisatawan mancanegara.

peningkatan kompetisi antara negara pemikat wisatawan.

perlu meningkatkan promosi.

• Guna mendukung

competitiveness

/ daya tarik Indonesia sebagai tujuan

wisatawan mancanegara, perlu:

terus mengembangkan destinasi wisata di tanah air

perlu menarik investasi yang mendukung peningkatan

aksesibilitas

dan

kualitas fasilitas

sektor pariwisata.

dan

proyeksi

aliran investasi dunia terpantau mengungtungkan

Indonesia.

(11)

Diplomasi Ekonomi:

Sinergi Strategi TTI

Kemenlu dan Kemenpar menyetujui gagasan sinergikan strategi promosi, pemasaran, dan penentuan target pasar:

• Intensifikasi komunikasi antara pejabat K/L di Pusat dan pejabat di Perwakilan RI di luar negeri. • Sinkronisasi calendar of events  khususnya untuk promosi dan pemasaran di luar negeri

bekerjasama, dengan Perwakilan RI di luar negeri

 program Perwakilan RI di luar negeri disinergikan dengan perencanaan yang dilakukan oleh Kemenpar sehingga pelaksanaannya dapat lebih efektif dan terkoordinasi.

• Memanfaatkan kalangan selebritas dari di negara/entitas yang memiliki target pasar yang potensial – Tiongkok, Singapura, Jepang, Hongkong, Macau, Korea Selatan, Australia,

Persatuan Emirat Arab, Qatar, Belanda) – sebagai “endorser” pariwisata Indonesia melalui pembuatan videoclip atau acara TV.

• Penentuan hub promosi pariwisata di luar negeri difokuskan kepada negara yang dinilai memiliki potensi dan didukung konektivitas yang menunjang.

 kegiatan promosi akan dilakukan secara proporsional dengan tetap memberikan porsi yang lebih besar kepada negara pengirim wisatawan terbesar ke Indonesia.

• Pemanfaatan penyelenggaraan international meetings, incentives, conferences, dan exhibitions

(MICE) untuk promosi pariwisata  c.q. penetapan 16 kota MICE di Indonesia.

(12)

Diplomasi Ekonomi:

Sinergi Strategi TTI

Way Forward

Kesimpulan: (1/3)

• Pemilihan tujuan wisata di Indonesia yang diprioritaskan untuk dipromosikan di luar negeri atas dasar kesiapan menerima wisatawan.

• Pemilihan tujuan wisata di Indonesia yang diprioritaskan untuk dikembangkan dalam rangka menarik investasi infrastruktur (pendukung sektor pariwisata) dari luar negeri.

 Peningkatan Aksesibilitas:

 Pengembangan bandara: pengembangan fasilitas bandara; serta perpanjangan runway, taxiway, dan stopway.

 Pengembangan pelabuhan laut dan dermaga.

 Pembangunan jalan baru; pemeliharaan, pelebaran, rekonstruksi, dan rehabilitasi jalan

 Peningkatan Kualitas Fasilitas:

 Pengembangan kawasan pemukiman, sistem penyediaan air minum dan penyehatan lingkungan, serta penataan bangunan

(13)

Kesimpulan: (2/3)

Diplomasi Ekonomi:

Sinergi Strategi TTI

Way Forward

• Perlu terus sharing of knowledge terkait program promosi pariwisata yang telah dirancang oleh Kemenpar untuk mewujudkan joint tourism promotion antara Kemenpar, Kemenlu, dan Pemda.

 identifikasi event-event besar promosi pariwisata, MICE, dan sailing – baik di dalam

dan di luar negeri – yang dapat dijadikan kegiatan bersama.

 peserta individu yang mengusung tema salah satu daerah di Indonesia sebaiknya

dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Kemenpar agar lokasi, rancangan, booth, dan tema promosi terintegrasi sehingga mempromosikan Indonesia sebagai kesatuan.

• Strategi promosi pariwisata yang dikembangkan oleh masing-masing Perwakilan RI, baik atas prakarsa sendiri maupun bersinergi dengan Kemenpar dan BKPM, bisa dijadikan

lesson learned mengenai bagaimana promosi pariwisata dan investasi dapat dilakukan di masa-masa mendatang – sesuai dengan karakter masyarakat setempat setiap negara.

 contoh: pembuatan media promosi dengan media berbahasa negara setempat.

(14)

Diplomasi Ekonomi:

Sinergi Strategi TTI

Way Forward

Kesimpulan: (3/3)

• Peningkatan partisipasi Indonesia pada pameran pariwisata terutama yang berskala besar.

 pastikan disertai dengan industrial gathering guna menjaring lebih banyak lagi peluang kerja sama antara industri pariwisata Indonesia dengan mancanegara.

 pastikan panitia penyelenggara dari Indonesia berkomitmen tinggi pada misi promosi dan memiliki kapasitas promosi yang tinggi  tidak meniggalkan booth pameran

unattended.

• Mendorong tindak lanjut dari Memorandum of Understanding di bidang Promosi Pariwisata yang telah ditandatangani bersama negara-negara mitra

 identifikasi peluang-peluang kerja sama di bidang pariwisata yang feasible untuk dikembangkan ke depannya.

(15)

Diplomasi Ekonomi:

Bagaimana mengakses Perwakilan?

Registrasi Online

https://diplomasiekonomi.kemlu.go.id/id/

(16)
(17)

Perkembangan & Proyeksi

Aliran Investasi Dunia

Aliran modal asing ke negara berkembang terus meningkat tajam, seiring dengan terjadinya pemulihan perekonomian negara-negara maju dari

resesi ekonomi, serta dengan bergulirnya stimulus moneter bertahap.

FDI akan meningkat dengan kuat ke Tiongkok, India, Indonesia, Australia, Brazil, Meksiko, dan Chile.

(18)

Perkembangan & Proyeksi

Aliran Investasi Dunia

10.9% 10.1% 7.0% 10.9% 15.2% 16.3% 10.2% 10.8% 54.8% 53.9% 57.5% 17.0% 8.9% 6.7% 0.0% 20.0% 40.0% 60.0% 80.0% 100.0% 120.0% 2009 2010 2011

Thailand Indonesia Malaysia Filipina Singapura Vietnam

• 2011: dari total investasi langsung yang masuk ke kawasan ASEAN, 16,3% ditujukan ke Indonesia  proporsi ini meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.

• 2014: FDI ke negara berkembang meningkat 2%. FDI ke Asia Timur dan Asia Tenggara meningkat 10% menjadi AS$ 381 miliar; ASEAN menerima 11% dari total FDI.

• Indonesia terlihat menjadi negara ASEAN kedua yang diminati oleh investor (FDI), setelah Singapura.

• Ke depan, perlu meningkatkan daya tarik investasi di Indonesia agar dapat bertahan sebagai negara tujuan investasi di ASEAN  iklim investasi

Referensi

Dokumen terkait