• Tidak ada hasil yang ditemukan

PETUNJUK TEKNIS PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN TAHUN AKADEMIK UPT PPL 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PETUNJUK TEKNIS PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN TAHUN AKADEMIK UPT PPL 2016"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

PETUNJUK TEKNIS

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

TAHUN AKADEMIK 2016-2017

UPT PPL 2016

UNIVERSITAS BORNEO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIT PELAKSANA TEKNIS PPL

(2)

2

KATA PENGANTAR

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) melibatkan beberapa pihak. Pihak-pihak tersebut antara lain UPT, mahasiswa, dosen pembimbing, guru pamong, dan kepala sekolah tempat lokasi pelaksanaan PPL. Semua pihak yang terlibat harus mempunyai kesamaan persepsi dalam pelaksanaan PPL. Kesamaan persepsi sangat penting demi keberhasilan pelaksanaan PPL. Petunjuk Teknis Praktik Pengalaman Lapangan dimaksudkan sebagai panduan dalam menyusun Laporan PPL.

Petunjuk teknis ini berisi beberapa ketentuan yang harus dipenuhi. Ketentuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan PPL. Petunjuk ini tidak mengatur secara keseluruhan, ada beberapa hal yang masih memerlukan pengaturan lebih lanjut. Menyadari akan hal tersebut, maka kami sangat mengharap masukan dan saran demi perbaikan petunjuk ini di masa datang.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas bantuan dan kerjasama yang baik, sehingga Petunjuk Teknis Praktik Pengalaman Lapangan ini dapat disusun. Semoga petunjuk ini bermanfaat sebagai upaya mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme mahasiswa sebagai calon guru.

Tarakan, Februari 2016

(3)

3 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ... 2 DAFTAR ISI ... 3 KETENTUAN UMUM PPL ... ... 4 BAB I. PEN DA HU LU AN ... 5

BAB I I. PENGERTIAN, TUJUAN, DAN PRINSIP PELAKSANAAN PPL ... 6

A. Pengertian PPL ... ……….. 6

B. Tujuan PPL ... 6

C. Prinsip Pelaksanaan PPL ... .... .... . ... 7

BAB II I. PROSES PELAKSANAAN PPL ... 8

A. Besar Satuan Kredit Semester PPL ... 8

B. Persyaratan Peserta PPL ... 8 C. Waktu PPL ... 8 D. Pelaksanaan PPL ... 9 E. Lokasi PPL ... 12 F. Prosedur Pembimbingan PPL ... 13 G. Monitoring Pelaksanaan PPL ... 13

BAB IV . SYARAT DAN DESKRIPSI TUGAS GURU PAMONG DAN DOSEN PEMBIMBING ... 14

A. Syarat Guru Pamong dan Dosen Pembimbing ... 14

B. Deskripsi Tugas ... 14

BAB V . PENILAIAN PPL ... 16

A. Kriteria Penilaian ... 16

B. Cara Menentukan Nilai ... 16

(4)

4

KETENTUAN UMUM

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

Mahasiswa yang mengikuti PPL harus melaksanakan petunjuk teknis secara benar dan menyeluruh. Dalam kaitannya pelaksanaan PPL ini mahasiswa harus mengikuti ketentuan berikut:

1. PPL dilaksanakan selama satu semester (3 bulan hari efektif). 2. Mengikuti semua tahapan pelaksanaan PPL.

3. Hadir setiap hari di sekolah lokasi PPL.

4. Mengikuti setiap kegiatan yang dilaksanakan di sekolah.

5. Tidak diperkenankan pindah lokasi sekolah PPL yang telah ditentukan.

6. Mengenakan pakaian yang pantas dipakai sesuai dengan kegiatan sekolah (Almamater). 7. Berkomunikasi dengan seluruh warga sekolah.

8. Proaktif dalam kegiatan sekolah.

9. Membuat dan melaksanakan perangkat pembelajaran.

10. Melaksanakan lesson study untuk sekolah yang telah ditentukan (optional).

11. Mempersiapkan, melaksanakan dengan baik segala kegiatan, serta melakukan perbaikan untuk kegiatan berikutnya.

12. Mahasiswa yang tidak memenuhi tugas dan kewajibannya dapat dikenakan sanksi dari sekolah dan UPT PPL.

(5)

5 BAB I PENDAHULUAN

Pengalaman Praktik Lapangan (PPL) merupakan salah satu kulminasi atau muara program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memantapkan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Mengelola pembelajaran di kelas merupakan salah satu pekerjaan guru profesional yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik. Oleh karena itu untuk menjalankan profesi tersebut diperlukan penguasaan sejumlah kompetensi yang mendukung, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Sebagai wujud dari penguasaan kompetensi itu, setiap tindakan guru dalam mengelola pembelajaran merupakan tindakan pengambilan keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan, profesi dan moral. Kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa dalam PPL diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang sistematik dan terpercaya oleh institusi yang berkompeten. Proses pemerolehan kompetensi tersebut melalui banyak interaksi bermakna, yaitu interaksi antar mahasiswa, mahasiswa dan guru pamong, mahasiswa dan dosen pembimbing, mahasiswa dan siswa, mahasiswa dan materi ajar. Oleh karena itu, pelaksanaan PPL harus memberikan kesempatan agar terjadi interaksi-interaksi tersebut yang akan menumbuhkembangkan kompetensi yang perlu dimiliki oleh seorang guru.

PPL yang diselenggarakan oleh kebanyakan LPTK dilaksanakan secara individual, yaitu seorang mahasiswa mempersiapkan rencana pembelajaran dan mengimplementasikannya secara mandiri di bawah bimbingan guru pamong dan dosen pembimbingnya, tanpa melibatkan mahasiswa/pratikan lain. Selain itu, yang menjadi fokus utama dalam PPL adalah mahasiswa, tanpa menunjukkan bagaimana siswa yang menjadi subjek pembelajaran. Pada pelaksanaan PPL ini didesain adanya kebersamaan mahasiswa dalam melaksanakan PPL. Kebersamaan itu terjadi pada pembahasan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan perangkatnya, seperti media, LKS atau alat pembelajaran, mengobservasi praktik implementasi RPP di kelas dan kegiatan refleksi yang mendiskusikan kegiatan pembelajaran yang baru saja dilaksanakan berdasarkan hasil observasi dalam rangka perbaikan RPP dan perbaikan pembelajaran berikutnya. Dalam kebersamaan ini diharapkan terjadi sharing pengalaman dan pengetahuan dalam menyusun persiapan dan pelaksanaan pembelajaran. Kebersamaan ini tidak akan mengurangi kemandirian mahasiswa, karena mahasiswa tetap menyusun RPP secara mandiri, demikian pula harus memperbaikinya kerdasarkan hasil diskusi/ pembahasan yang telah dilakukan. Dengan adanya kegiatan observasi akan memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk berlatih dalam mengevaluasi pembelajaran yang di dalamnya tersirat adanya keterampilan mengumpulkan data, mengolah dan mengemukakan hasilnya. Kemampuan ini sangat penting bagi guru dalam menjalankan tugasnya sehari-hari untuk senantiasa memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajarannya yang didasarkan pada hasil observasi. Dalam pelaksanaan PPL melibatkan banyak pihak, yaitu pengelola program, dosen pembimbing, guru pamong, kepala sekolah dan mahasiswa. Keterlibatan berbagai pihak tersebut berpotensi menimbulkan terjadinya perbedaan persepsi dalam menangani pelaksanaan PPL. Untuk itu diperlukan pedoman pelaksanaannya, agar semua pihak yang terlibat memiliki kesamaan persepsi, yang pada akhirnya dapat mewujudkan proses dan hasil PPL yang diharapkan.

(6)

6 BAB II

PENGERTIAN, TUJUAN, DAN PRINSIP PELAKSANAAN PPL

A. Pengertian PPL

PPL adalah titik kulminasi dari seluruh program pendidikan yang telah dihayati dan dialami oleh mahasiswa di bangku kuliah. PPL merupakan ajang pelatihan untuk menerapkan berbagai pengetahuan yang diperoleh di perkuliahan dalam rangka pembentukan guru yang profesional. Dengan demikian PPL adalah suatu program yang mensyaratkan kemampuan aplikatif dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya ke dalam pelatihan berupa kinerja dalam semua hal yang berkaitan dengan jabatan keguruan, baik kegiatan mengajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya. Kegiatan PPL ini diarahkan dalam bentuk : pelatihan terbatas, pelatihan terbimbing, dan pelatihan mandiri. Semua kegiatan ini harus terjadwal secara sistematis, di bawah bimbingan dosen pembimbing dan guru pamong.

Dipandang dari sudut kurikulum, PPL adalah suatu program mata kuliah proses pembelajaran yang menjadi persyaratan dalam pendidikan prajabatan guru. PPL dirancang untuk menyiapkan mahasiswa calon guru agar memiliki atau menguasai kemampuan keguruan yang terpadu secara utuh, sehingga setelah mahasiswa tersebut menjadi guru, dapat mengemban tugas dan tanggung jawabnya secara profesional. Dibandingkan dengan pelatihan prajabatan pada lembaga pelatihan lainnya, PPL hampir sama dengan pelatihan kerja. Kesamaannya, yaitu mempersiapkan para calon pengemban tugas agar mampu melaksanakan tugas-tugas rutin, dan peka terhadap kemungkinan dan kekurangannya. Dipandang dari isi, PPL adalah seperangkat komponen pelatihan prajabatan guru yang berlangsung dalam siklus teori-praktik secara berlapis dan berulang pada setiap langkah yang dipersyaratkan dalam program pelatihan tersebut. Setiap langkah dalam komponen pelatihan itu selalu mengacu pada teori yang telah dipelajari menuju kepada praktik pelaksanaan tugas. Selanjutnya teori dapat dibenarkan, diperbaiki ataun ditolak berdasarkan efektivitas dan ketepatannya dalm praktik dan kondisi tertentu.

B. Tujuan PPL

Tujuan umum PPL adalah untuk melatih mahasiswa calon guru agar memiliki kemampuan memperagakan kinerja dalam situasi nyata, baik dalam kegiatan mengajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya.

Tujuan khusus PPL adalah agar mahasiswa mampu:

1. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrasi, akademik, dan sosial psikologis sekolah. 2. Menguasai berbagai ketrampilan dasar mengajar.

3. Menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata. 4. Mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lingkungan sosial sekolah.

5. Menarik kesimpulan nilai edukatif dari penghayatan dan pengalaman selama pelatihan melalui refleksi dalam bentuk laporan.

Melalui kegiatan PPL, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Melakukan pemantapan kemampuan profesional guru.

2. Melakukan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik dalam mengembangkan potensinya. 3. Mendalami karakteristik dari peserta didik dalam rangka memotivasi belajarnya.

(7)

7

4. Menemukan permasalahan yang menghambat proses pembelajaran di kelas dan mengatasi permasalahan pembelajaran tersebut secara individu atau kelompok mahasiswa.

5. Menerapkan pembelajaran inovatif, yang bertolak dari suatu permasalahan pembelajaran. 6. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang baik dan mampu

mengimplementasikannya.

7. Terampil dalam mengobservasi kegiatan pembelajaran, mengolah hasil observasi dan menyampaikannya secara sistematis.

8. Melakukan evaluasi proses dan hasil pembelajaran.

9. Mampu bekerja sama dalam mengembangkan kepribadiannya sebagai guru.

10. Mampu mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajarannya secara lisan dan tertulis.

C. Prinsip Pelaksanaan PPL

Pelaksanaan PPL berprinsip adanya kerjasama sesama mahasiswa, sehingga saling memberi dan menerima (sharing) pengalaman belajar dalam menentukan masalah pembelajaran di kelas, menyusun rencana pembelajaran, implementasi rencana dan mengobservasi serta melakukan refleksi pada kegiatan-kegiatan tersebut.

Secara rinci prinsip pelaksanaan PPL adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan PPL bertolak dari permasalahan pembelajaran suatu bidang studi di sekolah.

2. Semua kegiatan PPL dilaksanakan secara kolaborasi antara mahasiswa dan pembimbing berdasarkan prinsip-prinsip kolegialitas (kesejawatan) dan mutual learning (pembelajaran yang saling membantu). 3. Adanya kesepakatan (hasil diskusi) dalam penyusunan RPP yang merupakan pemecahan masalah atau

penerapan pembelajaran inovatif dan pedoman observasinya, demikian pula pada kegiatan refleksinya. 4. Pembelajaran yang dilakukan harus berorientasi pada kegiatan siswa dalam rangka mengembangkan

potensinya.

5. Adanya observer dari mahasiswa dan guru pamong dalam praktik pelaksanaan pembelajaran.

6. Observasi proses pembelajaran, yaitu mengamati kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPP dan lebih menekankan pengamatan pada aktivitas belajar siswa sebagai respon dari implementasi RPP.

7. Adanya kegiatan refleksi yang dilaksanakan segera setelah selesai praktik pembelajaran dan observasi. 8. Diskusi dalam kegiatan refleksi berdasarkan hasil observasi, bukan hanya berdasarkan pada teori atau

opini.

9. Adanya komitmen bersama di antara anggota kelompok mahasiswa untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.

10. Mahasiswa harus menyusun laporan PPL sesuai dengan sistematika yang ditentukan dalam panduan ini

(8)

8 BAB III

PROSES PELAKSANAAN PPL

A. Besar Satuan Kredit Semester PPL

PPL merupakan salah satu mata kuliah dengan besar Satuan Kredit Semester (SKS) 4 SKS dan wajib lulus dengan nilai minimal C.

B. Persyaratan Peserta PPL

Mahasiswa yang mengikuti PPL harus memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Syarat Akademik

a. Telah memenuhi jumlah minimal SKS yang ditentukan oleh masing-masing jurusan/program studi.

b. Telah melakukan registrasi administratif pada semester berjalan.

c. PPL dapat diprogramkan pada semester ganjil dan genap yang pelaksanaannya diatur dalam sebuah pedoman.

d. Lulus dengan nilai minimal C mata kuliah : 1) Interaksi/strategi belajar mengajar

2) Telaah kurikulum/curriculum and material development

3) Profesi kependidikan (Bimbingan dan Konseling /Administrasi Kependidikan) 4) Psikologi pendidikan

5) Belajar dan pembelajaran 6) Evaluasi pendidikan 7) Perkembangan peserta didik 8) Pengantar ilmu pendidikan

9) Pengelolaan kelas/classroom management (prodi yang menyediakan)

10) Microteaching (khusus PGSD ada lima mata kuliah Microteaching)

2.

Syarat Administrasi

a. Memprogram mata kuliah PPL. b. Mendaftar sebagai peserta PPL.

c. Memenuhi kelengkapan berkas yang ditentukan, antara lain : 1) Mengisi formulir pendaftaran

2) Menyerahkan transkrip nilai sementara yang dikeluarkan oleh program studi. 3) Menyerahkan Kartu Rencana Studi (KRS) yang telah disahkan oleh pihak yang

berwenang.

4) Menyerahkan pas foto berwarna 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar, latar foto berwarna kuning.

C. Waktu PPL

Waktu pelaksanaan PPL dijabarkan sebagai berikut:

a. PPL dilaksanakan pada semester genap atau semester ganjil b. PPL dilaksanakan selama satu semester (3 bulan hari efektif). c. PPL dilaksanakan sesuai kalender pendidikan sekolah.

(9)

9 D. Pelaksanaan PPL

1. Tahap pertama Tahap pertama meliputi: a. Persiapan dan pendaftaran

Persiapan dan pendaftaran dilakukan oleh UPT. Persiapan meliputi koordinasi dengan instansi terkait, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Sekolah lokasi PPL. Menyiapkan dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan PPL. UPT membuka waktu pendaftaran bagi mahasiswa yang memenuhi syarat mengikuti PPL.

b. Penyeleksian berkas

UPT menyeleksi kelayakan berkas mahasiswa beradasarkan berkas pendaftaran sampai terpenuhinya syarat wajib mengikuti PPL. Berdasarkan seleksi berkas, ditetapkan mahasiswa yang layak melaksanakan PPL.

c. Pembekalan PPL

Pembekalan dilaksanakan di kampus FKIP UB. Mahasiswa akan diberi materi yang berkaitan dengan pelaksanaan PPL dan kompetensi mengajar antara lain:

1) Petunjuk teknis pelaksanaan PPL.

2) Kemampuan menyusun perangkat pembelajaran.

3) Kemampuan menggunakan teknologi informasi komunikasi (TIK)

4) Kemampuan berkomunikasi bahasa Inggris secara pasif untuk program studi selain pendidikan Bahasa Inggris.

5) Kemampuan menggunakan media dan alat peraga pembelajaran. 6) Kemampuan menyajikan materi pembelajaran di kelas microteaching. 7) Memahami penyusunan laporan akhir PPL.

d. Penempatan Mahasiswa PPL

Penempatan mahasiswa ke sekolah lokasi PPL berdasarkan hasil evaluasi berkas mahasiswa. Hasil evalusai tersebut akan menentukan penempatan mahasiswa di sekolah RSBI, SSN, atau Potensial sesuai program studi. Mahasiswa yang sedang bekerja di sekolah dasar atau menengah dapat melaksanakan PPL di sekolah tersebut, dengan menyerahkan surat keterangan mengajar di sekolah bersangkutan.

2. Tahap Kedua

Pelaksanaan PPL tahap kedua dilaksanakan di sekolah lokasi PPL yang telah ditentukan. Mahasiswa tidak diberi materi, tetapi harus mencari materi. Pada tahap ini mahasiswa harus lebih pro aktif, tidak hanya menunggu perintah guru pamong, kepala sekolah atau dosen pembimbing. Mahasiswa dengan arahan guru pamong, kepala sekolah dan dosen pembimbing harus mampu melaksanakan segala kegiatan yang berkaitan dengan PPL di sekolah. Kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan pola terbimbing atau pola mandiri. Terbimbing berarti mahasiswa

(10)

10

melakukan dibawah pengawasan pembimbingan guru pamong dan dosen pembimbing. Mandiri berarti mahasiswa melakukan kegiatan berdasarkan inisiatif sendiri.

Kegiatan tahap dua meliputi: a. Penyerahan

b. Observasi-orientasi

c. Penyusunan Program Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau Program Kerja d. Praktik mengajar atau Pemberian layanan

e. Lesson study f. Tugas tambahan g. Ujian

h. Pelaporan

Jenis kegiatan dapat digambarkan sebagai berikut: a. Penyerahan

Setelah proses penempatan selesai, mahasiswa akan diserahkan ke sekolah lokasi PPL oleh dosen yang ditunjuk UPT PPL. Penyerahan dilengkapi surat dari UPT PPL.

b. Observasi-orientasi

Observasi dilakukan selama satu minggu menjelang mahasiswa melakukan pelatihan mengajar dan pelatihan kependidikan lainnya. Observasi ini bertujuan agar mahasiswa calon guru memperoleh pengetahuan dan pengalaman (field familiarization) pendahuluan tentang keadaan sekolah tempat melakukan praktik. Observasi dibimbing oleh kepala sekolah atau guru pamong di tempat mahasiswa PPL. Kegiatan observasi-orientasi dijabarkan sebagai berikut:

1) Dilakukan selama satu minggu pada awal kegiatan PPL.

2) Melihat, mencatat, mendata sarana dan prasarana yang ada di sekolah, guru, tenaga administrasi, dan tenaga lain di sekolah.

3) Melihat, mencatat, mendata proses pembelajaran dalam kelas, kegiatan intra dan ekstra kurikuler di sekolah.

4) Melihat, mencatat, mendata semua peraturan yang berlaku di sekolah. c. Penyusunan Program Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau Program Kerja

Mahasiswa diwajibkan menyusun program KBM atau program kerja yang dibimbing langsung oleh guru pamong dan didiskusikan dengan dosen pembimbing. Program KBM dan program kerja disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.

d. Praktik mengajar atau Pemberian layanan

Mahasiswa mulai melaksanakan proses belajar mengajar atau pemberian layanan setelah mendapat bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing. Ketentuan pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar atau pemberian layanan dijabarkan sebagai berikut:

1) Melaksanakan kegiatan persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut mengajar atau pemberian layanan secara penuh dan kontinu.

(11)

11

2) Mengajar atau pemberian layanan dilaksanakan selama satu semester (3 bulan efektif) dengan bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing.

3) Menggunakan berbagai strategi, media dan alat peraga pembelajaran.

4) Melakukan refleksi bersama guru pamong dan dosen pembimbing terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

e. Lesson Study

Lesson study adalah sebuah model pembinaan dan pelatihan guru yang melibatkan kerjasama kelompok guru serumpun dalam hal mendesain, mengajar, mengobservasi, menganalisis, dan merevisi pelaksanaan RPP. Model pembelajaran ini pertama kali diperkenalkan di College Lesson Study di Jepang dan telah diadopsi oleh beberapa negara maju di seluruh dunia, diantaranya Amerika, yang telah membentuk 40 tim dengan 150 instruktur di 16 kampus pada tahun 2006.

Dalam kaitannya dengan pelaksanaan PPL, lesson study dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1) Mahasiswa merancang/menyusun RPP dan perangkatnya seperti materi ajar, media/alat peraga, LKS, dan lain-lain secara bersama-sama dibawah bimbingan pamong dan dosen pembimbing,

2) Guru model (mahasiswa) melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah (lesson study). Beberapa mahasiswa program studi yang sama dari sekolah lain beserta guru pamong dan dosen pembimbing bersangkutan akan melakukan observasi terhadap pelaksanaan KBM. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi.

3) Hasil observasi tersebut, akan dilakukan refleksi untuk mendiskusikan kegiatan pembelajaran yang baru saja dilaksanakan dalam rangka perbaikan RPP dan perbaikan pembelajaran berikutnya.

Mekanisme penentuan pelaksanaan lesson study yang meliputi waktu pelaksanaan, peserta, dan lembar observasi dilakukan oleh UPT PPL bersama sekolah.

f. Tugas tambahan

Mahasiswa selama melaksanakan PPL juga wajib melaksanakan tugas tambahan di luar tugas pokok mengajar yang ada di sekolah. Tugas tambahan ditentukan oleh guru pamong atas persetujuan kepala sekolah.

Pelaksanaan tugas tambahan dapat digambarkan sebagai berikut:

1) Merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan tugas tambahan yang diberikan. 2) Tugas tambahan dapat dipilih diantara jenis tugas tambahan berikut:

a) Menjadi guru piket,

b) Petugas bimbingan dan konseling,

c) Menjadi panitia kegiatan sekolah: peringatan hari besar, semester, kegiatan lain, d) Menjadi pembina kegiatan siswa: OSIS, olah raga, kesenian, kerohanian, kelompok

ilmiah remaja (KIR), majalah dinding, e) Pembina upacara bendera,

(12)

12

f) Pengurus koperasi atau unit produksi/toko.

g. Ujian

1) Ketentuan Pelaksanaan Ujian PPL

Ujian merupakan tahap akhir dalam pelaksanaan PPL dan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Dilaksanakan pada bagian akhir waktu PPL setelah mendapat persetujuan dari guru pamong dan dosen pembimbing.

b) Mahasiswa telah melakukan praktik mengajar atau pemberian layanan minimal 8 kali selama PPL

c) Teknis pelaksanaan ujian dikoordinasikan dengan guru pamong dan dosen pembimbing.

d) Ujian dapat dilakukan pengulangan sebanyak dua kali, apabila pada ujian pertama mahasiswa dinyatakan tidak lulus ujian.

e) Ujian yang sudah dilaksanakan sebanyak tiga kali tidak dapat diulang lagi. 2) Prosedur pelaksanaan ujian PPL

Prosedur yang harus dilakukan oleh mahasiswa PPL untuk menempuh ujian PPL adalah:

a) Mahasiswa mengkonsultasikan bahan (materi) ujian pada guru pamong dan dosen pembimbing.

b) Mahasiswa melaksanakan ujian PPL setelah bahan (materi) disetujui guru pamong dan dosen pembimbing PPL untuk melaksanakan ujian.

c) Mahasiswa wajib meminta surat izin ujian dari UPT PPL dengan membawa kartu kendali yang telah disetujui oleh guru pamong dan dosen pembimbing.

d) Mahasiswa wajib menyiapkan perangkat pembelajaran dan alat penilaian sebelum ujian

3) Tata tertib ujian PPL

Tata tertib dalam pelaksanaan ujian PPL adalah sebagai berikut: a) Mahasiswa berpakaian hitam-putih dan menggunakan almamater.

b) Mahasiswa wajib hadir paling lambat 30 menit sebelum waktu pelaksanaan ujian. c) Ujian bisa dilaksanakan apabila kedua pembimbing (guru pamong dan dosen

pembimbing) sudah hadir. Apabila pada waktu ujian, salah satunya tidak hadir, maka ujian ditunda sampai dijadwalkan kembali.

E. Lokasi PPL

Sekolah yang menjadi lokasi PPL adalah sekolah yang ada di Kalimantan Utara terdiri dari beberapa Kabupaten/Kota yaitu Kota Tarakan, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Nunukan yang telah mendapatkan rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat. Sekolah yang digunakan sebagai lokasi PPL meliputi sekolah terdepan, terluar, tertinggal yang ada di Propinsi Kalimantan Utara. Mahasiswa hanya melaksanakan

(13)

13

PPL di sekolah yang sudah ditentukan oleh UPT PPL FKIP Universitas Borneo. Sekolah lokasi tempat PPL meliputi:

1. SD : khusus untuk program studi PGSD

2. SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK: untuk program studi selain PGSD

Mahasiswa tidak diperkenakan pindah lokasi PPL. Perpindahan sekolah lokasi PPL hanya dapat dilakukan oleh UPT dengan pertimbangan tertentu.

F. Prosedur Pembimbingan PPL

Pembimbingan PPL yang dilaksanakan oleh dosen pembimbing dan guru pamong berlandaskan pada pola supervisi klinisi, untuk semua kegiatan PPL.

Prosedur pembimbingan dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Mahasiswa mendapatkan perangkat pembelajaran dari guru pamong, selanjutnnya membuat konsep satuan pelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran (SP/RPP) dan dokumen lain yang diperlukan sesuai format yang berlaku di sekolah.

2. Mahasiswa harus mengkonsultasikan kepada guru pamong dan dosen pembimbing setelah satuan pelajaran atau RPP disusun. Khusus bimbingan kepada dosen pembimbing dapat dilakukan di kampus atau lewat email.

3. Konsep SP/RPP hasil konsultasi, diperbaiki dan diketik rapi, untuk dikonsultasikan kembali dan ditandatangani oleh guru pamong, dosen pembimbing dan kepala sekolah.

4. Guru Pamong memperbolehkan mahasiswa masuk kelas untuk mengajar apabila SP/RPP telah ditandatangani oleh guru pamong, dosen pembimbing dan kepala sekolah.

5. Pada saat proses belajar mengajar berlangsung, guru pamong atau dosen pembimbing mengamati proses tersebut.

6. Setelah selesai latihan mengajar, mahasiswa berkonsultasi kembali kepada guru pamong dan dosen pembimbing untuk mendapatkan bimbingan balikan dan saran-saran.

7. Pada pertengahan semester dilakukan lesson study secara bergiliran satu kali untuk satu mahasiswa.

G. Monitoring Pelaksanaan PPL

PPL yang dilaksanakan di sekolah perlu dimonitor untuk mengetahui kelancaran dan kendala yang dihadapi. Pelaksanaan monitoring diharapkan mampu mengantisipasi permasalahan yang muncul secara dini. Sehingga setiap permasalahan yang muncul dapat segera diselesaikan dengan cermat. Pelaksanaan monitoring dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Monitoring pelaksanaan PPL dilakukan oleh Dekan, Wakil Dekan, Ketua Program Studi, pengurus UPT PPL, atau dosen pembimbing PPL.

2. Monitoring dilakukan dengan mengunjungi sekolah tempat pelaksanaan PPL. 3. Jadwal dan lokasi monitoring kunjungan disusun oleh UPT PPL.

(14)

14 BAB IV

SYARAT DAN DESKRIPSI TUGAS GURU PAMONG DAN DOSEN PEMBIMBING

A. Syarat Guru Pamong dan Dosen Pembimbing 1. Dosen Pembimbing

Dosen pembimbing adalah dosen yang ditunjuk oleh UPT PPL berdasarkan usul ketua program studi.

Syarat sebagai dosen pembimbing: a. Berlatar belakang kependidikan dan keguruan.

b. Bersedia melakukan bimbingan baik di kampus maupun di sekolah lokasi sesuai Petunjuk Teknis Pelaksanaan PPL.

2. Guru Pamong

Guru pamong adalah guru di sekolah lokasi PPL yang telah ditunjuk oleh kepala sekolah. Syarat sebagai guru pamong:

a. Mengajar bidang studi atau mata pelajaran yang serumpun dengan program studi mahasiswa, b. Diutamakan telah mengajar minimal tiga tahun dan berkualifikasi S1,

c. Mampu memberi bimbingan sesuai dengan Petunjuk Teknis Pelaksanaan PPL.

B. Deskripsi Tugas 1. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah yang dimaksud adalah Kepala Sekolah yang sekolahnya dijadikan lokasi PPL. Kepala Sekolah tidak membimbing dalam hal administrasi kelas (penyusunan SP/RPP dan dokumen pembelajarn lain) dan tidak melakukan penilaian. Dalam kegiatan PPL, kepala sekolah diharapkan:

a. Sebagai pembimbing mahasiswa secara umum.

b. Dapat merencanakan dan mengkoordinasikan semua kegiatan PPL di sekolah.

2. Dosen Pembimbing

Tugas dosen pembimbing adalah:

a. Bertugas atas nama Fakultas menyerahkan mahasiswa ke sekolah tempat PPL, jika diperlukan.

b. Melakukan koordinasi dengan mahasiswa bimbingannya dan guru pamong dalam pelaksanaan PPL.

c. Membimbing mahasiswa dalam setiap kegiatan PPL, baik dengan berkunjung di sekolah atau bimbingan di kampus atau melalui e-mail.

d. Melakukan bimbingan dalam rangka lesson study.*)

e. Melakukan monitoring kegiatan PPL untuk mengetahui kendala dan kemajuan mahasiswa peserta PPL (lembar monitoring terlampir)

(15)

15

g. Membimbing penyusunan dan menilai laporan PPL.

h. Membuat rekapitulasi nilai PPL mahasiswa bimbingannya berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukannya dan hasil evaluasi guru pamong.

3. Guru Pamong

Tugas guru pamong adalah:

a. Memberikan bimbingan kepada mahasiswa asuhannya dalam setiap kegiatan PPL yang meliputi:

1) Diskusi pembahasan RPP, materi ajar, media pembelajaran, dan lembar observasi. 2) Observasi implementasi RPP.

3) Diskusi dalam kegiatan refleksi.

b. Melakukan bimbingan dalam rangka lesson study.*)

c. Melakukan koordinasi dengan Kepala Sekolah tentang kegiatan PPL.

d. Memberikan tugas/bahan kepada mahasiswa, sebagai bahan penyusunan RPP. e. Melakukan presensi/kehadiran mahasiswa dalam setiap kegiatan PPL.

f. Mengevaluasi semua kegiatan mahasiswa.

g. Menyampaikan hasil evaluasi akhir yang disusunnya kepada dosen pembimbing atau UPT PPL.

4. UPT PPL

Tugas UPT PPL adalah:

a. Menyusun rencana kegiatan pembekalan dan mengorganisasikan pelaksanaannya. b. Pada masa pembekalan, menentukan kelompok dan jadwal kegiatan PPL.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan PPL yang berkaitan dengan jadwal kegiatan PPL kelompok, dosen pembimbing, dan sekolah.

d. Bekerja sama dengan Ketua Program Studi menyusun pembagian tugas pembimbingan bagi para dosen dan mengusulkannya ke Dekan untuk memperoleh SK Dekan.

e. Membuat rekapitulasi nilai PPL mahasiswa.

(16)

16 BAB V PENILAIAN PPL

A. Kriteria Penilaian

Penetapan kriteria penilaian yang akan diterapkan dalam PPL harus dilakukan secara cermat, sehingga secara mantap mencerminkan ciri keprofesionalan tugas mengajar. Kriteria yang diterapkan hendaknya mampu meyakinkan pihak pemakai lulusan bahwa PPL sebagai titik kulminasi dari program pendidikan, sehingga membentuk calon guru yang mampu melaksanakan tugasnya sebagai guru kelas maupun guru bidang studi di sekolah. Untuk memperoleh nilai yang objektif, perlu dikembangkan kriteria penilaian yang bersifat kuantitatif yang berkaitan dengan kegiatan praktek oleh mahasiswa pada setiap tahap dan atau kelengkapan tugas-tugas yang dipersyaratkan. Skala nilai ditetapkan sebagai berikut:

Mahasiswa dinyatakan lulus, jika mencapai nilai akhir PPL, minimal nilai C.

B. Cara Menentukan Nilai

Sebagaimana halnya penilain mata kuliah penting lainnya, menentukan nilai akhir PPL memerlukan kehati-hatian dan pertimbangan yang cermat. Penilaian PPL terdiri dari beberapa komponen, yaitu: proses pelaksanaan PPL, ujian PPL, dan laporan PPL. Penilaian dipakai sebagai ketentuan kelulusan mata kuliah PPL yang dinilai oleh guru pamong dan dosen pembimbing.

Adapun cara perhitungan nilai dari setiap aspek kegiatan PPL dan nilai akhir PPL adalah sebagai berikut:

1. Proses Pelaksanaan PPL

Proses pelaksanaan PPL merupakan rangkaian kegiatan dari awal sampai akhir pelaksanaan PPL yang terdiri dari observasi pengenalan lapangan dan proses belajar mengajar, memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa, melakukan tugas administrasi serta melaksanakan kegiatan kokurikuler dan ekstra kurikuler. Proses pelaksanaan PPL dinilai dengan menggunakan komponen sebagai berikut:

a) Observasi pengenalan lapangan (No1) (lihat format 1)

b) Observasi belajar mengajar (No2) (lihat format 2)

c) tugas memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa (Nb) (lihat format 3), d) Tugas administrasi (Na) (lihat format 4),

Rentang Nilai Nilai Predikat Angka Huruf > 80 4 A Sangat Baik 75 < AM < 80 3,5 AB Baik-Sangat Baik 70 < AM < 75 3 B Baik 65 < AM < 70 2,5 BC Cukup-Baik 60 < AM < 65 2 C Cukup 55 < AM < 60 1,5 CD Kurang-Cukup 40 < AM < 55 1 D Kurang <40 0 E Sangat Kurang

(17)

17

e) Tugas kokurikuler dan ekstra kurikuler (Nk) (lihat format 5)

Nilai yang diperoleh dari observasi pengenalan lapangan (No1), observasi belajar mengajar (No2), tugas bimbingan dan konseling (Nb), tugas administrasi (Na), dan tugas kokurikuler dan ekstra kurikuler (Nk) dalam proses pelaksanaan PPL dijadikan nilai tugas (NT) dari hasil penilaian guru pamong dan dosen pembimbing dengan rumus sebagai berikut:

5 Nk Na Nb NO NO NT  1 2    2. Ujian PPL

Ujian PPL merupakan tahap akhir dalam pelaksanaan PPL setelah mahasiswa melaksanakan praktik mengajar. Ujian PPL bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa di kelas. Nilai ujian PPL diperoleh dari penilaian guru pamong dan dosen pembimbing. Proses belajar mengajar dinilai dengan menggunakan perangkat (APKG) sebagai berikut :

a. APKG 1 untuk menilai rencana pelaksanaan pembelajaran (G1) (lihat format 6) b. APKG 2 untuk menilai kemampuan pelaksanaan pembelajaran (G2) (lihat format 7) c. APKG 3 untuk menilai sikap mahasiswa PPL oleh warga sekolah (G3) (lihat format 8)

Penialain APKG dibuat dan dilaksanakan pada saat ujian praktik mengajar. Nilai ujian PPL akan dijadikan sebagai Nilai Ujian Akhir Semester (NU) dimasukan dalam rumus :

6 G3 (G2) 3 (G1) 2 NU   3. Laporan PPL

Tahap yang terakhir dalam kegiatan PPL yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa adalah menyusun laporan PPL. Laporan yang disusun mahasiswa adalah laporan individu (perorangan) dan laporan tersebut akan dinilai sebagai bagian dari penilaian kegiatan PPL yang dilaksanakan oleh mahasiswa PPL. Dalam penyusunan laporan ini, mahasiswa dibimbing oleh kedua orang pembimbingnya (guru pamong dan dosen pembimbing).

Laporan PPL akan dinilai oleh tim UPT PPL dengan melihat kriteria penilaian pada aspek:

b. Sistematika penulisan (Sp) c. Penggunaan bahasa (Pb) d. Isi laporan (Cl)

e. Kelengkapan lampiran (Kl):

1) perangkat pembelajaran: kalender pendidikan sekolah, prota, prosem, 2 RPP (RPP terbaik dan RPP ujian)

2) daftar hadir mahasiswa di sekolah 3) hasil observasi

4) catatan lapangan (catatan lapangan KBM, catatan lapangan tugas-tugas tambahan). Nilai laporan PPL dijadikan nilai ujian tengah semester (NUT) dirumuskan sebagai berikut:

(18)

18 10 Kl 2 Cl 4 2Pb 2Sp NUT    Keterangan: Sp = Sistematika penulisan Pb = Penggunaan Bahasa Cl = Isi laporan Kl = Kelengkapan laporan 4. Nilai akhir PPL

Nilai akhir PPL (NA) merupakan gabungan antara nilai proses pelaksanaan PPL (NT), nilai ujian PPL (NU),dan nilai laporan (NUT) dengan rumus sebagai berikut:

(40%NU) (30%NUT) 30%NT) ( NA   Keterangan: NA = Nilai Akhir

NT = Nilai Tugas (proses pelaksanaan PPL) NUT = Nilai Ujian Tengah Semester (Laporan PPL) NU = Nilai Ujian Akhir Semester (Ujian PPL)

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya untuk Pengembangan Perangkat Pembelajaran berbasis multietnis oleh mahasiswa PGSD Unkhair sebagai calon guru Sekolah Dasar dapat dikategorikan layak sebesar

Ekspresi Bcl2 pada sel alveolus paru-paru tikus kelompok rokok ditambah lidah buaya lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol dan rokok (p&lt;0,05). Simpulan, gel lidah

Sesudah dilaksanakan uji normalitas data, kemudian dilakukan analisis bivariabel untuk membandingkan volume drainase seroma rata- rata antara kelompok pasien karsinoma payudara

Wren dalam bukunya yang berjudul student person al work in college, berpendapat bahwa konseling adalah pertalian pribadi yang dinamis antara dua orang yang berusaha memecahkan

sudah dilaksanakan Dinas Kesehatan Kota Padang pada tahun 20081. Diperolehnya data dan informasi derajat kesehatan Kota Padang

Faktor - faktor yang menyebabkan timbulnya masal ah - masalah angkutan umum perkotaan antara lain : belum adanya pengaturan dan penetapan jadwal bis kota, sistem yang

Secara langsung maupun tidak langsung tiga aspek ini (sosial, ekonomi dan budaya) turut andil dan berkontribusi dalam persoalan yang terjadi dan aspek ekonomi menjadi bagian

Beberapa program yang telah dilaksanakan adalah parenting school bail level sekolah maupun pada level kelas yang bekerjasama dengan komite merupakan salah satu