• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TAX HOLIDAY TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI INDONESIA TAHUN Selvi & Safri Nurmantu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH TAX HOLIDAY TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI INDONESIA TAHUN Selvi & Safri Nurmantu"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TAX HOLIDAY TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI INDONESIA TAHUN 2009-2012

Selvi & Safri Nurmantu

Abstract. This study was conducted to determine the correlation between Tax Holiday and Foreign Direct Investment. Besides that, this study was also conducted to determine the impact of Tax Holiday to Foreign Direct Investment.

This study uses correlation method to see how large the relationship of independent variables with dependent variable and also uses the coefficient of determination to determine the impact that are given by independent variables to dependent variable. The population of this study is the whole Tax Holiday and FDI in Indonesia without any time restrictions. The samples are Tax Holiday which is dummy variable and FDI Inflow which is ratio variable in 2009 to 2012 per quarter.

The result of data processing shows that the correlation between Tax Holiday and FDI is a positive correlation. Tax Holiday give significant effect on FDI.

It is suggested that Tax Holiday’s provision should be selective. In addition, to attract the foreign investors, Indonesia should improve the infrastructure and bureaucracy in all areas because these are the two factors inhibiting investment in Indonesia.

Key words : Tax Holiday, FDI

Abstrak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara Tax Holiday dengan Foreign Direct Investment. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang diberikan Tax Holiday terhadap Foreign Direct Investment.

Penelitian ini menggunakan korelasi untuk melihat seberapa besar hubungan variabel bebas dengan variabel terikat serta menggunakan koefisien determinasi untuk mengetahui pengaruh yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Populasi penelitian ini adalah seluruh Tax Holiday dan Foreign Direct Investment di Indonesia tanpa ada batasan waktu. Sampel penelitian

adalah Tax Holiday yang merupakan variabel dikotomi dan Foreign Direct Investment Inflow yang

merupakan variabel rasiotahun 2009 sampai 2012 per kuartal.

Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa hubungan Tax Holiday dengan Foreign Direct

Investment adalah korelasi positif. Tax Holiday memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

Foreign Direct Investment.

Berdasarkan hal tersebut disarankan agar pemberian Tax Holiday harus selektif. Selain itu, agar investor asing lebih tertarik untuk menanamkan modalnya maka Indonesia hendaknya perlu memperbaiki infrastruktur dan birokrasi di segala bidang karena hal ini lah yang menjadi penghambat investasi di Indonesia.

Kata Kunci : Tax Holiday, FDI

Investasi di suatu negara dapat bersumber dari investasi dalam negeri maupun investasi asing. Baik investasi dalam negeri maupun asing sama-sama meningkatkan perekonomian bangsa. Investasi tersebut dapat berbentuk investasi langsung yakni berupa pembelian asset bahkan pembentukan usaha baru maupun investasi tidak langsung yakni berupa investasi di pasar uang dan pasar modal.

Investasi yang saat ini sedang ditingkatkan

oleh negara-negara berkembang adalah

investasi asing langsung atau disebut dengan

Foreign Direct Investment. Foreign Direct Investment adalah investasi jangka panjang yang dilakukan oleh investor asing di dalam suatu bidang usaha warga negara domestik

(Kurniati et al: 2007:15). Foreign Direct

Investment diyakini mampu memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, dalam menarik investor asing untuk berinvestasi dalam bentuk investasi langsung

(2)

tidaklah sederhana. Pemerintah menerapkan kebijakan-kebijakan yang mampu menarik investor asing untuk menanamkan investasinya di Indonesia misalnya melalui kebijakan fiskal yakni berupa pemberian insentif pajak berupa Fasilitas Pembebasan dan Pengurangan Pajak Penghasilan Badan.

Fasilitas Tax Holiday di Indonesia diatur

dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor

130/PMK.011/2011 tentang Pemberian

Fasilitas Pembebasan dan Pengurangan PPh Badan yang berlaku sejak 15 Agustus 2011.

Fasilitas Tax Holiday ini diberikan kepada

industri pionir, yakni industri yang memiliki keterkaitan yang luas, nilai tambah dan eksternalitas tinggi, memperkenalkan teknologi baru dan memiliki nilai strategis bagi perekonomian nasional. Selain itu, industri tersebut memiliki rencana penanaman modal

minimal Rp1.000.000.000.000 serta

menempatkan dana di perbankan Indonesia paling sedikit 10 % dari total penanaman modal dan tidak boleh ditarik sebelum dimulainya

pelaksanaan realisasi penanaman modal.

Selanjutnya, badan tersebut harus berstatus

sebagai badan hukum Indonesia yang

pengesahannya ditetapkan paling lama 12 bulan

sebelum peraturan ini berlaku atau

pengesahannya ditetapkan sejak atau setelah berlakunya Peraturan Menteri Keuangan ini. Fasilitas Tax Holiday ini diberikan kepada lima sektor industry, yakni industri logam dasar, indutri pengilangan minyak bumi, industri permesinan, industri di bidang sumber daya terbarukan dan industri peralatan komunikasi.

Fasilitas Tax Holiday di Indonesia diberikan dalam dua bentuk fasilitas, yakni fasilitas

pembebasan Pajak Penghasilan Badan,

diberikan untuk jangka waktu 5 sampai 10 tahun sejak dimulainya produksi komersial dan fasilitas pengurangan Pajak Penghasilan dimana fasilitas ini diberikan pengurangan Pajak Penghasilan Badan sebesar 50 % selama 2 tahun setelah jangka waktu pemberian fasilitas pembebasan Pajak Penghasilan diberikan.

Ketentuan mengenai Tax Holiday di

Indonesia pertama kali dikeluarkan melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 jo Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1970 tentang

Penanaman Modal Asing. Aturan ini mengatur kemudahan dalam bidang perpajakan. Namun demikian, melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 yang berlaku 1 Januari 1984 tentang Pajak Penghasilan ketentuan mengenai

Tax Holiday dicabut. Pemberian fasilitas ini tidak memberikan dampak yang signifikan bagi

lahirnya Foreign Direct Investment (lihat

gambar 1).

Ketentuan mengenai pembebasan pajak muncul kembali melalui Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman

Modal. Di dalam Pasal 18 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 disebutkan bahwa pemerintah akan memberikan fasilitas kepada penanam modal yang melakukan penanaman modal berupa perluasan usaha dan penanaman modal baru.

Pemberian Tax Holiday menimbulkan

kontroversi. Dalam jangka pendek, pemberian

Tax Holiday akan mengurangi potensi penerimaan negara dari sektor pajak. Namun,

pemberian Tax Holiday diharapkan agar

mampu merangsang lahirnya investasi. Dengan adanya investasi, maka akan terciptanya

(3)

multiplier effect seperti yang dikemukakan Keynes (Keynes, 1936: 60-68).

Pemberian pengurangan tarif pajak secara teori akan berdampak bagi perekonomian. Berdasarkan Kurva Laffer menunjukkan bahwa apabila tarif pajak meningkat maka pendapatan pemerintah akan meningkat. Namun, apabila tarif pajak tersebut sudah mencapai titik maksimum maka akan terjadi penurunan

pendapatan pemerintah (lihat gambar 2).

Kurva Laffer ini berhubungan erat dengan

pemberian fasilitas Tax Holiday. Dengan

fasilitas Tax Holiday, maka tarif pajak akan menjadi lebih rendah dari tarif pajak yang seharusnya berlaku (dalam hal pemberian Tax Holiday diberikan dalam bentuk pengurangan pajak) dan bahkan dapat menjadi 0 % (dalam hal Tax Holiday diberikan dalam bentuk pembebasan pajak). Dengan penurunan tarif pajak itu diharapkan mampu meningkatkan pendapatan negara meski bukan dari sektor pajak melainkan dari investasi yang dilakukan dalam jangka panjang.

Penelitian mengenai dampak Tax Incentives

terhadap Foreign Direct Investment telah

dilakukan peneliti-peneliti sebelumnya dan

memberikan hasil yang berbeda-beda.

Babatunde & Adepeju (2012:14) menemukan

bahwa Tax Incentives memberikan dampak

yang signifkan bagi pertumbuhan FDI sekto minyak dan gas di Nigeria. Klemm & Parys (2011) dalam hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa Tax Holiday dan penurunan tarif di

Amerika Latin dan Karibia memberikan dampak yang signifikan bagi lahirnya FDI. Hal ini tidak berlaku di Afrika. Well & Allen

(Parys & James, 2010: 401) menemukan bahwa tidak ada perubahan yang signifikan terhadap investasi di Indonesia sebelum dan sesudah

penghapusan Tax Holiday pada tahun 1984.

Berdasarkan uraian di atas, pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah

seberapa besar pengaruh yang diberikan Tax

Holiday terhadap FDI di Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka peneliti merumuskan hipotesis yakni:

Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan

yang diberikan Tax Holiday terhadap

Foreign Direct Investment

H1 : terdapat pengaruh yang signifikan yang

diberikan Tax Holiday terhadap Foreign Direct Investment

METODE PENELITIAN

Dalam melakukan suatu penelitian, peneliti

harus terlebih dahulu menentukan

pendekatan/paradigma penelitian yang akan dilakukan (Neuman, 2007: 41). Pendekatan yang digunakan peneliti adalah pendekatan positivism yakni pendekatan yang sangat dipengaruhi oleh kaedah-kaedah ilmu alam yang tujuannya adalah scientific explanation

(Neuman, 2007: 42).

Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif ekspalanatif secara kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau hubungan antara fenomena yang yang diuji (Neuman, 2007: 16). Penulis akan menjabarkan ketiga data yang telah diperoleh melalui sumber data sekunder, yakni Tax Holiday dan Foreign

(4)

Direct Investment (FDI) periode 2009-2012 (time series).

Melalui penelitian eksplanatif, penulis juga akan menjelaskan hubungan sebab akibat antara

variabel bebas dengan variabel terikat

(Neuman, 2007: 16-17). Peneliti akan

menganalisis hubungan antara Tax Holiday

dengan Foreign Direct Investment. Selanjutnya, peneliti akan menganalisis pengaruh yang diberikan Tax Holiday terhadap Foreign Direct Investment (Lihat Tabel 1).

Secara statistik, analisis yang digunakan ialah koefisien korelasi untuk mengetahui hubungan timbal balik antarvariabel. Untuk mengetahui

hubungan Tax Holiday terhadap Foreign Direct

Investment penulis melakukan korelasi point biserial (lihat tabel 2). Selanjutnya, peneliti menghitung besarnya pengaruh yang diberikan

Tax Holiday terhadap FDI dengan koefisien determinasi yang kemudian akan dianalisis signifikansinya dengan melakukan uji t dengan α = 0,05. Terakhir, peneliti akan membuat model regresi guna memprediksi besanya FDI

yang dipengaruhi ada tidaknya Tax Holiday.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, variabel Tax Holiday

merupakan variabel dikotomi. Variabel

dikotomi adalah ukuran paling sederhana.

Angka yang diberikan kepada objek

mempunyai arti sebagai label saja dan tidak menunjukkan tingkatan apa pun. Peneliti

memberikan label Tax Holiday dengan 1=ada

Tax Holiday dan 0=tidak ada Tax Holiday. Berikut adalah data ada tidaknya Tax Holiday

sejak 2009 kuartal 1 sampai 2012 kuartal 3 (Lihat Tabel 3):

Dapat dilihat dari tabel di atas, bahwa Tax Holiday mulai dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 kuartal kedua belum berlaku/belum ada. Tax Holiday ada sejak tahun 2011 kuartal

ketiga, sejak saat diterbitkan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 130/PMK.011/2011,

tertanggal 15 Agustus 2011.

Data Foreign Direct Investment berupa data rasio. Data FDI, yang diperoleh adalah data

FDIyakni investasi asing langsung yang masuk

ke Indonesia. Peneliti mengambil sampel

Foreign Direct Investment Inflow tahun 2009 kuartal pertama sampai dengan tahun 2012 kurtal kedua (Lihat Tabel 4).

Selanjutnya peneliti akan menampilkan penghitungan deskriptif SPSS dari data di atas. Berikut adalah penghitungan deskriptif FDI (Lihat Tabel 5):

FDI berdasarkan penghitungan SPSS

mempunyai nilai rata-rata sebesar 3608,88 juta dollar. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa pada tahun 2009 sampai dengan 2010 kuartal 3, tahun 2011 kuartal 3 dan tahun 2012 kuartal 2 FDI berada dalam posisi di bawah rata-rata.

Tahun 2009 sampai 2010 FDI di bawah

rata-rata diyakini karena efek krisis ekonomi global tahun 2008 akhir.

Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai terendah adalah 540 pada tahun 2009 kuartal keempat dan tertinggi adalah 5964 juta dollar pada tahun 2012 kuartal 3. Peneliti meyakini FDI tahun 2009 yang sangat rendah ini merupakan dampak dari krisis ekonomi global yang dialami hampir semua negara di Amerika dan

Eropa sehingga Foreign Direct Investment

yang hampir seluruhnya bersumber dari kedua benua tersebut berkurang.

Dari tabel 5 menujukkan bahwa standar

deviasi Foreign Direct Investment adalah

1731,382. Nilai standar deviasi lebih kecil

dibandingkan dengan rata-rata. Hal ini

menunjukkan bahwa nilai mean dapat

digunakan sebagai representasi dari

(5)

Tabel 1. Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Variabel Sumber Data

TH Tax Holiday merupakan insentif di mana perusahaan yang baru berdiri diberikan pembebasan PPh badan dalam kurun waktu tertentu. Diukur dengan ada atau tidaknya Tax Holiday di Indonesia selama kurun waktu tertentu. Variabel dikotomi.

 TH =1; ada Tax Holiday

 TH =0; tidak ada Tax

Holiday

Peraturan Menteri

Keuangan Nomor

130/PMK.011/2011

FDI FDI (Foreign Direct Investment ) merupakan arus

modal internasional yang

masuk dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Diukur dalam US$

million. Data rasio

OECD International direct

investment database,

Eurostat,IMF

Tabel 2. Interpretasi Nilai Korelasi

Sumber: Sugiyono (2007)

Tabel 3. Data Tax Holiday

r Interprestasi 0-0,199 sangat rendah 0,20-0,399 rendah 0,40-0,599 sedang 0,60-0,799 kuat 0,80-1,000 sangat kuat

Tahun Kuartal Tax Holiday

1 0 2 0 3 0 4 0 1 0 2 0 3 0 4 0 1 0 2 0 3 1 4 1 1 1 2 1 3 1 4 1 2009 2010 2011 2012

(6)

Tabel 4. Data Foreign Direct Investment Inflow 2009-2012

Tabel 5. Deskriptif Data Foreign Direct Investment

Tabel 6. Korelasi Tax Holiday dengan FDI

TH FDI TH Pearson Correlation 1 ,546 * Sig. (2-tailed) ,029 N 16 16 FDI Pearson Correlation ,546 * 1 Sig. (2-tailed) ,029 N 16 16

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Tabel 7 Koefisien Determinasi Tax Holiday dengan FDI Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,546a ,299 ,248 1501,010

a. Predictors: (Constant), TH Dari penghitungan SPSS diketahui bahwa besarnya R square adalah 0,299. Hal ini berarti

pengaruh yang diberikan Tax Holiday terhadap

Foreign Direct Investment hanya sebesar 29,9% sedangkan sebesar 70,1% sisanya dipengaruhi oleh faktor lainnya.

Descriptive Statistics N Minimu m Maximu m Mean Std. Deviation FDI 16 540 5964 3608,88 1731,382 Valid N (listwise) 16 FDI Inflow (USD Million) 1 1,904 2 1,447 3 987 4 540 1 2,983 2 3,350 3 2,955 4 4,483 1 5,311 2 5,034 3 3,469 4 5,428 1 4,516 2 3,568 3 5,964 4 5,803 16 57,742 2012 Tahun Kuartal 2009 2010 2011

(7)

Tabel 8. Regresi Tax Holiday terhadap FDI Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2899,400 474,661 6,108 ,000 TH 1891,933 775,118 ,546 2,441 ,029

a. Dependent Variable: FDI Dari penghitungan SPSS diketahui bahwa

persamaan regresi:

makna regresi: (a). Konstansta sebesar

2899,400 menyatakan bahwa jika tidak ada Tax

Holiday maka besarnya Foreign Direct Investment adalah 2899,400 juta dollar; (b). Koefisien regresi 1891,933 menyatakan bahwa

adanya Tax Holiday (TH = 1) memberikan

kontribusi kepada Foreign Direct Investment

lebih tinggi 1891,933 juta dollar dibanding tanpa Tax Holiday (TH = 0).

Hasil uji t menunjukkan nilai t sebesar 2,441 dengan signifikansi 0,029. Peneliti menetapkan standar tingkat signifikansi sebesar 0,05. Tingkat signifikansi 0,029 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan Tax Holiday adalah signifikan

terhadap Foreign Direct Investment(Ho

ditolak).

SIMPULAN DAN SARAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

hubungan antara Tax Holiday dengan FDI

adalah hubungan positif dan cukup erat.

Pengaruh yang diberikan Tax Holiday terhadap

FDI adalah pengaruh yang signifikan, yakni sebesar 29,9 %.

Pemberian Tax Holiday harus terus menerus

diawasi, dibina dan dikaji oleh pemerintah. Hal

ini dimaksudkan agar tujuan utama Tax

Holiday, yakni meningkatkan investasi asing dalam rangka peningkatan Pendapatan Nasional dan Pembangunan Nasional dapat tercapai. Jangan sampai pengorbanan negara dari sektor pajak sia-sia. Pemerintah juga harus terus memikirkan cara meningkatan investasi asing selain melalui Tax Holiday, misalnya dengan

cara memperbaiki infrastruktur, tingkat

pendidikan dan ketrampilan tenaga kerja, kepastian hukum, birokrasi, kondisi politik dan keamanan nasional. Hal ini dimaksudkan agar

jangan sampai setelah masa Tax Holiday

berakhir, investor asing akan menarik

investasinya dari Indonesia. Hal ini akan berakibat pada PHK besar-besaran yang

berdampak bagi penurunan Pendapatan

Nasional.

DAFTAR PUSTAKA

Downie, N.M & R.W Heath. 1965. Basic Statistical Methods. New York: Harper & Row Publisher.

Gravetter, Frederick J & Larry B Wallnau.

2007. Statistics for the Behavioral

Sciences. Canada: Thomson Wadsworth

Keynes, John Mayard. 1936. The General

Theory of Employment, Interest, and Money. Zurich: ISN ETH Zurich.

Neuman, Lawrence, W. 2007. Basic of Social Research, Qualitative and Quantitative Approaches. Boston: Pearson Education, Inc.

Babatunde & Shakirat Adepeju. 2012. The Impact of Tax Incentives on Foreign Direct Investment in Oil and Gas Sector in Nigeria. (IOSR Journal of Business and Management, Vol. 6, Issue 1, Hlm. 1-15). (t.t): (t.p).

Klemm, Alexander & Stefan Van Parys. 2011. Empirical Evidence on the Effect of Tax Incentives. (Int Tax Public Finance). (t.t): Springer Science + Business Media LCC. Kurniati, Yuni et al. 2007. Determinan FDI.

(Working Paper, WP/06/2007). Jakarta: Bank Indonesia.

(8)

Parys, Stevan Van & Sebastian James. 2010. The Effectiveness of Tax Incentives in Attracting Investment: Panel ata Evidence

from the CFA Franc Zone. (Int Tax Public

Finance, Vol. 17, Hlm 400-429). (t.t): Springer Science + Business Media LCC.

Dokumen:

Republik Indonesia. 1967. Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman

Modal Asing.

Republik Indonesia. 1970. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1970 tentang Perubahan dan Tambahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967.

Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman

Modal.

Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang

Pajak Penghasilan.

Republik Indonesia. 2011. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

130/PMK.011/2011 tentang Pemberian

Fasilitas Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan Badan.

Republik Indonesia. 2011. Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2007 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha Tertentu dan/atau di Daerah-Daerah Tertentu.

Republik Indonesia. 2012. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

144/PMK.011/2012 tentang Pemberian

fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-bidang Usaha

Tertentu dan/atau di Daerah-daerah

Tertentu.

Sumber Lainnya:

OECD. 2013. Most Recent FDI Statistics for OECD and G20 Countries. http://www.oecd.org/daf/inv/mne/statistics. htm. Diakses 10 April 2013

Gambar

Tabel 2. Interpretasi Nilai Korelasi
Tabel 5. Deskriptif Data Foreign Direct Investment

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian di atas mengenai pengaruh biaya perdagangan mitra (BPM) dan produk domestik bruto mitra (PDBM) dan terhadap aliran masuk FDI serta adanya tax treaty dalam

penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Bentuk Usaha.. Tetap dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final, dasar

tax amnesty telah berlaku sejak awal juli 2016, pengampunan pajak ini diberikan terhitung sejak UU ini berlaku hingga tanggal 31 Maret 2017, inti dari UU Pengampunan

Sehingga penelitian ini memberikan penjelasan dan alasan dalam bentuk hubungan sebab akibat dari adanya pengaruh jangka pendek dan jangka panjang variabel foreign direct

Dua komponen yang diduga berpengaruh, yaitu Pajak Tangguhan (deffered tax) dan rasio pajak (tax-to-book ratios) sedangkan variabel kontrol yang digunakan yaitu,

Untuk mendorong investasi asing langsung dapat dilakukan dengan pemberian tax holiday (pembebasan pajak) selama 5 tahun untuk investor yang mau menanamkan modal langsung

Bentuk upaya yang dilakukan pemerintah dalah terkait dengan kebijakan perpajakan (insentif invsetasi (tax holiday, kredit pajak dan insentif investasi).. Untuk ini

Kata kunci : tax avoidance, perubahan tarif pajak, struktur kepemilikan keluarga, dan cost of debt .... DAFTAR