• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS STRATEGI PROMOSI PRODUK TABUNGAN SUKARELA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN DANA PIHAK KETIGA DI KSU KOPENA PUSAT PEKALONGAN PERIODE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS STRATEGI PROMOSI PRODUK TABUNGAN SUKARELA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN DANA PIHAK KETIGA DI KSU KOPENA PUSAT PEKALONGAN PERIODE"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

64

DI KSU KOPENA PUSAT PEKALONGAN PERIODE 2011-2013

A. Strategi Promosi Produk Tabungan Sukarela sebagai upaya Peningkatan Dana Pihak Ketiga

KSU Kopena Pusat Pekalongan merupakan suatu lembaga keuangan mikro syariah yang mengandalkan dana pihak ketiga atau dana dari masyarakat sebagai salah satu sumber dana terbesar yang dimiliki. Oleh karena itu KSU Kopena Pekalongan perlu menciptakan kedekatan emosional dengan masyarakat, baik yang sudah menjadi anggota maupun calon anggota. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah dalam mendapatkan dana pihak ketiga. Agar hal tersebut bisa terlaksana maka perlu adanya serangkaian kegiatan yang bisa memperkenalkannya ke masyarakat, yaitu dengan strategi promosi. Strategi promosi merupakan sebuah perencanaan dan penentuan arah operasi-operasi bisnis agar produk bisa laku di masyarakat memberikan informasi tentang produk, manfaat, harga, di mana dapat diperoleh dan kelebihan dibanding dengan produk pesaing.

Oleh sebab itu KSU Kopena Pusat Pekalongan terus menerus melakukan strategi promosi untuk meningkatkan dana pihak ketiga yang dimilikinya. Strategi promosi yang digunakan oleh KSU Kopena Pusat

(2)

Pekalongan yaitu dengan memanfaatkan sarana promosi antara lain penggunaan iklan, promosi penjualan, personal selling, dan publisitas.

1. Strategi Promosi Produk Tabungan Sukarela sebagai upaya Peningkatan Dana Pihak Ketiga melalui Sarana Media Iklan

Strategi Promosi produk tabungan sukarela melalui media iklan yang dilakukan oleh KSU Kopena Pusat Pekalongan dilakukan dengan menggunakan alat-alat iklan berupa penggunaan brosur, spanduk, banner, dan radio.74

Promosi dengan media iklan oleh KSU Kopena Pusat Pekalongan ditujukan untuk melakukan ekspansi memperluas pasar, memperbanyak jumlah nasabah dan meningkatkan dana pihak ketiga. Meskipun promosi dengan media iklan berpengaruh pada peningkatan DPK akan tetapi pengaruhnya tidak serta merta bisa meningkatkan jumlah DPK seperti yang ditulis oleh Basu Swasta dalam bukunya “Manajemen Pemasaran Modern” bahwa media iklan memiliki fungsi dalam tenggang waktu tertentu tidak secepat personal selling.75

Hal tersebut berarti bahwa media iklan seperti spanduk, brosur, banner, dan radio tidak secara langsung hasilnya dapat dicapai kecuali adanya kegiatan lain yang mendukung kegiatan media promosi dengan menggunakan media iklan tersebut, seperti penggunaan kegiatan publisitas, promosi penjualan, dan personal selling.

74 Henni Purworini, Kadiv Umum Pemasaran dan SDM KSU Kopena Pusat Pekalongan,

wawancara pribadi, Pekalongan, 28 januari 2015.

75

(3)

Dalam melakukan promosi melalui media iklan, KSU Kopena Pusat Pekalongan sering memasang banner khusus untuk tabungan sukarela pada saat melakukan kegiatan publisitas di acara pameran-pameran yang diadakan oleh Kota Pekalongan. Selain itu penjualan pribadi (personal selling) yang dilakukan oleh marketing ataupun pegawai lainnya kepada anggota atau calon anggota sering dibantu dengan menggunakan media iklan berupa brosur tabungan sukarela dengan maksud menjelaskan isi yang terkandung dalam media iklan tersebut.76

Berdasarkan hasil wawancara dengan customer service KSU Kopena Cabang Pekalongan, banyak dari anggota meminta penjelasan kepada customer service setelah melihat brosur ataupun banner tabungan sukarela yang dipasang di depan kantor karena tertarik dengan hadiah yang ditawarkan oleh KSU Kopena Pusat Pekalongan yaitu hadiah berupa paket perjalanan umroh, kulkas, mesin cuci, televisi, kipas angin, magic com, dan uang tunai @100.000 dalam bentuk tabungan sukarela.77

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa media iklan tidak secara langsung hasilnya dapat dicapai kecuali adanya kegiatan lain yang mendukung seperti penggunaan kegiatan publisitas, promosi penjualan, dan personal selling.

76 Risky Ira Rahmawati, Kabag. SDM KSU Kopena Pusat Pekalongan, wawancara pribadi,

Pekalongan, 28 januari 2015.

77Ajeng oktaviendi, Customer Service KSU Kopena Cabang Pekalongan, wawancara pribadi,

(4)

2. Strategi Promosi Produk Tabungan Sukarela sebagai upaya Peningkatan Dana Pihak Ketiga melalui Sarana Promosi Penjualan

Promosi penjualan merupakan sebuah teknik dengan potensi yang signifikan untuk meningkatkan penjualan.78 Kegiatan promosi penjualan bisa berupa pemberian diskon, pemberian voucher belanja produk, pemberian hadiah langsung, sampel (contoh) produk, pemberian kupon undian untuk hadiah promosi atau dengan kegiatan kontes.79 Oleh karena itu KSU Kopena Pusat Pekalongan juga melakukan strategi promosi dengan menggunakan sarana promosi penjualan terhadap produk tabungan sukarelanya.

Promosi penjualan yang dilakukan KSU Kopena Pusat Pekalongan pada tabungan sukarela yaitu pemberian insentif kepada anggota yang memiliki simpanan dengan saldo tertentu. Insentif tersebut berupa point berhadiah. Dimana Setiap pengendapan saldo rata-rata Rp. 1.000.000,- setiap bulannya akan mendapatkan 1(satu) poin berhadiah. Semua point berhadiah akan dikumpulkan selama 6 (enam) bulan dan akan diundi untuk mendapatkan hadiah-hadiah menarik. Seleksi undian pertama akan dilakukan pada setiap semester dan seleksi undian kedua akan diselenggarakan setiap akhir tahun dalam rangka hari ulang tahun KSU Kopena Pusat Pekalongan. Hadiah yang didapat antara lain: paket perjalanan umroh, kulkas,mesin cuci, televisi, kipas angin, magic com,

78 Tom Branan, A Practical Guide to Integrated Marketing Communications, diterjemahkan

oleh Sandiwan Suharto dkk., dengan judul Pedoman Praktis untuk Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 1988), hlm. 119.

79

(5)

dan uang tunai @100.000 dalam bentuk tabungan sukarela. Tujuan dari diadakanya kontes tersebut untuk menjalin hubungan keakraban dengan anggota.80

Dengan diadakanya promosi penjualan tersebut, maka anggota akan akan termotivasi untuk memperbanyak saldo tabungan nya supaya dapat mendapatkan point. Hal tersebut dibuktikan melalui hasil wawancara penulis dengan salah satu anggota tabungan sukarela bahwa anggota berusaha untuk tidak mengambil tabungan sukarelanya jika benar-benar tidak memerlukanya, dan berusaha terus menambah saldo tabungan sukarelanya agar mendapatkan poin berhadiah.81 Strategi promosi penjualan tersebut akan meningkatkan DPK KSU Kopena Pusat Pekalongan. Selain untuk meningkatkan DPK, promosi penjualan dilakukan oleh KSU Kopena Pekalongan bertujuan untuk mempertahankan anggota, dan menarik anggota baru.

Promosi penjualan yang dilakukan oleh KSU Kopena Pusat Pekalongan pada tabungan sukarela dimulai pada tahun 2011.82 Promosi penjualan tersebut sangat berhasil dalam meningkatkan jumlah dana pihak ketiga tabungan sukarela. Terbukti dari peningkatan jumlah dana pihak ketiga produk tabungan sukarela yang sangat signifikan sejak tahun

80Risky Ira Rahmawati, Kabag. SDM KSU Kopena Pusat Pekalongan, wawancara pribadi,

Pekalongan, 28 januari 2015.

81 Sri Prawestri, Anggota Tabungan Sukarela KSU Kopena Cabang Pekalongan , wawancara

pribadi, Pekalongan, 28 januari 2015.

82Henni Purworini, Kadiv Umum Pemasaran dan SDM KSU Kopena Pusat Pekalongan,

(6)

2011. Berikut data jumlah dana pihak ketiga produk tabungan sukarela tahun 2009-2013:

Tabel 1.4

Peningkatan Jumlah Dana Pihak Ketiga Tabungan Sukarela di KSU Kopena Pusat Pekalongan Tahun 2008-2013

Tahun Jumlah Selisih

2008 Rp 6.179.538.818 - 2009 Rp 7.389.177.608 Rp 1.209.638.790 2010 Rp 8.886.574.939 Rp 1.497.397.331 2011 Rp 13.425.608.675 Rp 4.539.033.736 2012 Rp 21.635.518.106 Rp 8.209.909.431 2013 Rp 29.868.580.716 Rp 8.233.062.610

Sumber : Data KSU Kopena Pusat Pekalongan

Dari tabel tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa setelah diadakan promosi penjualan pada produk tabungan sukarela, jumlah dana pihak ketiga produk tabungan sukarela tiap tahunnya terus meningkat. Peningkatan jumlah dana pihak ketiga produk tabungan sukarela, akan secara langsung menaikan jumlah dana pihak ketiga yang dimiliki oleh KSU Kopena Pekalongan. Setelah diadakan promosi penjualan, DPK pada tabungan sukarela ini meningkat tajam tiap tahunnya. Hal tersebut terjadi karena hadiah terbesar yang ditawarkan tiap tahunnya terus

(7)

meningkat. Pada tahun 2011 hadiah terbesar yaitu Televisi, pada tahun 2012 hadiah terbesar sepeda motor, dan tahun 2013 yaitu paket umroh.83 3. Strategi Promosi Produk Tabungan Sukarela sebagai upaya

Peningkatan Dana Pihak Ketiga melalui Sarana Personal Selling Salah satu keuntungan dan manfaat dari diselenggarakannya personal selling, adalah langsung dapat bertatap muka dengan nasabah atau calon nasabah, sehingga dapat langsung menjelaskan tentang produk kepada nasabah secara rinci.84 Hal itu terjadi karena dalam personal selling atau penjualan pribadi terjadi sentuhan langsung antara tenaga pemasaran dengan pelanggan akhir, sehingga memungkinkan adanya kontak langsung.85 Hal itu pula yang dilakukan oleh KSU Kopena Pusat Pekalongan dalam mempromosikan produk tabungan sukarelanya, yaitu dengan menggunakan sarana promosi melalui personal selling.

Kegiatan personal selling di KSU Kopena Pusat Pekalongan dilakukan oleh semua karyawan dari marketing, teller, costumer service, serta manager. Semua karyawan diwajibkan untuk menjalankan kegiatan promosi sebagai alat pemasaran yang efisien. Namun dalam media promosi ini marketing tentunya mempunyai tugas yang lebih untuk terus meningkatkan kualitas serta kuantitasnya dalam menghimpun dana dari masyarakat dibandingkan dengan karyawan lainnya. KSU Kopena Pusat Pekalongan mempunyai 75 marketing yang tersebar di 12 kantor cabang

83 Henni Purworini, Kadiv Umum Pemasaran dan SDM KSU Kopena Pusat Pekalongan,

wawancara pribadi, Pekalongan, 28 januari 2015.

84 Kasmir, Pemasaran Bank, loc. Cit. 85

(8)

pembantu, dimana 30 marketing sebagai maketing pembiayaan dan 45 marketing sebagai marketing simpanan.

Personal selling yang dilakukan oleh KSU Kopena Pusat Pekalongan adalah setiap hari melakukan promosi kepada siapa saja yang dinilai bisa menjadi anggota. Marketing dituntut untuk berpenampilan dan bersikap yang baik kepada anggota ataupun calon anggota guna menciptakan citra perusahaan yang baik di depan anggota ataupun calon anggota.86

Dari hasil wawancara penulis dengan salah satu marketing simpanan KSU Kopena cabang Pekalongan, menjelaskan bahwa dalam satu harinya bisa mendapatkan anggota baru tabungan sukarela minimal 1orang, dan selama bekerja dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun pernah mendapatkan anggota baru sejumlah 10 anggota dalam sehari.87 Selain itu penulis juga melakukan observasi langsung dengan cara menjadi marketing KSU Kopena Cabang Batang dalam kegiatan PPL D3 Perbankan STAIN Pekalongan, dalam menjalankan tugas sebagai marketing penulis mendapatkan 5 anggota baru produk tabungan sukarela dalam kurun waktu 4 (empat) hari melalui penjualan pribadi (personal selling) yang dilakukannya. Pernyataan penulis dan marketing KSU Kopena Cabang Pekalongan tersebut diperkuat oleh pernyataan Kepala Bagian SDM yang menyatakan bahwa tiap harinya KSU Kopena

86 Risky Ira Rahmawati, Kabag. SDM KSU Kopena Pusat Pekalongan, wawancara pribadi,

Pekalongan, 28 januari 2015.

87 Murdifin, Marketing KSU Kopena Cabang Pekalongan , wawancara pribadi, Pekalongan,

(9)

Cabang Pekalongan yang memiliki 10 marketing simpanan, minimal bisa mendapatkan 10 anggota baru dari tabungan sukarela, itu artinya dalam sebulannya KSU Kopena Cabang Pekalongan minimal mendapat tambahan DPK sebesar Rp 4.800.000,-.88 Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penjualan pribadi yang dilakukan marketing dapat menambah jumlah nasabah yang secara langsung dapat menaikan dana pihak ketiga.

4. Strategi Promosi Produk Tabungan Sukarela sebagai upaya Peningkatan Dana Pihak Ketiga melalui Sarana Publisitas

Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, pembukaan stan promosi dipusat perbelanjaan, sponsorship kegiatan, program Corporate Social Responsibility (CSR), mendukung atau berperan serta dalam kegiatan amal.89 Hal itu pula yang dilakukan oleh KSU Kopena Pusat Pekalongan, yaitu mempromosikan produk dan jasanya, termasuk produk tabungan sukarela dengan menggunakan sarana promosi publisitas melalui kegiatan seperti pembukaan stan pada acara-acara pameran, antara lain pekan batik nasional, hari ulang tahun Kota Pekalongan ataupun job fair. Selain itu KSU Kopena Pusat Pekalongan juga melakukan promosi publisitas dengan menjadi sponsorship dalam kegiatan-kegiatan keagamaan, seminar, pemberian bantuan serta dana amal lainnya.

88 Risky Ira Rahmawati, Kabag. SDM KSU Kopena Pusat Pekalongan, wawancara pribadi,

Pekalongan, 28 januari 2015.

89

(10)

Kegiatan publisitas ini tidak semata-mata bentuk kegiatan promosi saja, melainkan juga wujud peduli sosial lingkungan atau program CSR (Corporate Social Responsibility) artinya dalam kegiatan ini ada nilai sosial yang tersirat di dalamnya.

Dari kegiatan-kegiatan publisitas yang dilakukan oleh KSU Kopena Pusat Pekalongan ternyata dapat meningkatkan dana pihak ketiga, hal ini dibuktikan salah satunya pada saat membuka stan di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Pekalongan yaitu di Matahari, yang berlangsung 7 (tujuh) hari dimulai pada hari jum’at tanggal 9 november 2013. Dalam pembukaan stan tersebut KSU Kopena Pusat Pekalongan dapat merekrut anggota baru tabungan sukarela sejumlah 89 orang selama pameran 7 (tujuh) hari.90 Tentunya dengan adanya nasabah baru ini akan meningkatkan dana pihak ketga, bila dibandingkan dengan iklan maka media ini lebih baik pengaruhnya. Namun peningkatan dana pihak ketiga tersebut tentunya tak lepas dari dukungan media iklan.

Hal ini membuktikan bahwa sarana promosi, antara media iklan dan publisitas saling mendukung karena keduanya bisa berhasil dalam rangkaian kegiatan yang disusun dengan baik.

90 Risky Ira Rahmawati, Kabag. SDM KSU Kopena Pusat Pekalongan, wawancara pribadi,

(11)

5. Strategi Promosi Produk Tabungan Sukarela sebagai upaya Peningkatan Dana Pihak Ketiga melalui ke Empat Sarana Promosi di atas

KSU Kopena Pusat Pekalongan merupakan suatu lembaga keuangan mikro syariah yang telah berjalan lebih dari 21 tahun ini, ternyata dapat mendapatkan perhatian dari masyarakat. Hal ini tidak lepas dari kerja keras para karyawan KSU Kopena Pusat Pekalongan dalam mempromosikan produk dan jasanya, termasuk dalam mempromosikan produk tabungan sukarelanya.

Strategi promosi yang diterapkan pada produk tabungan sukarela bisa dikatakan sangat berhasil jika dilihat dari jumlah dana pihak ketiga yang mengendap di KSU Kopena Pusat Pekalongan. Jumlah dana pihak ketiga dari tabungan sukarela tersebut dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan. Hal ini tentunya dapat meningkatkan dana pihak ketiga KSU Kopena Pusat Pekalongan. Selain itu jumlah dana pihak ketiga dari tabungan sukarela merupakan jumlah dana terbesar dibandingkan dengan jumlah dana simpanan produk lainnya. Itu artinya, jumlah dana pihak ketiga pada produk tabungan sukarela memberi pengaruh yang besar terhadap peningkatan dana pihak ketiga KSU Kopena Pusat Pekalongan. Berikut bukti kenaikan dana pihak ketiga pada produk tabungan sukarela dari tahun ke tahun:

(12)

Tabel 1.5

Peningkatan Jumlah Dana Pihak Ketiga Tabungan Sukarela di KSU Kopena Pusat Pekalongan Tahun 2011-2013

Tahun Jumlah

2011 Rp 13.425.608.675

2012 Rp 21.635.518.106

2013 Rp 29.868.580.716

Sumber : Data KSU Kopena Pusat Pekalongan

Dari tabel diatas terbukti bahwa dana pihak ketiga pada produk tabungan sukarela terus-menerus mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2011 sampai tahun 2013. Dan berikut ini bukti bahwa DPK tabungan sukarela merupakan dana simpanan terbesar dibandingkan dengan produk lainnya, sehingga dapat berpengaruh pada peningkatan dana pihak ketiga KSU Kopena Pusat Pekalongan,

Tabel 1.6

Jumlah Simpanan Produk-Produk Funding KSU Kopena Pusat Pekalongan Tahun 2010-2013 Produk Tahun 2011 2012 2013 Tabungan sukarela Rp 13.425.608.675 Rp 21.635.518.106 Rp 29.868.580.716 Tabungan idul fitri Rp 4.288.003.500 Rp 8.231.244.500 Rp 11.726.855.100 Simpanan haji dan umroh Rp 2.877.343.212 Rp 2.439.018.210 Rp 2.800.676.851 Simpanan berjangka Rp 2.177.885.000 Rp 5.347.935.000 Rp 9.594.430.000

(13)

Simpanan siswa Rp 188.044.062 Rp 435.363.190 Rp 98.945.537 Simpanan ukhuwah Rp 907.016.713 Rp 482.835.756 Rp 1.612.128.634 Simpanan ziarah Rp 1.438.290.000 Rp 1.609.682.500 Rp 2.362.506.500 Simpanan juwita Rp 168.960.000 Rp 76.605.000 Rp 272.970.000 Simpanan tamara - Rp 90.795.000 Rp 329.175.000 Simpanan manasuka harian Rp 10.060.134 Rp 9.277.409 Rp 31.490.617

Sumber : Data KSU Kopena Pusat Pekalongan

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dana pihak ketiga pada produk tabungan sukarela merupakan dana simpanan terbesar dibandingkan dengan dana simpanan produk lainnya. Untuk lebih mudah dalam membaca tabel di atas, dari itu penulis membuat grafik sebagai berikut ini:

Grafik1.2

Jumlah Simpanan Produk-Produk Funding KSU Kopena Pusat Pekalongan Tahun 2011-2013

Sumber : Data KSU Kopena Pusat Pekalongan

0 5.000.000.000 10.000.000.000 15.000.000.000 20.000.000.000 25.000.000.000 30.000.000.000 35.000.000.000 2011 2012 2013 simpanan sukarela simpanan idul fitri simpanan haji dan umroh

simpanan berjangka simpanan siswa simpanan ukhuwah

(14)

Dari tabel dan grafik di atas dapat dibuktikan bahwa jumlah dana pihak ketiga produk tabungan sukarela merupakan jumlah dana simpanan terbesar, yang secara signifikan dapat meningkatkan dana pihak ketiga KSU Kopena Pusat Pekalongan. Berikut jumlah peningkatan dana pihak ketiga KSU Kopena Pusat Pekalongan dari tahun ke tahun,

Grafik 1.3

Peningkatan Jumlah Dana Pihak Ketiga di KSU Kopena Pusat Pekalongan Tahun 2011-2013

Sumber : Data KSU Kopena Pusat Pekalongan

Grafik di atas membuktikan bahwa jumlah dana pihak ketiga KSU Kopena Pusat Pekalongan mengalami peningkatan dari tahun 2011 samap tahun 2013. Hal tersebut dapat terjadi tidak luput dari strategi promosi yang diterapkannya berhasil, yaitu dengan menggunakan sarana promosi iklan, personal selling, publisitas, dan promosi penjualan.

Rp26.248.554.949 Rp41.245.892.363 Rp59.420.939.048 Rp0 Rp10.000.000.000 Rp20.000.000.000 Rp30.000.000.000 Rp40.000.000.000 Rp50.000.000.000 Rp60.000.000.000 Rp70.000.000.000 2011 2012 2013

(15)

B. Hambatan yang dihadapi oleh KSU Kopena Pusat Pekalongan dalam Melakukan Strategi Promosi Produk Tabungan Sukarela sebagai upaya Peningkatan Dana Pihak Ketiga

Segala kegiatan yang telah direncanakan tidak semua dapat dilalui dengan mudah, pasti terdapat hambatan atau kendala yang menghalanginya. Begitu juga dalam melaksanakan strategi promosi di KSU Kopena Pusat Pekalongan terdapat faktor penghambat yang akhirnya menjadi tantangan KSU Kopena Pusat Pekalongan agar lebih cermat dan jeli dalam menentukan strategi apa yang harus dilakukan.

Keberhasilan menjual adalah keberhasilan dari suatu proses panjang, bertahap dan berulang yang bukan hasil dari suatu kesuksesan tunggal. Keberhasilan menjual adalah akumulasi dari kesuksesan pencapaian target anggota/prospek kesuksesan melakukan presentasi, dan kesuksesan meyakinkan produk yang dibawanya. Namun kesalahan kecil pada salah satu tahapan dapat menjadi hambatan atau memiliki andil terhadap kegagalan keseluruhan.

Setiap sarana promosi baik periklanan, personal selling, publisitas dan promosi penjualan masing masing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing. Kekurangan yang terdapat pada sarana promosi dapat menjadi penghambat untuk mencapai keberhasilan dari promosi itu sendiri. Adapun faktor yang menjadi penghambat bagi KSU Kopena Pusat Pekalongan dalam melakukan strategi promosi produk tabungan sukarela sebagai upaya untuk meningkatkan DPK adalah sebagai berikut:

(16)

1. Faktor penghambat dalam periklanan

a. Jangkauan pasar yang terlalu luas. Periklanan dengan media massa bisa menjangkau daerah yang luas karena lokasi penyebarannya. Sementara periklanan dengan media brosur dan pamflet hanya bisa menjangkau daerah pemasaran yang sempit, sehingga ada beberapa daerah yang belum terjangkau oleh KSU Kopena Pusat Pekalongan.91

b. Biaya media massa yang mahal. Untuk menjangkau jangkauan pasar yang luas KSU Kopena Pusat Pekalongan perlu menggunakan sarana promosi melalui media masa seperti radio untuk mempromosikan produknya termasuk produk tabungan sukarela. Namun untuk melakukan promosi melalui radio dibutuhkan biaya yang relatif cukup besar, yaitu Rp 700.000,- perbulannya sehingga KSU Kopena Pusat Pekalongan hanya melakukan 3 (tiga) periode saja.

c. Diperlukan kemampuan membaca dan perhatian karena tidak bersifat auditif dan visual.

d. Untuk brosur dan pamflet bahan yang digunakan cepat sobek karena menggunakan kertas.

e. Karena bahan yang digunakan oleh KSU Kopena Pusat Pekalongan mudah sobek, besar kemungkinan informasi yang diserap tidak lengkap.92

91 Risky Ira Rahmawati, Kabag. SDM KSU Kopena Pusat Pekalongan, wawancara pribadi,

Pekalongan, 28 januari 2015.

92 Henni Purworini, Kadiv Umum Pemasaran dan SDM KSU Kopena Pusat Pekalongan,

(17)

2. Penjualan pribadi

a. Membutuhkan biaya akomodasi yang tidak sedikit. Penjualan pribadi biasanya dilakukan oleh marketing dengan menyebar brosur sekaligus memberikan layanan jemput bola. Sehingga dalam melakukan hal tersebut dibutuhkan biaya akomodasi, yaitu seminggu Rp 200.000,- per marketing.

b. Jangkauan wilayah promosi yang luas. Wilayah promosi KSU Kopena Pusat Pekalongan sangat luas, dengan menggunakan personal selling akan banyak daerah yang tidak terjangkau oleh marketing dalam melakukan presentasi. Faktor ini juga erat kaitannya dengan faktor penghambat lainnya, yaitu faktor waktu.93 c. Waktu promosi yang sangat singkat. Di KSU Kopena Pusat

Pekalongan tidak ada marketing yang bertugas secara khusus dalam memasarkan produk. Marketing tidak hanya bertugas untuk mempromosikan produk sukarela saja, melainkan juga bertugas untuk memberikan layanan jemput bola, sehingga para marketing tidak mempunyai banyak waktu dalam menjelaskan atau mempresentasikan produknya.

d. Hanya dapat menjangkau sedikit anggota. Mengingat faktor penghambat dua terakhir diatas, dapat disimpulkan bahwa promosi

93 Risky Ira Rahmawati, Kabag. SDM KSU Kopena Pusat Pekalongan, wawancara pribadi,

(18)

melalui penjualan pribadi hanya dapat menjangkau sedikit anggota mengingat faktor jangkauan promosi yang luas dan faktor waktu.94 3. Publisitas

a. Minimnya acara pameran. KSU Kopena Pusat Pekalongan biasanya melakukan publisitas dalam mempromosikan produknya dengan membuka stan pada pameran-pameran yang diadakan oleh Kota Pekalongan. Namun karena minimnya acara yang dapat diikuti oleh KSU Kopena Pusat Pekalongan promosi penjualan melalui publisitas biasanya hanya dapat diikuti 3 kali dalam setahun.

b. Tenaga kerja yang sedikit. Pada dasarnya KSU Kopena Pusat Pekalongan mempunyai banyak karyawan, namun tidak ada karyawan yang bertugas khusus sebagai tenaga pemasar, sehingga dalam melakukan publisitas sedikit sekali karyawan yang menjaga stan, hal itu dikarenakan semua karyawan sudah mempunyai tugasnya masing-masing. Hal itu menjadi penghambat dalam melakukan presentasi produk apabila banyak masyarakat yang datang dan bertanya tentang produk KSU Kopena Pusat Pekalongan.95

4. Promosi penjualan

a. Berdampak jangka pendek. Biasanya penjualan hanya meningkat saat promosi penjualan berlangsung.

94 Murdifin, Marketing KSU Kopena Cabang Pekalongan , wawancara pribadi, Pekalongan,

28 januari 2015.

95 Risky Ira Rahmawati, Kabag. SDM KSU Kopena Pusat Pekalongan, wawancara pribadi,

(19)

b. Biaya yang mahal. Dalam melakukan strategi promosi penjualan pada produk tabungan sukarela KSU Kopena Pusat Pekalongan harus mengeluarkan banyak biaya, karena hadiah yang dikeluarkan tidak murah dan sedikit, seperti paket perjalanan umroh, kulkas,mesin cuci, televisi, kipas angin, magic com, dan uang tunai @100.000 dalam bentuk tabungan sukarela.96

96 Henni Purworini, Kadiv Umum Pemasaran dan SDM KSU Kopena Pusat Pekalongan,

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sejalan dengan penelitian Hotmaria Sitanggang (2014), dimana inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi rumah tangga, artinya kenaikan

karenanya, meskipun pesan menawarkan pembacaan tertentu namun tidak menutup peluang akan pemaknaan berbeda. sebab pesan yang di encoding dengan satu cara dapat di dekoding

Hasil penelitian menunjukan bahwa peran tokoh masyarakat sebagai seorang motivator dan pembimbing, tentunya memiliki caranya masing-masing dalam memberikan motivasi

Adapun tujuan dari penulisan Laporan Kerja Praktik ini adalah untuk mengetahui prosedur dan perhitungan bagi hasil produk Tabungan Aneka Guna (TAG) iB pada Bank Aceh Syariah Cabang

Hasil dari penelitian ini sesuai dengan penelitian – penelitian terdahulu Fadil et,.al, (2014), menyatakan bahwa hubungan variabel budaya organisasi terhadap

Adapun pada studi mengenai pengaruh employee engagement terhadap kepuasan kerja karyawan, beberapa menunjukkan hasil bahwa employee engagement berpengaruh positif terhadap

Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik yang ditandai dengan hambatan aliran udara saluran nafas, dimana hambatan aliran udara saluran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah pada variabel emotional exhaustion dapat dilihat bahwa karyawan terlihat