• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN DESAIN KONFIGURASI TERAS REAKTOR RISET UNTUK PERSIAPAN RANCANGAN REAKTOR RISET BARU DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN DESAIN KONFIGURASI TERAS REAKTOR RISET UNTUK PERSIAPAN RANCANGAN REAKTOR RISET BARU DI INDONESIA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN DESAIN KONFIGURASI TERAS REAKTOR RISET

UNTUK PERSIAPAN RANCANGAN REAKTOR RISET BARU

DI INDONESIA

Lily Suparlina

Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN Gd. 80 Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang 15310 E-mail: ptrkn@batan.go.id

ABSTRAK

KAJIAN DESAIN KONFIGURASI TERAS REAKTOR RISET UNTUK PERSIAPAN RANCANGAN REAKTOR RISET BARU DI INDONESIA. Untuk memenuhi kebutuhan radioisotop di Indonesia, maka

diperlukan sebuah reaktor riset yang dapat menghasilkan produksi isotop yang mencukupi kebutuhan dalam negeri. Sebagai langkah awal desain konfigurasi teras reaktor riset, dilakukan kajian terhadap berbagai jenis reaktor riset berbahan bakar jenis plat yang mempunyai konfigurasi teras yang beragam yang saat ini beroperasi di dunia. Kajian ditinjau dari aspek neutronik dari berbagai model reaktor riset di dunia baik yang sedang beroperasi maupun yang sedang dalam pembangunan. Hasil kajian ini akan digunakan sebagai data awal untuk mendesain konfigurasi teras reaktor riset inovatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa semua reaktor produksi radioisotop dan penelitian mempunyai fluks neutron termal dan cepat yang tinggi dengan daya serendah mungkin. Reaktor menggunakan moderator air ringan, reflektor air berat D2O serta teras reaktor berbentuk kompak, bersifat under moderated dengan tingkat keselamatan yang sangat tinggi. Reaktor menggunakan bahan bakar uranium silisida U3Si2-Al dengan tingkat muat yang tinggi sehingga panjang siklus operasi lama dan teras dapat dibuat sekecil mungkin. Batang kendali menggunakan hafnium karena sangat baik terhadap ketahanan korosi dan baik untuk fluens yang tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan produksi radioisotop maka reaktor riset mempunyai variasi posisi iradiasi yang beragam sehingga dapat memenuhi permintaan iradiasi pada waktu yang bersamaan.

Kata kunci : Reaktor riset inovatif, konfigurasi teras, fluks neutron

ABSTRACT

STUDY ON RESEARCH REACTOR CORE CONFIGURATION FOR THE PREPARATION OF THE INDONESIA’S NEW RESEARCH REACTOR DESIGN. To meet the needs of radioisotopes in Indonesia, it would require a research reactor that can produce sufficient isotope production in the country. As a first step is to design a research reactor core configuration, a study of the various types of research reactor that has a plate fueled type diverse core configuration which is currently operating in the world. The study reviewed the neutronic aspects of the core models and configuration. The study shows that all radioisotop production reactors have high thermal and fast neutron flux with power as low as possible, light water moderated with high safety level. The reactor heavy water D2O as reflector and compact shaped. The reactor uses uranium silicide fuel U3Si2-Al with high density, so that long operation cycles can be achieved and the small core configuration can be made. Hafnium control rod is used because it has a very good corrosion resistance and high fluens. To meet the needs of radioisotope production the reactor core should have diverse variety of irradiation positions as to meet the demand of irradiation at the same time.

Keywords : Innovative research reactor, core configuration, neutron flux

PENDAHULUAN

ndonesia mempunyai tiga buah reaktor riset yaitu dua buah reaktor riset jenis Triga di Bandung dengan daya 2 MW dan Yogyakarta dengan daya 250 KW dan sebuah reaktor riset di Serpong berbahan bakar pelat dengan daya nominal 30 MW. Reaktor Triga Bandung dan Yogyakarta akan segera berahir masa operasinya, yaitu 2016 dan 2020.

Sementara itu permintaan radioisotop akan semakin meningkat karena 10.000 rumah sakit diseluruh dunia menggunakan radioisotop sebagai bahan pengobatan dan 90 % untuk diagnosis. Hampir

semua produksi radioisotop dihasilkan dari reaktor riset yang sedang beroperasi saat ini. Selain produksi radioisotop reaktor riset juga dapat digunakan untuk produksi silikon doping dengan kualitas yang sangat baik dibandingan dengan metode konvensional. Penelitian tentang bahan reaktor maju juga cukup berkembang saat ini. Untuk memenuhi kebutuhan produksi radioisotop dan silikon doping, maka perlu dipikirkan untuk merancang suatu reaktor riset baru inovatif yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh data reaktor riset yang sedang beroperasi sebagai salah satu langkah awal dalam kegiatan penyusunan

(2)

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah – Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2011 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 19 Juli 2011 desain konseptual teras reaktor riset inovatif. Dengan

tersedianya data tersebut maka dapat diketahui kelebihan dan kekurangan masing-masing reaktor tersebut sehingga diperoleh hasil kajian desain teras reaktor reaktor riset yang paling ekonomis dan aman.

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini dengan melakukan kajian terhadap teras reaktor riset yang sedang beroperasi saat ini dan yang sedang dalam pembangunan, serta desain teras yang sedang direncanakan, khususnya untuk reaktor yang menggunakan bahan bakar jenis MTR (Multi Testing

Reactor) atau plat. Kajian ditinjau dari segi

keselamatan operasi reaktor dan pasca operasi serta dari segi ekonomis penggunaan bahan bakar dalam teras maupun pemanfaatannya untuk produksi radioisotop.

KONDISI TERKINI REAKTOR RISET

DUNIA

Sampai saat ini lebih dari 650 buah reaktor riset telah dibangun, atau sedang dibangun, atau direncanakan akan dibangun di seluruh dunia. Dari sejumlah tersebut, 350 diantaranya telah dihentikan fungsinya (shut down) dan didekomisioning untuk beberapa tahap. Reaktor riset berbahan bakar silisida 4,8 gram uranium/cm3 jenis pelat yang masih beroperasi saat ini antara lain adalah reaktor JMTR di Jepang , CARR di China. HFR di Petten, OPAL di Australia dan CRCN/RPM-I di Brazil dan satu rancangan MPRR-30 di India.[1-8]

1. Reaktor JMTR

Reaktor JMTR (Japan Material Testing

Reactor) [1,2] merupakan reaktor riset yang digunakan untuk penelitian dasar, pengembangan reaktor fisi dan produksi radioisotop. Teras reaktor berada dalam bejana tekan dengan tinggi 9,5 m, berdiameter 3 m yang terbuat dari baja karbon rendah dan terletak di kolam reaktor dengan kedalaman 13 m.

Teras reaktor berdiameter 1, 560 m dengan tinggi 0, 75 m terdiri dari bahan bakar, batang kendali dan sebuah berilium reflektor berbentuk H seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Bahan bakar yang digunakan adalah jenis MTR, menggunakan bahan bakar silisida 4,8 gram uranium/cm3 dengan ketebalan U3Si2-Al 0,5 mm. Setiap bahan bakar standar terdiri dari 19 pelat bahan bakar dengan ketebalan 1,27 mm, lebar 70,5 mm dan panjang 780 mm dengan kelongsong aluminium

alloy. Kawat kadmium sebagai penyerap neutron

diletakkan diantara pelat. Konfigurasi teras dan spesifikasi reaktor JMTR masing-masing ditunjukkan pada Gambar 1 dan Tabel 1.

Gambar 1. Konfigurasi teras JMTR[1]

Tabel 1. Data Teknis Reaktor JMTR[1]

Jenis reaktor Jenis tangki, moderator dan pendingin air ringan

Daya termal 50 MW

Bahan bakar U3Si2-Al

Kelongsong : Aluminium alloy Densitas uranium : 4,8 gU/cc

Kandungan uranium : Bahan bakar standar : 410 g Bahan bakar follower : 275 g Penyerap dapat bakar : kawat kadmium

Reflektor Beryllium

Capsul holder Beryllium Aluminium aloy

Batang kendali Hafnium square tube dengan follower Reaktivitas lebih 15 %∆k/k (maksimum)

Fluks neutron termal 4 x 1014 n/cm2s (maksimum) Pendingin primer Temperatur inlet : 49 oC (maksimum)

Temperatur oulet : 56 oC Laju alir : 6000 m3/jam Tekanan operasi : 1,5 psa

(3)

Bahan bakar silisida densitas tinggi dengan menggunakan kawat kadmium dapat mengurangi reaktivitas teras karena fungsi kadmium sebagai penyerap kuat.

2. Reaktor CARR

Reaktor CARR (China Advance Research

Reactor) [3] merupakan reaktor serba guna, berbentuk tangki dengan pendingin dan moderator air ringan dan reflektor air berat. Salah satu model teras kompak seperti reaktor CARR, ditunjukkan pada Gambar 2. Sedangkan parameter fisika teras

ditunjukkan pada Tabel 2. Gambar 2. konfigurasi teras CARR[3]

Tabel 2. Data desain teras reaktor CARR[3]

PARAMETER NILAI

Daya termal 60 MW

Fluks neutron termal 8 x 1014 n/cm2s

Tinggi teras aktif 85,0 cm

Pendingin H2O

Fuel Meat U3Si2-Al

Pengayaan 235U 19,75 %

Densitas Uranium 4,3 g/cm3

Ukuran perangkat bahan bakar (76.2× 76.2) mm

Jumlah pelat 21

Kandungan K35U dalam setiap perangkat 567.4 g

Lebar celah pelat bahan bakar 71 mm

Panjang pelat bahan bakar 880 mm

Tebal pelat bahan bakar 1.36 mm

Panjang meat 850 mm

Lebar meat 61.6 mm

Tebal meat 0.6 mm

Material kelongsong Al Alloy

Tebal kelongsong 0.38 mm

Jarak antar pelat 2.59× 2, 2.45× 2, mm

Jumlah bahan bakar standar 17

Jumlah bahan bakar follower 4

Fraksi bakar buang rerata 32,15 %

Fraksi bakar buang maksimum %

Bahan penyerap batang kendali Hf

Jumlah batang kendali pengaman 2

Jumlah batang kendali 4

Reaktivitas total batang kendali 36,37 % ∆k/k

3. Reaktor HFR – Petten

Rreaktor HFR (High Flux Reactor) [4,5] di Petten merupakan reaktor riset jenis tangki yang menggunakan bahan bakar jenis MTR dan pendingin serta moderator air ringan yang beroperasi dengan daya nominal 45 MW. Saat ini bahan bakar yang digunakan adalah U3Si2-Al.

Teras reaktor tersusun dari kisi 9 x 9 berukuran 81 mm x 77 mm dengan tinggi teras 924 mm. Teras reaktor terdiri dari 33 elemen bakar standar, 6 elemen kendali, 19 posisi iradiasi dalam teras dan 23 posisi iradiasi di reflektor berillium. Gambar konfigurasi teras ditunjukkan dalam Gambar 3 dan data desain disajikan dalam Tabel 3.

(4)

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah – Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2011 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 19 Juli 2011

Gambar 3. Konfigurasi teras HFR[4,5] Tabel 3. Data desain teras HFR Petten[4,5]

PARAMETER NILAI

Daya termal 45 MW

Fluks neutron termal 2 x 1014 n/cm2.s

Dimensi Teras 72,9 x 750,4 x 600cm

Tinggi teras aktif 600 mm

Pendingin H2O

Moderator H2O

Reflektor Be

Fuel Meat U3Si2-Al

Pengayaan 235U 19,75 %

Densitas Uranium 4,8 g/cm3

Ukuran perangkat bahan bakar (81,0 x 77,0) mm

Jumlah pelat 20

Jumlah bahan bakar standar 33

Jumlah bahan bakar follower 6

Bahan penyerap batang kendali Cd

Jumlah batang kendali pengaman 2

Jumlah batang kendali 6

Reaktivitas total batang kendali 36,37 % ∆k/k

4. Reaktor OPAL

Reaktor OPAL (Open Pool Australian Light

Water)l[6,7] adalah reaktor riset dengan model kolam terbuka dengan daya termal 20 MW, dengan air ringan sebagai pendingin dan moderator. Teras reaktor berukuran 35 cm2 dan tinggi 60 cm. Teras berisi 16 perangkat elemen bakar dalam matriks 4 x 4, setiap elemen bakar berukuran 8 x 8 cm2 dan berisi 21 pelat uranium silisida pengayaan rendah. Posisi teras dan batang kendali berada pada 10 m dibawah permukaan air kolam. Lima buah batang kendali

dengan bahan penyerap hafnium. Salah satu batang kendali berbentuk salib diletakkan di tengah teras. Bejana reflektor berisi air berat berada di dasar kolam , berfungsi sebagai reflektor neutron dan posisi iradiasi. Batang kendali terbuat dari paduan zirkonium, dengan diameter 2,6 m dan tinggi 1,2 m. Reaktor OPAL didesain untuk menghasilkan berkas neutron dengan fluks tinggi dan dengan radiasi gamma seminim mungkin. Salah satu andalan dari OPAL adalah tersedianya berkas neutron dingin yang digunakan untuk keperluan penelitian biologi molekuler. Gambar konfigurasi teras ditunjukkan

(5)

dalam Gambar 4 dan data desain disajikan dalam Tabel 4.

Gambar 4. Konfigurasi Teras OPAL[7]

5. Reaktor CRCN/RPM-I

Reaktor CRCN/RPM-I (Regional Center of

Nuclear Sciences) [8] adalah reaktor jenis kolam dengan pendingin air ringan (H2O), moderator dan reflektor air berat (D2O) dengan daya termal 20 MW. Teras reaktor terdiri dari 30 bahan bakar tipe pelat, terbagi dua dengan tangki air berat dan dikelilingi oleh elemen reflektor beryllium. Gambar 5 menunjukkan bentuk teras CRCN/RPM-I.

Bahan bakar yang digunakan pada reaktor ini adalah U3Si2-Al pengayaan rendah (20%) dan densitas uranium 4,8 gram uranium/cm3. Setiap bahan bakar mempunyai 19 pelat elemen bakar dengan panjang 70 cm dengan lintang 8 cm. Ketebalan bahan bakar 0,7 mm kelongsong 0,4 mm dan kanal pendingin 2,7 mm. Data desain konfigurasi ditunjukkan dalam Tabel 5.

Tabel 4. Data desain teras OPAL[7]

PARAMETER NILAI

Daya termal 20 MW

Fluks neutron termal 3,8 x 1014 n/cm2.s

Dimensi Teras 35 x 35 x 61,5 cm

Pendingin H2O

Moderator H20

Reflektor D2O

Fuel Meat U3Si2-Al

Pengayaan 235U 19,75 %

Densitas Uranium 4,8 g/cm3

Ukuran perangkat bahan bakar 80,5 x 80,5mm

Tebal meat (mm) 0,61

Panjang meat (mm) 615

Lebar meat (mm) 65

Tebal kelongsong (mm) 0,37

Jumlah pelat 21

Jumlah bahan bakar standar 16

Jumlah bahan bakar follower -

Bahan penyerap batang kendali Hf

Jumlah batang kendali 5

Tabel 5. Data Desain Teras CRCN/FRM-I[8]

PARAMETER NILAI

Daya termal 20 MW

Fluks neutron termal 4 x 1014 n/cm2.s

Pendingin H2O

Moderator H20

Reflektor Be, D2O

Fuel Meat U3Si2-Al

Pengayaan 235U 20 %

Densitas Uranium 4,8 g/cm3

Ukuran perangkat bahan bakar 80 x 80mm

Tinggi bahan bakar 70 cm

Jumlah pelat 19

Tebal meat (mm) 0,7

Panjang meat (mm) 700

(6)

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah – Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2011 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 19 Juli 2011

PARAMETER NILAI

Tebal kelongsong (mm) 0,4

Jarak antar pelat 2,7

Jumlah bahan bakar standar 30

Jumlah bahan bakar follower -

Bahan penyerap batang kendali Hf

Jumlah batang kendali 8

Gambar 5. Konfigurasi Teras CRCN/RPM-I[8]

6. Reaktor MPRR-30 di India

India merencanakan untuk membangun reaktor riset baru yang dinamakan MPRR-30 (Multipurpose

Reasearch Reactor-30). Berikut ini konfigurasi teras

MPRR-30[9] yang ditunjukkan pada Gambar 6 dan hasil perhitungan desain teras MPRR-30 ditunjukkan pada Tabel 6.

Teras tersusun dari 24 kisi persegi ukuran 85.6 mm x 8, yang ditempatkan di dalam filler. Teras setimbang terdiri dari 19 perangkat elemen bakar, 4

perangkat elemen kendali, 1 posisi iradiasi dalam teras, 3 posisi iradiasi di filler, 2 batang kendali pengatur dalam filler, 2 batang kendali pengaman dalam filler dan 1 fine control rod dalam filler.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Rangkuman parameter teras reaktor dari berbagai jenis reaktor disajikan dalam Tabel 8. Berdasarkan parameter tersebut dilakukan kajian sehingga diperoleh suatu parameter teras yang paling optimal.

(7)

Gambar 6. Desain konfigurasi Teras MPRR-30 India[9] Tabel 6. Data desain reaktor MPRR-30[9]

PARAMETER ELEMEN BAKAR STANDAR ELEMEN BAKAR KENDALI

Bahan U3Si2-Al U3Si2-Al

Pengayaan 19,75 19,75 Jumlah perangkat 19 4 Jumlah pelat 20 14 Tinggi aktif (mm) 600 600 Tebal pelat (mm) 1,4 1,4 Tebal meat (mm) 0,6 0,6 Lebar meat (mm) 68,9 68,9 Lebar kelongsong (mm) 0,4 0,4

Lebar kanal bahan bakar (mm) 2,3 2,3

Tabel 7. Fluks neutron termal , epitermal dan cepat di MPRR-30[9]

Fluks neutron maksimum Core Water Hole

(n/cm2/det)

Pheriperal Water Hole (n/cm2/det)

Reflektor (n/cm2/det)

Termal 6,7 E14 4,2 E14 3,2 E14

Epitermal 3,0 E14 2,5 E14 7,0 E13

Cepat 1,8 E14 8,5 E13 6,3 E12

Tabel 8. Parameter berbagai jenis teras reaktor riset

Parameter Jenis Reaktor

JMTR CARR HFR OPAL CRCN/FRM-I MPRR-30

Jenis Tank Tank Tank OP OP OP

Pendingin H2O H2O H2O H2O H2O H2O

Moderator H20 H2O H2O H20 D2O H2O

Reflektor Be,D2O D2O Be D2O Be, D2O D2O

Daya termal (MW) 50 60 45 20 20 30

Fluks neutron termal rata-rata [1014n/cm2.s] 4.0 4,0 2 3,82 4 6,7 Posisi iradiasi 28 25 42 17 19 23 Dimensi teras (cm) 41,6 x 41,6 x 75 72,9 x 750,4 x 60 35 x 35 x 61,5

Jumlah elemen bakar 24 17 33 16 30 30

Jumlah batang kendali 5 4 6 5 8 6

(8)

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah – Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2011 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 19 Juli 2011

Parameter Jenis Reaktor

JMTR CARR HFR OPAL CRCN/FRM-I MPRR-30

Densitas U3Si2-Al [gram/cm3]

4.8 4,3 4,8 4,8 4,8 4,8

Pengayaan (%) 20 20 19,75 19,75 20 19,75

Jumlah pelat elemen bakar 19 21 20 21 19 20

Jumlah pelat elemen bakar 16 17 - 14

Dimensi elemen bakar(mm) 76,2 x 1.200 76,2 x 76,2 81 x 77 80,5 x 80,5 80 x 80 85,6 x 85,6 Tebal meat (mm) 0,51 0,6 0,76 0,61 0,7 0,6 Panjang meat (mm) 760 850 600 615 700 600 Lebar meat (mm) 61,6 61,6 65 65 80 68,9 Tebal kelongsong (mm) 0,38 0,38 0,38 0,37 0,4 0,4

Jarak antar pelat 2,59 2,59 x 2

2,57 x2 2,32 x 2 2,22 x 14

2,7 2,3

Absorber Hf Hf Cd Hf AgInCd Hf

Racun dapat bakar Kawat Cd BKP Kawat Cd BKP

Berdasarkan kajian penulis dari data reaktor riset yang beroperasi saat ini maka hampir semua reaktor produksi radioisotop dan penelitian mempunyai fluks neutron termal yang tinggi antara 2 x 1014 n/cm2.s hingga 6,7 x 1014 n/cm2.s, menggunakan konfigurasi teras kompak dengan daya serendah mungkin. Reaktor beroperasi dengan faktor keselamatan operasi yang tinggi maka bersifat under

moderated. Untuk itu konfigurasi teras reaktor riset

inovatif harus mempunyai fluks neutron tinggi baik termal maupun cepat sehingga meningkatkan produksi radioisotop dan sangat baik untuk penelitian ilmu bahan dan silikon doping. Berdasarkan kajian tersebut maka reaktor menggunakan bahan bakar U3Si2-Al dengan kerapatan 4,8 gram uranium/cm3. Akan tetapi berdasarkan penelitian saat ini bahan bakar UMo juga mempunyai prospek yang baik di masa depan karena bahan bakar ini dapat digunakan dengan tingkat muat tinggi hingga 9 gram uranium/cm3.

Hasil beberapa kajian menunjukkan bahwa penggunaan bakar UMo dengan muatan yang sama dengan bahan bakar U3Si2-Al akan menghasilkan nilai reaktivitas lebih teras yang lebih kecil. Batang kendali reaktor menggunakan hafnium. Penggunaan hafnium dalam laju pendingin air cukup baik karena sangat rapat dengan kelongsong sehingga tidak terjadi korosi dan juga baik untuk fluens yang tinggi. Selaian itu penggunaan batang kendali AgInCd seperti yang digunakan di reaktor CRCN/FRM-I juga perlu dipertimbangkan karena jenis ini juga digunakan di reaktor RSG-GAS dan sudah dapat dibuat oleh PT BATEK (Batan Teknologi). Moderator dan pendingin menggunakan air ringan H2O dan reflektor menggunakan air berat D2O dan kombinasi antara beryllium dan D2O. Untuk itu jika reaktor riset ingin menghasilkan fluks neutron yang

sangat tinggi maka harus menggunakan reflektor D2O seperti dalam desain reaktor MPRR-30. Posisi iradiasi harus dibuat banyak sehingga dapat memenuhi permintaan iradiasi pada waktu yang bersamaan. Untuk efisiensi penggunaan bahan bakar dalam teras, maka perlu diperhatikan jumlah siklus yang panjang dengan fraksi bakar buang maksimum > 60%.

KESIMPULAN

Desain teras reaktor untuk produksi radioisotop dan produksi silicon doping serta penelitian bahan maju memerlukan jenis reaktor yang mampu menghasilkan fluks neutron termal dan cepat yang tinggi. Teras reaktor sebaiknya berbentuk kompak, menggunakan bahan bakar dalam jumlah sedikit sehingga lebih ekonomis dan memiliki manjemen bahan bakar yang lebih sederhana. Bahan bakar yang

digunakan pada umumnya dari jenis U3Si2-Al

dengan kerapatan tinggi sehingga teras dapat dibuat sekecil mungkin dengan panjang siklus yang lama.

Bahan bakar UMo dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif selain silisida karena UMo dapat digunakan hingga mencapai kerapatan 9 gram uranium/cm3. Menggunakan batang kendali hafnium karena ketahanan terhadap korosi sangat tinggi dan baik untuk fluens yang tinggi. Menggunakan moderator air ringan H2O dan reflektor D2O dengan faktor keselamatan yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

1. JAERI, “JMTR (Japan Materials Testing Reactor)” JMTR Booklet,. Japan Atomic Energy Agency – Oarai Research Establishment – (2002).

(9)

2. KAWAMURA Hiroshi, “New JMTR and International Network”, Oarai Research and Development Center - JAEA – (2010), diunggah

dari : http://nisaplm.jp/html/05_symposium/program/d

l/5-2.pdf

3. LUZHENG Y and KANG Y, “Problems Concerned in Fuel Design of CARR”, dipresentasikan pada International Meeting on RERTR, Sao Paolo, Brazil (1998)

4. HFR (High Flux Reactor) Petten Mini Blue Book “Characteristic of The Installation and Irradiation Facilities”, European Communities (2005)

5. N.A. HANAN. J.R. DEEN, J.E. MATOS, J.A. HENDRIKS, P.J.M. THIJSSEN, F.J. WIJTSMA, “Neutronic Feasibility Studies for LEU Conversion of The HFR Petten Reactor. Dipresentasikan pada International Meeting on Reduced Enrichment of Research and Test Reactors. Las Vegas. Nevada, October (2000) 6. OPAL from Wikipedia The Free Encyclopedia,

diunduh dari: en.wikipedia.org/.../Open-pool_Australian_lightwater_reactor

7. R. CAMERON, Ansto Using LEU : Ansto’s State of The Art Multipurpose Reactor, diunduh dari:

8. www.7ni.mfa.no/NR/.../Cameron_Presentation_ Using_LEU_in_OPAL.pdf

9. ANTONIO C.O. BARROSO ET AL, “Study for a Multipurpose Research Reactor for The CRCN/CNEN-PE, dipresentasikan pada International Meeting on RERTR, Sao Paolo, Brazil (1998),

10. ARCHANA SHARMA, “Physics Design of 30 MW Multipurpose Research Reactor” BHABHA ATOMIC RESEARCH CENTRE, INDIA, dipresentasikan pada Workshop on Nuclear Reactor Design for Advanced Reactor Technologies, Trieste, May 2008, diunduh dari: www-nds.iaea.org/workshops/smr1944

/.../29.../archana%20sharma.pdf

TANYA JAWAB

Pande Made U

− Untuk reaktor riset innovative yang direncanakan di Indonesia, bahan bakar yang akan digunakan adalah UMo sedang yang saat ini banyak digunakan adalah U3Si2Al. Mengapa ?

Lily Suparlina

• Meski saat ini belum digunakan UMo,

namun dari hasil penelitian, bahan bakar UMo dapat digunaka sampai kerapatan tinggi sampai 9 gram uranium/cm3.

Sriyono

− Berapakah jumlah bahan bakar yang direncanakan dan berapa besar fluk neutron termal yang diharapkan pada teras RRI yang akan di desain? Berapa besar daya operasinya?

Lily Suparlina

• Jumlah bahan bakar seminimal mungkin,

kira-kira 20-30 bahan bakar maka fluks yan diharapkan kira-kira 5-7 x 1014 n/cm2 .det. daya operasi 20 MW.

Gambar

Gambar 1. Konfigurasi teras JMTR [1]
Tabel 2. Data desain teras reaktor CARR [3]
Gambar 3. Konfigurasi teras HFR [4,5]
Gambar 4. Konfigurasi Teras OPAL [7]
+3

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan dalam penyelesaian rancang bangun model alat uji teras reaktor pada susunan sub buluh segi enam ialah dengan menggunakan konsep desain yang sudah

- Teras reaktor dan sistem pendingin, kendali dan proteksi terkait harus didesain dengan margin yang tepat untuk menjamin agar batasan desain yang ditetapkan tidak dilampaui

Mengingat bahwa desain teras RRI belum final, sementara perhitungan termohidrolika harus dilakukan untuk memperkirakan model konfigurasi yang memenuhi aspek keselamatan kecukupan

Metode yang digunakan dalam penyelesaian rancang bangun model alat uji teras reaktor pada susunan sub buluh segi enam ialah dengan menggunakan konsep desain yang

Hasil kajian yang telah dilakukan terhadap model teras reaktor dengan memasukkan kecepatan, temperatur dan tekanan fluida konstan masing-masing 0,2 m/s 2 , 305 K dan

Metode yang digunakan dalam penyelesaian rancang bangun model alat uji teras reaktor pada susunan sub buluh segi enam ialah dengan menggunakan konsep desain yang sudah

Apabila pemasukkan target dilakukan pada saat reaktor beroperasi, perlu diketahui perubahan reaktivitas dan kecepatan sisipan target agar di dalam teras tidak

Kajian penerapan indikator kinerja keselamatan yang dilakukan ini ditujukan untuk meningkatkan obyektivitas proses pengawasan terhadap umpan balik keselamatan operasi reaktor riset