• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEGIATAN PELATIHAN GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 28 MERANGIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KEGIATAN PELATIHAN GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 28 MERANGIN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEGIATAN PELATIHAN GURU TERHADAP

KINERJA GURU SMP NEGERI 28 MERANGIN

Dila Novri Santika

Pendidikan Ekonomi STKIP YPM Bangko Jl. Jend. Sudirman KM.02 Pematang Kandis Bangko

email : Dila Novri Santika9611@gmail.com

Abstract

This research was motivated by the low influence of teacher training activities on teacher performance at SMP Negeri 28 Merangin. most junior high schools prioritize appearance rather than school needs. For this reason, a study was conducted with the aim of proving the effect of teacher activities on teacher performance at SMP Negeri 28 Merangin. This research was conducted using a quantitative approach with descriptive methods involving 2 variables, namely teacher training (X) teacher performance (Y). The total sample of the study was 20 people. The instruments that researchers use in collecting data are in the form of questionnaires or questionnaires. Then in data analysis, researchers used, simple regression analysis data normality test, linearity test and hypothesis testing. Based on the results of the study, it can be concluded that there is a significant negative effect of teacher training on teacher performance or Ha is accepted. This is indicated by the results of data processing showing that t count -1.203 <t table 1.725, the small effect of teacher training on teacher performance is the value of R Square = 0.74 means 0.74% on the effect of teacher training on teacher performance. Based on the results of the study, it recommends all teachers of SMP Negeri 28 Merangin to pay more attention to their performance so that later teacher training can pay attention to positive teacher performance.

Keywords: Teacher Training on Teacher Performance

Abstrak

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya pengaruh kegiatan pelatihan guru terhadap kinerja guru di SMP Negeri 28 Merangin. sebagian besar SMP banyak mementingkan penampilan di bandingkan mementingkan keperluan sekolah. Untuk itu dilakukan penelitian dengan tujuan membuktikan pengaruh kegiatan guru terhadap kinerja guru di SMP Negeri 28 Merangin. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode diskriptif dengan melibatkan 2 variabel yaitu pelatihan guru (X) kinerja guru(Y). Sampel total penelitian 20 orang. Intrumen yang peneliti gunakan dalam mengumpulkan data berbentuk kuisioner atau angket. Kemudian pada analisa data , peneliti menggunakan, uji normalitas data analisis regresi sederhana, uji linieritas dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan adalah adanya pengaruh negative signifikan pelatihan guru terhadap kinerja guru atau Ha diterima hal ini ditunjukkan oleh hasil pengolahan data menunjukan bahwa t hitung -1,203 < t tabel 1,725 kecilnya pengaruh yang diberikan pelatihan guru terhadap kinerja guru adalah sebesar nilai R Square =0.74 artinya 0.74% pada pengaruh pelatihan guru terhadap kinerja guru. berdasarkan hasil penelitian merekomendasikan kepada semua guru SMP Negeri 28 Merangin untuk lebih

(2)

memperhatikan kinerjanya sehingga nantinya pelatihan guru dapat memperhatikan kinerja guru yang positif.

Kata kunci : Pelatihan Guru Terhadap Kinerja Guru

PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan berperan besar terhadap kehidupan manusia oleh sebab itu pentingnya ilmu pengetahuan sama pentingnya konsumsi bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, dan ilmu pengetahuan perlu juga dipelajari oleh seorang guru supaya dikembangkan pada anak didiknya ilmu pengetahuan merupakan sumber kehidupan bagi umat manusia, karena dengan ilmu pengetahuanlah manusia dapat menjalankan kebutuhan sehari-hari. Ilmu pengetahuan bisa diperoleh melalui jenjang pendidikan formal seperti sekolah dan juga pendidikan non formal seperti les, kursus, pelatihan dan lain-lain. Pendidikan formal di Indonesia dimulai dari pendidikan anak sekolah dasar (SD), SMP, SMA dan perguruan tinggi untuk mencapai kualitas pendidikan banyak hal yang menjadi juru kunci menghasilkan kualitas tersebut antara lain kurikulum, guru, orang tua, siswa, ketersediaan sarana dan prasarana serta lainnya. Guru termasuk salahsatu komponen

komponen yang

memilikiandilbesaruntukmenghasilk anpeserta didik yang berkualitas.

Menurut Undang-Undang No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 1 dinyatakan bahwa:” Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi perserta didik pada pendidikan usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah” dari undang-undang tersebut dapat dijelaskan bahwa guru merupakan profesi yang membutuhkan profesionalitas.Maka sudah seharusnya guru menjalankan profesinya tersebut secara profesional. Semakin bagu tingkat profesionalitas seorang guru maka akan menghasilkan kinerja yang bagus.

Selain itu, kinerja guru juga merupakan kerja yang nyata yang akan dicapaikan oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya yaitu menyusun program pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan evaluasi dan analisis evaluasi. Kinerja dapat dilihat dari profesinya yang telah

dikembangkannya dalam

menjalankan tugas profesinya rencana pelaksaan pembelajaran guru harus menyiapkan metode dan teknik pembelajaran yang akan dilakukan dan disampaikan dalam salah satu materi pelajaran, Selain itu kinerja guru merupakan suatu lembaga pendidikan dimana para guru akan di tuntutkan untu kmenjadi seorang guru yang profesional. Ada beberapa guru yang mengajar menggunakan RPP, ada juga beberapa yang belum menggunakan RPP, cara mengajar juga ada yang menggunakan cara terbaru misalnya membuat powerpoint sebagai media

(3)

pembelajaran supaya anak didiknya merasa tidak bosan dengan pelajaran dan ada juga yang mengajar dengan cara itu aja seperti terlalu banyak mengoceh dan terlalu serius sehingga anak didiknya merasa bosan dan akhirnya merasa jenuh.

Guru merupakan ujung tombak dalam upaya peningkatan kualitas layanan dan hasill pendidikan. Dalam berbagai kasus, kualitas sistem pendidikan secara keseluruhan berkaitan dengan kualitas guru.peningkatan kualitas pendidikan harus dilakukan melalui upaya peningkatan kualitas guru.Berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas guru, salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan atau kinerja guru adalah dengan mengikut sertakan guru dalam kegiatan pelatihan.Pelatihan merupakan pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh hasil dan meningkatkan keterampilan dipendidikan yang berlaku,dalam waktu yang relatif singkat dengan menggunan metode yang lebih mengutamakan praktik daripada teori.

A. KINERJA

Kinerjaa kamus besar bahasa Indonesia adalah cara perilaku dan kemampuan kerja.kinerja adalah kuantitas dan kualitas pekerjaan yang di selesaikan oleh individu, kelompok atau organisasi.Menurut Mengkunegara (Wahyudi 2012:86 ) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.Hal ini kinerja menyangkut tiga komponen yaitu kuantitas,

kualitas,danefektivitas,ketiganya tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya.Kinerja adalah sejauh mana keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan yang disebut level of ferfomance biasanya orang yang level perfomancenya tinggi disebut orang yang rendah atau tdk mencapai standar dikatakan tidak produktif. Selain itu, kinerja juga dapat diartikan sebagaisuatu hasil dan usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu.

Menurut Wahyudi (2012:86) Ada 3 jenis kriteria kinerja yang telah di ketahui: (1) kriteria berdasarkan sifat yaitu memuaskan diri pada karateristik pribadi seseorang karyawan seperti loyalitas keandalan,kemampuanberkomunikas i dan ketrampilan memimpin; (2) kinerja berdasarkan perilaku yaitu terfokusnya bagaimana pekerjaan itu dilaksanakan.(3) kriteria berdasarkan hasil ,yaitu berfokus pada apa yang telah dicapai untuk dihasilkan adapun kinerja guru merupakan hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang di bebankan kepada yang didasarkan atas kecakapan,pengalaman dan kesungguhan serta penggunaan waktu .

Menuruut Simamora(Wahyudi 2012:88) faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja antara lain: 1. Sikap meliputi keyakinan dan

prilaku kepada orang lain atuau sesuatu.

2. Keterlibatan kerja, yaitu tingkat dimana seseorang memilih sesuatu yang paling penting kepada penghargaan diri.

(4)

3. Perilaku yaitu tindakan seseorang secara nyata untuk mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi. 4. Partisipasi yang tingakat

umumnya secara khusus.

5. Penampilan yang tindakan individu kualitas dan kuantitas.

B. PELATIHAN

Istilah pelatihan merupakan terjemahan dari kata(training) dalam bahasa inggris. Secara harpiah akar kata “training” adalah “train” yang berarti : (1) memberi pelajaran dan praktik (give teaching and practice), (2) menjadikan berkembangnya arah yang dikehendaki (cause to grow in a requiret direction),(3) persiapan (preparation), dan (4) praktik (practice).

Menurut Edwin B.Flippo ( Kamil 2010: 3) mengemukan bahwa :”training is the act of increasing the knawledge and skill of an employee for doing a particular job” (pelatihan adalah tindakan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan

seorang pegawai untuk

melaksanakan pekerjaan tertentu). Menurut Simamora (Poltak 2018:169) mengaertikan pelatihan itu sebagai serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian–keahlian ,pengetahuan, pengalaman, atau pun perubahan sikap seseorang individu.Sementara dalam intruksi presiden No 15 tahun 1974 pengertian pelatihandapat dirumuskan sebagai berikut:bahwa pelatihan adalah bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar

untuk memperoleh dan

meningkatkan keterampilan diluar system pendidikan yang berlaku,dalam waktu yang relative singkat,dan dengan menggunakan metode yang lebih mengutamakan

peraktik daripada teori. Dalam undang-undang sistem pendidikan Nasional nomor 20 Tahun 2005, dikemukakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik secara aktif yang akan mengembangkan potensi diri nya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendelian diri,kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Tujuan pelatihan adalah untuk memperoleh perubahan dalam tingkahlaku mereka yang dilatih. Tujuan pelatihan itu tidak hanya untuk meningkatkan pengatuhuan dan keterampilan saja,melainkan juga untuk mengembangkan bakat,keterampilan,kemampuan. Menurut(Kamil2010:11)bahwa pelatiahan merupakan bagian dari proses pembelajaran, maka prinsip prinsip pelatihanpun dikembangkan dari prinsip-prinsip pembelajaran. Prinsip-prinsip umum pelatihan berhasil adalah sebgai berikut.

a. Prinsip perbedaan individu

dalam latar blakang sosial, pendidikan dan pengalaman. b. Prinsip motivasi

Agar peserta pelatihan belajar giat perlu ada motivasi.

c. Prinsip pemeliharaan danpelatihan parapelatih

d. Prinsip belajar

Belajar harus di mulai dari yang mudah ke yang sulit.

e. Prinsip partisipasi aktif.

Partisipasi aktif dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan minat dan motivasi.

(5)

Pelatihan dilakukan hanya untuk mengusai pemahaman

g. Prinsip pembagian waktu.

Pelatihan di bagi menjadi sejumlah kurun waktu yang singkat.

h. Prinsip keseriusan

Pelatihan jangan di anggap sebagai usaha sambilan dengan seenak nya.

i. Prinsip kerjasama.

Pelatihan dapat berhasil dengan baik melalui kerjasama dalam pelatihan.

j. Prinsip metode pelatihan Terdapat berbagai metode pelatihan dan tidak ada satu pun metode yang dapat di gunakan semua jenis pelatihan.

kebaikan harga diri dan kepribadian yang utuh.

METODE PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2012:2) penelitian ini berdasarkan metode-metode yang harus di pertanggung jawabkan teori-teori yang relevan, agar bisa mendapatkan data dengan tujuanuntukpemilihan dan penentuan metode yang dapat di capai tujuan penelitiannya tertentu. Berdasarka metode dan teori yang ada pada penelitian ini akan berbentuk penelitian kuantitatif korelasi penelitian yang telah ditunjukkan untuk mengetahui bagaimana hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain.

Menurut Sugiyono (2010:61) mengatakan“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:subjek/objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya”.Jadi populasi bukan hanya orang saja, tetapi juga ada

objek dan benda-benda alam yang lainya, populasi bukan juga sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi karakteristik/sifat yang dimilikinya.

Tabel 1 Populasi Penelitian

No Guru Jumlah

1 SMP Negeri 28 Merangin

20

Jumlah 20

Sumber : Data Primer, 2018

Populasi adalah keseluruhan subjek yang penelitiannya memiliki ciri–ciri yg akan diteliti.Populasi dari penelitian ini adalah jumlah guru SMP Negeri 28 Merangin jumlah populasi sebanyak 20 orang guru.

Sampel adalah sbg dari jumlah karakteristik yg dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian ini tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,misalnya karena keterbatasan dana,tenaga dan waktu,maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.populasi penelitian ini menggunakan sampling jenuh atau total sampling semua populasi penelitian dijadikan sampel,oleh karena itu sampel dalam penelitian ini terdiri dari 20 orang.

Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi subvariabel kemudian subvariabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur.

Tabel 2 SkorAlternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Positif Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4

(6)

Ragu-ragu (RR) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber:Sugiyono, 2007

1. Variabel dependen (Y)

Agar mendapatkan sebuah hasil penelitian yang memuaskan,peneliti menyusun rancangan kisi-kisi instrument penelitian. Kinerja a. Kinerja adalah kuantitas dan

kualitas pekerjaan yang diselesaikan oleh individu, kelompok, dan organisasi.

a) Kualitas kinerjas b) Ketetapan kerja c) Ketetapan waktu d) Kapabillitas e) Kemandirian. 2. Variabel independen (X)

b. Pelatihan Sebagai serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian, pengetahuan, pengalaman, atau pun perubahan sikap seseorang individu. 1) Instruktur. 2) Peserta. 3) Materi. 4) Metode. 5) Tujuan.

Dapat disimpulkan bahwa teknik analisis data adalah suatu teknik yang digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian dalam rangka untuk membuktikan hipotesis yang telah diterapkan sebelumnya.

Sebelum melaksanakan penelitian maka sebaiknya melakukan Uji coba instrument uji coba diberikan kepada 30 orang responden. Untuk menghasilkan instrumen penelitian yang baik maka persyaratannya adalah harus valid

dan reliabel. Berikut ini persyaratan analisis untuk instrumen uji coba.

Uji coba untuk mengetahui Validitas, uji coba diberikan kepada 30 orang responden. adapun cara menghitung uji Validitas dan Reliabilitas dengan menggunakan SPSS Versi 21

Indikator pengukuran yang menyatakan suatu instrument yang menyatakan suatu instrument valid atau tidak valid harus sesuai dengan criteria dibawah ini:

1. Jikanilaikoefisienkolerasi

(𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔)𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙padatarafsi gnitifikansi (𝛼 = 0,05),maka butir pernyataan instrumen dinyatakan valid.

2. Jika nilai koefisien kolerasi(𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔)𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔<𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔p ada tarif signitifikasi (𝛼 = 0,05), maka butir pernyataan instrumen dinyatakan tidak valid/guggur.

MenurutSudarmanto(2013:5) Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

r = 𝑛∑𝑋𝑌−∑𝑋∑𝑌 √𝑛 ∑ 𝑋2−(∑ 𝑋)2√𝑛∑𝑌2−(∑𝑌)2 Keterangan:

r : Koefisien Korelasi Product Moment

∑x: Jumlah SkoorItem ∑y:JummlahSkor Total

∑xy: Jumlah Perkalian AntaraSkor Item danSkor Total

n : Banyak nya Subyek

Apabila validitas yang di dapat semakin tinggi, maka tes tersebut akan semakin mengenai sasaran dan semakin menunjukkan apa yang seharusnya ditunjukkan.Pengujian validitas ini dilakukan dengan interval validity, dimana kriteria yang dipakai berasal dari dalam alat tesitusen diri dan

(7)

masing-masing item tiap variable dikorelasi dengan nilai total yang diperoleh dari koefisien korelasi product moment. Apabila koefisien korelasi rendah dan tidak signifikan, maka itemyang bersangkutan gugur. Adapun taraf signifikan yang digunakan adalah 5%.Menurut Sudarmanto(2013:78) dalam memutuskan valid tidaknya item instrumen.Cukup membandingkan nilai hitung r dengan nilai table r.untuk menarik kesimpulan kesimpulan hasil validitas adalah: 1. Jika r xy > rtabel maka butir

pernyataan valid

2. Jika rxy< rtabel maka butir

pernyataan tidak valid.

Tabel 3 uji Validitas Butir

Instrumen Penelitian No Variabel Jumlah butir Item yang valid Item tidak valid 1 Kegiatan pelatihan 36 35 1 2 Kinerja guru 40 38 2 Jumlah 76 73 3

Sumber :Data Primer (diolah), 2019

Pada pengujian validitas pada uji coba angket penelitian untuk variabel kegiatan pelatihan pernyataan yang valid diatas 35 item,sedangkan pernyataan yang tidak valid ada 1 dengan total item 36 item, sedangkan pernyataan variabel kinerja guru yang valid sebanyak 38 item sedangkan pernyataan yang tidak valid sebanyak 2 item pernyataan dengan total item sebnyak 40 item pernyataan.

Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas Kuisioner N o Variabel Koefis ien alpha cronb ach Keteran gan 1 Kegiatan pelatihan 0,950 Reliabel 2 Kinerja guru 0,946 Reliabel Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2019

Tabel 5 Klasifikasi Jawaban

Responden (TCR) Persent ase (%) Kriteria Jawaban 81%-100% Sangaaaat ttTinggi/SangatBaik 61% – 80% Tinggi/Baik 41% – 60% Sedang/CukupBaik 21% – 40% Rendah/TidakBaik 0% – 20% SangatRendah/Sangatt idakBaik

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk menganalisis sejauh mana pengaruh kegiatan pelatihan guru terhadap kinerja guru di SMP Negeri 28 Merangin pada bagian ini akan disajikan dan diuraikan dari masing-masing deskripsi variabel penelitian ini, baik variabel penyebab maupun variabel akibat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan maksudnya untuk memeriksa apakah data yang berasal dari populasi itu normal atau tidak.Pengujian ini dilakukan sebagai suatu persyaratan

(8)

penting yang harus dipenuhi dalam melakukan analisis jalur regresi linier sederhana. Apabila data yang di analisis tidak berasal dari data yang terdistribusi normal, maka analisis regresi tdak dapat dipenuhi, pedoman yang dipakai dalam uji normalitas ini adalah uji kolmogrov smirnovyang ditetapkan pada taraf signifikansi a 0,05 Agus (2013:154) yaitu pada tabel 6:

Tabel 6 Uji Normalitas Variabel X DanY

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X Y

N 20 20

Normal Parametersa,b

Mean 160,4 0 168,8 0 Std. Deviation 16,79 4 11,07 7 Most Extreme Differences Absolute ,286 ,107 Positive ,286 ,071 Negative -,238 -,107 Kolmogorov-Smirnov Z 1,278 ,479

Asymp. Sig. (2-tailed) ,076 ,976

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Data Primer 0lahan 2019 (Di Olah SPSS 21)

Bedasarkan tabel diatas dan dilihat uji normalitas pelatihan guru yaitu sebesar 0,76 sedangkan kinerja guruadalah 0,976 dalamm hal ini jiika nilai sig<0,05(taraf kepercayaan 95% distribusi adalaah tidak normal. Jika nilai sig>0,05(taraf kepercayaan

95% distribusi adalah

normal.Berdasarkan Uji normalitas untuk variabel pelatihan dan kinerja dapat diketahui dari nilai signya

lebih besar dari

tarafnyatayangditettapkanyaitua=0,0 5 dan ujinormalitas ppelatiihan guru sig=0,76 dan kinerja guru sig=0,976 lebih besar dari taraf nyata yaitu

0,05. Jadi disimpulkan bahwa semua variabel berdistribusi normal.

2. Uji Linearitas

Uji lineearitas inii bertujjuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tdk secara signifikan.Uji ini biasa digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linier.Pengujian pada SPSS dengan menggunakan test for linearity pada taraf signifikansi0,05dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang liniier bila signifikansi (linearity) kurang dari 0,05.

Tabel 7 Hasil Uji Linearitas

ANOVA Table S um of Squ ares d f M ean Squ are F S ig. y * x B etwe en Grou ps ( Combi ned) 1 853, 500 1 2 1 54, 458 3 ,2 32 , 06 4 L inearity 1 62,7 89 1 1 62, 789 3 ,4 07 , 10 7 D eviatio n from Linearit y 1 690, 711 1 1 1 53, 701 3 ,2 16 , 06 6 Withi n Groups 3 34,5 00 7 4 7,7 86 Total 2 188, 000 1 9

Sumber :Data Primer, 2019 (Di Olah Dengan SPSS Versi 21)

Berdasakan tabel 7 diatas dapat diketahui bahwa nilai 0,066>0,05 artinya 0,066 lebih besar dari 0,05 signifikansi linearity untuk semua

variabel,baikvariabeldependen

maupun independen besar dari a 0,05.Dengandemikiansemua variabel adalah linier, bearti analisis data

(9)

dengan menggunakan analisis linearitas dapat dilaksanakan.

3. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan dalam penelitian ini tujuannya untuk membuktikan hipotesis mengenai pengaruh kegiatan pelatihan guru terhadap kinerja guru. Perhitungan dalam analisa regresi sederhana dalam penelitian adalah dengan menggunakan program SPSS Versi 21 yang diperoleh hasil analisis yang di sajikan pada tabel 8 sebagai berikut:

Tabel 8 Uji Regresi Sederhana

Coefficientsa Model U nstandardi zed Coefficient s S tanda rdize d Coeffi cients t S ig. B S td. Error B eta 1 ( Con stan t) 1 96,9 57 2 3,36 2 8 ,43 0 , 00 0 x -,174 , 145 -,273 -1,2 03 , 24 5 a. Dependent Variable: y

Tabel 8 berdasarkan hasil perhitungan regresi, maka dapat diperoleh persamaan regresi yaitu berdasarkan nilai constanta besar 96,957, sedangkan nilai pelatihan sebesar -0,174 sehingga dapat ditulis: Y= a+ bx

Y= 96,957-0,174

Persamaan tersebut dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Konstanta sebesar 196,957 mengandung arti bahwa nilai

konsisten variabel kinerja guru adalah sebesar 196,957.

2. Koefisien regresi X sebesar -0,174 menyatakan bahwa setiap pengurangan pelatihan guru sebesar -0,174 berdasarkan pengambilan keputusan dalam uji regresi sederhana.

Selain penjelasan regresi sederhana ini bisa dimulai dengan melihat R- Square dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel independen terhadap variavel dependen bisa mempunyai pengaruh yang substantive seperti pada tabel 9 di bawah ini ;

Tabel 9 Kesimpulan Nilai R Square Model Summary Mod el R R Squa re A djusted R Square S td. Error of the Estimat e 1 273a , , 074 , 023 1 0,607 a. Predictors: (Constant), x

Sumber:Data Primer Olahan 2019 (Di Olah SPSS 21)

Dari tabel 9 dapat diketahui bahwa R Square pada regresi sederhana pada R yang telah menunjukan tingkat hubungan antara independen pelatihan guru (X) dan dependen kinerja guru (Y) yaitu: 0,074 atau mendekati artinya terdapat hubungan agak kuat, R Square dan koefisien determinasi R Square menunjukan besar kontribusi 0,074 atau sebesar 0,74% dari pelatihan guru terhadap kinerja guru.

4.Uji Hipotesis

Dalam uji hipotesis menggunakan uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel

(10)

independen (pelatihanguru). Terhadap variabel dependen ( kinerja guru). Signifikan pengaruh negatif dapat dietiminasi dengan membandingkan t tabel dengan t hitung pada a = 0,05 berikut ini. Perhitungan coeffisien staistik uji tdapat dilihat pada tabel 10 berikut:

Tabel 10 Hasil Pengujian Uji t

Sumbsumber : Data Primer Olahan 2019 (Di Olah SPSS 21)

Bedasarkan hasil pengujian t tabel=1,725 untuk variabel X( pelatihan guru) diperoleh nilai t hitung=-1,203 dengan menggunakan batas signifikan a=0,05 dari hasil tersebut maka kriteria yaitu : t hitung < dari t tabel yang artinya Ha ditolak Ho diterima. Dengan demikian hipotesis uji t variabel X ( pelatihan guru) memiliki pengaruh negatif terhadapvariabel Y ( kinerja guru). Jadi dapat disimpulkan bahwa indikator pelatihan guru berpengaruh negatif terhadap kinerja guru.

Didalam penelitian ini mengungkapkan seberapa besar

pengaruh kegiatan pelatihan guru terhadap kinerja guru di SMP Negeri 28 Merangin. Berdasarkan analisis yang dilakukan maka dapat diketahui bahwa kegiatan pelatihan guru sangat berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru SMP Negeri 28 Merangin. Bentuk prsamaan regresi sederhana dengan Y=-96,957-0,174X, dari regresi sederhana ini dapat dijelas bahwa kegiatanpelatihangurusangattttt berpengaruh terhadap kinerja guru secara langsung sebesar 0,74 atau -0,74% maka dari itu pelatihan guru berpengaruh negatif terhadap kinerja guru.

Pelatihan guru yaitu pada hakikatnya manusia adalah sebagai mahluk individu tetapi juga makhluk sosial, tentu manusia di tuntut adanya saling berhubungan atau sesamanya didalam kehidupan menurut Slamet Wahyu (2012:8), kinerja yang baik adalah seseorang guru yang propesional akan memiliki pengetahuan dan kemampuan propesi. Dengan meningkatkan pelatihan guru diharapkan dapat meminalisir pada prilaku kinerja guru SMP Negeri 28 Merangin .

Pada penelitian relevan, Murniati (2016) dengan judul pengaruh pendidikan pelatihan terhadap kinerja guru di SMK Negeri1 Bungoro kabupaten Pangkep.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pendidikan dan pelatihan,tingkat kinerja guru dan pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja guru di SMK Negeri 1

bungoro kabupaten

pangkep.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang

Coefficientsa M o d el Unstandardize d Coefficients Standardized Coefficients T Sig . B Std. Erro r Beta 1 (Constant) 196,957 23,3 62 8,43 0 ,00 0 X -,174 ,145 -,273 -1,20 3 ,24 5 a. Dependent Variable: y

(11)

menunjukan hubungan yang bersifat sebab akibat. Populasi penelitian ini sebanyak 105 orang dan sampel sebanyak 57 orang sebagai responden dengan teknik pengambilan sampel dilakukan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendidikan dan pelatihan di SMK Negeri 1 bungoro kabupaten pangkep dalam ketagori sangat baik ditinjau dari segi indikator reaksi, pembelajaran ( pengetahuan )prilaku dan hasil pelatihan. Untuk kinerja guru SMK Negeri 1 bungoro kebuten pangkep termasuk ketagori sangat tinggi ditinjau dari segi indikator berdasarkan analisis ini maka dinyatakan adanya hubungan pelatihanGuru merupakan ujung tombak dalam upaya peningkatan kualitaslayanan danhasil pendidikan. Dalam berbagai kasus, kualitas sistem pendidikan secara keseluruhan berkaitan dengan kualitasguru. Untuk itu, peningkatan kualitas pendidikan harus dilakukan melalui upaya peningkatan kualitas guru. Berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas guru, salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan atau kinerja guru adalah dengan mengikut sertakan guru dalam kegiatan pelatihan.Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa pelatihan sangat penting bagi seorang guru supaya pada kegiatan mengajarnya banyak hal atau gaya dan teknik mengajarnya jauh lebih baik dan tidak akan membosankan perserta didiknya.

PENUTUP

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh darivariabel dari kegiatan pelatihan guru terhadap kinerja guru di SMP Negeri 28 Merangin.Dari deskriptif data penelitian yang telah diajukan, maka dari yang dianalisa data yang dilaksanakan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,maka dapat disimpulkan dari beberapa penelitian ini adalah berdasarkan hasil dari analisis kegiatan pelatihan guru terhadap kinerja guru yangtelah sudah diurai daribab sebelumnya, dimana terdapat variabel independen kelompok kegiatan pelatihan guru berpengaruh negatif terhadap kinerja guru.Jadi bisa disimpulkan bahwa indikator kegiatan pelatihan guru semakin membaik yang akan meningkatkan kinerja guru SMP Negeri 28 Merangin.

Berdasarkan kesimpulan tentang pengaruh kegiatan pelatihan guru terhadap kinerja guru di SMP Negeri 28 Merangin yang telah tercantum diatas, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Berdasarkan pengujian yang dilakukan bahwa kegiatan pelatihan guru terhadap kinerja guru SMP Negeri 28 Merangin maka di harapkan kepada guru SMP Negeri 28 Merangin agar tetap mempertahankan dan mampu meningkatkan kerja sama dalam kegiatan pelatihan guru sehinggga bisa memberikan dampak positif bagi SMP Negeri 28 Merangin.

2. Bagi guru, pada hasil penelitian ini merupakan hal yang sangat

(12)

penting untuk bisa meningkatkan kualitas kegiatan pelatihan guru. 3. Bagi lembaga sekolah SMP

Negeri 28 Merangin dari hasil penelitian ini bisa menjadi acuan untuk meningkatkan kegiatan pelatihan guru di SMP Negeri 28 Merangin agar menjadi lebih baik lagi.

4. Bagi pembaca dari hasil analisis penelitian ini dapat memberikan informasi bagi guru-guru SMP Negeri 28 Merangin untuk terus memperhatikan kinerja guru dan dapat terus mengarahkan untuk bisa menjadi guru yang lebih baik lagi.

Ucapan Terimakasih

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Kepala Sekolah

SMP

NEGERI 28 MERANGIN

dan

STKIP YPM Bangko, karena atas dukungannya penulis dapat menyelesaikan jurnal ini.

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong Micheal. 1990 . Manajemen sumber daya manusia.Jakarta :PT. Elekmedia Komputindo

Arikunto .2006. Prosedur Penelitian Jakarta: AnggotaIKAPI No.112/DKI/90

Anwar prabu, M,.2007, Evaluasi Kinerja SDM, Bandung Rafika Aditama.

Agustini. 2012, pengaruh pelatihan terhadap kinerja guru di MTS N 2 Kecematan Kendiri .

Agus.2013,StatistikaTerapan jakarta:PT.ElexMedia

Komputindo Kelompok

Gramedia, Anggota IKAPI.

Atika .2013 pengaruh pendidikan dan pelatihan (DIKLAT)terhadap kinerja guru di SMK N Dumai. Anugrah tentang pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja

guru SMA X kota bandung . Dedeh Sofia Hasanah. 1990

pengaruh pendidikan dan pelatihan kepemimpinan guru dan iklim kinerja guru di sekilah dasar kec. Babakan Cikao Purwakarta.

Edwin Blifpo .2010 training is the act of increasing the knowledge and skil of an employee for doing a pitucular job. Bandung :anggota ikatan indonesia (IKAPI)

Flppo, Edwin B.,1990 Personnel management, New york:McGraw Hill book company inc.

Gibson, James L. 1996 .Organisasi dan manajemen : perilaku, struktur, proses. Jakarta :erlang Giddens, A. 1984. The constitution

of society. Outline of the theory Of structuration, cambridge:polity press

Hamzah B.Uno Nina Lamatenggo 2016. Tugas guru dalam pembelajran : aspek yang mempengaruhi Jakarta: PT Bumi Askara.

Mahmud.2011 metote penelitian pendidikan Bandung : Anggota IKAPI Cabang Jabar.

Mikha Agus Widyanto. 2013. Statistika Terapan Jakarta : kelompok anggota Ikapi.

Owens. 2012 penilaian terhadap penilaian kinerja guru jakarta: PT pustaka karya

Poltak .2018 tentang manajemen

sumber daya manusia

membangun tim kerja yang solid untuk membangun kerja jakarta:PT. Bumi Askara.

(13)

Prawira sentono.2014 faktor yang mempengaruhi kinerja.Jakarta: PT. Prestasi Pustaka karya

Ridwan 2009 Metode Teknik & Menyusun Proposal Penelitian Bandung : ALFABETA.

Gambar

Tabel  4  Hasil  Uji    Reliabilitas  Kuisioner  N o    Variabel  Koefisien  alpha  cronb ach  Keterangan  1  Kegiatan  pelatihan   0,950  Reliabel  2  Kinerja  guru   0,946  Reliabel  Sumber : Hasil Pengolahan Data  SPSS Versi 21, 2019
Tabel 6 Uji Normalitas Variabel X  DanY
Tabel 10 Hasil Pengujian Uji t

Referensi

Dokumen terkait

• Jumlah tulangan tarik terpasang pada suatu pondasi telapak harus diperhatikan besarnya, dengan luas minimum tulangan tarik dalam arah bentang yang ditinjau harus memenuhi

Pendidikan keagamaan merupakan pondasi yang kokoh dan sangat penting keberadaannya, dan jika hal itu tertanam serta terpatri dalam setiap insan sejak dini, hal ini merupakaan

Berdasarkan data nilai calon karyawa, bobot kriteria, dan type kriteria pada tahap 1 tes diferensial maka setelah dilakukan proses perhitungan sesuai dengan tahap metode

Perbedaan nilai ini dipengaruh oleh viskositas, dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa air gambut memiliki nilai viskositas kinematik yang lebih rendah dari pada air,

memperhatikan lagi keadaan koleksi agar perpustakaan SD Negeri 23 Painan utara dapat dimanfaatkan sebagai pusat sumber belajar. Hal ini sama seperti penelitian

· Hospital Sterilization · Hospital Washing Machines · Hospital Washing Machines · Hospital Food Service Equipment · Hospital Environment Services · Hospital Material Supplies

Objektif kajian ini adalah untuk mengkaji latar belakang usahawan bumiputera, ciri-ciri usahawan bumputera, dorongan kepada usahawan bumiputera yang terlibat

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan waktu tunggu yang bermakna antara peresepan elektronik dengan peresepan konvensional (p=0.000), tidak