• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL KANGAROO MOTHER CARE DIII KEPERAWATAN. Dosen Pengampu : 1. Rini Ernawati,M.Kes 2. Ns. Tri Wijayanti M.Kep

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL KANGAROO MOTHER CARE DIII KEPERAWATAN. Dosen Pengampu : 1. Rini Ernawati,M.Kes 2. Ns. Tri Wijayanti M.Kep"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

MODUL KANGAROO

MOTHER CARE

DIII KEPERAWATAN

MODUL KANGAROO

MOTHER CARE

DIII KEPERAWATAN

Dosen Pengampu :

1. Rini Ernawati,M.Kes

2. Ns. Tri Wijayanti M.Kep

(3)

SEKAPUR SIRIH

Assamua’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur kita sampaikan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala semoga kita dalam menjalankan amanah masing-masing senantiasa mendapat rahmat dan ridhonya, sholawat dan salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Solallahualaihi wassalam.

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur memiliki Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi, Fakultas Sains Tekhnologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora serta Fakultas Pendidikan. Dalam memenuhi kebutuhan pembelajaran UMKT mempunyai Laboratorium Terpadu untuk menunjang pelaksanaan tridama perguruan tinggi, yang khususnya memfasilitasi pembelajaran keahlian mahasiswa melalui praktikum, penelitian dan pengabdian masyarakat. Laboratorium terpadu Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur senantiasa mengikuti perkembangan issue terkini/up date tentang ilmu pengetahuan yang dipelajari dan memfasilitasi kegiatan pembelajaran praktikum sebaik mungkin melalui upaya menyiapkan laboran, alat-alat dan bahan serta panduan praktikum sesuai dengan kebutuhan pada setiap kelompok keilmuan.

(4)

Pembelajaran praktikum membutuhkan Panduan Praktikum / modul

agar praktikum dapat dilakukan dengan tepat, efektif dan efisien.

Modul ini secara prinsip berisi tentang acuan baku bagi Dosen dan

Mahasiswa

dalam

melaksanakan

praktikum

di

laboratorium

Univeristas Muhammadiyah Kalimantan Timur. Dengan adanya

Panduan Praktikum di Laboratorium Univeristas Muhammadiyah

Kalimantan Timur ini diharapkan mahasiswa dapat melakukan

kegiatan praktikum dengan baik dan benar.

Akhir kata saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh

pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Panduan Praktikum

/ modul di Laboratorium Univeristas Muhammadiyah Kalimantan

Timur.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Kepala Laboratorium UMKT

Rini Ernawati .,S.Pd M.Kes

NIDN. 1102096902

(5)

VISI

• Visi Prodi DIII Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur “Pada tahun 2037, Program Studi Diploma III di Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur menjadi program studi islami berbasis teknologi informasi yang menghasilkan lulusan tenaga keperawatan yang kompetitif unggul di bidang kegawatdaruratan dan berkontribusi terhadap masalah sosial dan lingkungan”. Pernyataan ini di dukung dengan filosofi Prodi yaitu :

• “Berkarekter, Berwawasan , dan Berkemajuan “ yang memiliki makna sebagai berikut :

1. Berkarakter : Berkarakter bermakna kejujuran, komitmen kepada kebenaran, respek terhadap sesama dan orang tua, memiliki daya juang, dan kelembutan terhadap sesama manusia, serta bersikap adil.

2. Berwawasan : Berwawasan bermakna mampu melihat masalah dari aspek mikro dan makro, serta memiliki pemahaman terhadap relasi antar bangsa.

3. Berkemajuan : Berkemajuan bermakna modernitas, menguasaii dan mampu menerapkan teknologi informasi, pada bidang kesehatan terutama dalam bidang keperawatan dalam hal ini keperawatan gawat darurat dan bencana.

(6)

MISI

• Misi Program Studi :

• Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur mengemban misi : 1. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan vokasional yang berkualitas,

unggul dalam keperawatan gawat darurat dan bencana, berwawasan global dan berlandaskan nilai – nilai islami.

2. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang inovatif, dengan memanfaatkan teknologi informasi sehingga mendorong interaksi akademik yang dapat meningkatkan mutu lulusan.

3. Meningkatkan pelaksanaan penelitian dalam bidang keperawatan yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan umat.

4. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berbasis pada pemeahan permasalahan sosial dan lingkungan di masyarakat

(7)

MISI

5. Meningkatkan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat daalam bentuk pendidikan dan pelayanan kesehatan.

6. Melaksanakan kemitraan / kerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan instansi pendidikan, Rumah sakit pemerintah, Rumah sakit swasta, dan instansi pelayanan kesehatan baik dalam maupun luar negeri.

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT atas limpahan karunia dan kesehatan-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Modul Kangaroo Mother Care. Shalawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada Junjungan sebagai Rahmat sekalian alam yaitu baginda Rasulullah Muhammad SAW.M

Modul ini disusun untuk membantu dan menuntun mahasiswa dalam melakukan praktik pembelajaran di laboratorium kampus, agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien khususnya mata kuliah keperawatan m Maternitas.Semoga modul ini bisa bermanfaat untuk penyusun maupun yang membacanya

Kami ucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang yang terlibat dalam penyusunan modul ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan modul ini masih ada kekurangan dan kelemahan, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun, sangat kami harapkan untuk memperbaiki penulisan berikutnya.

Samarinda, …….. 2019

(9)

DAFTAR ISI

• SEKAPUR SIRIH 3

• VISI PRODI DIII KEPERAWATAN 5

• MISI PRODI DIII KEPERAWATAN 6

• KATA PENGANTAR 8

• DAFTAR ISI 9

• TATA TERTIB PRAKTIK LABORATORIUM 10

• PEMINJAMAN DAN PENGGUNAAN ALAT DI LABORATORIUM 13

• PENGGUNAAN LABORATORIUM 15

• PENDAHULUAN 17

• Latar Belakang 17

• Pengertian 21

• Perawatan Metode Kanguru 22

• Manfaat Perawatan Kanguru 24

• Pemberian ASI pada Metode Kanguru 27

• STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KANGGURU MOTHER CARE 29

• SOAL 36

• JAWABAN 37

(10)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

Jl. Ir. H. Juanda No.15 Samarinda, Kampus 1 UMKT

Telp. (0541) 748511, Kode Wilayah 75124 Website : www.umkt.ac.id

TATA TERTIB PRAKTIK LABORATORIUM

A. KEWAJIBAN

1. Mahasiswa wajib mengontrak laboratorium dan mengisi silarium untuk peminjaman alat yang akan digunakan ketika praktikum

2. Mengisi Silarium dilakukan maksimal 3 hari sebelum kegiatan praktikum dimulai

3. Setiap mahasiswa yang akan praktik harus memasuki laboratorium 15 menit sebelum praktik.

4. Mahasiswa selama praktik harus menggunakan APD sesuai dengan per- Laboratorium yang berlaku.

5. Mahasiswa wajib mengisi absensi ( daftar hadir )

6. Mahasiswa memperhatikan materi simulasi / praktek yang diberikan oleh dosen pembimbing

7. Mahasiswa wajib mengisi log book pada saat sebelum dan sesudah menggunakan alat ketika praktikum

8. Menjaga keamanan, kebersihan dan ketenangan selama dan sesudah praktik di laboratorium

(11)

B. HAK

1. Mahasiswa melakukan praktik laboratorium sesuai jadwal yang ditentukan

2. Jika diluar jadwal mahasiswa harus melapor kepada petugas laboratorium 1 hari sebelum praktik dan mengisi peminjaman lab serta alat.

3. Mahasiswa berhak mendapatkan materi dari dosen pembimbing

4. Mahasiswa berhak meminjam dan memakai alat laboratorium untuk kepentingan praktek belajar lapangan / magang sesuai ketentuan yang ada.

C. LARANGAN

1. Menggunakan sepatu didalam ruangan laboratorium

2. Makan, minum dan merokok selama kegiatan praktikum berlangsung 3. Duduk / berbaring di laboratorium

4. Membuat keributan dan membuang sampah sembarangan 5. Melanggar tata tertib laboratorium yang ada

(12)

D. SANKSI

1. Mahasiswa/i yang melanggar kewajiban dan larangan diatas berhak dikeluarkan dari laboratorium oleh dosen pembimbing

2. Apabila alat yang digunakan /dipinjam rusak, pecah, hilang maka mahasiswa/i yang bersangkutan harus mengganti dengan jenis alat dan jumlah yang sama sesuai batas waktu yang ditentukan

3. Keterlambatan dalam pengembalian alat yang dipinjam akan kena denda SBB: Instrument alat Rp.10.000/ alat/hari

(13)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR Jl. Ir. H. Juanda No.15 Samarinda, Kampus 1 UMKT

Telp. (0541) 748511, Kode Wilayah 75124 Website : www.umkt.ac.id

Kode :

LU/PM/LAB.02 PROSEDUR

PENCAPAIAN STANDAR KINERJA PEMINJAMAN DAN PENGGUNAAN ALAT

LABORATORIUM Revisi : 00 Tgl Berlaku: 26 Desember 2017 Halaman :

BAGAN ALUR PEMINJAMAN DAN

PENGGUNAAN ALAT DI LABORATORIUM

LABORAN

1. Menyetujui pengajuan peminjaman alat yang diajukan

oleh mahasiswa

2. laboran mengecek kesiapan kelayakan alat kemudian

Laboran menyerahkan alat kepada ketua /kelompok

mahasiswa Dosen penanggung jawab mengisi berita

acara praktikum

PROSES

MULAI

MAHASISWA

Mengajukan peminjaman peralatan yang akan digunakan

menggunakan silarium

(14)

DOSEN dan MAHASISWA

1. Dosen dan Mahasiswa menggunakan alat untuk kegiatan

praktikum

2. Mahasiswa membersihkan alat yang sudah digunakan

dan mengembalikan kepada laboran

PELAKSANAAN

SELESAI

LABORAN

Laboran mengecek kelengkapan dan kondisi alat yang sudah

selesai digunakan

(15)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

Jl. Ir. H. Juanda No.15 Samarinda, Kampus 1 UMKT

Telp. (0541) 748511, Kode Wilayah 75124 Website : www.umkt.ac.id Kode :

LU/PM/LAB.01 PROSEDUR

PENCAPAIAN STANDAR PENGGUNAAN LABORATORIUM Revisi : 00 Tgl Berlaku: 26 Desember 2017 Halaman :

BAGAN ALUR PENGGUNAAN LABORATORIUM

Ka Prodi Ketuaprodimenyampaikanjadwalpembelajaranpraktikum Lab kepadamasing-masingdosendanmahasiswa PROSES PROSES Ka.UPT Laboratorium

1. UPT Laboratorium menerimajadwallaboratorium yang telahdiajukansertaberkoordinasi dengan Laboran untuk penggunaan Laboratorium.

2. UPT

Laboratoriummenyusunjadwalpraktiksesuaijenislaboratorium

yang dibutuhkan,danjadwal yang

telahdisusundiserahkankepadakaprodi/ Koord lab/ koordmatakuliah

KONTRAK DOSEN MATA KULIAH

Ketua Prodi / Koordinatormatakuliah/ koord Lab membuat perencanaan penggunaanjadwalpraktikum Laboratorium persemester danmengajukankepadaUPT Laboratorium

(16)

Laboran, Dosen dan Mahasiswa 1. Laboranmenyusunjadwalpraktikdisetiapruanglabortoriumse suaidenganjenispraktikum 2. Laboranmemberikanpelayananuntukpembelajaranpraktiku msesuaijadwal 3. MahasiswadanDosenMelakukanPraktikum Di Laboratorium Sesuaidenganjadwalpraktik PELAKSANAAN SELESAI Laboran Laboranmengecekkondisialatdanruangansetelahpraktikumselesai

(17)

PENDAHULUAN

• Latar Belakang

• Perawatan Metode Kanguru (PMK) pertama kali diperkenalkan oleh Ray dan Martinez di Bogota, Columbia pada tahun 1979 sebagai cara alternatif perawatan BBLR ditengah tingginya angka BBLR dan terbatasnya fasilitas kesehatan yang ada. Metode ini meniru binatang berkantung kanguru yang bayinya lahir memang sangat prematur, dan setelah lahir disimpan di kantung perut ibunya untuk mencegah kedinginan sekaligus mendapatkan makanan berupa air susu induknya.

(18)

Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan alternatif pengganti incubator dalam perawatan BBLR, dengan beberapa kelebihan antara lain: merupakan cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu adanya kontak kulit bayi ke kulit ibu, dimana tubuh ibu akan menjadi thermoregulator bagi bayinya, sehingga bayi mendapatkan kehangatan (menghindari bayi dari hipotermia), PMK memudahkan pemberian ASI, perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih sayang. PMK dapat menurunkan kejadian infeksi, penyakit berat, masalah menyusui dan ketidakpuasan ibu serta meningkatnya hubungan antara ibu dan bayi serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi.

(19)

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

• Setelah diberikan pembelajaran selama 1 x 170

menit, mahasiswa Diploma III Keperawatan

semester

4

mampu

mempraktikan

cara

(20)

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Menjelaskan pengertian kangaroo mother care

Menjelaskan metode kangaroo mother care

Menjelaskan manfaat kangaroo mother care

Menjelaskan cara pemberian Asi pada kangaroo mother

care

Memberikan contoh untuk melakukan kangaroo mother

care

(21)

PENGERTIAN

Perawatan kangguru atau perawatan ibu kanguru ( KMC ), kadang-kadang disebut kontak kulit-ke-kulit , adalah teknik perawatan bayi baru lahir di mana bayi dijaga dari dada ke dada dan dari kulit ke kulit dengan orang tua, biasanya ibu mereka (kadang-kadang mereka ayah).

Ini paling sering digunakan untuk bayi prematur dengan berat badan lahir rendah, yang lebih cenderung menderita hipotermia , sementara dirawat di unit neonatal untuk menjaga bayi hangat dan mendukung menyusui dini

(22)

METODE KANGAROO MOTHER CARE

1. Intermiten :

Bayi dengan penyakit

atau kondisi yang berat

membutuhkan perawatan intensif dan khusus di ruang rawat

neonatologi, bahkan mungkin memerlukan bantuan alat. Bayi

dengan kondisi ini, KMC tidak diberikan sepanjang waktu

tetapi hanya dilakukan jika ibu mengunjungi bayinya yang

masih berada dalam perawatan di inkubator. KMC dilakukan

dengan durasi minimal satu jam, secara terus-menerus per

hari. Setelah bayi lebih stabil, bayi dengan KMC intermiten

dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani KMC

kontinu.

(23)

2. Kontinu :

Pada KMC kontinu, kondisi bayi harus dalam keadaan stabil, dan bayi harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen. Kemampuan untuk minum (seperti menghisap dan menelan) bukan merupakan persyaratan utama, karena KMC sudah dapat dimulai meskipun

pemberian minumnya dengan

menggunakan pipa lambung. Dengan melakukan KMC, pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya sehingga meningkatkan asupan ASI.

(24)

MANFAAT KANGAROO MOTHER CARE

1.

Membantu Bayi Beradaptasi. Bayi baru lahir memiliki masalah

umum suhu tubuh rendah. Karena suhu tubuh sama dengan rahim,

bayi akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan

pascakelahiran.

2.

Meningkatkan Perkembangan Mental Bayi. Bayi prematur

yang menerima perawatan kangguru memiliki fungsi otak lebih

baik pada usia 15 tahun, sebanding dengan remaja yang saat lahir

dimasukkan dalam inkubator ungkap sebuah studi Kanada.

Perawatan kangguru menstabilkan detak jantung, oksigenasi, dan

meningkatkan kualitas tidur, sehingga otak lebih mampu

berkembang.

3.

Mendorong Berat Badan yang Sehat. Satu tinjauan Cochrane

Library menyimpulkan bahwa kontak kulit ke kulit secara dramatis

meningkatkan penambahan berat badan bayi baru lahir. "Ketika

bayi hangat, mereka tidak perlu menggunakan energi mereka untuk

mengatur suhu tubuh mereka. Sebagai gantinya energi akan

(25)

4.

Membuat Menyusui Lebih Mudah. Bayi baru lahir secara

alamiah memiliki penciuman yang sensitif sehingga posisi

kangguru membantu bayi mencari puting susu dan mulai

menyusui. Koordinator klinis persalinan dan persalinan di Rumah

Sakit

Mount

Sinai

Katie

Dunning

mengatakan

ibu

yang

mempraktekkan

perawatan

bayi

kangguru

lebih

mungkin

menyusui secara eksklusif

5.

Mendorong Detak Jantung dan Peranapasan yang Sehat. Bayi

dengan gangguan pernapasan yang menjalani perawatan kangguru

lega

dalam

waktu

48

jam

tanpa

respirator.

Satu

studi

menyimpulkan bahwa detak jantung untuk bayi yang diberi

perawatan kangguru lebih teratur daripada bayi yang tidak diberi

perawatan ini.

6.

Meningkatkan Kekebalan Tubuh. Bayi prematur memiliki

sistem kekebalan tubuh buruk sehingga rentan terhadap alergi,

infeksi, masalah makan. Kontak awal kulit dengan kulit secara

dramatis mengurangi masalah ini.

7.

Meningkatkan Pasokan ASI. Saat ibu dan bayi bersama, hormon

pengatur

keseimbangan

laktasi

seimbang

sehingga

ibu

menghasilkan lebih banyak susu.

(26)

8. Mengurangi Stres dan Nyeri Bayi. Hanya 10 menit kontak kulit ke kulit mengurangi kadar hormon stres kortisol bayi, dan meningkatkan kadar "hormon bahagia" oksitosin. Bayi akan merasa tenang dan aman. Penelitian dalam AACN Clinical Issues, menunjukkan bahwa ketika bayi prematur yang digendong dengan metode kangguru memiliki tingkat ketahanan akan nyeri yang lebih tinggi.

9. Membantu Bayi Tidur Lebih Baik. Stres yang berkurang membuat tidur lebih baik. Bayi prematur yang digendong dari kulit ke kulit tidur lebih nyenyak dan terbangun lebih jarang daripada ketika tidur di inkubator.

10. Meningkatkan Ikatan dengan Ayah. Sejak dalam rahim bayi telah mengenali suara ayah mereka. Sehingga kontak kulit ke kulit dengan ayah menenangkan bayi dan membantu terbentuknya ikatan dengan ayah.

11. Mencegah Depresi Postpartum. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa perawatan kangguru mengurangi depresi pascapersalinan. Plus, oksitosin yang dilepaskan dari perawatan kulit ke kulit mengurangi kecemasan ibu dan meningkatkan keterikatan, yang selanjutnya mengurangi risiko baby blues.

(27)

CARA PEMBERIAN ASI PADA KANGAROO

MOTHER CARE

A. Cara memegang atau memposisikan bayi:

1. Peluk kepala dan tubuh bayi dalam posisi lurus 2. Arahkan muka bayi ke puting payudara ibu

3. Ibu memeluk tubuh bayi, bayi merapat ke tubuh ibunya

4. Peluklah seluruh tubuh bayi, tidak hanya bagian leher dan bahu

B. Cara melekatkan bayi:

1. Sentuhkan puting payudara ibu ke mulut bayi 2. Tunggulah sampai bayi membuka lebar

mulutnya

3. Segerah arahkan puting dan payudara ibu ke dalam mulut bayi

(28)

C. Tanda-tanda posisi dan pelekatan yang benar 1. Dagu bayi menempel ke dada ibu

2. Mulut bayi terbuka lebar

3. Bibir bawah bayi terposisi melipat ke luar

4. Daerah areola payudara bagian atas lebih terlihat daripadaareola payudara bagian bawah

5. Bayi menghisap dengan lambat dan dalam, terkadangberhenti.

(29)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

Jl. Ir. H. Juanda No.15 Samarinda, Kampus 1 UMKT

Telp. (0541) 748511, Kode Wilayah 75124 Website : www.umkt.ac.id

Kode :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KANGGURU MOTHER CARE

Revisi : 00 Tgl Berlaku: 26 Desember 2017 Halaman : Tujuanumum

Mahasiswa mampu melakukan perawatan metode kanguru dengan benar

Tujuan khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:

1. Menstabilkan denyut jantung pada pernafasan dan saturasi oksigen bayi 2. Memberikan kehangatan pada bayi

3. Mengurangi tangisan bayi dan meningkatkan kebutuhan kalori 4. Mempercepat peningkatan berat badan dan perkembangan otak

Pengertian

Kangguru Mother Care (KMC) atau perawatan metode kangguru (PMK) adalah kontak kulit antara ibu dan bayi secara dini, terus menerus serta dikombinasikan dengan pemberian ASI eksklusif. (Maryunani,2013).

(30)

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket. Pengkajian

1 Kaji keadaan umum bayi

2 Kaji tanda-tanda vital bayi suhu, nadi dan pernafasan 3 Kaji BB bayi, LK bayi, dan PB

4 Kaji kelainan atau penyakit pada bayi 5 Kaji kesiapan ibu dan bayi

6 Kaji kesiapan perawat

7 Diagnosa keperawatan yang sesuai: •

(31)

Fase pre interaksi 8 Mencuci tangan 9 Mempersiapkan alat • Thermometer • Stetoscop • Jam tangan • Gendongan bayi (KMC) • Topi dan kaos kaki bayi • Midline

• Timbangan bayi Fase Orientasi

10 Memberi salam dan menyapa nama ibu

11 Memperkenalkan diri

12 Melakukan kontrak

13 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

14 Menanyakan kesediaan ibu untuk dilakukan tindakan

(32)

Fase Kerja

16 Mengajarkan ibu dan keluarga teknik mencuci tangan yang benar

17 Gunakan sarung tangan

18 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik

19 Jaga privasi: tutup pintu dan jendela/pasang sampiran 20 Mengukur tanda-tanda vital suhu, nadi, dan pernafasan

21 Selanjutnya mengukur antropometri BB, LK, Lila dan Lingkar abdomen/ perut

22 Buka pakaian atas ibu atau ayah untuk memfasilitasi terjadi nya kontak kulit dengan kulit

23 Buka pakaian bayi kecuali popok

(33)

25 Ibu memegang gendongan dengan kedua tangan perawat memasukkan bayi dalam gendongan

26 Saat ibu berdiri atau duduk,Posisikan bayi tegak / vertical mendekap ibu, kepalanya miring ke kiri atau ke kanan

27 Bila ibu berbaring, Posisi bayi tengkurap miring mendekap ibu, kepala miring ke kiri atau ke kanan. Posisi miring kepala bayi sesuai dengan arah miring ibu ke kiri atau ke kanan

28 Letakkan bayi diantara payudara ibu, perawat mengikat tali bagian pinggang ke belakang lalu tarik ke depan

29 Bagian atas naikkan ke bahu yang di samping kiri ikat melalui bawah ketiak ibu

30 Bayi dijaga terus menerus dengan posisi yang sama oleh ibu dan ayah

31 Setelah itu pakaikan pakaian ayah atau ibu untuk memakai pakaian bagian atas

(34)

Fase Terminasi

32 Membaca hamdalah

33 Merapikan bayi dan memberikan posisi yang nyaman

34 Mengevaluasi respon klien

35 Memberi reinforcement positif

36 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

37 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca

doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau,

sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak

meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.

38 Kumpulkan dan bersihkan alat-alat

(35)

Evaluasi

40 Pantau kondisi bayi mencakup tanda- tanda vital 41 Identifikasi tanda-tanda bahaya yang menetap

Dan lakukan tindakan sesuai masalah yang ditemukan

42 Sebelum bayi pulang ukur tanda-tanda vital bayi BB, PB, dan Lk bayi dan kemudian mencatat hasilnya di lembar observasi Bayi dalam PMK (perawatan metode kangguru)

Dokumentasi

43 Catat hari, tanggal dan waktu tindakan keperawatan 44 Catat tanda-tanda vital bayi setelah dilakukan tindakan

Keterangan : Tidak = 0 Ya = 1 Evaluasi Diri/Penguji ... ... ... ... ...

Jumlah nilai yang didapat Nilai Akhir = X 100

Jumlah keseluruhan poin yang dinilai

Pembimbing/Penguji (……….)

(36)

SOAL

1. Persyaratan apa saja yang dibutuhkan untuk perawatan metode kangaroo mother care?

2. Kapan perawatan kangaroo mother care bisa dimulai? 3. Berapa lama penggunaan metode mother care?

4. Apa saja tindakan-tindakan dalam perawatan metode kangaroo mother care berdasarkan WHO?

(37)

JAWABAN

1. Persyaratan yang dibutuhkan adalah :

a. Kesiapan ibu dan bayi: secara fisik dan mental ibu telah sanggup dan bayi telah melewati masa krisis

b. Kesiapan institusi, menyangkut baik secara nasional maupun lokal dan didukung tenaga yang mempunyai keterampilan.

2. Kangaroo mother care bisa dimulai ketika :

a. Late kangaroo care, dimulai setelah bayi melalui fase perawatan intensif. Pernafasan sudah stabil dan bernafas spontan. Perawatan dimulai beberapa hari atau minggu setelah lahir.

b. Intermediate kangaroo care, dimulai setelah bayi melalui perawatan intensif sekitar 7 hari setelah lahir. Bayi-bayi ini dapat tetap mendapat terapi oksigen karena kadang-kadang apne dan bradikardi. Bayi dengan ventilator yang belum stabil juga termasuk dalam grup ini.

(38)

c. Early kangaroo care, dilakukan pada bayi yang sudah stabil dan MK dimulai sesegera mungkin setelah kondisi bayi stabil. Metoda kanguru dapat dilakukan pada hari pertama ataupun 1 sampai 6 jam pertama setelah lahir.

d. Very early kangaroo care, dimulai saat bayi diberikan pada ibunya pada menit pertama sampai 90 menit pertama setelah lahir. Di rumah sakit yang perlengkapan perawatan BBLR tidak ada untuk periode stabilisasi awal, ibu yang melahirkan dengan posisi semi jongkok yang disokong, didudukkan dengan kaki yang menyilang, angkat bayinya dan pelukkan. Jika ibu melahirkan denganposisi berbaring, bayi ditempatkan telungkup dekat dengan payudaranya.

3. Lama penggunaan metode mother care : Lama bayi dalam posisi

kanguru bila mungkin dua puluh empat jam terus menerus. Apabila ibu tidak sempat, tugas sementara diganti oleh orang lain (suami, nenek, bibi atau anggota keluarga yang lain). Bayi yang dirawat di neonatal intensive care unit (NICU), MK dilakukan secara bertahap misalnya selama satu jam (agar tidak mengganggu waktu istirahat bayi) sebelum terus menerus selama 24 jam.

(39)

4. Tindakan-tindakan kangaroo mother care yang direkomendasikan WHO :

a. Bayi prematur dengan kondisi stabil diletakkan segera dalam posisi skin-to-skin (kontak kulit) pada dada ibu

b. Dilakukan terus-menerus dan selama mungkin c. Disusui secara ekslusif atau diberi ASI

d. Dipulangkan dari rumah sakit lebih awal setelah melakukan KMC di rumah sakit dalam pengawasan

e. Meneruskan KMC di rumah, dengan dukungan keluarga dan evaluasi dari tenaga medis

5. Keuntungan perawatan metode kangaroo mother care :

a. Denyut jantung, pernapasan, dan suhu tubuh bayi lebih stabil b. Pola tidur bayi lebih baik

c. Ketika bangun, bayi lebih awas dan responsif, serta lebih tidak rewel d. Angka kematian akibat lahir prematur lebih rendah

e. Mengurangi risiko penyakit berat dan infeksi f. Mengurangi lama perawatan di rumah sakit g. Membangun ikatan antara ibu dan bayi

h. Membantu proses menyusui eksklusif, memperlama durasi menyusui, dan menambah jumlah ASI perah

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Buku Indonesia Menyusui,Bernie Endyarni 2015, Ikatan Dokter Anak Indonesia,

http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/perawatan-metode-kanguru-pmk-meningkatkan-pemberian-asi

Mengenal Bayi Lahir Prematur dan Perawatan Kangaroo Mother Care 26 May 2019. dr. Adelina Haryono

Sehatq.com/artikel/kangaroo-mother-care-perawatan-bayi-lahir-prematur Mengenal Cara dan Manfaat Perawatan Metode Kanguru Bagi Bayi oleh :

Dinda Silviana Dewi - 16 Januari 2020

https://tirto.id/mengenal-cara-dan-manfaat-perawatan-metode-kanguru-bagi-bayi-es3l

(41)

Referensi

Dokumen terkait