HASIL SURVEI
MELEK HURUF ALQURAN
DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Tingkat Provinsi Banten Tahun 2017
2
Daftar Isi
3
Sambutan Ketua Umum
Lembaga Pengembagan Tilawatil Qur’an (LPTQ)
Tingkat Provinsi Banten
5
Pendahuluan
6
Maksud dan Tujuan
6
Metode Pengukuran
7
Demografi Responden
12
Temuan Survei
26
Hasil Analisis Uji Statistik (Chi Square)
34
Analisis
38
Penutup
39
Rekomendasi Survei Melek Huruf Alquran
LPTQ Tingkat Provinsi Banten Tahun 2017
3
Sambutan Ketua Umum
Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ)
Tingkat Provinsi Banten
Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Tingkat Provinsi Banten menyadari tugas dan fungsi kelembagaan yang diembannya dalam konteks pembinaan dan pengembangan tilawah Alquran yang meliputi kompetensi pembacaan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai Alquran di tengah-tengah masyarakat. Kepada LPTQ Banten sejumlah pekerjaan rumah dan harapan besar pun tertuju. LPTQ didapuk sebagai pengemban tugas untuk mengembalikan predikat Banten sebagai wilayah teritorial yang sarat potensi keulamaan dan potensi Alquran (hamalatul Qur’an). Sejatinya masyarakat Banten sadar dan ter bangun dari romantisme masa lalu. Kini bukan saatnya terlena sambil membanggakan leluhur seraya menepuk dada. Yang kita hadapi sekarang bukanlah
mimpi-mimpi tempo doeloe tapi kenyataan di depan mata yang sarat anomali dan ketidakidealan. Kita diminta segera terbenah dan bekerja keras untuk sebuah tujuan mulia, yakni mendudukkan kembali marwah masyarakat Banten yang religius, berakhlak mulia, dan penuh talenta keagamaan. Inisiatif LPTQ Banten untuk melakukan studi ilmiah dalam bentuk survei keberagamaan, terutama aspek baca-tulis Alquran, merupakan langkah nyata dan strategis untuk memulai sebuah langkah besar dan proyek prestisius dimaksud. Harus diakui, umat beragama kini menghadapi tantangan yang tidak ringan. Laju modernisme kian menggerus nilai-nilai luhur yang selama ini dianut dan secara perlahan menggeser nilai-nilai luhur itu sebagai subordinasi.
4
Hasil survei sebagaimana dipaparkan dalam laporan ini me nyadar kan kita, segenap lapisan masyarakat Banten, tentang pentingnya me nempat kan aspek ke agama an sebagai salah satu fokus pembangunan Provinsi Banten. Terlebih di era kepemimpinan baru Banten salah satu visinya adalah “Akhlakul Karimah’. Kita semua ber harap ada langkah nyata dan strategis untuk me wujudkan visi yang adilihung ini.
Kepada LPTQ Provinsi Banten dan segenap tim peneliti, baik dari unsur LPTQ Banten sendiri, Universitas Tirtayasa, UIN SMHB Serang, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan eksponen LIPI kami mengucapakan terima kasih atas terlaksananya program riset keberagamaan ini. Semoga menjadi amal salih untuk kita semua. Amin ya mujibassa’ilin.
Serang, 23 Agustus 2017
Sekretaris Daerah Provinsi Banten
Selaku Ketua Umum LPTQ Provinsi Banten
5
Menurut penelitian Martin Van Bruinessen, masyarakat Banten
pada masa lalu dikenal lebih memiliki sikap dan sifar religius bila
dibandingkan dengan daerah lainnya di wilayah Nusantara. Hal
ini menunjukkan bahwa pengaruh Islam sangat kental dalam
membentuk masyarakat Banten.
Pendahuluan
Pada abad ke-16, Banten yang berada dalam wilayah kerajaan Hindu Pajajaran memisahkan diri menjadi kerajaan/kesultanan Islam. Dan sejak saat itu, dengan diidukung oleh letak geografis yang strategis, perkembangan perekonomian di Banten sangat pesat karena berada pada jalur pelayaran dan perdagangan internasional. Ciri budaya religius yang dimiliki oleh Banten terus mengalir turun-temurun hingga hari ini. Meskipun berada di tengah terpaan modernisasi yang semakin deras dan terbawa arus globalisasi, namun hampir semua suku bangsa mengenal Banten sebagai tanah seribu kyai dan sejuta santri. Julukan tersebut menunjukkan bahwa
masyarakat Banten memiliki budaya religius sebagai ciri khas yang seharusnya diaplikasikan dan perilaku kehidupan sehari hari.
Patut disyukuri, masyarakat Banten saat ini memiliki kepala daerah yang mengusung ciri khas tersebut dalam visi “ahlakul karimah”, sebagai bagian terpadu dari visi yang diusung dalam memimpin Propinsi Banten. Persoalannya, benarkah masyarakat Banten saat ini masih mencerminkan keungggulan aspek religiusitas? Lantas, apa saja indikator yang dapat digunakan untuk menilai pencapaian “ahlakul karimah” tersebut? Inilah yang membuat studi ini penting dilakukan.
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
6
Guna mengukur indikator pencapaian tersebut dibutuhkan seperangkat alat ukur yang dapat menemu kenali faktor-faktor pembentuk “ahlakul karimah”, di antaranya ciri dasar sebagai seorang beragama adalah mengetahui dan mengenail kitab suci yang digunakan sebagai tuntunan kehidupan dan penghidupannya.
Dalam konteks tersebut, maka dilakukanlah kegiatan survei Angka Melek Huruf Alquran untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan masyarakat Banten dalam mengenali huruf Alquran dan kemampuannya untuk membaca kita suci umat Islam tersebut.
Maksud dan Tujuan
Metode Pengukuran
Berdasarkan ilmu statistik, maka untuk mengetahui keadaan umum dari sebuah populasi, yakni masyarakat Muslim Banten, maka diambil sampel (contoh) dengan meng gunakan metode multistage sampling yang biasa digunakan untuk mengetahui persepsi publik secara akurat.Untuk menjaga kualitas hasil survei dengan margin of error 2,5% dan populasi Muslim sejumlah 10.891.952 jiwa, maka diambil sampel sebanyak 1.505 responden yang tersebar di 155 desa/kelurahan pada 50 kecamatan di 8 Kabupaten dan Kota se-Propinsi Banten.
7
8
D E M O G R A F I R E S P O N D E N
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
800 750 700 650 600 550 500 Jumlah Laki-Laki 756 749 Perempuan 50.23% 49,77%Responden Berdasarkan Kabupaten/Kota
11.30% 11.30% 27.04% 13.89% 15.95% 3.32% 5.98% 11.23%
Kab. Pandeglang Kab. Tangerang Kota Tangerang Kota Serang
9
D E M O G R A F I R E S P O N D E N
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
Responden Berdasarkan Usia
17,87% 25,58% 27,11% 17,74% 11.23% 12 - 25 tahun 26 - 35 tahun 36 - 45 tahun 46 - 55 tahun 56 - 65 tahun 0.47% > 65 tahun
Responden Berdasarkan Suku Bangsa
40,33%Banten Sunda Jawa Betawi Lainnya
10
D E M O G R A F I R E S P O N D E N
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
Responden Berdasarkan Pendidikan
17,61% 22,92% 23,06% 29,44% 0,66% 2,13% 3,99% 0,20%
Tidak lulus SD/Madrasah Ibtidaiyah LulusSMP/Madrasah Tsanawiyah Lulus SD/Madrasah Ibtidaiyah Lulus SMA/Madrasah Aliyah
Pondok Pesantren Lulus S1
Lulus Diploma
Lulus Pascasarjana (S2 atau S3)
Responden Berdasarkan Pekerjaan
1.53% 0.53% 20.47% 0.40% 13.95% 13.22% 0.47% 3.32% 1.06% 6.98% 1.20% 12.49% 24.39% PNS (ASN) Pegawai BUMN/BUMD Karyawan SwastaProfesional (Pengacara, Dokter, dsb.) Wiraswastan Dagang
Petani Nelayan
Buruh Bangunan
Sopir Angkutan Umum, Ojek Pelajar
Pensiun Tidak Bekerja Lainnya
11
D E M O G R A F I R E S P O N D E N
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
Responden Berdasarkan Penghasilan
Di bawah Rp 1.000.000 Rp 1.000.001 - Rp 3.000.000 Rp 3.000.001 - Rp 5.000.000 Rp 5.000.001 - Rp 10.000.000 Lebih dari Rp 10.000.000 Tidak Menjawab 40.80% 37.80% 12.56% 2.66% 0.60% 5.58%
12
Temuan Survei
13
T E M U A N S U R V E I
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
27,71%
72,29%
Ya Tidak
Responden Yang Pernah Belajar
di Lembaga Pendidikan Islam
Responden Yang Dapat Membaca Al-Qur’an
Ya Tidak
12,36%
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
14
T E M U A N S U R V E I 1 4.17% 5.08% 6.90% 10.54% 50.04% 6.29% 6.37% 5.99% 2.58% 2.05% 2 3 4 5 6 7 8 9 10Skor Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Intensitas Membaca Al-Qur’an
Setiap Hari
Hampir setiap hari (sekitar 5-6 hari dalam seminggu) 3-4 hari dalam seminggu
1-2 hari dalam seminggu
Kurang dari 1 hari dalam seminggu atau tidak pernah
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
15
T E M U A N S U R V E I
60,80%
39,20%
Ya Tidak
Pernah Khatam Membaca Al-Qur'an
Mushaf Yang (Biasa) Digunakan dalam Membaca Al-Qur’an
1,52%
92,65%
5,84%
Menggunakan mushaf cetak Menggunakan mushaf digital Menggunakan keduanya
16
T E M U A N S U R V E I
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 22 23 24 25 28 30 34 40 45 50 55 Series1 3,9 8,5 17, 10, 7,1 18, 5,8 11, 4,2 1,5 5,3 0,9 0,9 0,3 0,3 0,3 0,1 0,2 0,0 0,2 0,0 0,4 0,0 0,3 0,0 0,0 0,1 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00 18,00 20,00
Usia Pertama Kali Dapat Membaca Al-Qur'an
Persentase Responden
Berdasarkan Tempat Belajar Membaca Al-Qur’an
5.69% 4.55% 6.52% 14.94% 59.89% 7.28% 0.83% 0.15% 0.15%
Di TPA/TPQ Di rumah, diajar orang tua atau keluarga
Di sekolah (TK/RA, SD/MI, dst) Di rumah, les privat
Di pesantren Di rumah, belajar sendiri (otodidak)
Di mesjid atau mushala Lainnya
17
T E M U A N S U R V E I
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
Pernah Mengikuti Pelatihan,
Kursus atau Workshop tentang Al-Qur’an
68.84% 23.12% 3.94% 2.81% 0.68% 0.38% 0.15% 0.08%
Jumlah Hafalan Al-Qur’an
1 - 10 Surat Pendek 11 - 20 Surat Pendek 21 - 30 Surat Pendek 1 Juz 2 - 5 Juz 6 - 10 Juz 11 - 15 Juz 25 - 30 Juz
85,97%
14,03%
Ya Tidak18
T E M U A N S U R V E I
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
Tidak, 4,25%
Ya, 95,75%
Ketersediaan Mushaf Al-Qur’an di Rumah
Ketersediaan Mushaf Al-Qur’an
untuk Setiap Anggota Keluarga
19
T E M U A N S U R V E I
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
11,76%
72,29%
15,95%
Tingkat Ketaatan Menjalankan Ibadah (Religiusitas)
Tinggi Rendah Sedang
Menjalankan Sholat Fardlu Lima Waktu
Sangat sering/selalu Sering
Jarang TIdak pernah
20
T E M U A N S U R V E I
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
Melakukan Shalat Fardlu Berjamaah
7.38%
30.83%
52.03%
9.77%
Sangat sering/selalu
Sering
Jarang
Tidak pernah
Menjalankan Sholat Sunnah Rawatib
5.25%
24.78%
53.22%
16.74%
Sangat sering/selalu
Sering
Jarang
Tidak pernah
Menjalankan Puasa Wajib di Bulan Ramadlan
78.01%
18.14%
3.46%
0.40%
Sangat sering/selalu
Sering
Jarang
Tidak pernah
Menjalankan Sholat Sunnah Lainnya (Tahajud, Dluha, dll)
4.05%
21.53%
54,75%
19,67%
Sangat sering/selalu
Sering
Jarang
Tidak pernah
21
T E M U A N S U R V E I
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
Menjalankan Puasa
Sunnah
4.98% 25,85% 56,54% 12,62% Sangat sering/selalu Sering Jarang Tidak pernahMembayar Zakat Fitrah
Sangat sering/selaluSering Jarang Tidak pernah 83.99% 13,42% 1,79% 0,80%
Tempat Membayar atau Menyalurkan Zakat Fitrah
Langsung ke penerima zakat Mesjid/mushala LAZ swasta Guru mengaji, kyai, atau ustadz BAZ pemerintah Lain-lain
22
T E M U A N S U R V E I
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
Membayar Zakat Harta (Maal)
9,24% Sangat sering/selalu 13,82% Sering 23,92% Jarang 53,02% Tidak pernah
Memberikan Sedekah/Infaq
10,63% Sangat sering/selalu 45,91% Sering 37,74% Jarang 5,71% Tidak pernahPersentase Responden Berdasarkan Tempat Penyaluran Zakat Mal
36,90% Langsung ke penerima zakat
24,04% Guru mengaji/Kyai/Ustad
31,73% 1,44% Mesjid/Musola 3,49% 2,40% BAZ Pemerintah LAZ Swasta Lain-lain
23
T E M U A N S U R V E I
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
Tingkat Partisipasi dalam Mengikuti
Kegiatan Keagamaan Lainnya
Tinggi Rendah Sedang
20,27%
1,93%
77,81%
Mengikuti Pengajian atau Ceramah Agama
di Majelis Taklim, Masjid, dsb.
Sangat sering/selalu Sering
Jarang TIdak pernah
24
T E M U A N S U R V E I
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
Mengikuti Pengajian Melalui Televisi, Radio, atau Internet
Sangat sering/selalu Sering
Jarang TIdak pernah
5,18% 34,02% 41,20% 19,60%
Membaca Buku-Buku Islam
Sangat sering/selalu Sering
Jarang TIdak pernah
25
T E M U A N S U R V E I
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
Mengikuti Tahlilan
Sangat sering/selalu Sering Jarang TIdak pernah 13,36% 46,25% 26,11% 14,29%Melakukan Ziarah ke Kuburan Wali atau Tokoh Agama
Sangat sering/selalu Sering
Jarang TIdak pernah
Hasil Analisis Uji Statistik
(Chi Square)
27
H A S I L A N A L I S I S U J I S T A T I S T I K ( C H I S Q U A R E )
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
Kemampuan M embaca A l-Q ur’ an U
sia pertama kali membaca
A l-Q ur an To tal 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 22 23 24 25 28 30 34 40 45 50 55 Kur ang 4 17 28 17 10 46 13 31 9 4 22 3 1 2 2 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 213 1.9% 8.0% 13.1% 8.0% 4.7% 21.6% 6.1% 14.6% 4.2% 1.9% 10.3% 1.4% .5% .9% .9% .5% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% .5% 0.0% .5% 0.0% 0.0% .5% 100 % Sedang 37 63 162 100 65 157 58 95 43 13 44 8 11 1 2 4 2 2 0 3 1 5 1 3 0 1 1 882 4.2% 7.1% 18.4% 11.3% 7.4% 17.8% 6.6% 10.8% 4.9% 1.5% 5.0% .9% 1.2% .1% .2% .5% .2% .2% 0.0% .3% .1% .6% .1% .3% 0.0% .1% .1% 100% Baik 11 33 44 26 19 42 6 27 4 3 4 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 224 4.9% 14.7% 19.6% 11.6% 8.5% 18.8% 2.7% 12.1% 1.8% 1.3% 1.8% .4% 0.0% .4% 0.0% 0.0% 0.0% .4% .4% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% .4% 0.0% 0.0% % To tal 52 113 234 143 94 245 77 153 56 20 70 12 12 4 4 5 2 3 1 3 1 6 1 4 1 1 2 1319 3.9% 8.6% 17.7% 10.8% 7.1% 18.6% 5.8% 11.6% 4.2% 1.5% 5.3% .9% .9% .3% .3% .4% .2% .2% .1% .2% .1% .5% .1% .3% .1% .1% .2% 100% * P = 0,004
1. K
emampuan Membaca
Al-Qur’
an dengan U
sia P
ertama K
ali Membaca
Al-Qur’
an
28
H A S I L A N A L I S I S U J I S T A T I S T I K ( C H I S Q U A R E )
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
2. Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Tempat Belajar
Membaca Al-Qur’an
Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Tempat belajar membaca Al-Qur,an
Total Di lembaga khusus pendidikan Al-Qur,an (TPA/TPQ) Di sekolah (TK/RA, SD/ MI, dst) Di pesantren Di mesjid atau Musola Di rumah Guru mengaji/kyai/ ustad Di rumah, diajar oleh orangtua atau keluarga Di rumah, diajar oleh pengajar khusus (les privat) Di rumah, belajar sendiri (otodidak) Lainnya Kurang 6 14 9 31 143 9 1 0 0 213 2.8% 6.6% 4.2% 14.6% 67.1% 4.2% 0.5% 0.0% 0.0% 100% Sedang 59 33 44 142 529 63 9 2 1 882 6.7% 3.7% 5.0% 16.1% 60.0% 7.1% 1.0% .2% 0.1% 100% Baik 10 13 33 24 118 24 1 0 1 224 4.5% 5.8% 14.7% 10.7% 52.7% 10.7% 0.4% 0.0% 0.4% 100% Total 75 60 86 197 790 96 11 2 2 1319 5.7% 4.5% 6.5% 14.9% 59.9% 7.3% 0.8% 0.2% 0.2% 100% *p = 0,000
3. Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Keikutsertaan dalam
Pelatihan, Kursus atau Workshop Mengenai Al-Qur’an
Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Keikutsertaan dalam Pelatiham, Kursus
atau Workshop Mengenai Al-Qur,an Total
Ya Tidak Kurang 21 192 213 9.9% 90.1% 100% Sedang 99 783 882 11.2% 88.8% 100% Baik 65 159 224 29.0% 71.0% 100% Total 185 1134 1319 14% 86% 100% *p = 0,000
29
H A S I L A N A L I S I S U J I S T A T I S T I K ( C H I S Q U A R E )
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
4. Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Ketersediaan Mushaf
di Rumah
Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Ketersediaan Mushaf di Rumah
Total Ya Tidak Kurang 202 11 213 94.84% 5.16% 100% Sedang 861 21 882 97.62% 2.38% 100% Baik 221 3 224 98.66% 1.34% 100% Total 1284 35 1319 97.35% 2.65% 100% * P = 0,031
5. Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Ketersediaan Mushaf
Untuk Setiap Anggota Keluarga
Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Ketersediaan Mushaf Untuk Setiap Anggota Keluarga
Total Ya Tidak Kurang 104 109 213 48.83% 51.17% 100% Sedang 636 246 882 72.11% 27.89% 100% Baik 186 38 224 83.04% 16.96% 100% Total 926 393 1319 70.2% 29.8% 100% * P = 0,000
30
H A S I L A N A L I S I S U J I S T A T I S T I K ( C H I S Q U A R E )
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
6. Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Pernah Menyelesaikan Pendidikan
Dasar Hingga Menengah di Lembaga Pendidikan Islam
Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Pernah Menyelesaikan Pendidikan Dasar Hingga
Menenengah di Lembaga Pendidikan Islam Total
Ya Tidak Kurang 44 169 213 20.66% 79.34% 100% Sedang 244 638 882 27.66% 72.34% 100% Baik 114 110 224 50.89% 49.11% 100% Total 402 917 1319 30.48% 69.52% 100% * P = 0,000
7. Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Tingkat Religiusitas
Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Tingkat Religiusitas
Total
Rendah Sedang Tinggi
Kurang 57 139 17 213 26.76% 65.26% 7.98% 100% Sedang 110 682 90 882 12.47% 77.32% 10.20% 100% Baik 7 151 66 224 3.13% 67.41% 29.46% 100% Total 174 972 173 1319 13.19% 73.69% 13.12% 100% * P = 0,000
31
H A S I L A N A L I S I S U J I S T A T I S T I K ( C H I S Q U A R E )
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
8. Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Kegiatan Keagamaan
Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Kegiatan Agama
Total
Rendah Sedang Tinggi
Kurang 6 183 24 213 2.82% 85.92% 11.27% 100% Sedang 18 702 162 882 2.04% 79.59% 18.37% 100% Baik 0 129 95 224 0.00% 57.59% 42.41% 100% Total 24 1014 281 1319 1.82% 76.88% 21.30% 100% * P = 0,000
9. Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Usia Responden
Kemampuan Membaca Al-Qur’an Usia Total 12-25
tahun 26-35 tahun 36-45 tahun 46-55 tahun 56-65 tahun >65 tahun
Kurang 45 54 60 34 20 0 213 21.13% 25.35% 28.17% 15.96% 9.39% 0.0% 100% Sedang 163 247 232 154 81 5 882 18.48% 28.00% 26.30% 17.46% 9.18% 0.6% 100% Baik 44 52 61 36 30 1 224 19.64% 23.21% 27.23% 16.07% 13.39% 0.4% 100% Total 252 353 353 224 131 6 1319 19.11% 26.76% 26.76% 16.98% 9.93% 0.45% 100% * P = 0,681
32
H A S I L A N A L I S I S U J I S T A T I S T I K ( C H I S Q U A R E )
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
10. Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Tingkat Pendidikan
Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Pendidikan
Total Rendah Menengah Tinggi PesantrenPondok
Kurang 110 94 9 0 213 51.64% 44.13% 4.23% 0.00% 100% Sedang 310 508 59 5 882 35.15% 57.60% 6.69% 0.57% 100% Baik 56 139 24 5 224 25.00% 62.05% 10.71% 2.23% 100% Total 476 741 92 10 1319 36.09% 56.18% 6.97% 0.76% 100% * P = 0,000
11. Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Jenis Kelamin
Kemampuan Membaca Al-Qur’an Jenis Kelamin Total Laki-Laki Perempuan Kurang 104 109 213 48.83% 51.17% 100.00% Sedang 441 441 882 50.00% 50.00% 100% Baik 131 93 224 58.48% 41.52% 100% Total 676 643 1319 51.25% 48.75% 100% * P = 0,057
33
H A S I L A N A L I S I S U J I S T A T I S T I K ( C H I S Q U A R E )
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
12. K
emampuan Membaca
Al-Qur’
an dengan P
ek
erjaan
Kemampuan M embaca A l-Q ur’ an Pek erjaan U tama To tal PNS (ASN) Pega w ai BUMN /BUMD K ary aw an Sw asta Pr of esional (pengacar a, dokt er dsb ) W irasw asta dagang Pe tani N ela yan Buruh Bangunan Sopirangkutan umum, ojek
Pelajar
Pensiun
Tidak Bekerja
Lainn ya Kur ang 0 1 36 0 28 35 1 13 3 15 1 25 55 213 0% 0.47% 16.90% 0% 13.15% 16.43% 0.47% 6.10% 1.41% 7.04% 0.47% 11.74% 25.82% 100% Sedang 13 7 198 5 131 103 3 22 8 67 12 107 206 882 1.47% 0.79% 22.45% 0.57% 14.85% 11.68% 0.34% 2.49% 0.91% 7.60% 1.36% 12.13% 23.36% 100% Baik 7 0 48 1 31 25 0 3 2 20 5 22 60 224 3.13% 0% 21.43% 0.45% 13.84% 11.16% 0% 1.34% 0.89% 8.93% 2.23% 9.82% 26.79% 100% To tal 20 8 282 6 190 163 4 38 13 102 18 154 321 1319 1.52% 0.61% 21.38% 0.45% 14.40% 12.36% 0.30% 2.88% 0.99% 7.73% 1.36% 11.68% 24.34% 100% * P = 0,107
34
Dari hasil temuan survei, dapat dilakukan analisa sebagai berikut:
a. Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Sekalipun hasil survei menemukan bahwa ada 87,6% yang bisa membaca Alquran, namun tingkat kemampuan yang dimiliki masih sangat memperihatinkan, yakni pada tingkat sedang dan rendah sebanyak 76,72%, dan masyarakat yang memiliki kemampuan lancar dan sangat lancar hanya sekira 23,28%. Sehingga bagi provinsi dengan julukan “daerah religius” maka angka tersebut seharusnya masih bisa ditingkatkan. Program penyebaran guru ngaji (tahsin tilawah) dapat dilakukan untuk meningkatkan angka ini.
b. Usia Kali Pertama Membaca dan Kemampuan Membaca yang Rendah
Mayoritas masyarakat Banten mampu membaca Alquran dalam usia dini, yakni sebanyak 66,7% pada rentang usia 5 -10 tahun dan 31% pada usia remaja, yakni 11- 20 tahun. Namun demikian, jika dikaitkan pada angka 76,72%, penduduk Banten yang memiliki kemampuan membaca sedang hingga rendah, maka dapat dianalisis bahwa sekalipun memiliki kemampuan membaca ketika usia muda, namun jarang dipraktikkan membaca Alquran. Hal ini tampak dari angka sebesar 19,71% yang jarang membaca, bahkan tidak pernah membaca Alquran, dan 32,9% yang membaca hanya 1 hari dalam satu minggu. Untuk itu, program membiasakan mengaji dapat dilakukan untuk memperlancar atau me-ningkat kan kemampuan membaca.
35
A N A L I S A
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
c. Ketersediaan Mushaf di Rumah Penduduk
Jika dilihat dari angka kepemilikan Alquran pada tiap-tiap rumah penduduk, maka memberikan hasil yang menggembirakan, yakni 95,7% rumah penduduk Muslim memiliki Alquran. Namun, jika dilihat lebih jauh, maka hanya 65,4% penduduk yang memiliki Alquran sejumlah dengan anggota keluarga. Artinya, masih ada 34,6% penduduk yang masih harus bergantian jika hendak membaca Alquran karena jumlah yang tersedia tidak mencukupi bagi seluruh anggota rumah tangga. Sehingga dibutuhkan program pengadaan dan membagikan Alquran agar setiap anggota rumah tangga memilikinya secara perorangan.
d. Workshop Alquran
Dari rendahnya angka penduduk yang lancar dalam membaca Alquran dapat dianalisis kurangnya gairah bagi warga Banten untuk mempelajari atau memperbaiki bacaan Alquran. Hal ini dapat disebabkan oleh rendahnya motivasi karena kurangnya informasi khasiat, faidah, dan kegunaan membaca Alquran.
Analisis ini dapat dilihat dari kecilnya angka responden yang pernah mengikuti workshop atau pelatihan yang terkait dengan materi seputar membaca Alquran, yakni hanya sekira 14% responden yang pernah mengikuti workshop Alquran. Oleh karena itu, program diseminasi atau sosialisasi manfaat dari membaca Alquran dapat terus dilakukan secara massif untuk meningkatkan motivasi warga dalam membaca kitab Sucinya.
36
A N A L I S A
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
e. Kewajiban Shalat Fardhu Lima Waktu
Angka yang memprihatinkan tampak dari besarnya responden yang tidak selalu menjalankan shalat wajib yang menjadi keharusan bagi seorang Muslim. Sebanyak 44,5% responden tidak melakukan kewajiban shalat fardhu secara penuh. Padahal, shalat lima waktu merupakan tiang agama. Sejatinya, program syiar atau dakwah agama tentang pentingnya menjalankan kewajiban shalat fardhu merupakan prioritas yang harus dilakukan kepada setiap rumah tangga Muslim di Provinsi Banten.
f. Shalat Berjamaah
Shalat berjamaah merupakan salah satu simbol persatuan dan kesatuan umat Muslim karena di dalamnya mengandung aktivitas silaturahmi dan aktivitas bersosialisasi antar sesama warga Muslim. Namun, hanya 7,4% dari responden yang selalu melakukan shalat berjamaah dan sejumlah 61,8% jarang atau tidak pernah melaksanakan aktivitas shalat berjamaah. Untuk itu, program menghidupkan aktivitas shalat berjamaah menjadi diperlukan guna memupuk solidaritas dan kebersamaan sesama warga Muslim.
37
A N A L I S A
HASIL SURVEI MELEK HURUF ALQURAN DAN INDIKATOR IMAN-TAKWA
g. Membayar Zakat
Sebagai sebuah instrumen pemberdayaan dan untuk mengurangi kesenjangan sosial, maka zakat diwajibkan untuk dilakukan oleh seorang Muslim. Dari angka yang diperoleh, masih besar potensi zakat yang bisa digali terutama zakat mal. Karena masih ada 53% yang tidak pernah menunaikan zakat mal dan hanya 9,2% yang selalu membayarkan, dan 13,8 persen yang sering menunaikan.
Hanya saja, kemauan membayar zakat kepada BAZNAS/LAZ masih sangat kurang yakni 3,5% sehingga masih ada kesulitan untuk mengukur distribusinya secara terstruktur dan sistematis, karena dilakukan secara perorangan dan tidak terprogram dengan baik untuk menyelesaikan per-soalan kemiskinan dan pemberdayaan.
Agaknya, program sosialisasi tentang lembaga BAZNAS atau LAZ harus lebih sering dilakukan kepada warga muslim agar mereka menyalurkan zakatnya melalui BAZNAS/LAZ sehingga dapat dilakukan program yang lebih terstruktur dan terukur.
h. Mengikuti pengajian
Sebenarnya, minat warga Muslim untuk menambah ilmu pengetahuan tentang keagamaan dan peribadatan cukup tinggi, sebagaimana tergambar dari angka 54,1% yang rajin menghadiri ceramah agama atau pengajian tatap muka di masjid/majelis taklim. Dengan demikian, sosialisasi program syiar atau dakwah dapat dilakukan dengan memanfaatkan momen atau kegiatan pengajian karena diikuti oleh warga dalam jumlah yang cukup banyak.
38
Survei Angka Melek Huruf Alquran hanyalah salah satu instrumen yang digunakan untuk mengukur indikator “ahlakul karimah” sebagai mana yang tercantum dalam visi Gubernur Banten yang menjadi program pemerintah provinsi Banten.
Namun demikian, Alquran sebagai sebuah dasar berpijak dan bertindak bagi seorang Muslim merupakan hal yang akan mewarnai sistem moral dan ahlak seseorang untuk bersikap dan bertindak dalam kehidupan dan penghidupannya seharai-hari.
Angka yang dihasilkan dalam survei ini hanya merupakan acuan dasar yang dapat digunakan untuk menentukan arah program pembangunan yang bervisi “ahlakul karimah”.
Tentu saja, hasil survei ini masih jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan yang hakiki hanya milik Allah Swt. Kita sebagai manusia hanya melakukan hal yang terbaik sesuai kemampuan. Semoga hasil survei ini bermanfaat untuk menyempurnakan kebijakan dan tatakelola pemerintahan di Provinsi Banten dalam mewujudkan masyarakat Banten yang berakhlakul karimah dala bingkai Iman-Takwa. []
39
Rekomendasi
Survei Melek Huruf Alquran
LPTQ Tingkat Provinsi Banten
Tahun 2017
Hasil survei terkait melek huruf Alquran dan indikator Iman-Takwa telah memunculkan kekhawatiran yang mendalam akan lunturnya nilai-nilai religiusitas yang telah menjadi identitas utama masyarakat Banten sejak dulu. Sejumlah variabel yang menjadi objek survei menunjukkan adanya kesenjangan bahkan anomali antara cita, citra, dan fakta di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu LPTQ Provinsi Banten, para tokoh masyarakat, ulama, dan akademisi menyampaikan sejumlah rekomendasi sebagai berikut:40
1. Pemerintah Provinsi Banten bersama DPRD Provinsi Banten agar secara sinergis memberikan prioritas yang memadai dan sungguh-sungguh terhadap pembangunan dan pembinaan aspek keagamaan masyarakat Banten;
2. Pemerintah Provinsi Banten bersama DPRD Provinsi Banten agar secara sinergis membuat langkah-langkah strategis untuk me-nindaklanjuti temuan-temuan survei dalam bentuk kebijakan, baik dalam konteks pendanaan maupun program aksi, antara lain:
a. Menggalakkan gerakan magrib mengaji dan memaksimalkan peran-peran lembaga-lembaga pembinaan Alquran;
b. Mengidentifikasi sebaran guru mengaji di seluruh wilayah Banten untuk mewujudkan pemerataan dan kesejahteraan guru mengaji; c. Mencetak Mushaf Al-Bantani untuk memenuhi kebutuhan
keluarga Muslim terhadap mushaf Alquran;
d. Memperbanyak kegiatan dan penyelenggaraan diklat pe ngembangan kompetensi baca-tulis Alquran;
e. Menggalakkan gerakan mengaji di kalangan ASN di lingkungan Pemerintah Daerah pada setiap jenjangnya dan menjadikan kompetensi baca-tulis Alquran sebagai prasyarat kelulusan sebagai ASN di Banten;
f. Memaksimalkan fungsi masjid dan mushala sebagai sarana berkumpulnya umat Islam untuk peningkatan ukhuwah dan keimanan;
g. Melakukan kampanye secara massif dalam rangka meningkatkan kesadaran berzakat dan berderma melalui lembaga-lembaga resmi pengelola zakat, infak, dan sedekah;
h. Meningkatkan peran dan fungsi instansi pemerintah bidang keagamaan dan organisasi kemasyarakatan Islam untuk berperan aktis mewujudkan masyarakat Banten yang religius dan berakhlakul karimah.