• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. disatukan kembali. Namun upaya reunifikasi terus berlanjut dari kedua belah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. disatukan kembali. Namun upaya reunifikasi terus berlanjut dari kedua belah"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Reunifikasi merupakan proses penyatuan kembali yang dilakukan 2 Negara atau lebih yang sebelumnya terpisah karena peristiwa sejarah. Upaya reunifikasi ini dilakukan karna adanya upaya dari kedua atau lebih pihak Negara yang terpisah untuk menjadikan kedua Negara atau lebih menjadi satu Negara yang kuat dan ingin mewujudkan perdamaian dunia.(fatimatuzzahra, 2012). Sudah enam puluh lima tahun berlalu dan semenanjung Korea belum juga berhasil disatukan kembali. Namun upaya reunifikasi terus berlanjut dari kedua belah pihak korea. Dan terjalinlah reunifikasi semenanjung Korea pada tahun 2000 melalui keberhasilan kebijakan sunshine policyyang di pelopori presiden Korea Selatan Kim Dae Jung. Namun perdamaian tersebut hanya berjalan beberapa tahun di karnakan wafatnya presiden Korea Utara Kim Jong Il yang kemudian digantikan putra bungsunya Kim Jong Un sehingga terjadi pergantian Presiden di Korea Utara.

Sebelum memperoleh kemerdekaannya Semenanjung Korea dikuasai oleh jepang, namun karena kekalahan Jepang tanah dan bangsa Korea terbagi menjadi dua akibat pertentangan ideologi antara Amerika Srikat dan Uni Soviet sebagai pemenang perang saat itu. Setelah beberapa tahun kemudian karena adanya perbedaan ideologi di antara keduanya, maka terjadilah perang Korea dari tahun 1950-1953. Ketegangan antara kedua Negara tersebut semakin meningkat dimulai

(2)

2

ketika militer Korea Utara menyeberangi perbatasan dan melakukan invasi ke Korea Selatan.(Suryo, 2003)

Presiden pertama Korea Utara adalah Kim Il sung, kemudian beliau wafat pada tanggal 8 juli 1994, Kim Il Sung wafat di usianya yang ke 82 tahun, kemudian digantikan oleh putranya yaitu Kim Jong Il. Kim Jong Il adalah presiden Korea Utara setelah ayahandanya Kim II Sung meninggal karena serangan jantung. Pada masa pemerintahan Kim Jong Il Korea Utara lebih mementingkan Militer untuk memperkuat pertahanan dari Negara lain. Kim Jong Il terus mengembangkan pertahanan Korea Utara. Tujuan dari pengembangan Nuklir tersebut untuk meningkatkan keamanan Korea Utara dari Amerika Srikat yang memiliki senjata nuklir di Korea Selatan. Kebijakan militer yang dibuat oleh Kim Jong Il mengenai pengembangan senjata nuklir yang digunakan sebagai alat untuk mengimbangi kekuatan Amerika Srikat yang telah memberi terlebih dahulu kepada Korea Selatan. (Ferawati, 2012)

Masa pemerintahan Presiden Kim Jong Il, Presiden Korea Selatan Kim Dae Jung mengajak Presiden Kim Jong Il untuk melakukan reunifikasi Korea. Presiden Korea Selatan Kim Dae Jung merupakan sosok figur pemimpin yang memiliki hati keras dengan berupaya merealisasikan segala kebijakan yang dikeluarkannya seperti usahanya yang sangat antusias mereunifikasi Korea. Kim Dae Jung mengeluarkan keputusannya yaitu Sunshine Policy (Kebijakan Matahari) dilakukan dengan cara yang konsisten mengajak Pyongyang untuk berdamai dengan ketulusan hati, dan dengan kemauan keras untuk mencapai tujuan mengurangi kekhawatiran situasi yang ada. Kim Dae Jung mengeluarkan

(3)

3

segala caranya agar presiden Kim Jong-II menyetujui reunifikasi yang diajukan oleh presiden Kim Dae Jung.(Fatimatuzzahra, 2012)

Melalui kebijakan sinar matahari (sunshine policy), Kim Dae Jung mempelopori rekonsiliasi antara Korea Selatan dengan saudaranya, Kim Dae Jung tetap berusaha membujuk Kim Jong Il untuk menerima ajakan reunifikasi darinya. Kemudian Korea Selatan mengadakan kunjungan ke Pyongyang. Pertemuan puncak antara presiden Kim Dae Jung dengan Kim Jong-Il tahun 2000 di Pyongyang mengandung arti penting dalam upaya reunifikasi Korea. Melalui puncak pertemuan itu, kedua Korea memilih cara penyatuan dengan hidup bersama secara damai. Dan pertemuan puncak tersebut merupakan hasil kebijakan sinar matahari Kim Dae Jung. Hasil nyata dalam pertemuan puncak antar Korea adalah pertemuan Menteri Pertahanan kedua negara. Pertemuan kedua Menteri Pertahanan dalam menuju arah normalisasi hubungan Korea Selatan dan Korea Utara merupakan kemajuan yang sangat diharapkan oleh semua penduduk Korea dan masyarakat internasional. (Fatimatuzzahra, 2012)

Tanggal 17 Desember 2011 presiden Kim Jong-Il wafat disebabkan serangan jantung dan kelelahan fisik dan mental dalam mengemban tugas Negara, tanggal tersebut merupakan kenangan tersendiri bagi warga Korea Utara. Beberapa bulan sebelum wafatnya Kim Jong-Il telah menunjuk putra bungsunya Kim Jong-Un yang baru berusia 20an sebagai penerus rezim komunis Korea Utara. Kematiannnya meninggalkan duka mendalam bagi rakyatnya. (liputan.6, 2011)

(4)

4

Sejak wafatnya presiden Kim Jong-Il dan telah digantikan oleh putranya Kim Jong-Un. Kim Jong Un adalah putra bungsu dari presiden Kim jong Il dan dikenal sebagai presiden yang masih sangat muda saat baru menjabat yaitu berusia 29 tahun saat menjadi Presiden Korea Utara. Kim Jong Un juga merupakan pemimpin yang sering muncul di media massa dibandiing ayah dan kakeknya. Kim Jong Un merupakan sosok presiden yang memiliki karakter jauh berbeda dari mendiang ayahandanya. Dalam kepemimpinanya Kim Jong Un lebih dikenal dengan kekejamannya, ketika Kim Jong-Il memenjarakan musuh-musuhnya namun Kim Jong Un lebih memilih untuk membunuhnya. Tingkat kekejamannya menjadikan orang disekitarnya kaget. Dalam tiga tahun pemerintahannya telah banyak ratusan anggota elite telah dieksekusi. Banyak pejabat tinggi Korea Utara tidak mengetahui arah pemerintahan Kim Jong Un. Di awal tahun pemerintahannya 2011 Kim Jong Un telah mengeluarkan kebijakannya melakukan uji tembak rudal jarak pendek dekat pantai timur. Aksi uji coba penembakan rudal ini sempat membuat Amerika Srikat merasa khawatir. (Septia, 2015)

Pada tanggal 1 Januari 2013, Kim Jong Un menyampaikan pesan tahun barunya melalui siaran telivisi, menyeruakan untuk membina hubungan lebih baik dengan Korea Selatan, tetapi pada tanggal 13 Januari 2012 Korea Utara kembali melakukan uji coba penembakan rudal jarak pendek sebanyak tiga kali ke laut Jepang dan Semenanjung Korea. Dan aksi tersebut membuat Korea Selatan yang merupakan tetangga langsung dari Korea Utara mengalami security dilemma.

(5)

5

Korea Selatan pun segera bertindak meminta bantuan kepada Amerika Srikat untuk menghentikan aksi uji coba rudal oleh Kim Jong Un. (Septia, 2015)

Kondisi di Semenanjung Korea semakin memanas beberapa dekade ini, hal itu terkait dengan program nuklir yang dilancarkan oleh Korea Utara. Presiden Korea Selatan Park Geun-hye bersedia mengadakan pertemuan dengan Presiden Korea Utara Kim Jong Un tanpa persyaratan. Park Geun-hye ingin segera mengakhiri program nuklir Korea Utara dan mewujudkan reunifikasi yang damai. Sejak terpisahnya Korea menjadi dua, Korea Utara dan Korea Selatan selalu menunjukan ketidak akurannya, kedua pemimpin Negara tersebut hanya bertemu dua kali sejak perang dunia II. Pertemuan terakhir diadakan antara pemimpin Korea Utara pada waktu Presiden Kim Jong II dan Presiden Korea Selatan Kim Dae Jung. (VOAindonesia, 2015)

Sejak akhir Desember 2013 Majelis Nasional Korea Selatan telah menyerukan persiapan reunifikasi Negara Korea dan pembicaraan antara kedua belah pihak dalam usaha untuk meredakan ketegangan. Namun, pada tanggal 09 Januari 2014 Korea Utara menolak resolusi parlemen Korea Selatan yang menyerukan perlunya pembicaraan mengenai reunifikasi Korea. (VOAindonesia, 2015) Penolakan Korea Utara terus menerus dilakukannya, pidato Kim Jong Un pada tanggal 1 Januari 2013 yang menginginkan reunfikasi tidak membuahkan hasil. Korea Selatan terus menyeruakan penyesalannya terhadap Korea Utara atas penolakan kembali dari Korea Utara mengenai tawaran untuk melakukan pembicaraan diberbagai tingkatan saat kedua Negara itu bersiap untuk memperingati ulang tahun ke 70 pembebasan Semenanjung Korea dari penjajahan

(6)

6

Jepang. Ulang tahun ke 70 pembebasan dari kekusaan Jepang tahun ini, merupakan kesempatan bagi kedua Korea, yang secara teknis masih berperang dapat melakukan perundingan untuk reunifikasi. Namun rencana untuk menggelar perayaan bersama telah gagal terwujud dikarnakan penolakan dari Presiden Kim Jong Un. (Umar, 2015)

B. RUMUSAN MASALAH

1. Mengapa Presiden Korea Utara (Kim Jong Un) menolak rencana reunifikasi yang diajukan oleh Park Guen-hye ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi Presiden Korea Utara dalam pengambilan kebijakan mengenai reunifikasi dengan Korea Selatan. Untuk menjawab pertanyaan “ Mengapa Presiden Korea Utara (Kim Jong Un) menolak rencana reunifikasi oleh Korea selatan? Saya membutuhkan :

D. KERANGKA PEMIKIRAN a. TEORI PERSEPSI

Teori persepsi versi Ole R Holsti “keputusan luar negeri dipengaruhi oleh persepsi dari aktor pengambil kebijakan tentang fakta yang dilihat dan dikaitkan dengan nilai yang dianut”. Didalam buku Mohtar Mas’ud yang berjudul “Study Hubungan Internasional” Naluri dan kepribadian adalah

segi-segi individual yang statik, sedangkan persepsi atau citra yang dimiliki individu bersifat dinamik karena persepsi seringkali berubah.

(7)

7

Bruch Russett dan Harvey Starr menjelaskan tentang tahapan pertama dalam proses pembuatan keputusan luar negeri adalah timbulnya suatu situasi, yaitu timbulnya suatu masalah. Tetapi sebelum situasi itu muncul untuk ditanggapi oleh para pembuat keputusan, ada tiga hal yang terjadi. Pertama, adanya semacam stimulasi atau rancangan dari lingkungan, yang disebut “trigger event”. Kedua, adanya upaya untuk mempersepsi stimulasi itu. Proses ini

diterapkan oleh individu untuk menyeleksi, menata, dan menilai informasi yang masuk tentang dunia sekitarnya. Ketiga, harus ada upaya menafsirkan stimulus yang telah dipersepsi itu. Persepsi dan penafsiran itu sangat tergantung pada citra yang ada dalam benak si pembuat keputusan.

Seperti yang telah kita bahas dimuka, tanggapan seseorang terhadap suatu situasi, atau suatu stimulus, didasarkan pada persepsinya tentang situasi itu. Para pembuat keputusan, seperti halnya manusia lainnya, dipengarui oleh berbagai proses psikologik yang mempengaruhi persepsi dan proses psikologi lain yang membentuk kepribadiannya. Seperti diagram yang telah digambarkan oleh Ole R Holsti mengenai persepsi dan hubungannya dengan citra dan sistem keyakinan (belief system):.

(8)

8

GAMBAR 1.1

KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN INPUT

OUTPUT

(Tak Langsung)

Informasi

(Langsung)

Bruch Russett dan Harvey Starr akan menjelaskan diagram yang telah digambarkan oleh Holsti diatas mengenai, bagaimana seseorang mempengaruhi persepsinya tentang dunia disekitarnya?. Mula-mula nilai dan keyakinan seseorang membantunya menetapkan arah perhatiannya, yaitu menentukan apa stimulusnya, apa yang dilihat dan apa yang diperhatikan. Kemudian, berdasarkan sikap dan citra yang telah dipegangnya selama ini, stimulus itu di interpretasikan. Dalam hal ini terdapat dua jenis citra, yaitu terbuka dan tertutup. Citra yang terbuka menerima semua informasi yang baru, walaupun mungkin bertentangan dengan citra yang dipegang selama ini, dan menggabungkannya dengan citra yang telah dipegang itu, bahkan jika perlu merubah citra yang sudah dianut itu agar cocok dengan kenyataan. Citra yang tertutup, karena alasan-alasan psikologi, menolak perubahan dan karenanya mengabaikan saja informasi yang bertentangan dengannya dan memilih bagian-bagian tertentu dari informasi yang

Sistem keyakinan

Citra tentang apa yang telah, sedang dan akan terjadi (FAKTA)

Citra tentang apa yang seharusnya terjadi (NILAI)

Persepsi ttg realitas

(9)

9

masuk yang bisa dipakai untuk mendukung citra yang telah ada. Tetapi, baik terbuka maupun tertutup, citra berfungsi sebagai saringan.

Persepsi, yang didasarkan pada citra yang sudah ada sebelumnya, adalah proses seleksi. Sistem keyakinan adalah sekumpulan keyakinan, citra, atau model tentang dunia yang dianut oleh seseorang. Menurut Holsti, ”sistem keyakinan terdiri dari serangkaian citra yang membentuk keseluruhan kerangka acuan atau sudut pandang (univers)seseorang. Citra-citra itu meliputi realitas masalalu, masakini, dan realitas yang diharapkan di masadepan, dan preferensi nilai tentang apa yang seharusnya terjadi”.Sehingga, sistem keyakinan menjelaskan

peran yang sangat penting bagi seseorang. Sistem keyakinan itu membantunya berorientasi terhadap lingkungan, mengorganisasikan persepsi sebagai penuntun tindakan, menentukan tujuan dan bertindak sebagai saringan dalam menyeleksi informasi dalam setiap situasi.

Menurut Robert Jervis dalam pengambilan keputusan dalam bidang politik luar negeri yang paling penting adalah kecenderungan para pembuat keputusan untung memandang negara-negara lain, terutama lawan atau pesaingnya, lebih bersikap bermusuhan daripada senyatanya. Persepinya menuntut si pembuat keputusan untuk memilih informasi yang menunjukan bahwa lawan itu bersikap bermusuhan atau menafsirkan perilaku lawan yang bermusuhan. Maka dari itu para pembuat keputusan akan cenderung mengembangkan persepsi yang berkaitan. Mereka memandang perilaku lawan sebagai tersentralisasi dan terkoordinasi, padahal mungkin saja tidak. (Mas'ud, 1998) Dengan mempunyai musuh, seseorang bisa memperoleh kepuasaan dan

(10)

10

kesadaran akan keunggulan moralnya sendiri. Kepuasaan karena memiliki suatu tujuan perjuangan dan karena kebutuhan oleh perjuangan itu untuk menentang dan mengalahkan musuh, dan kepuasaan karna mampu membenci dan membunuh tanpa dirisaukan oleh hati nuraninya. Dengan memiliki musuh, seseorang bisa memandang dunia dalam citra hitam putih, citra yang secara sederhana membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Ini adalah citra yang tidak menimbulkan kerisauan.

Teori ini dianggap relevan untuk menganalisis dan menjawab rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini. Presiden Korea Utara Kim Jong Un merupakan sosok Presiden yang berbeda dari Ayah dan juga kakeknya, terutama dalam pengambilan keputusan. Semasa kecil presiden Kim Jong Un pernah bersekolah di Bern, Swiss. Sekolah internasional bahasa inggris swasta, dan ia digambarkan sebagai sosok siswa yang pemalu, baik, mudah bergaul dan menggemari basket. Tetapi, ketika Kim Jong Un melanjutkan sekolah diLiebefeld Steinholzli di Koniz dari tahun 1998 sampai 2000, Ia digambarkan sebagai seorang siswa yang ambisius, mudah bergaul, dan suka bermain basket. Sifatnya yang ambisius merupakan turunan dari ayahandanya Kim Jong II. Semasa remaja, Kim Jong Un terkenal sebagai peminum yang hebat dan tidak pernah mau mengakui kekalahannya. Nilai kehidupan mewah dan kehebatannya semasa remaja yang membuatnya hingga saat ini menjadi begitu agresif. Kim Jong Un adalah Presiden yang masih sangat muda saat baru menjabat, yaitu berusia 28 tahun saat menjadi Presiden Korea Utara. Kim Jong-Un memiliki karakter sangat fasis, nasionalis, dan emosinya seringkali meletup-letup dalam memimpin Korea Utara.

(11)

11

Hingga saat ini Konflik semenanjung Korea selalu mengalami ketegangan, ditambah dengan adanya kebijakan baru Presiden Kim Jong Un mengenai uji tembak rudal jarak pendek dekat pantai timur. Presiden Kim Jong Un merupakansosokpresiden yang agresif, dimana mempertahankan sikap dan keputusannya tanpamemperduliakan orang lain, menginginkan hasil akhirnya sebagai pemenang. Hal ini dilakukan hanya untuk mencapai kepuasaanya sebagai pemimpin yang tergolongmuda.Disampingitu Kim Jong Uningin menunjukan kepada warga negaranya bahwa dia pemimpin yang dapat diandalkan dan pelindung baginya. Sebagai pemimpin yang dictator, Kim Jong Un selalu menuntut ketaatan penuh dari bawahannya dalam menegakkan disiplin menunjukkan keangkuhannya, sehingga segala keputusan dapatdi ambil cepat dan mudah.

E. HIPOTESIS

Dari rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang digunakan di atas dapat ditarik hipotesis bahwa Penolakan Reunifikasi Korea Selatan Oleh Korea Utara pada masa Pemerintahan Kim Jong Un adalah :

1. Kim Jong Un menolak reunifikasi karena adanya pengaruh nilai kehidupannya di Swiss semasa remaja yang terkenal hebat dan tidak mau mengakui kekalahannya menjadikan Kim Jong Un saat ini sebagai sosok pemimpin yang agresif, dimna dia mempertahankan sikap dan keputusannya tanpa memperdulikan orang lain, dan menginginkan hasil akhir sebagai pemenang untuk mencapai kepuasaanya sebagai pemimpin yang tergolong muda. Dan memandang Korea Selatan sebagai musuh yang harus dikalahkan.

(12)

12

2. Kim jong un juga ingin menunjukan kepada warga negaranya bahwa dia merupakan sosok pemimpin yang dapat diandalkan tanpa bantuan dari pihak lain, serta kepemimpinannya yang dictator mempengaruhi segala keputusan yang diambil dengan cepat dan mudah.

F. METODE PENLETIAN

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dan menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui dokumentasi beberapa buku-buku ilmiah, jurnal-jurnal, artikel, kutipan hasil penelitian, media massa, media sosial, serta dokumen-dokumen lain yang diperlukan dalam proses penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan (Library Research) yang kemudian dianalisa untuk mendapatkan jawaban dari rumusan masalah yang akan diteliti oleh penulis.

G. JANGKAUAN PENELITIAN

Untuk membatasi analisis dalam melakukan sebuah penelitian dibutuhkan penetapan pembahasan topik penelitian. Pembatasan ini digunakan agar penelitian yang disusun dapat lebih fokus dan mengarah pada sasaran objek permasalahan. Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan membatasi analisis tentang masa lalu kehidupan Kim Jong-Un yang mempengaruhi penolakan program reunifikasi dua korea oleh Korea Selatan

(13)

13

H. RENCANA SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I. Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, kerangka pemikiran, Hipotesis atau jawaban teoristis mengenai rumusan masalah yang diajukan, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II. Dalam bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah sejarah terjadinya konflik di Semenanjung Korea serta penolakan Korea Utara terhadap reunifikasi yang diajukan oleh Presiden Park Guen-Hye pada masa pemerintahan Kim Jong-Un.

BAB III. Pada bab ini akan menjelaskan nilai kehidupan sosok Kim Jong Un pada masa remajanya di Swiss yang terkenal hebat dan tidak mau mengakui kekalahannya hingga menjadikannya agresif yang mempertahankan sikap dan keputusannya tanpa memperdulikan orang lain untuk mencapai kepuasaanya dan menunjuk Korea Selatan sebagai musuh yang harus dikalahkan.

BAB IV. Bab ini akan menjelaskan Kim Jong Un sebagai pemimpin yang dictator sehingga mempengaruhi kebijakannya dalam pengambilan keputusan penolakan reunifikasi dengan cepat dan mudah.

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana perbandingan nilai average delay yang dihasilkan oleh algoritma penjadwalan mmSIR dan mSIR pada jaringan wimax untuk kelas layanan rtPS.. Bagaimana performansi

Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah diharapkan: (1) kepada guru bidang studi IPA agar menggunakan media pembelajaran yang bervariasi dalam pembelajaran

Total area of impact dispersion relatively narrow (arround he dredging location) and not underwent fundamental changes. Based on this analysis it can be

Saya menyatkan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul ; “PENELITIAN KOMPOSIT GERABAH, PASIR BESI, SKAM PADI DENGAN FARIASI FRAKSI VOLUME “’ yang dibuat untuk

Tujuan umum : Dari penelitian ini diharapkan mengetahui pengaruh pemantauan penggunaan obat terhadap kepatuhan pada pasien hipertensi rawat jalan di Poliklinik

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode regresi linear berganda dengan bantuan program SPSS 22 untuk mengolah data sehingga dapat diketahui seberapa besar

Aplikasi Teknologi Bioflok Dalam Budidaya Udang Putih (Litopenaeus vannamei Boone) Tesis School of Life Science and Technology.. Changing paradigms in shrimp farming :

Dari uji ANOVA atau F test tersebut didapat nilai F hitung sebesar 68,571 dengan probabilitas 0,000 yang jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi ini