• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERPRETASI HASIL ANALISIS GEOKIMIA BATUAN GUNUNGAPI RUANG, SULAWESI UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INTERPRETASI HASIL ANALISIS GEOKIMIA BATUAN GUNUNGAPI RUANG, SULAWESI UTARA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

INTERPRETASI HASIL ANALISIS GEOKIMIA BATUAN GUNUNGAPI RUANG,

SULAWESI UTARA

Oktory PRAMBADA

Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi Sari

Gunungapi Ruang (+714 m dpl) yang merupakan gunungapi strato soliter. Masing-masing periode letusan diawali dengan erupsi eksplosif (yang menghasilkan endapan aliran dan jatuhan piroklastik) dan diakhiri dengan erupsi efusif yang menghasilkan leleran lava dan kubah lava. Erupsi yang terjadi di Gunungapi Ruang, pada beberapa kejadian dipicu oleh gempa tektonik dangkal yang kuat, seperti yang terjadi pada tahun 1871.

Lava produk Gunungapi Ruang dari tertua sampai termuda mempunyai komposisi silika antara 57.25 % sampai 60.79 %. Lava Gunungapi Ruang umumnya mempunyai komposisi menengah yang termasuk kedalam kelompok Subalkaline. Lava yang dihasilkan oleh Gunungapi Ruang berasal dari supply magma yang berbeda. Data tersebut menguatkan pendapat bahwa Gunungapi Ruang terletak di sekitar 130 km dengan tumbukan Lempeng Sangihe dan Lempeng Molucca. Lava Gunungapi Ruang yang bersifat andesitis memungkinkan terjadinya letusan eksplosif dan juga berpotensi mengakibatkan awanpanas.

Latar Belakang

Gunungapi Ruang (+714 m dpl) yang merupakan gunungapi strato soliter berbentuk kerucut terpancung (dibangun oleh aliran lava dan endapan piroklastik), merupakan sebuah gunungapi yang tumbuh di lingkungan laut membentuk pulau yang tingginya 1700 m dari dasar laut (dalam Kusumadinata, 1979).

Gunungapi Ruang terletak di sebelah baratdaya pulau Tagulandang, termasuk dalam Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara. Di puncaknya terdapat kawah dengan kedalaman sekitar 150 meter. Di dasar kawah ada sebuah kubah lava yang terbentuk pada tahun 1889. Letusan tahun 1915 menghancurkan bagian selatan kubah dan membentuk kawah sedalam 100 meter. Sedangkan kegiatan tahun 1904 dan tahun 1949 ditandai oleh adanya aliran lava.

Secara umum kegiatan Gunungapi Ruang dibagi ke dalam 9 periode letusan. Masing-masing periode letusan diawali dengan erupsi eksplosif (yang menghasilkan endapan aliran dan jatuhan piroklastik) dan diakhiri dengan erupsi efusif yang menghasilkan leleran lava atau kubah lava. Kesembilan periode letusan ini menghasilkan dua buah kawah, dan satu kubah lava (Mulyana dkk.,1999).

Pulau Ruang dan Tagulandang adalah bagian dari gugusan Kepulauan Sangir-Talaud,

merupakan daerah sebaran gempa tektonik dangkal (kurang dari 60 km). Karena itu bencana yang terjadi bukan hanya karena letusan gunungapi, tetapi bisa juga disebabkan oleh gempa tektonik dangkal yang kuat, seperti yang terjadi pada tahun 1871. Gempa tektonik tersebut juga dapat memicu kegiatan vulkanik Gunungapi Ruang.

Lokasi dan Pencapaian Daerah

Gunungapi Ruang terletak di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Propinsi Sulawesi Utara. Gunungapi ini bertipe strato serta memiliki kubah lava, dan terletak di dalam deretan kepulauan Sangir-Talaud dengan posisi geografis 02o 17’ 00” LU dan 125 o 30’ 00” BT (Gambar 1).

Lokasi daerah penelitian dapat dicapai dari Bandung dengan menggunakan pesawat udara menuju Manado, Sulawesi Utara. Dari Manado menuju Pulau Tagulandang, Kabupaten Sitaro menggunakan fasilitas kapal cepat selama kurang lebih tiga jam perjalanan. Dari ibukota kecamatan Tagulandang menuju Gunungapi Ruang menggunakan perahu motor kecil selama 1 jam.

(2)

Gambar 1. Lokasi daerah penelitian Gunungapi Ruang ( )

Maksud dan Tujuan

Analisis Geokimia batuan diperlukan untuk mengetahui komposisi kimia pembentuk batuan, sehingga dari hasil analisis geokimia batuan didapatkan suatu skema perubahan komposisi batuan khususnya lava yang menunjukkan karakteristik komposisi magma suatu gunungapi dari periode pertama hingga lava periode terakhir.

Analisis Geokimia Batuan

Analisis geokimia batuan bertujuan untuk mengetahui petrogenesis, nama batuan dan sifat magma Gunungapi Ruang khususnya dari lava. Untuk keperluan analisis ini maka diambil sampel lava dari tiga periode batuan mulai dari yang tertua, pertengahan dan termuda. Pengambilan sampel lava yang tertua (RI.1) pada posisi geografis N 02º 18’ 06.048” E 125º 22’ 31.332” dengan elevasi 425 meter. Sampel lava pertengahan (RI.17) diambil pada posisi

Lava (RI.1) mempunyai deskripsi megaskopis dengan warna abu-abu, sangat keras, tekstur afanitik sampai porfiritik, magnetis, masif, butiran kuarsa agak kasar, dan terdapat sedikit oksida besi. Lava (RI.17) mempunyai deskripsi megaskopis dengan warna abu-abu, sangat keras, tekstur porfiritik, masif, magnetis, kuarsa berbutir agak kasar, terdapat fenokris plagioklas (2-3 cm) pada masa dasar berbutir sedang, sedikit oksida besi. Lava (RI.26) mempunyai deskripsi megaskopis dengan warna hitam-abu, sangat keras, tekstur afanitik, magnetis, kuarsa berbutir agak kasar, berongga, sedikit oksida besi (Gambar 2). Lava produk Gunungapi Ruang dari yang tertua sampai yang termuda mempunyai kisaran silika antara 57.25 % sampai 60.79 %. Berdasarkan kandungan silicanya (SiO2) lava Gunung Ruang umumnya mempunyai komposisi menengah ( 52 % – 66 %, menurut Irvine dan Baragar, 1971). Tidak ditemukan

(3)

RI.1 : Lava andesitis, abu-abu, sangat keras, tekstur porfiritik, magnetis, masif, kuarsa berbutir agak kasar, sedikit oksida besi.

RI.17 : Lava andesitis, abu-abu, sangat keras, tekstur porfiritik, masif, magnetis, kuarsa berbutir agak kasar, terdapat fenokris plagioklas (2-3 cm) pada masa dasar berbutir sedang, sedikit oksida besi.

RI. 26 : Lava andesitis, hitam-abu, sangat keras, tekstur afanitik, magnetis, kuarsa berbutir agak kasar, berongga, sedikit oksida besi.

Gambar 2. Penampilan secara megaskopis tiga conto batuan Gunungapi Ruang.

Pembahasan Analisis Geokimia Batuan Lava produk Gunungapi Ruang dari yang tertua sampai yang termuda mempunyai kisaran silika antara 57.25 % sampai 60.79 %. Berdasarkan kandungan silikanya (SiO2) lava-lava Gunung Ruang mempunyai komposisi intermediate ( 52 % – 66 %, menurut Irvine dan Baragar, 1971), sehingga batuan Gunungapi Ruang berkomposisi andesit. Batuan andesit disebabkan oleh magma yang bersifat basalt berinteraksi dengan kerak kontinen. Tidak ditemukan lava yang kaya akan MgO dan kandungan TiO2 umumnya kurang dari 1% berat, yang mengindikasikan pengaruh atau

pergerakan dari kerak samudera relatif kecil atau terjadi adanya fraksinasi mineral-mineral titano magnetit. Kandungan CaO rendah pada batuan hasil erupsi Gunungapi Ruang menunjukkan bahwa fraksinasi di dalam magma cukup kuat.

(4)

No Kode Contoh

Komposisi Senyawa Kimia (%)

SiO2 Al2O3 Fe2O3 CaO MgO K2O Na2O TiO2 P2O5 MnO LOI

01 RI-1 59,64 9,85 9,25 4,51 1,37 2,82 4,70 0,80 0,0007 0,050 5,36 02 RI-17 60,79 8,44 8,36 6,28 2,50 0,57 2,35 0,85 0,0015 0,010 5,75 03 RI-26 57,25 8,48 12,33 5,30 1,49 0,68 3,83 0,74 0,0003 0,005 7,85

Metode AAS Gravi

metri

AAS AAS AAS AAS Gravi metri Gra vime tri Gravime tri Gravi metri Gravi metri

Lava Tertua Gunung Ruang (RI.1) Lava Pertengahan Gunung Ruang (RI.17) Lava Termuda Gunung Ruang (RI.26)

(5)

Menurut klasifikasi Mac. Donald (1969) tetntang pembagian alkali dan subalkali berdasarkan silika (SiO2) dan alkali (Na2O + K2O), lava Gunungapi Ruang dari tertua sampai termuda termasuk kedalam kelompok Subalkaline. Subalkaline merupakan ciri gunungapi di indonesia dengan kandungan

Na2O + K2O yang tidak begitu tinggi. Hal ini menandakan bahwa jarak suatu gunungapi dengan zone subduksi berada tidak terlalu dalam. Berbeda apabila jarak suatu gunungapi dan zone subduksi relatif jauh, maka komposisi magma yang dihasilkan akan kaya kandungan Na2O dan K2O (Gambar 4).

Lava Tertua Gunungapi Ruang (RI.1) Lava Pertengahan Gunungapi Ruang (RI.17)

Lava Termuda Gunungapi Ruang (RI.26)

Gambar 4. Pembagian magma alkali dan subalkali berdasarkan kandungan alkali dan silika Gunung Ruang menurut klasifikasi Mac Donald, 1969.

Menurut Hamilton (1978) Gunungapi Ruang terletak di Lempeng Sangihe yang jarak antara gunungapi dan tumbukan tektoniknya tidak begitu dalam. Data perhitungan K2O – SiO2 sebenarnya menguatkan pendapatnya bahwa Gunungapi Ruang terletak tidak begitu jauh dengan tumbukan Lempeng Sangihe dan Lempeng Molucca yaitu pada kedalaman

dangkal sekitar ± 130 km . Tatanan tektonik Gunungapi Ruang menurut Hamilton (1979) dapat kita lihat pada Gambar 5.

(6)

Gambar 5. Posisi tektonik Gunungapi Ruang yang terletak pada Lempeng Sangihe yang posisinya sekitar ± 130 km dengan zone subduksi (Hamilton, 1978).

Kemudian dari penamaan batuan berdasarkan diagram TAS klasifikasi LeBas et.al 1986, IUGS

(7)

Lava Tertua Gunungapi Ruang (RI.1) Lava Pertengahan Gunungapi Ruang (RI.17)

Lava Termuda Gunungapi Ruang (RI.26)

Gambar 6. Klasifikasi batuan Gunungapi Ruang berdasarkan diaram TAS (LeBas et.al. IUGS chemical clasification of volcanic, 1986).

Bila dilihat dari tabel diatas antara lava tertua dan lava pertengahan meskipun kandungan SiO2 nya tidak berbeda jauh, tetapi kandungan Na2O + K2O sangat berbeda. Perbedaan Na2O + K2O ini disebabkan oleh fraksinasi plagioklas yang berbeda dan fraksinasi mineral lainnya. Hal yang sama juga terjadi pada lava yang termuda dari Gunungapi Ruang yang menjadi semakin basa dan komposisi Na2O + K2O yang berbeda dengan lava tertua dan pertengahan.

Kesimpulan

Berdasarkan análisis kimia yang telah diuraikan diatas dapat di simpulkan bahwa setiap lava yang dihasilkan oleh Gunungapi

Ruang berasal dari supply magma yang berbeda. Data di atas sebenarnya menguatkan pendapat bahwa Gunungapi Ruang terletak sekitar ± 130 km dengan tumbukan Lempeng Sangihe dan Lempeng Molucca. Kecenderungan lava Gunungapi Ruang yang bersifat andesitis memungkinkan terjadinya erupsi eksplosif dan juga berpotensi mengakibatkan terjadinya awanpanas.

(8)

Hamilton, W., 1978. Tectonic map of the Indonesian region. US Geological Survey. Misc. Invest. Series, Map I-875-D.

Irvine, T.N. and Baragar, W.R.A., 1971. A Guide to The Chemical Classification of The Common Volcanic Rocks. Canadian Journal of Earth Sciences, 8: 523-548.

Kusumadinata K., 1979, Data Dasar Gunungapi Indonesia, Direktorat Vulkanologi.

Zanettin,B., 1986. A Chemical Classification of Volcanic Rocks Based on The Total Alkali-Silica Diagram. Journal of Petrology.Oxford. Vol. 27, p.745-750.

Macdonald, G. A. & Katsura, T. (1969). Chemical composition of Volcanic Rocks. Journal of Petrology 5, 82–133. Mulyana A. R. dan Sasongko, Y., 1999

Pemetaan Geologi Gunungapi Ruang Sangir Talaud, Sulawesi Utara. Direktorat Vulkanologi. Bandung. Nelson, Stephen A., 2004, General

Clasiffication Of Igneous Rock, Tulane University.

Gambar

Gambar 1.  Lokasi daerah penelitian Gunungapi Ruang (     )
Gambar 2. Penampilan secara megaskopis tiga conto batuan Gunungapi Ruang.
Gambar  4.   Pembagian magma alkali dan subalkali berdasarkan kandungan alkali dan silika Gunung Ruang  menurut klasifikasi Mac Donald, 1969
Gambar 5.  Posisi tektonik Gunungapi Ruang yang terletak pada Lempeng Sangihe yang posisinya sekitar ± 130  km dengan zone subduksi (Hamilton, 1978)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis Uji F yang sudah dibahas pada bab IV memiliki hasil dengan kesimpulan variabel dalam penelitian ini yang terdiri dari Iklan dan Citra Merek secara

Pada gambar di atas, siswa menjelaskan bahwa limit adalah sebagai prediksi nilai ordinal yang di dapat pada suatu titik dan siswa memberikan contoh limit ke

Dalam penelitian ini, Zhixing Wang dan Xujing Wang dari Chinese Academy of Agricultural Sciences, mengevaluasi kemungkinan efek padi transgenik OsrHSA pada mikroba tanah

Dengan data-data diatas, dapat disimpulkan bahwa konsep Sustainable Arsitektur khususnya mengenai pencahayaan alami dalam desain Sekolah Tinggi Seni Tari ini merupakan

Bila Anda tidak tertarik dengan Program ini, maka tolong selebaran ini diserahkan kepada orang lain yang mungkin tertarik mengikutinya, sebab bila selebaran ini

Menurut para ulama yang dimaksud dengan ilmu Tajwid adalah pengetahuan mengenai kaidah-kaidah membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar. Lalu, yang dimaksud dengan

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengkaji langkah perancangan aplikasi m-learning dengan J2ME untuk penyediaan bahan ajar perkuliahan program studi

Pola penyebaran populasi tersebut pada dasarnya berkaitan dengan kandungan nitrogen yang tinggi pada daun-daun muda (bagian daun pucuk dan daun atas) dan yang lebih