• Tidak ada hasil yang ditemukan

Energy Conservation Policy in Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Energy Conservation Policy in Indonesia"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

DEMAND vs SUPPLY1990 - 2009

D E M A N D (m b o e ) Domestics 13.8% Commercial 4.28% Transportation 30.77% Industry 51.86% (Source: ESDM, 2010) S U P P L Y (m b o e ) Oil 42.99% Coal 34.47% Gas 18.48% Renewables 4.07%

(4)

42.99 % 34.47 % 18.48 % 4.07%

Peningkatan rata-rata dalam 10 tahun terakhir: 1.Minyak : 0,52 %/tahun 2.Batubara : 13,70 %/tahun 3.Gas : 1,81 %/tahun 4.Total : 4,33 %/tahun

Energy Mix – Supply (mboe)

727 772 800 859 873 896 897 956 1065 renew Coal Gas Oil 1014 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 1. For Electricity 3,93 4,30 4,10 3,36 3,31 10,65 33,90 37,48 78,58 53,72

2. For Fossil Electricity *) 3.30 3.55 3.49 2.92 2.86 9.20 29.75 32.63 68.16 46.14

3. For Oil Fuel 55.64 63.26 31.75 30.04 59.18 103.35 64.21 83.79 139.03 45.04

4. For LPG 0 0 0 0 0 0 0 0.15 3.84 7.78

Total Subsidy for Fossil 58.94 66.81 35.24 32.96 62.04 112.55 93.96 116.57 211.03 98.96

*) Proporsional dengan peran fosil dalam komposisi energi primer untuk penyediaan tenaga listrik

Subsidy for Fossil (in IDR trillion)

(5)

-100 200 300 400 500 600 700 800 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Tahun In te n s it a s ( T O E /j u ta U S $ )

Intensitas Energi Poly. (Intensitas Energi)

INTENSITAS ENERGI 2000 - 2008 0 100 200 300 400 500 600

Jepang OECD Thailand Indonesia Malaysia North Am. Germany

in d e k s ( J e p a n g = 1 0 0 )

Intensitas Energi Energy Per Kapita

• Intensitas Energi

(toe per juta US$ PDB) Jepang : 92,3 Indonesia : 470

• Konsumsi Energi per Kapita

(toe per kapita)

Jepang : 4,14 Indonesia : 0,467

(6)
(7)

Kategori Kandungan Uraian Kandungan

Filosofi dan Tujuan yang Kuat

kemandirian energi, kemakmuran rakyat,

Garis Besar Kandungan Undang-undang Nomor 30 Tahun Tentang Energi

UU No. 30 Tahun 2007 tentang Energi

Telah memuat berbagai hal yang diperlukan untuk mewujudkan

sistem energi nasional yang berkelanjutan

Filosofi dan Tujuan yang Kuat

kemandirian energi, kemakmuran rakyat,

ketahanan nasional

Cakupan Pemecahan Masalah Secara Komprehensif

ekonomi, sosial, politik, kelestarian lingkungan, penanganan secara berkelanjutan

Wilayah Pemecahan Masalah skala nasional dengan menjangkau seluruh pelosok negeri

Stakeholder yang Dilibatkan seluruh stakeholder yang relevan, baik di tingkat nasional

maupun daerah serta pemanfaatan jejaring internasional

(8)

Ketahanan Energi

(Energy Resiliency)

SUPPLY SIDE

POLICY

Energy Resiliency:

ability to respon challange of global

DEMAND SIDE

POLICY

ability to respon challange of global

energy dynamics (

external

)

ability (and self-sufficiency) to guarantee

(9)

Target of Energy Policy

(10)
(11)

ALUR PIKIR PENGEMBANGAN

UNFCC (United Nations Framework Convention on Climate Change)

GREEN ENERGY CONCEPT:

1. Increase of Efficiency on Energy Use 2. Renewable Energy Use

3. Clean Energy Technology for Fossil and Non-Fossil

(12)

Green Economics

UNFCC (United Nations Framework Convention on Climate Change)

Green economics is the system that is focused

on investing

in, producing, trading, distributing, and

consuming not only environmentally friendly but

also environmentally enhancing products and

services. It includes externalities ignored by

conventional economics.

(13)

Komitmen Presiden pada G-20 Pittsburgh dan COP15

Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada tahun 2020

26%

41%

Upaya sendiri dan

dukungan

Upaya

sendiri

internasional

Commitment on Climate Change Mitigation

Kehutanan 14% Energi 6% Sampah 6%

Melalui

pengembangan

energi baru

terbarukan dan

konservasi energi

di seluruh sektor

(14)
(15)



Konservasi energi nasional menjadi tanggung jawab pemerintah, pemerintah

daerah, pengusaha, dan masyarakat.

UU No. 30/2007 tentang Energi

Pasal 25: Konservasi Energi



Konservasi energi nasional mencakup seluruh tahap pengelolaan



Pengguna dan produsen peralatan hemat energi yang melaksanakan

konservasi energi diberi kemudahan/insentif oleh pemerintah



Pengguna sumber energi dan pengguna energi yang tidak melaksanakan

konservasi energi diberi disinsentif oleh pemerintah



Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan konservasi energi diatur

dengan peraturan pemerintah dan/atau pemerintah daerah

(16)

PP No.70/2009

Tentang Konservasi Energi

(8 Bab, 31 Pasal)

UU No. 30/2007

Tentang Energi

Peran Pemerintah (Pusat & Daerah), Pengusaha dan Masyarakat Pelaksanaan

Konservasi Energi Standar dan Label

Kemudahan, Insentif dan Disinsentif

Pembinaan dan Pengawasan

(17)

KLASTER KONSERVASI ENERGI

UTILIZATION SUPPLY

UPSTREAM DOWNSTREAM

SUPPORTING (SERVICE) BUSINESS FOR ENERGY CONSERVATION

SUPPORTING INDUSTRY FOR ENERGY CONSERVATION (FABRICATING ENERGY EFFICIENT APPLIANCES AND MACHINERIES )

RESOURCES

CLUSTER

Pengusahan/ Transformasi Energi Pengguna Energi Penyedia Energi

Transport Sector

Industrial Sector Commercial Sector

PROCESS/

STAGES ResourcesEnergy Exploration Exploitation Refining Process /Generation Transmission Storage Distribution Household Sector

(18)

TARGET KONSERVASI ENERGI VISI 25/25

(Penurunan 37,25% Energi Primer)

Asumsi Ratio Transformasi dan Konversi Energi Primer ke Energi Final 68%

Target Konservasi Energi di Sektor Pengguna Energi :

▫ Sektor Industri 22% energi final ~ 32% energi primer

▫ Sektor Komersial 15% energi final ~ 22% energi primer

▫ Sektor Transportasi 25% energi final ~ 37% energi primer

▫ Sektor Rumah Tangga 25% energi final ~ 37% energi primer

▫ Nasional 23% energi final ~ 34% energi primer

▫ Nasional 23% energi final ~ 34% energi primer

Target Konservasi Energi di Sektor Pengusahaan/Transformasi Energi:

3 % energi primer

Target Konservasi Energi di Sektor Penyediaan Energi : 0,25%

Target Total Konservasi Energi 37,25 % energi primer

(Source: ESDM, 2010, dan Bappenas, 2010)

Sektor Potensi Konservasi Energi (%) Potensi Pengehematan 2008 (juta SBM)

Industri 15 - 30 44,53 – 89,05

Transportasi 25 51,16

(19)

PELAKSANAAN KONSERVASI ENERGI

(Sumber: ESDM, 2010)

mewajibkan pengguna energi > 6.000 TOE* per tahun untuk menerapkan manajemen energi antara lain : 1. menunjuk manajer energi,

2. menyusun program KE,

3. melaksanakan audit energi secara berkala, 4. melaksanakan rekomendasi hasil audit

energi, dan

(20)

PELAKSANAAN KONSERVASI ENERGI

(Sumber: ESDM, 2010)

Perencanaan,

pemilihan prasarana, sarana, peralatan,

bahan, dan proses,

& pengoperasian sistem energi yang efisien

penerapan teknologi yang efisien energi yang

memenuhi standar.

(21)
(22)

Source: Oracle

(23)

STANDAR DAN LABEL (Pasal 16)

penetapan dan pemberlakuan

standar kinerja energi

pencantuman label tingkat

efisiensi energi

(Sumber: ESDM, 2010)

Label tingkat efisiensi energi berisi informasi mengenai tingkat penggunaan energi suatu

peralatan pemanfaat energi

dilakukan oleh produsen dan importir peralatan pemanfaat energi secara bertahap

(24)

KEMUDAHAN, INSENTIF DAN DISINSENTIF

(Pasal 17, 20 22)

JENIS FASILITAS

Kemudahan

 akses informasi mengenai teknologi hemat energi dan spesifikasinya

 layanan konsultansi hemat energi.

 fasilitas perpajakan, keringanan pajak daerah dan bea masuk untuk peralatan hemat energi;

 dana suku bunga rendah untuk investasi KE

 audit energi dalam pola kemitraan yang dibiayai oleh Insentif

 audit energi dalam pola kemitraan yang dibiayai oleh Pemerintah

 fasilitas perpajakan, keringanan pajak daerah dan bea masuk komponen untuk peralatan hemat energi;

 dana suku bunga rendah untuk investasi peralatan hemat energi

Disinsentif  peringatan tertulis, pengumuman di media massa, denda, pengurangan pasokan energi

Perlu

(25)

TINDAK LANJUT PP NO. 70/2009 TENTANG KONSERVASI ENERGI

NO PERATURAN TEKNIS YANG HARUS DISIAPKAN ACUAN PASAL PADA PP KONSERVASI ENERGI

1 Rencana Induk Konservasi Energi Nasional Pasal 3

2 Penggunaan Teknologi yang Efisien Energi dan Tata Cara

Labelisasi Tingkat Efisiensi Energi Pasal 7 dan 16

3

 Tata Cara Penyusunan Program dan Pelaporan Hasil Pelaksanaan Konservasi Energi

 Kriteria Keberhasilan Pelaksanaan Konservasi Energi

 Persyaratan dan Kriteria Pengguna energi

 Tata Cara Pengenaan Insentif dan Disinsentif Konservasi Energi

Pasal 13, 19, 21 dan 27

4 Kebijakan Konservasi Sumber Daya Energi Pasal 14

(26)

Structure Of A Rating Organization

(27)

ALUR PIKIR PENYUSUNAN

RIKEN

REFERENSI / ACUAN • UU No. 30/2007 (Energi)

PP 70/2009 (Konservasi Energi)

KEN & Blueprint PEN 2006 - 2025

Rencana Umum Energi Nasional

Blueprint EBT dan KE

RIKEN 1995, 2005

KEBIJAKAN DAN

Penghematan Energi Sektoral: Industri : 22% Transportasi : 25% Rumah Tangga: 15% Komersial : 15% Transformasi Energi : 20% Intensitas : 388 TOE/JtUS$ (Tahun 2008))

Intensitas : 300 TOE/Jt US$ (Tahun 2025)

Setara dengan penurunan 37,25% supply energi primer

KONDISI SAAT INI KEBIJAKAN DAN STRATEGI KONSERVASI ENERGI PROGRAM KONSERVASI ENERGI ROADMAP KONSERVASI ENERGI PELUANG KENDALA KONDISI SASARAN LINGKUNGAN STRATEGIS • INTERNAL / NASIONAL • EKSTERNAL / INTERNASIONAL (Sumber: ESDM, 2010)

(28)

Supportive

Policy Environment

Supportive

Stakeholder

need of

Capacity Development

1. Legislative authorities/elected officials

2. Government macroeconomic and development planners 3. Government energy authority or ministry

4. Energy regulatory bodies 5. Market coordination agencies

6. Non-energy governmental authorities/ministries 7. Energy supply industry

8. Entrepreneurs and productive industries

9. Energy equipment and end-use equipment manufactures 10. Credit institutions

11. Civil society/non-governmental organizations 12. Energy specialists and consultants firms 13. Academia and research organizations 14. Media

(Johansson and Goldemberg, 2002)

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Storman (2015), peranan wanita dalam filem seram merupakan isu perbalahan sama ada di kalangan sarjana malah dalam industri perfileman itu sendiri. Wanita

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan dan perencanaan laba Hotel Sintesa Peninsula Manado secara keseluruhan dengan menggunakan analisis

[r]

Sebagai upaya pengamalan nilai-nilai spiritual ibadah dan dalam rangka pembinaan Pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menuju pelayanan prima kepada masyarakat, dengan ini

[r]

Dari percobaan yang dilakukan pada temperatur reduksi 1150 °C, untuk perekat bentonit diperoleh sponge dengan metalisasi optimal sebesar 96 % dengan waktu reduksi

Berangkat dari uraian di atas, maka penulis mengadakan penelitian terhadap dasar-dasar politik Partai Kebangkitan Bangsa dalam perspektif pemikiran Ibnu Khaldun tentang

1) Laporan laba-rugi bentuk langsung ( single-step income statement ) Dalam format ini, hanya ada dua pengelompokkan yaitu: pendapatan dan beban. Pendapatan dikurangkan dengan beban