Perekonomian Riau yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III/2016 mencapai Rp172,82 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp116,01 triliun.
Ekonomi Riau triwulan III/2016 terhadap triwulan III/2015 tumbuh 1,11 persen (y-on-y) membaik dibanding periode yang sama pada tahun 2015 yang terkontraksi sebesar -1,38 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 16,60 persen. Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh 5,12 persen.
Ekonomi Riau triwulan III/2016 terhadap triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 3,40 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan ini disebabkan oleh faktor musiman pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh 4,80 persen. Sedangkan dari sisi Pengeluaran lebih disebabkan membaiknya Ekspor ke Luar Negeri (8,32 persen), Pembentukan Modal Tetap Bruto (3,63 persen) dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (1,76 persen).
Ekonomi Riau triwulan I s/d III/2016 terhadap triwulan I s/d III/2015 tumbuh sebesar 1,96 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, pertumbuhan ini didukung oleh pertumbuhan pada Industri Pengolahan (4,61 persen) dan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (3,52 persen). Sedangkan dari sisi Pengeluaran lebih disebabkan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (5,77 persen) dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (3,16 persen) dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (0,16 persen).
Secara spasial pada triwulan III/2016, Provinsi Riau berkontribusi sebesar 5,32 persen. Provinsi Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-5 di Indonesia atau PDRB terbesar di Pulau Sumatera.Grafik 1. Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha Triwulan III/2016
No. 054/11/14/Th.XVII, 7 November 2016
P
ERTUMBUHAN
E
KONOMI
R
IAU
T
RIWULAN
III/2016
EKONOMI
RIAU
TRIWULAN
III/2016
TUMBUH
1,11
PERSEN
LEBIH
BAIK
DIBANDING
TRIWULAN
III/2015
A.
PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III/2016 Terhadap Triwulan III/2015 (y-on-y)
Ekonomi Riau triwulan III/2016 (y-on-y) tumbuh 1,11 persen lebih baik bila dibandingkan triwulan III/2015 yang terkontraksi -1,38 persen. Pertumbuhan tersebut didukung oleh hampir semua lapangan usaha, kecuali Pertambangan dan Penggalian yang mengalami kontraksi -6,13 persen, Pengadaan Air yang mengalami kontraksi -1,16 persen dan Administrasi Pemerintahan yang mengalami kontraksi -5,94 persen. Pertumbuhan 16.60 6.26 6.02 0 5 10 15 20 Pengadaan Listrik, Gas Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan La ju P er tu m b u h an (p er sen )
Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q-to-q Menurut Lapangan Usaha
tertinggi dicapai oleh Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 16,60 persen, diikuti Informasi dan Komunikasi sebesar 6,26 persen dan Jasa Keuangan sebesar 6,02 persen.
Struktur PDRB Provinsi Riau menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan III/2016 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama, yaitu : Pertambangan dan Penggalian (27,37 persen); Industri Pengolahan (25,01 persen); Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (23,35 persen).
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Riau
t
riwulan III/2016 (y-on-y), IndustriPengolahan memiliki sumber pertumbuhan
tertinggi (1,11 persen), diikuti Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan (0,71 persen);
Konstruksi (0,36 persen) dan Perdagangan Besar-Eceran; Reparasi Mobil-Sepeda Motor (0,31 persen). Sementara itu, Pertambangan dan Penggalian yang dominan dalam membentuk PDRB Riau, justru memberikan share pertumbuhan - 1,46 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III/2016 Terhadap Triwulan II/2016 (q-to-q)
Ekonomi Riau triwulan III/2016 tumbuh 3,40 persen bila dibandingkan dengan triwulan II/2016. Pertumbuhan ini lebih disebabkan oleh faktor musiman pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (4,80 persen). Selain itu, pertumbuhan ekonomi triwulan III/2016 juga didorong oleh pertumbuhan yang terjadi pada
beberapa lapangan usaha yang memiliki
kontribusi besar, diantaranya: Industri Pengolahan (5,66 persen); Konstruksi (4,16 persen); serta Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (2,37 persen).
Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen)
0.08 -1.46 0.31 0.36 0.71 1.11 -2 -1 0 1 2 Lainnya Pertambangan dan Penggalian Perdagangan Konstruksi Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan Industri Pengolahan -10 -5 0 5 10 15 20 d al am p e rsen
Grafik 4. Pertumbuhan Beberapa Komponen Triwulan III/2016
B. PDRB MENURUT PENGELUARAN
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III/2016 Terhadap Triwulan III/2015 (y-on-y)
Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan
ekonomi triwulan III/2016 terhadap triwulan III/2015 tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
sebesar 5,12 persen; diikuti oleh
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
sebesar 3,43 persen; dan Komponen
Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga sebesar 2,77
persen. Sementara itu, Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah triwulan III/2016 mengalami kontraksi sebesar -4,50 persen. Hal ini terkait dengan pembayaran gaji ke-13 yang berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2016 pembayaran gaji ke-13 dan ke-14 telah dilaksanakan pada triwulan II/2016.
Dari sisi eksternal, Ekspor mengalami kontraksi seiring dengan ekspor barang terutama kelompok barang migas yang terkontraksi akibat lifting minyak yang terus turun beberapa triwulan terakhir. Ekspor Barang dan Jasa ke Luar Negeri terkontraksi sebesar -1,07 persen. Sementara itu, Impor Barang dan Jasa ke Luar Negeri tumbuh sebesar 11,61 persen
Struktur PDRB Provinsi Riau menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan III/2016 sedikit mengalami perubahan dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan oleh kontribusi Ekspor Barang dan Jasa ke Luar Negeri yang semakin berkurang terhadap total PDRB Provinsi Riau seiring dengan turunnya harga beberapa komoditas utama Ekspor asal Provinsi Riau dan melambatnya perekonomian mitra dagang utama Ekspor asal Provinsi Riau, seperti Tiongkok dan India. Kontribusi Ekspor Barang dan Jasa ke Luar Negeri sebesar 26,76 persen. Sementara itu, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) masing-masing berkontribusi sebesar 35,52 persen dan 32,63 persen.
5.12 3.43 2.77 0 1 2 3 4 5 6 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Pembentukan Modal Tetap Bruto Pengeluaran Konsumsi Lembaga NonProfit yang Melayani Rumah Tangga d al am p er sen
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau triwulan II/2016 (y-on-y), Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 1,68 persen, diikuti komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 1,02
persen dan Komponen Pengeluaran
Konsumsi Lembaga Nonprofit yang
melayani Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 0,01 persen. Sementara itu, Ekspor Barang dan Jasa ke Luar Negeri berkontribusi negatif terhadap pertumbuhan sebesar - 0,40 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III/2016 Terhadap Triwulan II/2016 (q-to-q)
Ekonomi Provinsi Riau triwulan III/2016 terhadap triwulan II/2016 (q-to-q) tumbuh sebesar 3,40 persen. Hal ini didorong
oleh pertumbuhan yang terjadi pada
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh 1,76 persen. Sedangkan, Pembentukan Modal Tetap Bruto tumbuh 3,63 persen.
Sementara itu, Pengeluaran Konsumsi
Pemerintah terkontraksi sebesar -3,95 persen. Hal ini dikarenakan pembayaran gaji ke-13 dan ke-14 dibayarkan pada triwulan II/2016. Dari sisi eksternal, Ekspor Barang dan Jasa ke Luar Negeri tumbuh sebesar 8,32 persen. Sementara itu, impor mengalami kontraksi -3,32 persen.
Grafik 6. Pertumbuhan PDRB q to q Beberapa Komponen
Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (persen)
0.45 -0.40 -0.18 0.01 1.02 1.68 -2 -1 0 1 2
Impor Luar Negeri Ekspor Luar Negeri Pengeluaran Konsumsi
Pemerintah Pengeluaran Konsumsi LNPRT
Pembentukan Modal Tetap Bruto
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga -6 -4 -2 0 2 4 6 8
I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2013 2014 2015 2016 d al am p e rsen
Tabel 1
PDRB Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (triliun rupiah)
Lapangan Usaha
Harga Berlaku Harga Konstan 2010
Triw
III/2015 II/2016 Triw III/2016 Triw III/2015 Triw II/2016 Triw III/2016 Triw
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 37,45 38,34 40,35 28,00 27,49 28,81
B Pertambangan dan Penggalian 50,88 47,21 47,31 27,29 25,72 25,62
C Industri Pengolahan 39,96 40,60 43,22 32,77 32,22 34,04
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,07 0,09 0,10 0,06 0,07 0,07
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
F Konstruksi 13,18 13,79 14,51 8,72 8,77 9,13
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
14,99 15,80 16,31 9,99 10,11 10,35
H Transportasi dan Pergudangan 1,35 1,37 1,42 0,97 0,96 0,99
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,85 0,90 0,91 0,52 0,52 0,52
J Informasi dan Komunikasi 1,03 1,07 1,11 0,93 0,96 0,99
K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,44 1,51 1,56 1,07 1,11 1,13
L Real Estat 1,38 1,41 1,47 1,02 1,00 1,03
M,N Jasa Perusahaan 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib 2,59 2,49 2,51 2,11 1,99 1,98
P Jasa Pendidikan 0,85 0,84 0,89 0,56 0,54 0,56
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,30 0,30 0,32 0,21 0,20 0,21
R,S,T,U Jasa Lainnya 0,74 0,77 0,81 0,52 0,52 0,55
Tabel 2
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 (persen) Lapangan Usaha Triw III/2016 terhadap Triw II/2016 (q-to-q) Triw III/2016 terhadap Triw III/2015 (y-on-y) Triw I s/d-III/2016 terhadap Triw I s/d III/2015 (c-to-c) Sumber Pertumbuhan Triw III/2016 (y-on-y) (1) (2) (3) (3) (4)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,80 2,90 3,52 0,71
B Pertambangan dan Penggalian -0,40 -6,13 -4,48 -1,46
C Industri Pengolahan 5,66 3,88 4,61 1,11
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,74 16,60 16,18 0,01
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 1,25 -1,16 -0,25 0,00
F Konstruksi 4,16 4,67 4,47 0,36
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 2,37 3,61 5,02 0,31
H Transportasi dan Pergudangan 3,44 2,46 3,79 0,02
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,63 1,67 4,36 0,01
J Informasi dan Komunikasi 2,31 6,26 5,23 0,05
K Jasa Keuangan dan Asuransi 2,01 6,02 5,33 0,06
L Real Estat 2,63 1,12 1,17 0,01
M,N Jasa Perusahaan 3,58 1,64 1,08 0,00
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib -0,20 -5,94 -3,70 -0,11
P Jasa Pendidikan 5,22 0,98 1,41 0,00
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 5,14 0,93 0,71 0,00
R,S,T,U Jasa Lainnya 5,27 6,02 5,98 0,03
Tabel 3
Struktur PRDB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2015, Triwulan III/2015, Triwulan II/2016, dan Triwulan III/2016
(persen)
Lapangan Usaha 2015
2016 Triw
III/2015 Triw II Triw III
(1) (3) (4) (5) (6)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 22,33 22,41 23,02 23,35
B Pertambangan dan Penggalian 30,63 30,45 28,35 27,37
C Industri Pengolahan 23,87 23,91 24,38 25,01
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,04 0,04 0,05 0,06
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,01 0,01 0,01 0,01
F Konstruksi 7,92 7,89 8,28 8,40
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 8,89 8,97 9,49 9,44
H Transportasi dan Pergudangan 0,79 0,81 0,82 0,82
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,51 0,51 0,54 0,52
J Informasi dan Komunikasi 0,62 0,62 0,64 0,64
K Jasa Keuangan dan Asuransi 0,87 0,86 0,91 0,90
L Real Estat 0,83 0,83 0,84 0,85
M,N Jasa Perusahaan 0,00 0,00 0,01 0,01
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1,54 1,55 1,50 1,45
P Jasa Pendidikan 0,50 0,51 0,51 0,52
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,18 0,18 0,18 0,18
R,S,T,U Jasa Lainnya 0,43 0,44 0,46 0,47
Tabel 4
PDRB Menurut Komponen Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010
(triliun rupiah)
Komponen
Harga Berlaku Harga Konstan 2010
Triw III/2015 Triw II/2016 Triw III/2016 Triw III/2015 Triw II/2016 Triw III/2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 56,88 59,74 61,38 37,70 38,95 39,63
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,74 0,77 0,79 0,51 0,52 0,53
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 5,88 6,33 5,96 4,62 4,59 4,41
4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 51,17 53,82 56,39 34,17 34,10 35,34
5. Perubahan Inventori 1,88 3,11 3,06 0,84 1,15 0,94
6. Ekspor Barang dan Jasa 55,42 42,53 46,24 42,66 38,97 42,21
7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 6,63 6,90 6,68 4,43 5,11 4,94
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 167,10 166,52 172,82 114,74 112,19 116,01
Tabel 5
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 (persen) Komponen Triw III- 2016 Terhadap Triw II-2016 (q-to-q) Triw III-2016 terhadap Triw III-2015 (y-on-y) Triw I s/d III-2016 terhadap Triw I s/d III-2015 (c-to-c) Sumber Pertumbuhan Triw III-2015 (y-on-y) (1) (2) (3) (4)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 1,76 5,12 5,77 1,68
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 1,89 2,77 2,93 0,01
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah -3,95 -4,50 0,16 -0,18
4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 3,63 3,43 3,16 1,02
5. Perubahan Inventori - - - -
6. Ekspor Barang dan Jasa 8,32 -1,07 -4,96 -0,40
7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa -3,32 11,61 7,14 0,45
Tabel 6
Struktur PDRB Menurut Pengeluaran Tahun 2015, Triwulan III/2015, Triwulan II/2016, dan Triwulan III/2016
(persen)
Komponen 2015
2016 Triw III
2015 Triw II Triw III
(1) (3) (4) (5) (6)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 34,21 34,04 35,88 35,52
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,45 0,44 0,46 0,46
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3,60 3,52 3,80 3,45
4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 30,36 30,62 32,32 32,63
5. Perubahan Inventori 1,13 1,12 1,87 1,77
6. Ekspor Barang dan Jasa 32,50 33,16 25,54 26,76
7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 3,84 3,97 4,14 3,86