• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPL Modul 2 - Turap Berjangkar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RPL Modul 2 - Turap Berjangkar"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

Bab 1

Bab 1 Pengantar

Pengantar

1

1

1.1.

1.1. Umum Umum 11

1.2.

1.2. Tujuan Tujuan Instruksional Instruksional Umum Umum 11 1.3.

1.3. Tujuan Tujuan Instruksional Instruksional Khusus Khusus 11

Bab 2

Bab 2 Turap

Turap Berjangkar

Berjangkar

1

1

2.1.

2.1. Metode Metode Perhitungan Perhitungan Turap Turap Berjangkar Berjangkar 11

Bab 3

Bab 3 Metode

Metode Free

Free Earth

Earth Support

Support

4

4

3.1.

3.1. Metode Metode Free Free Earth Earth Support Support pada pada Pasir Pasir 44 3.2.

3.2. Metode Metode Free Free Earth Earth Support Support pada pada Lempung Lempung 66 3.3.

3.3. Momen Momen Reduksi Reduksi Rowe Rowe 88

3.3.1.

3.3.1. Turap Turap pada pada Pasir Pasir 88

3.3.2.

3.3.2. Turap Turap pada pada Lempung Lempung 1010

3.4.

3.4. Metode Metode Computational-Pressure-Diagram Computational-Pressure-Diagram pada pada Pasir Pasir 1313

Bab

Bab 4

4 Metode

Metode Fixed

Fixed Earth

Earth Support

Support

16

16

4.1.

4.1. Metode Metode Fixed Fixed Earth Earth Support Support pada pada Pasir Pasir 1616 4.1.1.

(3)

Bab

Bab 1

1 Pengantar

Pengantar

1.1. Umum 

1.1. Umum 

Pada modul sebelumnya telah diuraikan mengenai turap cantilever, dan pada modul ini Pada modul sebelumnya telah diuraikan mengenai turap cantilever, dan pada modul ini akan diuraikan turap berjangkar, yaitu turap yang dilengkapi dengan jangkar yang akan diuraikan turap berjangkar, yaitu turap yang dilengkapi dengan jangkar yang dimaksudkan akan menambah stabilitas turap, sehingga bisa mereduksi panjang tiang dimaksudkan akan menambah stabilitas turap, sehingga bisa mereduksi panjang tiang turap. Namun penambahan jangkar berarti juga tambahan dalam metode konstruksi dan turap. Namun penambahan jangkar berarti juga tambahan dalam metode konstruksi dan biaya.

biaya.

1.2.

1.2. Tujuan

Tujuan Instruksio

Instruksional

nal Umum 

Umum 

Setelah menyelesaikan modul ini diharapkan mahasiswa mampu merencanakan turap Setelah menyelesaikan modul ini diharapkan mahasiswa mampu merencanakan turap dengan jangkar.

dengan jangkar.

1.3.

1.3. Tujuan

Tujuan Instruksional

Instruksional Khusus 

Khusus 

Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa diharapkan dapat memenuhi hal-hal berikut. Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa diharapkan dapat memenuhi hal-hal berikut. 1.

1. Mahasiswa Mahasiswa mampu mampu menghitung menghitung panjang panjang penanaman penanaman tiang tiang turap turap yang yang diberidiberi  jangkar.

 jangkar. 2.

2. Mahasiswa Mahasiswa mampu mampu menentukan menentukan diagram diagram tekanan tekanan tanah tanah yang yang bekerja bekerja padapada dinding turap, baik untuk pasir maupun lempung.

dinding turap, baik untuk pasir maupun lempung. 3.

3. Mahasiswa Mahasiswa mampu mampu menghitung menghitung gaya gaya tarik tarik yang yang diberikan diberikan jangkar.jangkar.

Bab

Bab 2

2 T

Turap

urap Berjangk

Berjangkar

ar

2.1.

2.1. Metode

Metode Perhitungan

Perhitungan Turap

Turap Berjangkar 

Berjangkar 

Apabila tinggi tanah di belakang dinding turap cantilever mencapai sekitar 6 m, maka Apabila tinggi tanah di belakang dinding turap cantilever mencapai sekitar 6 m, maka akan menjadi lebih ekonomis apabila turap itu diperkuat dengan suatu plat jangkar akan menjadi lebih ekonomis apabila turap itu diperkuat dengan suatu plat jangkar (anchor plates), dinding jangkar (anchor walls), atau tiang jangkar (anchor piles), yang (anchor plates), dinding jangkar (anchor walls), atau tiang jangkar (anchor piles), yang letaknya dekat dengan puncak turap. Cara dengan perkuatan jangkar ini disebut dengan letaknya dekat dengan puncak turap. Cara dengan perkuatan jangkar ini disebut dengan

(4)

tiang turap berjangkar (anchored sheet piling) atau sekatan berjangkar (anchored tiang turap berjangkar (anchored sheet piling) atau sekatan berjangkar (anchored bulkhead). Jangkar akan mengurangi kedalaman penetrasi yang diperlukan oleh turap bulkhead). Jangkar akan mengurangi kedalaman penetrasi yang diperlukan oleh turap dan juga akan

dan juga akan mengurangi luas penampang dan berat yang mengurangi luas penampang dan berat yang diperlukan dalam konstruksi.diperlukan dalam konstruksi. Namun, batang penguat (tie rods), yang menghubungkan turap dengan jangkar dan Namun, batang penguat (tie rods), yang menghubungkan turap dengan jangkar dan  jangkar itu sendi

 jangkar itu sendiri harus dirancri harus dirancang dengan haang dengan hati-hati.ti-hati.

Ada dua metode dasar dalam membangun dinding turap berjangkar: (a) metode free Ada dua metode dasar dalam membangun dinding turap berjangkar: (a) metode free earth support (turap bersendi) dan (b) metode fixed earth support (turap terjepit). Gambar earth support (turap bersendi) dan (b) metode fixed earth support (turap terjepit). Gambar 1 memperlihatkan prilaku defleksi turap untuk kedua metode tadi.

(5)

Metode free earth support adalah metode dengan kedalaman penetrasi minimum. Di Metode free earth support adalah metode dengan kedalaman penetrasi minimum. Di bawah garis galian, tidak terdapat pivot untuk sistem statik, yaitu sebuah titik perubahan bawah garis galian, tidak terdapat pivot untuk sistem statik, yaitu sebuah titik perubahan defleksi. Metode fixed earth support mengharuskan kedalaman cukup untuk memberikan defleksi. Metode fixed earth support mengharuskan kedalaman cukup untuk memberikan efek jepitan pada ujung bawah turap. Variasi momen lentur dengan kedalaman untuk efek jepitan pada ujung bawah turap. Variasi momen lentur dengan kedalaman untuk kedua metode juga ditunjukkan dalam Gambar 1.

(6)

Bab

Bab 3

3 Metode

Metode Free

Free Earth Support

Earth Support

3.1.

3.1. Metode

Metode Free

Free Earth

Earth Support

Support pada

pada Pasir 

Pasir 

Gambar 2 menunjukkan sebuah turap jangkar dengan tanah di belakang turap adalah Gambar 2 menunjukkan sebuah turap jangkar dengan tanah di belakang turap adalah pasir dan juga tiang turap disorong ke dalam tanah pasir. Batang penguat (tie rod) pasir dan juga tiang turap disorong ke dalam tanah pasir. Batang penguat (tie rod) menghubungkan turap dengan jangkar ditempatkan pada kedalaman l1 di bawah puncak menghubungkan turap dengan jangkar ditempatkan pada kedalaman l1 di bawah puncak turap.

turap.

Gambar 2 Turap jangkar tertanam pada pasir Gambar 2 Turap jangkar tertanam pada pasir

Diagram distribusi tekanan bersih di atas garis galian akan sama seperti yang ditunjukkan Diagram distribusi tekanan bersih di atas garis galian akan sama seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7 pada Modul I. Pada kedalaman z = L1, p1 =

pada Gambar 7 pada Modul I. Pada kedalaman z = L1, p1 = γ γ L1 Ka; dan pada z = L1 +L1 Ka; dan pada z = L1 + L2, p2 = (

L2, p2 = (γ γ L1 L1 ++ γ γ ’ L2)Ka. Di bawah garis galian, tekanan bersih akan sama dengan nol’ L2)Ka. Di bawah garis galian, tekanan bersih akan sama dengan nol pada kedalaman z = (L1 + L2

pada kedalaman z = (L1 + L2 + L3). Hubungan untuk L3 dapat diberikan dengan Pers. (6)+ L3). Hubungan untuk L3 dapat diberikan dengan Pers. (6) pada Modul I, atau

(7)

Pada kedalaman z = (L1 + L2 + L3 + L4), tekanan bersih dapat diberikan sebagai, Pada kedalaman z = (L1 + L2 + L3 + L4), tekanan bersih dapat diberikan sebagai,

Perlu dicatat bahwa kemiringan garis DEF adalah 1

Perlu dicatat bahwa kemiringan garis DEF adalah 1 vertikal kevertikal ke γ γ ’(Kp - Ka) horizontal.’(Kp - Ka) horizontal.

Untuk kesetimbangan turap,

Untuk kesetimbangan turap, ΣΣ gaya-gaya horizontal = 0, dangaya-gaya horizontal = 0, dan ΣΣ momen di titik O’ = 0.momen di titik O’ = 0. (Catatan: Titik O’

(Catatan: Titik O’ terletak pada batang penguat jangkar.)terletak pada batang penguat jangkar.)

Dengan menjumlahkan gaya-gaya dalam arah horizontal (per satuan panjang dinding), Dengan menjumlahkan gaya-gaya dalam arah horizontal (per satuan panjang dinding),

dimana P = luas diagram tekanan ACDE dimana P = luas diagram tekanan ACDE

Sekarang, ambillah momen pada titik O’ Sekarang, ambillah momen pada titik O’

Persamaan di atas dapat diselesaikan dengan cara trial and error untuk mendapatkan Persamaan di atas dapat diselesaikan dengan cara trial and error untuk mendapatkan kedalaman teoretis, L4. Maka k

kedalaman teoretis, L4. Maka kedalaman teoretis penetrasi sama denganedalaman teoretis penetrasi sama dengan

Kedalaman teoretis dinaikkan sekitar 30 - 40 % untuk mendapatkan kedalaman yang Kedalaman teoretis dinaikkan sekitar 30 - 40 % untuk mendapatkan kedalaman yang diaktualkan pada pekerjaan konstruksi.

(8)

Langkah demi langkah pada prosedur yang diajukan sebelumnya, faktor keamanan dapat Langkah demi langkah pada prosedur yang diajukan sebelumnya, faktor keamanan dapat dipakaikan pada Kp pada permulaan perhitungan yaitu, Kp ( rencana) = Kp/FS. Kalau ini dipakaikan pada Kp pada permulaan perhitungan yaitu, Kp ( rencana) = Kp/FS. Kalau ini dipakai, maka tidak

dipakai, maka tidak perlu penambahan kedalaman teoretis.perlu penambahan kedalaman teoretis.

Momen maksimum pada turap akan terjadi pada kedalaman diantara z = L1 ke z = L1 + Momen maksimum pada turap akan terjadi pada kedalaman diantara z = L1 ke z = L1 + L2. Kedalaman z ini merupakan kedalaman pada gaya geser sama dengan nol, sehingga L2. Kedalaman z ini merupakan kedalaman pada gaya geser sama dengan nol, sehingga momen maksimum dapat dihitung dengan persamaan berikut:

momen maksimum dapat dihitung dengan persamaan berikut:

Kalau nilai z telah ditentukan, maka besaran momen maksimum dapat dengan mudah Kalau nilai z telah ditentukan, maka besaran momen maksimum dapat dengan mudah diperoleh. Prosedur dalam menentukan kapasitas dukung jangkar akan dibicarakan pada diperoleh. Prosedur dalam menentukan kapasitas dukung jangkar akan dibicarakan pada bagian yang akan datang.

bagian yang akan datang.

3.2.

3.2. Metode

Metode Free

Free Earth

Earth Support

Support pada

pada Lempung 

Lempung 

Gambar 3 menunjukkan sebuah turap berjangkar yang ditanamkan pada lapisan lempung, Gambar 3 menunjukkan sebuah turap berjangkar yang ditanamkan pada lapisan lempung, sedangkan tanah di belakang turap adalah tanah granular. Diagram distribusi tekanan di sedangkan tanah di belakang turap adalah tanah granular. Diagram distribusi tekanan di atas garis galian adalah mirip dengan Gambar 10 pada Modul I. Distribusi tekanan bersih atas garis galian adalah mirip dengan Gambar 10 pada Modul I. Distribusi tekanan bersih di bawah garis galian dapat diberikan sebagai [Pers. (42) pada Modul I].

(9)

Gambar 3

Gambar 3 Turap jangkar Turap jangkar tertanam pada tertanam pada lempunglempung

Untuk kesetimbangan statik, penjumlahan gaya-gaya dalam arah horizontal adalah Untuk kesetimbangan statik, penjumlahan gaya-gaya dalam arah horizontal adalah

dimana P1 = luas diagram tekanan ACD dan F = gaya jangkar per satuan panjang dinding dimana P1 = luas diagram tekanan ACD dan F = gaya jangkar per satuan panjang dinding turap.

turap.

Kembali dengan mengambi

Kembali dengan mengambil momen di l momen di titik O’titik O’

Dengan menyederhanakan persamaan di atas maka persamaan berikut dapat diturunkan, Dengan menyederhanakan persamaan di atas maka persamaan berikut dapat diturunkan,

Kedalaman teoretis penetrasi, D dapat ditentukan dari persamaan di atas. Kedalaman teoretis penetrasi, D dapat ditentukan dari persamaan di atas.

Sebagaimana dalam bagian sebelumnya, momen maksimum dalam kasus ini akan terjadi Sebagaimana dalam bagian sebelumnya, momen maksimum dalam kasus ini akan terjadi pada kedalaman L1 < z < L1 + L2. Kedalaman dimana gaya geser sama dengan nol pada kedalaman L1 < z < L1 + L2. Kedalaman dimana gaya geser sama dengan nol (berarti momen akan menjadi maksimum) dapat ditentukan dengan menggunakan Pers. (berarti momen akan menjadi maksimum) dapat ditentukan dengan menggunakan Pers. (5).

(10)

3.3.

3.3. Momen

Momen Reduksi

Reduksi Rowe 

Rowe 

Turap adalah lentur. Akibat kelenturannya ini, turap akan meleleh (yaitu berpindah secara Turap adalah lentur. Akibat kelenturannya ini, turap akan meleleh (yaitu berpindah secara lateral). Pelelehan ini menghasilkan pendistribusian kembali tekanan tanah lateral. lateral). Pelelehan ini menghasilkan pendistribusian kembali tekanan tanah lateral. Perubahan ini akan cenderung mengurangi momen lentur maksimum, Mmax, Perubahan ini akan cenderung mengurangi momen lentur maksimum, Mmax, sebagaimana dihitung dengan prosedur yang telah dijelaskan sebelumnya. Atas dasar sebagaimana dihitung dengan prosedur yang telah dijelaskan sebelumnya. Atas dasar alasan inilah, Rowe (1952, 1957) menggagas sebuah prosedur untuk mereduksi momen alasan inilah, Rowe (1952, 1957) menggagas sebuah prosedur untuk mereduksi momen maksimum yang diperoleh dari metode free earth support. Bagian berikut ini akan maksimum yang diperoleh dari metode free earth support. Bagian berikut ini akan membicarakan prosedur reduksi momen yang diajukan oleh Rowe.

membicarakan prosedur reduksi momen yang diajukan oleh Rowe.

3.3.1. Turap pada Pasir

3.3.1. Turap pada Pasir

Pada Gambar 4, yang berlaku untuk kasus turap yang tertanam di dalam pasir, notasi Pada Gambar 4, yang berlaku untuk kasus turap yang tertanam di dalam pasir, notasi berikut ini akan digunakan:

berikut ini akan digunakan:

dimana H dalam m, E = modulus Young bahan tiang dan I = momen inersia penampang dimana H dalam m, E = modulus Young bahan tiang dan I = momen inersia penampang tiang per kaki (f

(11)

Gambar

Gambar 4 4 Hubungan Hubungan loglogρρρρρρρρdan Md/Mmax untuk turap pada pasir (dikutip dari Rowe, 1952)dan Md/Mmax untuk turap pada pasir (dikutip dari Rowe, 1952) Prosedur untuk menggunakan diagram momen reduksi (Gambar 4) adalah sebagai Prosedur untuk menggunakan diagram momen reduksi (Gambar 4) adalah sebagai berikut:

(12)

Mengulang Langkah 1 sampai 8 untuk beberapa penampang. Titik-titik yang jatuh di atas Mengulang Langkah 1 sampai 8 untuk beberapa penampang. Titik-titik yang jatuh di atas kurva (pasir lepas atau padat, sesuai kondisi kasus) adalah penampang-penampang yang kurva (pasir lepas atau padat, sesuai kondisi kasus) adalah penampang-penampang yang aman (safe sections). Dan titik-titik yang jatuh di bawah kurva adalah penampang yang aman (safe sections). Dan titik-titik yang jatuh di bawah kurva adalah penampang yang tidak aman (unsafe sections). Penampang yang paling murah dapat dipilih dari titik-titik tidak aman (unsafe sections). Penampang yang paling murah dapat dipilih dari titik-titik yang jatuh di atas kurva yang bersesuaian. Perlu dicatat bahwa penampang yang terpilih yang jatuh di atas kurva yang bersesuaian. Perlu dicatat bahwa penampang yang terpilih akan memiliki suatu Md < Mmax.

akan memiliki suatu Md < Mmax.

3.3.2. Turap pada Lempung

3.3.2. Turap pada Lempung

Momen reduksi untuk turap yang tertanam pada lempung dapat dihitung dengan Momen reduksi untuk turap yang tertanam pada lempung dapat dihitung dengan menggunakan Gambar 5, dengan notasi sebagai berikut:

(13)

dimana c = kohesi

dimana c = kohesi taksalur (kondisi padataksalur (kondisi pada φφ = 0). = 0). Untuk definisi-definisiUntuk definisi-definisi γ γ ,,γ γ ’, L1, dan’, L1, dan L2 dapat diacu pada Gambar 3.

L2 dapat diacu pada Gambar 3.

5.

5. ααdinyatakan sebagai,dinyatakan sebagai,

6.

6. Angka Angka kelenturan kelenturan (flexibility (flexibility number), number), [lihat [lihat Pers. Pers. (8)].(8)].

7.

(14)

Gambar 5

Gambar 5 Plot Md/Mmax vs. angka Plot Md/Mmax vs. angka stabilitas untuk tiang turap tertanam pada lempungstabilitas untuk tiang turap tertanam pada lempung (dikutip dari Rowe, 1957)

(dikutip dari Rowe, 1957)

Langkah-langkah untuk memperoleh momen reduksi dengan menggunakan Gambar 5 Langkah-langkah untuk memperoleh momen reduksi dengan menggunakan Gambar 5 dapat diringkaskan sebagai berikut.

dapat diringkaskan sebagai berikut.

Langkah 1. Langkah 1. Menentukan H’. Menentukan H’. Langkah 2. Langkah 2. Menentukan Menentukanαα = (L1+L2)/H’.= (L1+L2)/H’.

(15)

Langkah 4. Langkah 4.

Dengan nilai-nilai

Dengan nilai-nilai αα dan Sn, tentukanlah Md/Mmax untuk berbagai nilai logdan Sn, tentukanlah Md/Mmax untuk berbagai nilai log ρρ dari Gambardari Gambar 5 dan memplot sebuah grafik

5 dan memplot sebuah grafik Md/Mmaxvs. logMd/Mmaxvs. logρρ..

Langkah 5. Langkah 5.

Mengikuti Langkah 1 sampai Langkah 9 untuk kasus momen reduksi pada pasir, yang Mengikuti Langkah 1 sampai Langkah 9 untuk kasus momen reduksi pada pasir, yang sudah dijelaskan sebelumnya.

sudah dijelaskan sebelumnya.

3.4.

3.4. Metode

Metode Computatio

Computational-Pressure-D

nal-Pressure-Diagram

iagram pada

pada Pasir 

Pasir 

Metode Computational-Pressure-Diagram (CPD) adalah sebuah metode desain Metode Computational-Pressure-Diagram (CPD) adalah sebuah metode desain sederhana yang digunakan sebagai alternatif penggunaan metode free earth support sederhana yang digunakan sebagai alternatif penggunaan metode free earth support pada pasir (Nataraj and Hoadley, 1984). Pada metode ini diagram tekanan bersih pada pada pasir (Nataraj and Hoadley, 1984). Pada metode ini diagram tekanan bersih pada Gambar 2 diganti dengan diagram tekanan berbentuk persegi seperti diperlihatkan pada Gambar 2 diganti dengan diagram tekanan berbentuk persegi seperti diperlihatkan pada Gambar 6. Pada gambar ini lebar diagram tekanan tanah aktif di atas tanah galian Gambar 6. Pada gambar ini lebar diagram tekanan tanah aktif di atas tanah galian dinyatakan dengan pa dan lebar diagram tekanan tanah pasif di bawah garis galian dinyatakan dengan pa dan lebar diagram tekanan tanah pasif di bawah garis galian dinyatakan dengan pp, dan besarannya adalah sebagai berikut,

dinyatakan dengan pp, dan besarannya adalah sebagai berikut,

Gambar 6

(16)

Jangkauan nilai untuk C dan R dapat dilihat pada Tabel 1. Jangkauan nilai untuk C dan R dapat dilihat pada Tabel 1.

Kedalaman penetrasi (D), gaya jangkar per satuan panjang dinding (F), dan momen Kedalaman penetrasi (D), gaya jangkar per satuan panjang dinding (F), dan momen maksimum pada dinding (Mmax) dapat

maksimum pada dinding (Mmax) dapat dihitung dengan rumus-rumus berikut ini.dihitung dengan rumus-rumus berikut ini.

Kedalaman penetrasi, Kedalaman penetrasi, Gaya jangkar, Gaya jangkar, Momen maksimum, Momen maksimum,

(17)

Besaran D yang diperoleh dari Pers.(15) adalah sekitar 1,25 hingga 1,5 kali nilai D Besaran D yang diperoleh dari Pers.(15) adalah sekitar 1,25 hingga 1,5 kali nilai D teoretis yang di

teoretis yang diperoleh dperoleh dari metode ari metode konvensionakonvensional free earth supl free earth support, yaitu port, yaitu Pers.(4).Pers.(4). Sehingga,

Sehingga,

Besar F yang diperoleh dari Pers.(16) adalah sekitar 1,2 sampai 1,6 kali nilai yang Besar F yang diperoleh dari Pers.(16) adalah sekitar 1,2 sampai 1,6 kali nilai yang diperoleh dari Pers.(2). Sehingga tambahan faktor keamanan dalam desain jangkar tidak diperoleh dari Pers.(2). Sehingga tambahan faktor keamanan dalam desain jangkar tidak lagi diperlukan.

lagi diperlukan.

Besar Mmax yang diperoleh dari Pers.(17) adalah sekitar 0,6 sampai 0,75 kali nilai Mmax Besar Mmax yang diperoleh dari Pers.(17) adalah sekitar 0,6 sampai 0,75 kali nilai Mmax yang diperoleh dari metode konvensional free earth support. Sehingga nilai Mmax ini yang diperoleh dari metode konvensional free earth support. Sehingga nilai Mmax ini dapat dijadikan langsung sebagai nilai desain, sehingga momen reduksi Rowe tidak perlu dapat dijadikan langsung sebagai nilai desain, sehingga momen reduksi Rowe tidak perlu lagi digunakan.

(18)

Bab

Bab 4

4 Metode

Metode Fixed

Fixed Earth Support

Earth Support

4.1.

4.1. Metode

Metode Fixed

Fixed Earth

Earth Support

Support pada

pada Pasir 

Pasir 

Dalam menggunakan metode fixed earth support, diasumsikan bahwa kaki tiang turap Dalam menggunakan metode fixed earth support, diasumsikan bahwa kaki tiang turap tidak diperbolehkan mengalami rotasi (terjepit), seperti diperlihatkan pada Gambar 7(a). tidak diperbolehkan mengalami rotasi (terjepit), seperti diperlihatkan pada Gambar 7(a). Diagram distribusi tekanan lateral bersih untuk kondisi ini juga diperlihatkan pada gambar Diagram distribusi tekanan lateral bersih untuk kondisi ini juga diperlihatkan pada gambar yang sama. Di dalam solusi metode ini, bagian bawah dari diagram distribusi tekanan yang sama. Di dalam solusi metode ini, bagian bawah dari diagram distribusi tekanan -yaitu HFH’GB- digantikan oleh sebuah beban terpusat P’. Untuk menghitung L4, sebuah yaitu HFH’GB- digantikan oleh sebuah beban terpusat P’. Untuk menghitung L4, sebuah penyelesaian sederhana yang disebut dengan equivalent beam solution (solusi balok penyelesaian sederhana yang disebut dengan equivalent beam solution (solusi balok ekivalen) umumnya digunakan. Untuk memahami solusi balok ekivalen ini, perhatikanlah ekivalen) umumnya digunakan. Untuk memahami solusi balok ekivalen ini, perhatikanlah titik I, yang merupakan titik perubahan bentuk defleksi tiang turap. Pada titik ini, kepala titik I, yang merupakan titik perubahan bentuk defleksi tiang turap. Pada titik ini, kepala tiang dapat diasumsikan sebagai sendi sehingga momen lentur menjadi nol [Gambar 7(b)]. tiang dapat diasumsikan sebagai sendi sehingga momen lentur menjadi nol [Gambar 7(b)]. Jarak vertikal antara titik I dan garis galian adalah sama dengan L5. Blum (1931) telah Jarak vertikal antara titik I dan garis galian adalah sama dengan L5. Blum (1931) telah memberikan solusi matematis antara L5 dan L1 + L2. [Gambar 7(d)] adalah hasil plot memberikan solusi matematis antara L5 dan L1 + L2. [Gambar 7(d)] adalah hasil plot L5/(L1+L2) vs. sudut gesek tanah,

(19)

Gambar 7

(20)

Dengan mengetahui nilai

Dengan mengetahui nilai φφ dan L1 + L2, maka besar L5 dapat ditentukan. Bagian turapdan L1 + L2, maka besar L5 dapat ditentukan. Bagian turap [Gambar 7(c)] di atas titik I dapat diperlakukan sebagai sebuah balok yang menahan [Gambar 7(c)] di atas titik I dapat diperlakukan sebagai sebuah balok yang menahan tekanan lateral tanah melalui gaya jangkar F (kN/m) dan gaya geser P’’ (kN/m). Gaya tekanan lateral tanah melalui gaya jangkar F (kN/m) dan gaya geser P’’ (kN/m). Gaya geser P’’ dapat dihitung dengan mengambil momen di titik O’ (yaitu tepat di kedudukan geser P’’ dapat dihitung dengan mengambil momen di titik O’ (yaitu tepat di kedudukan  jangkar).

 jangkar).

Sekali nilai P’’ diketahui, maka panjang L4 dapat diperoleh dengan mengambil momen di Sekali nilai P’’ diketahui, maka panjang L4 dapat diperoleh dengan mengambil momen di titik H (lihat diagram bawah dari [Gambar 7(c)]). Kedalaman penetrasi D, kemudian dapat titik H (lihat diagram bawah dari [Gambar 7(c)]). Kedalaman penetrasi D, kemudian dapat ditentukan sebagai 1.2 sampai 1.4 (L3+L4).

ditentukan sebagai 1.2 sampai 1.4 (L3+L4).

4.1.1. Prosedur Menentukan D

4.1.1. Prosedur Menentukan D

Berikut ini langkah-langkah untuk menghitung kedalaman penanaman turap akan Berikut ini langkah-langkah untuk menghitung kedalaman penanaman turap akan diberikan seperti halnya langkah-langkah yang sudah diterangkan sebelumnya.

diberikan seperti halnya langkah-langkah yang sudah diterangkan sebelumnya.

Langkah 1. Langkah 1. Menentukan Ka dan Kp. Menentukan Ka dan Kp. Langkah 2. Langkah 2.

Menghitung p1 dan p2 dari Pers. (1) dan (2) pada Modul I. Menghitung p1 dan p2 dari Pers. (1) dan (2) pada Modul I.

Langkah 3. Langkah 3.

Menghitung L3 dengan Pers. (6) pada Modul I. Menghitung L3 dengan Pers. (6) pada Modul I.

Langkah 4. Langkah 4.

Menentukan L5 dengan menggunakan [Gambar 7(d)] Menentukan L5 dengan menggunakan [Gambar 7(d)]

Langkah 5. Langkah 5. Menghitung p2’’ [Gambar 7(c)] Menghitung p2’’ [Gambar 7(c)] Langkah 6. Langkah 6.

(21)

Langkah 7. Langkah 7.

Untuk diagram yang digambar pada Langkah 6,

Untuk diagram yang digambar pada Langkah 6, ambil momen di titik Oambil momen di titik O’ untuk menghitung’ untuk menghitung P’’

P’’

Langkah 8. Langkah 8.

Dengan mengetahui P’’, gambarkan diagram distribusi tekanan untuk bagian turap yang Dengan mengetahui P’’, gambarkan diagram distribusi tekanan untuk bagian turap yang berada di antara titik I dan H, seperti pada [Gambar 7(c)]. Perlu dicatat bahwa dalam berada di antara titik I dan H, seperti pada [Gambar 7(c)]. Perlu dicatat bahwa dalam diagram ini p2’’’ adalah sama dengan

diagram ini p2’’’ adalah sama dengan γ∋γ∋(Kp-Ka)(L4).(Kp-Ka)(L4).

Langkah 9. Langkah 9.

Untuk diagram pada Lngkah 8, ambillah momen di titik H untuk menghitung L4. Untuk diagram pada Lngkah 8, ambillah momen di titik H untuk menghitung L4.

Langkah 10. Langkah 10. Menghitung D = 1.2 hingga1.4(L3+L4). Menghitung D = 1.2 hingga1.4(L3+L4). Referensi Referensi

Bowles, J.E.: Foundation Analysis and Design, 4th ed.,

Bowles, J.E.: Foundation Analysis and Design, 4th ed., Mc-Graw-HMc-Graw-Hill, New York, ill, New York, 1988.1988.

Das, B.M.: Principles of

Das, B.M.: Principles of Foundation EngineeriFoundation Engineering, PWS Publishers, Boston, 1984.ng, PWS Publishers, Boston, 1984.

Rowe, P.W.: Anchored sheet pile walls, Proceedings, Institute of Civil Engineers, London, Rowe, P.W.: Anchored sheet pile walls, Proceedings, Institute of Civil Engineers, London, Vol. 1, Part 1,

Vol. 1, Part 1, pp.27-70, 1952.pp.27-70, 1952.

Rowe, P.W.: Sheet pile walls in clay, Proceedings, Institute of Civil Engineers, London, Rowe, P.W.: Sheet pile walls in clay, Proceedings, Institute of Civil Engineers, London, Vol. 7, pp.629-654, 1957.

Gambar

Gambar  2  menunjukkan  sebuah  turap  jangkar  dengan  tanah  di  belakang  turap  adalahGambar  2  menunjukkan  sebuah  turap  jangkar  dengan  tanah  di  belakang  turap  adalah pasir  dan  juga  tiang  turap  disorong  ke  dalam  tanah  pasir

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan nilai defleksi pada turap baja dan beton, turap yang paling aman untuk digunakan pada galian 8 meter adalah turap baja Az 20 – 700 dengan defleksi sebesar 24,46

5.2.2 Contoh Perhitungan Untuk Turap Tanpa Muka Air Tanah... 56 5.2.3 Contoh Perhitungan Untuk

Dengan ini kami mengundang perusahaan saudara untuk mengikuti Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya :. Perencanaan Pembuatan Turap Pengaman

Turap kayu digunakan untuk dinding penahan tanah yang tidak begitu tinggi Turap kayu digunakan untuk dinding penahan tanah yang tidak begitu tinggi karena tidak

(2) Stabilitas turap kantilever dapat tercapai bila kedalaman pemancangan turap aktual 6.4 m dan panjang turap total adalah 12 m, Hasil perhitungan menggunakan

Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan

Tentukan profil dinding turap yang paling efektif (gunakan metode reduksi Momen Rowe) dan balok mendatarnya (Wales)... Menghitung tekanan tanah aktif dan tekanan tanah

Prinsip dasar untuk menghitung distribusi tekanan tanah lateral tiang turap cantilever dapat dijelaskan dengan bantuan Gambar 6, yang menunjukkan prilaku leleh dinding cantilever