A. TUJUAN :
Setelah menyelesaikan praktek ini diharapkan siswa dapat : 1. Dapat menjelaskan prosedur tune up
2. Dapat melakukan prosedur tune up dengan benar 3. Dapat melakukan perawatan kendaraan dengan benar
B. ALAT & BAHAN:
1. Kendaraan Toyota 5K 2. Tool Box
3. Hidrometer 4. Multi tester 5. Timing light
6. Dweel & Tacho tester 7. Majun
8. Kompressi tester 9. Radiator cup tester 10. Spring scale
C. KESELAMATAN KERJA :
1. Gunakan kunci-kunci yang sesuai dan tepat 2. Hati-hati dalam menggunakan alat-alat khusus 3. Tempatkan peralatan dengan rapi dan teratur
4. Menjaga kebersihan alat kerja, bidang kerja,dan tempat kerja
D. LANGKAH KERJA
a.
Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4
silinder
Vresneling harus netral (nol) dan Hand rem di pasang
Kendaraan di hidupkan dahulu sebelum melakukan penyetelan
b. PROSEDUR TUNE UP MESIN
1) Pemeriksaan air pendingin mesin
1. Periksa permukaan air pendingin mesin. Kalau tinggi air kurang atau di bawah tanda LOW, tambahkan air hingga mencapai tanda FULL.
Hasil pemeriksaan:………...
2. Periksa sistem pada tekanan 0,9 kg/ cm terhadap kebocoran. Dengan
menggunakan radiator cap tester.
Hasil pemeriksaan:………
Kesimpulan:……….
3. Periksa kualitas air pendingin
Gantilah air pendingin jika sudah terlalu kotor.
Hasil pemeriksaan:………...
Kesimpulan:………
4. Memeriksa tutup radiator Tekanan pembukaan standar :
0,75 – 1,05 kg/cm2 (10,7 – 14,9 psi)
Tekanan pembukaan minimum :
0,6 kg/cm2 (8,5 psi)
Apabila tekanan pembukaan kurang dari minimum, maka tutup radiator perlu diganti.
Hasil pemeriksaan:………...
Kesimpulan:………
2) Pemeriksaan oli mesin
1. Memeriksa kualitas oli mesin
Periksa dari keadaan yang memburuk, mengandung air, berubah warna atau encer. Jika kualitasnya buruk maka gantilah oli mesin
Hasil pemeriksaan:………
2. Memeriksa tinggi permukaan oli mesin
Berada antara tanda “L” dan “F” pada tongkat pengukur.
Jika terlalu rendah, periksa apakah ada kebocoran. Tambahkan oli mesin hingga tanda “F”.
Hasil pemeriksaan:………
Kesimpulan:………
3) Pemeriksaan elemen saringan udara
1. Keluarkan elemen saringan udara dari rumah saringan udara
2. Lihat/periksa apakah elemen saringan udara terlalu kotor, rusak atau basah terkena oli. Bila perlu gantilah elemen saringan udara.
Hasil pemeriksaan:………
Kesimpulan:………...
3. Bersihkan elemen saringan udara dengan kompressor.
Tekanan udara kompresor tidak lebih dari 4.0 Kg/cm2.
Gantilah elemen saringan udara kalau sudah terlalu kotor
Hasil pemeriksaan:………
Kesimpulan:………
...
4. Pasang elemen saringan udara kedalam rumah saringan 5. Kunci pengunci (klip) tutup saringan udara.
4) Pemeriksaan kabel busi dan distributor
1. Secara visual periksa kabel-kabel busi dari kelonggaran sambungan- sambungannya, keadaannya memburuk, retak atau kerusakan lainnya.
Hasil pemeriksaan:………
Kesimpulan:………
2. Periksa tahanan kabel busi
Dengan menggunakan multimeter. Tidak
boleh melebihi 20 k.
Kabel busi no 1 :………
Kabel busi no 2 :………
Kabel busi no 3 :………
Kabel busi no 4 :………
Kabel tegangan tinggi :………
Kesimpulan:………
5) Pemeriksaan baterai
1. Periksa keadaan kontak baterai dari kerusakan dan keretakan
Apabila terminal baterai berkarat,
bersihkan menggunakan sikat kawat atau amplas halus
Hasil pemeriksaan:………
Kesimpulan:………
2. Pemeriksaan permukaan elektrolit baterai
Kalau tinggi permukaan elektrolit baterai pada sel dibawah garis “LOWER”,
tambahkan dengan air suling sampai garis “UPPER”
Hasil pemeriksaan:………
3. Periksa berat jenis elektrolit baterai
Dengan hydrometer, ukur berat jenis elektrolit baterai pada tiap-tiap sel. Spesifikasi berat jenis. (keadaan terisi
penuh pada suhu 200C = 1,25 atau lebih)
BJ terukur :
Sel no 1 :…... Sel no 4 :………..
Sel no 2 :……….. Sel no 5 :………..
Sel no 3 :……….. Sel no 6 :………..
Pengukuran Celcius: Berat jenis elektrolit pada temperatur 20 0 C :
S20 (0 C) = St + 0,0007 x (t – 20) Sel no 1 :…... Sel no 2 :………... Dimana: Sel no 3 :………... • St = BJ terukur Sel no 4 :………... • t = Temperatur Sel no 5 :………... Sel no 6 :………... Kesimpulan : ... 6) Pemeriksaan busi
1. Pemeriksaan elektroda busi
a. Ukur tahanan isolator busi dengan pengukur tahanan isolator busi. Minimum tahanan isolator : 15 M Ohm, kurang dari 15 M Ohm, ganti.
Hasil pemeriksaan:………
Kesimpulan:………
b. Kalau pengukur tahanan isolator busi tidak ada 1) Start mesin pengukur dan panaskan mesin 2) Hidupkan mesin pada 4000 rpm (±5 detik) 3) Lepaskan busi dan pemeriksa secara visual
Busi kering : berarti baik
Busi basah : bersihkan dengan spark plug cleaner
KERING BASAH
Busi 1 : ... Busi 2 : ... Busi 3 : ... Busi 4 : ...
Kesimpulan : ...
4) Pemeriksaan celah elektroda busi
Ukur celah elektroda busi dengan feeler gauge
Celah elektroda busi:
NIPPONDENSO : 0.7 – 0.8 mm N G K : 0.8 – 0.9 mm
Stel celah busi dengan cara membengkokkan bagian dasar elektroda negatif.
Busi 1 : ... Busi 2 : ... Busi 3 : ... Busi 4 : ... Kesimpulan : ...
5) Membersihkan busi
Menggunakan spark plug cleaner. Tekanan udara : tidak lebih dari 6Kg/cm2
Lama pembersihan : kurang dari 20 detik
Busi 1 : ... Busi 2 : ... Busi 3 : ... Busi 4 : ... Kesimpulan : ...
6) Memasang busi-busi
Pasang busi-busi dan kencangkan sesuai dengan momen spesifikasi : 1.5 – 2.2 kgf.m
7) Hubungkan kabel busi ke busi
7) Pemeriksaan tali kipas
1) Lihat/periksa tali kipas secara visual dari retak atau sobek. Bila perlu gantilah tali kipas.
2) Ukurlah defleksi (ketegangan) tali kipas. Jika dibagian tengah antara alternator dengan pompa air ditekan dengan gaya 10 Kg (22 lb)
Spesifikasi tegangan tali kipas :
Tali kipas baru : 3,5 – 5,5 mm (ditekan 10 kg) Tali kipas lama : 4,5 – 6,5 mm (ditekan 10 kg)
Hasil pemeriksaan:………
Kesimpulan:………
8) Pemeriksaan kekencangan baut kepala silinder dan manifold
Intake Manifold : 1,5 – 2,2 kgf/m Exhaust Manifold : 3,0 – 4,5 kgf/m Kepala silinder : 5.0 – 6,0 kgf/m urutan pengencangan baut lihat gambar.
9) Pemeriksaan dan penyetelan katup
1. Panaskan mesin ± 5 menit dan matikan.
2. Lepaskan penutup kepala silinder dan mulailah menyetel celah katup
3. Piston No.1 di set pada titik mati atas pada akhir langkah kompresi dengan cara:
b. Periksa apakah rocker arm silinder No.1 bebas. Cocokan tabel dibawah ini, periksa dan setel celah katup menggunakan feeler gauge. Tanda “O” menunjukkan katup-katup yang dapat distel.
c. Putar poros engkol 360 derajat, lakukan penyetelan katup yang belum distel Spesifikasi : IN : 0,20 mm EX : 0,30 mm
No.silinder
1 2 3 4 Keadaan rocker arm
Jika rocker arm silinder no.1 bebas : IN O O Piston silinder no.1 pada TMA akhir
langkah kompresi EX O O
Jika rocker arm silinder no.4 bebas : IN O O Piston silinder no.4 pada TMA akhir
langkah kompresi EX O O
Silinder 1 Silinder 2 Silinder 3 Silinder 4 IN
EX
Kesimpulan : ...
4. Memasang penutup kepala silinder
a) Hapuslah oli dari permukaan gasket penutup kepala silinder.
b) Periksa gasket penutup kepala silinder. Ganti gasket jika diperlukan.
Hasil pemeriksaan : ...
Kesimpulan : ...
c) Periksa karet penyekat (grommet) tabung busi dari kerusakan. Ganti karet penyekat jika perlu.
Hasil pemeriksaan : ...
… … …
d) Pasang gasket kepala silinder diatas kepala silinder, berilah Threee Bond 1104 pada empat tempat diatas kepala silinder
e) Pasang penutup kepala silinder pada kepala silinder. f) Kencangkan baut-baut kepala silinder.
Momen pengencangan : 0,3 – 0,5 kgf.m g) Kencangkan baut pengikat tutup timing belt.
Momen pengencangan : 0,2 – 0,4 kgf.m
h) Pasangkan kabel busi, selang PCV, selang pengisian oli, klem selang radiator ke penutup kepala silinder.
i) Start mesin dan pastikan bahwa mesin tidak ada gangguan, misalnya oli bocor.
10) Pemeriksaan distributor
1. Periksa permukaan titik kontak platina
a. Lepaskan kabel-kabel busi dan tutup distributor
b. Lepaskan tutup distributor c. Lepaskan rotor
d. Periksa permukaan titik kontak platina. Pastikan bahwa permukaan platina tidak berlebihan atau rusak.
Hasil pemeriksaan:………
Kesimpulan:………
a. Kondisi baik b. Terbakar, perlu diganti 2. Memeriksa dweel angle
Rangkai dan bacalah dweel angle Dweel Angle : spesifikasi : 520
Hasil :………
Kesimpulan:……… Stel jumlah silinder
...………
Merah Hitam Ke minus koil
3. Periksa vacuum advancer
a. Lepaskan selang vacuum dari vacuum advancer
b. Berilah tekanan negatif lebih dari 150 mmHg dan perika kerja vacuum advancer,
Periksa rotor
kalau vacuum advancer tidak bekerja, perbaiki atau ganti.
c. Hubungkan kembali selang vacuum ke vacuum advancer.
Hasil pemeriksaan:………
Kesimpulan:………
4. Periksa governor advancer
a. Pasang rotor ke distributor
b. Putar rotor berlawanan dengan putaran jarum jam kemudian bebaskan. Pastikan bahwa rotor dapat berputar kembali ke posisi semula dengan baik. Seandainya rotor tidak dapat berputar kembali, perbaiki atau ganti rotor.
c. Periksa kelonggaran rotor.
Perbaiki atau ganti rotor jika kelongggaran terlalu besar
Hasil pemeriksaan:………
Kesimpulan:………
5. Periksa tutup distributor
Periksa tutup distributor dari keretakan. Periksa juga karbon elektroda tengah terhadap kerusakan atau keausan dan sebagainya. Bila di jumpai kerusakan gantilah tutup distributor.
Hasil pemeriksaan:………
Kesimpulan:………
6.
Periksa apakah rotor menunjukkan tanda- tanda keausan, korosi, retak dibagian yang kontak dengan karbon dan elektroda. Jika dijumpai kerusakan, gantilah rotor.
Hasil pemeriksaan : ... Kesimpulan : ...
7. Pasang rotor ke distributor 8. Pasang tutup distributor
11) Mengganti platina
1. Lepaskan tutup distributor
Biarkan kebel-kabel busi terpasang pada tutup distributor 2. Lepaskan rotor
3. Melepas platina
a. Lepaskan terminal kabel platina
b. Lepaskan sekrup pengikat platina dan lepaskan platina 4. Memasang platina
a. Bersihkan permukaan platina yang baru dengan kain yang dibasahi larutan pembersih, kemudian keringkan.
b. Berilah gemuk tahan panas pada bagian fiber platina.
c. Pasang platina ke plat dasar platina bersama dengan kabel platina, sementara kencangkan sekrup pengikatnya.
d. Hubungkan kabel platina ke terminal dan kencangkan murnya.
5. Penyetelan celah platina
a. Putar poros engkol sampai posisi cam distributor seperti terlihat pada gambar b. Stel celah platina sedemikina rupa agar
celah platina sesuai dengan spesifikasi. Celah platina : 0,45 mm
6. Pasang rotor ke poros distributor 7. Pasang tutup distributor
8. Periksa dan stel dweel angle
a. Hubungkan dweel tester. Dweel angle : 520.
Hasil : ... Kesimpulan : ... ... ...
S s Kabel busi
silinder No 1
b. Kecilkan celah platina jika kurang dari spesifikasi. c. Lebarkan celah platina
jika lebih besar dari spesifikasi.
9. Lakukan penyetelan saat pengapian
12) Memeriksa dan menyetel saat pengapian
1. Panaskan mesin
2. Hubungkan timing light ke kabel busi silinder No.1 3. Hubungakan tachometer ke distributor.
tel jumlah ilinder
Ke minus
4. Lepaskan selang vacuun advancer di bagian sub.diaphragm dan sumbat selang vacuum yang dilepas.
5. Set putaran mesin pada putaran 1000 rpm serta stabil. Jika putaran melebihi 1000 rpm dan tidak stabil, setel putaran mesin hingga putaran idle.
6. Dengan timing light, periksa apakah tanda saat pengapian pada flywheel cocok dengan tanda penunjuk pada plat belakang.
7. Jika saat pengapian tidak tepat, stel dengan cara merubah posisi distributor.
Momen pengencangan baut pengikat distributor :
1,5 – 2,2 kgf.m.
13) Penyetelan putaran idle mesin
Persiapan sebelum menyetel putaran idle mesin.
Panaskan mesin.
Semua peralatan kendaraan pada posisi OFF
Saringan udara dalam keadaan terpasang
Semua selang vacuum dihubungkan
Sistem pemasukan udara
Sistem pembuangan tidak ada
1. Hubungakan tachometer ke ignition coil
2. Putar balik sekrup penyetel campuran idle (idle mixture adjusting screw) 5 putaran dari posisi tertutup penuh.
3. Start mesin. Stel sekrup penyetel throrrle hingga idle mesin mencapai harga spesifikasi. Putaran idle mesin : 850 +_ 50 rpm.
c. Merakit kembali
d. Catat semua hasil pengukuran e. Bersihkan alat dan tempat f. Kembalikan alat dan bahan
E. TUGAS
1. Buat laporan dari hasil anda praktek !
2. Lakukan pekerjaan yang sama pada kendaraan yang berbeda.!
LAPORAN SEMENTARA
Pemeriksaan Hasil kesimpulan Tinggi air pendingin pada
reservoir tank Kebocoran radiator Kualitas air radiator
Tutup radiator Kualitas oli mesin
Jumlah oli mesin Saringan udara Kabel tegangan tinggi
(visual) Kabel busi no 1 () Kabel busi no 2 () Kabel busi no 3 () Kabel busi no 4 () Kabel teg.tinggi () Terminal baterai Jumlah elektrolit
BJ sel no 1 S20 (0 C) BJ sel no 2 S20 (0 C) BJ sel no 3 S20 (0 C) BJ sel no 4 S20 (0 C) BJ sel no 5 S20 (0 C) BJ sel no 6 S20 (0 C) Busi 1 Busi 2 Busi 3 Busi 4 Defleksi tali kipas Kekencangan baut kepala silinder dan
manifold Penyetelan katup sil 1 Penyetelan katup sil 2 Penyetelan katup sil 3 Penyetelan katup sil 4 Gasket kepala silinder
Platina Sudut dweel Vacuum advance Governor
advance Tutup distributor